PRODUK (BERSIFAT
PERUMPAMAAN PRAKTIS DAN SIAP PAKAI) PROSES ATAU METODE
3.2. DALIL-DALIL
(PEDOMAN/SUMBER) HUKUM ISLAM
DALIL (SUMBER HUKUM ISLAM)
DALIL
PEDOMAN
MUTTAFAQ MUKHTALAF
DISEPAKATI TIDAK DISEPAKATI
IJMA’ SEBAGAI SUMBER HUKUM
QIYAS SEBAGAI SUMBER HUKUM
ASHL
• KHAMR
FAR’U
• NARKOTIKA
HUKUM ASHL
ILLAT
FAR’U
HUKUM ASHL
ILLAT
Menurut bahasa, istihsan berarti
menganggap baik atau mencari yang baik.
Menurut ulama ushul fiqh, ialah
meninggalkan hukum yang telah
ditetapkan kepada hukum yang lainnya,
pada suatu peristiwa atau kejadian yang
ditetapkan berdasar dalil syara’, karena
ada kebaikan disana
Contoh Penerapan Istihsan
Peristiwa ditinggalkannya hukum potong tangan bagi pencuri di
zaman khalifah Umar bin Al-Khattab ra. Padahal seharusnya
pencuri harus dipotong tangannya. Itu adalah suatu hukum asal.
Namun kemudian hukum ini ditinggalkan kepada hukum
lainnya, berupa tidak memotong tangan pencuri. Ini adalah
hukum berikutnya, dengan suatu dalil tertentu yang
menguatkannya.
Mula-mula peristiwa atau kejadian itu telah ditetapkan
hukumnya berdasar nash, yaitu pencuri harus dipotong
tangannya. Kemudian ditemukan nash yang lain yang
mengharuskan untuk meninggalkan hukum dari peristiwa atau
kejadian yang telah ditetapkan itu, pindah kepada hukum lain,
karena ada sebab yang mengharuskan pindah, yakni paceklik
atau darurat
MASLAHAH MURSALAH
Maslahah mursalah adalah sesuatu yang tidak
ada nas hukumnya dalam Al-Qur’an ataupun
hadis. Maslahah mursalah adalah sesuatu yang
baik menurut akal, dengan pertimbangan
dapat mewujudkan kebaikan (maslahah) dan
menghindari keburukan (mafsadat).
Contoh: Membukukan Al-Qur’an, Mencetak
Mata Uang, Mencatat Perkawinan, Talak di
depan persidangan, dsb
ISTISHAB (HUKUM ASAL)
HANAFI MALIKI
SYAFI’I HANBALI
3 TINGKATAN KAPASITAS KEILMUAN UMAT ISLAM.
ADA DIMANAKAH KITA?
MUJTAHID-IJTIHAD
(BISA MEMECAHKAN SEBUAH PERMASALAHAN HUKUM)
MUTTABI’-ITTIBA’
(FAHAM HUKUMNYA, FAHAM DALILNYA)
MUQALLID’-TAQLID
(FAHAM HUKUMNYA, TIDAK FAHAM DALILNYA, HANYA IKUT-
IKUTAN SAJA)
3.4. HUKUM SYAR’IYYAH
HUKUM SYAR’IYYAH
HAKIM (PEMBUAT HUKUM)
HUKUM
MAHKUM BIH/FIH
MAHKUM ALAIH
TIDAK SAH
(Tidak Terpenuhi
Syarat dan Rukun)
MAHKUM FIH/BIH & MAHKUM ALAIH
MAHKUM FIH/BIH
• PERBUATAN YANG TERKANDUNG DALAM
HUKUM. CONTOH: SHALAT, ZAKAT, HAJI,
PUASA, ZINA, KHAMR, BABI, RIBA, DST.
MAHKUM ALAIH
• ORANG YANG TERBEBANI HUKUM
(MUKALLAF). HARUS BALIGH DAN BERAKAL
3.5. 5 KAIDAH FIQH
ADA 5 KAIDAH POKOK FIQH
AL-UMURU BIMAQASHIDIHA
• Setiap perkara, hukumnya tergantung niatnya
ADH-DHARARU YUZALU
• Setiap bahaya atau madharat harus dihilangkan
AL-ADATU MUHAKKAMAH
• Tradisi bisa menjadi pertimbangan hukum
Penerapan Kaidah
Al-Umuru Bimaqashidiha
Penerapan Kaidah
Al-Yaqinu La Yuzalu Bis-Syakki