Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MOTOR BAKAR

FOUR STROKE

DISUSUN OLEH:

Faiz Arifandy

NIM : 1505518016

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Saya kemudahan sehingga saya dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak

akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga

terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-

natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu

berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan

pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah motor bakar dengan judul “Motor Bakar Four

Stroke”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak

terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta

saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang

lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jakarta, 10 Juni 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Umum
1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.4 Diagram Kerangka Berpikir
1.5 Sistematika Penulisan
II. BAB II DASAR TEORI
2.1 Motor Bakar

2.1.1 Sistem Pembakaran Pada Motor Bakar


2.1.2 Bagian-bagian Motor bensin 4 Langkah
2.1.3 Four-stroke Engine
2.1.4 Connecting Rod
2.1.5 Crankshaft
III. BAB III SIKLUS MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
3.1 Pengertian Siklus Motor Bensin Empat Langkah
3.2 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
3.3 Penjelasan dari siklus cara kerja Motor Bensin 4 Langkah
IV. BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

V. BAB V Lampiran-Lampiran

VI. Daftar Pustaka


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Umum

Motor bensin pertama kali ditemukan pada tahun 1876. Motor bensin yang ditemukan
oleh Otto menggunakan siklus empat langkah. Dengan penjelasan, setiap empat kali langkah
piston menghasilkan satu kali kerja atau tenaga. Sehingga motor empat langkah seringkali
disebut dengan sebutan motor Otto.
Penemuan Otto ini bukanlah penemuan motor bensin yang pertama, karena sebelumnya,
Etiene Lenoir telah menemukan motor bensin yang bersiklus dua langkah pada tahun 1869.
Namun, Otto memandang bahwa motor bensin dua langkah tersebut memiliki efisiensi yang
rendah, karena memiliki kompresi yang rendah. Untuk itu, Otto memandang perlu adanya
langkah kompresi terlebih dahulu sebelum bahan bakar dinyalakan. Prinsip kerja motor bakar
adalah perubahan dari energi thermal menjadi energi mekanis. Panas yang dihasilkan oleh
pembakaran bahan bakar yang terjadi di dalam ruang bakar.
Proses pembakaran terjadi dalam ruang bakar pada tekanan yang sangat tinggi, sehingga
ada pemampatan dalam ruang bakar. Pembakaran dilakukan oleh busi yang dihubungkan
dengan sumber daya tegangan yang sangat tinggi, sehingga busi dapat menghasilkan loncatan
bunga api listrik. Loncatan bunga api listrik tersebut membakar udara dan bahan bakar yang
telah dimampatkan dalam ruang bakar, sehingga mengakibatkan terjadinya ledakan. Ledakan
tersebut mendorong piston dari titik mati atas (TMA) untuk bergerak menuju titik mati bawah
(TMB), sehingga mengakibatkan poros engkol berputar, yang berupa gerak lurus piston dan
gerak putar poros engkol melalui batang penghubung yang menghasilkan sebuah daya kerja.
Dari putaran poros engkol tersebut, dapat digunakan untuk berbagai 2 keperluan, misalnya
menggerakkan pompa, kompresor, generator, dan lain sebagainya.
Di era sekarang ini, persaingan pasar dunia otomotif sangat ketat. Para pabrikan ataupun
produsen kendaraan bermotor saling bersaing untuk mengembangkan teknologi yang ramah
lingkungan dan yang irit bahan bakar. Para produsen berupaya melakukan berbagai perubahan
yang mulanya pengabutan bahan bakar memakai sistem karburator, dan sekarang diubah
menjadi sistem injeksi. Hal tersebut dikarenakan sistem injeksi dinilai mempunyai
keunggulan dalam hal penggunaan bahan bakar yang irit serta ramah lingkungan.
Satu hal yang menarik adalah persaingan pasar pada kendaraan bermotor jenis bebek
automatic, yang digerakkan oleh motor bahan bakar jenis piston engine satu silinder dan tanpa
menggunakan gigi transmisi, tetapi menggunakan CVT (Continous Variable Transmission).
Saat ini, pabrikan motor Honda telah mengeluarkan produk mereka, yaitu Honda Beat,
dengan kapasitas 110 cc yang pernah meraih best seller pada tahun 2013. Sehingga penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka merencanakan ulang Honda Beat 110 cc.
Dari perencanaan ulang tersebut, diharapkan diperoleh gambaran dan spesifikasi dari motor
tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih mengenal tentang
gambaran data, cara kerja, dan teknologi Motor Honda Beat 110 cc.
1.2 Pembatasan Masalah
Begitu banyaknya pembagian motor bakar menurut beberapa kelompok ataupun kriteria
yang berbeda, maka dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis hanya akan membahas
tentang motor bakar bensin yang mencakup tentang komponen utama, yang di antaranya
sistem bahan bakar, sistem kelistrikan, sistem pelumasan, dan sistem pendinginan, pada motor
bensin Honda Beat 110 cc empat langkah tipe SOHC satu silinder dengan daya maksimum
8,68 PS (6,379 hp) dengan putaran mesin 7500 rpm.
1.3 Tujuan dan Manfaat

Perencanaan motor bakar ini merupakan perencanaan ulang atau redesain dari motor
Honda Beat 110 cc. Dimana perencanaan motor bakar ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran dari data, cara kerja, dan teknologi dari Honda Beat 110 cc. Perencanaan ulang atau
redesain ini diharapkan dapat memunculkan inovasi ataupun ide baru mengenai teknologi
motor bakar, khususnya roda dua dengan empat langkah, yang saat ini sudah menjadi
kebutuhan primer masyarakat.

1.4 Diagram Kerangka Berpikir


Berikut ini diperlihatkan diagram kerangka berpikir penulis dalam perencanaan motor

bakar dari motor Honda Beat 110 cc.


1.5 Sistematika Penulisan
Sebagai kerangka berfikir yang logis dan sistematis, maka dalam perencanaan Tugas
Akhir ini, penulis akan menerangkan beberapa bab, yang terdiri dari beberapa bab berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pengertian umum, pembatasan masalah,
tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Membahas tentang dasar teori motor bakar, Sistem Pembakaran Pada
Motor Bakar,Bagian-bagian Motor bensin 4 Langkah,Four-stroke Engine
,Connecting Rod,Crankshaft.
BAB III SIKLUS MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
Pengertian Siklus Motor Bensin Empat Langkah,Prinsip Kerja Motor
Bensin 4 Langkah,Penjelasan dari siklus cara kerja Motor Bensin 4
Langkah
BAB IV PENUTUP
Berisi tentang Kesimpulan dan Saran.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Motor Bakar

Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin kalor, yaitu mesin yang mengubah energi
termal untuk melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia bahan bakar menjadi tenaga
mekanis. Energi diperoleh dari proses pembakaran, proses pembakaran juga mengubah energi
tersebut yang terjadi didalam dan diluar mesin kalor.

2.1.1 Sistem Pembakaran Pada Motor Bakar

Mesin atau engine dapat dibagi menjadi 2, berdasarkan sistem pembakarannya yaitu

sistem pembakaran dalam (internal combustion engines) dan sistem pembakaran luar (external

combustion engines). Pembagian mesin menurut sistem pembakarannya didasarkan pada tempat

proses pembakaran yang terjadi. Contohnya pada mesin sepeda motor. Agar sebuah sepeda

motor dapat berjalan dengan normal, mesinnya memerlukan suatu proses pembakaran untuk

menghasilkan energi yang nantinya akan menggerakkan sepeda motor tersebut. Suatu sistem

pembakaran memerlukan 3 hal agar dapat menghasilkan energi yang diperlukan oleh mesin,

yaitu bahan bakar, media pembakarannya, dan tempat terjadi pembakarannya. Pada sepeda

motor, bahan bakar yang dimaksud adalah bensin dan udara yang mengandung oksigen. Media

pembakarannya berupa busi (sparkplug) untuk menghasilkan api dan sistem silinder sebagai alat

kompresinya, sedangkan tempat terjadinya proses pembakaran ada didalam suatu ruang bakar

(combustion chamber). Dikarenakan proses pembakarannya didalam combustion chamber

(termasuk ruang tertutup) maka mesin sepeda motor termasuk sistem pembakaran dalam. Salah

satu contohnya adalah gambar 2.1 berikut.


Gambar 2.1 Sepeda motor dengan sistem pembakaran dalam.

Menurut sistem penyalaannya, internal combustion engine dibagi menjadi dua jenis yaitu

motor diesel dan motor bensin. Penyalaan pada motor bensin terjadi karena loncatan bunga api

listrik yang dipercikan oleh busi atau juga sering disebut juga sparkplug. Motor bensin dapat

juga disebut sebagai motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator. Busi

menghasilkan loncatan bunga api listrik yang membakar campuran bahan bakar dan udara karena

motor ini cenderung disebut spark ignition engine. Pembakaran bahan bakar dengan udara ini

menghasilkan daya.

2.1.2 Bagian-bagian Motor bensin 4 Langkah


Gambar 2.2 merupakan istilah-istilah pada bagian-bagian motor bensin 4 langkah.

Gambar 2.2 Bagian-bagian motor bensin 4 langkah .


1. Cylinder bore adalah diameter dalam nominal dari silinder.
2. Luas piston, luas lingkaran berdiameter sama dengan cylinder bore.
3. Stroke atau langkah, jarak nominal yang dilalui piston saat bergerak antara 2 titik mati.
4. Top Dead atau titik mati adalah posisi dan bagian-bagian yang bergerak yang secara
mekanis dihubungkan kepadanya sesaat ketika arah gerakan piston membalik (pada
titik ujung dari langkah). BDC (Bottom Dead Center) atau TMB (Titik Mati Bawah)
adalah titik mati ketika piston berada paling dekat dengan poros engkol atau
crankshaft. TDC (Top Dead Center) atau TMA (Titik Mati Atas) adalah titik mati
ketika posisi piston berada paling jauh dengan poros engkol.
5. Volume langkah/perpindahan atau volume yang tersapu piston (Vs) adalah volume
yang dihasilkan oleh piston ketika bekerja dari satu titik mati ke yang lain, dihitung
sebagai perkalian luas piston dan langkah.
6. Volume clearence/celah (Vc) adalah volume nominal dari ruang dalam ruang bakar
ketika piston berada di TDC.
7. Volume silinder adalah jumlah dari volume langkah dan volume clearence.
8. Perbandingan kompresi adalah nilai numerik hasil perbandingan nilai volume silinder
dan volume clearence.
2.1.3 Four-stroke Engine
Berdasarkan siklus kerjanya, motor bakar dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu motor
bakar 2 langkah (2 stroke) dan 4 langkah (4 stroke). Perbedaannya terdapat pada jumlah langkah
atau stroke yang dilalui oleh piston selama siklus kerja. Motor bensin 4 langkah adalah motor
yang pada setiap 4 langkah torak/piston (dua putaran engkol) sempurna menghasilkan satu
tenaga kerja (satu langkah kerja).
Begitu pula pada mesin diesel 4 langkah. Jadi pada motor 4 langkah, piston bergerak dari
BDC (Bottom Dead Center) yaitu titik terbawah yang dapat dicapai piston, keTDC (Top Dead
Center) yaitu titik teratas yang dapat dicapai piston, atau sebaliknya sebanyak 4 kali. Busi atau
sparkplug memercikkan bunga api sebanyak sekali setiap piston bergerak sebanyak 4 langkah.
Sedangkan pada mesin 2 langkah, sparkplug memercikkan bunga api sekali tiap 2 langkah
piston. Mesin 4 langkah memiliki sistem camshaft yang tidak dimiliki mesin 2 langkah. Sistem
camshaft terdiri dari intake dan exhaust valve, rocker arm dan spring, dan batang camshaft.
Sistem camshaft ini berguna untuk mengatur ketepatan dan sinkronisasi antara intake/exhaust
valve dengan pergerakan piston. Jadi saat busi memercikkan bunga api harus tepat saat piston
beberapa derajat sebelum TDC (Top Dead Center) dan kedua valve atau katup pada posisi
menutup. Gambar 2.3 memperlihatkan bagian-bagian mesin 4 langkah.

Gambar 2.3 Penampang mesin vertikal 4 langkah SOHC (single over head camshaft).
Prinsip kerja motor bensin 4 langkah seperti pada gambar 2.4 dan 2.5 :

Gambar 2.4 Diagram siklus kerja motor bensin 4 langkah.


Gambar 2.5 Prinsip kerja torak 4 langkah.

