Anda di halaman 1dari 15

SUMBER HUKUM ISLAM YANG

MUTTAFAQ (DISEPAKATI) DAN


MUHKHTALAF (TIDAK
DISEPAKATI)
Kelompok 2
Nama Kelompok:
1. Azizah Nur Aini
2. Hanna Azzahra
3. Jingga Septiara Arazea
4. Muhammad Alfariji
5. Nadya Noer Salviatri
6. Septa Sonika Ramadhani
7. Sherly Dwi Azzahra
8. Zahra Aulia Wahyudi
• Menganalisis sumber hukum islam yang muttafaq (disepakati)
1. Al-Qur’an
2. Al-hadis
3. Ijma
4. Qiyas

• Menganalisis sumber hukum islam yang mukhtalaf

1. Istihsan 5. ‘urf
2. Muslahah Marsalah 6. Syar'u man qablana
3. Istihhab 7. Mazhab Shahab
4. Saddur dzariah
Al quran
Al-Qur’an adalah wahyu yang diturunkan dengan lafadz bahasa Arab dan maknanya dari Allah Swt.
melalui wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw, ia merupakan dasar dan humber
hukum utama bagi syari’at. dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an merupakan kalam Allah Swt. yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan menggunakan bahasa Arab, yang penukilannya
disampaikan secara mutawatir, dari generasi ke generasi, hingga sekarang ini.

Pokok Isi Kandungan al-Qur’an Isi kandungan al-Qur’an meliputi tauhid, ibadah, janji dan ancaman,
jalan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, riwayat dan cerita (qishah umat terdahulu).

Al-Qur’an merupakan sumber hukum utama dalam Islam dan menempati kedudukan pertama dari
sumber-sumber hukum Islam yang lain, ia merupakan aturan dasar yang paling tinggi. Semua sumber
hukum dan ketentuan norma yang ada tidak boleh bertentangan dengan isi al-Qur’an.

Pedoman al-Qur’an Dalam Menetapkan Hukum:


1) Tidak memberatkan
2) Meminimalisir beban
3) Berangsur angsur dalam menetapkan hukum
Al-Hadis
1 Pengertian hadis
3 Fungsi al-Hadis terhadap al-Qur’an:

pengertian al-Hadis menurut istilah ahli Hadis 1) Bayanut taqrir: menetapkan dan menguatkan
adalah Segala sesuatu yang disandarkan kepada atau menggarisbawahi suatu hukum yang ada
Nabi Saw. baik berupa perkatan, perbuatan, dalam al-Qur’an, sehingga hukum hukum itu
ketetapan (taqrir) dan sebagainya. mempunyai sumber,
2) Bayanut tafsir: menjelaskan atau memberi

2 Macam-macam hadis keterangan menafsirkan dan merinci redaksi


al-Qur’an yang bersifat global (umum).
1) Hadis qauliyah (perkataan) 3) Bayanut tasyri’: menetapkan hukum yang
2) Hadis fi’liyah (perbuatan) tidak dijelaskan oleh al-Qur’an.
3) Hadis taqririyah (ketetapan)
Ijma
Ijma adalah sepakat atau konsensur dari • RUKUN
sejumlah orang terhadap sesuatu.Dasar 1. Kesepakatan Ulama, apabila tidak ada kesepakatan
kehujjahan dan kedudukannya sebagai maka itu bukan ijma’
sumber hukum islamdijelaskan dalam qs 2. Mujtahid berjumlah lebih dari satu org
an nisa ayat 115 dan hr. Imam at tirmidzi, • SYARAT
dalil al qur'an dan hadist menjadi landasan 1. Orang yang melakukan ijma dalam jumlah banyak
para ulama dalam berpendapat bahwa ijma' 2. Seluruh mujtahid menyetujui hukum syara
bisa dijadikan landasan hukum dalam 3. Mujtahid yang bersepakat terdiri dari berbagai
menentukan hukum islam. daerah Islam
Macam-macam ijma: 4. Kesepakatan harus dilahirkan oleh masing" secara
1. Ijma' sharih tegas
2. Ijma' sukuti 5. Kesepakatan oleh mujtahid menjauhi hal" yang
3. Ijma' qat’I bid’ah
4. Ijma' Zanni 6. Hendaklah dalam melakukan ijma mujtahid
bersandar kepada sandaran hukum yang disyariatkan
Qiyas
Kata qiyas ‫ قياس‬berasal dari akar kata qaasa - Rukun qiyas
yaqishu - qiyaasan .) ‫ قياسا يقيس قاس‬Makna qiyas 1. Al-Ashlu
secara sederhana adalah pengukuran. 2. Al-Far’u
Qiyas menurut ulama ushul adalah menerangkan 3. Al-Hukmu
sesuatu yang tidak ada nashnya dalam Al Qur'an dan 4. Al-'Illat
hadits dengan cara membandingkan dengan sesuatu
yang ditetapkan hukumnya berdasarkan nash. Contoh Qiyas Dalam Thaharah:
Menggunakan qiyas itu adalah ajaran inti dari 1. Babi Najis Mughallazhah
Rasulullah SAW. Memang Nabi SAW memberi 2. Istinja’ Pakai Tisu Qiyas atas Batu
warisan berupa Al-Quran dan Sunnah, yang selama 3. Tayammum Dua Tepukan
berpegang pada keduanya tidak akan pernah sesat 4. Hilang Akal Membatalkan Wudhu
selamanya. 5. Larangan Pada Perempuan Nifas
Istihsan
Istihsan menurut bahasa berarti Contoh penetapan hukum dengan istihsan
menganggap baik. Istihsan artinya dijelaskan dalam buku berjudul Al-Syatibi oleh
berasal dari serapan dalam bahasa Hamka Haq Al-Badry, seperti ketika dokter pria
Arab dari kata ‫( استحسان‬istahsan diperbolehkan melihat aurat wanita untuk
yang artinya adalah "menganggap memudahkan proses pengobatan.
baik" atau “mengharapkan kebaikan” Ulama Hanafiyah membagi istihsan adalah
dalam praktiknya, istihsan sering menjadi tiga macam
digunakan ketika tidak ada nash 1. Berpindahnya suatu hukum dari Qiyas Zhahir
kepada suatu Qiyas Khafi.
(dalil) yang jelas dalam Al-Quran
2. Berpindahnya suatu hukum yang ditetapkan
atau Hadis yang bisa dijadikan
oleh Nash yang umum kepada yang khusus.
pedoman dalam mengambil 3. Berpindahnya suatu hukum yang Kulli kepada
keputusan hukum. hukum yang merupakan kekecualian.
Marsalah Mursalah
Maslahah mursalah adalah suatu Macam-macam Maslahah:
kebaikan yang tidak diatur secara
khusus oleh al-Qur’an maupun hadits. 1. Maslahah Mu’tabarah. artinya: sesuatu yang
Tidak diperintahkan, namun juga tidak membawa manfaat, sekaligus didukung oleh
dilarang.Contoh Maslahah syariat (ayat al-Qur’an atau hadits).
MursalahHukum Pembukuan al-Qur’an. 2. Maslahah Mulghah. artinya: sesuatu yang
Tidak ada ayat dan hadits yang mendatangkan manfaat, namun ditolak dan
memberikan perintah maupun larangan dibatalkan oleh syariat (ayat al-Qur’an atau
pembukuan al-Qur’an. Namun hadits).
pembukuan al-Qur’an itu sangat 3. Maslahah Mursalah. artinya: sesuatu yang
bermanfaat. Bahkan banyak manfaatnya. mendatangkan manfaat, namun tidak ada
Di antaranya adalah untuk menjaga aturannya dalam syariat. Tidak didukung,
kelestarian al-Qur’an. Sebagai dokumen juga tidak ditolak.
resmi bagi umat Islam, bahkan bagi
umat manusia.
Istishab
Istishab adalah salah satu metode seperti terkait makanan dan minuman.Selama
ijtihad dengan cara menetapkan hukum tidak ada dalil yang melarangnya, maka hal
sesuatu pada hukum asalnya selama tersebut diperbolehkan.
belum ada dalil lain yang merubah 2. Istishab Al-Baraah Al-AshliyyahIstishab ini
hukum tersebut. Sehingga pola istiṣḥāb berdasarkan prinsip bahwa pada dasarnya
bukan menciptakan hukum baru, manusia bebas dari taklif (beban), sampai adanya
melainkan memertahankan dan dalil yang mengubah status tersebut. Atas dasar
melestarikan hukum lama. ini, manusia bebas dari kesalahan sampai ada
Para ulama sepakat akan kehujjahan buktinya.
ketiga jenis Istishâb yang disebutkan: 3. Istishab Al-Hukmi Didasarkan atas tetapnya
1. Istishab Al-Ibabah Al-Ashliyah hukum yang sudah ada sampai ada dalil yang
Istishab yang didasarkan pada hukum mencabutnya. Contohnya, seseorang yang sudah
asal, yaitu mubah (boleh). Penerapan jelas melaksanakan akad pernikahan, maka status
kaidah ini banyak terkait dengan pernikahan tersebut berlaku sampai terbukti
masalah-masalah muamalah, adanya perceraian.
Saddur dzariah
secara istilah sadduz dzari’ah adalah menutup jalan
atau mencegah hal-hal yang bisa membawa atau 2) Dari segi tingkat kerusakan yang
menimbulkan terjadinya kerusakan. Syadduz Dzari’ah ditimbulkan, Abu Ishak al-Syatibi membagi
dapat dikelompokkan jadi beberapa segi: dzari’ah kepada empat jenis, yaitu:
1) Dengan memandang kepada akibat (dampak) a) Dzari’ah yang membawa kepada kerusakan
yang ditimbulkan, Ibnu Qayyim membagi dzari’ah secara pasti
menjadi empat, yaitu: b) Dzari’ah yang membawa kepada kerusakan
a) Dzari’ah yang memang pada dasarnya membawa menurut biasanya
kepada kerusakan c) Dzari’ah yang membawa kepada perbuatan
b) Dzari’ah yang ditentukan untuk sesuatu yang terlarang menurut kebanyakan
mubah, namun ditujukan untuk perbuatan buruk yang d) Dzari’ah yang jarang sekali membawa
merusak kerusakan atau perbuatan terlarang
c) Dzari’ah yang semula ditentukan mubah, tidak 3) Ulama yang menerima dan menolak sadduz
ditujukan untuk kerusakan (kerusakan lebih besar dari saddur dzari’ah sebagai sumber hukum:
kebaikan) a) Menurut Imam Malik, dapat menjadi sumber
d) Dzari’ah yang semula ditentukan untuk mubah, hukum
namun terkadang membawa kepada kerusakan b) Menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’i,
(kerusakan lebih kecil dari kebaikan) tidak dapat dijadikan sumber hukum
urf
‘Urf menurut bahasa artinya adat
2) Dilihat dari segi wujudnya, maka ‘urf dapat
kebiasaan. Adapun secara istilah syara’,
dibedakan kepada dua macam, yaitu
Wahbah Zuhaili menyebutkan ‘urf ialah
a) ‘Urf shahih (baik)
apa yang dijadikan sandaran oleh
b) ‘Urf fasid (tidak baik)
manusia dan mereka berpijak kepada
ketentuan ‘urf tersebut, baik yang
Kehujjahan ‘Urf
berhubungan dengan perbuatan yang
1) Ulama ushul sepakat bahwa ‘urf yang shahih
mereka lakukan maupun terkait dengan
dapat dijadikan hujjah dan sarana dalam
ucapan yang dipakai secara khusus.
menetapkan hukum syara’.
Dalam praktiknya ulama ushul membagi
2) Urf fasid tidak dapat dijadikan hujjah.
‘urf menjadi dua macam, yaitu ;
1) Dilihat dari segi sifatnya, maka ‘urf
itu dibedakan menjadi dua macam :
a) ‘Urf amaliy
b) ‘Urf qauliy atau disebut juga ‘urf
lafdzi
Syar’u Man Qablana
Syar’u man qablana mempunyai arti Menurut Kehujjahan Syar’u Man Qablana
bahasa berasal dari kata syar’u syir’ah yang Sebagian ulama menyatakan bahwa
artinya sebuah aliran air sebuah agama hukum hukum hukum yang di sebutkan
syari’at dan qablana artinya sebelum islam. dalam al-Qur’an dan al-Sunnah
Menurut istilah syar’u man qablana adalah syari’at meskipun objeknya tidak untuk Nabi
yang diturunkan Allah kepada umat sebelum umat Muhammad Saw. selama tidak ada
Nabi Muhammad Saw. penjelasan tentang nasakhnya, maka
Macam-macam Syar’u Man Qablana berlaku pula untuk umat Nabi
1) Dinasakh syariat kita (syariat Islam). Muhammad Saw.
2) Dianggap syariat kita melalui al-Qur’an dan al-
Sunnah
3) Tidak ada penegasan dari syariat kita apakah
dinasakh atau dianggap sebagai syariat kita
Mazhab Shahabi
Pengertian Mazhab Shahabi
Mazhab shahabi arti menurut bahasa ialah pendapat sahabat Rasulullah Saw.beberapa
defenisi sahabat :
1) Ahli Hadis : setiap muslim yang melihat Rasulullah Saw walau sesaat.

Macam-macam Mazhab Shahabi


1) Perkataan sahabat terhadap hal-hal yang tidak termasuk objek ijtihad.
2) Perkataan sahabat yang disepakati oleh sahabat yang lain.
3) Perkataan sahabat yang tersebar di antara para sahabat yang lainnya dan tidak
diketahui ada sahabat yang mengingkarinya atau menolaknya

Kehujjahan Mazhab Shahabi


1) Mengatakan bahwa mazhab shahabi (qaulus shahabi) dapat menjadi hujjah.
2) Bahwa mazhab sahabat (qaulussshahabi) secara mutlak tidak dapat menjadi
hujjah.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai