RESSUME
MATERI MOOC PPPK 2022
Materi Agenda I
Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara
1. Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah Konsep cara pandang yang dilandasi
akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan
lingkungannya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
A. Sejarah penting bangsa indonesia
1. Pembentukan Boedi Oetomo pada tanggal 20 mei 1908 oleh
Dr. Sutomo yang dikenal dengan Hari Kebangkitan Nasional
berdasarkan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959
tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
2. Perhimpunan Indonesia (PI) merupakan organisasi
pergerakan nasional pertama yang menggunakan istilah
"Indonesia". Bahkan Perhimpunan Indonesia menjadi
pelopor kemerdekaan bangsa Indonesia di kancah
internasional. Perhimpunan Indonesia (PI) diprakarsai oleh
Sutan Kasayangan dan R. N. Noto Suroto pada 25 Oktober
1908 di Leiden, Belanda
3. Pada tanggal 30 April 1926 di Jakarta diselenggarakan
“Kerapatan Besar Pemuda”, yang kemudian terkenal
dengan nama “Kongres Pemuda I”. Kongres Pemuda I ini
dihadiri oleh wakil organisasi pemuda Jong Java, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong
Islamieten Bond, Studerenden Minahasaers, kemudian Jong
Bataks Bond dan Pemuda Kaum Theosof juga ikut dalam
kerapatan besar.
4. Pada 27-28 Oktober 1928, Kongres Pemuda Kedua
dilaksanakan.
5. Pada 1 Maret 1945 dalam situasi kritis, Letnan Jendral
Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan
Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI).
6. PPKI terbentuk pada 7 Agustus 1945.
B. 4 Konsensus Dasar
1. Pancasila Sebagai Idiologi Negara
4. Bela Negara
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam
menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa
Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman”
(Pasal 1 Ayat (11) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk
Pertahanan Negara)
a. Hari Bela Negara ditetapkan dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2006 tentang Hari Bela
Negara tanggal 18 Desember 2006 dengan pertimbangan
bahwa tanggal 19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah
bagi bangsa Indonesia Pada tanggal tersebut terbentuk
Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dalam rangka mengisi
kekosongan kepemimpinan Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dalam rangka bela Negara serta bahwa
dalam upaya lebih mendorong semangat kebangsaan dalam
bela negara dalam rangka mempertahankan kehidupan ber-
bangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan
Kesatuan.
b. Nilai Dasar Bela Negara Dalam Undang-Undang republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 dijelaskan
bahwa Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara
salah satunya dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan
dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan menanamkan
nilai dasar Bela Negara, yang meliputi:
1. cinta tanah air;
2. sadar berbangsa dan bernegara;
3. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
4. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
5. kemampuan awal Bela Negara.
AGENDA II
MATERI POKOK 1
KONSEP PELAYANAN PUBLIK
A. Pengertian Pelayanan
Pelayanan Publik Adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik (UU No.
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik).
1. Unsur Penting Pelayanan Publik
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik.
b. Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan.
c. Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan.
2. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
b. Cermat;
MATERI POKOK 2
BERORIENTASI PELAYANAN
MODUL 2.
AKUNTABEL
MATERI POKOK 1.
POTRET PELAYANAN PUBLIK NEGERI INI
A. Potret Layanan Publik di Indonesia. Biayanya yang mahal;
Prosedurnya sulit dipenuhi dan harus melalui tahapan yang berbelit-
belit; Pemberi layanan tidak ramah; Diskriminatif; Tidak ada
kepastian kualitas dan waktu penyelesaian layanan; Tidak
transparan; Tidak responsif terhadap kebutuhan warga negara; dan
Ditandai praktik KKN.
B. Tantangan Layanan Publik.
1. Asas Penyelenggaraan Pelayanan Publik untuk Kepentingan
umum; Kepastian hukum; Kesamaan hak; Keseimbangan hak dan
kewajiban; Keprofesionalan; Partisipatif; Persamaan
perlakuan/tidak diskriminatif; Keterbukaan; Akuntabilitas; Fasilitas
dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; Ketepatan waktu;
dan Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
b) Tantangan Layanan Publik yang Tidak Statis Tantangan yang
dihadapi bukan hanya di lingkungan ASN sebagai pemberi layanan,
namun juga dari masyarakat penerima layanan. Tantangan
layanan publik itu tidak statis, godaan dan mental/pola pikir pihak-
pihak yang dahulu menikmati keuntungan dari lemahnya sektor
pengawasan layanan selalu mencoba menarik kembali ke arah
berlawanan.
C. Keutamaan Mental Melayani Mental dan pola pikir melayani berada di
domain pribadi, namun jika mental dan pola pikir yang baik dilakukan
oleh semua unsur ASN, akan memberikan dampak sistemik. Oleh
karenanya diperlukan komitmen dari seluruh ASN secara pribadi,
dengan menyadari bahwa semua gaji dan fasilitas yang Anda gunakan
nanti berasal dari Pajak yang dibayarkan Masyarakat negeri ini yang
menuntut dilayani dengan layanan yang terbaik.
