Anda di halaman 1dari 35

Istihab dalam Keuangan

Syariah
Sumber dan Dalil Hukum Islam

Disepakati Ulama Diperselisihkan


Maslahah Mursalah
Al-Quran
Sumber Istihsan
Hukum Istishab
Sunnah
‘Uruf

Ijma’ Saddus Zari’ah


Dalil
Hukum Mazhab Shahabi
Qiyas
Syar’u Man Qablana
ISTISHHAB

• Menetapkan hukum sesuatu, menurut


keadaan sebelumnya sampai terdapat
dalil-dalil yang menunjukkan
perubahan keadaan
atau

• Menjadikan hukum yang telah


ditetapkan pada masa lampau secara
kekal sampai terdapat dalil yang
menunjukkan perubahannya.
• Menurut Ibnu Qayyim
Istishab ialah : “Menyatakan tetap
berlakunya hukum yang telah ada dari
satu peristiwa atau menyatakan belum
adanya hukum suatu peristiwa, atau
menyatakan belum adanya hukum
suatu peristiwa yang belum pernah di
tetapkan hukumnya”.
• Maksudnya, jangan gampang
mengharamkan sesuatu kecuali ada dalil
yang tegas mengharamkannya, seperti
sewa beli, jual-gadai (bay’ wafa), hybrid
hiwalah dan syirkah, MMBT (Mudharabah
Mutntahiyah bit Tamlik), mudharabah bil
wadi’ah, dsb.
• Menurut Asy Syatibi, Istishab ialah
Segala ketetapan yang telah ditetapkan
pada masa lampau dinyatakan tetap
berlaku hukumnya pada masa sekarang.
Dalil tentang Istishab
• Al-’Araf 32:
“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah
yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa
pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik?” Katakanlah:
“Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat .”
Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang
mengetahui.”

• Al-Hadits:
“Jika seseorang merasakan sakit perutnya lalu ragu apakah ada
sesuatu yang keluar atau tidak, maka jangan sekali-kali keluar dari
masjid (membatalkan shalat) sampai kamu mendengar suara atau
mencium baunya.”
Jika Mujahid ditanya tentang hukum
kontrak bisnis yang tidak ditemukan
nashnya dalam Al-Quran dan
Sunnah,maka hukumnya boleh.
Sesuai Qaidah :

‫• اآلصل في المعاملة االبا حة حتى يدل الدليل على‬


‫تحر*يمها‬
‫اآلصل في المعاملة االبا حة حتى يدل الدليل على تحريمها‬

Pada dasarnya, segala bentuk muamalat


boleh dilakukan,
kecuali ada dalil yang mengharamkannya.

AGUSTIANTO
• Jika seorang pakar hukum syariah ditanya
tentang bentuk syirkah CV atau Koperasi tanpa
bunga, maka hukumnya boleh. Kebolehan
tersebut dikarenakan ia tidak bertentangan
dengan syariah dan sesuai dengan
kaedah,”Pada dasarnya dalam mumalah boleh,
kecuali ada dalil yang melarangnya.

• Jika seorang mujtahid ditanya tentang hukum bisnis Multi


Level Marketing, hukum asalnya adalah boleh
berdasarkan qaidah tsb, dengan mengeliminasi hal-hal
yang bertentangan dengan syariah
• Demikian pula tentang hukum bintang,
benda tumbuhan, makanan yang tidak
ditemukan dalilnya, maka hukumnya
boleh.
ِ ْ‫• ه َُو الَّ ِذي َخ َل َق َل ُكم مَّا ِفي اَألر‬
‫ض َج ِمي ًعا‬

Dialah yang menjadikan segala sesuatu


yang ada di bumi untukmu (QS.29)
KEHUJJAHAN ISTISHHAB

• Istishhab adalah instrumen pengambilan hukum (dalil


syara’) yang terakhir oleh para mujtahid dalam
menetapkan suatu hukum.
• Jadi, istishab dapat dijadikan dalil menetapkan
hukum Islam, terutama dalam muamalah dan
ekonomi Islam

• Dasar hukumnya adalah : Al-ashlu fil ashyaa a al-


ibahah, berdasarkan surat al-Baqarah ayat 29.
• Istishab al-ibahah al-ashliyah
yaitu Istishab yang berdasarkan atas hukum asal
dari sesuatu yang mubah (boleh).
Istishab semacam ini banyak berperan dalam
menetapkan hukum di bidang muamalah.
Landasannya adalah sebuah prinsip yang
mengatakan, hukum dasar dari sesuatu yang
bermanfaat boleh dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari selama tidak ada dalil yang
melarangnya,seperti makanan,minuman,hewan
dll.Prinsip ini berdasarkan Al- Baqarah ayat 29 di
atas
Pandangan Ulama ttg Kehujjahan Istishab

• Mayoritas Hanafiyah: menetapkan bahwa


istishhab merupakan hujjah untuk
mempertahankan atau mengekalkan
kondisi sebelumnya, dengan kata lain
istishhab hanya alat untuk melestarikan
keputusan hukum atas tersebut.
• Malikiyah, Syafi’iyah, Hanabilah dan
Dzahiriyah: Istishab adalah hujjah untuk
menetapkan hukum sehingga ada dalil yang
merubahnya, sebab:
1. Sebab sesuatu yg telah ditetapkan dan tidak ada
yang merubah secara pasti, maka ia tetap
berlaku.
2. Tetap seperti dahulu kala lebih unggul dari
menghapusnya. Maka yg unggul wajib diamalkan.
3. Telah banyak terjadi kesepakatan (ijma’) terhadap
masalah-masalah fiqh dengan argumen Istishab.
(seperti wudlu’ dan hadats, kepemilikan, dsb)
• Mutakalimun: Istishab tidak bisa menjadi
hujjah (argumen) syari’ah, sebab
ketetapan pertama di masa lampau butuh
dalil, maka demikian juga pada ketetapan
yg kedua.
• Dari dua pendapat, pendapat yang paling
shahih dan menjadi anutan mayoritas
adalah pendapat yang pertama
Prinsip Syariah pada Istishab
• Asal sesuatu itu mubah (boleh dikerjakan).
• Asal pada manusia adalah kebebasan.
• Menurut hukum, asalnya tidak ada tanggungan.
• (Hukum yang ditetapkan dengan) yakin itu tidak
akan hilang (terhapus) oleh hukum yang
ditetapkan dengan) ragu-ragu.
• Asal sesuatu itu adalah ketetapan sesuatu yang
telah ada menurut keadaan semula,sehingga
terdapat ketetapan sesuatu yang mengubahnya.
Istishab dalam Ekonomi Islam
kontemporer
Mudharabah Muntahiyah bit Tamlik

