Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengelasan merupakan salah satu kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa
Program Studi Teknik Mesin. Pada program studi Teknik Mesin di Politeknik Jambi
(POLJAM) terdapat mata kuliah praktik bengkel mekanik III, yang berisi materi dan
praktik pengelasan . Proses belajar mengajar ini dilakukan di bengkel mekanik 2 Teknik
Mesin POLJAM, di bengkel Teknik Mesin POLJAM terdapat 4 ruangan/bilik yang
digunakan mahasiwa untuk melakukan praktik, berdasarkan pengamatan di bengkel
Teknik Mesin POLJAM yaitu, didalam ruang/bilik pengelasan tidak terdapatnya saluran
untuk pembuangan asap yang disebabkan oleh proses pengelasan. Asap las sangat
berbahaya bagi kesehatan pengguna (mahasiswa/dosen). Debu dalam asap las apabila
terisap akan tertahan oleh bulu hidung atau bulu pipa pernapasan, sedangkan yang lebih
halus akan terbawa masuk ke dalam paru-paru, dan sebagian akan dihembuskan keluar
kembali. Debu asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara di paru-paru dapat
menimbulkan beberapa penyakit, seperti sesak nafas dan lain sebagainya. Asap las
mengandung beberapa gas-gas berbahaya seperti, gas karbon monoksida (CO), karbon
dioksida (CO2), ozon (O3), dan gas nitrogendioksida (NO2), serta jenis gas beracun
lainnya akibat pengurain dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat. Sehingga
penulis merasa dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat menghisap asap yang berada di
dalam bilik las kemudian disalurkan ke luar ruangan.
Berdasarkan hal diatas maka penulis mengambil judul proyek akhir (PA) yaitu,
“Instalasi Sistem Penghisap Asap Las”.

1.2 Lingkup Permasalahan


Lingkup permasalahan dalam Laporan PA ini adalah pemasangan instalasi untuk
sistem penghisap asap las di Workshop Teknik Mesin POLJAM.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan Laporan PA adalah terciptanya instalasi untuk sistem penghisap
asap las bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POJAM.

1.4 Batasan Permasalahan


Batasan masalah yang dibahas dalam Laporan Proyek Akhir (PA) ini hanya
membahas instalasi sistem penghisap asap las di bengkel mekanik 2 Teknik Mesin
POLJAM.

1.5 Luaran yang ditargetkan


Target yang ingin dicapai ialah terciptanya instalasi sistem penghisap asap las di
bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POLJAM.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat diperoleh dari pelaksanaan PA ini adalah terciptanya ruang/bilik
las yang aman bagi kesehatan pengguna las di bengkel mekanik 2 Teknik Mesin
POLJAM.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terkait


Wulandari (2017), keracunan gas dan tersetrum listrik menjadi prioritas pertama
resiko pekerja pengelasan di ruang tertutup.
Hassan, dkk (2013) menyatakan bahwa tingkat kesadaran pekerja terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek penting dalam pelaksanaan
konstruksi agar terbentuk kondisi yang baik bagi pekerja itu sendiri. Persepsi yang tidak
benar dapat meningkatkan kemungkinan seseorang berperilaku tidak aman yang dapat
menyebabkan terkena penyakit akibat kerja ataupun mengakibatkan kecelakaan kerja
yang dapat merugikan banyak pihak.
Depkes RI (2003) dalam kondisi tertentu, asap atau debu merupakan bahaya
yang dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan,
gangguan fungsi faal paru bahkan dapat menimbulkan keracunan umum.
Ramli (2013) Debu dalam asap las apabila terisap akan tertahan oleh bulu
hidung atau bulu pipa pernapasan, sedangkan yang lebih halus akan terbawa masuk ke
dalam paru-paru, dan sebagian akan dihembuskan keluar kembali. Debu asap yang
tertinggal dan melekat pada kantong udara di paru-paru dapat menimbulkan beberapa
penyakit, seperti sesak nafas dan lain sebagainya. Sedangkan Gas-gas berbahaya yang
terjadi pada waktu pengelasan adalah gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida
(CO2), ozon (O3), dan gas nitrogendioksida (NO2), serta jenis gas beracun lainnya
akibat pengurain dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat.

2.2. Landasan Teori

Anda mungkin juga menyukai