Anda di halaman 1dari 21

Sejarah Tata Hukum Indonesia

Sejarah Tata Hukum dan Politik


Hukum Indonesia
 Sejarah Pra Kolonial
 Sejarah Tata Hukum Masa Kolonial
 Zaman Penjajahan Belanda
 Masa VOC
 Masa Pemerintahan Belanda
 Masa Penjajahan Inggris
 Zaman Penjajahan Jepang
 Sejarah Tata Hukum Indonesia dan Politik Hukum Masa
Kemerdekaan
 Politik Hukum Pasca Perubahan UUD 1945
Pra Kemerdekaan
Pasca Kemerdekaan

Masa Vereenigde
Oost Indische Company
(1602-1799) Masa 1945-1949
Masa Besluiten
Regerings
(1814-1855)
Masa 1949-1950
Masa Regerings
Reglement
(1855-1926)
Masa 1950-1959
Masa Indische
Staatsregeling
(1926-1942)

Masa 1959-Sekarang
Masa Jepang
(1942-1945)
Masa Vereenigde Oost Indische Company
(1602-1799)

 VOC (sebuah lembaga dagang) yang diberi hak istimewa oleh pemerintah
Belanda, antara lain : Fokus ke Ekonomi : Perdagnganmonopoli pelayaran,
pengumuman perang

 VOC juga membawa aturan2 yang dibawa dari negara induk,


>>>> tujuannya ???

 Pada perkembangannya Gubernur Pieter Van Both diberi wewenang utk


membuat Peraturan di daerah kekuasaan VOC

 VOC masih membiarkan masyarakat memakai aturan sendiri


 VOC mengumpulkan pengumuman2 yang pernah ditempel & diberi nama Statuta
Batavia (1642)

 Tahun 1766 dilakukan usaha serupa dan diberi nama Statuta Batavia Baru

 Peraturan2 di atas berlaku sebagai hukum positif

 Freijner >> melakukan penelitian & menghasilkan kitab hukum yg disebut :


Kompendium Freijer

 Kompendium Freijer memuat hukum perkawinan dan waris Islam


Note :
- Kaidah Hukum Adat tetap dibiarkan & berlaku bagi Bumi Putera
- VOC bubar pada 31 Desember 1799
Akibatnya ????
Back to Top
Masa Pemerintah Hindan Belanda

 Awal abad 18 VOC bankrut dan kekuasaan diambil alih


Pemerintah Belanda
 Hukum Di Indonesia (Hindia Belanda) di bawah Pemerintah
Belanda
 Bidang hukum mulai mendapat perhatian. Politik hukum HB
mengarah pada:
 -Upaya Unifikasi
 -Kodifikasi :dipengaruhi faham legisme
Back to Top
Masa Besluiten Regerings
(1814-1855)

 Raja mempunyai kekuasaan mutlak & tertinggi


atas daerah jajahan
 Ada 2 macam (Besluit) Ketetapan raja :-Sebagai
1. Reglement Op De
tindakan eksekutif (sifatnya menetapkan)
Rechterlijke Organisatie
-Sebagai tindakan Legislatif (sifatnya mengatur): (RO) / Peraturan organisasi
Ex : Algemene Verordening Pengadilan
 Belanda masih memberlakukan UU Inggris di 2. Algemene Bepalingen Van
Indonesia Wetgeving (AB) / Ketentuan2
umum ttg perUndang-
 1830 Belanda berhasil mengkodifikasikan hukum undangan
Perdata 3. Burgerlijk Wetboek (BW) /
 Ditularkan ke negara jajahan KUHPerdata
4. WetBoek Van Koopenhandel
(WvK)/ KUHD

Hasilnya Diundangkan 5. Reglement of De Burgerlijke


Rechtvordering (RV) /
tgl 1 Mei 1848
Peraturan ttg Acara Perdata
Masa Regerings Reglement(1855-1926)

 1848 di belanda terjadi amandemen UUD yg berakibat


berkurangnya kekuasaan raja.
Beberapa kitab Hukum :
 Dalam pembuatan UU ada campur tangan parlemen 1. Kitab Hukum Pidana
untuk Golongan Eropa
 Di Indonesia di undangkan Regerings Reglement 2. Algemene Politie
Strafreglement
 Dalam menyelesaikan perkara perdata hakim (tambahan no. 1)
menggunakan :
3. Kitab Hukum Pidana
- Perdata Eropa >> Orang Eropa
untuk Non Eropa
- Perdata Adat >> bagi orang non Eropa
4. Politie Strafreglement

(tambahan no. 3)
1920 tjd perubahan pd pasal tertentu
5. Wetboek van
Pasal 75 RR mengubah pembagian penduduk dari 2
menjadi 3 Strafrecht
a. Eropa
b. Timur Asing
c. Pribumi
Back to Top
Masa Indische Staatsregeling(1926-1942)

 Indische Staatsregeling adl RR yg sudah diperbaharui


 Diundangkan tgl 1 Januari 1926
 Pembagian Penduduk Ps 163 IS dan aturan hukum yang
berlaku: Ps 131 IS:
1. Golongan Eropa
1. BW > perdata
2. WvS > Pidana
3. RV > Acara Perdata
2. Golongan Pribumi :
Hukum Adat dalam bentuk tidak tertulis tapi tidak
mutlak
3. Golongan Timur Asing :
1. Hukum Perdata & pidana adat mereka
2. BW hanya untuk Timur Asing Cina
3. Wvs > pidana (Mulai 1918)
4. RV & hukum Adat > Acara Perdata Back to Top
Upaya Unifikasi

Sejak tahun 1847 sampai 1942 tercatat 3 (tiga) peraturan


pokok yang pernah berlaku secara bergantian, yaitu:
Algemene Bepaling van Wetgeving voor Indonesia atau
disingkat ”AB”, Stb. 1847/23 (1848-1854)
Regerings Reglement (RR), Stb. 1854/ 2. (1855-1926)
Indische Staatsregeling (IS), Stb. 1925/415, mulai
berlaku 1 Januari 1926 sampai 1942, saat penjajahan
Belanda berakhir
Zaman Penjajahan Belanda dan Inggris

 Penjajahan Pemerintah Belanda dan Inggris 1800 – 1942


 Sejak 1 Januari 1800 Indonesia diambil alih dari VOC ke
Pemerintah Belanda.
 Pada masa Daendels, hukum pribumi tetap diakui sepanjang tidak
bertentangan dengan aturan dari pemerintah Belanda.
 Pada masa penjajahan Inggris di bawah Gubernur Raffles (1811-
1814), hukum pribumi tetap diakui tetapi kedudukannya berada di
bawah hukum Eropa.
 Pada masa Raffles pula, dilakukan penyusunan pengadilan yang diadopsi dari
India, yakni:
1. Division’s Court.
 Terdiri dari beberapa pribumi, yaitu Wedana atau Demang dan pegawai bawahannya.
 Berwenang mengadili perkara pelanggaran kecil dan sipil dengan pembatasan sampai 20
ropyen.
2. District’s Court atau Bopati’s Court.
 Terdiri dari Bupati sebagai ketua, penghulu, jaksa dan beberapa pegawai bumiputra di
bawah perintah Bupati.
 Wewenangnya mengadili perkara sipil. Dalam memberikan putusan, Bupati meminta
pertimbangan jaksa dan penghulu.
 Kalau tidak ada persesuaian pendapat, perkaranya harus diajukan kepada Resident’s Court.
3. Resident’s Court
 Terdiri dari residen, para bupati, hooft jaksa dan hooft penghulu.
 Wewenangnya mengadili perkara pidana dengan ancaman bukan hukuman mati
4. Court of Circuit
 Terdiri dari seorang ketua dan seorang anggota.
 Bertugas sebagai pengadilan keliling dalam menangani perkara pidana dengan ancaman
hukuman mati. Dalam peradilan ini dianut sistem juri yang terdiri dari lima sampai
sembilan orang bumiputra
Zaman Penjajahan Jepang

 Berpedoman kepada undang-undang Jepang (Gunseirei).


 Setiap peraturan yang diperlukan demi kepentingan
pemerintah di Jawa dan Madura dibuat berpedoman
pada Gunseirei melalui ”Osamu Seirei”.
 Osamu Seirei mengatur segala hal yang diperlukan untuk
kepentingan pemerintahan melalui peraturan pelaksana
yang disebut ”Osamu Kanrei”.
Zaman Penjajahan Jepang

 Dalam bidang hukum, pemerintah balatentara Jepang


melalui Osamu Seirei No. 1 Tahun 1942, dalam Pasal 3
menyatakan ”Semua badan pemerintahan dan
kekuasaannya, hukum dan undang-undang dari
pemerintah yang terdahulu tetap diakui sah bagi
sementara waktu, asal saja tidak bertentangan
dengan aturan pemerintahan militer”.
 Tidak ada lagi dualisme hukum sehingga hukum berlaku
untuk semua golongan.
Lahirnya Tata Hukum Indonesia

 Pada saat lahirnya negara Indonesia Yaitu saat


diproklamasikan kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus
’45. ??
 Proklamasimerupakan detik penjebolan tata hukum
kolonial dan pembentukan hukum baru (hukum
nasional)
 Permasalahandi bidang hukum pada awal
kemerdekaan: 
 Indonesiabelum mempunyai cukup produk
hukum( peraturan) untuk mengatur kehidupan
bermasyarakat, bernegara 
 Kemungkinan terjadi Rechtsvacuum (kekosongan
hukum)
 Bagaimana menyelesaikannya? 
 Terdapatpada pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
(sblm amandemen): 
 Semua badan/lembaga dan peraturan yang ada
masih dapat berlaku sepanjang belum diganti
menurut UUD 1945
Masa Kemerdekaan

 Masa Konstitusi RIS:


 Aturan peralihan dalam Pasal 192 ayat (1) UUD RIS: ”Peraturan-
peraturan undang-undang dan ketentuan-ketentuan tata usaha
yang sudah ada pada saat konstitusi ini mulai berlaku, tetap
berlaku dengan tidak berubah sebagai peraturan-peraturan
dan ketentuan-ketentuan Republik Indonesia Serikat sendiri,
selama dan sekedar peraturan-peraturan dan ketentuan-
ketentuan itu tidak dicabut, ditambah atau diubah oleh undang-
undang dan ketentuan-ketentuan tata usaha atas kuasa
konstitusi ini”.
Masa Kemerdekaan

 Masa UUDS 1950:


 Pasal 102 UUDS menyatakan: ”Hukum perdata dan hukum dagang,
hukum pidana sipil maupun militer, hukum acara perdata dan
hukum acara pidana, susunan dan kekuasaan pengadilan diatur
dengan undang-undang dalam kitab hukum, kecuali jika
pengundang-undang menganggap perlu untuk mengatur beberapa
hal dalam undang-undang sendiri”.
 Dikehendaki jenis-jenis hukum tertulis dikodifikasikan berupa
KUHPerdata, KUHP sipil maupun militer, dan KUHA.
Pasca Perubahan UUD 1945

 Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945: “Segala peraturan


perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku
selama belum diadakan yang baru menurut undang-
undang dasar ini.”
 Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945: “Semua badan
negara yang ada masih tetap berfungsi sepanjang untuk
melaksanakan ketentuan undang-undang dasar dan
belum diadakan yang baru menurut undang-undang dasar
ini.”
Politik Hukum Pasca Perubahan UUD 1945

 Penguatan check and balances (eksekutif vs legislatif


dan legislatif vs yudikatif)?
 Penguatan sistem demokrasi.
 Penataan kelembagaan negara.
 Penguatan jaminan atas HAM.
 Penguatan sistem pemerintahan daerah berdasarkan
asas otonomi dan desentralisasi.

Anda mungkin juga menyukai