DISUSUN OLEH :
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 1
AGENDA 1
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 2
bagi penyelenggara negara dan warga negara untuk memahami, meyakini, dan
menerapkan Pancasila dalam kehidupan bersosialisasi dan bernegara.
2. UNDANG – UNDANG DASAR 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945 oleh
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Gagasan itu
berlanjut dengan dibentuknya Panitia Sembilan yang anggotanya diambil dari 38
anggota BPUPKI. Panitia Sembilan dibentuk pada tanggal 22 Juni 1945. Panitia
Sembilan mempunyai tugas untuk merancang sebuah rumusan pembukaan yang
disebut Piagam Jakarta. Pada tanggal 18 Agustus 1945 sehari setelah Proklamasi
kemerdekaan dikumandangkan Piagam Jakarta disahkan menjadi Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 oleh PPKI. Dan kalimat Mukadimah adalah rumusan
kalimat yang diambil dari Piagam Jakarta, “dengan kewajiban 14 menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diganti dengan kalimat “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
3. BHINEKA TUNGGAL IKA
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan Bhinneka -
Tunggal - Ika yang berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun
secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa
dan negara Republik Indonesia.
4. NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara,
mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki unsur
konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18 Agustus
1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya 16 negara yaitu berupa pemerintah yang
berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden. Sehingga PPKI disebut
sebagai pembentuk negara, disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945,
dasar negara dan tujuannya.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 3
1. Bendera
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera
Negara adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat
persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang.
2. Bahasa
Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber
dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai
bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa.
3. Lambang Negara
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang
kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung
dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas
pita yang dicengkeram oleh Garuda.
4. Lagu Kebangsaan
Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Indonesia Raya yang
diubah oleh Wage Rudolf Supratman.
II. ANCAMAN
Ancaman adalah adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa, usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar
negeri dapat mengancam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara baik aspek
ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya maupun aspek pertahanan dan keamanan.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 4
III. KEWASPADAAN DINI
Kewaspadaan dini adalah kewaspadaan setiap warga Negara terhadap setiap
potensi ancaman. Kewaspadaan dini memberikan daya tangkal dari segala potensi
ancaman, termasuk penyakit menular dan konflik sosial. Kewaspadaan dini
diimplementasikan dengan kesadaran temu dan lapor cepat (Tepat Lapat) yang
mengandung unsur 5W+1H (When, What, Why, Who, Where dan How) kepada aparat
yang berwenang. Setiap potensi ancaman di tengah masyarakat dapat segera diantisipasi
segera apabila warga Negara memiliki kepedulian terhadap lingkungannya, memiliki
kepekaan terhadap fenomena atau gejala yang mencurigakan dan memiliki kesiagaan
terhadap berbagai potensi ancaman.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 5
pekerjaan yang ditujukan bagi Warga Negara yang bekerja pada: lembaga Negara,
kementerian/lembaga pemerintah non kementerian dan pemerintah daerah, Tentara
Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, badan usaha milik Negara/
badan usaha milik daerah, badan usaha swasta, dan badan lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Indikator setia pada Pancasila Sebagai ideologi Bangsa, ditunjukkan dengan adanya
sikap:
1. Paham nilai-nilai dalam Pancasila.
2. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara.
4. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
5. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar negara.
d. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara, ditunjukkan dengan adanya sikap:
1. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dannegara.
2. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.
3. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
4. Gemar membantu sesama warga negara yang mengalami kesulitan.
5. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 6
e. Indikator kemampuan awal Bela Negara, ditunjukkan dengan adanya sikap:
1. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
2. Senantiasa memelihara jiwa dan raga.
3. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
YangMaha Esa.
4. Gemar berolahraga.
5. Senantiasa menjaga kesehatannya.
Kontemporer yang dimaksud adalah sesuatu hal yang modern, yang eksis dan terjadi dan
masih berlangsung sampai sekarang, atau segala hal yang berkaitan dengan saat ini.
I. KONSEP PERUBAHAN
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi bagian dari perjalanan
peradaban manusia. Dalam konteks PNS, berdasarkan Undang-undang ASN setiap PNS
perlu memahami dengan baik fungsi dan tugasnya, yaitu:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang undangan.
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, serta
c. Memperat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia Sosok PNS yang
bertanggung jawab dan berorientasi pada kualitas merupakan gambaran implementasi
sikap mental positif PNS yang kompeten dengan kuat memegang teguh kode etik
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 7
dalam menjalankan tugas jabatannya berdasarkan tuntutan unit kerja/organisasinya
merupakan wujud nyata PNS menunjukan sikap perilaku bela Negara.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 8
proxy war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan
lain sebagainya.
Masing-masing jenis isu ini memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari perspektif
urgensi atau waktu maupun analisis dan strategi dalam menanganinya.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 9
misalnya menggunakan system berpikir mind mapping, fishbone, SWOT, tabel
frekuensi, analisis kesenjangan, atau sekurangnya-kurangnya menerapkan
kemampuan berpikir hubungan sebab-akibat untuk menggambarkan akar dari isu atau
permasalahan, aktor dan peran aktor, dan alternatif pemecahan isu yang akan
diusulkan.
c. Analisis Kesenjangan atau Gap Analysis
Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau
yangdiharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis yang menitikberatkan
pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan
sebelumnya.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 10
a. Cinta tanah air.
b. Kesadaran Berbangsa dan bernegara.
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
e. Memiliki kemampuan awal bela negara.
f. Semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 11
perasaan yang berkembang dan surut di waktu singkat; (2) keadaan dan reaksi
psikologisdan fisiologis. Dari pengertian emosi menurut Crow&Crow; W James dan Carl
Lange;Harvey Carr; dan W.B. Cannon, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah
merupakanwarna afektif yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Warna
afektif yaitu perasaan tertentu yang dialami pada saat mengalami situasi tertentu seperti
gembira,senang, putus asa, benci dan sebagainya. Kompetensi Kecerdasan emosional,
antara lain:
a. Kesadaran diri sendiri.
b. Pengelolaan diri sendiri.
c. Kesadaran sosial
d. Manajemen Hubungan sosial
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 12
III. KEARIFAN LOKAL
Kearifan lokal adalah hasil pemikiran dan perbuatan yang diperoleh manusia ditempat ia
hidup dengan lingkungan alam sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan Lokal
dapat berupa ucapan, cara, langkah kerja, alat, bahan dan perlengkapan yang dibuat
manusia setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia.
Kemudian Kearifan Lokal pun dapat berupa karya terbarukan yang dihasilkan dari
pelajaran warga setempat terhadap bangsa lain di luar daerahnya.
Aksi Nasional Bela Negara dapat didefinisikan sebagai sinergi setiap warga negara guna
mengatasi segala macam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dengan berlandaskan
padanilai-nilai luhur bangsa untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil, dan makmur.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 13
Negara, melainkan oleh Instansi Pemerintah baik tingkat pusat maupun tingkat daerah serta
oleh Lembaga Negara lainnya;dan d. Upacara Bukan Upacara Bendera ; ialah suatu upacara
yang tidak berfokus pada pengibaran bendera kebangsaan, namun bendera kebangsaan telah
diikatkan pada tiang bendera dan diletakkan ditempat sebagaimana mestinya.
Uraian Materi Upacara adalah serangkaian kegiatan yang diikuti oleh sejumlah
pegawai/aparatur/karyawan sebagai peserta upacara, disusun dalam barisan di
suatulapangan/ruangan dengan bentuk segaris atau bentuk U, dipimpin oleh seorang Inspektur
Upacara dan setiap kegiatan, peserta upacara melakukan ketentuan ketentuan yang baku
melalui perintah pimpinan upacara, dimana seluruh kegiatan tersebut direncanakan oleh
Penanggung Jawab Upacara atau Perwira Upacara dalam rangka mencapai tujuan upacara.
Aturan untuk melaksanakan upacara dalam acara kenegaraan atau acara resmi, mengacu
pada Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai
Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan. Dalam pelaksanaan aturan tersebut
merupakan Pedoman Umum Tata Upacara Sipil yangmemuat sebagai perencana dan
pelaksanaan upacara untuk menjawab apa, siapa yang harus berbuatapa, dimana dan bilamana
tata caranya serta bentuk dan jenisnya. Sedangkan Pedoman umum pelaksanaan upacara
meliputi kelengkapan dan perlengkapan upacara, langkah-langkah persiapan, petunjuk
pelaksanaan dan susunan acaranya Pada dasarnya upacara umum dilaksanakan di lapangan
dan jumlah pesertanya lebih banyak, sedangkan upacara khusus di ruangan, jumlah pesertanya
lebih sedikit.
Adapun pengertian Tata upacara sesuai Undang undang 9 tahun 2010 tentang Keprotokolan
dalam pasal 1 menjelaskan bahwa Tata Upacara adalah aturan melaksanakan upacara dalam
Acara Kenegaraan dan Acara Resmi. Kehidupan di dalam masyarakat menunjukkan
pentingnya kaidah dan norma yang patut dan pantas yang harus menjadi pedoman dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga, menurut Erawanto(2013) Etika Keprotokolan dapat
disimpulkan sebagai suatu bentuk tutur, sikap, dan perbuatan yang baik dan benar berdasarkan
kaidah norma universal yang dilakukan secara sadar dalam tata pergaulan yang berlaku pada
tempat, waktu, dan ruang lingkup serta situasi tertentu, untuk menciptakan komunikasi dan
hubungan kerja sama yang positif dan harmonis baik antar individu, kelompok masyarakat,
dan lembaga/organisasi, maupun antar bangsa dan negara.
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, telah mengamankan
tujuan Negara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, oleh sebab itu maka semua warga bangsa mempunyai kewajiban yang sama
untuk mewujudkan tujuan Negara bangsa dimaksud, tidak terkecuali bagi para Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS).
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 14
1. Kegiatan intelijen merupakan aktivitas intelijen yang dilaksanakan secara rutin dan
terusmenerus, sementara operasi intelijen merupakan aktivitas intelijen di luar kegiatan
intelijen berdasarkan perencanaan yang rinci, dalam ruang dan waktu yang terbatas dan
dilakukan atas perintah atasan yang berwenang.
2. Postur pertahanan nirmiliter terdiri atas Unsur Utama dan Unsur Lain Kekuatan Bangsa
yangdisusun dan ditata oleh K/L di luar bidang pertahanan.
3. Pembangunan kelembagaan pertahanan militer maupun pertahanan nirmiliter
diselenggarakanguna mewujudkan kekuatan yang terintegrasi dalam pengelolaan
pertahanan negara melalui penguatan dan penataan ulang serta restrukturisasi
kelembagaan dimana salah satunya adalah penguatan kapasitas lembaga intelijen dan
kontra intelijen untuk pertahanan negara, termasuk pengembangan pertukaran informasi
antar K/L dalam rangka peningkatan kemampuan deteksidini dan peringatan dini.
4. Dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2011 tentang
Intelijen Negara Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun dijelaskan
bahwa Pembukaan 1945 alinea keempat menyebutkan bahwa pembentukan Pemerintah
Negara Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial yang senantiasa diupayakan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
5. Keamanan nasional merupakan kondisi dinamis bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang menjamin keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan warga
negara,masyarakat, dan bangsa, terlindunginya kedaulatan dan keutuhan.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 15
AGENDA 2
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu:
Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang
dilayani.
Dalam Pasal 10 UU ASN, pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Untuk menjalankan fungsi tersebut, pegawai
ASN bertugas untuk :
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara KesatuanRepublik Indonesia.
Dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi pengelolaan ASN
menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government), Pemerintah telah meluncurkan
Core Values (Nilai - Nilai Dasar) ASN BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani
Bangsa). Core Values ASN BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya
dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari- hari.
MODUL 2 : AKUNTABEL
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 16
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Layanan Publik. Sejak diterbitkannya UU tersebut dampaknya
sudah mulai terasa di banyak layanan. Ruang-ruang layanan dasar sudah jauh lebih baik.
Walaupun belum sempurna, tetapi sudah berjalan ke arah yang benar. Tugas berat sebagai
ASN adalah ikut menjaga dan berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan kualitas
layanan publik. Karena secara pola pikir dan mental masih dibutuhkan usaha yang keras dan
komitmen kuat. Tantangan yang dihadapi tidak hanya di lingkungan ASN namun juga dari
masyarakat sebagain penerima layanan. Mental dan pola pikir yang baik pada diri ASN secara
tidak langsung memberikan dampak pada masyarakat sebagai penerima layanan. Kegiatan
perilaku negatig bisa memberikan dampak sistemik, sebaliknya mental dan pola pikir
positifpun harus bisa memberikan dampak serupa.
B. KONSEP AKUNTABILITAS
1. PENGERTIAN AKUNTABILITAS
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.
2. ASPEK-ASPEK AKUNTABILITAS
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensie. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
3. PENTINGNYA AKUNTABILITAS
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama, untuk
menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi
danefektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu:
akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability). Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas
personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan
akuntabilitas stakeholder.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 17
4. PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL
a. Akuntabilitas dan Integritas
Akuntabilitas dan Integritas adalah faktor yang sangat penting dimiliki dalam
kepimpinan, Integritas menjadi hal yang pertama harus dimiliki oleh seorang
pemimpin ataupun pegawai negara yang kemudian diikuti oleh Akuntabilitas.
b. Integritas dan Anti Korupsi
Integritas adalah salah satu pilar penting dalam pemberantasan korupsi. Secara
harafiah, integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara ucapan dan perbuatan.
Dengan demikian, integritas yang konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato,
dalam The Republic sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan
bernegara. Semua elemen bangsa harus memiliki integritas tinggi, termasuk para
penyelenggara negara, pihak swasta, dan masyarakat pada umumnya.
c. Mekanisme Akuntabilitas
Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara lain sistem penilaian kinerja,
sistem akuntansi, sistem akreditasi, dan sistem pengawasan (CCTV, finger prints,
ataupun software untuk memonitor pegawai menggunakan komputer atau website
yang dikunjungi). Mekanisme akuntabilitas harus mengandung dimensi:
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum (accountability for probityandlegality)
2. Akuntabilitas proses (process accountability)
3. Akuntabilitas program (program accountability)
4. Akuntabilitas kebijakan (policy accountability)
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 18
Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan dalam Menciptakan Framework
Akuntabilitas di lingkungan kerja PNS:
1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan.
2. Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan.
3. Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai.
4. Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.
5. Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk
memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan- kegiatan yang bersifat
korektif.
d. Konflik kepentingan
secara umum adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang diberi
kewenangan dan kekuasaan untuk mencapai tugas dari perusahaan atau organisasi
yang memberi penugasan, sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional
dan pribadi yang bersinggungan.
1. Keuangan
Penggunaan sumber daya lembaga (termasuk dana, peralatan atau sumber
dayaaparatur) untuk keuntungan pribadi.
2. Non-Keuangan
Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan / atau orang
lain.
e. Pengelolaan Gratifikasi yang Akuntabel
Gratifikasi merupakan salah satu bentuk tindak pidana korupsi.
f. Membangun Pola Pikir Anti Korupsi.
