Anda di halaman 1dari 25

SUMBER AJARAN ISLAM

AL QURAN, AS SUNNAH,
IJTIHAD
Rosyida Nurul Anwar, M.Pd.I
SUMBER AJARAN ISLAM

• AL-QURAN
• SUNNAH/HADITS
• IJTIHAD (DENGAN RA’YU)
1. AL-QURAN
DEFINISI:
Secara etimologis:
Al-Quran (Arab: al-Qur’an) berarti bacaan.

Terminologis:
Al-Quran adalah kalamullah yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad dengan perantaraan
Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab,
sebagai bukti atas kenabian/ kerasulannya,
disampaikan secara mutawatir, dan membacanya
bernilai ibadah.
CARA AL-QURAN DITURUNKAN

• Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati


Nabi Muhammad Saw.
• Malaikat datang menyerupai seorang lelaki
lalu membacakan wahyu sehingga Nabi
hafal.
• Wahyu datang seperti gemerincing lonceng.
• Malaikat datang dalam wujudnya yang asli.
HIKMAH AL-QURAN TURUN
BERANGSUR-ANGSUR

• Mudah dimengerti dan dilaksanakan.


• Mudah dihafal.
• Turunnya ayat sesuai dengan
peristiwa yang terjadi akan lebih
mengesankan dan mudah dihayati.
• Sebagai jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan para sahabat.
PEMBAGIAN AYAT-AYAT AL-QURAN

1. Ayat-ayat Makkiyah dengan ciri-ciri:


a. Umumnya pendek-pendek.
ُ ‫ َّلن‬99‫اا‬9‫ َه‬9ُّ‫ي‬9َ‫ َاا‬999‫ي‬
b. Didahului kata ‫اس‬
c. Berisi keimanan, pahala dan ancaman, kisah-
kisah umat terdahulu dan akhlak.

2. Ayat-ayat Madaniyah:
a. Umumnya panjang.
b. Didahului kata ‫ي اَاَيُّهَ اا َّل ِذي َْن َأ َمنُ ْوا‬
c. Berisi syariah, baik yang terkait dengan
ibadah atau muamalah.
ISI AL-QURAN

• Prinsip-prinsip aqidah – syariah – akhlak.


• Janji dan ancaman.
• Sejarah nabi-nabi dan umat terdahulu.
• Berita tentang zaman yang akan datang.
• Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
• Sunnatullah.
2. AL-SUNNAH/AL-HADIS
Definisi:
Etimologis:
Sunnah : jalan, tradisi, UU, cara, dll.
Hadis : baru, dekat, kabar, dll.

Terminologis:
Segala sesuatu yang berasal (dinukil) dari nabi
Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan,
maupun penetapan beliau.

Istilah yang hampir identik: Sunnah, hadis, khabar,


dan atsar.
FUNGSI SUNNAH THD. AL-QURAN

• Sumber hukum kedua TA’KID.

• Bayan (penjelas):
- memerinci TAFSHIL.
- mengkhususkan TAKHSHISH.
- membatasi TAQYID.

• Menetapkan hukum baru TASYRI’.


HUBUNGAN AS SUNNAH
DENGAN AL QUR’AN

• BAYAN TASYRII, YAITU MENCIPTAKAN


HUKUM YANG TIDAK DIATUR SECARA
RINCI DALAM AL QURAN
• MIS. HARAMNYA SUTRA DAN EMAS BAGI
LAKI-LAKI
• HARAMNYA SAUDARA SESUSUAN
PENGUMPULAN HADITS

• TIDAK DICATAT PADA SAAT RASULULLAH MASIH HIDUP


• MASALAH KETIKA RASULULLAH WAFAT:
• PARA SAHABAT YANG HAFAL BANYAK YANG MENINGGAL
• HADITS YANG DIHAFALKAN DIKHAWATIRKAN BANYAK YANG
BERKURANG/DILEBIH-LEBIHKAN
• KHAWATIR ADA HADITS PALSU
• KHAWATIR ADA PERCAMPURAN ANTARA UCAPAN PEMIMPIN
DENGAN HADITS
• PENCATATAN, PENELUSURAN DILAKUKAN TEPAT PADA AWAL
PENYEBARAN ISLAM (AKHIR ABAD II H) DAN ABAD III
SEHINGGA LAHIR BUKU HADITS YANG LENGKAP
3. IJTIHAD
• AL-JAHDU / AL-JUHDU: DAYA UPAYA/USAHA KERAS
• JAHADA: SUNGGUH-SUNGGUH
• BERUSAHA KERAS UNTUK MENGETAHUI HUKUM
SESUATU MELALUI DALIL-DALIL AGAMA (AL QUR’AN
DAN AL HADITS)
• ISTINBATH, DARI KATA NABTH (AIR YANG MULA-MULA
MEMANCAR DARI SUMBER YANG DIGALI),
MENGELUARKAN SESUATU DARI PERSEMBUNYIANNYA
• AR RA’YU: PERTIMBANGAN (ORANG YANG RA’YU
ADALAH ORANG YANG MEMILIKI PERSEPSI MENTAL
DAN PERTIMBANGAN YANG BIJAKSANA)

• Mujtahid: orang yang melakukan ijtihad.


PENGERTIAN IJTIHAD
SEBAGAI SUMBER
HUKUM:
• AKAL FIKIRAN MANUSIA YANG MEMENUHI
SYARAT UNTUK BERUSAHA, BERIKHTIAR
DENGAN SELURUH KEMAMPUAN YANG ADA
PADANYA UNTUK MEMAHAMI KAIDAH-KAIDAH
HUKUM YANG FUNDAMENTAL YANG TERDAPAT
DALAM AL QURAN , SUNNAH NABI DAN
KEMUDIAN MERUMUSKANNYA MENJADI GARIS-
GARIS/KAIDAH HUKUM YANG DAPAT
DILAKSANAKAN PADA KASUS-KASUS
TERTENTU, ATAU BERUSAHA MERUMUSKAN
GARIS-GARIS/KAIDAH HUKUM YANG
“PENGATURANNYA” TIDAK TERDAPAT DI DALAM
KEDUA SUMBER UTAMA HUKUM ISLAM ITU.
SYARAT-SYARAT MUJTAHID

• Menguasai dalil-dalil hukum dari al-Quran dan


Sunnah.
• Menguasai bahasa Arab dengan ilmu-ilmunya.
• Mengetahui masalah-masalah yang sudah
diijma’kan.
• Menguasai ilmu ushul fikih/metodologi hukum
Islam.
• Mengetahui maqashidusy syari’ah (maksud-
maksud ditetapkannya hukum Islam).
• Mengetahui asbabun nuzul dan asbabul wurud.
• Mengetahui IPTEK.
METODE/CARA BERIJTIHAD
• Ijma’
• Qiyas
• Istihsan
• Istishlah
• Istishhab
• ‘Urf
• Syar’u Man Qablana
• Saddudz Dzri’ah
• Madzhab Shahabi
Ijma’
Definisi:
Kesepakatan ulama tentang suatu hukum
sepeninggal Nabi Muhammad Saw.

Ijma’ ada dua:


1. Ijma’ sharih: jelas pendapatnya/
mempraktikkannya.
2. Ijma’ sukuti: tidak jelas pendapatnya/diam.
Contoh ijma’: kesepakatan para sahabat
untuk mengangkat Abu Bakar menjadi
Khalifah sepeninggal Nabi Saw. dan
kodifikasi al-Quran
Qiyas (analogi):

Definisi:
Menyamakan hukum suatu masalah yang
belum ada nashnya dengan hukum suatu
masalah yang sudah ada nashnya, karena
adanya persamaan ‘illat.

‘Illat: suatu sifat yang menjadi dasar untuk


menetapkan hukum.
Istihsan

Definisi:
Meninggalkan qiyas jali / nyata (kulli /
umum) untuk menjalankan qiyas yang
khafi/tidak nyata (istisna’ /
pengecualian) karena adanya dalil
yang menurut logika
membenarkannya.
Mashlahah Mursalah (Istishlah)
Definisi:
Menetapkan hukum berdasarkan
kemaslahatan.

Contoh:
Seperti: mengadakan LP, uang, ijazah, surat
nikah, dll.

Istishlah banyak digunakan oleh golongan


Malikiyah.
Istishhab
Definisi:
Menetapkan hukum menurut keadaan yang
terjadi sebelumnya sampai ada dalil yang
merubahnya

Contoh:
Seorang perempuan yang ditinggal suaminya
pergi dan tidak ada kabar tentang suaminya
tersebut tetap sebagai isteri yang sah.

Istishhab banyak digunakan oleh golongan


Syafi’iyah.
‘Urf (adat)
Definisi:
Kebiasaan yang baik, berupa perkataan atau
perbuatan.

‘Urf ada dua macam:


1. ‘Urf shahih, contohnya peringatan maulud
Nabi Muhammad Saw., Isra’ Mi’raj, dll.
2. ‘Urf yang fasid (rusak), contohnya
kebiasaan mabuk, labuhan, dll.
Syar’u man qablana

Definisi:
Syariat ummat sebelum Nabi
Muhammad Saw.

Prinsipnya boleh selama ada penjelasan


al-Quran (nash.)
Saddudz Dzari’ah

Definisi:
Mencegah sesuatu yang menjadi
perantara kerusakan.

Contoh:
Dilarang belajar main kartu karena
mengarah ke perjudian, dll.
Madzhab Shahabi

Definisi:
Hukum yang ditetapkan oleh sahabat
Nabi Muhammad Saw.
SEKIAN

DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai