Anda di halaman 1dari 4

INOVASI Vol.

5/XVII/November 2005
KESEHATAN
Gizi Buruk, Ancaman Generasi yang Hilang

Yetty Nency, MD. DSA.


Dokter Spesialis Anak pada RS Dr. Karyadi Semarang. Sedang menempuh pendidikan
lanjutan di Dept. of Oncology Pediatrics Vrije University Medical Centrum Amsterdam
Netherlands

Muhamad Thohar Arifin, M.D.


Bagian Anatomi dan Bedah Saraf FK UNDIP, Semarang

Pendahuluan 10%), sedang (10-19%), tinggi (20-29%),


sangat tinggi (=>30%).
Berita merebaknya temuan gizi buruk,
sangat mengejutkan di negara tercinta Status gizi anak balita secara
yang terkenal subur makmur ini. Kasus ini sederhana dapat diketahui dengan
bisa jadi tidak hanya momok bagi para membandingkan antara berat badan
balita namun juga bagi pemerintah. menurut umur maupun menurut panjang
Bahkan di era pemerintahan suharto, badannya dengan rujukan (standar) yang
pejabat daerah sangat ketakutan jika telah ditetapkan. Apabila berat badan
sampai didapati kasus gizi buruk menurut umur sesuai dengan standar,
diwilayahnya, cerminan buruknya anak disebut gizi baik. Kalau sedikit di
performa dalam menyejahterakan bawah standar disebut gizi kurang.
raknyatnya; Bukti lemahnya infrastruktur Apabila jauh di bawah standar dikatakan
kesehatan dan pangan; Dan aneka gizi buruk. Namun penghitungan berat
polemik mencari biang keladipun muncul badan menurut panjang badan lebih
ke permukaan. Kesenjangan, memberi arti klinis. Anak kurang gizi pada
ketidakadilan, kemiskinan, kebijakan tingkat ringan dan atau sedang masih
ekonomi dan politik menjadi semakin seperti anak-anak lain, beraktivitas ,
sering diperbincangkan. Bisa jadi hanya bermain dan sebagainya, tetapi bila
sedikit yang memikirkan dampak jangka diamati dengan seksama badannya mulai
panjang yang ditimbulkannya, jika hal ini kurus dan staminanya mulai menurun.
tidak ditangani dengan serius. Seperti Pada fase lanjut (gizi buruk) akan rentan
layaknya fenomena gunung es, bahwa terhadap infeksi, terjadi pengurusan otot,
ancaman yang sebenarnya jauh lebih pembengkakan hati, dan berbagai
besar dan perlu segera diambil langkah gangguan yang lain seperti misalnya
langkah antisipasinya dari sekarang. peradangan kulit, infeksi, kelainan organ
Karena kelainan ini menyerang anak- dan fungsinya (akibat atrophy / pengecilan
anak , generasi penerus, yang sedang organ tersebut).
dalam golden period pertumbuhan
otaknya. Diagnosis kurang gizi selain ditegakkan
melalui pemeriksaan antropometri
Gizi buruk (severe malnutrition) adalah ( penghitungan berat badan menurut
suatu istilah teknis yang umumnya dipakai umur /panjang badan) dapat melalui
oleh kalangan gizi, kesehatan dan temuan klinis dijumpainya keadaan klinis
kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk gizi buruk yang dapat dibagi menjadi
terparah dari proses terjadinya kondisi marasmus, kwasiorkor dan bentuk
kekurangan gizi menahun. Menurut campuran (marasmik kwasiorkor). Tanda
Departemen Kesehatan (2004), pada tanda marasmus adalah anak kurus,
tahun 2003 terdapat sekitar 27,5% (5 juta kulitnya kering, didapatkan pengurusan
balita kurang gizi), 3,5 juta anak (19,2%) otot (atrophy) sedangkan kwasiorkor jika
dalam tingkat gizi kurang, dan 1,5 juta didapatkan edema ( bengkak) terutama
anak gizi buruk (8,3%). WHO pada punggung kaki yang tidak kembali
(1999) mengelompokkan wilayah setelah dilakukan pemijitan (pitting edema),
berdasarkan prevalensi gizi kurang ke marasmik kwasiorkor adalah bentuk klinis
dalam 4 kelompok yaitu: rendah (di bawah campuran keduanya.
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk
Dunia
INOVASI Vol.5/XVII/November 2005

Pengertian di masyarakat tentang Busung mengandung energi dan protein, tetapi


Lapar adalah tidak tepat. juga mengandung zat besi, vitamin A,
Sebutan Busung Lapar yang sebenarnya asam folat, vitamin B serta vitamin dan
adalah keadaan yang terjadi akibat mineral lainnya. MP-ASI yang tepat dan
kekurangan pangan dalam kurun waktu baik dapat disiapkan sendiri di rumah.
tertentu pada satu wilayah, sehingga Pada keluarga dengan tingkat pendidikan
mengakibatkan kurangnya asupan zat gizi dan pengetahuan yang rendah seringkali
yang diperlukan, yang pada akhirnya anaknya harus puas dengan makanan
berdampak pada kondisi status gizi seadanya yang tidak memenuhi
menjadi kurang atau buruk dan keadaan kebutuhan gizi balita karena ketidaktahuan.
ini terjadi pada semua golongan umur.
Tanda-tanda klinis pada Busung Lapar 3) Pola makan yang salah
pada umumnya sama dengan tanda-tanda
pada marasmus dan kwashiorkor. Suatu studi positive deviance
mempelajari mengapa dari sekian banyak
Penyebab Gizi Buruk bayi dan balita di suatu desa miskin hanya
sebagian kecil yang gizi buruk, padahal
Gizi buruk dipengaruhi oleh banyak faktor orang tua mereka semuanya petani miskin.
yang saling terkait. Secara garis besar Dari studi ini diketahui pola pengasuhan
penyebab anak kekurangan gizi anak berpengaruh pada timbulnya gizi
disebabkan karena asupan makanan yang buruk. Anak yang diasuh ibunya sendiri
kurang atau anak sering sakit / terkena dengan kasih sayang, apalagi ibunya
infeksi. berpendidikan, mengerti soal pentingnya
ASI, manfaat posyandu dan kebersihan,
Asupan yang kurang disebabkan meskipun sama-sama miskin, ternyata
oleh banyak faktor antara lain: anaknya lebih sehat. Unsur pendidikan
perempuan berpengaruh pada kualitas
1) Tidak tersedianya makanan secara pengasuhan anak. Sebaliknya sebagian
adekuat anak yang gizi buruk ternyata diasuh oleh
nenek atau pengasuh yang juga miskin
Tidak tersedinya makanan yang adekuat dan tidak berpendidikan. Banyaknya
terkait langsung dengan kondisi sosial perempuan yang meninggalkan desa
ekonomi. Kadang kadang bencana alam, untuk mencari kerja di kota bahkan
perang, maupun kebijaksanaan politik menjadi TKI, kemungkinan juga dapat
maupun ekonomi yang memberatkan menyebabkan anak menderita gizi buruk.
rakyat akan menyebabkan hal ini. Kebiasaan, mitos ataupun kepercayaan /
Kemiskinan sangat identik dengan tidak adat istiadat masyarakat tertentu yang
tersedianya makan yang adekuat. Data tidak benar dalam pemberian makan akan
Indonesia dan negara lain menunjukkan sangat merugikan anak . Misalnya
bahwa adanya hubungan timbal balik kebiasaan memberi minum bayi hanya
antara kurang gizi dan kemiskinan. dengan air putih, memberikan makanan
Kemiskinan merupakan penyebab pokok padat terlalu dini, berpantang pada
atau akar masalah gizi buruk. Proporsi makanan tertentu ( misalnya tidak
anak malnutrisi berbanding terbalik memberikan anak anak daging, telur,
dengan pendapatan. Makin kecil santan dll) , hal ini menghilangkan
pendapatan penduduk, makin tinggi kesempatan anak untuk mendapat asupan
persentasi anak yang kekurangan gizi. lemak, protein maupun kalori yang cukup

2) Anak tidak cukup mendapat makanan Sering sakit (frequent infection),


bergizi seimbang
Menjadi penyebab terpenting kedua
Makanan alamiah terbaik bagi bayi yaitu kekurangan gizi, apalagi di negara negara
Air Susu Ibu, dan sesudah usia 6 bulan terbelakang dan yang sedang
anak tidak mendapat Makanan berkembang seperti Indonesia, dimana
Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat, kesadaran akan kebersihan / personal
baik jumlah dan kualitasnya akan hygine yang masih kurang, serta ancaman
berkonsekuensi terhadap status gizi bayi. endemisitas penyakit tertentu, khususnya
MP-ASI yang baik tidak hanya cukup infeksi kronik seperti misalnya tuberculosis

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk
Dunia
INOVASI Vol.5/XVII/November 2005

(TBC) masih sangat tinggi. Kaitan infeksi masa golden period perkembangan otak
dan kurang gizi seperti layaknya lingkaran (0-3 tahun) , dapat dibayangkan jika otak
setan yang sukar diputuskan, karena tidak dapat berkembang sebagaimana
keduanya saling terkait dan saling anak yang sehat, dan kondisi ini akan
memperberat. Kondisi infeksi kronik akan irreversible ( sulit untuk dapat pulih
meyebabkan kurang gizi dan kondisi kembali).
malnutrisi sendiri akan memberikan
dampak buruk pada sistem pertahanan Dampak terhadap pertumbuhan otak ini
sehingga memudahkan terjadinya infeksi. menjadi vital karena otak adalah salah
satu aset yang vital bagi anak untuk
Konsekuensi gizi buruk, loss dapat menjadi manusia yang berkualitas di
generation? kemudian hari.

Gizi Buruk bukan hanya menjadi stigma Beberapa penelitian menjelaskan, dampak
yang ditakuti, hal ini tentu saja terkait jangka pendek gizi buruk terhadap
dengan dampak terhadap sosial ekonomi perkembangan anak adalah anak menjadi
keluarga maupun negara, di samping apatis, mengalami gangguan bicara dan
berbagai konsekuensi yang diterima anak gangguan perkembangan yang lain.
itu sendiri. Sedangkan dampak jangka panjang
adalah penurunan skor tes IQ, penurunan
Kondisi gizi buruk akan mempengaruhi perkembangn kognitif, penurunan integrasi
banyak organ dan system, karena kondisi sensori, gangguan pemusatan perhatian,
gizi buruk ini juga sering disertai dengan gangguan penurunan rasa percaya diri
defisiensi ( kekurangan) asupan mikro/ dan tentu saja merosotnya prestasi
makro nutien lain yang sangat diperlukan akademik di sekolah. Kurang Gizi
bagi tubuh. Gizi buruk akan memporak berpotensi menjadi penyebab kemiskinan
porandakan system pertahanan tubuh melalui rendahnya kualitas sumber daya
terhadap microorganisme maupun manusia dan produktivitas. Tidak heran
pertahanan mekanik sehingga mudah jika gizi buruk yang tidak dikelola dengan
sekali terkena infeksi. baik, pada fase akutnya akan mengancam
jiwa dan pada jangka panjang akan
Secara garis besar, dalam kondisi akut, menjadi ancaman hilangnya sebuah
gizi buruk bisa mengancam jiwa karena generasi penerus bangsa
berberbagai disfungsi yang di alami,
ancaman yang timbul antara lain hipotermi Pentingnya Deteksi Dan Intervensi Dini
( mudah kedinginan) karena jaringan
lemaknya tipis, hipoglikemia (kadar gula Mengingat penyebabnya sangat kompleks,
dalam darah yang dibawah kadar normal) pengelolaan gizi buruk memerlukan
dan kekurangan elektrolit penting serta kerjasama yang komprehensif dari semua
cairan tubuh. pihak. Bukan hanya dari dokter maupun
tenaga medis, namun juga pihak orang tua,
Jika fase akut tertangani dan namun tidak keluarga, pemuka masyarakat maupun
di follow up dengan baik akibatnya anak agama dan pemerintah. Langkah awal
tidak dapat catch up dan mengejar pengelolaan gizi buruk adalah mengatasi
ketinggalannya maka dalam jangka kegawatan yang ditimbulkannya,
panjang kondisi ini berdampak buruk dilanjutkan dengan frekuen feeding
terhadap pertumbuhan maupun ( pemberian makan yang sering,
perkembangannya. Akibat gizi buruk pemantauan akseptabilitas diet
terhadap pertumbuhan sangat merugikan ( penerimaan tubuh terhadap diet yang
performance anak, akibat kondisi stunting diberikan), pengelolaan infeksi dan
(postur tubuh kecil pendek) yang pemberian stimulasi. Perlunya pemberian
diakibatkannya. Yang lebih diet seimbang, cukup kalori dan protein
memprihatinkan lagi, perkembangan anak serta pentingnya edukasi pemberian
pun terganggu. Efek malnutrisi terhadap makan yang benar sesuai umur anak,
perkembangan mental dan otak Pada daerah endemis gizi buruk perlu
tergantung dangan derajat beratnya, distribusi makanan yang memadai.
lamanya dan waktu pertumbuhan otak itu
sendiri. Jika kondisi gizi buruk terjadi pada

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk
Dunia
INOVASI Vol.5/XVII/November 2005

Posyandu dan puskesmas sebagai ujung menghindari penyakit yang dapat dicegah,
tombak dalam melakukan skrining / serta propaganda kebersihan personal
deteksi dini dan pelayanan pertama maupun lingkungan. Pemuka masyarakat
menjadi vital dalam pencegahan kasus maupun agama akan sangat efektif jika
gizi buruk saat ini. Penggunaan kartu mau membantu dalam pemberian edukasi
menuju sehat dan pemberian makanan pada masyarakat, terutama dalam
tambahan di posyandu perlu digalakkan menanggulangi kebiasaan atau mitos-
lagi. Tindakan cepat pada balita yang 2x mitos yang salah pada pemberian makan
berturut-turut tidak naik timbangan pada anak. Kasus gizi buruk mengajak
berat badan untuk segera mendapat semua komponen bangsa untuk peduli,
akses pelayanan dan edukasi lebih lanjut, berrsama kita selamatkan generasi
dapat menjadi sarana deteksi dan penerus ini untuk menjadi Indonesia yang
intervensi yang efektif. Termasuk juga lebih baik. (edited by T404AR)
peningkatan cakupan imunisasi untuk

Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk
Dunia

Anda mungkin juga menyukai