Terkait dengan pola pikir anti korupsi, informasi terkait Dampak Masif dan Dan Biaya
Sosial Korupsi bisa menjadi referensi bagi Kita untuk melakukan kontempelasi dalam
menentukan sikap untuk ikut berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan korupsi
negeri ini.
g. Apa yang Diharapkan dari Seorang ASN
1. ASN bertindak sesuai dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode
etik yang berlaku untuk perilaku mereka;
2. ASN tidak mengganggu, menindas, atau diskriminasi terhadap rekan atau anggota
masyarakat;
3. Kebiasaan kerja ASN, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan
berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang aman dan produktif;
4. ASN memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat, penuh
kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan tepat untuk kepentingan
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 19
mereka, hak-hak, keamanan dan kesejahteraan; ASN membuat keputusan adil,
tidak memihak dan segera, memberikan pertimbangan untuk semua informasi
yang tersedia, undang-undang dan kebijakan dan prosedur institusi tersebut;
5. ASN melayani Pemerintah setiap hari dengan tepat waktu, memberikan masukan
informasi dan kebijakan.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 20
1. Penyusunan Kerangka Kebijakan
2. Identifikasi Situasi Konflik Kepentingan
3. Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan
4. Penyiapan Serangkaian Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan
MODUL 3 : KOMPETEN
a. Berorientasi Pelayanan:
1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan.
3. Melakukan perbaikan tiada henti.
b. Akuntabel:
1. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
2. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efesien.
c. Kompeten:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu berubah.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 21
2. Membantu orang lain belajar.
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
d. Harmonis:
1. Menghargai setiap orang apappun latar belakangnya.
2. Suka mendorong orang lain.
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara.
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif:
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
3. Bertindak proaktif.
g. Kolaboratif:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah.
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 22
C. PENGEMBANGAN KOMPETENSI
1. Konsepsi Kompetensi
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku
kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan. Pengembangan dapat dilakukan dengan pendekatan klasikal dan
non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural. Sesuai
Peraturan MenteriPANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN,
kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan.
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan 29 sikap/perilaku
yang dapatdiamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi.
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh
setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi
dan Jabatan.
2. Hak Pengembangan Kompetensi
adalah satu kebijakan penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
3. Pendekatan Pengembangan Kompetensi
Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan
hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.
D. PERILAKU KOMPETEN
1. Berkinerja dan BerAkhlak
ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya
dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam
pelaksanaan manajemen ASN. Kinerja ASN, dapat diperhatikan dalam latar belakang
dirumuskannya kode etik ASN yang disebut dengan BerAkhlak.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 23
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat
Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan
bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi;
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 24
Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi
pengalaman (lessons learned).
MODUL 4 : HARMONIS
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 25
2. Pentingnya Membangun Rasa Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan
Sejarah juga memberikan pembelajaran, kelahiran Budi Oetomo Tahun 1908
dianggap sebagai dimulainya Kebangkitan Nasional karena menggunakan strategi
perjuangan yang barudan berbeda dengan perjuangan sebelumnya. Kebangkitan nasional
mendorong perjuangan kemerdekaan dapat berhasil jika bangsa Indonesia Bersatu, yang
gelombangnya memuncak pada saat kongres Pemuda dengan merumuskan Sumpah
Pemuda. Dimana istilah satu Indonesia dan untuk pertama kalinya Lagu Indonesia Raya
dikumandangkan. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Nampak jelas
bahwa para pendiri bangsa sangat peduli dan penuh kesadaran bahwa bangsa Indonesia
merupakan perkumpulan bangsa yang berbeda dan hanya rasa persatuan, toleransi, dan
rasa saling menghargai yang dapat membuat tegaknya NKRI.
3. Konsep dan Teori Nasionalisme Kebangsaan
Aliran besar dalam konsep dan teori mengenai nasionalisme kebangsaan, yaitu
aliran modernis (bangsa merupakan hasil dari modernisasi dan rasioalisasi), aliran
primordialis (bangsa merupakan pemberian historis), aliran perenialis (bangsa ditemukan
diberbagai zaman sebelum periode modern), dan aliran etno (bangsa merupakan spesies
baru dari kelompok entnis yang harus dimengerti).
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 26
b. Pentingnya Suasana Harmonis
Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari suasana tempat kerja.
Energi positif yang ada di tempat kerja bisa memberikan dampak positif bagi karyawan
yang akhirnya memberikan efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan
kinerja secara keseluruhan. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuatkan kita secara individu tenang, menciptakan kondisi yang memungkinkan
untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan produktifitas bekerja dan
kualitas layanan kepada pelanggan. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk
membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut
adalah:
1. Membuat tempat kerja yang berenergi
2. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
3. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 27
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang
Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif,dan efisien;
8. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yangmemerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
d. Perilaku ASN
Penerapan sikap berperilaku yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis. Tidak
hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stake
holders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
1. Toleransi
2. Empati
3. Keterbukaan terhadap perbedaan.
e. Tata Kelola dan Etika dalam Organisasi
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan hak-haknya sebagai
dampak globalisasi yang ditandai revolusi dibidang telekomunikasi, teknologi
informasi, transportasi telah mendorong munculnya tuntutan gencar yang dilakukan
masyarakat kepada pejabat publik untuk segera merealisasikan penyelenggaraan tata
kelola pemerintahan yang baik.
Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pembangunan dan pelayanan publik,
para pejabat publik dan seluruh ASN harus dapat merealisasikan prinsip-prinsip
akuntabilitas, transparansi, kesetaraan, profesionalitas, supremasi hukum, kesetaraan,
dan lain-lain.
f. Etika ASN sebagai pelayan public
Para pegawai tidak cukup hanya diberikan definisi atau rumusan-rumusan norma
yang abstrak tanpa rujukan yang jelas mengenai kewajiban dan larangan yang berlaku.
Disinilah letak pentingnya kode etik diantara aparat sipil negara atau PNS pada
khususnya. PNS sebagai ASN diharapkan bekerja baik di tempat bekerja juga menjadi
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 28
role model di lingkungan masyarakat. Dengan menegakkan nilai etika maka suasana
harmonis dapat terwujud dilingkungan ditempat bekerja dan lingkungan masyarakat
dimanapun ASN berada.
MODUL 5 : LOYAL
A. KONSEP LOYAL
1. Urgensi Loyalitas ASN
Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 tentang
Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara, disebutkan
bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu strategi transformasi
pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government),
pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan
Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa)
a. Faktor Internal
Strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia
(World Class Government) sebagaimana tersebut di atas merupakan upaya-upaya
yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana
tercantum pada alinea ke-4 Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun1945.
Banyak ketentuan yang mengatur perihal loyalitas ASN ini (akan dibahas lebih
rinci pada bab-bab selanjutnya), diantaranya yang terkait dengan bahasan tentang:
➢ Kedudukan dan Peran ASN
➢ Fungsi dan Tugas ASN
➢ Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
➢ Kewajiban ASN
➢ Sumpah/Janji PNS
➢ Disiplin PNS
b. Faktor eksternal
Modernisasi dan globalisasi merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi
oleh segenap sektor baik swasta maupun pemerintah. Modernisasi dan globalisasi ini
salah satunya ditandai dengan perkembangan yang sangat pesat dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 29
Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa
lalu.
Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk
mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan.
2. Bekerja dengan Integritas.
3. Tanggung Jawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk Bekerja Sama
5. Rasa Memiliki yang Tinggi
6. Hubungan Antar Pribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
9. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
a. Komitmen
b. Dedikasi
c. Kontribusi
d. Nasionalisme
e. Pengabdian
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 30
4. Membangun Perilaku Loyal.
a. Dalam Konteks Umum
Secara umum, untuk menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan:
1. Membangun Rasa Kecintaaan dan Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
b. Memantapkan Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation
character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber
dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna
memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai
masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
c. Meningkatkan Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsadan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Sedangkan Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai- nilai Pancasila.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 31
2. Menjaga Nama Baik Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara
Adapun beberapa Nilai-Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan
Perilaku Loyal yang kedua ini diantaranya:
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
b. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
c. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
d. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
e. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
f. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
g. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
h. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
i. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
j. Meningkatkanefektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkatsistem karier.
3. Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara
Sementara itu, Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan Panduan Perilaku Loyal
yang ketiga ini diantaranya: memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
4. Sikap Loyal ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan negaranya dapat
diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 menyebutkan bahwa
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dannegaranya dapat
diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-harinya, yaitu:
a. Cinta Tanah Air
b. Sadar Berbangsa dan Bernegara
c. Setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara
d. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
e. Kemampuan Awal Bela Negara
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 32
Di dalam pasal 66 UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat
menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi sumpah/janji
tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal semestinya dipahami dan
diimplementasikan oleh setiap PNS yang merupakan bagian atau komponen sebuah
organisasi pemerintah.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 33
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Wujud Loyalitas PNS
Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila
menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai loyal dalam
kehidupannya sebagai ASN yang merupakan bagian/komponen dari organisasi
pemerintah maupun sebagai bagian dari anggota masyarakat. Penjelasan aktualisasi
nilai-nilai pada setiap sila-sila dalam Pancasila dapatdiuraikan sebagai berikut.
a. Sila Ke-1 (Nilai-Nilai Ketuhanan)
Dalam mengimplementasikan nilai-nilai Ketuhanan, kita perlu mendudukkan
Pancasila secara proporsional. Dalam hal ini, Pancasila bukan agama yang
bermaksud mengatur sistem keyakinan, sistem peribadatan, sistem norma, dan
identitas keagamaan masyarakat
b. Sila Ke-2 (Nilai-Nilai Kemanusiaan)
Embrio bangsa Indonesia berasal dari pandangan kemanusiaan universal
yangdisumbangkan dari berbagai interaksi peradaban dunia. Penjajahan yang
berlangsung di berbagai belahan dunia merupakan upaya masif internasional dalam
merendahkanmartabat kemanusiaan.
c. Sila Ke-3 (Nilai-Nilai Persatuan)
Upaya melaksanakan sila ketiga Pancasila dalam masyarakat plural seperti
Indonesia bukanlah sesuatu hal yang mudah. Sejak awal berdirinya Indonesia,
agenda membangun bangsa (nation building) meruapkan sesuatu yang harus terus
menerus dibina, dilakukan dan ditumbuhkembangkan.
d. Sila Ke-4 (Nilai-Nilai Permusyawaratan)
Kesepahaman para pendiri bangsa untuk membangun demokrasi yang sesuai
dengan karakter bangsa, yakni demokrasi permusyawaratan, menunjukkan bahwa
demokrasi bukan sekedar alat.
e. Sila Ke-5 (Nilai-Nilai Keadilan Sosial)
Dalam rangka mewujudkan keadilan sosial, para pendiri bangsa menyatakan
bahwanegara merupakan organisasi masyarakat yang bertujuan menyelenggarakan
keadilan.
