Anda di halaman 1dari 32

MATERI KE-2 :

SEJARAH TATA HUKUM INDONESIA


TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

 Pembahasan mengenai materi ini bertujuan agar


mahasiswa dapat memahami tentang sejarah
hukum Indonesia baik sebelum Indonesia
merdeka maupun sesudah Indonesia merdeka.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Mahasiswa mampu menjelaskan :


1. Pengertian sejarah dan sejarah hukum.
2. Sejarah Hukum Indonesia, yakni :
- pada masa sebelum Belanda datang ke
Indonesia;
- pada masa Belanda di Indonesia;
- pada masa penjajahan Jepang.
- pada masa Indonesia merdeka.
PENGERTIAN SEJARAH

 Proses hidup dan berkembang sejarah suatu


bangsa, yaitu suatu kesinambungan antara masa
lalu, sekarang dan masa yang akan datang
 Ingatan masa lalu yang terpelihara dalam bentuk
tulisan
PENGERTIAN SEJARAH HUKUM

 Dasar pemikiran : Hukum sebagai gejala sejarah,


ia mempunyai sejarah. Oleh karenanya tunduk
pada pertumbuhan yang terus-menerus.
 Pengertian pertumbuhan memiliki dua arti, yaitu
perubahan dan unsur stabilitiet.
 Hukum tumbuh, berarti ada hubungan yang erat,
sambung-menyambung/ tidak terputus antara hukum
masa kini dan hukum masa lampau
 Mempelajari sejarah hukum adalah mempelajari juga
tentang tumbuh dan berkembangnya serta lenyapnya
lembaga-lembaga hukum, yang dapat dipengaruhi
oleh politik, ekonomi, gereja, agama, dan susila
SEJARAH HUKUM INDONESIA

A. SEBELUM BELANDA DATANG KE INDONESIA


Sejarah hukum Indonesia dalam arti seluasnya bermula
dari mulai bermukimnya suatu masyarakat di tanah air
Indonesia.
 Artinya adalah saat dimana kita mengenal dan memulai
sejarah Indonesia sesuai dengan sejarah
perkembangan Bangsa Indonesia yang diwarnai
pengaruh agama, penjajahan, dan kemerdekaan, serta
perkembangan pasca kemerdekaan
 Berlaku hukum Adat/ hukum tidak tertulis. Di beberapa
daerah hukum adat dipengaruhi agama Islam/ Hindu.
DASAR HUKUM PEMBERLAKUAN HUKUM
WARISAN HINDIA BELANDA

 Aturan Peralihan Pasal I UUD 1945 (Perubahan


Keempat), dulu Pasal II Aturan peralihan
 Ketentuan ini yang menyebabkan ketentuan
seperti BW (KUHPerd), HO (Hinder Ordonantie)
masih berlaku
 Kajian ini membahas tentang tumbuh dan
berkembangnya hukum di Indonesia
B. MASA BELANDA DI INDONESIA

1. MASA VOC
Masa ini diawali dengan datangnya
pedagang- pedagang Belanda (yang
kemudian mendirikan voc) yang semula
bertujuan untuk menghindari persaingan diatara
mereka. Mereka tunduk pada hukumnya
sendiri. Hukum Adat setempat tidak berlaku
lagi bagi mereka.
 Van Vollenhoven menulis ketika kapalnya
merapat di Indonesi : “terdapat suatu negeri
yang ditinjau dari sudut hukum negara bukan
negeri yang tandus dan kosong, negeri
tersebut penuh sesak dengan lembaga tata
negara dan lembaga tata kuasa yang
diselenggarakan oleh kekuasaan dan atas suku,
desa, perserikatan, republik, dan kerajaan”.
 Ketika Bangsa Belanda datang ke Indonesia,
mereka melihat bahwa di Indonesia telah ada
suatu tatanan hukum yang ajeg (recht orde)
 Namun demikian mereka tidak merta
menundukkan diri terhadap tata hukum yang
berlaku
 Tatanan hukum yang ada di Indonesia itu yang
kemudian disebut sebagai HUKUM ADAT
 Dengan kedatangan orang belanda di Indonesia,
maka ada dualisme hukum, yaitu ada 2 sistem tata
hukum yang berlaku :
– Hukum Adat
– Hukum Belanda
 Adapun yang dimaksud dengan hukum belanda
adalah hukum kapal VOC yang terdiri :
– Hukum Belanda Kuno
– Asas-asas Hukum Romawi
 Hukum Kapal sebagian besar adalah hukum
disiplin (tucht recht)
 Persoalannya adalah hukum kapal tidak dapat
mengatasi menyelesaikan perkara-perkara yang
ada di pusat-pusat perdagangan VOC, sehingga
perlu dibuat peraturan-peraturan baru yang
dapat memenuhi kebutuhan istimewa tersebut
 Kendala yang fundamental adalah status VOC,
apakah berwenang membuat peraturan
kenegaraan
 Oleh karenanya pada tahun 1609, STATEN
GENERAAL, yaitu badan federatif tertinggi
negara-negara belanda memberikan kekuasaan
pada Gubernur Jenderal, pengurus VOC untuk
membuat peraturan guna menyelesaikan perkara
 Peraturan itu dibuat dalam plakat, kemudian
dikumpulkan yang disebut Nederlandsh Indisch
Plakatboek
 Karena tidak dikelola dan disusun dengan baik,
terlebih pada tahun 1635 ada kekacauan, maka
timbul kebingungan bagi kawula negara, mana
plakaat yang masih berlaku dan mana yang sudah
dicabut
 Oleh karena itu Gubernur Jenderal Van Diemen
(1636-1646) memberi perintah kepada MR Joan
Maetsyucker, seorang pensiunan dari Hof Van
Justitie (setingkat MA) untuk mengumpulkan dan
menyusun plakat dan dibuat buku dengan nama
STATUTEN VAN BATAVIA
 Dengan demikian hukum yang berlaku untuk wilayah
yang dikuasai VOC adalah :
– Hukum statuta
– Hukum Belanda Kuno
– Asas-asas Hukum Romawi
 Disamping itu bagi VOC berlaku keistimewaan
sebagai berikut
– HAK MONOPOLI PELAYARAN
PERDAGANGAN
– HAK MENENTUKAN ANGKATAN PERANG
– HAK MENDIRIKAN BENTENG
– HAK MENGUMUMKAN PERANG /
PERDAMAIAN
– MENCETAK UANG
 Namun karena dalam penyelenggaraan
usahanya VOC banyak terjadi korupsi,
sehingga berakibat pada bangkrutnya
VOC sehingga akhirnya di bubarkan.
2. MASA PENJAJAHAN BELANDA (1800-1942)

- VOC pailit, kemudian bubar Indonesia jatuh ke


tangan inggris, Raffles sebagai Gubernur
Jenderal tidak banyak perubahan di bidang
hukum dengan Konvensi London 1814 Inggris
menyerahkan kekuasaan atas Indonesia ke
tangan Belanda kembali.
- Perubahan di bidang Hukum tidak signifikan
- Akhirnya berdasarkan konvensi London pada
tahun 1814, Indonesia diserahkan kembali ke
Belanda
- Namun pada tahun 1848 adalah tahun yang penting bagi
sejarah hukum indonesia, yaitu saat diberlakukannya
hukum bagi masyarakat eropa di Indonesia dengan asas
konkordansi
- Pada masa itu terjadi kodifikasi (pengumpulan hukum-
hukum yang sejenis ke dalam satu kitab yang disusun
secara sistematis dan lengkap) di Hindia Belanda yang
diketuai Mr. Scholten Van Oud Harlem, Artinya
kodifikasi hukum yang ada di Indonesia adalah tiruan
kodifikasi hukum belanda yang berlaku di Belanda.
- Kodifikasi yang berhasil dilakukan antara lain:
 Reglement Op De Rechtelijke Organisatie
(RO) atau Peraturan Organisasi Pengadilan

 Algemene Bepalingen Van Wetgeving (AB)


atau ketentuan umum tentang Peraturan
Perundang-Undangan
 BW(Burgerlijke Wetboek) atau Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata

 Tahun 1866 berlaku kuhp bagi orang Eropa

 Tahun1918 berlaku Wetboek Van


Strafrecht (WVS) bagi semua golongan
rakyat Hindia Belanda
– Semula Reglement OP De Rechtelijke Organisatie
akan diberlakukan di seluruh Hindia Belanda
tetapi keadaan tidak memungkinkan
– Pada tanggal 1 Mei 1848 hanya berlaku bagi
daerah Jawa dan Madura
– Untuk luar Jawa dan Madura tiap-tiap
keresidenan diatur sendiri
– Kemudian dirubah menjadi peraturan umum yang
dimulai berlakuk 1 juli 1927 yang disebut
“Reglement Buitengewesten”
 Beberapa Pasal yang perlu diketahui dari Algemene
Bepalingen (AB) yang merupakan politik Hukum
Belanda:
 Pasal 6 A.B : penduduk indonesia dibeda-bedakan
dalam golongan Eropa, Bumiputera, dan yang
disamakan
 Pasal 7 A.B : yang dipersamakan dengan Eropa, yaitu:
 Orang Kristen, termasuk orang-orang Indonesia
yang menganut agama tersebut
 Orang darimana pun asalnya yang tidak
termasuk dalam Pasal 8 di bawah ini
 Pasal 8 A.B : yang dipersamakan dengan
Bumiputera, yaitu : orang Arab, Tionghoa, dan
semua orang yang beragama Islam
 Pasal 10 A.B : Gubernur Jenderal berwenang jika
perlu mengadakan pengecualian terhadap pasal
sebelumnya bagi orang-orang kristen pada
umumnya atau bagi masyarakat kristen Indonesia
 Pasal 11 A.B : hakim menerapkan hukum Perdata
Eropa bagi golongan Eropa dan hukum Adat bagi
golongan Pribumi sehingga terjadi Dualisme Hukum
3. MASA REGERINGS REGLEMENT
(R.R 1855-1926)

– Bila dilihat isinya R.R merupakan UUD


penjajahan Belanda yang lahir karena adanya
perubahan UUD di belanda
– Tahun 1920 beberapa pasalnya mengalami
perubahan yang dikenal dengan R.R baru.
– Pasal 75 R.R baru isinya memberlakukan
ketentuan hukum yang lama bagi golongan
penduduk
4. MASA INDISCHE STAATSREGELING
(1926-1942)

– Sebagai akibat perubahan UUD belanda tahun


1922, pemerintah di Hindia Belanda merubah
R.R menjadi Indische Staatsregeling (I.S)
– Pada masa ini tetap ada Pluralisme di bidang
hukum (KARENA PASAL 131 IS = PASAL 75
RR)
C. MASA PENJAJAHAN JEPANG
(1942-1945)

 pada masa ini tidak banyak perubahan Hukum


di Indonesia
 yang perlu diingat yaitu Uu No. 1/1942 tentang
berlaku kembali semua peraturan Hindia
Belanda yang tidak bertentangan dengan
kekuasaan militer Jepang (pasal 3)
D. KEADAAN SETELAH INDONESIA
MERDEKA

 Sumber Tata Hukum di Indonesia:


1. Pembukaan UUD 1945: “Atas Berkat Rahmat
TUHAN YME…Disusunlah Kemerdekaan
Indonesia Dalam Suatu UUD negara
Indonesia
2. Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945 (kini
pasal I Aturan Peralihan UUD 1945
Amandemen Keempat)
3. Hukum Adat
 Kesatuan Hukum dengan adanya konsep Wawasan
Nusantara yang didadasari oleh Pembukaan UUD
1945 yang salah satu pokok pikiran didalamnya
yaitu:
– Negara melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas
persatuan, dan
– Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
LATIHAN SOAL KE-2 :

1. Jelaskan mengenai sejarah dan sejarah hukum !

2. Sebutkan dan jelaskan mengenai dasar hukum


pemberlakuan hukum warisan Hindia Belanda !

3. Jelaskan mengenai sejarah hukum Indonesia


pada masa VOC dan pada masa penjajahan
Belanda !
LATIHAN SOAL KE-2 :

4. Dengan kedatangan orang belanda di Indonesia,


maka terjadi dualisme hukum, jelaskan. Dan
jelaskan juga mengenai hukum yang berlaku untuk
wilayah yang dikuasai oleh VOC !

5. Jelaskan mengenai kodifikasi yang berhasil


dilakukan pada masa penjajahan belanda !

6. Ceritakan mengenai sejarah hukum Indonesia


pada masa penjajahan Jepang dan setelah
Indonesia merdeka !

Anda mungkin juga menyukai