Oleh:
ABDUL WAFA 362021401012
FIKRI ALAN HAMDALAH 362021401017
TEDY FAJAR WIRIANTO 362021401022
ABDUR RAFI MALIK 362021401026
Penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir Mata Kuliah Perancangan mesin ini
minimal dapat menjawab permasalahan yang memang ingin diteliti, semoga laporan ini tidak
sia-sia dan dapat menjadi perhatian pembaca. Sehingga diharapkan dapat menimbulkan
ketertarikan untuk melakukan penelitian lanjutan.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Mata Kuliah Perancangan mesin ini tidak
akan terselesaikan tanpa adanya bimbingan, petunjuk, masukkan dan bantuan dari berbagai
pihak. Mengingat ruang yang tersedia terbatas, dan tidak mungkin disebutkan satu persatu,
perkenankanlah penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prabuditya Bhisma Wisnu Wardhana, S.T., M.Eng, Selaku dosen pengampu
mata kuliah Perancangan Mesin, Terimakasih atas segala bimbingan dan petunjuk
dalam mengerjakan Tugas Akhir mata kuliah Perancangan Mesin.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini. Akhirnya
penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua
pihak yang membutuhkan Aamiin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Banyuwangi, 3 April 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................I
KATA PENGANTAR.............................................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................................III
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................IV
DAFTAR TABEL....................................................................................................................V
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat........................................................................................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah.............................................................................................................................. 2
BAB 3 METODOLOGI.........................................................................................................10
3.1 Diagram Alir.................................................................................................................................. 10
3.2 Desain Mesin................................................................................................................................. 12
3.3 Jadwal Kegiatan............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Penampang sabuk-V (Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2004:164)............................5
Gambar 3. 1 Diagram Alir Perancangan Mesin Penyuir..........................................................11
Gambar 3. 2 sketsa mesin penyuir daging...............................................................................12
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Penggolongan bahan poros.......................................................................................4
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan......................................................................................................13
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era teknologi yang semakin berkembang menuntut kita untuk berperan aktif,
dalam berkreatifitas dalam kemampuan berinovasi guna menciptakan produk yang
berkualitas. Oleh karena itu, banyak pihak – pihak yang berperan aktif dalam membuat
atau mengembangkan teknologi yang memiliki manfaat dan lebih ekonomis. Banyak
peralatan bantu yang dibuat untuk membantu dan mempermudah kita dalam melakukan
pekerjaan. Selain dalam proses kerjanya, hasil produksi pun dituntut lebih cepat, biaya
rendah, dan dapat memenuhi biaya konsumen sehingga usaha dapat berjalan dengan
lancar.
Abon adalah produk olahan daging yang sangat mudah di temukan di pasaran,
rasanya khas perpaduan antara manis dan gurih, abon sering di jadikan campuran lauk,
pelengakap nasi goreng, pelengkap nasi gurih, dan nasi kuning, serta pengisi kue-kue
tradisional seperti lemper. Seiring perkembangan zaman, semakin banyak makanan
produk olahan modern yang menggunakan abon sebagai pelengkapnya, contoh paling
mudah yang sering kita temui adalah donat. Hal ini berarti bahwa abon telah menjadi
salah satu produk yang mempertemukan unsur-unsur tradisional dengan unsur-unsur
modern dalam dunia kuliner. Abon adalah produk makanan olahan dari daging,
sebenarnya segala macam daging bisa di jadikan bahan pembuat abon sebut saja daging
ayam, sapi, babi, kerbau, kambing, ikan, dan sebagainya. Namun yang paling populer
adalah abon sapi dan dapat di katakan hampir semua abon yang di produksi dan yang
beredar di pasaran adalah abon sapi. Begitu dominanya daging sapi sebagai bahan utama
abon, sampai-sampai apabila orang menyebut abon adalah abon sapi.
Secara umum pembuatan abon sapi ini dimulai dengan merebus daging, kemudian
memotong-memotongnya, memukul-mukulnya lalu menyuirnya setelah itu, memasaknya
kembali dan mencapurnya dengan bumbu-bumbu, terakhir mengemasnya dengan
berbagai ukuran sesuai selera.
Melihat dari masalah tersebut masih banyak dikalangan masyarakat yang masih
menggunakan cara manual. Dengan menggunakan peralatan manual seperti itu tentunya
proses dalam pembuatan abon akan menjadi lama. Selain itu kekurangan dari proses
penyuir daging dengan cara manual yaitu hasil suiran daging kurang baik tentunya akan
mempengaruhi kualitas abon nantinya. Maka penulis berinovasi untuk merancang mesin
penyuir daging dengan teknologi mekanis dengan pemilihan komponen yang cocok,
murah dan baik untuk makanan karena dengan teknologi mekanis, pengolahan suwir
daging ini menjadi cepat dan tidak memakan waktu terlalu lama .
vi
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dibatasi dalam pembatasan masalah,
diketahui rumusan masalah ini sebagai berikut :
vii
BAB II
LANDASAN TEORI
viii
3.4 Poros.
Poros merupakan salah satu bagian dari setiap mesin penting. Karena hampir semua
mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran, oleh karenanya poros
memegang peranan utama dalam transmisi dalam sebuah mesin. Poros dibedakan
menjadi tiga macam berdasarkan penerusan dayanya (Sularso dan Kiyokatsu Suga,
2004:1) yaitu :
1. Poros Transmisi
Poros macam ini mendapatkan beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya
ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk dan sprocker
rantai dll. (Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2004:2)
2. Spindel
Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana
beban utamanya berupa puntiran yang disebut spindel.Syarat utama yang harus dipenuhi
poros ini adalah deformasi harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti. (Sularso
dan Kiyokatsu Suga, 2004:2)
3. Gandar
Poros seperti dipasang diantara roda-roda kereta barang, dimana tidak mendapat
beban punter, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar, disebut gandar. Gandar hanya
memperoleh beban lentur kecuali jika digerakkan oleh penggerak dia akan mengalami
beban punter juga. (Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2004:2)
ix
gesekan yang terjadi juga bertambah karena bentuk bajinya yang akan menghasilkan
transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah.
Adapun bentuk konstruksi macam-macam penampang sabuk-V yang umum dipakai
terlihat pada Gambar 2 .1(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2004:164)
Untuk menghitung daya mesin (P) terlebih dahulu dihitung torsi (T) dan Omega (ω).
P = T 𝑥 ω ……………………………..............................................(2.2)
………………….........................................................(2.3)
T = F 𝑥 r…………………………………….....................................(2.4)
(Robert L. Mott,2009:81)
Untuk Menghitung gaya (F) terlebih dahulu dihitung Luas penampang (A).
A = 𝜋𝑟2…………………………………………………………………...(2.6)
…….................………………………………(2.7)
xi
(Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2004:8)
= Faktor koreksi
c. Diamter poros
……..………………….. (8)
Kt = Faktor koreksi
…………………………………………………………(9)
xii
Kt = Faktor koreksi
a. Daya rencana
𝑃𝑑 = 𝑓𝑐 × 𝑃…………………………………………………………………….. (14)
𝑓𝑐 = Faktor koreksi
b. Momen puntir
…………………………………………………………………….. (15)
……………………………………………………………... (16)
……………….………………....... (17)
e. Sudut kontak
………………….……………………………………….. (18)
………………………………………………………………….. (19)
N = Jumlah sabuk
𝐾𝜃 = Faktor koreksi
xiv
BAB 3
METODOLOGI
Mulai
Identfikasi Masalah
Studi Literature
Studi Lapang
Perencanaan Alat
1. Perencanaan daya motor.
2. Perencanaan diameter Pulley.
3. Perencanaan poros.
4. Perencanaan sabuk V Belt.
Seminar Proposal
xv
C
Apakah
Proposal
Disetujui?
Pengujian Alat
Pembuatan Laporan
Apakah Alat
Berfunghsin
Dengan
Baik?
Selesai
xvi
3.12 Desaian Mesin
4
3
5 2
Keterangan:
1. Dudukan nampan.
2. Rangka.
3. Bak Penampung.
4. Tutup Bak.
5. Pulley.
6. Sabuk V belt.
7. Motor Listrik.
8. Poros penyuir.
9. Poros Utama.
xvii
3.13 Jadwal Kegiatan
Dalam sebuah penelitian pasti ditentukan jadawal penelitian dan batasan
waktu, agar tidak terlalu lama dalam proses penelitian berlangsung. Adapun jadwal
kegiatan perancangan mesin penyuir daging dapat dilihat pada tabel 3.1
Bulan
Keterangan
Feb Mar Apr Mei Jun
Perumusan Topik
Penyusunan Proposal
Seminar Proposal
Pelaksanaan
Pengujian Alat
Penyusunan Laporan
Sidang Akhir
xviii
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Daya Motor
4.2 Ukurun Pulli
Mesin penyuir daging memiliki sistem transmisi dari puli sabuk-V. Putaran
yang direduksi oleh sistem transmisi, yaitu dari 1400 rpm menjadi 700 rpm.
n1 = 1400 rpm
n2 = 700 rpm
xix
Jadi perbandingan Dp : dp adalah 2 : 1, maka untuk mendapatkan putaran
poros 700 rpm dapat digunakan ukuran puli dengan diameter 6 inchi dan 3
inchi.
berikut:
= 621,9 𝑘𝑔. 𝑚𝑚
3. Pembebanan
Beban gaya merata : 8 kg
Berat puli : 1 kg
Gaya tarik v-
= 6,8 𝑘𝑔 ≈ 7 𝑘𝑔
Beban puli total : 1 + 7 = 8 kg Pembebanan
vertikal
8 kg
Va
Vb
30 30 460 20
8 kg
Gambar 16. Pembebanan poros dengan gaya vertikal
xx
Va + Vb – 8 – 8 = 0
Va + Vb = 8 + 8
Va + Vb = 16 kg
∑ Ma = 0
540Vb – 8 . 290 – 8 . 30 = 0
540Vb – 2320 – 240 = 0
540Vb – 2560 = 0
Vb = 2560 / 540
Vb = 4,7 kg
Va + Vb = 16
Va + 4,7 = 16
Va = 16 – 4,7
Va = 11,3 kg
4. Momen lentur vertikal dan horisontal
MVa = 11,3 x 30 = 339 kg.mm
MVb = 4,7 x 250 = 1175 kg.mm
30 260 250
MVb = 1175
MVa = 339
AB
Bahan poros ST 60
6. Untuk mencari tegangan geser yang diijinkan ( ) dengan cara membagi kekuatan tarik
xxi
7. Kt untuk beban puntiran adalah 1,5
8. Diameter poros
1
5,1 2 2 3 ds ≥
K .m M
K .T
t
5,1 2 2 3
≥
ds 5 21175 1,5519
ds ≥ 13,6
mm
DAFTAR PUSTAKA
xxii
Arinal, Hamni (2022) Pembuatan Mesin Penyuir Ikan Sistem Roatry Untuk Produk Abon
Komariah, Sri Rahayu & Sarjito. 2009. Sifat Fisik Daging Sapi, Kerbau dan Domba pada
Sularso, Kiyokatsu Suga. 2004. Dasar Perencanaan Dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta:
Pradnya Paramita
xxiii