Anda di halaman 1dari 20

HUKUM ISLAM

JUM’AT, 8 NOVEMBER 2013


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

ALHAMDULILLAHIRRABBIL ALAMIIN
HAMDAN SYAKIRIN, HAMDAN NA’IMIIN
HAMDAN YUAFI NIAMAHU WAYUKAFI MAJIDAH
YA RABBANA LAKAL HAMDU KAMA YAN BAGI LII
JALALI WAJHIKAL KARIMI, WA ADZIMI SULTANIK
ALLAHUMMA SHALLI ALA SAYYIDINA MUHAMMAD
WA ALA SAYYUDINA MUHAMMAD

ALLAHUMMA JIDNII ILMAN WAR ZUKNI FAHMAN


AMMA BA’DU
PENGERTIAN DAN ISTILAH

1. Hukum Islam : bagian dari syariat Islam


2. Aqidah – Ilmu tentang Ketuhanan
3. Syariah – Ketentuan Allah dan Rasul-Nya
4. Ahlaq - Ilmu tentang tingkah laku
5. Fiqh – Pemahaman tentang Syariah
Dinul Islam

Islam

Aqidah Syariah Ahlaq

Ibadah Ibadah ghair


mahdah mahdah
Kedudukan Manusia
Sarana dan alat kehidupan Manusia
Mengapa  1. Alasan Konstitusional
Hukum Islam - Pasal 29 ayat (1) Negara
Diajarkan ?
berdasar atas Ketuhanan Yang
1. Alasan
Konstitusional : Maha Esa
Alasan Sosiologis
 2. Alasan Penduduk : Mayoritas
2.

Alasan Ilmiah
3.
Penduduk Indonesia beragama
Islam
 3. Alasan Ilmiah
 Islam harus dipelajari untuk
kehidupan
Syariat dan Fiqih

SYARIAT FIQH

 Jalan ke sumber mata air  Pemahaman tentang


(lurus) ; syariat – perbuatan hukum
 Way of life mukallaf;
 Ketetapan Allah dan Rasul  Bersifat instrumental
 Norma Hukum Dasar  Terbatas pada perbuatan
 Tasyri – Samawi manusia
 Tasyri – Wadh’i  Fiqh lebih dari satu
 Sumber: Al-Qur’an dan  Keragaman
Sunnah
 Syariat hanya satu
 Bersifat zanni (perkiraan)
 Bersifat Qath’I  Terbuka bersyarat bagi
mujtahid
 Bersifat tertutup
Sumber Hukum Islam

 Sumber hukum Islam menjadi polemik tersendiri


antara ahli tasawuf dan Ahli Fiqh. Menurut Juhaya S
Praja, Ahli Tasawuf berpenndapat, bahwa sumber
hukum, secara hakiki adalah ALLAH SWT. Ahli Fiqh
berpendapat, sumber hukum adalah Al-Qur’an
sebagai dalil hukum.
 Sumber hukum yang bersifat wahyu adalah Al-
Qur’an dan As-Sunnah.
 Sumber hukum yang bersifat Ijtihadi antara lain,
Ijma, Qiyas, istihsan, maslahah mursalah, dsb.
 BIDANG-BIDANG HUKUM
CIRI HUKUM  1. MUNAKAHAT
ISLAM
 2. WIRASAT
TIDAK
MEMBEDAKAN  3. MUAMALAT
SECARA TAJAM
ANTARA BIDANG-  4. JINAYAT
BIDANG HUKUM
 5. AHKAM
 6 . SULTHANIYAH (SIYASAH)
 7. SIYAR (hukum Internasional)
 8. MUKHASAMAT (hukum
acara)
Hukum Taklifi dan Hukum Wadhi’i

 Hukum Taklifi adalah hukum yang berisi katagori


hukum, yaitu wajib, sunat, makruh, mubah, haram
 Hukum wadh’i, adalah : sebab, syarat dan halangan
adanya hukum.
Contoh : Sebab
- Kematian menjadi sebab adanya hukum
waris
- Akad nikah menjadi syarat hubungan
suami-istri
- Membunuh menjadi halangan pewarisan.
Hukum Asal

