Anda di halaman 1dari 93

lOMoARcPSD|28990739

Resume MOOC Wahyudin - materi pppk 2023

pendidikan kewarganegaraan (Universitas Tanjungpura)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

RESSUME
MATERI MOOC PPPK 2022

NAMA : WAHYUDIN, S.Pd.I


NIP 198604272022211011
TEMPAT, TGL LAHIR : PANDEGLANG, 27 APRIL 1986
GOLONGAN IX
JABATAN : AHLI PERTAMA – GURU KELAS
INTANSI : PEMERINTAH KAB. PANDEGLANG

Materi Agenda I
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah Konsep cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Sejarah penting bangsa indonesia
1. Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 oleh
Dr. Sutomo yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional
berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959
tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi
pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah
"Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi
pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah
internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh
Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober
1908 di Leiden, Belanda
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan
“Kerapatan Besar Pemuda”, yang kemudian terkenal
dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong
Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian Jong
Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosof juga ikut dalam
kerapatan besar.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua
dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral
Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan
Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
B. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila Sebagai Idiologi Negara

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Setiap bangsa harus memiliki suatu konsep dan konsensus


bersama menyangkut hal-hal pundamental bagi
keberlangsungan, keutuhan dan kejayaan bangsa yang
bersangkutan.
2. Bhineka Tunggal Ika
3. Undang-undang Dasar 1945
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
C. Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Bendera Negara adalah Sang Merah
Putih (Pasal 1 Ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor
24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan)
2. Bahsa resmi Negara Kesaruan Republik Indonesia adalah
Bahasa Indonesia (Pasal 36 Undang-undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 bersumber dari
bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28
Oktober 1982 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan
sesuai dengan dinamika peradaban bangsa.
3. Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk
Garuda Pancasila yang kepalanya m enoleh lurus kesebelah
kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai
pada leher garuda, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika
ditulis diatas pita yang dicengkram oleh garuda.
4. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah
oleh Wage Rudolf Supratman.
D. Manajemen Pemerintahan Negara
1. Cita-cita / Tujuan Nasional “Negara Indonesia yang merdeka,
bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2. Tugas Nasional “ Melindungi segenap bangsa dan
tumpah darah indonesia; memajukan kesejahteraan
umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; ikut
melaksanaakan ketertiban dunia.
3. Fungsi Negara “ melayani masyarakat, mengayomi
masyarakat, dan memperdayakan masyarakat.
E. 1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan
kebangsaan sehingga menjadi bagian kompetensi ASN ?
Karena ASN merupakan bagian dari pelaksana administrasi
Negara yang harus memiliki pemahaman tentang wawasan
kebangsaan, agar dapat mengimplementasikan sesuai dengan
cita-cita pendiri bangsa.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia
! Dimulai dari dibentuknya Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20
Mei 1908, bertujuan untuk memperbaiki keadaan rakyat terutama
rakyat kecil Oktober 1908 kongres pertama Boedi Oetomo
digedung sekolah yogyakarta. Pada tanggal 28 Oktober 1928
yang dilatar belakangi oleh Kongres pemuda II
dijalan keramat 106 jakarta yang diikuti oleh beberapa perwakilan
organisasi pemuda di Hindia Belandayang menghasilkan Sumpah
Pemuda, dan pada saat itu lagu kebangsaan di kumandangkan
oleh wage rudolf supratman.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan


berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan profesionalitas
ASN ?
4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
1. Pancasila
2. 2. Undang-undang dasar 1945
3. Bhineka Tunggal Ika

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

4. Negara Kesatuan Republiok Indonesia

4. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman”
(Pasal 1 Ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara)
a. Hari Bela Negara ditetapkan dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 tentang Hari Bela
Negara tanggal 18 Desember 2006 dengan pertimbangan
bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah
bagi bangsa Indonesia Pada tanggal tersebut terbentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka mengisi
kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam rangka bela Negara serta bahwa
dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan dalam
bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan ber-
bangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan
Kesatuan.
b. Nilai Dasar Bela Negara Dalam Undang-Undang republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 dijelaskan
bahwa Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara
salah satunya dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan
dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan menanamkan
nilai dasar Bela Negara, yang meliputi:
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.

1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Beala Negara masih


relevan saat ini ?
Persoalan bela negara bukan karena adanya ancaman militer,
tetapi masuk dalam dimensi kehidupan masyarakat. Bela
negara terkait banyak aspek seperti ancaman ekonomi,
pangan, narkotika, terorisme ilegal fshing, ilegal loging dan
ancaman baru yang berkembang saat ini.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling
mungkin terjadi saat ini dan mengancam eksistensi NKRI
?
Ancaman yang mungkin terjadi saat ini adalah ancaman
non militer salah satu bentuknya adalah doktrin untuk
menggantimidiologi Pancasila, sehingga ancaman non

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

milkiter dampaknya lebih besar. Selain itu ancaman dari


individu manusia meliputi penggunaan narkotika.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

3. Analisi Isu Kontemporer


Analisi Isu Kontemporer adalah upaya yang dilakukan untuk
mengetahui suatu pokok persoalan yang terjadi pada masa sekarang
atau menjadi trending topik pada saat ini jadi solusi
penyelesaiaannya harus sesuai dengtan masa sekarang yaitu masa
modern.
a. 4 Level Lingkungan Strategis yang dapat mempengaruhi
kesiapan ASN PPPK dalam melakukan pekerjaannya sesuai
tugas bidang masing- masing. Yaitu Individu, Keluarga,
Masyarakat, dan Dunia
b. Isu Kritikal secara umum terbagi kedalam tiga kelompok
1. Isu saat ini merupakan kelompok isu yang mendapatkan
perhatian dari sorotan publik secara luas dan memerlukan
penanganan sesegera mungkin dari pengambil keputusan.
2. Isu Berkembang merupakan isu yang perlahan-lahan
masuk dan menyebar diruang publik dan publik mulai
menyadari adanya isu tersebut.
3. Isu Potensial kelompok isu yang belum nampak diruang
publik namundapat terindikasi dari beberapa instrumen yang
mengidentifkasi adanya kemungkinan merebak isu itu
dimasa depan.
c. Kemampuan Menetapkan Isu
1. Environmental Scanning yaitu peduli terhadap
masalah dalam organisasi dan mampu memetakan
hubungan kausalitas.
2. Problem Solving iyalah mampu mengembangkan dan memilih
alternatif dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya
masing-masing
3. Analysis iyalah mampu berfkir konseptual, mampu
mengidentifkasi implikasi atau dampak atau manfaat dari
sebuah pilihan kebijakan atau program atau kegiatan atau
tahapan kegiatan.
d. Teknik Analis Isu Strategis
1. Teknik Tepisan Isu adalah mengunakan kriteria Urgensis
Sriesnes and Groud
2. Teknik Analis Isu terdiri dari beberapa alat bantu seperti Mind
Mapping, Fishbone Diagram, Analisis SWOT.
4. Kesiap Siagaan Bela Negara
a. Kerangka Kesiapsiagaan Bela Negara Dalam Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
b. Kemampuan Awal Bela Negara
c. Rencana Aksi Bela Negara
d. Kegiatan Kesiapsiagaan Bela Negara
1. Jelaskan kedudukan Pancasila dalam konteks penyelenggaraan
negara Indonesia
Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, memiliki
fungsi utama sebagai dasar negara indonesia. Dalam
kedudukan yang demikian pancasila menempati kedudukan
yang paling tinggi sebagai sumber dari segala sumber hukum
atau sebagai sumber hukum dasar nasional dan tata hukum di
indonesia.
2. Jelaskan kedudukan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam konteks penyelenggaraan negara Indonesia
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

Kedudukan Undang-undang Dasar negara Republik Indonesia


dalam sistem hukum nasional adalah sebagai sumber hukum
dasar nasional yang memiliki tempat tertinggi serta sebagai
sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan lainnya.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

3. Jelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pembukaan UUD


Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 ada 7 nilai
kebangsaan yang terkandung didalamnya yaitu, nilai relijius,
nilai kemanusiaan, nilai produktivitas, nilai keseimbangan, nilai
demikrasi, nilai kesamaan drajat, dan nilai ketaatan hukum
4. Jelaskan kedudukan batang tubuh dari UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Dari sudut hukm batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran
pertama dan utama dari penjabaran 5 norma dasar negara
Pancasila serta norma-norma dasar lainnya yang termuat
dalam pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang
memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi negara
Republik Indonesia
5. Jelaskan kedudukan dan peran ASN dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia
Kedudukan ASN dalam NKRI adalah sebagai Aparatur
Negara yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. ASN
melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah. Dalam menjalankan tugasnya ASN
harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik.

AGENDA II
MATERI POKOK 1
KONSEP PELAYANAN PUBLIK

A. Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik Adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No.
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik).
1. Unsur Penting Pelayanan Publik
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik.
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan.
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan.
2. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;


h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
3. Prinsip-Prinsip Pelayanan Publik
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan Murah
f. Efektif dan Efsien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
B. Membangun Budaya Pelayanan Prima
1. Konsep Budaya Pelayanan Budaya pelayanan oleh ASN akan
sangat menentukan kualitas pemberian layanan kepada
masyarakat :
a. Budaya pelayanan akan berjalan dengan baik apabila terbangun
kerja tim di dalam internal organisasi.
b. Pemahaman tentang pelayanan prima.
c. Pemberian pelayanan yang prima akan berimplikasi pada
kemajuan organisasi.
2. Budaya Birokrasi yang Melayani
a. Birokrasi harus memiliki kode etik untuk mengatur hal-hal apa
saja yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan.
b. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan
menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
c. Birokrasi harus memiliki code of conduct, bagaimana cara
birokrasi bertingkah laku dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat (warga negara).
d. Birokrasi harus memiliki etika profesionalisme sebagai seorang
birokrat.
3. Enam Elemen untuk Menghasilkan Pelayanan Publik Berkualitas
a. Komitmen pimpinan yang merupakan kunci untuk membangun
pelayanan yang berkualitas;
b. Penyediaan layanan sesuai dengan sasaran dan kebutuhan
masyarakat
c. Penerapan dan penyesuaian Standar Pelayanan di
dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
d. Memberikan perlindungan bagi internal pegawai, serta
menindaklanjuti pengaduan masyarakat;
e. Pengembangan kompetensi SDM, jaminan keamanan dan
keselamatan kerja, fleksibilitas kerja, penyediaan infrastruktur
teknologi informasi dan sarana prasarana; dan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

f. Secara berkala melakukan pemantauan dan evaluasi


terhadap kinerja penyelenggara pelayanan publik.
4. Tingkatan Pelayanan Prima
a. Memenuhi kebutuhan dasar pengguna,
b. Memenuhi harapan pengguna, dan
c. Melebihi harapan pengguna, mengerjakan apa yang lebih
dari yang diharapkan.
5. Perilaku Pelayanan Prima
a. Menyapa dan memberi salam,
b. Ramah,
c. Cepat dan tepat waktu,
d. Mendengar dengan sabar danaktif,
e. Penampilan yang rapi,
f. Jangan lupa mengucapkan terima kasih,
g. Mengingat nama pelanggan,
h. Perlakukan pelanggan dengan baik, dan
i. Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan.
6. Prinsip-Prinsip Pelayanan Prima
a. Responsif terhadap pelanggan/memahami pelanggan,
b. Membangun visi dan misi pelayanan,
c. Menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja pelayanan,
d. Pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, dan
e. Memberikan apresiasi kepada pegawai.
C. ASN sebagai Pelayan Publik
1. Fundamen (Pemahaman Dasar) Pelayanan Publik
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar
oleh warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi
kebutuhan- kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia,
akan tetapi juga berfungsi untuk memberikan perlindungan
bagi warga negara (proteksi).
2. Tugas ASN
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Perilaku Pelaksana Pelayanan Publi
a. Adil dan tidak diskriminatif;
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

b. Cermat;

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

c. Santun dan ramah;


d. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarutlarut;
e. Profesional;
f. 6) Tidak mempersulit;
g. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar;
h. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan
integritas institusi penyelenggara;
i. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib
dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
j. Terbuka dan mengambil langkah yang tepat untuk menghindari
benturan kepentingan;
k. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas
pelayanan publik;
l. Tidak memberikan informasi yang salah atau
menyesatkan dalam menanggapi permintaan informasi
serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat;
m. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau
kewenangan yang dimiliki;
n. Sesuai dengan kepantasan; dan
o. Tidak menyimpang dari prosedur.
D. Nilai Berorientasi Pelayanan dalam Core Values ASN
1. Kriteria Operasional Berorientasi Pelayanan
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk
menjabarkan pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang
terkandung dari masing- masing nilai.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah
kode perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku
spesifk yang wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN
sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan
menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan.
2. Panduan Perilaku (Kode Etik) Nilai Berorientasi Pelayanan
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, dan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.

E. Evaluasi Materi Pokok 1


Untuk membantu mengevalusi/mengukur tingkat pemahaman
anda terhadap Materi Pokok 1 ini, cobalah Anda kerjakan soal-soal
Pilihan Ganda di bawah ini. Pada setiap soalnya, pilihlah satu
jawaban yang menurut anda benar.
1. ASN sebagai profesi, salah satunya berlandaskan pada
prinsip Nilai Dasar. Hal tersebut tertuang dalam:
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


c. Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2015 d. Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2015

2. Undang-Undang yang mengatur tentang Pelayanan Publik adalah:


a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 52 Tahun
2009 c. Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2009
d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2019

3. Sebutkan yang bukan merupakan fungsi ASN:


a. pelaksana kebijakan publik
b. pelayan publik
c. pengawas kegiatan publik
d. perekat dan pemersatu bangsa

4. Yang dimaksud dengan berorientasi pelayanan adalah


a. Bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan
b. Komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat c. Saling peduli dan menghargai perbedaan
d. Terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan

5. Secara sederhana, defnisi pelayanan publik berdasarkan Agus


Dwiyanto adalah
a. Semua jenis pelayanan untuk menyediakan barang/jasa yang
dibutuhan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu
merupakan jenis barang atau jasa
b. Pelayanan yang dirasakan melalui loket-loket pelayanan
c. Sumber daya air dan sumber daya mineral yang
dikelola oleh Negara/pemerintah
d. Perintah pimpinan/atasan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat pada jam-jam pelayanan

6. Yang bukan merupakan unsur penting dalam pelayanan publik


adalah
a. Penyelenggara
b. Penerima
layanan c. Tempat
pelayanan
d. Kepuasan pelanggan

7. Yang bukan prinsip pelayanan publik yang baik adalah


a. Partisipatif dan transparan
b. Responsif dan tidak
diskriminatif c. Kompleks
namun murah
d. Aksesibel

8. “Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah


tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas


warga negara, seperti status sosial,

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

pandangan politik, agama, profesi, jenis kelamin atau orientasi


seksual, difabel, dan sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Akuntabel
b. Aksesibel
c.
Berkeadilan
d. Tidak diskriminatif

9. “Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah


sebagai penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan
akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang
terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut, seperti persyaratan, prosedur, biaya, dan
sejenisnya” adalah prinsip dari …
a. Responsif
b.
Transparan
c. Efektif dan efsien
d. Tidak diskriminatif

10. Nilai berorientasi pelayanan dijabarkan dalam ...


panduan perilaku a. 3
b. 4
c. 5
d. 6

MATERI POKOK 2
BERORIENTASI PELAYANAN

A. Panduan Perilaku Berorientasi Pelayanan


1. Prinsip ASN sebagai Profesi
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, Integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Kualifkasi akademik
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
g. Profesionalitas jabatan.
2. Panduan Perilaku
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Mengabdi
kepada negara dan rakyat Indonesia. Menjalankan tugas
secara profesional dan tidak berpihak. Membuat keputusan
berdasarkan prinsip keahlian; dan Menghargai komunikasi,
konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan. Memelihara
dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur. Memiliki

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program


pemerintah; dan Memberikan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,


akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti. Mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan Mengutamakan
pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
B. Tantangan Aktualisasi Nilai Berorientasi Pelayanan
1. Tantangan Eksternal
a. Kondisi geografs yang sulit,
b. Infrastruktur yang belum memadai,
c. Masyarakat yang tinggal di pedalaman dengan adat kebiasaan
atau sikap masyarakat yang kolot, dan
d. Masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan kebutuhan
yang dinamis dan senantiasa berubah.
2. Tantangan Internal
a. Anggaran yang terbatas
b. Kurangnya jumlah SDM yang berkompeten, dan
c. Belum terbangunnya sistem pelayanan yang baik.
3. Upaya Menghadapi Tantangan
b. Pemanfaatan informasi teknologi dan internet of things
c. Akselerasi reformasi birokrasi, dan
d. Melakukan terobosan/inovasi pelayanan publik

C. Evaluasi Materi Pokok 2


1. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan
kode etik dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah
b. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
c. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
d. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
2. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan
kode etik dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
c. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
d. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
3. Yang mana kah diantara panduan perilaku berikut yang merupakan
kode etik dari nilai berorientasi pelayanan?
a. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan Negara
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Cepat menyesuaikan diri menghadapi
perubahan d. Melakukan perbaikan tiada
henti
4. Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
kedudukan masyarakat dalam konteks tersebut adalah
sebagai …
a. masyarakat sebagai wajib pajak
b. masyarakat sebagai pengawas kinerja pemerintah

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

c. masyarakat sebagai elemen adanya


negara d. masyarakat sebagai penerima
layanan
5. Pengertian masyarakat dalam Undang-Undang Nomor 25/2009
tentang Pelayanan Publik adalah …
a. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai
orang- perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik
secara langsung maupun tidak langsung
b. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima
manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak
langsung
c. seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai
orang- perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik secara
langsung
d. warga negara Indonesia sebagai orang-perseorangan, kelompok,
maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima
manfaat pelayanan publik secara langsung
6. Beberapa perilaku pelayanan prima yang perlu dibudayakan dalam
organisasi antara lain sebagai berikut, kecuali …
a. Menyapa dan memberi salam
b. Ramah
c. Cepat dan terlihat sibuk
d. Berpenampilan rapih
7. Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan
dengan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara berikut ini, kecuali …
a. Pendidikan dan pelatihan
b. Standardisasi dan sertifkasi kompetensi pemberi layanan
c. Pengembangan ide kreatif
d. Kolaborasi dan benchmark
8. Seorang ASN diharapkan dapat diandalkan untuk memberikan
pelayanan prima yang dicontohkan dengan …
a. Melakukan pelayanan maksimal sesuai dengan tugas fungsinya
b. Melakukan pelayanan maksimal untuk kepuasan masyarakat
meskipun dengan menyerobot tugas fungsi rekan yang lain
c. Melakukan pelayanan maksimal jika diminta oleh atasan/pimpinan
d. Melakukan pelayanan terbaik jika akan dilakukan evaluasi
eksternal
9. Memberikan layanan melebihi harapan customer ditunjukkan
dengan ... a. meningkatkan mutu layanan dan tidak boleh
berhenti ketika kebutuhan customer sudah dapat terpenuhi
b. Selalu menanyakan dan melakukan survey kepuasan masyarakat
c. Mencari tahu ekspektasi customer di masa yang akan
datang tentang layanan apa yang diharapkan
d. Menunggu perintah atasan terkait terobosan baru
10. Tujuan utama dari Nilai Dasar ASN adalah …
a. Menjadi dasar pembentukan peraturan internal tentang
kewajiban masuk kerja
b. Menjadi pedoman perilaku bagi para ASN dan menciptakan
budaya kerja yang mendukung tercapainya kinerja terbaik
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

c. Menjadi pertimbangan pimpinan unit kerja dalam


menentukan rekanan dalam proyek strategis

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

d. Menjadi instrumen pengukuran kinerja ASN oleh masyarakat

MODUL 2.
AKUNTABEL

MATERI POKOK 1.
POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI
A. Potret Layanan Publik di Indonesia. Biayanya yang mahal;
Prosedurnya sulit dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-
belit; Pemberi layanan tidak ramah; Diskriminatif; Tidak ada
kepastian kualitas dan waktu penyelesaian layanan; Tidak
transparan; Tidak responsif terhadap kebutuhan warga negara; dan
Ditandai praktik KKN.
B. Tantangan Layanan Publik.
1. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik untuk Kepentingan
umum; Kepastian hukum; Kesamaan hak; Keseimbangan hak dan
kewajiban; Keprofesionalan; Partisipatif; Persamaan
perlakuan/tidak diskriminatif; Keterbukaan; Akuntabilitas; Fasilitas
dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; Ketepatan waktu;
dan Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
b) Tantangan Layanan Publik yang Tidak Statis  Tantangan yang
dihadapi bukan hanya di lingkungan ASN sebagai pemberi layanan,
namun juga dari masyarakat penerima layanan.  Tantangan
layanan publik itu tidak statis, godaan dan mental/pola pikir pihak-
pihak yang dahulu menikmati keuntungan dari lemahnya sektor
pengawasan layanan selalu mencoba menarik kembali ke arah
berlawanan.
C. Keutamaan Mental Melayani  Mental dan pola pikir melayani berada di
domain pribadi, namun jika mental dan pola pikir yang baik dilakukan
oleh semua unsur ASN, akan memberikan dampak sistemik.  Oleh
karenanya diperlukan komitmen dari seluruh ASN secara pribadi,
dengan menyadari bahwa semua gaji dan fasilitas yang Anda gunakan
nanti berasal dari Pajak yang dibayarkan Masyarakat negeri ini yang
menuntut dilayani dengan layanan yang terbaik. 

MATERI POKOK 2. KONSEP AKUNTABILITAS


A. Pengertian Akuntabilitas  Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan
akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada
seseorang/ organisasi yang memberikan amanat.  Akuntabilitas
merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya.  Panduan Perilaku (Kode Etik) Akuntabel dalam Core
Values ASN a) Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi; b)


Kemampuan menggunakan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,


dan efsien; dan c) Kemampuan menggunakan kewenangan
jabatannya dengan berintegritas tinggi.
B. Aspek-Aspek Akuntabilitas a) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan :
hubungan dua pihak antara individu/kelompok/ institusi dengan negara
dan masyarakat. b) Akuntabilitas berorientasi pada hasil : hasil yang
diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif. c) Akuntabilitas membutuhkan
adanya laporan : Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi : Akuntabilitas adalah
kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab, dan tanggung
jawab menghasilkan konsekuensi. e) Akuntabilitas memperbaiki kinerja
: tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja
PNS dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
C. Pentingnya Akuntabilitas  Akuntabilitas merupakan kontrak antara
pemerintah dengan aparat birokrasi, serta antara pemerintah yang
diwakili oleh PNS dengan masyarakat.  Fungsi Akuntabilitas Publik : a)
Untuk menyediakan kontrol demokratis; b) Untuk mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan; dan c) Untuk meningkatkan efsiensi
dan efektivitas.
D. Jenis dan Tingkatan Akuntabilitas  Akuntabilitas publik terdiri atas dua
macam, yaitu: a) Akuntabilitas Vertikal adalah pertanggungjawaban
atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Akuntabilitas
Vertikal membutuhkan pejabat pemerintah untuk melaporkan "ke
bawah" kepada publik. Misalnya pertanggungjawaban unit-unit kerja
(dinas) kepada pemerintah daerah, kemudian pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat, pemerintah pusat kepada MPR. b)
Akuntabilitas Horizontal adalah pertanggungjawaban kepada
masyarakat luas. Akuntabilitas ini membutuhkan pejabat pemerintah
untuk melaporkan "ke samping" kepada para pejabat lainnya dan
lembaga negara.  Tingkatan dalam Akuntabilitas a) Akuntabilitas
Personal : mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri seseorang. b)
Akuntabilitas Individu : mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya. c) Akuntabilitas Kelompok : mengacu pada
pembagian kewenangan dan semangat kerjasama. d) Akuntabilitas
Organisasi : mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai,
baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholders
lainnya. e) Akuntabilitas Stakeholder : tanggungjawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil,
responsif dan bermartabat
E. Soal Latihan
1. Banyak perbaikan yang terjadi di layanan publik yang bisa
ditemukan di keseharian Anda, pilihlah salah satu kasus yang
pernah Anda alami, dan tulislah perubahan/perbaikan yang
terjadi dari kondisi sebelumnya.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Jawab: Memang benar peningkatan kualitas layanan publik


semangit baik saya pernah mengurus KK di Dinas Pencatatan Sipil
saya ingin memasukan Anak saya yang pertama tercatat didalam
Kartu Keluarga, sesampainya di

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Dinas pencatatan Sipil saya harus antri dengan nomor antrian yang
sangat banyak, samapai istirahat siang nomor antrian saya belum
dipanggil juga akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan
antrian dan saya memilih makan siang solat duhur dan pulang ke
rumah.
Perubahan pelayanan sangat saya rasakan secara kangsung, untuk
mengurus data kependudukan sekarang dilakukan secara Online
atau Daring, masyarakat bisa melakukan pendaftaran dan mengisi
bio data dengan benar sampai selesai dan datang ke dinas
pencatatan sipil atau Mall Pelayanan Publik untuk mencetak berkas
yang sudah didaftarkan, jadi tidak perlu antri lama.
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi
buruknya, pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih
belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang
Anda inginkan.
Jawab: Layanan publik yang sulit dijangkau oleh masyarakat saat ini
adalah Sertifkat Prodeuk Hallal, sertifkat tersebut sangat penting
bagi masyarakat pengusaha dibidang kuliner dan produk lainnya.
Saya harap segera dibuka ditiap kecamatan atau desa pendaftaran
sertifkasi produk hallal.
3. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait
sebuah layanan yang sudah berubah dari bentuk
selebelumnya:
https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?
utm_medium=share_sheet dan tuliskan pendapat Anda.
Jawab: Setelah menonton vidio tersebut saya pun merasakan hal yang
sama dimana ada banyak perubahan dan kemajuan dalam bidang
pelayanan publik yang dilakukan ileh para ASN.

MATERI POKOK 3. PANDUAN PERILAKU AKUNTABEL


A. Akuntabilitas dan Integritas 
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang menjadi landasan
dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara.  Sebuah sistem yang
memiliki integritas yang baik akan mendorong terciptanya Akuntabilitas,
Integritas itu sendiri, dan Transparansi.
B. Integritas dan Anti Korupsi  Integritas adalah salah satu pilar penting
dalam pemberantasan korups. integritas bisa diartikan sebagai
bersatunya antara ucapan dan perbuatan.  Tidak ada orang tiba-tiba
menjadi berintegritas, butuh peran lingkungan dalam membentuk pola
pikir dan prinsip memegang teguh prinsip kebenaran.
C. Mekanisme Akuntabilitas a) Dimensi Mekanisme Akuntabilitas 1)
Akuntabilitas kejujuran dan hukum : kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan; 2) Akuntabilitas proses : ketersediaan prosedur dalam
meberikan pelayanan publik; 3) Akuntabilitas program : petimbangan
pencapaian tujuan dan program alternatif; dan 4) Akuntabilitas kebijakan :
pertanggungjawaban pemerintah atas kebijakan yang diambil terhadap
DPR/DPRD dan masyarakat luas. b) Alat Akuntabilitas di Indonesia
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

1) Perencanaan Strategis (RPJP/, RKP, Renstra, SKP) 2) Kontrak Kinerja


(Penilaian

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Prestasi Kerja PNS) 3) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


(LAKIP) c) Menciptakan Lingkungan Kerja yang Akuntabel 1) Kepemimpinan
(menjadi contoh dan teladan) 2) Membangun transparansi dalam
komunikasi dan informasi 3) Membangun integritas 4) Membangun
tanggungjawab (responbilitas) institusi dan individu 5) Mencipatkan
keadilan dalam organisasi khususnya dari pimpinan 6) Membangun
kepercayaan 7) Memciptakan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan. serta harapan dan kapasitas. 8) Kejelasan tugas, fungsi,
peram, tanggung jawab,tujuan, hasil yang diharapkan, dll. 9) Konsistensi
dalam penerapan kebijakan, prosedur, sumber daya, dll untuk membangun
stabilitas dalam organisasi
d) Langkah-Langkah Menciptakan Framework Akuntabilitas 1) Menentukan
tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan. 2)
Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan. 3) Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah
dicapai. 4) Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami
dan tepat waktu. 5) Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan
atau feedback untuk memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan yang bersifat korektif.
D. Konflik Kepentingan  Konflik kepentingan secara umum adalah suatu
keadaan sewaktu seseorang pada posisi yang diberi kewenangan dan
kekuasaan untuk mencapai tugas dari perusahaan atau organisasi yang
memberi penugasan, sehingga orang tersebut memiliki kepentingan
profesional dan pribadi yang bersinggungan.  Konflik kepentingan
adalah situasi yang timbul di mana tugas publik dan kepentingan
pribadi bertentangan, baik konflik keuangan maupun non keuangan.
Tipe-tipe Konflik Kepentingan : a) Keuangan : Penggunaan sumber daya
lembaga (termasuk dana, peralatan atau sumber daya aparatur) untuk
keuntungan pribadi. b) Non-Keuangan : Penggunaan posisi atau wewenang
untukmembantu diri sendiri dan/atau orang lain.  Cara mengidentifkasi
konflik kepentingan a) Tugas publik dengan kepentingan pribadi. b)
Potensialitas (manfaat) c) Proporsionalitas (keadilan keputusan) d)
Presence of Mind (konsekuensi terlibatan) e) Janji (komitmen)  Perilaku
berkaitan dengan Konflik Kepentingan a) PNS harus dapat memastikan
kepentingan pribadi atau keuangan tidak bertentangan. b) Ketika konflik
kepentingan yang timbul antara kinerja tugas publik dan kepentingan
pribadi atau personal, maka PNS dapat memilih untuk kepentingan umum.
c) PNS memahami bahwa konflik kepentingan sebenarnya, dianggap ada
atau berpotensi ada di masa depan. d) Jika konflik muncul, PNS dapat
melaporkan kepada pimpinan secara tertulis, untuk mendapatkan
bimbingan mengenai cara terbaik dalam mengelola situasi secara tepat. e)
PNS dapat menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
Membangun Pola Pikir Anti Korupsi Akuntabilitas dan integritas sebagai
pilar untuk
membangun pola pikir anti korupsi, dengan berperilaku : a) PNS tidak
terlibat dalam penipuan atau korupsi. b) PNS dilarang untuk melakukan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

penipuan yang menyebabkan kerugian keuangan aktual atau potensial


untuk setiap orang atau institusinya. c) PNS dilarang berbuat curang
dalam menggunakan posisi dan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya. d) PNS melaporkan


setiap perilaku curang atau korup. e) PNS melaporkan setiap pelanggaran
kode etik. f) PNS memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas
yang berlaku di sektor publik.
F. Perilaku Individu PNS/ASN yang Akuntabel a) PNS bertindak sesuai
dengan persyaratan legislatif, kebijakan lembaga dan kode etik yang
berlaku untuk perilaku mereka. b) PNS tidak mengganggu, menindas, atau
diskriminasi terhadap rekan atau anggota masyarakat. c) Kebiasaan kerja
PNS, perilaku dan tempat kerja pribadi dan profesional hubungan
berkontribusi harmonis, lingkungan kerja yang nyaman dan produktif. d)
PNS memperlakukan anggota masyarakat dan kolega dengan hormat,
penuh kesopanan, kejujuran dan keadilan, dan memperhatikan secara
tepat untuk kepentingan mereka, hak-hak, keamanan dan kesejahteraan.
e) PNS membuat keputusan adil, tidak memihak dan segera, memberikan
pertimbangan untuk semua informasi yang tersedia, Undang-undang dan
kebijakan dan prosedur institusi tersebut. f) PNS melayani stakeholders
(lingkup pemerintah, swasta atau masyarakat) setiap hari dengan tepat
waktu, memberikan masukan informasi dan kebijakan. Ayub Khan, 2022 11

MATERI POKOK 4. AKUNTABEL DALAM KONTEKS ORGANISASI


PEMERINTAHAN
A. Transparansi dan Akses Informasi  Keterbukaan informasi telah
dijadikan standar normatif untuk mengukur legitimasi sebuah
pemerintahan dengan terbitnya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik(kip).  Adanya Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID) di setiap Instansi.  Prinsip- Prinsip Keterbukaan
Informasi Publik : a) Maximum Access Limited Exemption (MALE) b)
Permintaan Tidak Perlu Disertai Alasan c) Mekanisme yang Sederhana,
Murah, dan Cepat d) Informasi Harus Utuh dan Benar e) Informasi Proaktif
dari Badan Publik f) Perlindungan Pejabat yang Beritikad Baik  Tujuan KIP
a) Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan
kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan
keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik; b)
Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan
publik; c) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan
kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik; d) Mewujudkan
penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan
efsien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan; e) Mengetahui
alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak; f)
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan
bangsa; dan/atau g) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi
di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi. 
Perilaku Berkaitan denganTransparansi dan Akses Informasi a) PNS tidak
mengungkapkan informasi resmi atau dokumen sembarangan. b) PNS
tidak menyalahgunakan informasi resmi. c) PNS mematuhi persyaratan
legislatif, kebijakan setiap instansi dan semua arahan yang sah.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

B. Praktek Kecurangan (fraud) dan Perilaku Korup  Penyalahgunaan


wewenang akan berdampak pada praktik kecurangan (fraud).  Faktor
Penyebab Fraud : Peluang, Insentif atau tekanan dan Sikap atau
rasionalisasi untuk membenarkan tindakan fraud.  Upaya-upaya untuk
membangunan etika perilaku dan kultur organisasi yang anti kecurangan
: a) Komitmen dari Top Manajemen dalam organisasi; b) Membangun
lingkungan organisasi yang kondusif; c) Perekrutan dan Promosi Pegawai;
d) Pelatihan nilai-nilai organisasi atau entitas dan standar-standar
pelaksanaan e) Menciptakan saluran Komunikasi yang efektif; dan f)
Penegakan kedisiplinan.
C. Penggunaan Sumber Daya Milik Negara  Ketentuan Umum
Penggunaan Sumber Daya Milik Negara : a) Penggunaannya diatur sesuai
dengan prosedur yang berlaku; b) Penggunaannya dilaklukan secara
bertanggung-jawab dan efsien; dan c) Pemeliharaan fasilitas secara benar
dan bertanggungjawab.  Perilaku PNS Terhadap Penggunaan Sumber
Daya Negara : a) PNS bertanggung jawab untuk pengeluaran yang resmi;
b) PNS menggunakan sumber daya yang didanai publik secara teliti dan
efsien; c) PNS hanya menggunakan pengeluaran yang berhubungan
dengan pekerjaan; d) PNS tidak menggunakan waktu kantor atau sumber
daya untuk pekerjaan partai politik atau keuntungan pribadi atau
keuangan; Ayub Khan, 2022 12 e) PNS mematuhi kebijakan dan pedoman
dalam penggunaan setiap instansi komputasi dan komunikasi fasilitas,
dan menggunakan sumber daya tersebut secara bertanggung jawab; f)
PNS berhati-hati untuk memastikan bahwa setiap perjalanan dinas yang
dilakukan untuk tujuan resmi dan benar-benar diperlukan; dan g) PNS
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efsien.
D. Penyimpanan dan Penggunaan dan Informasi Pemerintah  Pemerintah
atau
aparatur harus dapat menjelaskan semua aktiftasnya dengan
memberikan data dan informasi yang akurat terhadap apa yang telah
mereka laksanakan, sedang laksanakan dan akan dilaksanakan sebagai
salah satu wujud akuntabilitasnya.  Informasi dan data yang disimpan
dan dikumpulkan serta dilaporkan tersebut harus relevant (relevan),
reliable (dapat dipercaya), understandable (dapat dimengerti), serta
comparable (dapat diperbandingkan).  Perilaku berkaitan dengan
Penyimpanan dan Penggunaan Data serta Informasi Pemerintah : a) PNS
bertindak dan mengambil keputusan secara transparan; b) PNS menjamin
penyimpanan informasi yang bersifat rahasia; c) PNS mematuhi
perencanaan yang telah ditetapkan; d) PNS diperbolehkan berbagi
informasi untuk mendorong efsiensi dan kreativitas; e) PNS menjaga
kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara; f) PNS memberikan
informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan; dan g) PNS tidak
menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain.
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

E. Membangun Budaya Anti Korupsi di Organisasi Pemerintahan  Untuk


membangun budaya antikorupsi di organisasi pemerintahan, dapat
mengadopsi

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

langkahlangkah yang diperlukan dalam penanganan Konflik Kepentingan :


a) Penyusunan Kerangka Kebijakan, b) Identifkasi Situasi Konflik
Kepentingan, c) Penyusunan Strategi Penangan Konflik Kepentingan, dan d)
Penyiapan Serangkaian Tindakan Untuk Menangani Konflik Kepentingan. 
Penyusunan kode etik, dukungan lembaga, dan sangsi bagi pelaku
pelanggaran.  Akuntabilitas pimpinan lembaga juga menjadi hal penting
untuk menjadi pegangan tindak dan perilaku pegawai di lingkungan
lembaga atau institusi.

Soal Latihan
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah
kata responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai
arti dan makna yang berbeda. Apa yang membedakan antara
responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun
2020 Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana
kasus itu bila dilihat dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari
masyarakat terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan
kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak efsien ketika
berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal
sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik harus memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda, seberapa
penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.

MODUL 3. KOMPETEN
MATERI POKOK 1. TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Dunia VUCA  “Vuca World”, yaitu dunia yang penuh gejolak (volatility)
disertai penuh ketidakpastian (uncertainty). Demikian halnya situasinya
saling berkaitan dan saling mempengaruhi (complexity) serta ambiguitas
(ambiguity).  VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan
berbasis pada kombinasi kemampuan teknikal dan generik.  Implikasi
VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru.  Perlu pemutakhiran keahlian ASN yang relevan
dengan orientasi pembangunan nasional dan aparatur.
B. Disrupsi Teknologi  Kecenderungan kemampuan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi
lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
 Keadaan ini mengindikasikan terdapat kecenderungn rendahnya pula
daya adaptasi organisasi terhadap dinamika kemajuan perubahan
teknologi tersebut.  Perlunya penguatan kompetensi secara luas, yang
memungkinkan setiap pegawai dapat memutakhirkan kompetensi, baik
secara individu maupun secara kolektif organisasi.
C. Kebijakan Pembangunan Nasional  Dalam menentukan kebutuhan
pengembangan kompetensi dan karakter ASN penting diselaraskan sesuai
visi, misi, dan misi, termasuk nilai-nilai birokrasi pemerintah.  Dalam

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

RPJM Nasional, telah ditetapkan Visi Pembangunan Nasional untuk tahun


2020-2024 : “Terwujudnya

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian


Berlandaskan Gotong Royong”.  Upaya untuk mewujudkan visi tersebut
dilakukan melalui 9 (sembilan) Misi Pembangunan yang dikenal sebagai
“Nawacita Kedua”.  Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, antara
lain, perlu didukung profesionalisme ASN, dengan tatanan nilai yang
mendukungnya.

Evaluasi

Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan
dibawah ini, dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang
benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis,
karakter dan tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren
keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu,
sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih
lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri (B
– S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-
masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat; b. Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada
henti. Akuntabel:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik. Harmonis:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
b. Menjaga rahasia jabatan dan
negara. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

c. Bertindak
proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

c. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan


bersama.

