INDONESIA
Tim Dosen Pengantar Hukum Indonesia
.
Nusantara mulai terjadi dualisme
tata hukum yang berlaku, yaitu :
• Hukum Adat
• Hukum Belanda
Hak Octrooi Hukum Belanda ini adalah hukum yang berlaku bagi orang
eropa, khususnya Belanda di pusat dagang VOC.
Yaitu hak istimewa oleh Sebelumnya, hukum yang berlaku adalah hukum bagi
pemerintah Belanda meliputi : kapal-kapal VOC. Bagian terbesar hukum kapal tersebut
• Monopoli pelayaran dan yaitu hukum disiplin (tucht recht). Hukum Belanda juga
perdagangan diberlakukan kepada pribumi dalam beberapa hal.
• Mengumumkan perang
• Mengadakan perdamaian Hukum Belanda yang berlaku di daerah
• Mencetak uang
kekuasaan VOC terdiri dari :
❖ Hukum Statuta “Statuten Van Batavia”
❖ Hukum Belanda yang kuno
❖ Asas-asas hukum Romawi
Pieter Both ditunjuk menjadi Gubernur
Jenderal pertama (1610-1614), VOC
diberi wewenang membuat peraturan di
daerah yang dikuasainya. Peraturan
yang dibuat adalah “plakaat”, tetapi
tidak dikelola dengan baik dan akhirnya
timbul pergolakan rakyat karena
kebingungan terkait plakaat yang masih
berlaku dan mana yang sudah dicabut.
1
Reglement op de
2
Algemene Bepalingen
3
Burgerlijk Wetboek (BW)
Rechterlijke Organisatie Van Wetgeping (AB) atau atau Kitab Undang-
(RO) atau Peraturan Ketentuan Umum Undang Hukum Sipil
Organisasi Pengadilan tentang Perundang- (KUHS).
(POP). undangan.
4
Wetboek Van Koophandel
5
Reglement op de
(WVK) atau Kitab Burgerlijke Rechts
Undang-Undang Hukum Vordering (RV) atau
Dagang (KUHD). Peraturan tentang Acara
Perdata (AP).
Tata Hukum pada masa Bisleiten
Regerings (BR) ini teridiri dari
peraturan tertulis yang
dikodifikasikan, dan yang tidak
dikodifikasi, serta peraturan tidak
tertulis atau yang disebut hukum
adat khusus berlaku bagi orang
bukan golongan Eropa.
Masa Regerings Reglement (1855-
1926)
3
Pada tahun 1848 terjadi perubahan Grond Wet (UUD) di Belanda.
Perubahan ini mengakibatkan terjadinya pengurangan terhadap
kekuasaan raja, karena Staten General (Parlemen) campur
tangan dalam pemerintahan dan perundang-undangan jajahan
Belanda di Indonesia.
Perubahan penting yang berkaitan dengan pemerintahan dan
perundang-undangan yaitu dengan dicantumkannya Pasal 59
ayat (I),(II), dan (IV) Grand Wet yang isinya :
Ayat (II)
Ayat (I) dan (IV)
Dari → Menjadi
Monarki
Monarki Konstitusional
Konstitusional Parlementer
2 5
Algement Politie Strafreglement
sebagai tambahan kitab hukum pidana Wetboek Van Strafrecht diundangkan
untuk golongan Eropa tahun 1872. pada tahun 1915 dengan S.1915;732 di
Hindia Belanda dalam suatu kodifikasi
yang berlaku bagi semua golongan
penduduk mulai 1 Januari 1918.
4 Masa Indische Staatsregeling (1926-1942)
Pada masa berlakunya IS tata hukum yang berlaku di Hindia Belanda adalah pertama-
tama yang tertulis dan yang tidak tertulis (hukum adat) dan sifatnya masih pluralistis
khusunya hukum perdata. Pada Pasal 131 IS menjelaskan bahwa pemerintah Hindia
Belanda kemungkinan adanya usaha untuk unifikasi huku bagi ketika golongan
penduduk Hindia Belanda yaitu, Eropa, Timur Asing, dan Pribumi.
1. Golongan Eropa
Susunan peradilan yang dipergunakan bagi
golongan Eropa di Jawa dan Madura adalah :
• S. 1931:53 tentang pengangkatan wali di Jawa • S. 19333:75 tentang pencatatan jiwa bagi
dan Madura orang Indonesia di Jawa, Madura,
Minahasa, Amboina, Saparua,, dan Banda
• S. 1933:74 tentang perkawinan orang Kristen
di Jawa, Minahasa, dan Ambon • S. 1939:569 tentang Maskapai Andil
Kabinet
Burhanuddin Kabinet Ali
Kabinet Djuanda
Harahap Sastroamidjojo II
(1957-1959)
(1955-1956) (1956-1957)
2. Orde Baru
Orde Baru merupakan sebutan bagi masa pemerintahan Presiden
Soeharto di Indonesia yang berlangsung dari tahun 1966 hingga
1998.
Pada pembangunan lima tahun yang merupakan sebagai Rule of Law pada
tahun 1969 merujuk kepada paragraf Pendahuluan Bab XIII UUD 1945 bahwa
Indonesia adalah negara yang berazas atas hukum dan bukan negara yang
berdasarkan atas kekuasaan belaka, dimana Hukum di fungsikan sebagai
sarana untuk merekayasa masyarakat proses pembangunan melakukan
pendekatan baru yang dapat dipakai untuk merelevansi permasalahan hukum
dan fungsi hukum dengan permasalahan makro yang tidak hanya terbatas
pada persoalan normative dan ligitigatif (dengan kombinasi melakukan
kodifikasi dan unifikasi hukum nasional).
3. Reformasi
Istilah Reformasi pertama kali digunakan oleh
Paus Gregorius VII, yang artinya sebagai usaha
untuk membentuk kembali. Era ini dimulai saat
Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei
1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie.