1
Gambar 01
2
Sekring (Fuse)
Sekring adalah divais proteksi yang paling awal dan telah terpakai dan
bertahan sejak awal, sebagai divais proteksi hingga saat sekarang. Ia
digunakan sebagai proteksi hubung-singkat dan beban-lebih.
Energi panas yang dihasilkan, sebanding dengan kuadrat arus, nilai resistans
dan waktu, sbb.
W = I2 R t
3
b) Karakteristik I – t, dari sekring
4
(d) Sekring General Electric
Gambar 01. Sekring
5
Relai Termal (Overload Relay)
Energi panas yang dihasilkan, sebanding dengan kuadrat arus, nilai resistans
dan waktu, sbb.
W = I2 R t
6
Energi itu (W) akan mendeformasi componen bimetal, sedemikian
hinggá kontak bergerak akan menjangkau kontak tetap.
Dengan:
PSM: Plug-setting multiplier (pengali setelan): nilai per unit dengan besaran
DASAR yakni arus-setelan (pick-up current).
7
Irelay: arus luaran CT (arus sekunder CT) atau arus masukan relai;
8
Saat, relai dalam posisi keseimbangan [tepat akan pick up], maka F bernilai
nol. Sehingga persamaan menjadi,
Atau
9
RAL Waktu Inversi
Karakter inversi ini, secara natural bisa diperoleh dengan menggunakan tipe
Relai Induksi Elektromagnetis, yang mana mendorong penggunaannya
secara luas, serta standarisasinya. Dengan kemajuan dalam teknologi
mikroprosesor, maka sekarang, ádalalah mungkin menghasilkan
karakteristik RAL Inversi, yang lebih beragam. Akan tetapi, demi menjaga
kompatibilitas terhadap RAL elektromagnetis, yang tetap masih sangat
banyak dipakai, maka karakter RAL Inversi, telah distandarisasi.
Penyebab dari minimum waktu tertentu (definite time) pada saat magnitudo
arus membesar hádala karena fluks relai elektromagnetis, mengalamo
saturasi saat arus besar, sebanding dengan kuadrat arus
RAL ini mempunyai kurva yang lebih curam dibanding RAL Inversi
Normal/estándar. Persamaan kurva sbb.:
10
Lihat Gambar 06.
RAL ini mempunyai kurva yang lebih curam dibanding RAL Sangay Inversi.
Persamaan kurva sbb.:
11
12
Gambar 07. Contoh Kurva-kurva RAL Inversi
13
Relai Pilot
14
15
16
17