Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

KETEGANGAN GAYA PEGAS (M-4)

PRODI & kelas : TEKNIK PERKAPALAN & KELAS B

NOMOR KELOMPOK : 2

NAMA (NIM) : 1. MOCHAMMAD HARIS (1810313008)

2. ERLANGGA SAPUTRA (1810313010)

TANGGAL PERCOBAAN : 9 MEI 2019

NAMA ASISTEN : NINDI UTAMI PUTRI

LABORATORIUM FISIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

T.A. 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat dari logam. Pegas sendiri
mempunyai sifat elastis. Maksudnya ia bisa mempertahankan bentuknya dan kembali
ke bentuk semula setelah diberi gaya. Gaya pegas dapat didefinisikan sebagai gaya
atau kekuatan lenting suatu pegas untuk kembali ke posisi atau bentuk semula.

Pegas juga merupakan benda yang bersifat elastis. Elastis adalah kemampuan
benda untuk kembali ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya
dihilangkan. Ketika pegas ditarik yang berarti ada gaya luar yang bekerja maka ia
akan molor atau memannjang. Ketika gaya luar itu dihilangkan ia akan kembali ke
bentuk semula.

Robert Hooke, seorang ilmuwan asal Inggris meneliti tentang gaya pegas.
Ilmuwan berambut keriting ini menemukan Hukum Hooke yang menyatakan: “jika
pada sebuat pegas bekerja sebuah gaya luar, maka pegas akan bertambah panjang
sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan.”

Gaya pegas sangat luas sekali aplikasi dan manfaatnya di kehidupan sehari-hari.
Lihat pulpen yang setiap hari kita gunakan untuk menulis, sebagian ada yang
menggunakan pegas untuk menarik keluar masuk mata (ujung) pulpen. Contoh
lainnya seperti pada mainan anak-anak seperti pistol-pistolan, sistem rem pada sepeda
motor terutama yang tromol, jam, suspensi (shockbreaker), dan masih banyak lagi.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini sebagai berikut.


1. Mempergunakan Hukum Hooke untuk menentukan elastisitas pegas
2. Mengamati gerak osilasi pegas
BAB II
DASAR TEORI

Getaran atau osilasi merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup
banyak dijumpai gejalanya. Dalam getaran, sebuah benda melakukan gerak bolak -
balik menurut lintasan tertentu melalui titik setimbangnya. Waktu yang diperlukan
untuk melakukan satu gerakan bolak - balik dinamakan periode.
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis yang berosilasi. Karena
elastisitasnya ini, pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada
keadaan setimbangnya semula. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk di bidang teknik.
Hukum Hooke menjelaskan tentang batas elastisitas, yang berbunyi: “Elastisitas
benda hanya berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas.” Grafik antara gaya (F)
dan pertambahan panjang (x) merupakan garis lurus. Dengan grafik tersebut dapat
dicari harga konstanta pegas (k). Jika sebuah benda diberikan gaya, maka Hukum
Hooke hanya berlaku sepanjang daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan
batas elastisitas benda. Jika benda melewati batas elastisitasnya, maka benda akan
memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang benda tidak akan
kembali seperti semula atau dengan kata lain benda akan berubah bentuk secara
permanen. Bahkan jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda
akan patah.

Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya
Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas
dari posisi normalnya, Bila pada sebuah pegas diberikan sebuah gaya, maka
perpanjangan pegas akan sebanding dengan gaya itu, selama batas elastisitasnya
belum dilampaui. Menurut Hukum Hooke:

F  k  x ........................(1)
Dengan: F= gaya

k= konstanta pegas

Δx= pertambahan panjang


Berdasarkan persamaan Hukum Hooke tersebut, pertambahan panjang suatu
benda bergantung pada besaernya gaya yang diberikan, materi penyusun, dan dimensi
benda yang dinyatakan dalam konstanta pegas. Benda yang dibentuk oleh materi yang
berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya
yang sama besarnya (Giancoli, 2011). Dalam Hukum Hooke dijelaskan adanya
hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang (Δx), di
daerah yang ada dalam batas elstisitas pegas. Konstanta pegas (k) adalah suatu tetapan
perbandingan yang disebut tetapan pegas yang nilainya berbeda untuk pegas yang
berbeda. Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan panjang. Satuannya dalam
SI adalah N/m.
Pegas digantungi suatu beban, kemudian beban itu ditarik melampaui titik
setimbangnya. Kemudian dilepaskan. Maka pegas itu akan bergetar dengan waktu

M'
getar (T): T  2 ....................................(2)
k

Dengan: M’ = massa total yang menyebabkan gaya pada pegas, yakni:

M '  M beban  M ember  f .M pegas

Dengan: f = suatu harga antara 0  f  1

4 2
Jadi, T 2   ( M beban  M ember  f .M pegas ) .....................(3)
k

Grafik antara T2 dengan Mbeban merupakan garis lurus. Dengan grafik itu pula
dapat dicari harga k. Kemudian dari harga k yang didapat, bisa diperoleh nilai f.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Statif
2. Pegas
3. Ember
4. Beban
5. Stopwatch
6. Neraca Ohaus
3.2 Tata Laksana Kerja
Sebelum melakukan percobaan, beban (m1, m2, m3, m4, dan m5), ember, dan
pegas ditimbang dengan menggunakan Neraca Ohaus.
3.2.1 Percobaan Hukum Hooke

Langkah sebelumnya diulangi


Pegas digantung pada statif dan Beban m1 diletakkan pada ember dengan menambahkan beban
ember dikaitkan pada pegas serta yang telah dikaitkan di ujung secara bertahap hingga beban
jarum penunjuk diluruskan bawah pegas kemudian yang ditampung sebanyak 5 beban
dengan titik nol pada mistar yang pertambahan panjang pegas kemudian pertambahan panjang
menempel pada statif. diukur. pegas diamati bagi masing-masing
beban.

Beban dikurangi satu per satu


Grafik hubungan antara Δx
hingga massa total berubah Nilai pertambahan panjang pegas
dengan F dibuat dan nilai
sembari pertambahan panjang (Δx) untuk masing-masing beban
konstanta pegas dihitung secara
pegas diamati pada tiap-tiap dicatat.
grafik.
beban yang berkurang.

Bagan 1 Diagram alur langkah kerja percobaan Hukum Hooke


3.2.2 Percobaan Osilasi Pegas
Pegas digantung pada statif
dan ember dikaitkan pada Ulangi percobaan dengan
menambahkan dan
pegas serta jarum penunjuk
diluruskan dengan titik nol mengurangi beban satu
persatu secara berurutan
pada mistar yang
seperti sebelumnya.
menempel pada statif.

Waktu, yang diperlukan


pegas untuk mengalami
Ember yang berisi beban
getaran sebanyak 10 kali,
ditarik ke bawah kemudian
diamati dan dicatat untuk
dilepaskan sehingga pegas
masing-masing
naik-turun.
pertambahan maupun
pengurangan beban.

Bagan 2. Diagram alur langkah kerja percobaan osilasi pegas

3.3 Metode Analisa Data


Prinsip pada praktikum ini adalah dengan menggunakan prinsip Hukum Hooke;
yaitu dengan cara pegas digantung pada statif dengan beban yang bervariasi
(bertambah dan berkurang), massa beban diukur berikut ember dan pegas, dan
konstanta pegas diketahui dengan menggunakan metode grafik. Untuk memperoleh
nilai periode, dilakukan praktikum ini dengan cara menarik pegas ke bawah sejauh
kurang lebih 2 cm kemudian dilepaskan, kemudian waktu yang diperlukan beban
untuk melakukan 10 kali getaran dihitung. Selanjutnya konstanta pegas dapat
ditentukan menggunakan perhitungan metode grafik. Pada percobaan osilasi pegas,
pegas ditarik ke bawah tidak terlalu jauh karena untuk mencegah beban yang
dikaitkan pada pegas terlepas dari pegas, sehingga nilai periode masih dapat
ditentukan.
BAB IV
HASIL
BAB V
PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, D. C. (2011). Fisika Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Juwariyah, T. (2019). Buku Panduan Praktikum Fisika. Jakarta: Laboratorium Fisika Fakultas Teknik
UPN "Veteran" Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai