I.

ISTILAH KUNCI
II. CIRI HUKUM ISLAM
III. RUANG LINGKUP
I. ISTILAH-ISTILAH KUNCI DALAM HUKUM ISLAM

AGAMA ISLAM (AL-DIN)

SYARIAH

FIQH (FIQIH)

HUKUM
Pemahaman !
• SYARIAH MERUPAKAN KETENTUAN
YANG DITETAPKAN OLEH ALLAH SYARIAH
SWT YANG DIJELASKAN MELALUI METODE ATAU CARA
RASUL-NYA TENTANG SEMUA ASPEK MELAKSANAKAN AL-
KEHIDUPAN MANUSIA. SYARIAT DIN.
TERBATAS DALAM FIRMAN ALLAH
SWT (AL-QUR’AN) DAN SABDA RASUL
(Al-HADIST)
AL-DIN
(PETUNJUK ALLAH SWT KEPADA
MANUSIA DARI MASA LAMPAU SAMPAI
• HUKUM YANG TERKANDUNG DALAM KE AKHIR ZAMAN.
SYARIAT BERSIFAT QATH’I YANG MERUPAKAN DASAR ATAU POKOK YANG
MUTLAK BENARNYA KARENA DATANG SIFATNYA TETAP (TIDAK BERUBAH)
DARI PENCIPTA SYARIAT FIQH/FIQIH
HASIL PEMAHAMAN
MANUSIA MELALUI
AKAL PIKIRAN YANG
AKAN TERGANTUNG
HUKUM
PADA KUALITAS DAN
KONDISI MANUSIA.
 PENGERTIAN SUMBER SIFAT JUMLAH
SYARIAT Norma dasar yang Al Qur’an dan Fundamental, abadi, Hanya satu, sebagai
merupakan tolak ukur Hadist ruang lingkup kesatuan Hukum
perbuatan sangat luas Islam
manusia dan benda yang
telah ditetapkan Al Qur’an
dan Hadist.

FIQH Pemahaman manusia Kitab-kitab fiqh Instrumental, Lebih dari satu

terhadap syariat dan tidak yang bersumber temporer (dzanny), sebagai
boleh menyimpang dari dan tidak ruang lingkup keanekaragaman
syariat bertentangan berhubungan Hukum Islam
dengan Al Qur’an dengan perbuatan
dan Hadist hukum manusia
yang mukallaf.

PERBEDAAN SYARIAT DAN FIQIH

 MERUPAKAN BAGIAN DAN BERSUMBER DARI HUKUM ISLAM

 MEMPUNYAI HUBUNGAN YANG ERAT DENGAN AKIDAH (IMAN) DAN

AKHLAK (MORAL)

 ADA 2 (DUA) ISTILAH KUNCI : SYARIAH DAN FIQH

 TERDIRI DARI 2 (DUA) BIDANG UTAMA YAITU IBADAH DAN MUAMALAH

 STRUKTUR BERLAPIS
II.
 MENDAHULUKAN KEWAJIBAN DARIPADA HAK CIRI-CIRI
HUKUM
 HUKUM TERDIRI DARI HUKUM TAKLIFI DAN HUKUM WADH’I ISLAM
 UNIVERSAL DAN BERLAKU ABADI BAGI SELURUH UMAT ISLAM

 MENGHORMATI MARTABAT MANUSIA DAN MEMELIHARA KEMULIAN

MANUSIA

 PELAKSANAANNYA DIGERAKKAN OLEH IMAN (AKIDAH) DAN AKHLAK

 HUKUM TAKLIFI DAN HUKUM WADH’I
HUKUM TAKLIFI
 Perintah Allah yang berbentuk
perintah, larangan dan pilihan
 Perintah ini langsung mengenai
perbuatan seorang mukallaf
(balig dan berakal sehat).
 Lima (5) patokan penilaian :
Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh
dan Haram
HUKUM WADH’I
 Hukum yang mengatur tentang
syarat, sebab dan halangan dari
keterlaksanaan hukum taklifi.
 Sebab : tanda adanya hukum
 Syarat : hal-hal yang wajib
dilakukan
 Penghalang : suatu hal yg dapat
membatalkan perkara
III. RUANG LINGKUP
HUKUM ISLAM HUKUM
ISLAM

IBADAH MUAMALAH

NORMA NORMA
TERTUTUP TERBUKA
 MUAMALAH

HUKUM PRIVAT
ISLAM

MUNAKAHAT WIRASAH MUAMALAT

MUAMALAH MUAMALAH
(PUBLIK)

JARIMAH
PUBLIK PRIVAT

AL-AHKAM AS- SIYAR MUKHASAMAT

SUTHANIYYAH
MACAM-MACAM JARIMAH

JARIMAH

HUDUD TA’ZIR