Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS LOT SIZING UNTUK MEMINIMASI BIAYA SIMPAN BAHAN

BAKU DENGAN SOFTWARE POM FOR WINDOWS


PT Kalla Kakao Industri
Teguh Samudra1), Hj Ir. Eli Masidah, MT 2)
1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNISSULA
2)
Dosen Jurusan Teknik Industri UNISSULA
Email : TeguhSamudra@std.unissula.ac.id

Abstrak
Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi selalu ada bagian Production
Planning and Inventory Control (PPIC) yang bertugas mengontrol jalannya produksi, dengan sistem
PPIC yang baik berpengaruh sekali bagi perkembangan dan kemajuan suatu perusahaan. Sistem PPIC
yang kurang baik akan berpengaruh terhadap aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan konsumen
atau pelanggan terhadap perusahaan. PT Kalla Kakao Industri memiliki departemen PPIC yang
bertugas Memastikan Production Planning yang tepat dan akurat untuk produksi cocoa liquar,
cocoa powder, cocoa cake dan cocoa butter, guna memenuhi kebutuhan marketing maupun kebutuhan
produksi yang bersifat rutin serta memastikan perhitungan Lot Sizing material yang akurat.
Pada pelaksanaan kerja praktik ini penyusun mengambil studi kasus mengenai pengendalian
Inventory khususnya bahan baku perusahaan sehingga penyusunan dapat mengetahui pengendalian
Inventory khususnya bahan baku yang ada di perusahaan. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada
laporan kerja praktek ini adalah untuk mengurangi penumpukan bahan baku di gudang PT Kalla
Kakao Industri, dan Meminimasi biaya simpan bahan baku untuk keperluan produksi di PT Kalla
Kakao Industri.
Setelah dilakukan pengamatan maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu, Pemesanan bahan baku
yang dilakukan PT Kalla Kakao Industri tanpa memperhatikan kebutuhan produksi nya sehingga
selalu terjadi penumpukan biji di gudang bahan baku, Dari hasil perhitungan dengan menggunakan
Software POM for Windows yang dibandingkan dengan data historis perusahaan, metode Lot Sizing
yang optimal adalah metode Lot For Lot, karena pada akhir periode data bahan baku di gudang sangat
kecil yaitu sebesar 3,08 Ton, nilai biaya simpan yand dihasilkan sebesar Rp 10.500 x 3,08 Ton = Rp
32.340,- dengan total cost yang sangat kecil yaitu sebesar Rp 46.090,-.

Kata Kunci : PT. Kalla Kakao Industri, Lot Sizing, Biaya Simpan, Software POM For Windows

Dalam sebuah perusahaan yang bergerak


I. PENDAHULUAN di bidang produksi selalu ada bagian
1.1 Latar Belakang Masalah Production Planning and Inventory Control
Pada dasarnya kerja praktik adalah (PPIC) yang bertugas mengontrol jalannya
mengamati apa yang ada di perusahaan produksi, dengan sistem PPIC yang baik
tersebut terutama pada sistem perusahaan berpengaruh sekali bagi perkembangan dan
yang ada di perusahaan tersebut. Pada kerja kemajuan suatu perusahaan. Sistem PPIC
praktik ini penyusun berkesempatan yang kurang baik akan berpengaruh terhadap
melaksanakan kerja praktek di perusahaan PT aspek lain, seperti kurangnya kepercayaan
Kalla Kakao Industri. konsumen atau pelanggan terhadap
PT Kalla Kakao Industri adalah salah perusahaan.
satu perusahaan yang bergerak di bidang Agro Perusahaan ini memiliki departemen
Industri dengan bahan baku utama yang PPIC yang bertugas Memastikan Production
digunakan adalah cacao. PT. Kalla Kakao Planning yang tepat dan akurat untuk
Industri bergerak dalam bidang pengolahan produksi cocoa liquar, cocoa powder, cocoa
biji kakao yang menghasilkan produk bahan cake dan cocoa butter, guna memenuhi
setengah jadi ( intermediate product ) yaitu kebutuhan marketing maupun kebutuhan
kakao liquor, kakao butter dan kakao powder. produksi yang bersifat rutin serta memastikan
Tujuan utama pemasaran produk adalah luar perhitungan forecast raw material yang
negeri dan dalam negeri (lokal). akurat, sehingga kebutuhan raw material
dalam proses produksi dapat terpenuhi secara