MODUL 6 : ADAPTIF
A. MEMAHAMI ADAPTIF
1. Uraian Materi
Penyelesaian persoalan pelayanan publik membutuhkan kemampuan adaptif dari
para ASN. Akan tetapi terkadang persoalan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan tuntas
karena adanya kebijakan yang tidak memberikan ruang yang cukup untuk beradaptasi.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 34
2. Kreativitas dan Inovasi
Kreativitas yang terbangun akan mendorong pada kemampuan pegawai yang
adaptif terhadap perubahan. Tanpa kreativitas, maka kemampuan beradaptasi dari pegawai
akansangat terbatas. Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas.
Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir dan diciptakan.
3. Organisasi Adaptif
Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar yaitu lanskap (landscape),
pembelajaran (learning), dan kepemimpinan (leadership). Unsur lanskap terkait dengan
bagaimana memahami adanya kebutuhan organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan
strategis yang berubah secara konstan. Pembelajaran yang terdiri atas elemen elemen
adaptive organization yaitu perencanaan beradaptasi, penciptaan budaya adaptif, dan
struktur adaptasi. Unsur kepemimpinan yang menjalankan peran penting dalam
membentuk adaptive organization
4. Adaptif sebagai Nilai dan Budaya ASN
Budaya adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana ASN
memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang
berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 35
3. Perilaku Adaptif Individual
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu adaptif atau
mampumenyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan, sehingga dalam kinerjanya
dapatmemaksimalkan pemanfaatan pesatnya teknologi informasi untuk menuju reformasi
birokrasi.
4. Panduan Membangun Organisasi Adaptif
Membangun organisasi adaptif menjadi sebuah keharusan bagi instansi pemerintah
agar dapat menghasilkan kinerja terbaik dalam memberikan pelayanan publik. Organisasi
adaptif dapat dibangun dengan beberapa preskripsi, yaitu:
a. Membuat tim yang diarahkan sendiri
Kelompok yang lebih kecil dan mandiri lebih bebas untuk menantang
paradigmadominan dan sampai pada cara baru untuk beradaptasi dengan tantangan
dan peluang yang muncul.
b. Menjembatani Silo Melalui Keterlibatan Karyawan
Metode umum komunikasi, pendekatan untuk pemecahan masalah, dan mode
perilaku diperlukan untuk menghilangkan batasan pada aliran pengetahuan yang
efektif yang sangat penting untuk benar-benar memahami lingkungan yang berubah
dengan cepat dan beradaptasi dengan tantangan dan peluangnya. Ketika sebuah
organisasi memiliki visi yang sama, pemangku kepentingan internal yang berbeda
kurang cenderung membiarkan ekuitas "silo" mereka menjadi penghalang jalan bagi
adaptasi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi perubahan yang cepat.
c. Menciptakan Tempat dimana Karyawan dapat Berlatih Berpikir Adaptif
Kepemimpinan harus menciptakan ruang dan waktu untuk inovasi serta membiarkan
karyawan untuk mengeluarkan ide-idenya dengan memberikan tempat yang aman.
Untuk membangun sebuah organisasi yang adaptif, yang dapat terus berkembang dan
survive meski berada di lingkungan yang terus berubah perlu konsep dan strategi
sebagai berikut:
1. Landscape
Memahami landscape organisasi dari peran perubahan terhadap perusahaan
adalah poin utama untuk memikirkan kembali critical strategies perusahaan: (a)
melihat jauh kedepan; (b) memahami landscape bisnis; (c) memahami prinsip
ketidaktentuan dunia bisnis; dan (d) memahami rencana strategis pada organisasi
yang adaptif.
2. Learning
Upaya learning erat hubungannya dengan knowledge management yang sangat
dibutuhkan sebuah organisasi yang ingin terus berkembang dan survive. Karena
pembelajaran ini akan meningkatkan kreativitas dan produktivitas anggota
yangotomatis berpengaruh pada reliability organisasi.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 36
3. Leadership
Pemimpin organisasi harus berpikir tidak hanya dengan siapa mereka
menciptakan hubungan tetapi juga tentang tipe hubungan apa yang mereka
inginkan beserta risiko yang terkait dengan berbagai relationship.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 37
harus direvisi sehingga mereka dapat terus menjadi efektif dalam mencapai tujuan penting.
Ketiga, pemerintah perlu berpikir lintas mengenai batas-batas negara dan domain
tradisional dalam pencarian ide-ide dan praktik yang menarik menarik yang dapat
disesuaikan dan dikontekstualkan dengan lingkungan domestik mereka.
