0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
80 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas latar belakang pemasangan sistem penghisap asap las di bengkel mekanik POLJAM karena saat ini belum terdapat saluran pembuangan asap. Tujuannya adalah menciptakan instalasi penghisap asap las untuk meningkatkan keselamatan mahasiswa. Secara garis besar dibahas pula bahaya debu dan gas dalam asap las serta penelitian terkait.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pemasangan sistem penghisap asap las di bengkel mekanik POLJAM karena saat ini belum terdapat saluran pembuangan asap. Tujuannya adalah menciptakan instalasi penghisap asap las untuk meningkatkan keselamatan mahasiswa. Secara garis besar dibahas pula bahaya debu dan gas dalam asap las serta penelitian terkait.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pemasangan sistem penghisap asap las di bengkel mekanik POLJAM karena saat ini belum terdapat saluran pembuangan asap. Tujuannya adalah menciptakan instalasi penghisap asap las untuk meningkatkan keselamatan mahasiswa. Secara garis besar dibahas pula bahaya debu dan gas dalam asap las serta penelitian terkait.
Pengelasan merupakan salah satu kompetensi yang wajib dikuasai mahasiswa Program Studi Teknik Mesin. Pada program studi Teknik Mesin di Politeknik Jambi (POLJAM) terdapat mata kuliah praktik bengkel mekanik III, yang berisi materi dan praktik pengelasan . Proses belajar mengajar ini dilakukan di bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POLJAM, di bengkel Teknik Mesin POLJAM terdapat 4 ruangan/bilik yang digunakan mahasiwa untuk melakukan praktik, berdasarkan pengamatan di bengkel Teknik Mesin POLJAM yaitu, didalam ruang/bilik pengelasan tidak terdapatnya saluran untuk pembuangan asap yang disebabkan oleh proses pengelasan. Asap las sangat berbahaya bagi kesehatan pengguna (mahasiswa/dosen). Debu dalam asap las apabila terisap akan tertahan oleh bulu hidung atau bulu pipa pernapasan, sedangkan yang lebih halus akan terbawa masuk ke dalam paru-paru, dan sebagian akan dihembuskan keluar kembali. Debu asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara di paru-paru dapat menimbulkan beberapa penyakit, seperti sesak nafas dan lain sebagainya. Asap las mengandung beberapa gas-gas berbahaya seperti, gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), ozon (O3), dan gas nitrogendioksida (NO2), serta jenis gas beracun lainnya akibat pengurain dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat. Sehingga penulis merasa dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat menghisap asap yang berada di dalam bilik las kemudian disalurkan ke luar ruangan. Berdasarkan hal diatas maka penulis mengambil judul proyek akhir (PA) yaitu, “Instalasi Sistem Penghisap Asap Las”.
1.2 Lingkup Permasalahan
Lingkup permasalahan dalam Laporan PA ini adalah pemasangan instalasi untuk sistem penghisap asap las di Workshop Teknik Mesin POLJAM. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan Laporan PA adalah terciptanya instalasi untuk sistem penghisap asap las bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POJAM.
1.4 Batasan Permasalahan
Batasan masalah yang dibahas dalam Laporan Proyek Akhir (PA) ini hanya membahas instalasi sistem penghisap asap las di bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POLJAM.
1.5 Luaran yang ditargetkan
Target yang ingin dicapai ialah terciptanya instalasi sistem penghisap asap las di bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POLJAM.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat diperoleh dari pelaksanaan PA ini adalah terciptanya ruang/bilik las yang aman bagi kesehatan pengguna las di bengkel mekanik 2 Teknik Mesin POLJAM. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terkait
Wulandari (2017), keracunan gas dan tersetrum listrik menjadi prioritas pertama resiko pekerja pengelasan di ruang tertutup. Hassan, dkk (2013) menyatakan bahwa tingkat kesadaran pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan kerja merupakan aspek penting dalam pelaksanaan konstruksi agar terbentuk kondisi yang baik bagi pekerja itu sendiri. Persepsi yang tidak benar dapat meningkatkan kemungkinan seseorang berperilaku tidak aman yang dapat menyebabkan terkena penyakit akibat kerja ataupun mengakibatkan kecelakaan kerja yang dapat merugikan banyak pihak. Depkes RI (2003) dalam kondisi tertentu, asap atau debu merupakan bahaya yang dapat menyebabkan pengurangan kenyamanan kerja, gangguan penglihatan, gangguan fungsi faal paru bahkan dapat menimbulkan keracunan umum. Ramli (2013) Debu dalam asap las apabila terisap akan tertahan oleh bulu hidung atau bulu pipa pernapasan, sedangkan yang lebih halus akan terbawa masuk ke dalam paru-paru, dan sebagian akan dihembuskan keluar kembali. Debu asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara di paru-paru dapat menimbulkan beberapa penyakit, seperti sesak nafas dan lain sebagainya. Sedangkan Gas-gas berbahaya yang terjadi pada waktu pengelasan adalah gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), ozon (O3), dan gas nitrogendioksida (NO2), serta jenis gas beracun lainnya akibat pengurain dari bahan pembersih dan pelindung terhadap karat.