1
efektif dan efisien, Namun dalam penerapan II. PROFIL PERUSAHAAN
nya pihak PPIC masih kurang akurat dalam 2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
penentuan kebutuhan bahan baku yang akan Bermula dari Haji Kalla dan Hajjah
digunakan untuk keperluan produksi. Athirah Kalla menjalankan usaha di bidang
Sehingga hal tersebut mengakibatkan adanya tekstil di kota Watampone di Sulawesi
beberapa kali penumpukan bahan baku karena Selatan. Sukses di kota terbesar kedua di
kelebihan dalam pemesanannya, serta hal Sulawesi Selatan, Haji Kalla merambah
tersebut membuat biaya simpan bahan baku berdagang ke Makassar pada 18 Oktober
juga semakin meninggi. 1952.
Oleh kerena itu, berdasarkan uraian Haji Kalla menyerahkan tongkat
tersebut penulis akan membahas tentang kepemimpinan bisnisnya kepada Jusuf Kalla
Analisis Lot Sizing Untuk Meminimasi pada 1967, dan didirikanlah perusahaan
Biaya Simpan Bahan Baku dengan Software kontraktor konstruksi Bumi Karsa. Pada 1969,
POM For Windows Di PT Kalla Kakao memasuki bisnis omotif dengan menjadi
Industri. importir mobil merek Toyota.
Kalla Group adalah salah satu
1.2 Perumusan Masalah perusahaan terbesar di kawasan timur
Berdasarkan latar belakang di atas maka Indonesia. Di bidang manufaktur dan
penulis dapat merumuskan beberapa agribisnis, Grup Kalla juga mengoperasikan
permasalah, antara lain: pabrik pengolahan biji kakao di bawah PT
1. Bagaimana mengatasi penumpukan bahan Kalla Kakao Industri di Kendari.
baku di gudang pada PT Kalla Kakao PT Kalla Kakao Industri berdiri pada
Industri ? tahun 2013, namun baru memulai operasi
2. Bagaimana metode yang digunakan untuk produksi di awal tahun 2015. PT. Kalla Kakao
meminimasi biaya simpan bahan baku Industri bergerak dalam bidang pengolahan
untuk keperluan produksi di PT Kalla biji kakao yang menghasilkan produk bahan
Kakao Industri ? setengah jadi ( intermediate product ) yaitu
1.3 Batasan Pengamatan kakao liquor, kakao butter dan kakao powder.
Dalam penulisan laporan ini, penulis
memberikan batasan terhadap masalah yang 2.2 Visi, Misi dan Komitmen Perusahaan
akan dikaji, antara lain: Visi
1. Perhitungan lot sizing dikhususkan untuk Menjadi suatu perusahaan terkemuka di
meminimasi biaya simpan bahan baku indonesia untuk pengolahan coklat dan
dengan menggunakan software POM for kakao.
Windows.
2. Pengamatan dilakukan pada tanggal 29 Misi
Agustus sampai dengan 30 September Adapun misi dari PT. Kalla Kakao
2016. Data permintaan yang digunakan Industri adalah :
adalah data historis mingguan bean usage 1. Membangun bisnis kakao dan coklat
untuk keperluan produksi serta data yang menguntungkan untuk pasar
pemesanan biji kepada supplier periode Juli domestik dan ekspor yang memenuhi
2016 September 2016. permintaan konsumen dan pasar.
2. Menjadikan customer sebagai partner
1.4 Tujuan Penelitian untuk tumbuh bersama.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian 3. Menggandeng para petani dan suplier
ini, antara lain: yang ada di Indonesia sebagai bagian
1. Untuk mengurangi penumpukan bahan dari pembukaan lapangan kerja dan
baku di gudang PT Kalla Kakao Industri. program kakao berkelanjutan.
2. Meminimasi biaya simpan bahan baku 4. Menjadi perusahaan yang dicintai oleh
untuk keperluan produksi di PT Kalla seluruh karyawan.
Kakao Industri.
2.3 Struktur Organisasi
Berikut adalah Struktur organisasi PT.
Kalla Kakao Industri :

2
B. Proses Produksi
Ada beberapa tahap proses produksi
pada PT. Kalla Kakao Industri, Berikut
tahapan dalam proses produksi :
1. Tahap Pembersihan Biji Kakao (Bean
Cleaning)
2. Pengeringan Biji Kakao (Infra-Red)
3. Proses Pemisahan Nib dan Kulit
(Winnowing/Dehulling)
4. Proses Alkali dan Penggarangan
5. Penggilingan Nib
6. Pengepresan Minyak Coklat
7. Pembuatan Minyak Coklat atau Coklat
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Kalla Kakao Pasta Blok
Industri
8. Pembuatan Tepung Coklat
2.4 Ketenagakerjaan
Jumlah dan Status Karyamawan C. Produk Yang Dihasilkan
Jumlah seluruh karyawan PT. Kalla PT. Kalla Kakao Industri menghasilkan
Kakao Industri adalah sebanyak 144 orang, beberapa variansi produk, diantaranya adalah
dengan rincian sebagai berikut: Cocoa Powder, Cocoa Butter, Cocoa Liquor,
1. Manajemen Staff = 22 Orang dan Cocoa Cake.
2. Bagian Produksi = 60 Orang
3. Bagian Engineering/Maintanance = 17 3.4 Sistem Pengendalian Kualitas ( Quality
Orang Control )
4. Bagian QE dan Warehouse = 17 Orang
PT. Kalla Kakao Industri sebagai
5. Karyawan Harian (Warehouse, Cleaning
perusahaan yang bergerak di bidang agro
Servis, Sopir) = (12, 8, 2) Orang.
industri dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya telah menerapkan sistem
III. SISTEM PERUSAHAN
pengendalian kualitas produksi. Perusahaan
3.1 Sistem Inventory
bahkan telah meraih sertifikat HACCP
Sistem inventory yang diterapkan berupa
(Hazard Analysis & Critical Control Point)
EOQ (Econimic Order Quantity)
yang merupakan sertifikat untuk
3.2 Sistem Perencanaan dan Pengendalian menunjukkan komitmen keamanan pangan
Produksi lewat identifikasi bahaya dan risiko penting
Sistem perencanaan dan pengendalian yang terus dipantau sehingga risiko dikurangi
produksi yang diterapkan oleh PT Kalla hingga tingkatan yang masih bisa diterima.
Kakao Industri adalah make to stock dan make Selain itu perusahaan juga mendapatkan
to order. Produk butter, powder, dan liquor sertifikat GMP (Good Manufacturing
dibuat berdasarkan make to order dan produk Practices).
cake dibuat berdasarkan make to stock. PT. Kalla Kakao Industri akan
melakukan penarikan produk (Product
3.3 Sistem Produksi Recall), apabila memperoleh informasi dari
PT. Kalla Kakao Industri menetapkan pelanggan atau konsumen tentang produk
bahwa lot size untuk produksi yaitu minimal yang dihasilkan oleh PT Kalla Kakao Industri
300 ton biji coklat. Hal ini dikarenakan tidak memenuhi standar atau rusak atau
melihat ketahanan serta kapasitas mesin mesin terdapat cemaran. Perusahaan juga
yang digunakan. mempunyai kebijakan untuk melakukan
Product Recall apabila terjadi kesalahan
A. Bahan Baku bahan baku atau proses produksi yang tidak
Bahan baku utama yang digunakan sesuai dengan standar yang berlaku yang
dalam memproduksi Cocoa Butter, Cocoa mengacu kepada keamanan pangan. Hal ini
Liquor, Cocoa Powder, dan Cocoa Cake dilakukan untuk menjaga kepuasan dan
berupa biji kakao murni. Biji kakao yang menghindari dari mengkonsumsi produk yang
digunakan oleh perusahaan diperoleh dari tidak aman.
pemasok di daerah Sulawesi Tenggara.

3
3.5 Sistem Keselamatan dan Kesehatan 3.7 Sistem Maintanance
Kerja Kegiatan-kegiatan maintenance yang
Sistem Manajemen Kesehatan dan dilakukan oleh departemen engineering
Keselamatan Kerja (K3) pada PT Kalla Kakao adalah sebagai berikut :
Industri, yaitu : 1. Perawatan rutin (Routin Maintanance):
1. Pengelolaan Keselamatan Kerja - Cleaning Body Motor
Mengadakan pemeriksaan kesehatan 2. Perawatan Berkala (Periodic
terlebih dahulu bagi para tenaga kerja Maintenance)
baik sebelum diterima kerja a. Perawatan berkala 1 minggu
PT. Kalla Kakao Industri - Pengecekan Tension Belt
mengikutsertakan pegawainya pada - Intrumen
asuransi kesehatan - Level oli
2. Potensi bahaya pada perusahaan - Pengecekan rantai
- Cleaning Jalur transfer
Kecelakaan saat bekerja merupakan jenis b. Perawatan berkala 1 bulan
potensi bahaya yang biasa pula terjadi pada - Pengecekan Game Greasing
perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi - Impact Laser ,Pengecekan
hal tersebut, para karyawan/tenaga kerja mesin Winnower
diwajibkan memakai pakaian seragam, sepatu - Pembersihan tangki Infra Red
pengaman, helm/topi pangaman, dll. Hal ini - Penggantian Has/selang di
membuktikan perusahaan sangat mesin Hot Water
memperhatikan keselamatan kerja para - Penggantian saringan Butter
karyawannya. APD sendiri hanya boleh Press
digunakan 3 kali dalam penggunaanya setelah - Cleaning Injecktor ke Hidrolik
itu diganti dengan yang baru guna menjaga press
kesterilan terutama pada saat produksi c. Perawatan berkala 3 bulan
contohnya, masker, sarung tangan dan hairnet. - Pengecekan Burner/mesin
Perusahaan telah menyediakan stok APD di pembakar
gudang. - Pengecekan Vapour gas
d. Perawatan berkala 6 bulan
3.6 Sistem Pengelolahan - Penggantian
Lingkungan Kerja bahan/Pengecekan semua
Adapun Sistem Pengelolaan mesin
Lingkungan Kerja pada PT. Kalla Kakao - Membersihkan Filter air, solar,
Industri, yaitu : dan gas
1. PT. Kalla Kakao Industri melaksanakan e. Perawatan berkala 1 tahun
pemeriksaan di lingkungan Perusahaan - Penggantian Kopling Motor
Dengan melakuakn program Jumat - Penggantian Belt
bersih. - Penggantian Scree nibrotom
2. Pada pengukuran kebisingan, - Cleaning tangki Powder
pencahayaan dan getaran rutin di
laksanakan dimana untuk menjaga 3.8 Sistem Manajemen Sumber Daya
kelancaran saat sedang pegoprasian Manusia
berlangsung. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh
3. Perusahaan ini hampir tidak memiliki PT. Kalla Kakao Industri mayoritas adalah
limbah, karna kulit coklat yang lulusan SMA dan S1 Teknik karyawan dan
merupakan limbah asli dari pabrik juga penguasaan keterampilan dilakukan secara
dapat dijual sehingga limbah dari pabrik sistematis.
ini hanya berupa sampah yang dikumpul
pada satu tempat kemudian diangkut 3.9 Sistem Distrubsi dan Pemasaran
mobil khusus yang telah di sediakan. PT. Kalla Kakao Industri memiliki daerah
pemasaran utama di daerah eropa dan Uni
Emirat Arab. Produk yang sudah siap ekspor
di kirimkan dengan menggunakan peti