Buku Fiqh Muamalah al- Maliyah al Muashirah Karya Rawwas Qal’ah Jiy
Sewa Beli
(Lease and Purchase)
: Perspektif Dalil
Ushul Fiqh
‫وقد اختلف\ العلماء في حكم الجمع بين البيع وإجار\ة فقال‬
‫بعضهم بالجواز\ وهم الما لكية والشافعي في قول والقاضي من‬
‫ وقال بعضهم بعدم الجواز وهم الحنفية والظاهرية‬،‫الحنابلة‬
‫والشافعي في ظاهر المذهب والخرقي من الحنابلة‬.
Sesungguhnya ulama berbeda pendapat tentang
hukum menggabungkan dua akad ; antara jual beli
dan ijarah
Sebagian ulama mengatakan boleh, yaitu ulama
Malikiyah dan Imam Syafi’iy dalam salah satu
pendapatnya, juga Qadhi dari Ulama Hanabilah
Sebagian ulama mengatakan tidak boleh, yaitu
Hanafiyah, Zhahiriyah, mazhab Syafi’iy dan Al-
Kharqy dari Hanabilah.
‫• ولكن الراجح هو الجواز‪،‬وهو أظهر قولى‬
‫العلماء‪ ،‬ألن المبيع والعمل يجوز أخذ العوض‬
‫عنهما منفردين فجاز أخذه عنهما مجتمعين‬
‫واخنالف حكمهما ال بمنع الصخة" وألن‬
‫مجرداخنالف حكم العقدين ال يمنع الصحة‬
• Tetapi pendapat yang paling kuat adalah
pendangan yang membolehkan. Inilah
pendapat yang paling nyata (realistis), karena
barang (obyek) yang dibeli dan jasa yang
dilakukan, keduanya membutuhkan iwadh’,
bisa berlaku masing-masing dan bisa pula
digabung sekaligus.
• Perbedaan sewa dan beli tidak merusak
sahnya akad.
‫• وألن مجرداخنالف حكم الع\قدين ال يمنع‬
‫الصحة‬
• Karena perbedaan hukum (ketentuan) dua
akad tidak mencegah sahnya akad,
‫ومما يرجح القول بمشروعية المقاولة‬
‫حتي ولو جمعت بين بيع وإجارة قاعدة‬
‫األصل في المعاوضات‪ ،،‬ولم يقم دليل‬
‫على تحريمه مباح وجائز‪ ،‬استصحابا‬
‫‪.‬لألصل‬
• Sumber nya Buku :
Al-Muamalat al-
Maliyah al-
Mu’ashirah fil Fiqh
al-Islamy. Karya
Dr.Muhammad
Usman Tsabir,
2007.
Menggabungkan Akad
Mudharabah bil Wadi’ah
Hybrid Contract / Multi Akad
• Mayoritas ulama Hanafiyah, sebagian pendapat
ulama Malikiyah, ulama Syafi’iyah, dan Hanbali
berpendapat bahwa hukum multi akad sah dan
diperbolehkan menurut syariat Islam. Bagi yang
membolehkan beralasan bahwa hukum asal
dari akad adalah boleh dan sah, tidak
diharamkan dan dibatalkan selama tidak ada
dalil hukum yang mengharamkan atau
membatalkannya.[1]

[1] Al-‘Imrâni, Al-’uqûd al-Mâliyah al-
Murakkabah, hal. 69
• Kalimat warna Kuning adalah pernyataan dalil Istishab
Al-’Ukud Al-Maliyah
al-Murakkabah

(Akad-Akad
Keuangan yang
Hybrid)

Abdullah al-’Imrani
(2006)
Hybrid Contracts :
Tidak ada larangan dalam syariah tentang
penggabungan dua akad dalam satu transaksi, baik
akad pertukaran (bisnis) maupun akad tabarru’. Hal
ini berdasarkan keumuman dalil-dalil yang
memerintahkan untuk memenuhi (wafa) syarat-
syarat dan akad-akad
(Fiqh Muamalah Al-Maliyah al-Muqaran : Aliudin
Za’tary)
Kasus Istishab lainnya
• Menggabungkan akad syirkah pada hawalah
pada kasus factoring
• Munculnya di era modern bentuk-bentuk
syirkah baru, syirkah musahamah, syirkah
tadhamun, waralaba, at-Taswiq asy
Syabakiy (MLM), mudharabah musytarakah,
MMQ, bay’ wafa bil syirkah milik, bay’ wafa
dan IMBT, dsb.
Kaedah Fiqh tentang Istishab
Sesuatu yang sudah ada sejak dulu
harus dibiarkan sebagaimana adanya.

Sebagai prinsip dasar,


sesuatu itu harus tetap sesuai
dengan hukum asalnya.
• Ulama Hanafiyah menetapkan bahwa
istishhab merupakan hujjah untuk
mempertahankan atau mengekalkan
kondisi sebelumnya.
Kaedah Istishab dalam Akad-akad Finance
، ‫ الجواز والص*ـحة‬: ‫األص*ـل ف*ى العـقود والشروط‬
‫وال يحرم منه*****ا ويـبطـل إال م*****ا دل الشـرع‬
‫ القواع*د‬، ‫عل*ى تحريـمه وإبـطاله ( اب*ن التيمي*ة‬
)131‫ ص‬، ‫النورانية الفقهية‬
Artinya: Menurut ketentuan asal bahwa akad-akad dan
syarat-syarat adalah dibolehkan dan sahih; tidak ada
yang diharamkan atau dianggap batal kecuali apa-apa
yang dinyatakan haram dan batal oleh Syariah.” (Ibnu
Taymiyah, Qaidah Nuranniyah,131)

Anda mungkin juga menyukai