Anda di halaman 1dari 174

MANAJEMEN PRODUK

DAN HARGA

AR
What Is a Product?
Potential product

Augmented product
Expected product
Basic product

Core
benefit
What is Product ?

 Setelah Planner menganalisa :


Organisasi : Corporate Objectives
Policy constrain
Organizational Design
Generic Demand : Identify unmeet consumer need
New market segments
Product Life Cycle
Brand Demand : Product strenght & weaknesses
To have positioned a brand
Against competitors brand according to consumers perceptions of product benefit

Ranked the opportunities and problem

To develop a product strategy ---- > to the identification of alternative product strategies

 WHAT is a PRODUCT ?
Bagi KONSUMEN : a bundle of perceived benefit that will meet his / her needs ( Kelompok manfaat
yang diterima oleh konsumen disesuaikan dengan kebutuhan mereka )
Bagi PRODUSEN : a bundle of attribute that ideally will meet consumers needs
( Ciri dari produk yang ideal yang disenangi oleh konsumen )
Bagi PRODUCT MANAGER : sebagai way of life ( sebagai jalan / sumber hidupnya )
Bagi ADVERTYSING AGENCY : sebagai satu communication challenge ( tantangan dalam mengenalkan
satu produk tertentu )
 Bagi TREASURE ( pemilik Modal ) : source of fund ( sebagai sumber dana )
Product Strategies
 Istilah PRODUCT lebih dari sifat-sifat phisik produk ( physical attributes of the product ), termasuk :
* bentuk package
* services provide before & after the sales
* image / citra yang dimiliki yang berkaitan dengan brand namenya, karena hal ini menunjang kepuasan konsumen
dengan product tsb

 Apakah PLC ?
PLC merupakan akibat dari adanya :
> kekuatan-kekuatan ekonomi
> persaingan
> social psychological ---- > selera konsumen

 STRATEGIES FOR EXISTING PRODUCT


* DIFFERENTIATED & UNDIFFERENTIATED STRATEGY
Market segmentation ---- > 2 strategi produk
DIFFERENTIATED PRODUCT STRATEGY : separate product be designed to meet the needs of each segment
( produk-produk yang tersendiri dirancang untuk
setiap segmen ). Contoh : Pasta Gigi Pepsodent di
buat dalam ukuran yang besar dan kecil

UNDIFFERENTIATED PRODUCT STRATEGY : uses a single product, but differentiates the promotional strategy /
advertysing massage ( produknya hanya satu macam, satu service, satu macam
produk bagi semua segmen pasar yang ingin dicapai ), Misal :
pemasaran sabun Cousons, dalam hal ini sabun tsb
dimaksudkan untuk dikonsumsi oleh bayi dan orang dewasa
 * NO PRODUCT CHANGE
Produk-produk yang sukses tidak perlu selalu diubah. Pemasaran yang sukses membutuhkan : perbaikan massage

yang kuno, improving media mix


Product Strategies
 * PRODUCT REPOSITIONING
~ Tidak selalu membutuhkan perubahan dalam product attributes tetapi :
a. Membutuhkan perubahan-perubahan persepsi konsumen thd benefit drpd product
b. Mendapatkan new uses bagi product-product lama
Berhasil bila :
Repositioning brand dalam growing market

~ Perubahan persepsi konsumen terhadap brand mendekati ideal brand, atau


~ Merubah persepsi ideal brand, mendekati brand yang dipromosikan

Sulit, karena konsumen akan merubah basic value thd type product

 * PRODUCT IMPROVEMENT
~ Changes in the attributes of a product
~ Package is redesigned ----- > mempertinggi pengenalan product
~ New services, before or after sales ---- > garansi --- > bagian penting dr product strategy

 * PRODUCT EXTENSION
Merupakan strategi product yang dikaitkan dengan product line / jajaran produk
Motivasi : mengisi gap dlm product line dgn menggunakan kelebihan kapasitas produksi & pemasaran, menghadapi pesaing
Tak begitu berbahaya, karena, :
~ menunjukkan satu jajaran business yang telah dikenal sekarang ini. Misal : Sabun Lux dengan bermacam-macam
bentuk dalam product linenya, sehingga lebih mudah dalam memasarkannya
~ efisiensi pemasaran ---- > Brand sama, Channel of Distribution sama ~ skala produksi yang ekonomis
Resiko : ----- > gagal
~ membahayakan brand image ~ brand cannibalism bagi brand yang ada sebagai saingan
~ memperburuk hubungan dengan pengecer
Product Strategies
 Diversification through new product
~ HORIZONTAL : terjadi bila product baru ditambahkan, yg mempunyai hubungan yg dekat dgn
product-product lama dan tingkatan yang sama
~ VERTICAL : terjadi dalam product line, perusahaan memprodusir produk-produk yang
sebelumnya dibeli
~ CONGLOMERATE : semata-mata untuk meningkatkan ROI, tak ada hubungan dengan produk lama

 * PRODUCT ELIMINATION
Strategi menyisihkan / menghapuskan salah satu type product yang ada
Kriteria product-product yang lemah :
a. sharte tak sebanding dengan tahun-tahun sebelumnya
b. Sales tidak mencapai tingkat yang diramalkan
c. Profit tidak dapat mencapai tingkat minimum yang diharapkan
Strategi yang tepat kalau terjadi hal-hal demikian :
a. Membuang / menyisihkan product
b. Menjual pada perusahaan lain
c. Menurunkan marketing cost

 DEVELOPING NEW PRODUCT


Mempunyai motivasi :
1. Keinginan untuk pengembangan didalam perusahaan / internal growth
2. Menawarkan product line yang full
3. Kelebihan kapasitas produksi dan fasilitas pemasaran
4. “ Being first “ distribution bidang yang baru
Product Mix

Width - number of
different product
lines

Length - total Product Mix -


number of items all the product
within the lines lines offered

Depth - number of
versions of each
product
DEFINISI PRODUK
 Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen
 Pentingnya suatu produk fisik bukan pada
kepemilikannya tetapi manfaat yang dapat
diberikan oleh produk tersebut.
Suatu produk dibuat biasanya didasarkan atas :

 Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa


tidak memiliki kepuasan dasar (fisiologis)
 Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu
dari kebutuhan tersebut
 Permintaan adalah keinginan akan suatu produk
yang didukung dengan kemampuan serta
kesediaan membelinya
 Pertukaran adalah cara mendapatkan suatu
produk yang diinginkan dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya
LIMA TINGKATAN PRODUK
 MANFAAT INTI (CORE BENEFIT)
 PRODUK DASAR (BASIC PRODUCT)
 PRODUK YG DIHARAPKAN (EXPECTED
PRODUCT)
 PRODUK YANG DITINGKATKAN
(AUGMENTED PRODUCT)
 PRODUK POTENSIAL (POTENTIAL
PRODUCT)
HIRARKI PRODUK
 KELUARGA KEBUTUHAN,kebutuhan inti yang mendasari
keberadaan suatu kelompok produk
 KELUARGA PRODUK,semua kelas produk yang dapat
memenuhi suatu kebutuhan inti dengan efektifitas memadai.
 KELAS PRODUK,sekelompok produk dalam keluarga
produk yang diakui mempunyai kesamaan fungsi
 LINI PRODUK,sekelompok produk dalam suatu kelas
produk dijual dan dipasarkan pada konsumen yg sama
 JENIS PRODUK,satu kelompok produk dalam satu lini
produk
 MEREK,nama yg diasosiasikan dengan satu atau beberapa
produk dalam lini produk
 UNIT PRODUK,satu unit tersendiri dalam suatu merek.
KLASIFIKASI PRODUK
 DAYA TAHAN DAN WUJUD
 Barang yang terpakai habis
 Barang tahan lama
 Jasa
 BARANG KONSUMSI
 Convenience,barang yang sering dibeli konsumen
 Shopping,dibeli berdasarkan
kesesuaian,kualitas,harga dan gaya hidup
 Specialty,memiliki karakteristik unik
 Unsought,jarang diketahui oleh konsumen
 Nilai produk meliputi,nilai produk
(mutu),nilai pelayanan,nilai personil,nilai
citra.Sedangkan biaya meliputi biaya
produksi,biaya promosi & penjualan,biaya
R&D,biaya overhead
 Perusahaan harus memutuskan apa yg
ingin dicapai dengan penawaran produk
tertentu berdasarkan pasar sasaran dan
posisi pasarnya
PENGERTIAN MUTU
 Mutu adalah sifat-sifat yang dimiliki suatu
benda/barang atau jasa yang secara keseluruhan
memberi rasa puas kepada penerima atau
penggunanya karena telah sesuai atau melebihi apa
yang dibutuhkan dan diharapkan para pelanggannya.

 Orang yang bermutu dalam berkinerja selalu berusaha


mengidentifikasi siapa pelanggannya dalam setiap
kegiatan yang dilakukan, dan mengidentifikasi apa
kebutuhan dan harapannya untuk diusahakan dipenuhi
sejauh mungkin.

AR
Mutu berawal dari Diri Kita Sendiri

 Mutu adalah naluri manusia


 Kita selalu mengharap, bahkan menuntut agar
orang lain memberi dan melayani kita segala
sesuatu yang bermutu. Tetapi jangan lupa,
bahwa orang lainpun juga selalu mengharap dan
menuntut segala sesuatu yang bermutu dari kita.
 Kondisi resiprokal inilah yang membuat
kehidupan ini bermutu dan menyenangkan.
AR
SISTEM MANAJEMEN MUTU

 Memberikan kerangka kerja yang dapat


diandalkan untuk implementasi program mutu,
mengukur / mengaudit kinerja organisasi untuk
perbaikan mutu tanpa akhir.

 Memadukan semua unsur yang dibutuhkan


organisasi untuk memperbaiki kepuasan
pelanggan melalui produk, jasa dan proses yang
lebih baik.

