Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

SMA NEGERI 1 KUSAN HILIR


Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun oleh : Rahmat Riyadi


Kelas : 11 MIPA 3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Landasan Teori

Kekenyalan dalam fisika diistilahkan dengan Elastisitas, yaitu suatu sifat bahan untuk
berubah dalam bentuk baik panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu
disebabkan oleh gaya-gaya yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan
bentuk benda kembali seperti semula. Benda yang elastis apabila mendapatkan gaya yang
melebihi batas elastisnya maka benda itu akan berubah menjadi plastis. Contoh benda
elastis misalnya karet dan pegas dan benda plastis murni adalah bungkus makanan.

Benda dinyatakan elastis sempurna apabila jika diberi gaya benda akan memanjang
tetapi apbila gaya dilepaskan benda akan kembali persis pada keaadaan awal. Namun setiap
benda mempunya batas elastinya, sebuah bahan yang melebihi batas elastis tidak akan
dapat kembali persis ke kedaan semula. Misalnya saja pegas yang bersifat elastis dapat
menjadi plastik apabila di tarik melebihi batas elastisnya. Perbedaan utama bahan elastis
dan plastis hanya pada perubahan bentuk awal dan akhirnya saja.

Jika sebuah gaya diberika pada sebuah benda seperti pada pegas yang digantungkan
vertikal pada statif. Ketika pegas ditambahkan beban maka pegas akan mengalami
pertambahan panjang, gaya yang menyebabkan perubahan panjang tidak lain adalah gaya
berat beban. Dalam persamaan ditambahkan sebuah nilai konstanta yang menentukan
tingkat kekakuan pegas yang dapat diperoleh melalui percobaan.

B. Tujuan

1. Membuktikan hukum hooke


2. Menyelidiki hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas
3. Menentukan nilai konstanta pegas
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan Percobaan :


1. Lembar Kerja
2. Statif
3. Pegas
4. Beban 1 set
5. Mistar atau penggaris
6. Kertas milimeter blok
7. Kalkulator
8. Pensil dan penghapus
9. Pulpen dan tipe x
10. Buku catatan

B. Cara Kerja
1. Gantungkan pegas pada statif kemudian ukurlah panjangnya dengan mistar (lo)
2. Kemudian gantungkan 1 beban (50g) pada pegas dan ukur perubahan panjang yang
dialami pegas (l1)
3. Tambahkan pegas dengan 1 beban sehingga menjadi (50 + 50g) lalu ukurlah
perubahan panjangnya (l2)
4. Lakukan penambahan beban sampai beban habis dan jangan lupa ukur setiap
panjang pegas setiap kali penambahan beban 50g
5. Buatlah tabel pada buku catatan dan catat setiap hasil pengukurannya menggunkan
tabel
6. Lakukan perhitungan pada tabel untuk mwncari nilai besar gaya tarik (F) dan
pertambahan panjang (△l)
7. Siapkan kertas milimeter blok dan buatlah bidang kartesius dengan sumbu X
mewaliki △l (pertambahan panjang) dan sumbu Y mewakili F (gaya tarik)
8. Buatlah target skala. Lalu gambar grafik hubungan panjang pegas dan berat beban.

C. Hasil Pengamatan
a. Tabel

Massa Panjang Pegas (L) Pertambahan


Gaya Tarik Panjang pegas (△l) Konstanta
Beban
F=mg (N) Pegas
(kg) cm cm m
0,05 0,5 23,2 8,2 0,082 6,09
0,1 1 31,5 16,5 0,165 6,06
0,15 1,5 39,8 24,8 0,248 6,05
0,2 2 48,5 33,5 0,335 5,97
0,25 2,5 57,0 42,0 0,42 5,95

b. Pertanyaan
1. Apakah yang terjadi saat pegas tanpa beban?
2. Bagaimana bentuk tegas saat setelah diberi beban?
3. Apa yang terjadi jika pegas terus menerus diberi tambahan beban?
4. Bagaimana bentuk grafik yang dihasilkan dan jelaskan gratis gaya terhadap
pertambahan panjang pegas tersebut?
5. Bagaimana hubungan gaya tarik dengan pertambahan panjang? Pegas jelaskan!
6. Apa itu konstanta pegas dan berapa nilainya?

c. Jawaban Pertanyaan
1. Pegas tidak akan mengalami pertambahan panjang, karena tidak ada gaya yang
cukup kuat untuk membuatnya mengalami perubahan panjang serta tidak ada
gaya yang menarik pegas.

2. Tentu saja pegas akan mengalami pertambahan panjang.Pertambangan panjang


itu diakibatkan karena pegas meregang sesuai berat beban yang diberikan.
3. Pegas akan terus menerus mengalami pertambahan panjang hingga mencapai
suatu batas, yaitu batas elastis pegas. Dalam fase tersebut, pegas tidak akan
kembali lagi dalam kondisi semula jika gayanya dihilangkan.Selanjutnya apabila
beban masih ditambahkan, maka pegas akan patah.

4. Bentuk grafik yang dihasilkan mendekati linear, titik-titik hubungan gaya dan
pertambahan panjang dapat dihubungkan dengan satu garis lurus. Walaupun
tidak terlalu pas namun mendekati.

5. Hubungan gaya dengan pertambahan panjang pegas seharusnya adalah linear


(berbanding lurus) yang mana ketika diberi gaya F maka akan menghasilkan △l
dan gaya sebesar 2F seharusnya menghasilkan 2 . △l. Hubungan ini juga
digunakan untuk mendapatkan nilai konstanta pegas.

6. Konstanta pegas adalah besaran yang menentukan tingkat kekekakuan suatu


pegas yang didapatkan dari banyak percobaan lalu dirata-ratakan, hasil
konstanta pegas dari pegas tabel diatas ialah 6,02 N/m

BAB 4
PENUTUP

A. Rangkuman
Berdasarkan uraian materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali bentuk semula setelah gaya
luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
2. Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula, berarti berarti gaya yang diberikan
telah melewati batas elastisitasnya. Keadaan itu juga dinamakan keadaan plastis
3. Setiap kali pegas ditambahkan beban, maka panjang pegas juga akan ikut bertambah
dan merenggang
4. Ketika batas plastis benda telah habis akibat beban yang sangat berat, maka benda
dapat patah atau putus
5. Konstanta pegas merupakan besaran yang menentukan kekakuan suatu pegas yang
didapatkan melalui percobaan

B. Saran
Laporan ini adalah laporan pertama yang dibuat secara utuh oleh si pengetik,
terdapat banyak pengorbanan tenaga dan pikiran, walau hanya mengacu kepada
referensi. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat, dan penulis terbuka atas saran
dan masukan demi pembuatan laporan yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat
nilai yang lumayan.

Anda mungkin juga menyukai