Modul 10 (Sepuluh)
Topik Undang-Undang Dasar 1945 Dan Perubahannya.
Pancasila sebagai paradigma kehidupan dalam
Sub Topik
masyarakat berbangsa dan bernegara
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang :
a. Pengertian paradigma secara umum.
b. Pengertian Pancasila sebagai paradigma dalam
Materi pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, hukum,
kehidupan antar umat beragama dan IPTEK.
c. Pancasila sebagai paradigma reformasi
d. Pancasila sebagai paradigma kehidupan kampus
Mengerti, memahami Pancasila sebagai paradigma
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Tujuan
serta mampu mengaplikasikannya dalam penerapan
Ipteks yang dikuasainya.
BAB 10
Undang-Undang Dasar 1945 Dan Perubahannya.
Sekalipun bersifat singkat UUD 1945 tidak berarti tidak lengkap atau
mengabaikan kepastian hukum, karena aturan-aturan pokok atau untuk
penyelenggaraannya lebih lanjut dapat diserahkan kepada aturan-aturan yang
kedudukannya lebih rendah.
Perndapat kedu: mengatakan bahwa UUD 1945 boleh saja diubah, kecuali
terhadap “Pembukaan UUD 1945” tidak boleh diadakan perubahan.
Pandangan ini sudah lebih maju terutama bila dibandingkan dengan
pendapat pertama. Hal tersebut adalah merupakan buah dari adanya
reformasi di bidang hukum ketatanegaraan. Kelompok ini tidak lagi
menganggap UUD 1945 sebagai sesuatu yang sakral atau suci, dan
melakukan perubahan adalah bukanlah merupakan sesuatu yang tabu.
Sebaliknya perubahan adalah merupakan kehendak sejarah sebagai bagian
dari dinamika kehidupan bangsa, yang menghendaki adanya sesuatu
perbaikan. Dan Pendapat tersebut di atas adalah merupakan pandangan
rezim Orde Reformasi.
Pendapat ketiga: mengatakan bahwa UUD 1945 boleh sja di rubah secara total.
Mereka menganggap bahwa UUD 1945 bukanlah sesuatu yang sakral atau
suci, sehingga tabu untuk diubah, atau dipertahankan untuk selama-
lamanya. Karena UUD 1945 adalah merupakan karya manusia/anak bangsa,
yang berlaku dalam kurun waktu yang terbatas. Sehingga apabila dianggap
sudah tidak aspiratif atau dianggap sudah tiak sesuai lagi/kadaluarsa bagi
perkembangan bangsa ke depan, maka UUD tersebut perlu dirubah,
disesuaikan dengan kondisi/situasi yang dibutuhkan. Namun harus diingat
bahwa dalam perubahan secara total tersebut tetap harus memperhatikan
bagian-bagian penting, yang masih dianggap masih relevan dengan
perkembangan zaman. Pandangan ini umumnya diamut oleh Organisasi-
Organisasi non pemerintah atau Non Governmental Organization (NGO)
yang ada di Indonesia, seperti: kebanyakan LSM, KONTRAS, PBHI, dan
lain-lain.
mengisyaratkan kebesaran hati para pendiri bangsa Indonesia, bahwa hak setiap
sejarah yang mati, tetapi merupakan dokumen yang hidup dan dapat mengikuti
Selain itu perlu diingat bahwa UUD 1945 itu dibuat secara terburuburu dan
dalam suasana darurat, sehingga tidak semua pokok-pokok tentang negara modern
dilakukan pada masa Orde Baru, yaitu amandemen terhadap UUD 1945 yaitu
Oktober 1999.
4. Amandemen yang keempat dilakukan pada sidang tahunan MPR RI, yang
Indonesia (PPKI) dalam sidangnya pada tanggal 18 Agustus 1945, UUD 1945 itu
1946 setelah resmi dimuat dan disiarkan dalam Berita Acara Republik Indonesia,
Penjelasan Umum dan Penjelasan pasal demi pasal dimasukkan menjadi bagian
Sehingga dengan demikian maka yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah
2. Bagian Batang Tubuh, yang terdiri dari 16 Bab, 37 pasal, dan 4 pasal aturan
demi pasal.
BAB dan pasal-pasalnya, yaitu saat ini telah menjadi 20 Bab, 73 pasal, dan
kondisi tersebut juga telah merubah sifat dari UUD 1945, yaitu
singkat,supel dan eleastis, hingga menjadi tidak lagi bersifat singkat, bahkan
(DPD), hal tersebut dapat dilihat dalam Bab VII Pasal 22 C dan 22D. Dan
(lihat pasal 24C). Serta dihapusnya salah satu lembaga lama, yakni “Dewan
tidak lagi menetapkan GBHN, (lihat pasal 3 ayat (1), tidak lagi memilih
Presiden dan Wakil Presiden (lihat pasal 6A ayat (1). Sehingga kedudukan
MPR tidak lagi dikatakan sebagai lembaga tertinggi negara seperti apa yang