Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahanrahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunanlaporan ini tanpa mengalami kendala yang berarti. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta dalam pembuatan laporan
ini.Laporan ini jauh dari kata sempurna dan kami sadar apabila masih
terdapat banyak kekurangan karena segala keterbatasan kami. Oleh karena itu, kamiharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifatmembangun untuk kesempurnaan
laporan ini.Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pegas dan hukum Hooke, memberikanmanfaat,
maupun menginspirasi pembaca.

Bogor, September 2018

Tim Penulis
DASAR TEORI1.1

Pegas dan Gaya yang Bekerja

Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis.

  Elastis atau elastisitas

adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentukawalnya ketika gaya luar yang diberikan
pada benda tersebut dihilangkan.Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka
bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan
bentuk adalah pertambahan panjang. Gaya yang diberikan jugamemiliki batas-batas tertentu. Sebuah
karet bisa putus jika gaya tarik yangdiberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga
sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gayayang sangat besar. Jadi
benda-benda elastis tersebut memiliki bataselastisitas.

Tegangan

didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik denganluas penampang benda.

  Regangan

didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang benda ketika diberi gaya dengan panjang
awal benda.Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agarkembali ke bentuk
semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya berat dan pertambahan
panjang.

1.2 Hukum Hooke

  Hukum Hooke

 adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya


dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pegas.Besarnya gaya Hooke
berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya.Hukum Hooke menyatakan
hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang (X), secara
matematis :Dengan : F = Gaya yang diberikan (N)k = konstanta pegas (N/m)

Δx = pertambahan panjang pegas

 (m)1

F = k. Δx

 
Pembahasan

      Hukum Hooke
Berdasarkan data hasil pengamatan dengan massa beban yang berbeda  maka dapat diperoleh data
pada percobaan hukum Hooke. Percobaan pertama dengan massa beban seberat  100 gr  pertambahan
panjang pegasnya diperoleh 0,11  m, percobaan kedua dengan massa  150  gr  pertambahan  panjang
pegasnya diperoleh 0,13  m,  percobaan ketiga dengan massa  200  gr  pertambahan  panjang pegasnya
diperoleh 0,14  m, percobaan keempat dengan massa  220  gr  pertambahan panjang pegasnya diperoleh
0,15  m, dan pada percobaan terakhir yaitu percobaan yang kelima dengan massa  250
gr  pertambahan  panjang pegasnya diperoleh 0,16  m. Pertambahan panjang pegas tergantung pada
beban yang diberikan, semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula pertambahan panjang
pegas. 
Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F maka pegas tersebut akan
bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut. Dimana F :
gaya yang bekerja pada pegas (N) dan    Δx : pertambahan panjang pegas (m). Dari pernyataan tersebut
Hooke membuat suatu hukum tentang gaya pegas yang dapat dinyatakan seperti berikut. Besarnya
gaya yang diberikan pada pegas, sebanding dengan tetapan pegas (k) dan sebanding dengan
perubahan panjang (Δx). Sehingga diperoleh persamaan dari hukum Hooke tersebut.
F= ∆x
F=k ∆x

Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil praktikum mengenai Hukum Hooke ini adalah sebagai
berikut :

1.    Semakin berat massa beban yang digantung pada pegas, maka semakin besar gaya yang diperlukan
untuk menarik beban ke bawah.

2.    Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi. Dan dapat terjadi kesalahan atau
ketidakakuratan data karena pengaruh keseimbangan pegas, kesalahan dalam penghitungan massa
maupun gaya.

3.    Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban yang digantungkan.

4.    Besarnya gaya yang diberikan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas (Δx) yaitu
panjang akhir – panjang awal.

5.    Konstanta pada masing-masing percobaan berbeda-beda karena perbedaan bahan yang digunakan
atau tingkat keregangan pegas.

6. Hasil Pengukuran konstanta pegas dengan menggunakan pegas yang sama memiliki nilai yang hampir
sama.

 7. Menurut hukum Hooke bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F maka pegas tersebut akan
bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.
8. Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan, semakin besar beban yang
diberikan semakin besar pula pertambahan panjang pegas.  

9. Data-data pada percobaan gerak harmonis sedehana terdapat hasil yang berbeda akibatnya beban
beban yang di berikan tidak sama (berbeda).
10. Semakin besar beban yang diberikan, semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan pegas untuk
mencapai lima kali ke atas ke bawah

Anda mungkin juga menyukai