Anda di halaman 1dari 7

NAMA : RIZAL ANAS DILADARAMA

NIM : 201710120311077
KELAS : DESAIN REKAYASA B

MESIN BENDING
BAB I

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tak dapat dipungkiri penggunaan akan pipa besi semakin hari semakin meningkat
khususnya pada industri industri kecil misalnya untuk pembuatan pagar,meja,kaki
kursi,kanopi,dan lain lain. Yang masih dikerjakan secara manual atau dengan alat bending
pipa manual. Hal ini menyita banyak waktu dan tenanga juga memerlukan ketrampilan
khusus untuk membengkokkan atau melengkungkan pipa tersebut.
Kemajuan teknologi saat ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat disegala
bidang. Akibat dari kemajuan-kemajuan tersebut, mesin bending pipa ini dapat menghemat
waktu kerja serta dapat menghasilkan hasil yang lebih presisi dengan proses yang mudah,
praktis, cepat serta memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
Dengan adanya penemuan-penemuan baru dibidang teknologi telah banyak membantu
manusia di dalam memecahkan masalah yang rumit, sehingga di peroleh suatu efesiensi kerja
yang lebih tinggi, salah satu bukti kebutuhan manusia selalu bertambah dari waktu ke waktu.

Disamping untuk memenuhi kebutuhan manusia, penemuan baru muncul karena


dilatarbelakangi penggunaan tenaga manusia yang tidak efesiensi lagi. Manusia sebagai
pemikir selalu berusaha untuk menciptakan sistem kerja yang lebih baik dan memudahkan
kreasi-kreasi baru yang berhasil dan berdaya guna, sehingga penggunaan di bidang industry
dapat dipertahankan sebelum ada pemodifikasian ke arah yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah bagaimana merancang
mesin bending pipa yang efisien dan mudah digunakan dengan hasil yang lebih presisi.

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah sebagai berikut :
1. Perancangan mesin bending dengan diinovasi dari alat bending manual.
2. Proses pembuatan rangka alat/mesin pengerol pipa yang kuat
1.4 Tujuan penelitian

1. Mengetahui kebutuhan konsumen terhadap mesin bending besi.


2. Menghasilkan rancangan akhir mesin bending besi.
3. Mengetahui kapasitas mesin bending besi.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memudahkan pengerolan pipa dengan mesin bending.
2. Meringankan kerja manusia karena telah digantikan tenaga mesin.
3. Diharapakan mampu membantu industri kecil skala rumahan dalam efisiensi kerja
dengan mengimplementasikan alat ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
Bending adalah salah satu proses pembentukan yang biasa dilakukan untuk membuat
barang kebutuhan sehari-hari seperti pembuatan komponen mobil, pesawat, peralatan rumah
tangga. Proses bending dilakukan dengan menekuk benda kerja hingga mengalami perubahan
bentuk yang menimbulkan peregangan logam pada sekitar daerah garis lurus (dalam hal ini
sumbu netral). Proses ini tidak hanya berfungsi untuk membentuk logam tetapi juga berguna
untuk meningkatkan sifat kekakuan dari suatu benda yang telah mengalami proses bending
dengan cara menambah momen inersia benda.(Wibowo et al., 2014)
Mesin Bending pipa merupakan salah satu mesin tepat guna. Mesin bending pipa
adalah mesin yang digunakan untuk mengerol pipa yang semula dalam bentuk lonjoran lurus
berubah menjadi melengkung dan melengkungnya pipa ini disesuaikan dengan kebutuhan
dan kegunaan. Alat/mesin pengerol pipa ini menggunakan daya motor sebagai alat
penggeraknya. Untuk pengerolan ini dibutuhkan penekanan pada bagian pipa yang akan
dibuat melengkung.
Untuk konsep cara kerja dari mesin bending pipa sendiri memiliki persamaan dengan
mesin banding pipa secara manual. Dengan meiliki dua roller sebagai penompang dan satu
roller sebagi penekan. Penekanan pada roller ini lah yang nantinya akan menentukan hasil
dari pengerolan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka dalam memutar handle ini
harus pelan-pelan dan terus menerus.(Nurcahyo & Ellianto, 2018)
Selain itu, penggunaan daya motor listrik pada mesin ini sangat membantu untuk
mempermudah dalam proses pengerolannya karena hanya membutuhkan sedikit tenaga untuk
memutar handle penekanannya. Pada roller penekan dihubungkan dengan handle oleh poros
berulir sebagai penerus tekanannya. Handle ini akan diputar secara pelan-pelan saat
alat/mesin dihidupkan.

2.1.1 Metode Penekukan Pipa

 Metode Ram (Ram Style Bending)


Metode ini bekerja dengan memanfaatkan sebuah batang penekan sementara
pipa yang akan ditekuk dipasang pada dua buah penahan, kemudian penekan akan
menekan pipa tepat diantara dua buah penahan, sehingga pipa akan tertekuk. Akan
tetapi kelemahan metode ini adalah terjadinya perubahan bentuk penampang pipa
yang semula harusnya bulat menjadi oval.(Marsis & Toro, 2007)
 Metode Rotary (rotary draw bending)
Metode ini bekarja dengan cara menjepit salah satu ujung pipa, kemudian
merotasi pipa ke sekeliling cetakan ( dies ), dengan radius tekuk sesuai dengan radius
rol.(Marsis & Toro, 2007)
 Metode rol (roll bending )
Metode ini digunakan untuk menekuk pipa secara kontinu serta membentuk
suatu radius yang besar. Metode ini menggunakan tiga buah rol,yang terhubung
dengan tiga buah poros yang berbeda. Rol-rol tersebut dibagi menjadi dua bagian,
yaitu rol atas (upper roll) dan rol bawah (lower roll).(Marsis & Toro, 2007)
 Metode Compression Bending
Cara kerjanya untuk metoda ini sama dengan metoda rotary namun cetakan
(dies) pada metoda ini diam. Proses pelengkungan seperti kereta geser slide piece
bergeser mengelilingi dies.(Marsis & Toro, 2007)
2.2 Refrensi Produk
1) Rancang Bangun Mesin Roll Bending Portable

Abstract
Revolusi Industri 4.0 menuntut Industri kecil bidang perbengkelan dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia dan teknologinya dengan penggunaan mesin–mesin
canggih pada proses produksi yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
produksi. Pada kenyataannya, sebagian besar IMKM perbengkelan saat ini masih
menggunakan teknologi konvensional dan sederhana dalam menghadapi perkembangan
Revolusi Industri 4.0. Maka perlu dilakukan upgrading teknologi agar IMKM bisa
bersaing. Salah satu contoh proses produksinya yaitu proses bending yang dilakukan
secara manual, sehingga hasil produk kurang memenuhi standar yang diinginkan baik
secara kualitas dan waktu proses yang relatif cukup lama. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, maka diperlukan inovasi pada proses bending tersebut dengan menggunakan
mesin roll bending portable yang memakai penggerak mesin bubut atau jenis mesin motor
penggerak lainnya. Dengan penggunaan mesin roll bending portable tersebut, diharapkan
IMKM perbengkelan mampu bertahan dan menghadapi Revolusi Industri 4.0 melalui
proses produksi semi otomatis. Dari hasil penelitian didapatkan mesin roll bending
portable dengan spesifikasi dimensi; 350 x 250 x 560 mm; penggerak utama yaitu mesin
bubut dengan bantuan cross joint; mekanisme penekan : tuas ulir linier; sistem transmisi :
gear box reducer 1:60, 2 buah gear sprocket rs 40 (36:36), rantai rs 40. Berdasarkan hasil
uji coba mesin didapatkan proses pengerolan pipa galvanis diameter 1 inch dengan
panjang mula-mula 580mm dengan hasil radius 195mm dengan waktu 20 menit dan pipa
galvanis diameter 1 inch dengan panjang mula-mula 1200 mm dengan hasil radius
980mm dengan waktu 30 menit.
Prinsip Kerja Alat/Mesin Pengerol Pipa
Prinsip kerja alat/mesin pengerol pipa ini pada awalnya adalah menempatkan pipa di
atas roll 1.

Kemudian pipa melewati roll 2 yang berada ditengah sampai berada di atas roll 3.
Pada posisi ini pipa harus benar-benar berada di tengah dari roll 1 dan 3. Diameter pipa
disesuaikan dengan diameter lubang roll yang digunakan agar dalam proses pengerolan
pipa tidak cacat.
Selanjutnya penggerak/penekan diturunkan sampai menyentuh pipa dan diputar,
sehingga terjadi bending di titik roll 2.

Ketika motor menyala dan putaran motor ditransmisikan ke kopel yang terhubung
dengan reducer kemudian dari reducer akan ditransmisikan ke poros melalui sprocket
dan rantai. Ketika rantai pada poros berputar maka poros pun ikut berputar karena
terpasang pasak pada gear dengan poros. Poros inilah yang memutar roller sehingga pipa
akan bergerak dari kiri ke kanan. Bending yang terjadi di titik roll 2 akan terdistribusi
pada tiap titik pipa, sehingga pipa akan melengkung akibat bending tersebut.

Proses berakhir ketika ujung pipa tepat berada di atas roll 1 dan motor dimatikan.
Kemudian motor dinyalakan lagi dengan arah putaran berlawanan, sehingga pipa akan
bergerak dari kanan ke kiri. Langkah yang terkhir ini dilakukan agar hasil pengerollan
lebih sempurna. Proses ini dilakukan secara berulang-ulang sampai bending pada pipa
sesuai keinginan dan kegunaan.

Anda mungkin juga menyukai