MATERI POKOK 2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN APARATUR


A. Merit Sistem  Dalam Undang Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014, prinsip
dasar dalam pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, dimana seluruh
aspek pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifkasi,
kompetensi, dan kinerja.  Perlakuan yang adil dan objektif dalam Merit
Sistem meliputi seluruh unsur dalam siklus manajemen ASN, yaitu : a)
Melakukan perencanaan, rekrutmen, seleksi, berdasarkan kesesuaian
kualifkasi dan kompetensi yang bersifat terbuka dan kompetitif; b)
Memperlakukan ASN secara adil dan setara untuk seluruh kegiatan
pengelolaan ASN lainnya; dan c) Memberikan remunerasi setara untuk
pekerjaan-pekerjaan yang juga setara, dengan menghargai kinerja
yang tinggi. B. Pembangunan Aparatur RPJMN 2020-2024  Dalam
Pembangunan Aparatur 2020-2024, dengan Reformasi Birokrasinya
diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world
class bureaucracy), yang dicirikan dengan : pelayanan publik yg
semakin berkualitas & tata kelola yang semakin efektif dan efsien. 
Tantangan Reformasi yang Semakin Kompleks : a) Perubahan besar
yang terjadi karena desentralisasi, demokratisasi, globalisasi dan
revolusi teknologi informasi. b) Profl pendidikan ASN relatif masih
rendah. Ayub Khan, 2022 15  Kunci penting membangun kapabilitas
birokrasi yang adaptif, antara lain : a) Pentingnya disusun strategi dan
paket keahlian ke depan.sejalan (link and match) dengan prioritas
pembangunan pemerintahannya; b) Membangun sistem budaya
belajar sepanjang hayat (lifelong learning); dan c) Responsif dengan
tantangan lingkungan strategisnya (meet enhancing challenges). C.
Karakter ASN  8 (delapan) karakateristik Smart ASN : integritas,
nasionalisme, profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing,
hospitality, networking, dan entrepreneurship.  Karakter lain yang
diperlukan dari ASN untuk beradapatasi dengan dinamika lingkungan
strategis, yaitu: inovatif dan kreatif, agility dan flexibility, persistence
dan perseverance serta teamwork dan cooperation.
Evaluasi
Berikan alasan untuk masing-masing pernyataan di bawah ini:
1. Prinsip pengelolaan ASN yaitu berbasis merit, yaknii seluruh aspek
pengelolaan ASN harus memenuhi kesesuaian kualifkasi,
kompetensi, dan kinerja, termasuk tidak boleh ada perlakuan yang
diskriminatif, seperti hubungan agama, kesukuan atau aspek-aspek
primodial lainnya yang bersifat subyektif. Jelaskan secara ringkas,
mengapa sistem merit tersebut penting Jawab: Proses perencanaan,
perekrutan, penggajian, pengembangan, promosi, retensi, disiplin
dan pensiun pegawai.
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, diharapkan
menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class
bureaucracy), yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu
pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

semakin efektif dan efsien. Jelaskan secara ringkas, mengapa


pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut penting?

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Jawab: untuk dapat bersaing dengan negara Maju didunia dan


meningkatkan kwalitas layanan publik
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN
dalam menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan.
Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality,
networking, dan entrepreneurship. Jelaskan secara ringkas, mengapa 8
(delapan) karakteristik i ini penting bagi ASN?

MATERIPOKOK 3. PENGEMBANGANKOMPETENSI
A. Konsepsi Kompetensi  Kompetensi merupakan perpaduan aspek
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan.  Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif.  Kompetensi ASN meliputi : a)
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifk berkaitan
dengan bidang teknis jabatan; b) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi; dan c) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,
wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja
sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.  Pengembangan kompetensi
dapat dilaksanakan sebagai berikut: a) Mandiri oleh internal instansi
pemerintah yang bersangkutan. b) Bersama dengan instansi pemerintah
lain yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan
kompetensi tertentu. c) Bersama dengan lembaga pengembangan
kompetensi yang independen.  Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11
Tahun 2017, ketentuan tentang pengembangan kompetensi teknis diatur
pada pasal 214, dan kompetensi jabatan fungsional Pasal 215. 
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2018, pengmbangan
kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), diatur
pad pasal 39 dan 40.
B. Hak Pengembangan Kompetensi  Hak pengembangan pegawai,
sekurang- kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan
maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi PPPK.  Hak
pengembangan tersebut meliputi pengembangan kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural.  Untuk
menentukan kebutuhan pelatihan ASN perlu dilakukan pemetaan
kebutuhannya.  Akses pengembangan kompetensi secara luas dapat
memanfaatkan kemudahan teknologi,
C. Pendekatan Pengembangan Kompetensi  Terdapat dua pendekatan
pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai untuk
meningkatkan kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal (e-
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

learning, job enrichment dan job enlargement termasuk coaching dan


mentoring). Ayub Khan, 2022 16  Sistem

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Pengembangan ASN melalui Pengembangan Talenta. a) PeraturanpanRB


Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta ASN. b) Dalam
menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan
peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan
pegawai, sesuai dengan hasil pemetaan pegawai dalam nine box tersebut.

Evaluasi

Berikan pernyataan Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-


masing pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda
silang (X)
untuk jawaban yang dianggap sesuai:
1. Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan
dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan peranan
jabatan (B – S).
2. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan yang spesifk berkaitan dengan bidang teknis
jabatan; 2) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan
untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3)Kompetensi
Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman
berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi
dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan (B – S).
3. Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan digital dan non-
klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan social kultural
(B – S).
4. Salah satu kebijkan yang penting dengan berlakunya Undang Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan
pegawai, sekurang- kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS
dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi PegKerja (PPPK)
(B – S).
5. Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta
ASNditentukan dengan peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan
pengembangan pegawai, sesuai dengan pemetaanpegawai dalam nine
box tersebut (B – S).

MATERI POKOK 4.
PERILAKU KOMPETEN
A. Berkinerja dan BerAkhlak  ASN merupakan jabatan profesional, yang
harus berbasis pada kesesuaian kualifkasi, kompetensi, dan berkinerja
serta patuh pada kode etik Profesinya.  ASN sebagai profesi memiliki
kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib
mempertanggungjawabkan kinerjanya.  Penilaian kinerja harus
dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat memotivasi pegawai

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

untuk bekerja lebih baik, meningkatkan kualitas dan kompetensi


pegawai, membangun kebersamaan dan kohesivitas pegawai dalam

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

pencapaian tujuan dan sasaran pemerintah dan hasilnya dapat digunakan


sebagai dasar penentuan tindak lanjut penilaian kinerja yang tepat. 
Panduan perilaku (kode etik) Nilai Kompeten dalam Core Values ASN yaitu:
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubahi; b) Membantu orang lain belajar; dan c) Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
B. Learn, Unlearn, dan Relearn ASN harus terus belajar dengan konsep
learn, unlearn dan relearn : a) Learn, dalam tahap ini, sebagai ASN
biasakan belajarlah hal-hal yang benar-benar baru, dan lakukan secara
terus menerus. b) Unlearn, tahap kedua lupakan/tinggalkan apa yang
telah diketahui berupa pengetahuan dan atau keahlian. c) Relearn,tahap
terakhir yaitu proses untuk dapat benar-benar menerima fakta baru.
C. Meningkatkan Kompetensi Diri  Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan.  ASN
selayaknya memiliki watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang
dapat bertahan dan berkembang dalam orientasi “Ekonomi
Pengetahuan”, dengan kemandirian untuk belajar sejalan dengan
perkembangan teknologi yang telah menciptakan kebutuhan metode
pengajaran baru, sumber belajar, dan media digital yang lebih luas dan
masif (Heutagogi).  Perilaku ASN Pembelajar dapat berupa : a) Aktif
belajar sesuai kebutuhannya; b) Belajar sambil melakukan; c) Belajar
sebagai penyangga tuntutan keadaan lingkungan yang dinamis; d)
Bekerja dan mengelola pengetahuan dijadikan sebagai bagian dari
pekerjaan. e) Mendokumentasian pengalamannya/Pengetahuannya. f)
Melakukan penyelidikan dan pemecahan masalah; g) Mempertahankan
kepercayaan diri (self-efficacy), dalam mengarahkan diri sendiri terkait
pengelolaan potensi ancaman. h) Mengalokasikan dirinya dalam waktu
dan ruang yang memadai, yang dikhususkan untuk penciptaan atau
perolehan pengetahuan. i) Mengambil dan mengembangkan
pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti laporan,
presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam
repositori di mana ia dapat dengan mudah disimpan dan diambil
(knowledge repositories) Ayub Khan, 2022 17
D. Membantu Orang Lain Belajar Perilaku berbagi pengetahuan dari
ASNPembelajar, diantaranya : a) Mempromosikan konstruksi
pengetahuan; b) Berbagi perspektif, dan mendukung kolaborasi,
percakapan dan dialog; c) Aktif dalam “pasar pengetahuan”(nowledge
fairs) atau forum terbuka(open forums). d) Aktif untuk akses dan transfer
Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk
pengembangan jejaring ahli (expert network), e) Berpartisipasi untuk
aktif dalam jaringan para ahli sesuai dengan bidang kepakarannya dalam
proses transfer pengetahuan keahlian. f) Melakukan konektivitas dalam
basis online network. g) Meluangkan dan memanfaatkan waktunya untuk
bersosialisasi dan bercakap pada saat morning tea/coffee ataupun
istirahat kerja.
E. Melaksanakan Tugas Terbaik  Jadikan pengetahuan yang dimiliki
menjadi karya terbaik yang bermanfaat untuk pribadi, organisasi,
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

masyarakat serta bangsa dan negara.  Bekerjalah dengan sebaik-


baiknya dengan berorientasi pada mutu sehingga hidup bisa menjadi
lebih bermakna dan bearti.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Evaluasi
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang
berAkhlak dengan memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar
(B) atau Salah (S): a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan
pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B - S).
b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
c. Perilaku etika professional ASN secara operasionaltunduk pada
perilaku berAkhlak (B - S).
2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan
perilaku kompeten ASN untuk meningkatkan
kompetensi diri yang relevan/tepat dengan
memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah diperlukan diutamakan untuk jabatan
strategis di lingkungan ASN (B - S).
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut
dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori
“net-centric”, yang merupakan pengembangan
berbasis pada sumber pembelajaran utama dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B
- S).
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan
konektivitas dalam basis online network (B - S).
d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain
dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit
kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).
e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring
informal (networks), yang mengatur diri sendiri
dalam interaksi dengan pegawai dalam
organisasi (B - S).

3. Perilaku kompeten ASN dalam membantu orang lain


belajar yang tepat di bawah ini dengan memberikan
tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat
atau di kafetaria kantor sering kali tidak menjadi
ajang transfer pengetahuan, tetapi lebih sebagai
obrolan santai kurang bermakna pengetahuan (B
- S).
b. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN
pembelajar yaitu aktif dalam forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums), dimana setiap
ASN wajib melanjutkan kepada pendidikan lebih
tinggi (B - S).
c. Mengambil pengetahuan yang terkandung
dalam dokumen kerja seperti memo, laporan,
presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repositori di mana ia
dapat dengan mudah disimpan dan diambil
(Knowledge Repositories) merupakan bagian
perilaku kompeten yang diperlukan (B - S).
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

d. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Access and Transfer), dalam bentuk


pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan
mencatat pengetahuan bersumber dari
refleksi pengalaman (lessons learned) adalah
bagian ciri dari perilaku kompeten ASN (B - S).

4. Upaya melakukan kerja terbaik sebagai bagian


perilaku kompeten ASN yang sesuai di bawah ini
dengan memberikan pernyataan Benar (B) atau Salah
(S):
a. Sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun
swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang
melalui adaptasi terhadap perubahan lingkungan
dan melakukan karya terbaik bagi
pekerjaannya (B - S).

b. Berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya


tidak dilepaskan dengan apa yang menjadi
terpenting dalam nilai hidup seseorang (B - S).

MODUL 4. HARMONIS
MATERI POKOK 1. KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI
INDONESIA
A. Keanekaragaman Bangsa dan Budaya Indonesia  Bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang kaya raya dalam berbagai perspektif.  Bhinneka
Tunggal Ika bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu
kesatuan atau negara.  Keanekaragaman suku bangsa dan budaya
membawa dampak terhadap kehidupan yang meliputi aspek aspek
sebagai berikut: a) Kesenian b) Religi c) Sistem Pengetahuan d) Organisasi
social e) Sistem ekonomi f) Sistem teknologi g) Bahasa. B. Konsep dan
Teori Nasionalisme Kebangsaan serta Pentingnya Membangun Rasa
Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan  Makna nasionalisme secara
politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-
cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan
atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan
negaranya.  Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.  Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa : a) Menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; b) Menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; c) Bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; d)
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

sesama manusia dan sesama bangsa; e) Menumbuhkan sikap saling


mencintai sesama manusia; dan f) Mengembangkan sikap tenggang rasa.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

C. Potensi dan Tantangan dalam Keanekaragaman bagi ASN  Kebhinekaan


dan keberagaman suku bangsa dan budaya memberikan tantangan yang
besar bagi negara Indonesia.  Wujud tantangan yang berupa keuntungan
dan manfaat, diantaranya : a) Dapat mempererat tali persaudaraan; b)
Menjadi aset wisata yang dapat menghasilkan pendapatan negara; c)
Memperkaya kebudayaan nasional; d) Sebagai identitas negara Indonesia
di mata seluruh negara di dunia; e) Dapat dijadikan sebagai ikon
pariwisata sehingga para wisatawan dapat tertarik dan berkunjung ke
Indonesia; f) Dengan banyaknya wisatawan maka dapat menciptkan
lapangan pekerjaan; g) Sebagai pengetahuan bagi seluruh warga di dunia;
h) Sebagai media hiburan yang mendidik; i) Timbulnya rasa nasionalisme
warga negara terhadap negara Indonesia; dan j) Membuat Indonesia
terkenal dimata dunia berkat keberagaman budaya yang kita miliki. 
Wujud tantangan yang berupa ancaman, diantaranya : a) Tidak adanya
persamaan pandangan antar kelompok, seperti perbedaan tujuan, cara
melakukan sesuatu, dan sebagainya; b) Norma- norma sosial tidak
berfungsi dengan baik sebagai alat mencapai tujuan; c) Pemberlakuan
sanksi terhadap pelanggar atas norma yang tidak tegas atau lemah; Ayub
Khan, 2022 20 d) Adanya pertentangan norma-norma dalam masyarakat
sehingga menimbulkan kebingungan bagi masyarakat; e) Tindakan
anggota masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma yang berlaku;
f) Terjadi proses disosiatif, yaitu proses yang mengarah pada persaingan
tidak sehat, tindakan kontroversial, dan pertentangan (disharmonis); g)
Menguatnya etnosentrisme dalam masyarakatyaitu berupa perasaan
kelompok dimana kelompok merasa dirinya paling baik, paling benar, dan
paling hebat sehingga mengukur kelompok lain dengan norma
kelompoknya sendiri. Sikap etnosentrisme tidak hanya dalam kolompok
suku, namun juga kelompok lain seperti kelompok pelajar, partai politik,
pendukung tim sepakbola dan sebagainya. h) Stereotip terhadap suatu
kelompok,yaitu anggapan yang dimiliki terhadap suatu kelompok yang
bersifat tidak baik. Seperti anggapan suatu kelompok identik dengan
kekerasan, sifat suatu suku yang kasar, dan sebagainya.  Tantangan
disharmonis dalam masyarakat : a) Disharmonis antar suku yaitu
pertentangan antara suku yang satu dengan suku yang lain; b)
Disharmonis antar agama yaitu pertentangan antar kelompok yang
memiliki keyakinan atau agama berbeda; c) Disharmonis antar ras yaitu
pertentangan antara ras yang satu dengan ras yang lain; dan d)
Disharmonis antar golongan yaitu pertentangan antar kelompok dalam
masyarakat atau golongan dalam masyarakat.
D. Sikap ASN dalam Keanekaragaman Berbangsa ASN harus memiliki sikap
dalam
menjalankan peran dan fungsi pelayanan masyarakat, sebagai berikut : a)
Memiliki semangat gotong royong yang terus diperkuat; b) Menanamkan
nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, toleransi, dan solidaritas
sosial sehingga mampu menghargai perbedaan secara tulus, komunikatif,
dan terbuka tanpa adanya rasa saling curiga; c) Senantiasa bersikap adil
dan tidak diskriminasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat;
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

d) Bersikap profesional dan berintegritas dalam memberikan pelayanan; e)


Tidak boleh mengejar keuntungan pribadi atau instansinya belaka, tetapi
pelayanan harus diberikan dengan maksud

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

memperdayakan masyarakat, menciptakan kesejahteraan masyarakat


yang lebih baik. f) Senantiasa menjunjungtinggi nilai-nilai kejujuran,
keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan publik. g)
Menjadi unsur perekat dan pemersatu bangsa dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MATERI POKOK 2.
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM LINGKUNGAN BEKERJA
DAN MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT
A. Pengertian Nilai Dasar Harmonis dalam Pelayanan ASN  Harmoni
adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur  Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
suasana tempat kerja.  Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan
efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan.  Budaya tempat kerja nyaman dan harmonis akan : a)
Membuat tempat kerja yang berenergi; b) Memberikan keleluasaan
untuk belajar dan memberikan c) Kontribusi; d) Berbagi kebahagiaan
bersama seluruh anggota organisasi Ayub Khan, 2022 21
B. Etika Publik ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis  Etika
merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan.  Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
 Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.  Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik.  Fokus utama dalam pelayanan publik,
yakni: a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. b) Sisi dimensi
reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. c) Modalitas Etika,
menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.  Sumber Kode
Etik ASN antara lain meliputi: a) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN); b) Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota
Angkatan Perang; c) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang
Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil; d) Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; e) Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; f) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin PNS (sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021); dan g) Peraturan Pemerintah Nomor


11 Tahun 2017 tentang

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

Manajemen PNS.  Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN.  Kode Etik dan Kode Perilaku ASN tertuang
dalam UU ASN Pasal 5.  Perilaku ASN yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis : a) Toleransi b) Empati c) Keterbukaan terhadap perbedaan 
Etika ASN sebagai pelayan publik : a) Sebagai aparat pemerintah, para
pejabat publik wajib menaati prosedur, tata-kerja, dan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan oleh organisasi pemerintah; b) Pejabat Publik wajib
mengutamakan aspirasi masyarakat dan peka terhadap
kebutuhankebutuhan masyarakat; c) Memperhatikan nilainilai etis di dalam
bertindak dan berperilaku. d) Memiliki kewaspadaan profesional
dankewaspadaan spiritual.  Dengan menegakkan nilai etika maka suasana
harmonis dapat terwujud dilinkungan ditempat bekerja dan lingkungan
masyarakat dimanapun ASN berada. C. Peran ASN dalam Mewujudkan
Suasana dan Budaya Harmonis  Dalam mewujudkan suasana harmoni
maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang historisitas ke- Indonesia-
an sejak awal Indonesia berdiri.  Beberapa peran ASN dalam kehidupan
berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas
dan kewajibannya adalah sebagai berikut: a) Posisi PNS sebagai aparatur
Negara, dia harus bersikap netral dan adil; b) PNS juga harus bisa
mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas; Ayub Khan, 2022
22 c) PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk
menunjang sikap netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan
layanan; d) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus
memiliki sifat suka menolong; dan e) PNS menjadi fgur dan teladan di
lingkungan masyarakatnya.  Upaya menciptakan dan menjaga suasana
harmonis bukan usaha yang bisa dilakukan sekali dan jadi untuk
selamanya, melainkan harus dilakukan secara terus menerus oleh seluruh
elemen dalam sebuah organisasi.
Ayub Khan, 2022 23

MODUL 5. LOYAL
MATERI POKOK 1. KONSEP LOYAL
A. Urgensi Loyalitas ASN  Faktor Internal : Transformasi pengelolaan ASN
menuju pemerintahan berkelas dunia dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan nasional,  Cita-cita mulia tersebut tentunya akan dapat dengan
mudah terwujud jika instansi- instansi pemerintah diisi oleh ASN-ASN
yang profesional (ideal) yang mampu menjalankan tugas, fungsi dan
perannya dengan baik.  Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang
ASN ideal sebagaimana tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara.  Faktor Internal :  Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi yang masif saat ini tentu menjadi
tantangan sekaligus peluang bagi ASN untuk memenangi persaingan
global.  Tantangan yang harus dihadapi ASN dengan sifat Loyal :
pemanfaatan dan pendistribusian data dan informasi serta peluang
masuknya budaya dan ideologi alternatif.
B. Makna Loyal dan Loyalitas  Secara etimologis, istilah “loyal”
diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

setia.  Loyal merupakan tindakan memberi atau menunjukkan dukungan


dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi.
 Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita


organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).  Ciri/karakteristik mengukur loyalitas pegawai ; a) Taat pada
Peraturan. b) Bekerja dengan Integritas c) Tanggung Jawab pada
Organisasi d) Kemauan untuk Bekerja Sama. e) Rasa Memiliki yang Tinggi
f) Hubungan Antar Pribadi g) Kesukaan Terhadap Pekerjaan h) Keberanian
Mengutarakan Ketidaksetujuan i) Menjadi teladan bagi Pegawai lain
C. Loyal dalam Core Values ASN  Loyal, merupakan salah satu nilai yang
terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara,
dengan panduan perilaku: a) Memegang teguh ideologi Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia
kepada NKRI serta pemerintahan yang sah b) Menjaga nama baik
sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta c) Menjaga rahasia
jabatan dan negara  Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan
untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”.
D. Membangun Perilaku Loya  Dalam Konteks Umum Secara umum, untuk
menciptakan dan membangun rasa setia (loyal) pegawai terhadap
organisasi, hendaknya beberapa hal berikut dilakukan: a) Membangun
Rasa Kecintaaan dan Memiliki b) Meningkatkan Kesejahteraan c)
Memenuhi Kebutuhan Rohani d) Memberikan Kesempatan Peningkatan
Karir e) Melakukan Evaluasi secara Berkala Ayub Khan, 2022 25 
Memantapkan Wawasan Kebangsaan dan Meningkatkan Nasionalisme 
Setiap ASN harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara,
pemerintah, dan martabat pegawai negeri sipil, serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang atau golongan sebagai wujud loyalitasnya terhadap bangsa
dan negara  Agar para ASN mampu menempatkan kepentingan bangsa
dan Negara di atas kepentingan lainnya dibutuhkan langkah-langkah
konkrit, diantaranya melalui pemantapan Wawasan Kebangsaan.  Selain
memantapkan Wawasan Kebangsaan, sikap loyal seorang ASN dapat
dibangun dengan cara terus meningkatkan nasionalismenya kepada
bangsa dan negara.

MATERI POKOK 2.
A. Panduan Perilaku Loyal  Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada
NKRI serta Pemerintahan yang Sah dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode
Etik dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN.  Menjaga Nama Baik
Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara dalam dalam Nilai-Nilai
Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. 
Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara dalam Nilai-Nilai Dasar ASN,
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. B. Sikap Loyal
ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
 Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

negaranya dapat diwujudkan dengan mengimplementasikan Nilai-Nilai


Dasar Bela Negara dalam kehidupan sehari-harinya, yaitu: a) Cinta
Tanah Air b) Sadar Berbangsa dan Bernegara c) Setia pada Pancasila
sebagai Ideologi Negara d) Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara
e) Kemampuan Awal Bela Negara.  Bela Negara merupakan tekad,
sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.

MATERIPOKOK 3.
LOYAL DALAM KONTEKSORGANISASI PEMERINTAH
A. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS  Dalam
pasal 66 UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat
menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji.  Dimana dalam bunyi
sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal
semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap PNS yang
merupakan bagian atau komponen sebuah organisasi pemerintah.
B. Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS  Disiplin adalah
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan
(loyalitas), ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban.  Disiplin PNS
adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. 
Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang PNS tidak disiplin adalah
turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan, nama baik dan/atau
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas unit kerja, instansi, dan/atau
pemerintah/negara. Ayub Khan, 2022 26  Hanya PNS-PNS yang memiliki
loyalitas tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan
kedisiplinan ini dengan baik.
C. Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS  Berdasarkan
pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
seorang ASN memiliki 3 (tiga) Fungsi,  Kemampuan ASN dalam
melaksanakan ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari
implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun sebagai
bagian dari Organisasi Pemerintah a) ASN sebagai Pelaksana Kebijakan
Publik  Kebijakan publik merupakan apapun yang dipilih oleh pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan.  ASN sebagai bagian dari
pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik.  ASN
harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik
dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di
atas kepentingan lainnya.  Prinsip-prinsip penting dalam pelaksanaan
kebijakan publik : 1) ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

masyarakat luas dalam mengimplementasikan kebijakan publik; 2) ASN


harus mengutamakan pelayanan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

yang berorientasi pada kepentingan publik; dan 3) ASN harus berintegritas


tinggi dalam menjalankan tugasnya. b) ASN sebagai Pelayan Publik 
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.  ASN sebagai bagian dari penyelenggara
pelayanan publik harus senantiasa berorientasi kepada kepentingan publik
dan memiliki kapasitas untuk pemberikan pelayanan kepada publik.  ASN
harus profesional, kompeten, berorientasi pelayanan publik dan
berintegritas sebagai perwujudan loyalitasnya kepada bangsa dan negara.
c) ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa  ASN harus mampu
bersikap netral dan adil, sehingga dapat menciptakan menciptakan kondisi
yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakatnya
sehingga dapat mempererat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. 
ASN harus mengayomi kepentingan kelompok- kelompok minoritas,
dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasikan
keberadaan kelompok tersebut.  ASN mampu menjadi fgur dan teladan di
lingkungan masyarakatnya.  ASN harus senantiasa menjadi bagian dari
problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari sumber masalah
(trouble maker).  ASN tidak boleh melakukan tindakan, ucapan dan
perilaku yang bertentangan dengan norma-norma sosial dan susila,
bertentangan dengan agama dan nilai lokal yang berkembang di
masyarakat yang dapat memicu perpecahan di tengah-tengah masyarakat
D. Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sebagai Wujud Loyalitas PNS
Kemampuan ASN dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila menunjukkan kemampuan ASN tersebut dalam wujudkan nilai
loyal dalam kehidupannya sebagai ASN yang merupakan
bagian/komponen dari organisasi pemerintah maupun sebagai bagian dari
anggota masyarakat. 1) Sila Ke-1 (Nilai-Nilai Ketuhanan)  Pancasila
mendorong nilai-nilai Ketuhanan mendasari kehidupan bermasyarakat dan
berpolitik.
 Implementasi nilai-nilai Ketuhanan dalam kehidupan berdemokrasi
menempatkan kekuasaan berada di bawah Tuhan dan rakyat sekaligus.
Ayub Khan, 2022 27  Kekuasaan (jabatan) itu tidak hanya amanat
manusia tapi juga amanat Tuhan yang harus diemban dengan penuh
tanggung jawab, sungguh-sungguh, transparan dan akuntabel.  Nilai-nilai
Ketuhanan juga dapat diimplementasikan dengan cara mengembangkan
etika sosial di masyarakat  Dengan berpegang teguh pada nilai- nilai
Ketuhanan diharapkan bisa memperkuat pembentukan karakter dan
kepribadian, melahirkan etos kerja yang positif, dan memiliki kepercayaan
diri untuk mengembangkan potensi diri sebagai ASN yang loyal kepada
bangsa dan negaraHanya PNS. 2) Sila Ke-2 (Nilai-Nilai Kemanusiaan) 
Pemerintah harus memperhatikan prinsip kemanusiaan dan keadilan
dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri dan pemerintahan
global atau dunia.  Perpaduan prinsip sila pertama dan kedua Pancasila
menuntut pemerintah dan peyelenggara negara untuk memelihara budi
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita- cita moral rakyat
yang mulia.  Dengan berlandaskan pada prinsip kemanusiaan ini,

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

berbagai tindakan dan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai


kemanusiaan tidak sepatutnya mewarnai kebijakan dan perilaku ASN
sebagai perwujudan dari loyalitasnya pada bangsa dan negara. 3) Sila Ke-
3 (Nilai-Nilai Persatuan)  Negara diharapkan mampu memberikan
kebaikan bersama bagi warganya tanpa memandang siapa dan dari etnis
mana, apa agamanya, dengan terus memperkuat semangat gotong
royong dalam kehidupan masyarakat sipil dan politik.  Membangun rasa
keadilan dan kebersamaan dilandasi dengan prinsip prinsip kehidupan
publik yang lebih partisipatif dan non diskriminatif.  Disinilah seorang
ASN yang loyal dapat mengambil peran dan memainkan fungsinya
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. 4) Sila Ke-4 (Nilai-Nilai
Permusyawaratan)  Demokrasi permusyawaratan bercirikan : a)
Kerakyatan (kedaulatan rakyat) : adanya penghormatan terhadap suara
rakyat, dimana rakyat berperan dan berpengaruh besar dalam proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah. b)
Permusyawaratan (kekeluargaan), : negara menghendaki persatuan di
atas kepentingan perseorangan dan golongan. Penyelenggaraan
pemerintahan harus didasarkan atas semangat kekeluargaan di antara
keragaman bangsa Indonesia dengan mengakui adanya kesamaan
derajat. c) Hikmat-kebijaksanaan : menghendaki adanya landasan etis
dalam berdemokrasi. Pemerintah dan wakil rakyat diharapkan bisa
mengetahui, memahami, dan merasakan, apa yang diinginkan rakyat dan
idealitas apa yang seharusnya ada pada rakyat, sehingga keputusan yang
diambil adalah keputusan yang bijaksana.  Pelayanan publik hendaknya
memahami kebutuhan rakyat sebagai pemegang saham utama
pemerintahan. 5) Sila Ke-5 (Nilai-Nilai Keadilan Sosial)  Peran negara
dalam mewujudkan rasa keadilan sosial, setidaknya ada dalam empat
kerangka; (i) Perwujudan relasi yang adil disemua tingkat sistem
kemasyarakatan, (ii) Pengembangan struktur yang menyediakan
kesetaraan kesempatan, (iii) Proses fasilitasi akses atas informasi,
layanan dan sumber daya yang diperlukan, (iv) Dukungan atas partisipasi
bermakna atas pengambilan keputusan bagi semua orang.  Perwujudan
negara kesejahteraan sangat ditentukan oleh integritas dan mutu
penyelenggara negara, disertai dukungan rasa tanggung jawab dan rasa
kemanusiaan yang terpancar dari setiap ASN yang memiliki loyalitas
tinggi. Ayub Khan, 2022 28

MODUL 6. ADAPTIF
MATERI POKOK 1. MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh
individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, karena :
A. Perubahan Lingkungan Strategis  Perubahan lingkungan strategis ini
menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global,
regional maupun nasional.  Isu pembangunan ekonomi dan indutri yang
mendorong kompetisi antar negara, kerusakan lingkungan, serta

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

permasalahan keamanan dan perdamaian dunia merupakan variabel


penting dalam memahami perubahan lingkungan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

strategis.  Dengan demikian cara sektor publik dalam menyelenggarakan


fungsinya juga memerlukan kemampuan adaptasi yang memadai.
B. Kompetisi di Sektor Publik  Daya saing menjadi salah satu ukuran
kinerja sebuah negara dalam kompetisi global.  Sehingga kompetisi
menjadi salah satu karakteristik penting dalam konteks perubahan
lingkungan strategis, yang mendorong dan memaksa negara untuk
berperilaku seperti dunia usaha, bersaing untuk menghasilkan kinerja
terbaik.  Kompetisi untuk menjadi yang terbaik juga terjadi di lingkup
nasional, di mana pemerintah daerah seolah-olah berkompetisi dengan
daerah lainnya untuk mencapai atau menjadi yang terbaik.  Seluruh
bentuk kompetisi di atas akan memaksa dan mendorong pemerintah baik
di tingkat nasional maupun daerah dengan motor birokrasinya untuk terus
bersaing dan beradaptasi dalam menghadapi setiap perubahan
lingkungan yang terjadi.
C. Perkembangan Teknologi  Teknologi menjadi salah satu pendorong
perubahan terpenting, yang mengubah cara kerja birokrasi.  Kondisi ini
akan memaksa kita untuk beradaptasi dengan segala bentuk
pengambilalihan mekanisme kerja oleh mesin.  Adaptasi tidak berhenti
di kemampuan menggunakan, tetapi juga antisipasi dari konsekuensi
yang mungkin timbul dari pelaksanaan cara-cara baru dalam bekerja
dengan teknologi.  Pemerintah seyogyanya mengadaptasi perubahan ini
dengan memastikan kompatibilitas metode komunikasi publik dengan
perilaku komunikasi dan sehingga dapat mendorong percepatan
pelayanan publik berbasis digital.
D. Tantangan Praktek Administrasi Publik  Birokrasi pun dipaksa untuk
turut mengubah cara kerjanya untuk mengimbangi yang menjadi
tuntutan perubahan, salah satunya dengan mendistribusikan sebbagian
peran negara kepada masyarakat.  Literatur terkait New Public
Management dan New Public Service menjadi rujukan penting bagaimana
perubahan praktek administrasi publik yang lebih memperhatikan peran
dan kebutuhan masyarakat sebagai upaya sebuah pemerintaanh untuk
melakukan adaptasi dalam menjalankan fungsinya.  Rumusan tantangan
perubahan lingkungan juga diperkenalkan dengan rumusan karakteristik
VUCA, yaitu Volatility, Uncertaninty, Complexity dan Ambiguity, yang
tentunya harus dihadapi dengan kemampuan adaptasi yang handal.

MATERI POKOK 2.
MEMAHAMI ADAPTIF
A. Konsep Adaptif  Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki
makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan
lingkungan atau ancaman yang timbul.  Adaptasi merupakan
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Ayub Khan,
2022 30  Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi
individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya.  Banyak persoalan
pelayanan publik tidak dapat diselesaikan secara tuntas, bukan karena

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

persoalan kemampuan adaptabilitasnya yang rendah, tetapi justru karena


persoalan-

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

persoalan kelembagaan dan kebijakan yang tidak memberi ruang yang


cukup untuk beradaptasi.
B. Kreativitas dan Inovasi  Sebuah inovasi yang baik biasanya dihasilkan
dari sebuah kreativitas.  Kreativitas juga dipandang sebagai sebuah
sikap (an attitude), yaitu kemampuan untuk menerima perubahan dan
hal-hal baru, kesediaan menerima ide baru, fleksibel dalam memandang
suatu hal dan sikap mencari perbaikan.  Dimensi Kreativitas : a) Fluency
(kefasihan/kelancaran), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
ide atau gagasan baru karena kapasitas/wawasan yang dimilikinya. b)
Flexibility (fleksibilitas), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak
kombinasi dari ideide yang berbeda c) Elaboration (elaborasi), yaitu
kemampuan untuk bekerja secara detail dengan kedalaman dan
komprehensif. d) Originality (orisinalitas), yaitu adanya sifat keunikan,
novelty, kebaruan dari ide atau gagasan yang dimunculkan.
C. Organisasi Adaptif  Organisasi adaptif esensinya adalah organisasi
yang terus melakukan perubahan, mengikuti perubahan lingkungan
strategisnya.  Fondasi organisasi adaptif dibentuk dari tiga unsur dasar
yaitu : a) Lanskap (landscape) : memahami adanya kebutuhan organisasi
untuk beradaptasi dengan lingkungan strategis yang berubah secara
konstan b) Pembelajaran (learning) : perencanaan beradaptasi,
penciptaan budaya adaptif, dan struktur adaptasi c) Kepemimpinan
(leadership) : yang menjalankan peran penting dalam membentuk
adaptive organization.  9 Elemen Budaya Adaptif a) Purpose : organisasi
beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai. b) Cultural
values : organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya
organisasional yang sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. c)
Vision : menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam
kerangka pikir dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan
dalam organisasi. d) Corporate values : nilai-nilai korporat juga menjadi
fondasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam organisasi. e)
Coporate strategy : visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya
strategistrategi yang lebih operasional untuk menjalankan tugas dan
fungsi organisasi secara terstruktur, efsien dan efektif. f) Structure :
tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif dapat berkembang
dan tumbuh di sebuah organisasi. g) Problem solving : budaya adaptif
ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul dalam organisasi,
bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan, h) Partnership working :
partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling
menguatkan dalam penerapan budaya adaptif. i) Rules : menjadi salah
satu framework budaya adaptif yang penting dan tidak bisa dihindari,
sebagai bagian dari formalitas lingkungan internal maupun eksternal
organisasi.  Organisasi birokrasi cenderung mekanistik bercirikan yang
otoritas atau kewenangan yang tersentralisasi atau diselenggarakan oleh
kelompok kecil dalam level elit organisasi. Sebaliknya organisasi yang
adaptif akan lebih cenderung menyebarkan fungsi kewenangan ke
berbagai lini organisasi. Ayub Khan, 2022 31  Beberapa faktor yang
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

mempengaruhi pilihan sentralisasi dan desentralisasi : a) Perubahan dan


ketidakpastian lingkungan yang lebih besar

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

biasanya dikaitkan dengan desentraliasasi; b) Jumlah sentralisasi atau


desentralisasi harus sesuai dengan strategi pencapaian tujuan organisasi;
dan c) Pada masa krisis atau saat diujung tanduk, wewenang dapat
dipegang dengan sentralisasi pada jabatan di level elit.  Penerapan
budaya adaptif akan mendorong pada pembentukan budaya organisasi
berkinerja tinggi, dengan bercirikan antara lain : a) Organisasi yang
memiliki tujuan yang jelas dan tidak ambigu, b) Terbangun suasana
kepercayaan berbagi tanggung jawab untuk kesuksesan masa depan. c)
Terdapat perilaku yang menunjukkan tanggung Jawab psikologis, saling
menghormati, menghargai pandangan dan pendapat satu sama lain, serta
bekerja dalam tim. d) ASN yang bekerja ekstra dengan memberikan ide,
pemikiran, stimulus yang tidak diminta satu sama lain, dan di mana minat
mereka pada pelanggan mereka menawarkan sesuatu yang lebih dari
yang diharapkan. e) Unsur pemimpin yang memberikan tantangan kepada
ASN, yang memberikan kesempatan untuk pengembangan pribadi melalui
pengalaman baru, dan yang memperlakukan semua orang dengan adil dan
pengertian. f) Sebuah organisasi yang didorong menuju kesuksesan
organisasi dan pribadi secara intelektual, fnansial, sosial dan emosional
D. Adaptif sebagai Nilai dan Budaya ASN  Budaya adaptif dalam
pemerintahan
merupakan budaya organisasi di mana ASN memiliki kemampuan
menerima perubahan, termasuk penyelarasan organisasi yang
berkelanjutan dengan lingkungannya, juga perbaikan proses internal yang
berkesinambungan.  5 (lima) disiplin agar organisasi dapat terus memiliki
pengetahuan yang mutakhir : a) Pegawainya harus terus mengasah
pengetahuannya hingga ke tingkat mahir (personal mastery); b)
Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang
akan dicapai bersama (shared vision); c) Pegawainya memiliki mental
model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
(mental model); d) Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan visinya (team learning); dan e)
Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).  Ciri-ciri penerapan budaya adaptif
dalam lembaga pemerintahan : a) Dapat mengantisipasi dan beradaptasi
dengan perubahan lingkungan; b) Mendorong jiwa kewirausahaan;
c) Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah; d) Memperhatikan
kepentingan yang diperlukan antara instansi, mitra, masyarakat, dsb. e)
Terkait dengan kinerja instansi.  Ciri-ciri orang (ASN) yang memiliki
kemampuan atau karakter adaptif : a) Eksperimen orang yang beradaptasi;
b) Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan; c) Memiliki
sumberdaya; d) Selalu berpikir ke depan;
e) Tidak mudah mengeluh; f) Orang yang mudah beradaptasi tidak
menyalahkan; g) Tidak mencari popularitas; h) Memiliki rasa ingin tahu;
Ayub Khan, 2022 32 i) Beradaptasi; j) Memperhatikan sistem; k) Membuka
pikiran; dan l) Memahami apa yang sedang diperjuangkan.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

MATERI POKOK 3.
PANDUANPERILAKU ADAPTIF

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

A. Mengadapi VUCA  Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal
menyikapi lingkungan yang bercirikan ancaman VUCA, dengan
menngunakan VUCA Prime, yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility :
a) Hadapi Volatility dengan Vision : 1) Terima dan rangkul perubahan
sebagai bagian dari lingkungan kerja Anda yang konstan dan tidak dapat
diprediksi; dan 2) Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan
dan nilai tim, dan kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa
depan. b) Hadapi Uncertainty dengan Understanding 1) Berhenti sejenak
untuk mendengarkan dan melihat sekeliling; 2) Jadikan investasi, analisis
dan interpretasi bisnis, dan competitive intelligence (CI) sebagai prioritas,
sehingga Anda tidak ketinggalan; 3) Tinjau dan evaluasi kinerja Anda; dan
4) Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih
Anda untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan. c) Hadapi
Complexity dengan Clarity 1) Berkomunikasi secara jelas dengan tim
Anda; dan 2) Kembangkan tim dan dorong kolaborasi. 3) 5 langkah
membangun tim efektif : 1. tetapkan kepemimpinan; 2. bangun
hubungan dengan pegawai Anda; 3. bangun hubungan di antara pegawai
Anda; 4. menumbuhkan kerjasama-kolaborasi tim; dan 5. tetapkan aturan
dasar untuk tim. d) Hadapi Ambiguity dengan Agility 1) Dorong
fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan ketangkasan; 2) Pekerjakan
dan promosikan orang-orang yang berhasil di lingkungan VUCA; 3)
Dorong karyawan Anda untuk berpikir dan bekerja di luar area fungsional
mereka; 4) Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan
mereka; 5) Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik dan
dapat mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.
B. Perilaku Adaptif Lembaga/Organisasional  Organisasi adaptif yaitu
organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan
lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan
fleksibel.  Budaya adaptif adalah budaya organisasi di mana karyawan
menerima perubahan, termasuk organisasi penyelamatan yang
memelihara lingkungan dan perbaikan proses internal yang
berkelanjutan.  Tipe budaya organisasi : a) Budaya adaptif (adaptive
culture) : bersifat fleksibel dan eksternal sehingga dapat memuaskan
permintaan pelanggan dengan memusatkan perhatian utama pada
lingkungan eksternal. b) Budaya misi (mission culture) : bersifat stabil
dan eksternal sehingga menekankan organisasi dengan tujuan-tujuan
yang jelas dan versi-versinya. c) Budaya klan (clan culture) : bersifat
fleksibel dan internal sehingga menekankan bahwa para anggotanya
harus memainkan peran mereka dengan tingkat efsiensi yang tinggi
dan mereka juga harus menunjukkan rasa pertanggungjawaban yang
kuat. d) Budaya birokratik (bureaucratic culture) : bersifat stabil dan
internal sehingga organisasi memiliki tingkat konsistensi yang tinggi
akan segala aktivitas aktivitasnya. Ayub Khan, 2022 33
C. Perilaku Adaptif Individual  Perilaku adaptif juga berlaku dan dituntut
terjadi pada
individu. Individu atau sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan
terampil kian dibutuhkan dunia kerja ataupun industri yang juga semakin
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

kompetitif.  Kemampuan mentransformasikan teknologi menjadi produk


nyata dengan nilai ekonomi tinggi menjadi salah satu syarat SDM unggul
yang adaptif.  Program pembangunan SDM

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

diarahkan untuk generasi bertalenta yang berkarakter dan mampu


beradaptasi dengan perkembangan teknologi.  Sumber daya
manusia Indonesia harus disiapkan untuk mampu bersaing, cepat
beradaptasi dengan perubahan dan perkembangan teknologi
informasi yang mendisrupsi segala bidang.
D. Panduan Membangun Organisasi Adaptif  Preskripsi
(petunjuk/ketentuan) membangun organisasi adaptif : a) Membuat tim
yang diarahkan sendiri; b) Menjembatani silo (kecenderungan mental
ketika beberapa departemen/bagian/unit/sektor tertentu tidak bersedia
atau cenderung tertutup untuk berbagi informasi dengan
departemen/bagian/unit/sektor lain dalam organisasi yang sama) melalui
keterlibatan karyawan; dan c) Menciptakan tempat dimana karyawan
dapat berlatih berpikir adaptif.  Konsep dan strategi membangun
organisasi adaptif :
a) Landscape : upaya untuk mengetahui kapan seharusnya organisasi
berubah, seorang eksekutif atau pemimpin bisnis harus melakukan
survey pada jangkauan, bentangan yang ada pada pandangan bisnis
mereka. b) Learning : upaya pembelajaran terus-menerus (knowledge
management); dan c) Leadership : kepemimpinan tidak hanya sebagai
penujuk arah namun pembimbing menuju keberhasilan dalam melawan
kompleksitas dan menciptakan sebuah organisasi yang ulet (resilient
organization).

MATERIPOKOK 4.
ADAPTIF DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH
A. Pemerintahan Yang Adaptif  Pemerintahan adaptif bergantung pada
jaringan yang menghubungkan individu, organisasi, dan lembaga di
berbagai tingkat organisasi.  Pemerintahan adaptif juga menyediakan
pendekatan kolaboratif fleksibel berbasis pembelajaran untuk mengelola
ekosistem yang disebut sebagai "pengelolaan bersama adaptif".  Sistem
pemerintahan adaptif sering mengatur diri sendiri sebagai jejaring sosial
dengan tim dan kelompok aktor yang memanfaatkan berbagai sistem
pengetahuan dan pengalaman untuk pengembangan pemahaman
kebijakan bersama.  Indikator-indikator pemerintah adaptif : a)
Pengembangan sumber daya manusia adaptif; b) Penguatan organisasi
adaptif; dan c) Pembaharuan institusional adaptif.  Tata kelola adaptif :
mengacu pada evolusi aturan dan norma yang mempromosikan kepuasan
kebutuhan dan preferensi manusia yang mendasari perubahan yang
diberikan dalam pemahaman, tujuan, dan konteks sosial, ekonomi dan
lingkungan.
B. Pemerintah dalam Pusaran Perubahan yang Dinamis (Dynamic
Governance)  Pencapaian atau kinerja organisasi saat ini bukanlah
jaminan untuk kelangsungan hidup di masa depan, lingkungan yang terus
berubah dan penuh ketidakpastian.  Organisasi pemerintah tidak dijamin
mampu menghadapi seluruh perubahan yang terjadi sangat cepat dan
dinamis di sekitarnya, kecuali dirinya pun harus ikut serta bergerak
dinamis.  Kata kunci yang digunakan adalah organisasi pemerintah
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

adalah organisasi pemerintah yang selalu belajar (learning organization),


inovasi, dan perubahan itu sendiri. Ayub Khan, 2022 34  Dua modal
utama untuk mengembangkan kemampuan tata kelola yang dinamis,
yaitu orangorang yang

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

memiliki kemampuan, dan proses yang lincah.  Tata kelola yang dinamis
akan mencapai relevansi saat ini dan masa depan dan efektivitas melalui
kebijakan yang terus beradaptasi dengan perubahan di lingkungan. 
Terdapat tiga kemampuan kognitif proses pembelajaran fundamental
untuk pemerintahan dinamis yaitu : a) Berpikir ke depan (think ahead) :
untuk memahami bagaimana masa depan akan mempengaruhi negara
dan menerapkan kebijakan untuk memungkinkan orang- orang mereka
mengatasi potensi ancaman dan mengambil memanfaatkan peluang baru
yang tersedia. b) Berpikir lagi (think again) : untuk memikirkan kembali
kebijakan dan program yang ada untuk menilai apakah masih relevan
dengan agenda nasional dan kebutuhan jangka panjang masyarakat c)
Berpikir lintas (think across) : pemerintah perlu berpikir lintas mengenai
batas-batas negara dan domain tradisional dalam pencarian ide-ide dan
praktikyang menarik menarik yang dapat disesuaikan dan
dikontekstualkan dengan lingkungan domestik mereka.
C. Pemerintah Sebagai Organisasi yang Tangguh  Ketahanan
(ketanggunghan)
berarti kapasitas untuk bertahan dalam jangka panjang kinerja yang biasa-
biasa saja dan buruk juga memiliki bahaya yang sama bagi ketahanan
organisasi.  Dimensi pembangunan organisasi yang tangguh : a)
Kecerdasan organisasi : organisasi menjadi cerdas ketika mereka berhasil
mengakomodasi banyak suara dan pemikiran yang beragam. b) Sumber
Daya : organisasi memiliki banyak akal ketika mereka berhasil mengurangi
perubahan atau bahkan lebih baik, menggunakan kelangkaan sumber daya
untuk terobosan inovatif. c) Desain : organisasi dirancang dengan kokoh
ketika karakteristik strukturalnya mendukung ketahanan dan menghindari
jebakan sistemik. d) Adaptasi : organisasi adaptif dan ft ketika mereka
melatih perubahan. e) Budaya : organisasi mengekspresikan ketahanan
dalam budaya ketika mereka memiliki sisi nilai-nilai yang tidak
memungkinkan organisasi untuk menyerah atau menyerah tetapi malah
mengundang anggotanya untuk bangkit menghadapi tantangan. Ayub
Khan, 2022 35

MODUL 7.
KOLABORATIF MATERI
POKOK 1. KONSEP
KOLABORASI
A. Defnisi Kolaborasi  Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana
pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu
masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan
keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan
(Gray,1989).  Kolaborasi merupakan proses kompleks yang
membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja,
dan menjadi tanggung jawab (Lindeke dan Sieckert, 2005).
B. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance)  Collaborative
governance merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama
dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance (Irawan,
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

2017).  Collaborative Governance sebagai sebuah aransemen tata kelola


pemerintahan yang mana satu atau lebih institusi publik secara langsung
melibatkan aktor non pemerintahan dalam sebuah

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

proses pembuatan kebijakan kolektif yang bersifat formal, berorientasi


konsesus, dan konsultatif dengan tujuan untuk membuat atau
mengimplementasikan kebijakan publik, mengelola program atau aset
publik (Ansell dan Gash, 2007).  Kriteria dalam Collaborative Governance,
yaitu : a) Forum tersebut diinisiasi oleh institusi publik; b) Partisipan dalam
forum tersebut mencakup aktor nonpemerintah; c) Partisipan harus terlibat
secara langsung dalam pembuatan kebijakan dan tidak sekedar
“berkonsultasi” dengan pihak pemerintah; d) Forum harus teroganisasi
secara formal dan ada pertemuan secara kolektif; e) Forum bertujuan
membuat keputusan yang diambil berdasarkan konsesus; dan f) Fokus
kolaborasi pada kebijakan publik atau manajemen publik.  Tahapan dalam
melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi yaitu : a)
Mengidentifkasi permasalahan dan peluang; b) Merencanakan aksi
kolaborasi; dan c) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.  Faktor
yang mempengaruhi proses kolaborasi : a) Starting condition : 1)
membangun kepercayaan; 2) face to face dialogue, 3) commitment to
process; 4) pemahaman bersama, serta 5) pengembangan outcome
antara. b) Desain kelembagaan yang salah satunya proses transparansi
serta faktor kepemimpinan.
C. Whole of Government (WoG) : Kongkretisasi Kolaborasi Pemerintahan 
WoG
adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan
sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.  Kata kunci : Kolaboratif, koordinasi, integrasi,
kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, melibatkan sejumlah
kelembagaan/elemen pemerintahan.  WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.  WoG
merupakan jawaban untuk sulitnya koordinasi akibat fragentasi sektor dan
eskalasi regulasi di tingkat sektor.  Pendekatan WoG di beberapa negara
ini dipandang sebagai bagian dari respon terhadap ilusi paradigma New
Public Management (NPM) yang banyak menekankan aspek efsiensi dan
cenderung mendorong ego sektoral dibandingkan perspektif integrasi
sektor.  WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek
kebersamaan dan menghilangkan sekatsekat sektoral yang selama ini
terbangun dalam model NPM. Ayub Khan, 2022 37  WoG dipandang
menunjukkan atau menjelaskan bagaimana instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.  WoG
menekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau
lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama.  WoG tidak
hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi sekat-sekat
sektor, tetapi juga penekanan pada kerjasama guna mencapai tujuan-
tujuan bersama.  Mengapa WoG Penting? a) Adanya faktor-faktor
eksternal : 1) Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan,
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan


pemerintahan yang lebih baik. 2) Perkembangan teknologi informasi 3)
Situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks b) Faktor-faktor
internal : adanya fenomena ketimpangan kapasitas

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan (Ego Sektoral - Mentalitas Silo). c) Keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya
mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa.

MATERI POKOK 2.
PRAKTIK DAN ASPEK NORMATIF KOLABORASI PEMERINTAH
A. Panduan Perilaku Kolaboratif  Indikator organisasi yang memiliki
collaborative culture : a) Organisasi menganggap perubahan sebagai
sesuatu yang alami dan perlu terjadi; b) Organisasi menganggap
individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang
diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
c) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau
mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas
mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan); d) Pendapat yang berbeda
didorong dan didukung dalam organisasi. Setiap kontribusi dan pendapat
sangat dihargai; e) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk
menghindari konflik; f) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah
didorong; dan g) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran
terhadap kualitas layanan yang diberikan.  Aktivitas kolaborasi antar
organisasi yaitu: a) Kerjasama Informal; b) Perjanjian Bantuan Bersama; c)
Memberikan Pelatihan; d) Menerima Pelatihan; e) Perencanaan Bersama;
f) Menyediakan Peralatan; g) Menerima Peralatan; h) Memberikan Bantuan
Teknis; i) Menerima Bantuan Teknis; j) Memberikan Pengelolaan Hibah;
dan k) Menerima Pengelolaan Hibah  Proses dalam menjalin kolaborasi
yaitu: a) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder
mitra kolaborasi; b) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi yang baik
dan bersungguh-sungguh; c) Komitmen terhadap proses : pengakuan
saling ketergantungan, sharing ownership dalam proses serta keterbukaan
terkait keuntungan bersama; d) Pemahaman bersama: berkaitan dengan
kejelasan misi, defnisi bersama terkait permasalahan, serta
mengidentifkasi nilai bersama; dan e) Menetapkan outcome antara. Ayub
Khan, 2022 38
B. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah  Faktor yang
mempengaruhi
keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi
manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efsien dan
efektif antara entitas publik.  Faktor yang dapat menghambat kolaborasi
antar organisasi pemerintah :ketidakjelasan batasan masalah karena
perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi. Selain itu, dasar
hukum kolaborasi juga tidak jelas.
C. Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan  Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan : a) Penyelenggaraan
pemerintahan yang melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan dilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang terlibat, kecuali ditentukan lain
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

dalam ketentuan peraturan perundang-undangan” b) Bantuan Kedinasan


yaitu kerja sama antara Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan guna

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

kelancaran pelayanan Administrasi Pemerintahan di suatu instansi


pemerintahan yang membutuhkan. c) Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan dapat memberikan Bantuan Kedinasan kepada Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta dengan syarat : 1)
Keputusan dan/atau Tindakan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang meminta bantuan; 2)
Penyelenggaraan pemerintahan tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan karena kurangnya tenaga dan
fasilitas yang dimiliki oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan; 3) Dalam
hal melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
melaksanakannya sendiri; 4) Apabila untuk menetapkan Keputusan dan
melakukan kegiatan pelayanan publik, Badan dan/atau Pejabat
Pemerintahan membutuhkan surat keterangan dan berbagai dokumen
yang diperlukan dari Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan lainnya;
dan/atau 5) Jika penyelenggaraan pemerintahan hanya dapat dilaksanakan
dengan biaya, peralatan, dan fasilitas yang besar dan tidak mampu
ditanggung sendiri oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan tersebut. d)
Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan dapat menolak memberikan
Bantuan Kedinasan apabila: 1) mempengaruhi kinerja Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan pemberi bantuan; 2) surat keterangan dan dokumen
yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
bersifat rahasia; atau ketentuan peraturan perundang- undangan tidak
memperbolehkan pemberian bantuan.  Undang-Undang Nomor 39 Tahun
2008 tentang Kementerian Negara : a) Hubungan fungsional antara
Kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian dilaksanakan
secara sinergis sebagai satu sistem pemerintahan dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan” b)
Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian yang melaksanakan urusan
dalam rangka penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program
pemerintah, menyelenggarakan fungsi: 1) perumusan dan penetapan
kebijakan di bidangnya; 2) koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan di bidangnya; 3) pengelolaan barang milik/kekayaan negara
yang menjadi tanggung jawabnya; dan 4) pengawasan atas pelaksanaan
tugas di bidangnya  Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara
: diatur bahwa Menteri dan Menteri Koordinator dalam melaksanakan tugas
dan
fungsinya harus bekerja sama dan menerapkan sistem akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah. Ayub Khan, 2022 39  Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah : a) Agar tercipta sinergi
antara Pemerintah Pusat dan Daerah, kementerian/lembaga pemerintah
nonkementerian berkewajiban membuat norma, standar, prosedur, dan
kriteria (NSPK) untuk dijadikan pedoman bagi Daerah dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah dan
menjadi pedoman bagi kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian
untuk melakukan pembinaan dan pengawasan. b) Dalam rangka
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

meningkatkan kesejahteraan rakyat, Daerah dapat mengadakan kerja


sama yang didasarkan pada pertimbangan efsiensi dan efektivitas
pelayanan publik serta saling menguntungkan. Kerja sama dimaksud dapat
dilakukan oleh Daerah dengan: 1) Daerah lain : Kerja

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

sama dengan Daerah lain ini dikategorikan menjadi kerja sama wajib dan
kerja sama sukarela; 2) pihak ketiga; dan/atau lembaga atau pemerintah
daerah di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.  Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja :
Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
konkuren berwenang untuk: a) menetapkan Norma Standar Prosedur
Keputusan dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
Penetapan NSPK ini mengacu atau mengadopsi praktik yang baik (good
practices); dan b) melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.

AGENDA III

SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan
penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari
kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka
kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah
yang harus dijalankan, yaitu:
 Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
 Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor
strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial,
sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor
industri, sektor penyiaran.
 Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah
dibicarakan.
 Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
 Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar
bagaimana menggunakan komputer dan keyboard, atau cara
melakukan pencarian online. Literasi digital juga mengacu pada
mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan
produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakili dunia; dan
memahami bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan
kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
3. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk
mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan,
pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer,


literasi TIK, literasi informasi dan literasi media.
4. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan
bahwa rata- rata skor indeks Literasi Digital masyarakat Indonesia
masih ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia
dari kajian, laporan, dan survei

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

harus diperkuat. Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan


Presiden Joko Widodo.
5. Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo,
Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020 menjadi panduan
fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan
transformasi digital, dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu
dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas empat area
kompetensi yaitu:
 kecakapan digital,
 budaya digital,
 etika digital
 dan keamanan digital.

Soal Latihan

1) Peserta diminta menjelaskan secara singkat program literasi digital


yang ada di Indonesia
Jawab: Literasi digital yang ada di Indonesia sudah mulai banyak
diterapkan disegala bidang, salah satunya karena saya seorang
Guru PPPK saya menyoroti digitalisasi didunia pendidikan seperti
guru dan murid belajar dalam aplikasi clasroom atau membuat grup
orang tua di aplikasi whatsapp.
2) Peserta diminta menjelaskan tentang digital skill, digital ethics, digital
culture,
dan digital safety
Jawab: Digital skill adalah kemampuan dalam memahami,
menggunakan, dan memanfaatkan tekhnologi perangkat digital
dalam mengakses dan mengelola informasi.
Digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etik digital
dalam kehidupan sehari-hari.
Digital culture adalah aktivitas masyarakat dalam ruang digital
dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai
pancasila, dan kebhinekaan. Jangan
sampai menganggap bahwa ruang digital tidak memiliki
batasannya. Digital safety adalah kemampuan individu dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisa dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-
hari.
3) Peserta diminta menjelaskan contoh implementasi literasi digital
dalam kehidupan bermedia digital
Jawab: Contoh implementasi literasi digital dalam pendidikan adalah
hadirnya E-learning untuk pembelajaran dengan komputer dan
jaringan internet.

B. PILAR LITERASI DIGITAL

Literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapa menggunakan


internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan
bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling
utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang
bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada
kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto,
2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat,

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung


jawab. Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika,
budaya, keamanan, dan kecakapan dalam bermedia digital. Etika
bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya bermedia digital
meliputi kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan,
nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Keamanan bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam
mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-
hari. Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan
individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.

a. Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:


●Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)
● Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam
mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah
berita benar
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial
untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti
Settings
● Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan
ecommerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital
b. Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:
● Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata
krama, dan etika berinternet (netiquette)
●Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornograf, perundungan,
dll.
● Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang
digital yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang
berlaku
● Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang
di ruang digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:


● Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika
sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa
Indonesia
● Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak
sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan,
radikalisme, dll.
● Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik dan
benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka
Tunggal Ika
● Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat,
menabung, mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif
lainnya.
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739

d. Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada:


● Pengetahuan dasar ftur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fngerprint) Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata
sandi)
●Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid
dari sumber yang terverifkasi dan terpercaya, memahami spam,
phishing.
● Pengetahuan dasar dalam memahami ftur keamanan platform
digital dan menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat
konten sosmed

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

● Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan (scam) dalam


transaksi digital serta protokol keamanan seperti PIN dan kode
otentikasi

Soal Latihan
1) Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial
sesuai dengan 4 pilar literasi digital
Jawab: mengontrol prilaku masyarakat dalam dunia digital
sesuai dengan fungsi dan manfaatnya tekhologi digital.
2) Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di
dunia digital Jawab: masih banyak masyarakat pengguna digital
beranggapan bahwa dunia digital itu tanpa ada batasan sehingga
banyak pelanggaran terjadi dalam dunia digital terutama dimedia
sosial.
3) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar
literasi digital dalam kehidupan bermedia digital
Jawab: dengan melakukan sosialisasi 4 pilar literasi digital baik
dilingkungan sekolah maupun dimasyarakat diharapkan dapat
meningkatkan pemanfaatan dunia digital.

C. IMPLEMENTASI LITERSI DIGITAL DAN IMPLIKASINYA


Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita.
Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita
gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita
sehari-hari. Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia
hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59 menit (APJII, 2020).
Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya
menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil
survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun
2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia
mengakses internet lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk
belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut membentuk perilaku
kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus
dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap
warga negara.

Soal Latihan
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai
penyebaran hoaks Jawab: Cara memuts rantai penyebaran Hoaks
adalah dengan menghentikan berita tersebut cukup sampai pada
diri kita dan tidak menyebarkanya kepada orang lain karena berita
itu hoaks.
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat
merugikan masyarakat, bukan hanya kerugian materi namun juga
pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi fenomena
tersebut
Jawab: fenomena pinjaman online atau dikenal dengan pinjol
memang sudah memakan banyak korban, itu dikarenakan
kebutuhan dan gaya hidup yang berlebihan sementara penghasilan
hanya sebatas cukup. Diharapkan masyarakat sebelum melakukan
pinjam online harus mempelajari dan mencari informasi tentang
kelegalan perusahaan tersebut.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

3) Peserta diminta memberi pendapat tentang makna bijak dalam


bermedia digital
Jawab: Bijak dalam bermedia digital adalah dengan memanfaatkan
tekhnologio digital untuk meningkatkan kemampuan manusia
dalam

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

pekerjaannya, seperti Guru bisa menggunakan pembelajaran


dengan digital dikelas.

Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) Kedudukan, Peran, Hak dan


Kewajiban, dan Kode Etik ASN
A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN ebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.

B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu
bangsa Selanjutnya Pegawai
ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut
atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak
PNS dan PPPK yang diatur dalam UU
ASN sebagai berikut
PNS berhak
memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak
memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU
ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Berdasarkan Pasal 92


UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
1) jaminan kesehatan;

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

2) jaminan kecelakaan kerja;


3) jaminan kematian; dan
4) bantuan hukum.
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan
pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik
dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efsien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukaninformasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.

Latihan/Tuga
s
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan
pelajari dari modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman
Anda tentang Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik
dan Kode Perilaku ASN.
Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri
atau mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara
sesuai dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap
Anda sebagai pegawai ASN
Jawab: ASN mampu memahami kedudukan, peran, hak dan
kewajiban, dan kode etik ASN, konsep sistem merit dalam
pengelolaan ASN.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan
apa yang perlu dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Jawab. Kedudukan dan peran ASN adalah Pegawai yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesional, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan


bagaimana Anda harus bersikap agar hak dan kewajiban tersebut
seimbang
Jawab:

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda
dapat melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab: adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik
pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel.

Konsep Sistem Merit Dalam Pengelolaan ASN

Mengetahui Dan Memahami Management Asn Memahami Sistem Merit


Mengetahui Lingkup Manajemen ASN Memahami Pengembangan Karir
ASN Dasar Hukum: UU No. 5 tahun 2014 tentang ASN Peraturan
Pemerintah No. 11 tahun 2017 ttg manajemen PNS Manajemen ASN
diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit yang meliputi manajemen PNS
dan manajemen PPPK( Pasal 51 dan 52 UU ASN) Manajemen ASN adalah
pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, dan bersih
dari bersih dari praktik KKN (Pasal 1 huruf 5 UU ASN) Fungsi ASN: 1.
Pelaksana kebijakan publik: pelaksana kebijakan publik(berupa produk) 2.
Pelayan publik 3. Perekat dan pemersatu bangsa Pejabat Pembina
Kepegawaian (PPK) Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi
pembinaan ASN dapat mendelegasikan kewenangan penetapan
pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pejabat selain pejabat
pimpinan tinggi utama dan madya serta pejabat fungsional keahlian utama
kepada: a. Menteri di Kementrian b. Pimpinan Lembaga di Lembaga Non
Kementrian c. Sekjen di sekretariat lembaga negara dan lembaga non
struktural d. Gubernur e. Bupati/Walikota
1. Penerapan manajemen talenta nasional 2. Pengawasan dan
evaluasi 3.
Penguatan kebijakan kesejahteraan ASN Pentingnya peran ASN: ASN
sangat berperan dalam meningkatkan GEI/IEP (Government Effectiveness
Index)

Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawab: adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, dan bersih dari bersih dari praktik KKN
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja
pegawai? Jawab: konsep pengembangan PNS yang berintegritas,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara
tuntas dan maksimal.

Mekanisme Pengelolaan ASN

Manajemen PNS meliputi (Pasal 55 UU ASN) Penyusunan dan Penetapan


Kebutuhan Pengadaan Pangkat Dan Jabatan Pengembangan Karier Pola
Karier Promosi Mutasi Penilaian Kinerja (PP 30 tahun 2019) Penggajian Dan
Tunjangan Penghargaan Disiplin Pemberhentian Jaminan Pensiun Dan Hari
Tua Perlindungan Apa yang sedang kita hadapi? More competitor than ever
Fiercely competitive strategies Fluid and unpredictable situation Customers

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

expectations increasing Employees expectations increasing Investor


expectations increasing Rapid

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)


lOMoARcPSD|28990739

chaanges in everything by
technology Arahan kepala negara/pemerintahan
1. Pembangunan SDM Pekerja Keras, Dinamis, Terampil, Dan
Menguasai Iptek. Talenta Global, Kerja Sama Dengan Industri, Penerapan
Teknologi
2. Penyederanaan Birokrasi Pangkas Eseloneering, Peralihan Jabatan
Struktural Ke Fungsional, Fokus Pada Tujuan Pembangunan Dan Investasi
Lapangan Kerja SISTEM MERIT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN
NASIONAL (RPJMN 20-24) Sasaran: terwujudnya tata pmerintah yang
baik, bersih, dan berwibawa berdasarkan hukum serta birokrasi yang
profesional dan netral Kebijakan: memperkuat implementasi manajemen
ASN berbasis merit Strategi:

Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari
dari modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang
Mekanisme Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut
sendiri atau mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen
PPPK Jawab: Manajemen PNS meliputi (Pasal 55 UU ASN)
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Pengadaan Pangkat Dan
Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier Promosi Mutasi Penilaian
Kinerja (PP 30 tahun 2019) Penggajian Dan Tunjangan Penghargaan
Disiplin Pemberhentian Jaminan Pensiun Dan Hari Tua
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan
tinggi ASN dan penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab: mekanisme pengisian jabatan tinggi ASN diatur oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen
PNS.
c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan
ASN Jawab: dalam Undang-undang ASN dijelaskan bahwa sistem
informasi ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai
pegawai PNS yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan
terintegritas dengan berbasis tekhnologi.

Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai