Anda di halaman 1dari 33

Sumber dan Dalil Hukum Islam

Disepakati Ulama Diperselisihkan


Maslahah Mursalah
Al-Quran
Sumber Istihsan
Hukum Saddus Zari’ah
Sunnah
‘Uruf

Ijma’ Istishab
Dalil
Hukum Mazhab Shahabi
Qiyas
Syar’u Man Qablana
Berbuat sesuatu yang lebih baik

I
s Mencari yang lebih baik untuk diikuti
t
I Secara
Etimologis
h
s Mengikuti sesuatu yang lebih baik
a
n

Memperhitungkan sesuatu sebagai yang lebih baik


Secara Istilah/terminologis
Rumusan definisi Ibnu Subky

‫عدول عن قياس الى قياس أقوى منه‬


Beralih dari penggunaan suatu qiyas kepada qiyas
yang lebih kuat

‫عدول عن الدليل الى العادة للمصلحة‬


Beralih dari penggunaan dalil kepada adat
kebiasaan karena suatu kemaslahatan
• Istihsan juga dapat diartikan,
“pengecualian dari yang umum”, karena
adanya maslahah/kebutuhan”.
• Contoh, menurut ketentuan umum, pria
tidak boleh melihat aurat wanita, kecuali
untuk kebutuhan proses melahirkan anak
bagi wanita sedangkan dokternya adalah
pria.
• Imam Ahmad menggunakan istihsan dalam berbagai
masalah. Contoh kasus keuntungan dalam side streaming
mudharabah
Apabila mudharib menyalahi syarat yang ditentukan
Shahibul Mal dan membeli sesuatu yang tidak disuruh
shahibul mal, maka keuntungannya menjadi hak shahibul
mal, karena mudharib melakukannya di luar kesepakatan
awal.
Menurut qiyas umum (qiyas jaliy), keuntungan pada kasus
di atas untuk shahibul mal, tetapi dengan istihsan,
mudharib berhak mendapat “fee”/ ujrah, karena ia telah
menciptakan laba, di mana jika terjadi kerugian mudharib
harus mengganti, sebab membeli-menjual di luar
kesepakatan awal, Sesuai kaedah Al-kharaj bidh dhaman.
Kehujjahan Istihsan
• Menurut Imam Al-Syatibi, istihsan merupakan hasil
induksi dari berbagai ayat dan hadits yang secara
keseluruhan menunjukkan secara pasti bahwa
kaidah ini didukung oleh syara’. Dari sekumpulan
dalil-dalil itulah dirumuskan kaedah istihsan.
• Contoh : kebolehan mudharabah, menjama’ shalat
pada saat musafir, kebolehan berbuka bagi orang
musafir, Semua istihsan ini didasarkan pada nash
syara’.
• Imam al-Sarakhsi (dari mazhab Hanafi)
menjelaskan bahwa banyak persoalan hukum
yang ketentuannya diserahkan kepada ijtihad kita
untuk menetapkannya. Di sini kita menggunakan
istihsan.
• Misalnya masalah menetapkan ukuran mut’ah
dari suami yang menceraikan istrinya sebelum
dicampuri. Seperti firman Allah (QS.2:236).
‫و متعوهن ! على الموسع قدره وعلى المقتر قدره‬
• Artinya : Berikanlah suatu mut’ah kepada mereka.
Orang-orang yang mampu menurut
kemampuannya dan orang-orang yang tak
mampu juga menurut kemampuannya.
• Menentukan ukuran mut’ah dalam ayat tersebut
adalah termasuk berbuat yang lebih baik.Hal itu
disebut istihsan dan tidak ada ulama yang
menolak hal itu.
• Contoh lain : kecakapan bertindak hukum dalam
kegiatan bisnis menurut ketentuan fiqh adalah
baligh dan berakal. Tetapi para ulama
menentukan umurnya secara fix, yaitu, pria 19
tahun dan wanita 16 tahun. Demikian pula usia
perkawinan pria dan wanita, sebagaimana yang
terdapat dalam UU Nomor 1/1974.
• Menentukan perusahaan yang termasuk
dalam Jakarta Islamic Index, antara lain
perusahaan tersebut tidak memiliki hutang
lebih dari 45 % dibanding assetnya.
Semua ini adalah pekerjaan ijtihad.
• Bank Indonesia, mengeluarkan peraturan
pada lelang SBI Syariah Ju’alah, hanya
dibenarkan bagi bank syariah yang
memiliki FDR 80 persen.Jika di bawahnya
tidak dibenarkan.Ini juga implementasi
istihsan
• Menentukan ketentuan-ketentuan pada wadiah
yad dhamanah dalam giro wadiah di bank
syariah.
• Menurut ketentuan umum dalam fiqh klasik tidak
ada ketentuan-ketentuan tersebut.
• Seperti menentukan saldo minimun dana yang
dititipkan,dan penarikannya dengan cek dan
bilyet giro, tidak seperti tabungan biasa.
Macam-macam Istihan
Istihsan
Nash

Istihsan
Istihsan Ijmak
Dharury

ISTIHSAN

Istihsan Istihsan
urf‘ qiyasi

Istihan
Istislahi
)Maslahah(
Macam-macam Istihsan
• 1. Istihsan Nash ialah istihsan yang sandaran nya

adalah nash.
• Contohnya jual beli beli salam
• Pada saat terjadi akad jual-beli salam, barang yang
diperjual-belikan belum ada. Menurut ketentuan
umum (sandaran qiyas), jual beli seperti itu tidak
sah, karena tidak terpenuhinya rukun jual beli yakni
adanya barang pada saat transaksi, namun metode
berpikir seperti itu, tidak dipakai, karena ada nash
dari hadits Nabi yang membolehkan jual beli salam
2. Istihsan dengan Ijma
• Misalnya kesepakatan ulama mutaakhkhirin dan
kontemporer tentang bolehnya akad ishtisna’.
Secara qiyas, akad seperti ini adalah batal
karena obyek akad tidak ada saat terjadinya
akad. Akan tetapi, akad seperti ini menjadi boleh
karena sudah berlaku di masyarakat tanpa
adanya pengingkaran dari para ulama. Hal ini
menjadi ijma’ ulama, dengan meninggalkan
qiyas karena kebutuhan masyarakat atas hal ini
dan untuk menghilangkan kesulitan. (az-Zuhaili :
88).
3. Istihsan’Urf
• Istihsan ‘urf = istihsan yang sandarannya ‘urf
• Contohnya
• Jual beli mu’athah di swalayan. Menurut ketentuan
umum (qiyas), setiap jual beli mestilah memakai
ijab dan qabul, namun karena ‘urf yang berlaku di
zaman sekarang di swalayan biasa terjadi jual beli
tanpa ijab qabul, maka jual beli mu’athah
dibenarkan karena alasan istihsan ‘urf
• Taqabuth dalam transaksi valas di bank devisa,
• Menjual valas yang belum qabath,
4.Istihsan dharurat
• Istihsan al-dharurah = istihsan yang
sandarannya adalah dharurat
• Contohnya: Tidak diberlakukannya hukum
potong tangan terhadap pencuri, karena
pencurian dilakukan secara terpaksa/untuk
mempertahankan hidup, seperti yang terjadi
pada masa Umar ketika terjadi tahun
kelaparan (‘amul maja’ah)
Contoh Istihsan Dharurat
• Repo (repurchase agreement) surat berharga (SBI,
SBSN, aktiva produktif) oleh Bank syariah yang
kesulitan likuiditas.
• Menabung di Bank konvensional di kota yang belum
terdapat perbankan syariah
• Bekerja di Bank konvensional sementara belum
mendapatkan pekerjaan lain yang halal.
5.Istihsan Qiyasi
• Istihsan al-qiyasi = istihsan yang
sandarannya adalah qiyas khafi.
• Dalam istihsan ini seorang ulama
meninggalkan qiyas jali kemudian
berpegang kepada qiyas khafi karena ada
kemaslahatan.
• Contoh : bersihnya makanan/minuman
sisa burung buas (elang dan gagak)
6. Istihsan Istislahi
• Istihsan itislahi = istihsan yg sandarannya
maslahah
• Dalam hal ini ulama berpindah dari dalil yang
biasa/umum digunakan kepada dalil lain yang
khusus, berdasarkan pertimbangan maslahah
• Contoh : Penerapan revenue sharing dalam
sistem bagi hasil (profit distribution) di bank
syariah. Menurut kebiasaan umum yang berlaku
digunakan PLS, namun berdasarkan maslahah
diterapkan Revenue sharing (Lihat fatwa DSN-
MUI No 20/2000)
Sumber dan Dalil Hukum Islam

