H merupakan singkatan dari Pengantar Ilmu Hukum yang merupakan salah satu
materi perkuliahan yang pertama kali di pergunakan di Indonesia di Universiatas Gajah Mada
jog Jakarta pada tahun 1946. Tetapi matakuliah tersebut tiruan dari negeri belanda sejak tahun
1920 yang disebut dengan Eincyclopadie der Rechtswetwnschap. Inipun juga merupakan tiruan
dari jerman yang disebut dari Negara sana adalah Einfhurung in die Rechtswissenschaft yang
Jadi dapat di ketahui bahwa P.I.H sebenarnya adalah berasal dai negeri jerman yang
kemudian diperkenalkan di negeri belanda dan diterima pada tahun 1920, dan kemudian di
kenalkan lagi di Indonesia di Rechts Hoge School (RHS). Materi kuliah P.I.H ini bersifat
filosofis dan teoritisdan kurang mempersoalkan hal-hal yang bersifat dogmatis berdasarkan
hukum positif.
Setelah Peraturan Pemerintah RI No. 73 Tahun 1948 yang menghendaki agar materi
P.I.H dibagi atas dua maka pada tahun 1958 diadakanlah pemisahan mata kuliah PIH menjadi
dua bagian yang berdiri sendirisebagai cabang Ilmu Hukum yaitu Pengantar Ilmu Hukum dan
Pemisahan kedua mata kuliah tersebut, menurut Hartono Hadisuprapto, SH sudah pada
tempatnya karena ternyata keduanya saling mempunyai objek masing masing. PTHI berobjek
Hukum yang sedang berlakudi Indonesia sekarang atau hukum positif. Sedangkan PIH berobjek
aturan hukum yang pada umumnya yang berarti tidak terbatas aturan-aturan hukum pada satu
Dengan adanya pemisahan seperti disebutkan diatas, maka pemberian mata kuliah PIH ini
harus diarahkan pembahasannya pada hal-hal uang bersifat umum, tetapi ringkas mengenai
seluruh ilmu hukum. Sedangkan PTHI penguraiannya harus diarahkan kepada hal-hal yang
bersifatdeskriptif dan analisis yang ditekankannya lebih di khususkan bagi ilmu hukum
Indonesia, yang menjelaskan sifat spesifik dan khusus hukum Indonesia dengan memberikan
contohnya masing-masing.
Antara ilmu hukum dan ilmu hukum dan ilmu-ilmu sisioal lainya mempunyai hubungan yang
erat bahkan saling kait mengait dalam menjalankan fungsinya apabila dari berbagai ilmu social
tersebut ditinjau dari aspek hukumnya, timbullah berbagai macam ilmu pengetahuan tentang
hukum, yang pada garis besarnya dapat dibagai atas beberapa golongan ilmu hukum tertantu,
antara lain yaitu: Ajaran Ilmu Hukum Umum atau Teori Hukum, Sejarah Hukum, Politik
Hukum masih sulit diberikan definisi secara tepat, bahkan para sarjana hukum sendiri belum
dapat dirumuskan suatu definisi hukum yang memuaskan semua pihak. Hal ini disebabkan
karena hukum itu terlalu luas cakupan lapangannya. Banyak seginya dan beraneka ragam
bentuknya, sehingga apabila seorang tokoh kita mendefinisikan tentang hukum maka akan
dijumpai perbedaan pendapat tentang definisi hukum dikalangan sarjana hukum lainnya.
Namun walaupun demikian salah satu sarjana hukum menganggap untuk memberikan
sebuah definisi terhadap apa yang dimaksud hukum yang ditujukan untuk sebagai pedoman bagi
E.Uthrecht yang dalam bukunya “Pengantar Dalam Hukum Indonesia” yang merumuskan
mengatur tata tertib dalam masyarakat dan seharusnya diataati oleh anggota masyarakat yang
bersangkutan, oleh karena petunjuk-petunjuk tersebut menimbulkan tindakan dari pemerintah
dalam masyarakat.
c. Agar aturan-aturan hukum tersebut dapat terlaksana dengan baik, perlu dilengkapi
Salah satu masalah yang perlu di persoalkan apabila kita berbicara tentang tujuan hukum
ialah apakah yang diartikan dengan tujuan hukum itu, sebab hukum itu tidak mempunyai
tujuannya sendiri dan yang mempunyai tujuan adalah manusia, akan tetapi hukum bukan
merupakan tujuan manusia. Hukum anyalah satu alat untuk mencapai tujuan manusia dalam
hidup bermasyarakat dan bernegara. Dalam hubungan inilah yang diartikan dengan Tujuan
Hukum.
suatu hubungan hukum merupakan hubungan yang mana yang dilakukan antara dua
subjek hukum atau lebih, hubungan mana menimbulkan hak dan kewajiban diantara satu sama
lainnya. Hubungan hukum ini mempunya tiga unsure yang terpenting yaitu :
berhak meminta prestasi yang disebut “prestatie subject” dan ada pihak yang wajib melakukan
Hukum yang memiliki objek dan subjek hukum, subjek hukum dari hukum ialah segala
sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum atau dengan kata lain subjek
hukum adalah setiap pendukung hak dan kewajiban yang mempunyai makna dibidang hukum
sedangkan subseh hukum yang dimiliki ialah segala sasuatunyang berguna bagi subjek hukum
(manusia atau badan hukum) dan yang dapat menjadi pokok (objek) suatu hubungan hukum.