4
kemas/container, adapun waktu loading per atas dana yang diinvestasikan dalam
container yaitu 1 1,5 jam. persediaan.
Perusahaan menjual produk untuk semua c. biaya penanganan persediaan dan
konsumen yang membutuhkan. Harga jual sebagainya
dari produk itu sendiri berbeda beda, untuk 2. Biaya pemesanan atau pembelian
produk Cocoa cake 3,5-4 dollar/kg, sedangkan (ordering costs atau procurement costs)
produk Cocoa Butter 10-11 dollar/kg. harga Biaya-biaya pemesanan yaitu :
tersebut mengikuti kurs dollar sehingga a. pemrosesan pesanan dan biaya
semakin tinggi dollar maka semakin tinggi ekspedisi
pula harga produk. b. biaya telepon
c. pengeluaran surat-menyurat
IV PEMBAHASAN d. biaya pengepakan dan penimbangan
4.1 Tinjauan Pustaka e. biaya pemeriksaan (inspeksi)
A. Pengertian Persediaan penerimaan
Persediaan dapat terdiri dari beberapa macam f. biaya pengiriman ke gudang dan
seperti berikut : sebagainya.
a. Bahan baku. D. Cara Cara Penentuaan Persediaan
b. Bahan pembantu. Bila permintaan bersifat konstan maka model
c. Barang dalam proses. lot sizing statis yang digunakan. Namun
d. Barang jadi. apabila permintaan bersifat lumpy maka
e. Persediaan suku cadang. model lot sizing dinamis yang harus
B. Tujuan dan Fungsi Persediaan digunakan. Untuk menguji apakah permintaan
1. Menjaga jangan sampai perusahaan bersifat kontinyu ataukah lumpy, salah
kehabisan Persediaan yang seorang ahli mengemukakan sebuah aturan
menyebabkan proses produksi terhenti. dengan menggunakan pengukuran variansi
2. Menjaga agar penentuan persediaan sebagai dasar penentuan jenis permintaan ,
perusahaan tidak terlalu besar dengan formulasi sebagai berikut :
3. Menjaga agar pembelian bahan baku
secara kecil-kecilan dapat dihindari. Bila V < 0,25 , maka permintaan dianggap
Fungsi-fungsi persediaan sebagai berikut : konstan atau kontinyu. Model Lot Sizing statis
1. Fungsi decoupling (EOQ,FOQ dan FOI) dengan permintaan rata-
2. Fungsi economic lot sizing rata (D) sebagai pendekatan terhadap
3. Fungsi antisipasi permintaan, lebih tepat dipergunakan. Sedang
C. Faktor Faktor yang Mempengaruhi bila V > 0,25 maka permintaan dianggap
Persediaan Bahan Baku lumpy, dan model Lot Sizing dinamis lebih
Adapun berbagai faktor persediaan bahan tepat dipergunakan.
baku sebagai berikut : Model Lot sizing Statis
1. Perkiraan pemakaian a. Economic Order Quantity (EOQ)
2. Harga bahan baku Kuantiti pesan optimal
3. Biaya-biaya persediaan
4. Kebijakan pembelian dimana : D = total permintaan
5. Pemakaian senyatanya S = Biaya setup
6. Waktu tunggu H = biaya simpan /unit
C. Biaya Persediaan b. Fixed Order Quantity (FOQ)
biaya persediaan sebagai berikut : c. Fixed Order Interval (FOI)
1. Biaya penyimpanan (holding costs atau Model Lot Sizing Dinamis
carrying costs) 1. Simple Rules
Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya a. Fixed Period Demand
penyimpanan ialah : b. Period Order Quantity (POQ)
a. biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan 2. Metode Heuristik
(termasuk penerangan, pendingain a. Wagner Within Algorithm (WW)
ruangan, dan sebagainya), Kt,l = Total biaya bila semua permintaan dari
b. biaya modal (opportunity cost of periode t hingga, di
capital) yaitu alternatif pendapatan order sekaligus dan dilakukan order
pada periode ke-t.

5
K*1 = Biaya optimal hingga periode ke- l Tabel 4.1 Data Pemesanan Biji Kakao
K*t-l = Biaya optimal hingga periode ke t-l
Rumus :
Kt,l = A + h. ( (j-t)Dj)
j = t+l
t = 1,2,3,..,n
l = t+1, t+2, t+3,..,n
K*1 = min t= 1,2,3,,l {K*t-l+ K t,l}
K*0 = 0

4.2 Metode Penelitian


A. Data yang Dibutuhkan
Data Primer adalah data yang diperoleh
langsung dari hasil penelitian obyek
yang diteliti yaitu pada department PPIC. 2. Data Permintaan Biji
Data Sekunder adalah informasi ataupun Data Permintaan Biji yang digunakan adalah
data yang mendukung pengamatan yang data historis penggunaan biji mingguan untuk
dilakukan, data tersebut digunakan untuk keperluan produksi dari bulan Juli 2016
membantu penulis memperkaya September 2016, di PT Kalla Kakao Industri
referensi sehingga laporan yang dengan Initial Inventory yang dimiliki pada
dihasilkan lebih berkualitas. periode sebelumnya sebesar 30,66 Ton.
B. Flow Chart Metode Penelitian Tabel 4.2 Data Permintaan Biji Kakao

A. Penentuan Model Lot sizing


n = 12
Dt2 = 716580473.7 Ton
( Dt)2 = 572667717.1 Ton

Gambar 4.1 Flow Chart Metode Penelitian V = ((n Dt2)/ ( Dt)2) 1

4.3 Pengolahan Data = (12(716580473.7)/ (572667717.1) 1


1. Data Pemesanan Biji ke Suplier
= 0.26
Data pemesanan yang digunakan adalah data
historis pesanan biji mingguan untuk Setelah dilakukan perhitungan, didapatkan
keperluan produksi dari bulan Juli 2016 hasil V= 0.25. sehingga V > 0,25 maka
September 2016, di PT Kalla Kakao Industri permintaan dianggap lumpy, dan model Lot
dengan on hand yang dimiliki pada periode Sizing dinamis lebih tepat dipergunakan.
sebelumnya sebesar 30,66 Ton.

6
3. Metode Period Order Quantity (POQ)
B. Data Historis PT Kalla Kakao Industri Tabel 4.5 Data Output Inventory dengan Metode Period
Order Quantity (POQ)
Dari data penggunaan biji dan pemesanan biji
,maka dilakukan perhitungan perbandingan
antara kedua data tersebut untuk melihat
apakah terjadi penumpukan biji, serta
dilakukan perhitungan biaya simpan untuk
dijadikan perbandingan dengan perhitungan
menggunakan Software POM for Windows.
Tabel 4.3 Data Historis Mingguan Untuk Keperluan
Produksi Bulan Juli 2016 September 2016

D. Rekapitulasi Data Inventory Setelah 12


Periode Dengan Software POM for
Windows dan Data Historis Perusahaan
Tabel 4.6 Perbandingan Bahan Baku di Gudang

Dari hasil perhitungan didapatkan total biaya


keseluruhan antara biaya simpan dan biaya E. Analisa Perbandingan Data Inventory
setup adalah sebesar Rp 7.427.374 / 3 Bulan. Setelah 12 Periode Dengan Software
POM for Windows dan Data Historis
C. Perhitungan Lot Sizing dengan Software Perusahaan
POM for Windows Dari tabel perbandingan di atas dapat
1. Input Data diketahui metode Lot Sizing yang optimal
Tabel 4.4 Data Input Demand adalah metode Lot For Lot, dapat dilihat
bahwa pada akhir periode data bahan baku di
gudang sangat kecil yaitu sebesar 3,08 Ton,
jika dibandingkan dengan metode Period
Order Quantity Penumpukan bahan baku juga
masih cukup besar yaitu 36,96 Ton,
Sedangkan jika tidak menggunakan metode
Lot Sizing data bahan baku digudang yaitu
705.94 Ton.

2. Metode Lot for Lot F. Rekapitulasi Total Cost Software POM


for Windows dan Data
Tabel 4.4 Data Output Inventory dengan Metode Lot for
Lot HistorisPerusahaan
Tabel 4.7 Perbandingan Total Cost

G. Analisa Perbandingan Total Cost


Software POM for Windows dan Data
HistorisPerusahaan
Dari tabel perbandingan di atas dapat
diketahui metode Lot Sizing yang optimal
adalah metode Lot For Lot, karena pada akhir
periode memberikan nilai total cost yang

7
sangat kecil yaitu sebesar Rp 46.090,-, jika 5.2 Saran
dibandingkan dengan metode Period Order Berikut merupakan saran:
Quantity nilai total cost juga masih cukup a. Dalam pemesanan bahan baku sebaiknya
besar yaitu Rp 401.830,-,Sedangkan data terlebih dahulu dilakukan koordinasi
historis perushaan yang tidak menggunakan antara pihak purchase bahan baku
metode Lot Sizing total cost yang sangat besar dengan departemen produksi mengenai
yaitu Rp 7.427.374.,-. keadaan bahan baku yang dibutuhkan
untuk keperluan produksi sehingga tidak
terjadinya penumpukan yang berlebihan
V PENUTUP di gudang bahan baku..
5.1 Kesimpulan b. Sebaiknya dalam melakukan Lot Sizing
Berdasarkan analisa dan pembahasan terlebih dahulu melakukan perhitungan
pada bab sebelumnya dapat diperoleh dengan metode yang cocok, agar
kesimpulan sebagai berikut: minimasi biaya biaya persediaan dan
a. Pemesanan bahan baku yang dilakukan tidak terjadinya penumpukan.
PT Kalla Kakao Industri tanpa c. Sebaiknya perusahaan melakukan
memperhatikan kebutuhan produksi nya perhitungan dengan menggunakan
sehingga selalu terjadi penumpukan biji metode Lot for Lot , karena diakhir
di gudang bahan baku, Dari hasil periode total biji di gudang sangat lah
perhitungan dengan menggunakan kecil sehingga memiliki total biaya yang
Software POM for Windows yang kecil dari semua metode Lot Sizing yang
dibandingkan dengan perhitungan lain.
manual dapat disimpulkan metode Lot
Sizing yang optimal adalah metode Lot DAFTAR PUSTAKA
For Lot, karena pada akhir periode data
bahan baku di gudang sangat kecil yaitu Ahyari, A. 1999. Manajemen Produksi
sebesar 3,08 Ton, jika dibandingkan Perencanaan Sistem Produksi. Jakarta: BPFE.
dengan metode Period Order Quantity Assauri, Sofjan.1993. Manajemen Operasi
Penumpukan bahan baku juga masih dan Produksi. Jakarta : LP FE UI
cukup besar yaitu 36,96 Ton.Sedangkan
jika tidak menggunakan metode Lot Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan
Sizing data bahan baku digudang yaitu Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia
705.94 Ton. Indonesia.
b. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan Software POM for Koher, Eric L.A. 2006. Produksi dan Bahan
Windows dapat diketahui metode Lot Baku. Jakarta : Gramedia
Sizing yang optimal adalah metode Lot
Nasution. 2003. Metode Research, Jakarta :
For Lot, karena pada akhir periode
PT. Bumi Aksara.
memberikan nilai total cost yang sangat
kecil yaitu sebesar Rp 46.090,-, jika Rangkuti, Fredi. 2004. Manajemen
dibandingkan dengan metode Period Persediaan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Order Quantity nilai total cost juga
masih cukup besar yaitu Rp 401.830,- Web :
.Sedangkan jika tidak menggunakan http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=30
metode Lot Sizing nilai total cost sangat 957
besar yaitu Rp 7.427.374.,-. sebaiknya
http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=13
untuk tiap kali pemesanan perusahaan
1211
menggunakan perhitungan Lot For Lot
agar tidak terjadi total cost yang besar, Menyetujui,
karena semakin banyak penumpukan Dosen Pembimbing
bahan baku di gudang maka biaya
simpan juga pun akan cukup besar.

Hj Ir. Eli Masidah, MT

Anda mungkin juga menyukai