AR
PENDEKATAN MELALUI SISTEM MANAJEMEN
MUTU MENDORONG PERUSAHAAN untuk
 Menganalisis persyaratan pelanggan / stakeholder
 Menentukan dan menspesifikasikan semua proses
yang berkontribusi terhadap pencapaian mutu produk
 Memelihara agar seluruh proses selalu terkendali
 Menyusun kerangka kerja untuk perbaikan
berkesinambungan agar pelanggan puas
 Memberikan keyakinan kepada perusahaan (institusi)
dan pelanggan untuk menghasilkan produk yang
konsisten dalam memenuhi persyaratan mutu

AR
PRINSIP DASAR SISTEM MANAJEMEN MUTU:
TRILOGI JURAN

 PERENCANAAN MUTU ( QUALITY PLANNING )


 Fokus kepada penyusunan kebijakan / tujuan mutu dan proses
operasional untuk mencapai tujuan mutu

 PENGENDALIAN MUTU ( QUALITY CONTROL )


 Fokus kepada pemenuhan persyaratan mutu

 PERBAIKAN MUTU ( QUALITY IMPROVEMENT )


 Fokus kepada peningkatan kemampuan memenuhi persyaratan
mutu (efektivitas dan efisiensi)

AR
Filosofi Mutu Kinerja
1. Setiap pekerjaan menghasilkan produk dan/atau jasa.
2. Produk dan jasa itu diproduksi karena ada yang
memerlukan.
3. Orang-orang yang memerlukan produk/jasa itu disebut
pelanggan.
4. Produk dan/atau jasa itu merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh pelanggannya.
5. Produk atau jasa itu harus dibuat sedemikian rupa agar
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya.
6. Produk atau jasa itu disebut bermutu bila dapat memenuhi
atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggannya.

AR
Perencanaan Strategik Untuk Mutu
 Mutu tidak akan datang dengan sendirinya, perlu usaha
khusus
 Peningkatan mutu yang terus-menerus adalah hasil dari
budaya kerja
 Budaya kerja yang baik adalah hasil pembinaan jangka
panjang
 Agar budaya kerja yang baik tercapai perlu perencanaan
jangka panjang yang bersifat strategik
 Rencana jangka panjang perlu tujuan yang jelas, yang
berfokus pada kepentingan dan kebutuhan para pelanggan
 Rencana jangka panjang harus realistik, berdasarkan
kondisi diri dan lingkungan

AR
PERAN SISTEM MANAJEMEN MUTU
DALAM PENGEMBANGAN PRODUK
Kegagalan program mutu suatu organisasi apapun
disebabkan salah satu :

 Memiliki sistem manajemen tanpa keinginan kuat

 Memiliki keinginan kuat tanpa membangun sistem


manajemen

AR
Definisi Operasional
 Mutu PRODUK adalah pencapaian kesesuaian dengan standar
yang telah ditentukan.
 Jaminan mutu adalah keseluruhan aktivitas dalam
berbagai bagian dari sistem untuk memastikan bahwa
mutu produk atau layanan yang dihasilkan selalu
konsisten sesuai dengan yang direncanakan/ dijanjikan.
Di dalamnya terkandung proses penetapan dan
pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan
secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga seluruh
stakeholders memperoleh kepuasan.

AR
Pencapaian Standar Mutu diukur melalui
Indikator (Tabel 3), dikelompokkan ke dalam :

 Input
 Process
 Output
 Outcome
 Impact

IPB
Mekanisme Penjaminan Mutu

Plan

Action Do

Check

IPB
Plan
 Penetapan Kebijakan Mutu
 Penetapan Standar Mutu
 Penetapan Tujuan/Sasaran Mutu
 Termasuk Penetapan
Indikator Kinerja
 Penetapan Prosedur untuk
Pencapaian Tujuan Mutu

Manual/
Pedoman Mutu
AR
Do

 Pelaksanaan seluruh kegiatan


yang terkait dengan pendidikan
menurut prosedur yang telah
ditentukan.

IPB
Check dan Action
Evaluasi Diri
Pedoman/ (Departemen)
Manual Mutu

Laporan
Internal audit Lokakarya Hasil
Mutu Evaluasi

Dokumentasi
Pelaksanaan Laporan Rumusan
Kegiatan External Tindak lanjut
Examiner

AR
Indikator Kinerja : 1. Input (Mahasiswa)

Indikator Cara Perhitungan


Persentase mahasiswa Mahasiswa baru lima
dengan NEM > 49 tahun terakhir
Rata-rata NEM Mahasiswa baru lima
mahasiswa baru tahun terakhir
Tingkat kompetisi Mahasiswa baru tahun
mahasiswa baru terakhir
Asal geografis mahasiswa Mahasiswa baru tahun
terakhir

AR
Indikator Kinerja : 1. Input
(Dosen dan Sarana Pembelajaran)

Indikator Cara Perhitungan


Rasio Dosen - Mahasiswa Lima tahun terakhir
Persentase Dosen berpendidikan Lima tahun terakhir
S3
Rasio kecukupan ruang kuliah dan Lima tahun terakhir
laboratorium
Rasio kecukupan alat bantu Lima tahun terakhir
pembelajaran
Rasio kecukupan koleksi buku teks Lima tahun terakhir
< 5 tahun di perpustakaan
AR
Indikator Kinerja : 2. Proses
Indikator Cara Perhitungan
Rata-rata IPK semester Mahasiswa semester
berjalan berjalan
Persentase mahasiswa Lulusan lima tahun
dengan masa studi 48 bulan terakhir
Rata-rata lama penyelesaian Lulusan lima tahun
studi terakhir
Rata-rata waktu Lulusan lima tahun
penyelesaian tugas akhir terakhir
Jumlah mahasiswa drop out
per tahun

AR
Indikator Kinerja : 3. Proses (lanjutan)
Indikator Cara Perhitungan
Persentase Dosen dengan Setiap semester,
rataan hasil angket > 3 rata-rata hasil kuestioner
Tingkat kehadiran Absensi selama satu semester
mahasiswa
Tingkat kehadiran staf Absensi selama satu semester
pengajar
Ketepatan rencana dan Kecocokan absensi dan rencana
pelaksanaan perkuliahan / kuliah/praktikum
praktikum
Ketepatan jadwal Waktu pemasukan nilai
pemeriksaan ujian dan
pemasukan nilai
AR
Indikator Kinerja : 3. Output

Indikator Cara Perhitungan

Jumlah lulusan per Lulusan lima tahun


tahun terakhir
Persentase lulusan Lulusan lima tahun
dengan IPK >= 3 terakhir
Rata-rata IPK Lulusan lima tahun
lulusan terakhir

AR
Indikator Kinerja : 4. Outcome
Indikator Cara Perhitungan
Persentase lulusan Lulusan lima tahun
yang memperoleh terakhir
pekerjaan pertama
dalam waktu 3 bulan
setelah lulus
Rata-rata waktu Lulusan lima tahun
tunggu kerja lulusan terakhir
Status akreditasi Review lima tahun
PS/Departemen sekali
AR
Indikator Kinerja : 5. Impact

Indikator Cara Perhitungan

Jumlah kegiatan (event) Keadaan lima tahun


in-campus recruitment terakhir
Jumlah in-campus Keadaan lima tahun
recruitment (orang) terakhir
Jumlah pelamar (calon Keadaan lima tahun
mahasiswa baru) terakhir
AR
Strategi Kerja
Persiapan Sistem Jaminan Mutu

Kegiatan yang Sistem Jaminan


sudah berjalan Mutu PT yang Ideal

Langkah-langkah
strategis / pragmatis
Database, SOPs
AR
Perancangan dan
Pengembangan
Produk
Karir
Karir (Strata)

S3+

S3
S2

S1

Waktu (Tahun)
3 Elemen Kreativitas

Ekspertis Skill Berpikir


Kreatif
Kreativitas

Motivasi
Pendahuluan
From Concept to Production
Concept Detail Engineering Prototyping Tooling Production
design design Analysis

Conceptual 3D CAD&Modelling

Detail

Virtual Prototyping VR & FEA


Waktu yg
Engineering Analysis dihemat=

Prototyping RP & Manufacturing

Tooling
$
Production
Rentang Waktu
CAD-FEAnalysis-Prototype
CAD

FEA

Prototype
Contoh: Studi Kasus 1
 Benchmarking Produk (Produk sepeda
motor merk Honda Tahun 1996, 2000 dan
2004).
 Identifikasi perubahan desain:
 Fungsi (Function)
 Bentuk (Shape)
 Materials
 Proses manufaktur (Manufacturing Process)
 Presentasi (Minggu ke-2)
 Design Team: Group mahasiswa (5/Team)
 Presentasi disiapkan dalam MS Power Point
Creating Breakthrough Product
 Kombinasi TECHNOLOGY dan STYLE (Include:Confort)
High
STYLE
Low

Low High

TECHNOLOGY
Creating Breakthrough Product
 Kombinasi TECHNOLOGY, CONFORT dan STYLE

High
STYLE
Low

Low High

TECHNOLOGY
Siklus Teknologi
Perlu Inovasi

Pertumbuhan Matang Penuaan


Kematangan
Tingkat

Waktu
Perancangan & Pengembangan Produk

 Product can be developed to follow


 Market pull (Customers driven) or
 Technology push (Technology driven)
Technology

Market
SMEs
Market Pull Based Product

Family Tree of
Dsg
• Function
Kreativitas • Ergonomic
penting!!! • Aesthetic
•New Tech&ICT
Mission

Customer Needs Spec Target Generate Concept Spec Refining


(Innovative,Q, $, Concept Design Selection
t)

Economic Analysis Final Concept Design


(Mfg Cost) (AutoCAD, SolidWorks, NEXT
CATIA, ProEng etc)

Concept Development Time&Cost


Misi
 Diskripsi singkat produk
 Goal
 Target Market
 Asumsi
 Stakeholders
Pengolahan data

 Indikator
Bobot=angk
(Kuantitatif)
a

 Statistik

 Hasil Kuesioner
(Kualitatif)
Customer Needs
 Customer Needs=Product Opportunity Gap
 SET factors: Social-Economic-Technology
Social Trends

S
Product T
Opportunity Technology
Advances
Gap (POG)
Economic
Forces
E
Creating Breakthrough Product
 Combination of TECHNOLOGY and STYLE
High
STYLE
Low

Low High

TECHNOLOGY
Position of our product
Competitor Our product

$
t
Need to be planned
Adoption New Tech+ICT in
Product&Process

INPUT PROCESS OUTPUT OUTCOME

Raw
Materia Production Product
l Process

Market
Time Compression
From Concept to Production
Concept Detail Engineering Prototyping Tooling Production
design design Analysis

Conceptual 3D CAD&Modelling
New
Detail Tech&ICT
play the role
Virtual Prototyping VP & FEA here
Time
Engineering Analysis saving=

Prototyping RP & Manufacturing

Tooling
$
Production
Lead Time
CAD-FEA-Prototype-Testing-Production

CAD
FEA

Testing
Production

Prototype Casting
Economic Analysis:
Cost-Benefit Profile
Revenue
Cumulative $

Profit

Development Cost

Start Project Market BEP Time


Launch
Materials and Process Selection
PRIMAs=Manufacturing Process Information Maps

MATERIALS

Process: Highest
PRODUCT QUANTITY

Q, Lowest Cost
and Lowest time
PRIMAs: Example
Irons CarbSteel Magnesium Aluminium Thermo
& Alloys & Alloys plastics
1-100 Centr.Cast Centr.Cast Invest Cast Centr.Cast Vacum Formg
(Very small) Invest Cast CerMoldCast CerMoldCast CerMoldCast Rotat Mould
CerMoldCas EDM Man Machin EDM
t ChemMachin EDM ChemMachin
Man Machin Ultrasonic ChemMachin
100-1000
(Small)
1000-10000
(Small-Med)
10000-100000
(Med-High)
100000+
(High)
Successful Product
 Product should have fitures and shape that
meet with the customers needs (usefulness
and desirable)
 Marketable (profitable)
 Product should be competitive -> High Q,
Low C and Low t.
Overview:
 Benda dibuat langsung dari data
CAD menggunakan salah satu
metode Layer Manufacturing: SLS
(Selective Laser Sintering)
 SLS-mampu membuat produk
dengan geometri sangat kompleks
dan berongga) dari material
berbentuk serbuk seperti Polymer,
Metal, Ceramic, atau Cermet
Proses SLS dan Produk
Produk yang sukses
 Sukses menurut sudut pandang investor
 Sukses
 Finansial
 Brand image
 Sukses
 Produk harus memiliki fitur dan bentuk yang oleh
customers dipandang berguna, berdaya guna
dan sangat diinginkan.
 Berdaya jual tinggi: memberikan profit
5 Parameter penguji kinerja
pengembangan produk
 Kualitas produk
 Ongkos produk
 Waktu yang diperlukan untuk
pengembangan
 Ongkos pengembangan
 Kapabilitas pengembangan
Metriks Kinerja Product
Development
 Firm level: The R&D Effectiveness Index
(McGrath)

% New product revenue  Net profit %  R & D% 


EI 
R & D%
Metriks Kinerja Product Development
 Programme level:
INTERNAL EFFICIENCY EXTERNAL EFFECTIVENESS
BUSINESS METRICS
PROCESS METRICS • Profit
Metrics

• Product performance vs • Return of investment/IRR


Spesification
• Break even time
• Develompent time
• Market share
• Development cost
• Market position
• Quality
• Sales
• Team satisfaction
•Margin
• Speed to market
•Revenue

CUSTOMER METRICS
• Customer acceptance
•Customer satisfaction

Start Project Market Launch Time


Kualitas Produk
 Seberapa bagus produk yang dihasilkan?
 Apakah telah sesuai dengan
kebutuhan/memuaskan customers/users?
 Apakah produk tsb cukup robust dan reliabel?
 Kualitas produk terefleksi dalam
 marketshare (berapa % market yang dapat
diperoleh?)
 Suatu harga yang akan dibayar oleh customers
(maukah customer membeli dengan harga tsb?)
Ongkos Produk
 Berapa ongkos manufakturnya (termasuk
kapital peralatan, tooling dan tambahan
ongkos setiap kenaikan jumlah unit yang
dibuat)?
 Ongkos produk menentukan berapa profit
yang dapat diperoleh untuk suatu volume
penjualan tertentu dan harga jual tertentu
Waktu Pengembangan
 Seberapa cepat tim pengembang
menyelesaikan tugasnya
 Waktu pengembangan menentukan
 seberapa responsifnya perusahaan dalam
mengantisipasi tekanan kompetisi dan
perkembangan teknologi
 Seberapa cepat perusahaan memperoleh
keuntungan/economic return dari kerja tim
tsb?
Waktu pembuatan produk semakin
singkat, pengenalan ke market lebih
awal, sales volume lebih tinggi

Kita

Sale Volume
Kompetitor

Raw
Material Process Produk

Waktu
Waktu
Biaya Pengembangan
 Berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk mengembangan produk
tsb?
 Biaya pengembangan biasanya bagian
yang signifikan dari kebutuhan investasi
untuk memperoleh profit
Kapabilitas Pengembangan
 Apakah tim dan perusahaan memiliki
cukup kemampuan untuk mengembangkan
produk baru?
 Kapabilitas pengembangan merupakan
aset perusahaan yang dapat digunakan
untuk mengembangkan suatu produk baru
di masa datang lebih efektif dan ekonomis.
Siapa Perancang&Pengembang
Produk?
 Pengembangan produk adalah suatu kegiatan
interdisipliner yang memerlukan kontribusi dari
semua fungsi yang ada dalam perusahaan.
 Umumnya melibatkan 3 fungsi utama yang ada
dalam perusahaan yaitu:
 Pemasaran (Marketing)
 Desain (Design)
 Manufaktur (Manufacturing)
 Produk dirancang dan dikembangkan oleh
sebuah TEAM
Marketing
 Mediator komunikasi antara perusahaan dan
customers
 Mengidentifikasi POG (Product Opportunity Gap)
 Mendefinisikan segmen market
 Mengidentifikasi kebutuhan customer (customer
needs)
 Menetapkan harga jual (prices)
 Peluncuran dan promosi produk
Desain
 Mendefinisikan bentuk fisik produk terbaik
sesuai kebutuhan customer
 Fungsi desain termasuk:
 Engineering design (mekanikal, elektrikal,
software dsb), dan
 Industrial design (estetika, ergonomi, user
interfaces)
Manufaktur
 Bertanggung jawab pada perancangan dan
pengoperasian sistem produksi
 Definisi yang lebih luas, selain tugas
diatas, termasuk pembelian/purchasing,
distribusi dan instalasi
Tim Pengembang Produk
 Project Team:
 Team leader
 Core team
 Extended team
Tim Pengembang Produk

Finance Sales
Legal: Patent

Tim inti
Ahli Manufaktur

Prof.Marketing Spc Pembelian

Ketua Tim
DesainerElektrikal
Desainer Industri

Desainer Mekanikal

Tim
Pendukung
Contoh atribut-atribut pengembangan
beberapa produk

Obeng Sepatu Roda Printer HP Sedan Pesawat


DJ500 Chrysler Boeing 777
Vol.Prod/Th 100.000 100.000 1.500.000 250.000 50

Umur Jual 40 Th 3 Th 3 Th 6 Th 30 Th

Harga Jual $3 $200 $365 $19.000 $130.000

Jumlah Part 3 35 200 10.000 130.000

Waktu Peng 1 Th 2 Th 1,5 Th 3,5 Th 4,5 Th

Tim Internal 3 orang 5 orang 100 orang 850 orang 6.800 orang

Tim Eksternl 3 orang 10 orang 100 orang 1400 orang 10.000


orang
Biaya $150.000 $750.000 $50.000.000 $1 M $3 M
Peng/Invest $150.000 $1.000.000 $25.000.000 $600.000.00 $3 M
0
2. Proses Pengembangan dan
Organisasi
 Proses: urutan langkah untuk mentransform
input menjadi out
 Proses pengembangan produk: urutan langkah
atau aktivitas untuk membuat konsep, men-
desain dan mengkomersialisasikan produk
 Kegiatan pengembangan produk-lebih banyak
melibatkan kegiatan intelektual dan organisasi
dari pada kerja fisik
Pengembangan Produk

Platform
Technology Process-intensive Market
Customized
Pengembangan Produk:
• Technology-push product
• Platform product
• Process-intensive product
• Customized product
Definisi Proses Pengembangan
 Quality Assurance
 Koordinasi-teamwork
 Perencanaan (planning)-milestone
 Manajemen-benchmarking utk ases kinerja
kegiatan yang sedang berlangsung dg
yang sudah mapan
 Perbaikan (improvement)
Proses pengembangan generik:
5 Fase
1. Pengembangan konsep (concept development)
2. Desain sistem-level
3. Desain detail
4. Pengujian dan penyempurnaan
5. Produksi (production rump-up)

Concept Detail Engineering Prototyping Tooling Production


design design Analysis

Desain System-Level
Produksi
Desain Detail
Pengujian&Penyempurnaan
Proses pengembangan produk
secara generik
Mission 1. Concept 2. System- 3. Detail 4. Testing& 5. Production- Product
Statement development level design Refining Ramp-up launch
design
Marketing

Design

Manufact

Fungsi
lain
Organisasi

Tipe Organisasi Fungsional Tipe Organisasi Proyek

Ketua Anggota

m fu
an ng
aj sio
eri na
al l

fungsional manajerial
Tipe Organisasi Matriks Tipe Organisasi Matriks Proyek
Proyek Lightweight Heavyweight
Proses pengembangan
konsep Produk
Misi

Identifikasi Tetapkan Membuat Pemilihan Menyempurna


Kebutuhan Spesifikasi Konsep Konsep kan Spesifikasi
Target Produk

Analisis Perencanaan Proyek


Ekonomi Pengembangan

Concept
Pengembangan Konsep Produk Design
Langkah-1:
Idenstifikasi CN
1. Menetapkan misi produk-
dirangkum dalam mission
statement
 Isi:
 Deskripsi singkat produk yang
akan dirancang
 Gol: kapan dikenalkan, berapa
harganya
 Pasar primer? dan sekunder
 Asumsi?
 Stakeholder?:
 Customer Needs=Product Opportunity Gap
 SET factors: Social-Economic-Technology

Social Trends

S
Product T
Opportunity Technology
Advances
Gap (POG)
Economic
Forces
E
2. Mengumpulkan pendapat
customer/Daftar Needs
 Cara:
 Wawancara pada calon pengguna
 Grup fokus
 Observasi pada pengguna
 Needs disusun menggunakan
bahasa&kalimat awam/bukan bahasa
teknik: Daftar Needs
 Media penyimpan
 Kaset, CD, Disket, Flash Memory dsb.
 Daftar Needs
 Cara:
 Susun Needs berdasarkan kelompok hirarki
 Susun kembali berdasarkan tingkat
kepentingannya. Penting di atas dan Tidak
penting dibawah
Langkah-2:
Menetapkan Spesifikasi
 Spesifikasi produk adalah variabel-variabel yang
menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh
sebuah produk. Beberpa perusahaan mengunakan istilah
“kebutuhan produk” atau “karakteristik engineering”.
Perusahaan lain memberi istilah “spesifikasi” atau
“spesifikasi teknis” untuk menjelaskan variabel desain
utama dari suatu produk.
KAIDAH SPESIFIKASI

 Kaidah Spesifikasi terdiri dari :


 Definition
Spesifikasi harus terdefinisikan sebagai semua aspek teknisdari
produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
 Information
Spesifikai harus diinformasikan secara relevan dan up to date
 Function
Pernyataan yang jelas mengenai fungsi dari rpoduk nerupakan
titik awal dari penyususnan spesifkasi
 Constraint
Berbagai batasan dan limitasi masalah serta tujuan yang menjadi
range kerja dari tim pengembang
 Iteration
MENYUSUN SPESIFIKASI TARGET

Proses penyusunan spesifikasi target:


 Menyiapkan gambar metrik
 Mengumpulkan informasi-informasi tentang pesaing
 Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat
dicapai untuk setiap metrik
 Merefleksikan hasil dan proses
MENENTUKAN SPESIFIKASI AKHIR

Penyusunan spesifikasi akhir yang meliputi proses :


 Mengembangkan model teknis suatu produk
 Mengembangkan model biaya produk tersebut
 Memperbaiaki spesifikasi, melakukan trade-off
 Menentukan spesifikasi yang sesuai
 Merefleksikan hasil dan proses
PRODUCT DESIGN SPESIFICATION
( PDS )
Format lengkap dari spesifikasi dalam PDS :
 Identification (Judul, wewenang, tanggal penyusunan)
 Issue Number (Publication history)
 Content List (Daftar isi)
 Foreword (Kata pengantar, latar belakang, dasar teori)
 Introduction (Manfaat, tujuan penyusunan PDS)
 Scope (Inklusi, eksklusi, batasan masalah)
 Definition (Kualifikasi/syarat-syarat khusus yang
digunakan)
 Body of PDS (Performance Requirement, Manufacture
Requirement, Acceptance Standard, Disposal dan
Operation Requirement)
 Appendices (Contoh, Kesimpulan dan Saran)
 Index
 Referensi
Kriteria PDS
MANUFACTURE
REQUIREMENT
Processes
Materials
Assembly
Packing
Quantity
Delivery Date
PERFORMANCE
REQUIREMENT
Function ACCEPTANCE
Appearance STANDARD
PRODUCT Inspection
Reliability DESIGN
Environment Testing
SPESIFICATION Standard
Ex-Works Cost
Ergonomic Patent
Quality
Weight
Noise OPERATION DISPOSAL
REQUIREMENT Standard
Instalation Legislation
Use Company Policy
Maintenance Hazard
Safety
Cara Menyusun Spesifikasi
 Membuat daftar Metric dengan unit atau
satuan berdasarkan daftar Needs
 Membuat matriks Metrics vs Needs
 Melakukan benchmarking pada produk
sejenis yang telah ada dipasar
 Mengisi setiap metric dengan data
kuantitatif dan disusun bersama dengan
hasil benchmarking
 Menetapkan nilai target ideal dan marginal
yang dapat dicapai untuk setiap metrik
 Sempurnakan spesifikasi supaya lebih
kompetitif
 Merefleksikan hasil dan proses
NILAI MARGINAL DAN IDEAL SPESIFIKASI
TARGET

Biaya Manufactur

Nilai Marginal

Nilai Ideal

Nilai Spesifikasi
Matriks: Needs-Metrics

QFD
METRICS
NEEDS
QFD
Quality Function Deployment
 Tujuan utama dari manufacture adalah memproduksi
produk yang paling cepat sampai ke tangan konsumen
dengan biaya yang serendah mungkin tapi dengan
kualitas terbaik.caraQFD
 QFD adalah metodologi design yang bertujuan memenuhi
kebutuhan, keinginan dan nilai (value) dari konsumen
dengan menterjemahkannya ke dalam setiap tahap
pengembangan dan mencari tindakan yang tepat pada
setiap tahap itu untuk mencapai tujuan tersebut.
 Kebutuhan konsumen ditranformasikan dalam setiap
tahap product life cycle dalam kerangka pengembangan
produk berkelanjutan ( continous product improvement )
 QFD : transformasi (4W+1H)
 Kebutuhan konsumen ( what & when )

 Posisi persaingan ( where & why )

 Karakteristik teknis ( how )

 Matriks hubungan ( what & how )

 Target ( how & how much )


QFD
Ada dua proses utama :
 Product quality deployment
Translate bahasa konsumen  bahasa spesifikasi
teknis
 Deployment of quality function
Mendefinisikan spesifikasi teknis ke dalam proses
manufactur secara menyeluruh
Keuntungan penerapan QFD
 QFD menyediakan kerangka komunikasi kerja yang
terstruktur dan sistematis antara marketing, engineering,
dan manufacturing dalam proses pengembangan yang
simultan
 Keuntungan lain :
 Sederhana namun terstruktur

 Mendorong pada keputusan yang fokus/detil

 Kemudahan pendefinisian alur keputusan

 Format umum dalam proyek menyeluruh


Membuat Konsep Produk
 Konsep produk dibuat
berdasarkan pada
spesifikasi akhir yang
telah dibuat
Brainstorming
 Salah satu cara untuk
menggali ide
 Semua ide
ditampung…(asumsi) Wooww!!
tidak ada yang salah
 Brainstorming efektif 
dengan cara mapping
Contoh:
Therapy Equipment
(Reyes_UPI,2005)
Langkah-3:
Membuat Desain Konsep
 Desain konsep dibuat berdasarkan pada spesifikasi akhir
 Ide desain konsep dikembangkan berdasarkan pada problem
dan problem kemudian dipecahkan dengan cara
 Dekomposisi dari masalah yang kompleks menjadi
sederhana
 Fokus pada submasalah kritis
 Pencarian secara eksternal
 Wawancara pengguna utama
 Konsultasi pakar
 Mencari paten
 Literatur yang sudah dipublikasikan
 Bechmarking dengan produk terkait
 Pencarian secara internal
 Pembahasan individu maupunkelompok
 Menentukan konsep solusi
Metode mencari konsep solusi :
 Membuat analogi
 Keinginan dan harapan
 Menggunakan stimulus yang berkaitan
 Menggunakan stimulus yang tidak berkaitan
 Menetapkan tujuan
 Metode galeri
 Menggali secara sistematis
 Membuat pohon klasifikasi konsep
 Membuat tabel kombinasi konsep
 Mengatur proses penggalian
 Merefleksikan hasil dan proses
1.Memperjelas masalah :
Memahami masalah
Dekomposisi masalah
Fokus pada submasalah penting
Sub masalah

3.Pencarian Internal
2.Pencarian Eksternal: Secara individu
Pengguna utama, pakar, Secara kelompok
Paten, Literatur, bechmarking

Konsep yang sudah ada Konsep baru

4.Menggali Sistematis
Pohon klasifikasi
Tabel kombinasi
Solusi terintegrasi

5.Merefleksikan Hasil dan Proses


Feed Back
Langkah 4:
Memilih Desain Konsep
 Hasil pemilihan adalah desain konsep terbaik
menurut kriteria yang telah disepakati oleh tim
pengembang produk (Contoh kriteria=mudah
penanganan, mudah digunakan, mudah
pembuatannya, awet dsb…)
 Metode (membandingkan antara produk yg
sedang didesain dengan produk referensi)
 Screening
 Scoring
Langkah 5:
Arsitektur Produk
 Produk
 elemen fungsional dan elemen fisik
 Elemen fungsional
 Suatu kegiatan operasi dan transformasi
secara individual yang memberikan kontribusi
pada kinerja keseluruhan produk
 Contoh: produk sepeda>>fungsi pengereman
Arsitektur Produk
 Elemen fisik
 Part,komponen, sub-assembly yang
mendukung fungsi produk
 Contoh: produk sepeda>>kampas rem, rantai,
pedal dsb.
 Chunk
 Kumpulan elemen fisik
 Modular
 Kumpulan chunk yang memiliki satu atau
beberapa elemen fungsi, dan interaksi antar
chunk terdefinisi secara baik serta umumnya
pendukung fungsi utama produk
Contoh: Mesin printer
 Arsitektur produk=disusun dalam bentuk
blok-blok.
Motor
Stepper Inkjet
Cartridge

Motherboard

Frame
Langkah 6:
Desain Industri
 Success story suatu produk,
 Handphone Motorola MicroTAC (produk lama:
DynaTAC).
 MicroTAC: dalam 2 tahun pertama setelah
dikenalkan dipasar tahun 1989 penjualannya
mencapai > $1 billion (Kamm&Poklop, 1992).
 Kunci sukses: kombinasi Teknologi terbaru,
Estetika dan Fungsional.
DynaTAC dan MicroTAC
DynaTAC MicroTAC
Ukuran&Bobot - 220 cm3, 300g
Fitur kinerja - 30min, 70min
Alphanumeric/constant memory
Ergonomik - Sesuai dg wajah
Folding design-flip (on/off)
Ketahanan - 4ft jatuh dilantai semen tetap OK,
tahan suhu ekstrim, kelembaban,
shock, debu & vibrasi
Manufaktur 3000 part- 400 parts 2 jam, tanpa skrup
40 jam
Penampilan - Canggih/futuristik, simbol status-
membanggakan
Desainer Industri
 Bertanggung jawab pada aspek produk
yang berkaitan dengan user:
 Estetika produk: Style (penampilan, suara,
rasa, bau dsb)
 Interface fungsional: Ergonmik (bagaimana
produk digunakan)
Desain Industri
 Perspektif sejarah
 Eropa:
 Enjiner dan Arsitek
 Desain: sederhana
 From the inside out
 Bentuk mengikuti fungsi
 USA:
 Orang teater dan reklame
 Desain: meriah-rumit
 Penampilan luar lebih penting (asesori) dari pada fungsi.
 Pada akhirnya gaya Eropa diadopsi oleh USA
 Organisasi IDSA (Industrial Designers Society of America)
Desain Industri
 Definisi (IDSA):
“Professional service of creating and
developing concepts and specifications that
optimize the function, value and appearance
of products and systems for the mutual benefit
of both user and manufacturer”
 Fokus DI: mengurusi bentuk produk dan
interaksinya dengan user.
Desainer Industri
 Critical goals (Dreyfuss, 1967)
 Utilitas: aman, mudah pakainya & intuitif
 Penampilan: kombinasi bentuk, garis, proporsi, dan warna
menjadi sesuatu yg indah
 Kemudahan perawatan: mudah dirawat&diganti
(maintenance&repair)
 Biaya rendah: biaya produksi rendah
 Komunikasi: filosofi dan misi perusahaan tercermin pada kualitas
visual produk
 DI: kuliah 4 tahun (Kurikulum: studi patung&bentuk,
gambar, presentasi, skil pembuatan model, material,
teknik manufaktur-lanjut&fabrikasi, pemasaran)
Desain Industri Penting?
 Contoh produk: dilihat dari budget DI
 Tingkat kepentingan DI dapat diuji dengan pertanyaan
berikut:
 Kebutuhan ergonomi
 Mudah pakai
 Mudah perawatan
 Jumlah user yg pakai
 Novel?
 Aman?
 Kebutuhan estetika
 Deferensiasi
 Kebanggaan, image, fashion
 Apakah estetika memberikan motivasi pada tim?
Langkah 7:
Desain untuk Manufakturing
 Desain yang didedikasikan untuk proses manufakturing (&
selama proses pengembangan)
 Tujuan: untuk membuat produk berkualitas tinggi dengan
beaya rendah
 DFM perlu tim cross-Functional karena pekerjaannya
meliputi banyak hal seperti:
 1. sketches, drawing, spesifikasi produk, dan alternatif desain
 2. proses produksi dan assembly
 3. estimasi biaya manufaktur, volume produk, dan waktu ramp-
up/produksi
Metodologi:
Desain untuk Manufakturing
 Estimasi biaya manufakturing
 Menurunkan biaya komponen
 Menurunkan biaya perakitan
 Menurunkan biaya produksi supporting
 Mempertimbangkan dampaknya DFM
pada faktor lain
Biaya Manufakturing:

Biaya Manufakturing
Komponen Perakitan Overhead
standard Custom Tenaga kerja Peralatan&Tooling Support Alokasi tak langsung

Tooling
Proses
Raw material
Biaya Manufakturing:
 Cara lain menentukan Biaya Manufaktur:
 Fixed cost (misal: equipment, tooling, setup)
 Variable cost (misal: raw material, produk,
labor)
 Cost dipresentasikan dalam bentuk
BoM+cost (variable cost+fixed cost)
Total cost=f(jumlah produk)

 Machining
Total cost (Rp)

Rp 10.000,-/unit
Mtl & Proses  Injection
Molding
Rp 1000,-/unit
Mtl & Proses

 Mold cost of Rp
10.000.000,-
 Fixture cost of
Rp 1000.000,-

Jml Produk (unit)


Langkah 8:
PROTOTYPE
 Definisi
 Prototypeadalah suatu produk pendekatan pada
satu dimensi atau lebih
 Prototype=mulai dari sketch hingga artifak yang
memiliki fungsi penuh
 Dimensi=4
 Fokus
 Komprehensif
 Fisik
 Analitik
Type Prototype
Fisik
Produk
Akhir

Mekani
k
Fokus Komprehensif
Simulas
i
Umumnya
Persamaan tidak
Matematik, fisibel
Modeling

Analitik
Aplikasi Prototype
Pembelajaran Komunikasi Integrasi Milestones

Fokus-Analitik

Fokus-Fisik

Komprehensif-
Fisik

Lebih sesuai Kurang sesuai


Langkah 9:
Analisis Ekonomi
 Kuantitatif
 Cash inflow: revenue
 Product sales
 Cash outflow: costs
 Pengembangan produk dan proses
 Pembuatan produk: equipment&tooling
 Pemasaran
 Produksi: raw materials, komponent, tenaga kerja
 Revenue>Cost=Net Present Value (NPV)
 Kualitatif
 Mempertimbangkan hal-hal yang tak terukur (diluar kuantitatif): interaksi
antara proyek dengan
 Perusahaan
 Pasar dan
 Lingkungan makroekonomi
Cashflow untuk Produk Sukses
+Rp

Sales Revenue

Waktu
Biaya Pengemb
Biaya Marketing
Biaya Ramp-up
& Support
Biaya Produksi
-Rp
Metodologi: 4-Langkah
 Membuat model finansial berbasiskan kasus
 Lakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui
hubungan antara finansial, asumsi-asumsi
penting dan variabel model
 Gunakan hasil analisis sensitivitas tsb untuk
mengetahui adanya trade-off
 Pertimbangkan pengaruh faktor kualitatif
terhadap kesuksesan proyek
Langkah 9:
Manajemen Proyek
Pengembangan Produk
 Manajemen proyek adalah suatu aktivitas perencanaan
dan koordinasi berbagai sumber daya dan berbagai tugas
untuk mencapai suatu tujuan.
 Aktivitas berlangsung selama perencanaan proyek dan
eksekusi
 Perencanaan proyek=penjadwalan tugas dan
menentukan kebutuhan sumber daya
 Eksekusi proyek=koordinasi, assesment kemajuan kerja,
pengambilan tindakan kalau ada penyimpangan (tugas
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam
menghadapi suatu kejadian yang tak terduga dan
datangnya informasi baru)
Manajemen Proyek
Pengembangan Produk
 Proyek terdiri dari tugas-tugas yang saling
bergantung satu dengan lainnya
 3 Tipe tugas yang saling bergantung
 1. Sekuensial/Berurutan
 2. Paralel
 3. Kopel
Tipe ketergantungan tugas/pekerjaan
Menerima Pengembangan Desain Sekuensial
spesifikasi /Pemilihan konsep Produk-X

Produksi Produk-
X
Desain Tes Paralel
Produk-X Produk-X
Pengembangan
Program Tes

Produksi Produk-
X
Desain Tes Kopel
Desain Mold
Produk-X Produk-X
Pengembangan
Program Tes
Manajemen Proyek
Pengembangan Produk
 Analisis ketergantungan antara tugas satu
dengan lainnya dapat dilakukan menggunakan
cara:
 1. DSM (Design Structure Matrix)=untuk
merepresentasikan ketergantungan
 2. Gantt Chart=untuk merepresentasikan waktu
tugas
 3. PERT Chart (Program Evaluation and Review
Technique)=untuk merepresentasikan kombinasi
waktu tugas dan ketergantungan (untuk menghitung
critical path)
Manajemen Proyek
Pengembangan Produk
 Dalam fase pengembangan dan Perencanaan Proyek
menghasilkan:Buku kontrak
 Buku kontrak berisi:
 Statemen missi (1 hal)
 Daftar customer needs (1-2 hal)
 Analisis kompetitif (1-2 hal)
 Spesifikasi produk (1-3 hal)
 Sketsa konsep produk (1 hal)
 Forecast penjualan (1-3 hal)
 Analisis ekonomi (1-3 hal)
 Perencanaan manufakturing (1-5 hal)
 Perencanaan proyek (daftar tugas, team staffing&organisasi, jadwal,
budget, area resiko) (1-10 hal)
 Perencanaan pengukuran kinerja proyek (1 hal)
 Insentif (1 hal)
Perencanaan proyek (Elemen pokok
dalam buku kontrak)
 Daftar tugas/pekerjaan (Tugas vs estimasi
jumlah orang-minggu)
 Staffing dan organisasi (tim,
hak&kewajibannya)
 Jadwal proyek (peran orang vs bulan)
 Budget proyek (item yang dibiayai vs jumlah
uang)
 Assesment resiko (Macam resiko, level resiko,
kegiatan utk meminimisasi resiko)
QUIZ (21 April 2005)
 Gambarkan dengan diagram dan
terangkan secara singkat cara membuat
spesifikasi sebuah produk yang akan
saudara buat.
 Waktu: 20 menit
 Nama anggota hanya yang aktif saat ini
(Nama dan no.mhs).
 Buku tertutup
Be the best……
NILAI PELAYANAN
• Perkiraan konsumen tentang kemampuan layanan/manfaat
suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya
• Nilai – nilai individu, dan psikografis dalam ilmu – ilmu sosial
dianggap sebagai the softer side of science ( Kahle dan
Chiagouris, 1997). Mereka berpendapat bahwa nilai – nilai
individu mempunyai hubungan langsung terhadap perilaku
konsumen.
• Kasali (1998) mengartikan nilai individu sebagai sesuatu
yang dipercaya seseorang yang dalam beberapa hal lebih
disukai dari hal – hal yang berlawanan (preferable to its
opposite).
 Kahle (1983) dalam studinya menemukan
bahwa orang – orang yang menganut nilai
kesenangan dan kenikmatan hidup banyak
mengkonsumsi alkohol, dan mereka yang
menganut nilai pentingnya berprestasi memiliki
penghasilan yang tinggi.
 Dalam studinya para ahli menemukan bahwa
human values dan values system menentukan
perilaku – perilaku dalam kehidupan seperti
kontribusi – kontribusi karikatif / zakat (Manser
dan Miller, 1978), konsumsi media massa (
Becker dan Connor, 1981), konsumsi rokok
(Grube et al, 1984), dan kencanduan obat bius
(Toler, 1975).
What Is a Brand?
“A product is something that is made in a factory: a brand is
something that is bought by a customer. A product can be
copied by a competitor; a brand is unique. A product can
be quickly outdated; a successful brand is timeless.”
-- Stephen King
WPP Group, London

“Factories rust away, packages become obsolete, products


lose their relevance. But great brands live forever.”
-- Backer Spievogel Bates
What is a Brand ?

User

Culture Personality

Attributes Benefits Values


What Is a Brand?
 Name, term, sign, symbol, or design intended to identify
the goods or services of a specific seller
 The seller’s promise to consistently delivery a specific set
of features, benefits, and services
 A badge, emblem, a global symbol that bestows credibility
and attracts instant attention
 Differentiates from competitors
 Conveys image
 Assures quality consistency
 Simplifies choices for harried customers
An Overview of Branding Decisions

Brand- Brand- Brand- Brand-


Branding Sponsor Name Strategy Repositioning
Decision Decision Decision Decision Decision
•Individual
brand
•Manu- names •Line
facturer extension
brand •Blanket •Brand •Reposi-
family extension tioning
•Brand •Distribu- name
tor •Multi- •No
•No brand (private) •Separate brands reposi-
brand family
names •New tioning
•Licensed brands
brand •Company- •Cobrands
individual
names
Brand Strategies

Product Category
Existing New
Brand Name

Existing Line Brand


Extension Extension

New Multibrands New


Brands
Brand Equity

Devoted
to Brand
Values the Brand
(brand as friend)

Satisfied & Switching Cost

Satisfied Customer
(no reason to change)
No Brand Loyalty
(customer will change)
Brand Equity
Perceived
Name Quality Brand
Awareness Associations

Brand Other Proprietary


Loyalty BRAND EQUITY Brand Assets
Name
Symbol
Provides Value to Firm
Provides Value to Customer by Enhancing:
by Enhancing Customer’s: • Efficiency and Effectiveness of
• Interpretation/ Marketing Programs
Processing of • Brand Loyalty
Information • Prices/Margins
• Confidence in the • Brand Extensions
Purchase Decision • Trade Leverage
• Use Satisfaction • Competitive Advantage
NILAI CITRA/ MEREK
 MEREK,adalah
nama,istilah,tanda,simbul,rancangan,komb
inasi yang dimaksud untuk
mengidentifikasikan barang atau jasa dan
untuk membedakan dari produk pesaing.
 Merek merupakan janji penjual untuk
secara konsisten memberikan jaminan
kualitas,feature,manfaat,dan jasa tertentu.
LIMA TINGKAT SIKAP PELANGGAN
TERHADAP MEREK
 Pelanggan akan mengganti merek,terutama
untuk alasan harga (tidak ada kesetiaan merek)
 Pelanggan puas,tidak ada alasan untuk
mengganti merek
 Pelanggan puas dan merasa rugi bila berganti
merek
 Pelanggan menghargai merek itu dan
menganggapnya sebagai teman
 Pelanggan terikat kepada merek.
Evaluasi alternatif
Beberapa konsep yang mendasari proses evaluasi alternatif
konsumen terhadap suatu produk adalah sbb :
1. Konsep atribut barang.
Dianggap bahwa konsumen akan melihat suatu barangterdiri dari
beberapa atribut yang bernilai.
Misalnya atribut dari Ban : aman, ketahanan,kualitas, harga.
2. Konsep bobot penilaian atribut
Bobot penilaian masing-masing atribut barang berbeda untuk
konsumen satu dengan yang lain.
3. Konsep kepercayaan terhadap merk
Kepercayaan ini tergantung dari pengalaman dan persepsi
konsumen
4. Konsep fungsi Utilitas
Konsep menganggap bahwa masing-masing atribut barang akan mempunyai
tingkat utilitas manfaat yang diharapkan fungsional.
5. Konsep prosedur penilaian
Konsumen akan mempunyai sikap preferensi terhadap prosedur penilaian
alternatif barang
Product Life Cycle Strategies
I. INTRODUCTION STAGE
Promotion
High Low

RAPID SLOW
High SKIMMING SKIMMING
STRATEGY STRATEGY

Price

RAPID SLOW
PENETRATION PENETRATION
Low
STRATEGY STRATEGY
Product Life Cycle Strategies
II. GROWTH STAGE
1. The firm improves product quality and adds new product features and improved styling
2. The firm adds new models and flanker products
3. It enters new market segments
4. It increases its distribution coverage and enters new distribution channels
5. It shifts from product-awareness advertising to product preference advertising
6. It lowers prices to attract the next layer of price sensitive buyers

III. MATURITY STAGE


1. MARKET MODIFICATION
a. The company can try to expand the number of brand users in three ways :
 Convert Nonuser
 Enter New Market Segment
 Win Competitors Customers
b. Volume can be also increased by convincing current brand users to increase their annual
usage of
the brand. Here are three strategies :
 More Frequent Use
 More Usage per Occasion
 New and More Varied Users
Product Life Cycle Strategies
2. PRODUCT MODIFICATION
 Quality improvement
 Features improvement
 Style improvement

3. MARKETING MIX MODIFICATION


 Prices
 Distribution
 Advertising
 Sales Promotion
 Personal Selling
 Services
Product Life Cycle Strategies
IV. DECLINE STAGE
1. Identifying The Weak Product
2. Determining Strategies
a. Increasing the firms investment
b. Maintaining the firm’s investment level until the uncertainties about the industry are
resolved
c. Decreasing the firm’s investment level selectively, by sloughing off unprofitable customer
groups, while simultaneously strenghtening the firm’s investment in lucrative niches
d. Harvesting ( or milking ) the firm’s investment to recover cash quickly
e. Divesting the business quickly by disposing of its assets as advantageously as possible

In general, a company must avoid four mayor positioning errors :


1. Underpositioning
2. Overpositioning
3. Confused positioning
4. Doubtful positioning
To say that a product has a life cycle is to assert four things :
1. Product have a limited life
2. Product sales pass through distinct stages, each posing different challenges, opportunities, and problem to
the seller
3. Profits rise and fall different stages of product life cycle
4. Products require different marketing, financial, manufacturing, purchasing, human resource strategies in
each of
PRODUCT LIFE CYCLE
Masa barang muda ( tahap perkenalan dan tahap pertumbuhan
barang )
Strategi perkenalan barang
 Strategi memasuki pasar ( market-entry strategy ).
Secara umum terdapat tiga pedoman untuk memasuki pasar :
1. Memasuki keseluruhan pasar ( total entry )
Strategi ini merupakan gebrakan dengan skala penuh mengarah kepada
keseluruhan pasar
Tindakan pemasaran ini dapat dilaksanakan apabila :
 Barang dapat diharapkan menjadi penopang utama perusahaan dan cukup penting
untuk dikembangkan cepat.
 Barang dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing, yang memungkinkan pesaing
yang mampu dapat menguasai pasar lebih dahulu.
 Pasar secara keseluruhan memang sangat membutuhkan barang tersebut.
2. Memasuki wilayah pasar ( zone entry )
Barang baru diperkenalkan hanya kepada pilihan wilayah tertentu
saja.Kemudian berdasarkan keberhasilan pada wilayah tersebut mengarah
wilayah lain.
3. Memasuki segmen pasar ( market-segment entry )
Hanya satu atau beberapa segmen pasar saja yang diarah oleh perusahaan.
Umumnya bagian pasar yang mempunyai permintaan kuat yang dipilih
sebagai sasaran pertama.
Ada beberapa alternatif keputusan dalam marketing mix ( 4 P ) pengenalan barang
baru:
Barang ( Product ) :
Jenis rancangan barang cenderung terbatas dan mempunyai model barang standar
yang sederhana.
Promosi ( Promotion )
Promosi yang terutama dipergunakan adalah periklanan dan kemudian promosi
penjualan. Terdapat dua alternatif pada program promosi barang perkenalan :
Promosi gencar
Tujuanya adalah membangkitkan kesadaran dan minat dengan segera karena pasar
penuh pesaing yang mudah meniru.
Promosi lambat
Pasar tidak cukup luas dan sudah ada kesadaran akan adanya barang.
Harga ( Price )
Harga merupakan variabel yang peka.Ada dua strategi yang umum dipergunakan :
Premium atau cream-skiming.
Harga ditetapkan pada tingkat kemampuan pembeli setinggi-tingginya.Strategi ini
dipergunakan apabila permintaan pasar cukup kuat dan persaingan tidak ketat.
Penetration.
Harga ditetapkan pada tingkat minimum terendah yang masih diterima oleh pembeli.
Strategi harga rendah dipergunakan apabila konsumen peka terhadap harga dan tingkat
persaingan cukup ketat.
Distribusi ( Place )
Memberikan kemudahan bagi pembeli untuk memperoleh barang.
Strategi Pertumbuhan barang
Apabila strategi memasuki pasar telah berhasil dan
permintaan cenderung meningkat dengan tajam maka
dapat dikatakan bahwa barang telah sampai pada tahap
pertumbuhannya. Dimana strategi yang digunakan adalah
strategi mengembangkan dan mempertahankan tingkat
penguasaan pasar, terutama diarahkan untuk :
 Mengamati jumlah pesaing aktual maupun potensial yang
mampu memasuki pasar.
 Perkiraan tingkat penjualan dan panjangnya kehidupan barang
sebagai penentu investasi.
 Kemampuan barang memberikan keuntungan
Penerapannya pada marketing mix adalah sebagai berikut :
Barang ( Product ) :
 Besar kemungkinan terjadi perubahan dalam rancangan, menambah
jenis rancangan barang maupun kualitas barang.
Promosi ( Promotion )
 Promosi yang terutama dipergunakan untuk peningkatan permintaan
sekunder, yaitu permintaan selektif terhadap pengembangan merk
yang mebedakan dengan merk lain, strategi tersebut meliputi :
 Memperluas jaringan media periklanan untuk mencapai segmen
pasar yang tidak membeli.
 Mengintensifkan usaha penjualan untuk memperluas pasar dan
membangun jaringan distribusi yang luas.
 Pengembangan barang dan atribut-atributnya yang besifat
promosional yang mengesankan berbeda atau bahkan baru.
Misalnya rancangan bungkus, penambahan variasi dan sebagainya.
Harga ( Price )
 Penetapan harga cenderung lebih lunak daripada tahap perkenalan,
kecuali pda situasi monopolistik atau oligopolistik.Akan lebih baik
apabila terdapat pergeseran dari strategi harga tinggi kearah harga
penetrasi untuk memperluas pasar
Distribusi ( Place )
 Jika barang tertentu sudah mempunyai arti khusus bagi
konsumennya, maka perlu ditingkatkan pelayanan, penjualan dan
standar yang khusus pula serta distribusi yang selektif. Ada
beberapa hal yang dapat ditindakkan :
 Melakukan kontrak dengan distributor misalnya sistem franchising.
 Membantu pengelolaan dealer pada penjualan, pengendalian
persediaan dan sebagainya.
 Meningkatkan persediaan dan sistem pemesanannya.
 Menawarkan potongan khusus yang menarik bagi dealer agar
bersedia memesan lebih banyak untuk dijual
Strategi Tahap Kedewasaan Barang.
Dapat dibedakan strategi tersebut menjadi tiga :
Strategi pemeliharaan
Tujuannya adalah untuk mempertahankan tingkat pasar
yang telah dikuasai selama ini . Untuk maksud tersebut
dapat melayani segmen-segmen paar yang ada.
Strategi memasuki
Tujuannya adalah untuk menembus segmen pasar lain
agar dapat meningkatkan kembali paar yang pernah
dicapai.
Strategi memasuki kembali.
Strategi ini ditujukan untuk memperbaiki penjualan yang
menurun dengan beberapa pendekatan yang dperbaharui.
Ada beberapa alternatif tindakan dalam marketing mix yang
dapat dilakukan dalam tahap kedewasaan barang :
Barang ( Product ) :
 Merubah barang dengan
 barang eksklusif atau model baru.
 Model khusus untuk segmen khusus
 Menyederhanakan model untuk kelas ekonomi
 Menambah beberapa barang tambahan.
 Merubah bungkus dengan
 Menambah nilai manfaat bagi pemakai
 Menambah daya tarik
 Menawarkan bungkus prestis
 Menambah merk
 Menambah merk prestis
 Menambah merk yang dapat bersaing
 Menambahkan pelayanan
 Menambahkan pelayanan khusus atau penaganan masalah yang khusus.
 Meningkatkan kualitas pelayanan
 Menambahkan jaminan atau garansi kepuasan.
Promosi ( Promotion )
 Meningkatkan strategi menarik ( pull strategi ) pada media massa
demi efisiensi.
 Beragam pesan untuk mencapai segmen pasar khusus.
 Penekanan pada keungulan merk dibanding pesaing.
 Peningkatan personal selling dan promosi penjualan untuk
mendekati konsumen.
 Peningkatan promosi kerjasama dengan dealer.
Harga ( Price )
 Merencanakan harga lebih murah untuk menunjukkan bahwa biaya
eksperimen telah dapat diatasi.
 Menawarkan potongan harga menarik bagi distributor.
 Menawarkan harga promosi pada saat tertentu.
Distribusi ( Place )
 Mendorong barang melalui berbagai saluran
 Menemukan dealer yang lebih murah
 Meningkatkan pelayanan dalam kecepatan sistem pendistribusian
apabila kesulitan dalam membedakan barang.
Strategi Tahap Penurunan Barang.
Untuk menentukan suatu barang berada dalam tahap ini adalah
dengan :
 Menguji Efektivitas periklanan dan promosi penjualan.Jika iklan tidak lagi
mampu meningkatkan minat yang kuat terhadap berang tersebut dan
tidak lagi mampu menciptakan kesetiaan pembeli,
 Melakukan penelitian konsumen terhadap perbandingan antara daya tarik
barang dengan pengganti.
Tujuan utama pada akhir krhidupanbarang tersebut adalah berkaitan
dengan:
 Waktu
Berusaha mencari saat yang tepat untuk menghentikan produksi dan
melakukan tindakan agar tidak merugikan penjualan selanjutnya.
 Ekonomis
Biaya perlu dikendalikan dengan ketat. Terutama karena pendapatan
yang semakin berkurang.
 Residu
Diharapkan akhir dari kehidupan barang dapat memberikan nilai yang
dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkannya.
Ada beberapa alternatif tindakan dalam marketing mix yang dapat
dilakukan dalam tahap kedewasaan barang :
Barang ( Product ) :
 Pengembangan barang yang memerlukan biaya rendah, walau hanya
dengan pengembangan yang bersifat tiruan saja.
 Mengarahkan pada pembeli terkuat.
 Menjual lisensi dan atau perlengkapannya kepada perusahaan yang dapat
bekerja dengan skala kecil.
 Tetap menyediakan perlengkapan barang untuk membina kesetiaan
pembeli.
Promosi ( Promotion )
 Mengarahkan promosi kepada pasar yang masih setia mengefektifkan
personal selling.
Harga ( Price )
 Tingkatkan harga untuk mrningkatkan keinginan.
 Lebih seringmengadakan harga promosi.
Distribusi ( Place )
 Menekan biaya distribusi dengan mengunakan agen penjualan sendiri.
 Menarik persediaan dari deale yang kurang potensial untuk dijual melalui
pos.
KERANGKA PIKIR STRATEGI
PRODUKSI
Visi Perusahaan
Misi Perusahaan
Tujuan Perusahaan
Tujuan Departemen Produksi
Deskripsi Kegiatan
Time Table Kegiatan
1. Research Market dan Intelligent Marketing
2. Analisa Produk Future, Proyeksi Raw Material dan HPP Kompetitor
3. Keputusan Kualitas Produk dan HPPnya
4. Evaluasi Mesin dan Uji Coba Produksi
5. Evaluasi Hasil Produksi dengan Target Kualitas dan Perbandingan dengan Produk Import
6. Study Kelayakan Bisnis dan Keputusan Hasil Produksi
7. Kapasitas Produksi dan Evaluasi Kebutuhan SDM
8. Pengadaan Raw Material dan Mulai Produksi
9. Evaluasi Hasil Produksi
SERTIFICATE OF GUARANTEE
002/MKR-R&D-PLANT/I-8/2003
Tanggal : Pasuruan 13 Agustus 2003
Lampiran : 4 (Empat) lembar
Perihal : Garansi Penjualan dan Kualitas MERK ABC
Sertifikat ini diterbitkan untuk mengadakan persetujuan sebagai berikut:

STANDARD KUALITAS
PENGUJIAN KUALITAS
VIP IMPROVE VIP FUTURE
DAYA SERAP 30-35 DETIK 20-22 DETIK
KECEPATAN KERING 1.5 GRAM 0.5 - 1 GRAM
PENYEBARAN PENYERAPAN 30 MM 30 MM
DAYA REKAT PRODUK 10 KALI TARIKAN 15 KALI TARIKAN
KELEMBUTAN STANDARD EQ TERBAIK
TINGKAT KENYAMANAN STANDARD EQ TERBAIK
DAYA TAMPUNG 450 CC MIN 550 CC MIN
IRITASI TIDAK ADA TIDAK ADA
KEBOCORAN TIDAK ADA TIDAK ADA

PLANT (QC & RD DEPARTMENT)


A. PENETAPAN STANDARD KUALITAS MERK ABC
1. Plant akan memproduksi VIP dengan kualitas sebagai berikut :

2. VIP Improve akan diproduksi pada tanggal 11 Agustus 2003


3. VIP Future akan diproduksi setelah adanya pengurangan stok raw material paling
lambat pada bulan Juni 2004.

ABC IMPROVE
Kurs Rp 9.000,-/US$
Waste maksimal 5%
Diproduksi perbulan 7187 karton
HPP untuk isi satu sachet :
Size S – Rp 585,-/pad
Size M – Rp 645,-/pad
Size L - Rp 704,-/pad
Size XL – Rp 774,-/pad
B. PENETAPAN PEMAKAIAN & STANDARD
WASTE RAW MATERIAL .

SPESIFIKASI & RAW MATERIAL VIP


Kurs 9,000
Spesifikasi Waste Standard Use Harga Raw Material
Raw Material
Small Medium Large XL Small Medium Large XL Small Medium Large XL Small Medium Large XL

Elastic Rubber 0.12 0.12 0.12 0.12 4% 4% 4% 4% 0.12 0.12 0.12 0.12 Rp14.90 Rp14.90 Rp14.90 Rp14.90
Elastic Waist 0 - 0 0 4% 4% 4% 4% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
HM 5534 0.07 0.07 0.1 0.15 2% 2% 2% 2% 0.07 0.07 0.10 0.15 Rp2.19 Rp2.19 Rp3.13 Rp4.70
HM 5201 1.25 1.25 1.45 1.55 2% 2% 2% 2% 1.28 1.28 1.48 1.58 Rp32.82 Rp32.82 Rp38.07 Rp40.69
Tissue Upper 0 - 0 0 3% 3% 3% 3% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
Tissue Bottom 1.04 1.14 1.24 1.43 3% 3% 3% 3% 1.07 1.17 1.28 1.47 Rp15.91 Rp17.44 Rp18.97 Rp21.87
NW Cuff Leg import 0 - 0 0 5% 5% 5% 5% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
NW Cuff Leg local 1.7 2.45 2.6 3.05 5% 5% 5% 5% 1.79 2.57 2.73 3.20 Rp33.58 Rp48.39 Rp51.35 Rp60.24
Sub Layer import 0 - 0 0 3% 3% 3% 3% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
Sub Layer local 0.7 0.76 0.83 0.94 3% 3% 3% 3% 0.72 0.78 0.85 0.97 Rp13.56 Rp14.72 Rp16.08 Rp18.21
NW Cover import 0 - 0 0 3% 3% 3% 3% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
NW Cover local 1.22 1.50 1.6 1.8 3% 3% 3% 3% 1.26 1.55 1.65 1.85 Rp25.92 Rp31.87 Rp33.99 Rp38.24
NW Cover Basic 0 - 0 0 3% 3% 3% 3% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
ADL 0 - 0 0 4% 4% 4% 4% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
Backsheet PE Laminated 0 - 0 0 5% 5% 5% 5% 0.00 0.00 0.00 0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00 Rp0.00
Backsheet PE Film 3.2 3.70 4.1 4.55 5% 5% 5% 5% 3.36 3.89 4.31 4.78 Rp57.50 Rp66.49 Rp73.68 Rp81.76
Frontal Tape 0.25 0.25 0.25 0.25 3% 3% 3% 3% 0.26 0.26 0.26 0.26 Rp8.81 Rp8.81 Rp8.81 Rp8.81
Side Tape L 0.25 0.25 0.25 0.25 4% 4% 4% 4% 0.26 0.26 0.26 0.26 Rp17.46 Rp17.46 Rp17.46 Rp17.46
Side Tape R 0.25 0.25 0.25 0.25 4% 4% 4% 4% 0.26 0.26 0.26 0.26 Rp17.46 Rp17.46 Rp17.46 Rp17.46
SAP 3.5 4.00 5 6 5% 5% 5% 5% 3.68 4.20 5.25 6.30 Rp55.47 Rp63.39 Rp79.24 Rp95.09
Wood Pulp 11 13.25 17.1 19.11 10% 10% 10% 10% 12.10 14.58 18.81 21.02 Rp72.47 Rp87.29 Rp112.65 Rp125.89
24.55 28.99 34.89 39.45 26.22 30.98 37.36 42.23 Rp368.04 Rp423.22 Rp485.78 Rp545.32
Persetujuan Deskripsi Kegiatan Dep. Produksi
Keputusan rapat
No. Usulan Keterangan / Revisi
Ya Tidak
1 Produksi baby diapers VIP (reguler)
a. Research market.
b. Intelijen marketing / produk terhadap produk competitor:
~ Qualitas fungsi.
~ Design produk.
~ Qualitas tingkat kenyamanan / bahan.
~ Harga sampai di pasar / konsumer.
c. Analisa proyeksi pemakian raw matrial & HPP competitor.
d. Analisa produk future
~ qualitas fungsi.
~ qualitas tingkat kenyaman / bahan.
~ design produk.
~ merek / brand.
~ HPPnya.
e. Keputusan produk future qualitas dan HPPnya.
f. Permintaan sample raw matrial yang akan digunakan.
g. Evaluasi terhadap peralatan / mesin yang akan diterapkan.
h. Trial / uji coba produksi.
i. Evaluasi hasil uji coba terhadap target qualitas dll.
j. Perbandingan import / tol manufacturing dengan produk sendiri.
k. Study kelayakan bisnis.
l. Keputusan diproduksi sendiri / import / tol manufacturing.
m. Kapasitas produksi.
n. Evaluasi efektifitas kebutuhan SDM.
o. Pengadaan raw matrial.
p. Mulai produksi.
q. Evaluasi hasil produksi.

Telah disetujui dan disepakati, 30 November 2003.

Bambang Drs. A Mba Ir. B Mba Drs. C Mm


Komisaris (Owner) General Manager Manager Produksi Manager Marketing
STANDARD DAN BAROMETER PENGUJIAN KELAYAKAN BABY DIAPER
BAROMETER PENILAIAN PENILAIAN STANDARISASI PRODUK KOMPETITOR
SOFT LOVE HUGGIES FIRST BABY SUPER BABY BABY
PRODUK CUSTOMER HOPE EQ
New Improve DRY FIT CHOICE LOVE LIKE SOFT
A. KUALITAS PRODUK 39,50%
1. Kecepatan daya serap 6% 49,55 34,35 48,53 54,98 22,36 26,13 40,93
0% 3% 0% 0% 6% 5% 2%
2. Kecepatan kering 5% 10,58 1,96 22,92 13,44 11,97 1,97 12,38
2% 5% 0% 0% 1% 4% 0%
3. Penyebaran penyerapan 0,50% 28,83 25,33 24 21,83 23 29,67 22
0.2% 0.1% 0% 0% 0% 0.3% 0
4. Tingkat daya rekat produk 4% 10 kali 10 kali 10 kali 8 kali 8 kali 8 kali 6 kali
4% 4% 4% 3% 3% 3% 2%
5. Tingkat kelembutan upper NW 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4% 4%

6. Anti Iritasi 6% No Yes Yes Yes Yes Yes Yes


0% 6% 6% 6% 6% 6% 6%
7. Tingkat kebocoran 6% No No Yes No Yes Yes Yes
6% 6% 0% 6% 0% 0% 0%
8. Tingkat kenyamanan 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%

9. Daya tampung produk 5% >450 CC >550 MIN >500 CC >600 CC >500 >650 >550
2% 4% 3% 4% 3% 5% 4%
B. KEMASAN PRODUK 7%
1. Kemasan 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%
2. Warna 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1% 1%
3. Design / Gambar 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%

TOTAL PENILAIAN KUALITAS 28.2% 42.1% 27% 33% 33% 37.3% 28%

C. LAIN-LAIN 52%
1. Harga Rp. 1.250-Rp. 1.750 Rp. 1.795-Rp. 2.058 Rp.1.800-Rp.1.950 Rp. 1.800-Rp. 2.150 Rp. 1.700-Rp.1.900 Rp. 1.800-Rp. 2.000 Rp. 1800-Rp.1950 Rp. 1.800-Rp. 1950
30% 35% 15% 45% 25% 35% 35%
TOTAL PENILAIAN PRODUK 58.2% 77.1% 42% 78% 58% 72.3% 63%

D. RAW MATERIAL USAGE


1. LEGAL Rp478,24 Rp706,99 Rp646,41 Rp653,43 Rp408,26 Rp620,07 Rp638,03
Asumsi HPP Rp531,38 Rp706,99 Rp646,41 Rp653,43 Rp480,31 Rp620,07 Rp638,03
2. ILEGAL Rp449,16 Rp533,11 Rp488,11 Rp493,41 Rp398,61 Rp468,22 Rp481,78
Asumsi HPP Rp499,07 Rp533,11 Rp488,11 Rp493,41 Rp468,95 Rp468,22 Rp481,78
RENCANA PENGADAAN BAHAN
2003
Kurs
Order Code Raw Description Lead ETA Quantity Unit Roll Price Amount Other Cost Total Value Payment Value Term of
Date No Material Time Payment
11/10/02 110607 NW Cover Hphilic 150 / 22/ 3000 21 30/10/02 1.333,20 Kg Rp 5.000 Rp 5.000 Credit 30 days
11/10/02 110508 NW Cut Leg Hphobic M = 300 / 18 / 3000 30 06/11/02 648,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
11/10/02 110509 NW Cut Leg Hphobic L = 310 / 18 / 3000 30 06/11/02 502,20 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
11/10/02 110508 NW Cut Leg Hphobic M = 300 / 18 / 3000 30 18/11/02 324,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
11/10/02 110509 NW Cut Leg Hphobic L = 310 / 18 / 3000 30 18/11/02 1.004,40 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
11/10/02 Frontal Tape Twintop Harin 30 22/10/02 Kg 124 Rp - Rp - Credit 30 days
15/10/02 210220 Carton Box Twintop M 14 04/11/02 2.180,00 Pcs Rp - Rp - Credit 30 days
23/10/02 110302 Hotmelt DM 5201 UV 3 04/11/02 1.000,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
23/10/02 111103 SAP Grade SA 60 SX II 20 13/11/02 14.400,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 45% 30 days
23/10/02 111103 SAP Grade SA 60 SX II 20 13/11/02 21 days
24/10/02 Frontal Tape Animal Twintop + Panverta 30 22/11/02 Kg 116 Rp - Rp - 7 days
30/10/02 Frontal Tape Twintop Harin 30 07/11/02 Kg 124 Rp - Rp - Credit 30 days
08/11/02 110607 NW Cover Hphilic 150 / 22/ 3000 21 21/12/02 792,00 Kg Rp 5.000 Rp 5.000 Credit 30 days
11/11/02 210220 Carton Box Twintop M 14 25/11/02 2.120,00 Pcs Rp - Rp - Credit 30 days
11/11/02 210230 Carton Box Twintop L 14 25/11/02 3.563,00 Pcs Rp - Rp - Credit 30 days
11/11/02 210220 Carton Box Twintop M 14 16/12/02 2.000,00 Pcs Rp - Rp - Credit 30 days
11/11/02 210230 Carton Box Twintop L 14 16/12/02 1.500,00 Pcs Rp - Rp - Credit 30 days
11/11/02 110401 Tissue Upper 100 / 18 / 3000 21 27/12/02 756,00 Kg Rp 5.000 Rp 5.000 Credit 30 days
11/11/02 110402 Tissue Bottom 170 / 18 / 3000 21 27/12/02 1.193,40 Kg Rp 5.000 Rp 5.000 Credit 30 days
20/11/02 110508 NW Cut Leg Hphobic M = 300 / 18 / 3000 30 20/12/02 1.296,00 Kg 80 Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
28/11/02 Backsheet Twintop M dan L 45 28/12/02 12.000,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 DP 30%
03/12/02 110509 NW Cut Leg Hphobic L = 310 / 18 / 3000 30 02/01/03 873,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
05/12/02 111203 Wood Pulp 50 24/01/03 20.000,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 Kurs DP 55%
05/12/02 111203 Wood Pulp 50 24/01/03 20.000,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 45% 30 days
Order Code Raw Description Lead ETA Quantity Unit Roll Price Amount Other Cost Total Value Payment Value Term of
05/12/02 111203 Wood Pulp 50 24/01/03 20.000,00 Kg COD
Date No Material Time Payment
05/12/02 111203 Wood Pulp 50 24/01/03 20.000,00 Kg 21 days
08/12/02 210122 Polybag Twintop M 4 14 22/12/02 152.000,00 Pcs Rp 5.000 Rp 5.000 DP 20%
08/12/02 210122 Polybag Twintop M 4 14 22/12/02 152.000,00 Pcs Rp 5.000 Rp 5.000 80% COD
08/12/02 210132 Polybag Twintop L 4 14 22/12/02 130.000,00 Pcs Rp 5.000 Rp 5.000 DP 20%
08/12/02 210132 Polybag Twintop L 4 14 22/12/02 130.000,00 Pcs Rp 5.000 Rp 5.000 80% COD
10/12/02 Frontal Tape Animal Twintop 30 09/01/03 298,80 Kg 40 Rp - Rp - DP 50%
10/12/02 Frontal Tape Transport VIP 30 09/01/03 448,20 Kg 60 Rp - Rp - Sisa T/T 7 days
11/12/02 110104 Elastic Rubber Roica Spandex 940 Dtex 35 15/01/03 500,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 DP 55%
11/12/02 110104 Elastic Rubber Roica Spandex 940 Dtex 35 15/01/03 500,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 45% 30 days
11/12/02 110104 Elastic Rubber Roica Spandex 940 Dtex 35 15/01/03 500,00 Kg COD
11/12/02 110104 Elastic Rubber Roica Spandex 940 Dtex 35 15/01/03 500,00 Kg 21 days
17/12/02 110607 NW Cover Hphilic 150 / 22/ 3000 21 06/01/03 1.188,00 Kg Rp 5.000 Rp 5.000 Credit 30 days
22/12/02 111001 Side Tape Left 62 / 600 30 21/01/03 330,00 Kg 50 Rp 50.000 Rp 50.000 DP 50%
22/12/02 111002 Side Tape Right 62 / 600 30 21/01/03 330,00 Kg 50 Rp 50.000 Rp 50.000 50% 30 days
22/12/02 111001 Side Tape Left 62 / 600 30 21/01/03 330,00 Kg COD
22/12/02 111002 Side Tape Right 62 / 600 30 21/01/03 330,00 Kg 21 days
24/12/02 110508 NW Cut Leg Hphobic M = 300 / 18 / 3000 30 23/01/03 1.134,00 Kg 70 Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
24/12/02 210230 Carton Box Twintop L 14 07/01/03 5.500,00 Pcs Rp - Rp - Credit 30 days
24/12/02 110509 NW Cut Leg Hphobic L = 310 / 18 / 3000 30 23/01/03 1.171,80 Kg 70 Rp 50.000 Rp 50.000 Credit 30 days
03/01/03 210123 Polybag Twintop M 10 14 17/01/03 82.000,00 Pcs Rp 5.000 Rp 5.000 DP 20%
03/01/03 210123 Polybag Twintop M 10 14 17/01/03 82.000,00 Pcs Rp 5.000 Rp 5.000 80% COD
03/01/03 Frontal Tape Animal Twintop 30 02/02/03 298,80 Kg 40 Rp - Rp - DP 50%
03/01/03 Frontal Tape Transport VIP 30 02/02/03 448,20 Kg 60 Rp - Rp - Sisa T/T 7 days
05/01/03 Backsheet VIP M = 320 / 30 45 19/02/03 5.500,00 Kg Rp 50.000 Rp 50.000 T/T Advance
05/01/03 Backsheet VIP L = 330 / 30 45 19/02/03 6.500,00 Kg Rp - T/T Advance
Price Policy : 2003-2004 M %
a. Analisa price policy kompetitor 1850
j. Harga Jual (STM) 1500
b. Pembagian discount ke reseler 15% 15%
RETAIL 3%--------15% M=Rp1548
LMM 5%---------20% M=Rp1624
NMO 10%--------20% M=Rp1539
GROSIR 5%----------7% M=Rp1448
LD :15% M=Rp1425 1211
I. PPN 10% 110 10%

86.400,00 standard

h. Piutang yang tidak tertagih/barang reject 24 1,0%


g. Biaya fix / variable lainnya (Marketing) 2,0%
g. Biaya fix / variable lainnya (GA) 102
c. Biaya ekspedisi 27 2,0%
c. Raw Material 38,0%
d. Packaging inner + outer
d. Overhead (HPP) diluar raw material 707
e. Biaya promosi+marketing cost 274 25,0%
f. Biaya tak terduga 0,5%
f. Margin perusahaan -86433 5,0%
h. Interest
AR

Anda mungkin juga menyukai