 Hukum asal Ibadah adalah TIDAK BOLEH atau


Haram, selama tidak ada dalil yang membolehkan
 Hukum asal Muamalat adalah BOLEH atau
IBAHAH, selama belum ada dalil yang
mengharamkan.
 Hukum asal dunia ini adalah DAMAI.
 BAGIAN DARI AGAMA ISLAM
 Menurut para hukama, hukum
LANJUTAN
Islam dibangun di atas 3 pondasi
CIRI HUKUM ISLAM
yang kokoh, yaitu akidah, syariat
MERUPAKAN BAGIAN
DARI AGAMA ISLAM dan ahlaq. Sesuai dengan ayat :
Udhulu fis slimi kaffah
(masuklaah ke dalam Islaam
secara keseluruhan (holistik) .
Ketiga pondasi itu tidak dapat
dipisahkan, hanya dapat
dibedakan. Hal ini berkaitan
dengan tujuan hukum Islam.
 BERHUBUNGAN DENGAN
BERHUBUNGAN
DENGAN IMAN IMAN DAN AKHLAQ.
DAN AKHLAQ  Iman atau akidah bersifat qath’i (bersifat
Rukun Iman pasti) idak boleh diubah oleh siapapun –
karena Al-Qur’an dan Sunnah telah mengatur
Rasulullah diutus untuk
menyempurnakan
secara lengkap mengenai akidah –
ahlaq sebagaimana dijelaskan dalam surat al-
Maidah ayat … : Alyauma akmaltu lakum
diinamuk, wa atmamtu alaikum Islama
diina.
 Ahlaq sebagai bagian dari hukum Islam,
dalam istilah moderen disebut moral
(terpisah dari hukum) sebagaimana
dijelskaan dalam Al-Quran : Laqad kana fi
Rasulullahi uswatun hasanah. Hadits Rasul
: Innama buistu limakarimal akhlaq.
Asas dan 1. Asas peniadakan kesempitan
Prinsip hukum dan kesukaran (adamul haraj)
Islam
2. Asas Sedikit Pembebanan (taklil
Asas Hukum Islam
at-takalif)
Pendapat Sjech
Muhammad Hadhari 3. Asas Bertahap Dalam
dalam Tarikh at-
Tasyri al-Islam Penerapan Hukum (At-tadrid fi
Masfuq Zuhdi, at-tasyri)
Pengntar Hukum
Syariah 4. Sejalan dengan kepentingan
Asas adalah pondasi, dan kemaslahatan umat
dasar, suatu kebenaran manusia
yang menjadi pokok
dasar atau tumpuan
kebenaran
5. Mewujudkan Keadilan
KAIDAH DASAR

 Mayoritas Ulama Fikh berpendapat, bahwa kaidah


fikh sebagai ketentuan hukum mengenai berbagai
masalah fikh yang bersifat umum
 Contoh kaidah : al-Masyaqotu tajlibut taissiru (
Kesulitan dapat mengantarkan kepada kemudahan)
 Rukhsah salat dengan jama/koshar, menjadi
kemudahan dalam melakukan perjalanan yang
bukan maksiat
Kaidah Ushul Fiqh dan Kaidah Fiqh

 Kaidah ushul fiqh adalah teori untuk menetapkan


ijtihad
 Kaidah fiqh adalah teori hukum yang ditetapkan
melalui ijtihad
 Perbedaan kaidah Ushul Fiqh dan Kaidah fiqh
Perbedaan Kaidah Ushul Fikih dan Kaidah Fikih
 Kaidah Ushul Fikih  Kaidah Fikih
1. Membahasan dalil umum untuk 1. Membahas hukum-hukum yang
menetapkan sebuah hukum bersifat umum yang ditetapkan
2. Dibuat oleh semua ulama oleh imam mazhab melalui
mazhab Ijtihad hab tertentu
3. Kaidah ushul ditetapkan sebelum 2. Dibuat oleh ulama fokih dari
hasil ijtihad mazhab
4. Bersifat menyeluruh terhadap 3. Dibuat setelah hasil ijtihad
semua persoalan fikih ditetapkan
5. Sarana untuk melakukan 4. Bersifat mayoritas yang
ijtihad dalam merumuskan penerapannya melalui cara
hukum syar’i mengambil sisi persamaannya
(qiyas)
5. Himpunan ketentuan hukum
yang dirumuskan oleh
mujtahid
HUKUM MUAMALAH

• MUKALLAF
ORANG

BADAN
HUKUM
FIQH MUAMALAH
Prinsip hukum 1. Manusia diciptakan selain
Islam sebagai Hamba Allah (abdillah)
Prinsip hukum Islam juga sebagai Khalifah (Khalifah
Dasar berfikir, landasan fil Ard)
berpijak , titik tolak
atau al-mahda 2. Sebagai Khalifah dibekali
Prinsip ini bersifat
dengan 2 (dua) hal, yaitu
universal, artinya a. Manhaj al-hayah (aturan
berlaku pula dalam
cabang-cabang ilmu kehidupan) ; dan
fiqh
b. Wasilatul Hayat (Sarana
Kehidupan)

Anda mungkin juga menyukai