Keterangan:

1. Langkah hisap (induction) : A


a. Piston bergerak dari TDC (1) ke BDC (2)
b. Katup masuk terbuka, katup buang tertutup
c. Campuran bahan bakar dengan udara yang telah tercampur didalam karburator masuk
kedalam silinder melalui katup masuk
d. Saat torak berada di BDC (2) katup masuk akan tertutup
2. Langkah kompresi (compression) : B
a. Piston bergerak dari BDC (2) ke TDC (1)
b. Katup masuk dan katup buang kedua-duanya tertutup sehingga gas yang telah diisap tidak
keluar pada waktu ditekan oleh piston yang mengakibatkan tekanan gas akan naik
c. Beberapa saat sebelum pistorn mencapai TDC (1) busi mengeluarkan bunga api listrik
d. Gas bahan bakar yang telah mencapai tekanan tinggi terbakar
e. Akibat pembakaran bahan bakar, tekanannya akan naik menjadi kira-kira tiga kali lipat
3. Langkah pembakaran (ignition) : C
a. Saat ini kedua katup masih dalam keadaan tertutup
b. Gas terbakar dengan tekanan yang tinggi akan mengembang kemudian menekan piston turun
kebawah dari TDC (1) ke BDC (2)
c. Tenaga ini disalurkan melalui connecting rod, selanjutnya oleh poros engkol atau crankshaft
diubah menjadi gerak rotasi
4. Langkah pembuangan (exhaust) : D
a. Katup buang terbuka, katup masuk tertutup
b. Torak bergerak dari BDC (2) ke TDC (1)
c. Gas sisa pembakaran terdorong oleh piston keluar melalui katup buang

2.1.4 Connecting Rod


Connecting Rod adalah rod untuk menghubungkan piston dan crankshaft. Mengubah
gerakan linier piston dan ditranslsikan ke gerakan putar crankshaft. Sehingga untuk mengontrol
gaya inersia yang dihasilkan oleh gerakan tersebut maka dipasang balance weight. Connecting
rod dimaksimalkan untuk mampu menahan gaya dari berat piston dan hasil pembakaran dalam
silinder. Untuk meringankan beban dan getaran pada bearing dilakukan dengan mengurangi
kecepatan inersia, connecting rod dibuat seringan mungkin. Tetapi, harus mempunyai kekuatan
untuk meneruskan gaya dorong ke crankshaft.
Semakin panjang connecting rod, lateral vibration semakin kecil. Alasannya adalah
dengan mempertimbangkan gaya yang diberikan ke piston pada gerakan memutar crank
digolongkan menjadi lateral direction dan longitudinal direction. Connecting rod yang panjang
dapat mengurangi rasio gaya terhadap lateral direction dibanding dengan connecting rod yang
lebih pendek. Sehingga getaran (vibration) dan gesekan (friction) juga akan berkurang.
Conneting rod yang lebih panjang mengakibatkan berat engine lebih berat sehingga tidak
disarankan memakainya. Umumnya panjang dari center piston pin ke crank pin adalah sekitar
dua kali panjang stroke, salah satu contoh dari connecting rod ditunjukkan pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Connecting rod.


Batang piston berfungsi menghubungkan piston dengan poros engkol, sehingga gerak
bolak-balik piston dapat diubah menjadi gerak putar poros engkol. Bagian ujung connecting rod
yang berhubungan dengan piston disebut small end dan bagian ujung pada crank pin side sebut
big end. Small end terhubung ke piston menggunakan piston pin dan big end menempel pada
crank pin dengan dilapisi bearing didalamnya, ditunjukkan pada gambar 2.8.

Gambar 2.8 Rangkaian connecting rod.


Gambar 2.9 merupakan bagian-bagian dari connecting rod beserta fungsinya.
Connecting rod : Batang penghubung antara piston dengan crankshaft.
Crankpin : Berfungsi sebagai penghubung antara piston dan connecting rod.
Retainer : Berfungsi sebagai penghubung antara crankshaft dan connecting rod.
Needle roller : Berfungsi sebagai roda penggerak antara connecting rod dan crankshaft,
tujuannya crankshaft agar lebih mudah menggerakkan/ mendorong connecting
rod.

Gambar 2.9 Bagian-bagian connecting rod.


Gambar 2.10 Penampang connecting rod.
Keterangan :
1. Large-End Thickness
2. Large-End Bore Diameter
3. Large-End Outline Diameter
4. Small-End Outline Diameter
5. Small-End Bore Diameter
6. Small-End Thickness
7. Chamfer
8. Distance Of Two Center Lines

Gambar 2.11 Macam-macam tipe susunan piston.


2.1.5 Crankshaft
Crank berarti bended handle untuk merubah gerakan reciprocal menjadi gerakan
rotational. Pada awalnya untuk menghidupkan mesin dilakukan dengan crank kemudian dipakai
electric motor untuk menghidupkan mesin. Pada beberapa kendaraan dipasang crank pada depan
engine yang dipakai pada waktu keadaan darurat ketika electric motor tidak berfungsi. Salah satu
contoh crankshaft ditunjukkan pada gambar 2.12.

Gambar 2.12 Crankshaft.

Crankshaft menghubungkan crank pada masing-masing cylinder. Main shaft disebut crank
journal dan bagian yang ditambahkan pada big end connecting rod dengan crank disebut crank pin.
Bagian yang ditambah pada small end pada connecting rod dengan piston disebut piston pin. Connector
yang menghubungkan crank journal dan crank pin disebut crank arm. Bagian yang menonjol berbentuk
pendulum didepan crank arm disebut counter weight atau the balancing weight ditunjukkan pada gambar
2.13.

Gambar 2.13 Bagian crankshaft.


BAB III

SIKLUS MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH

3.1 Pengertian Siklus Motor Bensin Empat Langkah

Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus
pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada
mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya
menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap
(pemasukan),kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua
putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.

Motor atau sering juga disebut dengan mesin (engine) didefinisikan sebagai sebuah alat
yang berfungsi untuk merubah suatu bentuk energi menjadi energi dalam bentuk lain
(Srinivasan, 2001). Salah satu jenis motor yang banyak digunakan pada saat sekarang ini adalah
motor kalor (heat engine) yaitu motor yang mengubah energi termal menjadi energi mekanik.
Energi itu sendiri dapat diperoleh dari proses pembakaran, proses fisi bahan bakar nuklir, atau
proses lainnya. Ditinjau dari cara memperoleh energi termal ini motor kalor dibagi menjadi dua
golongan yaitu motor pembakaran luar (external combustion engine) dan motor pembakaran
dalam (internal combustion engine). Pada motor pembakaran luar, proses pembakaran terjadi di
luar motor. Sebagai contoh adalah motor uap dimana energi termal dari gas hasil pembakaran
luar kemudian dipindahkan ke fluida kerja melalui beberapa dinding terpisah. Sedangkan pada
motor pembakaran dalam proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri
sehingga gas pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Contoh dari
motor pembakaran dalam ini adalah motor bakar torak dan motor wankel.

Motor bakar torak mempergunakan silinder yang didalamnya terdapat torak yang
bergerak translasi (bolak-balik). Di dalam silinder itulah terjadi pembakaran antara bahan bakar
dengan oksigen dari udara. Gas pembakaran yang dihasilkan oleh proses tersebut menggerakkan
torak yang oleh batang penghubung (connecting rod) dihubungkan dengan poros engkol (crank
shaft). Gerak translasi torak tadi menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol menimbulkan gerak translasi pada torak.
Motor bakar torak terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan bahan bakar yang
digunakan, motor bakar torak terdiri dari dua jenis utama yaitu motor bensin dan motor diesel.
Perbedaan utama dari kedua jenis motor bakar torak ini adalah pada jenis bahan bakar yang
digunakan dan pada sistem pengapiannya.

Bahan bakar pada motor bensin dinyalakan oleh loncatan api listrik di antara kedua
elektroda busi. Karena itu motor bensin dinamai juga dengan spark ignition engine (SIE).
Sedangkan pada motor diesel proses pengapian terjadi sendiri dimana bahan bakar disemprotkan
ke dalam silinder yang berisi udara dengan temperatur dan tekanan yang tinggi. Bahan bakar
terbakar sendiri oleh udara setelah temperatur campuran melampaui temperatur nyala bahan
bakar. Karena itu motor diesel ini juga disebut compression ignition engine (CIE).

Berdasarkan siklus kerja motor bakar torak terdiri dari motor 4 langkah dan motor 2
langkah. Motor 4 langkah adalah motor yang dalam satu siklus kerjanya mengalami 4 kali
gerakan turun naik torak dengan 2 kali putaran poros engkol. Sedangkan motor 2 langkah adalah
motor yang dalam satu siklus kerjanya mengalami 2 kali gerakan turun naik torak dengan 1 kali
putaran poros engkol. Namun pada saat sekarang ini motor 2 langkah mulai ditinggalkan karena
pertimbangan lingkungan dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi dunia. Sebagaimana
diketahui motor 2 langkah lebih boros dalam mengkonsumsi bahan bakar apabila dibandingkan
dengan motor 4 langkah, serta menghasilkan emisi yang lebih besar apabila dibandingkan
dengan motor 4 langkah.

Motor 4 langkah dan motor 2 langkah, dalam satu siklus kerjanya mengalami beberapa
langkah yaitu; langkah hisap, langkah kompresi, langkah kerja dan langkah buang. Adapun
urutan operasi dari siklus 4 langkah Spark Igniton Engine (SIE) ditunjukkan pada Gambar di
bawah ini:
3.2 Prinsip Kerja Motor Bensin 4 Langkah
Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang harus diketahui untuk bisa
memahami prinsip kerja mesin ini:
1. TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada pada titik
paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari poros
engkol (crankshaft).
2. TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston berada pada
titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling dekat
dengan poros engkol (crankshaft).

3.3 Penjelasan dari siklus cara kerja Motor Bensin 4 Langkah antara lain:
1. Langkah hisap (induction)
Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila jarum
dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit sambil menutup bagian
ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila plunyer ditarik dengan tiba-
tiba), dengan membebaskan jari akan menyebabkan udara masuk ke alat suntik ini dan
akan terdengar suara letupan. Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih rendah dari
tekanan udara luar. Hal yang sama jugaterjadi di mesin, torak dalam gerakan turun dari
TMA ke TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran
udara bensin dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan
katup buang menutup
2. Langkah kompresi (compression)
Dalam gerakan ini campuran udara bensin yang di dalam silinder dimampatkan
oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Kedua katup hisap dan katup buang
akan menutup selama gerakan tekanan dan suhu campuran udara bensin menjadi naik.
Bila tekanan campuran udara bensin ini ditambah lagi, tekanan serta ledakan yang lebih
besar lagi dari tenaga yang kuat ini akan mendorong torak ke bawah. Sekarang torak
sudah melakukan dua gerakan atau satu putaran, dan poros engkol berputar satu putaran
3. Langkah kerja / langkah ekspansi (combustion)
Dalam gerakan ini, campuran udara bensin yang dihisap telah dibakar dan
menyebabkan terbakar dan menghasilkan tenaga yang mendorong torak ke bawah
meneruskan tenaga penggerak yang nyata. Selama gerak ini katup hisap dan katup buang
masih tertutup. Torak telah melakukan tiga langkah dan poros engkol berputar satu
setengah putaran
4. Langkah buang (exhaust)
Dalam gerak ini, torak terdorong ke bawah, ke TMB dan naik kembali ke TMA
untuk mendorong gas-gas yang telah terbakar dari silinder. Selama gerak ini kerja katup
buang saja yang terbuka. Bila torak mencapai TMA sesudah melakukan pekerjaan seperti
di atas, torak akan kembali pada keadaan untuk memulai gerak hisap. Sekarang motor
telah melakukan 4 gerakan penuh, hisap-kompresi-kerja-buang. Poros engkol berputar 2
putaran, dan telah menghasilkan satu tenaga. Di dalam mesin sebenarnya, membuka dan
menutupnya katup tidak terjadi tepat pada TMA dan TMB, tetapi akan berlaku lebih
cepat atau lambat, ini dimaksudkan untuk lebih efektif lagi untuk aliran gas.
BAB IV
PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

Prinsip kerja motor bakar adalah perubahan dari energi thermal menjadi energi mekanis.

Siklus Motor Bensin Empat Langkah :


1. Langkah hisap (induction)
2. Langkah kompresi (compression)
3. Langkah kerja / langkah ekspansi (combustion)
4. Langkah buang (exhaust)

4.2 Saran

Penulis berharap agar para pembaca dapat memahami isi makalah ini walaupun penulis
menyadari bahwa makalah ini tidaklah begitu sempurna.
Lampiran Gambar

Gambar Perbedaan Motor Satria FU 4 TAK & Motor Vega 2 TAK


Gambar Tipe Mekanisme Katup
Gambar Siklus Kerja Motor Bakar 4 (Otto) dan Mesin Diesel
Gambar Busi Sedang Mmercikan Bunga Api Listrik
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/57893/6/BAB%20I..pdf

http://eprints.undip.ac.id/41549/4/BAB_II.pdf

https://www.muchammadlutfihakim.com/2017/05/siklus-motor-bensin-4-
langkah.html#:~:text=Empat%20langkah%20tersebut%20meliputi%20langkah,mesin%20bensin%20atau
%20mesin%20diesel.

Anda mungkin juga menyukai