hukum
yang
nyata
dan
Pajajaran,
Serdang,
Jayakarta,
Langkat,
Banten,
Deli,
aceh,
Cirebon,
Sriwijaya,
Pontianak,
Kutai,
Bima,
sumbawa,
Endeh,
Buleleng,
Badung,
Gianyar
dan
sebagainya.
Mulai tahun 1602 Belanda secara perlahan-lahan menjadi penguasa
wilayah yang kini adalah Indonesia, dengan memanfaatkan perpecahan di
antara kerajaan-kerajaan kecil yang telah menggantikan Majapahit. VOC
telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial
di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya
berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta. Tujuan utama VOC adalah
akan
melakukan
hubungan
dengan
Kompeni
maka
harus
masa
pemerintahan
Raffles
(1811-1816) , Raffles
tahun
1816
Peraturan-peraturan
umum
termuat
dalam
mutlak
raja
itu
diterapkan
pula
dalam
membuat
dan
disebut
Algemene
hukum
adat
Semua
Semua
Semua
Semua
orang Belanda
orang, tidak termasuk a, yang asalnya dari Eropa
orang Jepang
orang yang berasal dari tempat lain, tidak termasuk a dan b,
perdata
namun
dalam
hal
hanya satu hokum pidana yaitu KUH Pidana. Dalam hal hubungan antar
golongan dan hukum yang berlaku akan dijelaskan sebagai berikut :
a. Bagi warganegara yang berasal dari golongan Eropa, berlaku KUH
Perdata dan KUH Dagang yang diselaraskan (konkordan) dengan KUH
Perdata dan KUH Dagang yang berlaku di negeri Belanda.
b. Bagi orang asing di Indonesia yang berasal dari golongan Eropa
berlaku KUH Perdata dan KUH dagang Barat di Eropa
c. Bagi warganegara Indonesia yang berasal dari golongan Timur Asing :
1. Golongan Cina, berdasarkan Staatsblad 1924 No.557 berlaku
KUH Perdata dan KUH Dagang Barat di Indonesia, dengan
dikecualikan (pada masa lampau) peraturan-peraturan
tentang :
I. Pencatatan Sipil (kini hanya satu catatan sipil untuk
II.
KUH Dagang).
2. Golongan bukan Cina , Berdasarkan Stb. 1924 Nomor. 556
berlaku KUH Perdata dan KUH Dagang Barat di Indonesia
dengan dikecualikan :
I. Hukum kekeluargaan
II. Hukum Waris tanpa wasiat atau Hukum Waris menurut
undang-undang
atau
Hukum
Waris
abintestaat
warganegara Indonesia.
d. Bagi orang asing di Indonesia yang berasal dari golongan Timur Asing
berlaku Hukum Perdata dan Hukum Dagang Timur Asing yang
berlaku di negaranya masing-masing.
e. Bagi warganegara Indonesia asli berlaku Hukum Perdata adat
(Hukum Adat). Hukum adat ini pada setiap daerah berlainan
coraknya dan kadang-kadang saling bertentangan. Apabila hukum
adat bertentangan dengan asas-asas kepatutan dan keadilan maka
sebagai pegangan dipakai Hukum Perdata Barat di Indonesia.
f. Bagi orang asing yang berasal dari golongan Indonesia, berlaku
hukum Perdata dari negara ia mana ia termasuk (Tunduk).
Ada beberapa cara orang-orang yang bukan golongan Eropa dapat
tunduk pada Hukum Perdata Barat di Indonesia yaitu :
a. Persamaan Hak (gelijkstelling)
Diatur dalam Stb.1883 Nomor 192, dimana persamaan hak ini
mengakibatkan seorang yang bukan Eropa berubah statusnya
menjadi orang Eropa, kedudukannya disamakan dengan orang Eropa
dan Tunduk pada seluruh hukum perdata barat dan hukum publik.
b. Pernyataan berlakunya Hukum (Toepasselijk Verklaring)
Berdasarkan Pasal 75 ayat (3) RR dimana adanya pernyataan
berlakunya Hukum Perdata Barat atas orang-orang bukan Eropa oleh
pihak penguasa. Dalam hal ini pembuat undang-undang menunjuk
kepada orang yang bukan Eropa. Hukum yang tadinya berlaku untuk
orang-orang Eropa kemudian diperluas berlakunya hingga orang-
orang
bukan
Eropa.
Beberapa
peraturan
yang
menyatakan
untuk
seluruhnya
kepada
Hukum Perdata
Barat
yang
menentukan
bahwa
semua
badan
pemerintahan
dan
kecuali
Undang-Undang
Nomor
tahun
1942
yang
berisi