4. Pemerintah Sebagai Organisasi yang Tangguh
Ketahanan berarti kapasitas untuk bertahan dalam jangka panjang — tidak hanya
kesulitannya, tetapi lebih dari itu yang penting juga godaan untuk bertindak
demikeuntungan jangka pendek. Pembangunan organisasi yang tangguh menyangkut lima
dimensi yang membuat organisasi kuat dan imajinatif, yaitu:
a. Kecerdasan organisasi: Organisasi menjadi cerdas ketika mereka
berhasilmengakomodasi banyak suara dan pemikiran yang beragam.
b. Sumber Daya: Organisasi memiliki banyak akal ketika mereka berhasil mengurangi
perubahan atau bahkan lebih baik, menggunakan kelangkaan sumber daya untuk
terobosan inovatif.
c. Desain: Organisasi dirancang dengan kokoh ketika karakteristik
strukturalnyamendukung ketahanan dan menghindari jebakan sistemik.
d. Adaptasi: Organisasi adaptif dan fit ketika mereka melatih perubahan.
e. Budaya: Organisasi mengekspresikan ketahanan dalam budaya ketika mereka
memiliki sisi nilai-nilai yang tidak memungkinkan organisasi untuk menyerah atau
menyerah tetapi malah mengundang anggotanya untuk bangkit menghadapi tantangan.
MODUL 7 : KOLABORATIF
World Economic Forum (WEF) (2021) juga ambil bagian dalam menganalisis tantangan
global yang akan dihadapi yaitu adanya serangan cyber, perubahan iklim secara global,
ketimpangan digitalisasi, kegagalan iklim, adanya senjata pemusnah masal, krisis mata
pencaharian penyakit menular , serta kerusakan lingkungan yang diakibatkan manusia. Dibalik
berbagai tantangan yang dihadapi di atas, birokrasi Indonesia masih dihadapkan pada fragmentasi
dan mentality. Hal tersebut oleh Caiden(2009) dianggap sebagai patologi birokrasi. Kolaborasi
kemudian menjadi solusi dari berbagai fragmentasi dan silo mentality.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 38
publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-sekat birokrasi
yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon ASN muda
diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat mewujudkan harapan tersebut.
Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga
terwujud di Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga Pemerintah Daerah kemudian akan
bekerja dengan satu tujuanya itu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 39
AGENDA 3
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 40
B. KEGIATAN BELAJAR 2: PILAR LITERASI DIGITAL
Peran dan tanggung jawab para peserta CPNS sangatlah besar, sehingga kemampuan
menggunakan gawai saja tidaklah cukup, diperlukan kemampuan lainnya yakni literasi digital.
1. Cintai Produk dalam Negeri
Warga negara Indonesia melakukan bela negara yang lebih nyata dengan selalu
menggunakan barang-barang yang diproduksi di dalam negeri. Juga selalu mengkonsumsi
hasil-hasil pertanian dan perikanan asli Indonesia.
2. Hak-Hak Digital
Hak Digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses,
menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital Literasi digital juga banyak
menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan Smart ASN 110
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif. Keempat pilar yang
menopang literasi digital yaitu etika, budaya, keamanan, dan kecakapan dalam bermedia
digital. Etika bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 41
a. Mengenal Media Sosial.
b. Mengulik Aplikasi Percakapan.
c. Setelan Mendasar Aplikasi Percakapan.
d. Cara Melaporkan Akun Media Sosial (Kominfo, 2021).
e. Instagram
f. Melaporkan Akun.
g. Melaporkan twiter
h. Youtube
4. Aplikasi Dompet Digital, Loka Pasar (marketplace), dan Transaksi Digital
Secara umum, langkah untuk mengaktifkan dompet digital adalah sebagai berikut:
a. Aktivasi.
b. Verifikasi
c. Penggunaan
5. Etika Berinternet (Nettiquette)
a. Perhatikan dalam penggunaan huruf capital.
b. Hati-hati terhadap informasi yang kita terima.
c. Penggunaan “CC” di e-mail
d. Batasi informasi yang kita sampaikan.
e. Hindari personal attack
f. Pemilihan konten internet dengan bijak
g. Hak cipta
h. Informasi Hoax, Ujaran Kebencian, Pornografi, Perundungan, dan Konten Negatif
Lainnya.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 42
seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan membangkitkan permusuhan,
kekerasan, dan diskriminasi kepada orang atau kelompok tersebut (Gagliardone, Gal,
Alves, & Martinez, 2015)
6. Pengetahuan Dasar Berinteraksi, Partisipasi, dan Kolaborasi di Ruang Digital yang Sesuai
dengan Kaidah Etika Digital dan Peraturan yang Berlaku.
Sekarang zamannya kolaborasi, bekerja menghasilkan karya bersama, tidak sendiri-
sendiri. Sehingga, dapat menghasilkan karya yang kreatif dan orisinil. Hal ini dipicu oleh
penggunaan dunia digital yang semakin masif serta karakteristik media digital sebagai
web 2.0,yaitu media yang digunakan dengan cara kolaborasi dan berbagi data antara
individu.
7. Berinteraksi dan Bertransaksi secara Elektronik di Ruang Digital Sesuai dengan Peraturan
yang Berlaku. Transaksi Elektronik Transaksi elektronik atau dikenal sebagai transaksi
daring adalah transaksi atau pertukaran barang/jasa atau jual beli yang berlangsung di
ranah digital.
Berdasarkan UU ITE No 11 tahun 2008, transaksi elektronik adalah dengan menggunakan
komputer, jaringan komputer, dan media elektronik lainnya Transaksi elektronik terjadi
pada saat penawaran transaksi yang dikirim oleh pengirim telah diterima dan disetujui
oleh penerima
a. Penggunaan Internet untuk Transaksi Media sosial dimanfaatkan oleh pelaku usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai wadah mengembangkan bisnis.
b. Kompetensi Akses: Mari Mengenal Alat Transaksi Daring Alat transaksi daring adalah
metode pembayaran saat kita melakukan pembelanjaan daring. Jenis pembayaran atau
transaksi daring diantaranya transfer bank, dompet digital/e- money, COD (Cash on
SmartASN 185 Delivery) atau pembayaran di tempat, pembayaran luring, kartu debit,
kartu kredit.
c. Kompetensi Akses: Mengenal Lapak Platform atau medium untuk melakukan
transaksi beragam. Bahkan hampir di seluruh platform media sosial atau aplikasi chat
telah disediakan fitur untuk transaksi atau fitur-fitur bisnis. Di antaranya fitur
Whatsapp Business, Facebook Marketplace, Instagram Shopping. Selain yang
berbasis aplikasi chat dan media sosial terdapat beragam aplikasi transaksi daring di
internet.
d. Kompetensi Verifikasi: Mari Bijak Bertransaksi Survey yang diselenggarakan Sea
Insights menunjukkan 54% responden pengusaha UMKM selama pandemi Covid-19
lebih adaptif Smart ASN 186 dalam menggunakan media sosial untuk meningkatkan
penjualan. Bahkan pendapatan rata-rata UMKM Indonesia yang telah mengadopsi
ecommerce meningkat lebih dari 160% (Alika,2020).
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 43
8. Fitur Proteksi Perangkat Keras
Sistem komputer berisi perangkat keras seperti prosesor, monitor, RAM dan banyak
lagi,dan satu hal yang sistem operasi memastikan bahwa perangkat tersebut tidak dapat
diakses langsung oleh pengguna.
9. Proteksi Identitas Digital dan Data Pribadi di Platform Digital.
a. Pertama, sebagai pengguna platform digital, kita bisa menggunakan identitas asli.
b. Kedua, pastikan keamanan surat elektronik kita sebagai identitas digital utama yang
kita gunakan untuk mengakses berbagai platform digital dengan secara rutin
memastikan sandi diperbaharui.
c. Ketiga, pastikan kita melindungi identitas digital kita di berbagai akun platform digital
yangkita gunakan.
10. Penipuan Digital
Modus penipuan digital lebih mengarah pada penipuan yang menimbulkan kerugian
secara finansial.
11. Rekam Jejak Digital di Media
Beberapa dari kita pasti bertanya, bagaimana cara menghapus jejak digital? Jawabannya
adalah tidak ada. Kita bisa saja meminta penyedia platform media digital untuk
menghapus data yang kita miliki. Smart ASN 226 Kita juga bisa menghapus atau menutup
akun. Namun, dalamkonteks kehidupan digital, kita tidak pernah hidup sendiri.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 44
3. Perekat dan pemersatu bangsa
Agar ASN dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, meningkatkan
produktivitas, maka setip ASN diberikan hak kesejahteraan ASN yang setelah mendapatkan
haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Yang bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 45
4. Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2
(dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan
Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak lagi
memenuhi syarat jabatan yang ditentukan.
5. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat
diduduki paling lama 5 (lima) tahun.
Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan
laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian
Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat
menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan
status sebagai PNS.
Manajemen PNS pada Instansi Daerah dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan.
b. Pengadaan.
c. Pangkat dan Jabatan.
d. Pengembangan Karier.
e. Promosi
f. Mutasi.
g. Penilaian Kinerja.
h. Penghargaan.
i. Disiplin
PNS yang melakukan pelanggaran disiplin dijatuhi hukuman disiplin. Ketentuan lebih
lanjut mengenai disiplin diatur dengan Peraturan Pemerintah.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 46
Penilaian kinerja PPPK bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang sudah
disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara Pejabat Pembina Kepegawaian dengan
pegawai.
Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri karena:
Pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan tidak dengan hormat karena:
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 47
1. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar
NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945;
2. dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan
atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau
pidana umum;
3. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
4. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara
paling singkat2 (dua) tahun atau lebih dan tindak pidana tersebut dilakukan dengan
berencana.
Organisasi Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan:
1. Menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan mewujudkan
jiwa korps ASN.
2. memberikan perlindungan hukum dan advokasi kepada anggota korps profesi ASN
Republik Indonesia terhadap dugaan pelanggaran Sistem Merit dan mengalami
masalah hukum dalam melaksanakan tugas;
3. memberikan rekomendasi kepada majelis kode etik Instansi Pemerintah terhadap
pelanggaran kode etik profesi dan kode perilaku profesi; dan
4. menyelenggarakan usaha untuk peningkatan kesejahteraan anggota korps profesi
ASN Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai korps profesi Pegawai ASN diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
INDARTO. S.PD_19900918 202321 1 005 (MOOC PPPK 2023 PEMERINTAH KAB. KLATEN) 48