Disepakati Ulama Diperselisihkan


Istihsan
Al-Quran
Sumber Istishlah
Hukum Saddus Zari’ah
Sunnah
‘Uruf

Ijma’ Istishab
Dalil
Hukum Mazhab Shahabi
Qiyas
Syar’u Man Qablana
Istislah = Maslahah
• Maslahah adalah bentuk masdar dari ‫الصالح‬,yang artinya
“adanya manfaat”

Maslahah = Manfa’ah

Segala yang mendatangkan manfaat


Definisi Maslahah menurut Al-Ghazali

Mengambil manfaat dan menolak kemudratan


dalam rangka memelihara tujuan-tujuan syara’.
Tujuan syara’ tersebut adalah memelihara lima
pokok kehidupan, yaitu memelihara 1.Agama,
2. Jiwa, 3. Akal, 4. Keturunan dan 5. Harta
Al-Syatibi

• Maslahah Mursalah adalah setiap prinsip


syara yang tidak ada bukti nash secara
khusus, namun sesuai dengan maqashid
syari’ah.
• Kesesuaian maslahah dengan syara’ tidak
diketahui dari dalil khusus, tetapi dalil nash
secara keseluruhan. Keseluruhan dalil
syara’ tersebut menghasilkan hukum
qath’iy
URGENSI MASLAHAH

Kemaslahatan manusia dalam persoalan


muamalah selalu berubah dan berkembang
sedemikian rupa sesuai dengan perkembangan
zaman, situasi, kondisi dan lingkungan.
Sehingga dibutuhkannya istishlah sebagai salah
satu metode istinbath hukum. Jika tidak, akan
terjadi kesulitan dalam bermuamalah.
Penggantian Umar sebagai Khalifah setelah
wafatnya Abu Bakar. Khattab
Umar Bin
Penyusunan tatanan negara, pembangunan
penjara serta pembentukan birokrasi yang
baik, pendirian Baitul Mal demi maslahat Bakar
negara. Abu
Pengumpulan Alquran atas
usulan Umar pasca
Contoh MASLAHAH
terbunuhnya para Penghapal
Umar tidak membagikan tanah
Mesir, Iraq, syam. Hasil rampasan
perang kepada Tentara Islam
Penerapan hukum Qishash bagi
sekumpulan orang yang
melakukan pembunuhan.
(Contoh)
Penerapan hukuman Hadd 80
LANDASAN MASLAHAH
cambukan bagi peminum Miras
Pandangan Ulama ttg Kehujjahan Maslahah

Menerima Tidak menggunakannya

Imam Malik Syafi’i dan Hanafi

Imam Al-Ghazali

Meskipun ia
tidak menggunakan
Ulama Hanbilah maslahah.tetapi ia
gunakan istihsan
Imam Asy-Syatibi
Maslahah

Maslahah Mu’tabarah Maslahah Mulghah Maslahah Mursalah

Tidak ada dalil


Ada dalil tafshili
Ada dalil tafshili Tafshili yang
yang menolak/
yang mendukung/ menyuruh atau
melarangnya,
menyuruhnya, menolaknya
Seperti riba (2:275)
Seperti shalat, Seperti membuat
suap (2:180),
zakat dll, penjara,membuat
Minum khamar (5:90)
Syariat qishash, bank syari’ah&LKS,
Makan bangkai (5;3)
Nikah, bersedeqah, Mendirikan RS,
Berkata “ah” pada
Tolong-menolong Media massa Islam
Orang tua (17:23)
Dalam ketaqwaan TV Islam
Maslahah Mursalah
• Salah satu metode yang digunakan ulama
ushul fiqh dalam mengistimbath hukum
Islam adalah maslahah mursalah
• Maslahah Mursalah ialah suatu
kemaslahatan yang tidak ada dalil yang
menyuruhnya dan tidak ada dalil yang
menolaknya, tetapi ia mengandung
kebajikan/manfaat
Objek Maslahah Mursalah

• Objek Maslahah Mursalah ialah masalah


hukum yang tidak terdapat dalam nash Al-
Quran, Sunnah maupun ijma’ dan qiyas
• Masalah ibadah tidak termasuk objek
maslahah mursalah. Demikian pula segala
sesuatu yang telah dijelaskan nash secara
khusus.
Contoh Maslahah Mursalah
pada Ekonomi
• Larangan dumping (siyasah ighraq) dalam penjualan suatu produk,
karena maslahah produsen
• Larangan kartel dan monopoli, karena untuk memelihara kemaslahatan
konsumen
• Mengadakan Pengadilan Niaga Syariah
• Intervensi harga pada saat distorsi pasar
• Pilihan sistem Revenue sharing (Net RS) pada bagi hasil
• Memakai helm (maslahah dan sadd zari’ah)
• Keharusan SIM bagi pengendara
• NA (Akte nikah) bagi orang yang nikah
• Mendirikan rumah sakit
• Sertifikasi pada profesi tertentu,pilot, BSMR bagi kacab perbankan
syariah
Syarat Maslahah

Tidak bertentangan
Maslahah Hakiki Maslahah Umum
Dengan nash/ijma’

Jika bertentangan
dengan spirit nash,
Maslahah umum
Maka hal itu
Maslahah tidak harus diutamakan
Bukan maslahah,
Boleh atas dugaan dari maslahah
tetapi mafsadah
(perkiraan) pribadi
Ex. SDSB dan
atau golongan
Undian bernuansa
judi
Maslahah yang berubah dan tidak berubah

Pentingnya pembagian ini menurut Mustafa al-


Syalabi, dimaksudkan untuk memberi batasan
kemaslahatan mana yang bisa berubah dan
tidak.

Ulama berkonsensus (Ijma’) bahwa


kemaslahatan tsabitah pada Urusan Ibadat dan
I’tiqadat (ketauhidan), sedangkan kemaslahatan
mutaghayyirah pada mu’amalat dan ‘adat.
Alasan penerimaan maslahah sebagai
dalil syariah
• Inti seluruh ajaran Islam yang termuat dalam nash adalah maslahah
(QS.2:42 (agama), 2:179 (jiwa), 5:90 (akal), An-Nur 24,
(keturunan),5:38 dan 4:29 harta)
• Kemaslahatan manusia yang berhubungan dengan persoalan
muamalah selalu berubah dan berkembang sesuai dengan
perkembangan zaman, situasi, kondisi dan lingkungan. Apabila
persoalan kemaslahatan tidak diperjatikan, pasti terjadi kesulitan
dalam kehidupan.
• Dalam sejarah tasyri’ Islam, terbukti bahwa sejak masa sahabat dan
generasi ulama sesudah mereka, mereka senantiasa menggunakan
prinsip maslahah dalam menetapkan hukum syariah. Penerapan
maslahah banyak diterapkan oleh Umar bin Khattab, dll.

Anda mungkin juga menyukai