Dinas pencatatan Sipil saya harus antri dengan nomor antrian yang
sangat banyak, samapai istirahat siang nomor antrian saya belum
dipanggil juga akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan
antrian dan saya memilih makan siang solat duhur dan pulang ke
rumah.
Perubahan pelayanan sangat saya rasakan secara kangsung, untuk
mengurus data kependudukan sekarang dilakukan secara Online
atau Daring, masyarakat bisa melakukan pendaftaran dan mengisi
bio data dengan benar sampai selesai dan datang ke dinas
pencatatan sipil atau Mall Pelayanan Publik untuk mencetak berkas
yang sudah didaftarkan, jadi tidak perlu antri lama.
2. Masih ada beberapa layanan publik yang belum berubah dari versi
buruknya, pilihlah salah satu layanan yang Anda ketahui masih
belum berubah tersebut, dan tuliskan harapan perubahan yang
Anda inginkan.
Jawab: Layanan publik yang sulit dijangkau oleh masyarakat saat ini
adalah Sertifkat Prodeuk Hallal, sertifkat tersebut sangat penting
bagi masyarakat pengusaha dibidang kuliner dan produk lainnya.
Saya harap segera dibuka ditiap kecamatan atau desa pendaftaran
sertifkasi produk hallal.
3. Lihatlah video unik pada tautan ini yang berakting terkait
sebuah layanan yang sudah berubah dari bentuk
selebelumnya:
https://www.instagram.com/reel/CX3Oa0rJoQ7/?
utm_medium=share_sheet dan tuliskan pendapat Anda.
Jawab: Setelah menonton vidio tersebut saya pun merasakan hal yang
sama dimana ada banyak perubahan dan kemajuan dalam bidang
pelayanan publik yang dilakukan ileh para ASN.
Soal Latihan
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah
kata responsibilitas dan akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai
arti dan makna yang berbeda. Apa yang membedakan antara
responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan
pendapat anda terkait konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
2. Bacalah kembali pembuka Bab II yang dikutip dari Laporan Tahun
2020 Ombudsman Republik Indonesia, menurut Anda, bagaimana
kasus itu bila dilihat dari konteks Akuntabilitas?
3. Dalam hal pelayanan publik, masih sering diketemukan keluhan dari
masyarakat terhadap kinerja pelayan publik. Masyarakat merasakan
kinerja yang lambat, berbelit-belit, maupun tidak efsien ketika
berhadapan dengan pelayan publik ataupun birokrasi publik. Padahal
sejatinya sebagai abdi negara, birokrasi publik harus memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat, Menurut anda, seberapa
penting nilai-nilai akuntabilitas publik jika dikaitkan dengan fenomena
tersebut? Jelaskan.
MODUL 3. KOMPETEN
MATERI POKOK 1. TANTANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Dunia VUCA “Vuca World”, yaitu dunia yang penuh gejolak (volatility)
disertai penuh ketidakpastian (uncertainty). Demikian halnya situasinya
saling berkaitan dan saling mempengaruhi (complexity) serta ambiguitas
(ambiguity). VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi dengan
berbasis pada kombinasi kemampuan teknikal dan generik. Implikasi
VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis, karakter dan
tuntutan keahlian baru. Perlu pemutakhiran keahlian ASN yang relevan
dengan orientasi pembangunan nasional dan aparatur.
B. Disrupsi Teknologi Kecenderungan kemampuan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi
lebih lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
Keadaan ini mengindikasikan terdapat kecenderungn rendahnya pula
daya adaptasi organisasi terhadap dinamika kemajuan perubahan
teknologi tersebut. Perlunya penguatan kompetensi secara luas, yang
memungkinkan setiap pegawai dapat memutakhirkan kompetensi, baik
secara individu maupun secara kolektif organisasi.
C. Kebijakan Pembangunan Nasional Dalam menentukan kebutuhan
pengembangan kompetensi dan karakter ASN penting diselaraskan sesuai
visi, misi, dan misi, termasuk nilai-nilai birokrasi pemerintah. Dalam
Evaluasi
Berikan tanda Benar (B) atau Salah (S) untuk masing-masing pernyataan
dibawah ini, dengan memberikan tanda silang (X) untuk jawaban yang
benar:
1. Implikasi VUCA menuntut diantaranya penyesuaian proses bisnis,
karakter dan tuntutan keahlian baru sesuai dengan tren
keahlian 2025 dari World Economic Forum (B – S).
2. Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu,
sesuai kecenderungan kemampuan memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja organisasi lebih
lambat, dibandikan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri (B
– S).
3. Lingkarilah jawaban paling sesuai, Perilaku ASN untuk masing-
masing aspek BerAkhlak sebagai berikut:
Berorientasi Pelayanan:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan
masyarakat; b. Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan;
c. Melakukan perbaikan tiada
henti. Akuntabel:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka mendorong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang
kondusif. Kompeten:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk mengjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. Membantu orang lain belajar;
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik. Harmonis:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efesien.
Loyal:
a. Memegang teguh ideology Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara;
b. Menjaga rahasia jabatan dan
negara. Adaptif:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas;
c. Bertindak
proaktif.
Kolaboratif:
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah;
MATERIPOKOK 3. PENGEMBANGANKOMPETENSI
A. Konsepsi Kompetensi Kompetensi merupakan perpaduan aspek
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai tuntutan
pekerjaan. Kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan
pegawai profesional dan kompetitif. Kompetensi ASN meliputi : a)
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifk berkaitan
dengan bidang teknis jabatan; b) Kompetensi Manajerial adalah
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi; dan c) Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,
wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja
sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan. Pengembangan kompetensi
dapat dilaksanakan sebagai berikut: a) Mandiri oleh internal instansi
pemerintah yang bersangkutan. b) Bersama dengan instansi pemerintah
lain yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan pengembangan
kompetensi tertentu. c) Bersama dengan lembaga pengembangan
kompetensi yang independen. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11
Tahun 2017, ketentuan tentang pengembangan kompetensi teknis diatur
pada pasal 214, dan kompetensi jabatan fungsional Pasal 215.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2018, pengmbangan
kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), diatur
pad pasal 39 dan 40.
B. Hak Pengembangan Kompetensi Hak pengembangan pegawai,
sekurang- kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan
maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi PPPK. Hak
pengembangan tersebut meliputi pengembangan kompetensi teknis,
kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural. Untuk
menentukan kebutuhan pelatihan ASN perlu dilakukan pemetaan
kebutuhannya. Akses pengembangan kompetensi secara luas dapat
memanfaatkan kemudahan teknologi,
C. Pendekatan Pengembangan Kompetensi Terdapat dua pendekatan
pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawai untuk
meningkatkan kompetensinya, yaitu klasikal dan non klasikal (e-
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
Evaluasi
MATERI POKOK 4.
PERILAKU KOMPETEN
A. Berkinerja dan BerAkhlak ASN merupakan jabatan profesional, yang
harus berbasis pada kesesuaian kualifkasi, kompetensi, dan berkinerja
serta patuh pada kode etik Profesinya. ASN sebagai profesi memiliki
kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya dan wajib
mempertanggungjawabkan kinerjanya. Penilaian kinerja harus
dilakukan secara adil dan obyektif sehingga dapat memotivasi pegawai
Evaluasi
1. Sebutkan ciri-ciri yang berkaitan dengan ASN berkinerja yang
berAkhlak dengan memberikan tanda silang (X) pada pernyataan Benar
(B) atau Salah (S): a. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan
pelayanan, kompetensi, dan berkinerja (B - S).
b. ASN terikat dengan etika profesi ASN sebagai pelayan publik (B - S).
c. Perilaku etika professional ASN secara operasionaltunduk pada
perilaku berAkhlak (B - S).
2. Berikut pernyataan di bawah ini menggambarkan
perilaku kompeten ASN untuk meningkatkan
kompetensi diri yang relevan/tepat dengan
memberikan tanda Benar (B) atau Salah (S):
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah
adalah diperlukan diutamakan untuk jabatan
strategis di lingkungan ASN (B - S).
b. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut
dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori
“net-centric”, yang merupakan pengembangan
berbasis pada sumber pembelajaran utama dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (B
- S).
c. Perilaku ASN pembelajar yaitu melakukan
konektivitas dalam basis online network (B - S).
d. Sumber pembelajaran bagi ASN antara lain
dapat memanfaatkan sumber keahlian para
pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit
kerja atau instansi tempat ASN bekerja (B - S).
e. Pengetahuan ASN dihasilkan jejaring
informal (networks), yang mengatur diri sendiri
dalam interaksi dengan pegawai dalam
organisasi (B - S).
MODUL 4. HARMONIS
MATERI POKOK 1. KEANEKARAGAMAN BANGSA DAN BUDAYA DI
INDONESIA
A. Keanekaragaman Bangsa dan Budaya Indonesia Bangsa Indonesia
merupakan bangsa yang kaya raya dalam berbagai perspektif. Bhinneka
Tunggal Ika bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu
kesatuan atau negara. Keanekaragaman suku bangsa dan budaya
membawa dampak terhadap kehidupan yang meliputi aspek aspek
sebagai berikut: a) Kesenian b) Religi c) Sistem Pengetahuan d) Organisasi
social e) Sistem ekonomi f) Sistem teknologi g) Bahasa. B. Konsep dan
Teori Nasionalisme Kebangsaan serta Pentingnya Membangun Rasa
Nasionalisme dan Persatuan Kebangsaan Makna nasionalisme secara
politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-
cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan
atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk
membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan
negaranya. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa
Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa : a) Menempatkan persatuan dan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; b) Menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; c) Bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; d)
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
MATERI POKOK 2.
MEWUJUDKAN SUASANA HARMONIS DALAM LINGKUNGAN BEKERJA
DAN MEMBERIKAN LAYANAN KEPADA MASYARAKAT
A. Pengertian Nilai Dasar Harmonis dalam Pelayanan ASN Harmoni
adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa
hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang
luhur Salah satu kunci sukses kinerja suatu organisasi berawal dari
suasana tempat kerja. Energi positif yang ada di tempat kerja bisa
memberikan dampak positif bagi karyawan yang akhirnya memberikan
efek domino bagi produktivitas, hubungan internal, dan kinerja secara
keseluruhan. Budaya tempat kerja nyaman dan harmonis akan : a)
Membuat tempat kerja yang berenergi; b) Memberikan keleluasaan
untuk belajar dan memberikan c) Kontribusi; d) Berbagi kebahagiaan
bersama seluruh anggota organisasi Ayub Khan, 2022 21
B. Etika Publik ASN dalam Mewujudkan Suasana Harmonis Etika
merupakan refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur
tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis
yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Etika Publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Fokus utama dalam pelayanan publik,
yakni: a) Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan. b) Sisi dimensi
reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi. c) Modalitas Etika,
menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual. Sumber Kode
Etik ASN antara lain meliputi: a) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN); b) Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 1959 tentang Sumpah Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan Anggota
Angkatan Perang; c) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1975 tentang
Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil; d) Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil; e) Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil; f) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin PNS (sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
Manajemen PNS. Kode etik dan kode perilaku bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN tertuang
dalam UU ASN Pasal 5. Perilaku ASN yang menunjukkan ciri-ciri sikap
harmonis : a) Toleransi b) Empati c) Keterbukaan terhadap perbedaan
Etika ASN sebagai pelayan publik : a) Sebagai aparat pemerintah, para
pejabat publik wajib menaati prosedur, tata-kerja, dan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan oleh organisasi pemerintah; b) Pejabat Publik wajib
mengutamakan aspirasi masyarakat dan peka terhadap
kebutuhankebutuhan masyarakat; c) Memperhatikan nilainilai etis di dalam
bertindak dan berperilaku. d) Memiliki kewaspadaan profesional
dankewaspadaan spiritual. Dengan menegakkan nilai etika maka suasana
harmonis dapat terwujud dilinkungan ditempat bekerja dan lingkungan
masyarakat dimanapun ASN berada. C. Peran ASN dalam Mewujudkan
Suasana dan Budaya Harmonis Dalam mewujudkan suasana harmoni
maka ASN harus memiliki pengetahuan tentang historisitas ke- Indonesia-
an sejak awal Indonesia berdiri. Beberapa peran ASN dalam kehidupan
berbangsa dan menciptakan budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas
dan kewajibannya adalah sebagai berikut: a) Posisi PNS sebagai aparatur
Negara, dia harus bersikap netral dan adil; b) PNS juga harus bisa
mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas; Ayub Khan, 2022
22 c) PNS juga harus memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk
menunjang sikap netral dan adil karena tidak berpihak dalam memberikan
layanan; d) Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus
memiliki sifat suka menolong; dan e) PNS menjadi fgur dan teladan di
lingkungan masyarakatnya. Upaya menciptakan dan menjaga suasana
harmonis bukan usaha yang bisa dilakukan sekali dan jadi untuk
selamanya, melainkan harus dilakukan secara terus menerus oleh seluruh
elemen dalam sebuah organisasi.
Ayub Khan, 2022 23
MODUL 5. LOYAL
MATERI POKOK 1. KONSEP LOYAL
A. Urgensi Loyalitas ASN Faktor Internal : Transformasi pengelolaan ASN
menuju pemerintahan berkelas dunia dilakukan dalam rangka mencapai
tujuan nasional, Cita-cita mulia tersebut tentunya akan dapat dengan
mudah terwujud jika instansi- instansi pemerintah diisi oleh ASN-ASN
yang profesional (ideal) yang mampu menjalankan tugas, fungsi dan
perannya dengan baik. Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang
ASN ideal sebagaimana tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia
kepada bangsa dan negara. Faktor Internal : Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi informasi yang masif saat ini tentu menjadi
tantangan sekaligus peluang bagi ASN untuk memenangi persaingan
global. Tantangan yang harus dihadapi ASN dengan sifat Loyal :
pemanfaatan dan pendistribusian data dan informasi serta peluang
masuknya budaya dan ideologi alternatif.
B. Makna Loyal dan Loyalitas Secara etimologis, istilah “loyal”
diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
MATERI POKOK 2.
A. Panduan Perilaku Loyal Memegang Teguh ideologi Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Setia kepada
NKRI serta Pemerintahan yang Sah dalam Nilai-Nilai Dasar ASN, Kode
Etik dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. Menjaga Nama Baik
Sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara dalam dalam Nilai-Nilai
Dasar ASN, Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN.
Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara dalam Nilai-Nilai Dasar ASN,
Kode Etik dan Kode Perilaku ASN, dan Kewajiban ASN. B. Sikap Loyal
ASN Melalui Aktualisasi Kesadaran Bela Negara
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap bangsa dan
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
MATERIPOKOK 3.
LOYAL DALAM KONTEKSORGANISASI PEMERINTAH
A. Komitmen pada Sumpah/Janji sebagai Wujud Loyalitas PNS Dalam
pasal 66 UU ASN disebutkan bahwa Setiap calon PNS pada saat diangkat
menjadi PNS wajib mengucapkan sumpah/janji. Dimana dalam bunyi
sumpah/janji tersebut mencerminkan bagaimana Core Value Loyal
semestinya dipahami dan diimplementasikan oleh setiap PNS yang
merupakan bagian atau komponen sebuah organisasi pemerintah.
B. Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS Disiplin adalah
suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilainilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan
(loyalitas), ketenteraman, keteraturan, dan ketertiban. Disiplin PNS
adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan menghindari
larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan.
Dampak negatif yang dapat terjadi jika seorang PNS tidak disiplin adalah
turunnya harkat, martabat, citra, kepercayaan, nama baik dan/atau
mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas unit kerja, instansi, dan/atau
pemerintah/negara. Ayub Khan, 2022 26 Hanya PNS-PNS yang memiliki
loyalitas tinggilah yang dapat menegakkan kentuan-ketentuan
kedisiplinan ini dengan baik.
C. Pelaksanaan Fungsi ASN sebagai Wujud Loyalitas PNS Berdasarkan
pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara,
seorang ASN memiliki 3 (tiga) Fungsi, Kemampuan ASN dalam
melaksanakan ketiga fungsi tersebut merupakan perwujudan dari
implementai nilai-nilai loyal dalam konteks individu maupun sebagai
bagian dari Organisasi Pemerintah a) ASN sebagai Pelaksana Kebijakan
Publik Kebijakan publik merupakan apapun yang dipilih oleh pemerintah
untuk dilakukan atau tidak dilakukan. ASN sebagai bagian dari
pemerintah memiliki kewajiban melaksanakan kebijakan publik. ASN
harus memiliki nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik
dan senantiasa menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di
atas kepentingan lainnya. Prinsip-prinsip penting dalam pelaksanaan
kebijakan publik : 1) ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang cita- cita moral rakyat
yang mulia. Dengan berlandaskan pada prinsip kemanusiaan ini,
MODUL 6. ADAPTIF
MATERI POKOK 1. MENGAPA ADAPTIF
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh
individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, karena :
A. Perubahan Lingkungan Strategis Perubahan lingkungan strategis ini
menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan, baik pada lingkup global,
regional maupun nasional. Isu pembangunan ekonomi dan indutri yang
mendorong kompetisi antar negara, kerusakan lingkungan, serta
MATERI POKOK 2.
MEMAHAMI ADAPTIF
A. Konsep Adaptif Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki
makhluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan
lingkungan atau ancaman yang timbul. Adaptasi merupakan
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Ayub Khan,
2022 30 Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi
individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Banyak persoalan
pelayanan publik tidak dapat diselesaikan secara tuntas, bukan karena
MATERI POKOK 3.
PANDUANPERILAKU ADAPTIF
A. Mengadapi VUCA Salah satu praktik perilaku adaptif adalah dalam hal
menyikapi lingkungan yang bercirikan ancaman VUCA, dengan
menngunakan VUCA Prime, yaitu Vision, Understanding, Clarity, Agility :
a) Hadapi Volatility dengan Vision : 1) Terima dan rangkul perubahan
sebagai bagian dari lingkungan kerja Anda yang konstan dan tidak dapat
diprediksi; dan 2) Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan
dan nilai tim, dan kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa
depan. b) Hadapi Uncertainty dengan Understanding 1) Berhenti sejenak
untuk mendengarkan dan melihat sekeliling; 2) Jadikan investasi, analisis
dan interpretasi bisnis, dan competitive intelligence (CI) sebagai prioritas,
sehingga Anda tidak ketinggalan; 3) Tinjau dan evaluasi kinerja Anda; dan
4) Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih
Anda untuk bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan. c) Hadapi
Complexity dengan Clarity 1) Berkomunikasi secara jelas dengan tim
Anda; dan 2) Kembangkan tim dan dorong kolaborasi. 3) 5 langkah
membangun tim efektif : 1. tetapkan kepemimpinan; 2. bangun
hubungan dengan pegawai Anda; 3. bangun hubungan di antara pegawai
Anda; 4. menumbuhkan kerjasama-kolaborasi tim; dan 5. tetapkan aturan
dasar untuk tim. d) Hadapi Ambiguity dengan Agility 1) Dorong
fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan ketangkasan; 2) Pekerjakan
dan promosikan orang-orang yang berhasil di lingkungan VUCA; 3)
Dorong karyawan Anda untuk berpikir dan bekerja di luar area fungsional
mereka; 4) Hindari memimpin dengan mendikte atau mengendalikan
mereka; 5) Kembangkan “budaya ide”. Ini jenis budaya yang energik dan
dapat mengubah tim dan organisasi menjadi lebih kreatif dan gesit.
B. Perilaku Adaptif Lembaga/Organisasional Organisasi adaptif yaitu
organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan
lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan
fleksibel. Budaya adaptif adalah budaya organisasi di mana karyawan
menerima perubahan, termasuk organisasi penyelamatan yang
memelihara lingkungan dan perbaikan proses internal yang
berkelanjutan. Tipe budaya organisasi : a) Budaya adaptif (adaptive
culture) : bersifat fleksibel dan eksternal sehingga dapat memuaskan
permintaan pelanggan dengan memusatkan perhatian utama pada
lingkungan eksternal. b) Budaya misi (mission culture) : bersifat stabil
dan eksternal sehingga menekankan organisasi dengan tujuan-tujuan
yang jelas dan versi-versinya. c) Budaya klan (clan culture) : bersifat
fleksibel dan internal sehingga menekankan bahwa para anggotanya
harus memainkan peran mereka dengan tingkat efsiensi yang tinggi
dan mereka juga harus menunjukkan rasa pertanggungjawaban yang
kuat. d) Budaya birokratik (bureaucratic culture) : bersifat stabil dan
internal sehingga organisasi memiliki tingkat konsistensi yang tinggi
akan segala aktivitas aktivitasnya. Ayub Khan, 2022 33
C. Perilaku Adaptif Individual Perilaku adaptif juga berlaku dan dituntut
terjadi pada
individu. Individu atau sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan
terampil kian dibutuhkan dunia kerja ataupun industri yang juga semakin
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
MATERIPOKOK 4.
ADAPTIF DALAM KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH
A. Pemerintahan Yang Adaptif Pemerintahan adaptif bergantung pada
jaringan yang menghubungkan individu, organisasi, dan lembaga di
berbagai tingkat organisasi. Pemerintahan adaptif juga menyediakan
pendekatan kolaboratif fleksibel berbasis pembelajaran untuk mengelola
ekosistem yang disebut sebagai "pengelolaan bersama adaptif". Sistem
pemerintahan adaptif sering mengatur diri sendiri sebagai jejaring sosial
dengan tim dan kelompok aktor yang memanfaatkan berbagai sistem
pengetahuan dan pengalaman untuk pengembangan pemahaman
kebijakan bersama. Indikator-indikator pemerintah adaptif : a)
Pengembangan sumber daya manusia adaptif; b) Penguatan organisasi
adaptif; dan c) Pembaharuan institusional adaptif. Tata kelola adaptif :
mengacu pada evolusi aturan dan norma yang mempromosikan kepuasan
kebutuhan dan preferensi manusia yang mendasari perubahan yang
diberikan dalam pemahaman, tujuan, dan konteks sosial, ekonomi dan
lingkungan.
B. Pemerintah dalam Pusaran Perubahan yang Dinamis (Dynamic
Governance) Pencapaian atau kinerja organisasi saat ini bukanlah
jaminan untuk kelangsungan hidup di masa depan, lingkungan yang terus
berubah dan penuh ketidakpastian. Organisasi pemerintah tidak dijamin
mampu menghadapi seluruh perubahan yang terjadi sangat cepat dan
dinamis di sekitarnya, kecuali dirinya pun harus ikut serta bergerak
dinamis. Kata kunci yang digunakan adalah organisasi pemerintah
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
memiliki kemampuan, dan proses yang lincah. Tata kelola yang dinamis
akan mencapai relevansi saat ini dan masa depan dan efektivitas melalui
kebijakan yang terus beradaptasi dengan perubahan di lingkungan.
Terdapat tiga kemampuan kognitif proses pembelajaran fundamental
untuk pemerintahan dinamis yaitu : a) Berpikir ke depan (think ahead) :
untuk memahami bagaimana masa depan akan mempengaruhi negara
dan menerapkan kebijakan untuk memungkinkan orang- orang mereka
mengatasi potensi ancaman dan mengambil memanfaatkan peluang baru
yang tersedia. b) Berpikir lagi (think again) : untuk memikirkan kembali
kebijakan dan program yang ada untuk menilai apakah masih relevan
dengan agenda nasional dan kebutuhan jangka panjang masyarakat c)
Berpikir lintas (think across) : pemerintah perlu berpikir lintas mengenai
batas-batas negara dan domain tradisional dalam pencarian ide-ide dan
praktikyang menarik menarik yang dapat disesuaikan dan
dikontekstualkan dengan lingkungan domestik mereka.
C. Pemerintah Sebagai Organisasi yang Tangguh Ketahanan
(ketanggunghan)
berarti kapasitas untuk bertahan dalam jangka panjang kinerja yang biasa-
biasa saja dan buruk juga memiliki bahaya yang sama bagi ketahanan
organisasi. Dimensi pembangunan organisasi yang tangguh : a)
Kecerdasan organisasi : organisasi menjadi cerdas ketika mereka berhasil
mengakomodasi banyak suara dan pemikiran yang beragam. b) Sumber
Daya : organisasi memiliki banyak akal ketika mereka berhasil mengurangi
perubahan atau bahkan lebih baik, menggunakan kelangkaan sumber daya
untuk terobosan inovatif. c) Desain : organisasi dirancang dengan kokoh
ketika karakteristik strukturalnya mendukung ketahanan dan menghindari
jebakan sistemik. d) Adaptasi : organisasi adaptif dan ft ketika mereka
melatih perubahan. e) Budaya : organisasi mengekspresikan ketahanan
dalam budaya ketika mereka memiliki sisi nilai-nilai yang tidak
memungkinkan organisasi untuk menyerah atau menyerah tetapi malah
mengundang anggotanya untuk bangkit menghadapi tantangan. Ayub
Khan, 2022 35
MODUL 7.
KOLABORATIF MATERI
POKOK 1. KONSEP
KOLABORASI
A. Defnisi Kolaborasi Kolaborasi sebagai suatu proses berpikir dimana
pihak yang terlibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu
masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan
keterbatasan pandangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan
(Gray,1989). Kolaborasi merupakan proses kompleks yang
membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja,
dan menjadi tanggung jawab (Lindeke dan Sieckert, 2005).
B. Kolaborasi Pemerintahan (Collaborative Governance) Collaborative
governance merupakan sebuah proses yang melibatkan norma bersama
dan interaksi saling menguntungkan antar aktor governance (Irawan,
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan (Ego Sektoral - Mentalitas Silo). c) Keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya
mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa.
MATERI POKOK 2.
PRAKTIK DAN ASPEK NORMATIF KOLABORASI PEMERINTAH
A. Panduan Perilaku Kolaboratif Indikator organisasi yang memiliki
collaborative culture : a) Organisasi menganggap perubahan sebagai
sesuatu yang alami dan perlu terjadi; b) Organisasi menganggap
individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang
diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
c) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau
mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas
mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan); d) Pendapat yang berbeda
didorong dan didukung dalam organisasi. Setiap kontribusi dan pendapat
sangat dihargai; e) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk
menghindari konflik; f) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah
didorong; dan g) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran
terhadap kualitas layanan yang diberikan. Aktivitas kolaborasi antar
organisasi yaitu: a) Kerjasama Informal; b) Perjanjian Bantuan Bersama; c)
Memberikan Pelatihan; d) Menerima Pelatihan; e) Perencanaan Bersama;
f) Menyediakan Peralatan; g) Menerima Peralatan; h) Memberikan Bantuan
Teknis; i) Menerima Bantuan Teknis; j) Memberikan Pengelolaan Hibah;
dan k) Menerima Pengelolaan Hibah Proses dalam menjalin kolaborasi
yaitu: a) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder
mitra kolaborasi; b) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi yang baik
dan bersungguh-sungguh; c) Komitmen terhadap proses : pengakuan
saling ketergantungan, sharing ownership dalam proses serta keterbukaan
terkait keuntungan bersama; d) Pemahaman bersama: berkaitan dengan
kejelasan misi, defnisi bersama terkait permasalahan, serta
mengidentifkasi nilai bersama; dan e) Menetapkan outcome antara. Ayub
Khan, 2022 38
B. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah Faktor yang
mempengaruhi
keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi
manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efsien dan
efektif antara entitas publik. Faktor yang dapat menghambat kolaborasi
antar organisasi pemerintah :ketidakjelasan batasan masalah karena
perbedaan pemahaman dalam kesepakatan kolaborasi. Selain itu, dasar
hukum kolaborasi juga tidak jelas.
C. Aspek Normatif Kolaborasi Pemerintahan Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan : a) Penyelenggaraan
pemerintahan yang melibatkan Kewenangan lintas Badan dan/atau
Pejabat Pemerintahan dilaksanakan melalui kerja sama antar-Badan
dan/atau Pejabat Pemerintahan yang terlibat, kecuali ditentukan lain
Downloaded by supen rialis (supenrialis9@gmail.com)
lOMoARcPSD|28990739
sama dengan Daerah lain ini dikategorikan menjadi kerja sama wajib dan
kerja sama sukarela; 2) pihak ketiga; dan/atau lembaga atau pemerintah
daerah di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja :
Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
konkuren berwenang untuk: a) menetapkan Norma Standar Prosedur
Keputusan dalam rangka penyelenggaraan Urusan Pemerintahan.
Penetapan NSPK ini mengacu atau mengadopsi praktik yang baik (good
practices); dan b) melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Daerah.
AGENDA III
SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
Berdasarkan arahan Presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berperan
penting untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya
manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital terdiri dari
kurikulum digital skill, digital safety, digital culture, dan digital ethics. Kerangka
kurikulum literasi digital ini digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai
teknologi digital.
1. Guna mendukung percepatan transformasi digital, ada 5 langkah
yang harus dijalankan, yaitu:
Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor
strategis, baik di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial,
sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor
industri, sektor penyiaran.
Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah
dibicarakan.
Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan
pembiayaan transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
2. Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar
bagaimana menggunakan komputer dan keyboard, atau cara
melakukan pencarian online. Literasi digital juga mengacu pada
mengajukan pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan
produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakili dunia; dan
memahami bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan
kekuatan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
3. Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk
mengakses, mengelola, memahami, mengintegrasikan,
mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi
secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk pekerjaan,
pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup
Soal Latihan
teknologi. Lebih dari itu, literasi digital juga banyak menekankan pada
kecakapan pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi
media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia & Wijayanto,
2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu
mengoperasikan alat,
Soal Latihan
1) Peserta diminta mengaitkan fenomena-fenomena di media sosial
sesuai dengan 4 pilar literasi digital
Jawab: mengontrol prilaku masyarakat dalam dunia digital
sesuai dengan fungsi dan manfaatnya tekhologi digital.
2) Peserta diminta menganalisis perilaku masyarakat Indonesia di
dunia digital Jawab: masih banyak masyarakat pengguna digital
beranggapan bahwa dunia digital itu tanpa ada batasan sehingga
banyak pelanggaran terjadi dalam dunia digital terutama dimedia
sosial.
3) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara menerapkan 4 pilar
literasi digital dalam kehidupan bermedia digital
Jawab: dengan melakukan sosialisasi 4 pilar literasi digital baik
dilingkungan sekolah maupun dimasyarakat diharapkan dapat
meningkatkan pemanfaatan dunia digital.
Soal Latihan
1) Peserta diminta mengelaborasi cara-cara memutus rantai
penyebaran hoaks Jawab: Cara memuts rantai penyebaran Hoaks
adalah dengan menghentikan berita tersebut cukup sampai pada
diri kita dan tidak menyebarkanya kepada orang lain karena berita
itu hoaks.
2) Fenomena pinjaman online yang marak di Indonesia sangat
merugikan masyarakat, bukan hanya kerugian materi namun juga
pencurian identitas korban. Peserta diminta menyikapi fenomena
tersebut
Jawab: fenomena pinjaman online atau dikenal dengan pinjol
memang sudah memakan banyak korban, itu dikarenakan
kebutuhan dan gaya hidup yang berlebihan sementara penghasilan
hanya sebatas cukup. Diharapkan masyarakat sebelum melakukan
pinjam online harus mempelajari dan mencari informasi tentang
kelegalan perusahaan tersebut.
B. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu
bangsa Selanjutnya Pegawai
ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut
atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak
PNS dan PPPK yang diatur dalam UU
ASN sebagai berikut
PNS berhak
memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak
memperoleh:
1) gaji dan tunjangan;
2) cuti;
3) perlindungan; dan
4) pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70 UU
ASN disebutkan bahwa Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan
Latihan/Tuga
s
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan
pelajari dari modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman
Anda tentang Kedudukan, Peran, Hak dan Kewajiban, dan Kode Etik
dan Kode Perilaku ASN.
Anda dapat mengerjakan latihan berikut sendiri
atau mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara
sesuai dengan UU ASN dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap
Anda sebagai pegawai ASN
Jawab: ASN mampu memahami kedudukan, peran, hak dan
kewajiban, dan kode etik ASN, konsep sistem merit dalam
pengelolaan ASN.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan
apa yang perlu dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Jawab. Kedudukan dan peran ASN adalah Pegawai yang profesional,
memiliki nilai dasar, etika profesional, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda
dapat melaksanakan kode etik dan kode perilaku tersebut.
Jawab: adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan
oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik
pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu
yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel.
Soal Latihan
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Jawab: adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, dan bersih dari bersih dari praktik KKN
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja
pegawai? Jawab: konsep pengembangan PNS yang berintegritas,
berkolaborasi, berkeputusan tegas, berinovasi dan bekerja secara
tuntas dan maksimal.
chaanges in everything by
technology Arahan kepala negara/pemerintahan
1. Pembangunan SDM Pekerja Keras, Dinamis, Terampil, Dan
Menguasai Iptek. Talenta Global, Kerja Sama Dengan Industri, Penerapan
Teknologi
2. Penyederanaan Birokrasi Pangkas Eseloneering, Peralihan Jabatan
Struktural Ke Fungsional, Fokus Pada Tujuan Pembangunan Dan Investasi
Lapangan Kerja SISTEM MERIT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN
NASIONAL (RPJMN 20-24) Sasaran: terwujudnya tata pmerintah yang
baik, bersih, dan berwibawa berdasarkan hukum serta birokrasi yang
profesional dan netral Kebijakan: memperkuat implementasi manajemen
ASN berbasis merit Strategi:
Latihan/Tugas
Agar Anda bisa lebih memahami apa yang sudah Anda baca dan pelajari
dari modul ini, latihan berikut bisa memperkuat pemahaman Anda tentang
Mekanisme Pengelolaan ASN. Anda dapat mengerjakan latihan berikut
sendiri atau mendiskusikan dengan teman Anda.
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen
PPPK Jawab: Manajemen PNS meliputi (Pasal 55 UU ASN)
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Pengadaan Pangkat Dan
Jabatan Pengembangan Karier Pola Karier Promosi Mutasi Penilaian
Kinerja (PP 30 tahun 2019) Penggajian Dan Tunjangan Penghargaan
Disiplin Pemberhentian Jaminan Pensiun Dan Hari Tua
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan
tinggi ASN dan penggantian jabatan pimpinan tinggi ASN
Jawab: mekanisme pengisian jabatan tinggi ASN diatur oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang manajemen
PNS.
c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan
ASN Jawab: dalam Undang-undang ASN dijelaskan bahwa sistem
informasi ASN merupakan rangkaian informasi dan data mengenai
pegawai PNS yang disusun secara sistematis, menyeluruh, dan
terintegritas dengan berbasis tekhnologi.