Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

MENENTUKAN KONSTANTA PEGAS

Di buat Oleh :
Dinda Afriani
(XI MIPA V)
Guru Pendamping :
Safrudin Kiyai, S. Fis

SMA NEGERI 3 POSO


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A. Alat dan Bahan
1. Statif
2. Mistar
3. Beban
4. Neraca
5. Pegas

B. Dasar Teori
Secara umum pegas merupakan salah satu dari sekian banyak benda
bersifat elastis. Karena sifat elastisnya ini, pegas yang memiliki gaya
tekan dan regang pun dapat kembali pada bentuk awal setelah gaya
yang diberikan padanya dihilangkan.
Dalam pelajaran pegas, ada yang dinamakan dengan hukum hooke.
Hukum hooke ini hanya bisa berlaku dari daerah elastis sampai batas
titik hukum hooke, jika ada gaya yang diaplikasikan pada suatu benda.
”Apabila suatu benda diberikan gaya tekanan dan mencapai batas
hukum hooked an sifat elastisnya, maka benda tersebut akan kembali
seperti bentuk dasarnya sebelum diberikan gaya”.
Adapun jika gaya pada benda terbilang sangat besar hingga batas
elastis terlewat, maka benda tersebut dapat dikatakan telah masuk pada
daerah plastis. Kondisi ini akan membuat benda tidak bisa kembali
pada bentuk awal ketika gaya dihilangkan. Besar diameter pegas yang
semakin besar, akan mempengaruhi nilai ketetapan menjadi semakin
kecil.
Konstanta k, atau perbandingan gaya terhadap perpanjanganm
disebut konstanta gaya atau kekuatan pegas itu, dinyatakan dalam
pound per foot, newton per meter, atau dyne per sentimeter.
Bilangannya sama dengan gaya yang diperlukan untuk menghasilkan
C. Prosedur Kerja
Langkah kerja Pada praktikum ini sebagai berikut:
1. Hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai
praktikum adalah menyiapkan seluruh bahan dan alat yang
dibutuhkan.
2. batang statif yang telah disiapkan, bisa disambungkan
dengan menggunakan alat penyambung khusus yang tadi
juga telah disiapkan.
3. Rangkai batang statif, dasar statif, dan balok pendukung.
Pada balok pendukung, tancapkan steker poros.
4. Pegas spiral digantungkan pada steker poros, kemudian
beban pemberat diikatkan ke bagian bawah pegas spiral.
5. Ukur setiap pertambahan panjang pegas yang terjadi.
6. Tentukan harga perbandingan pada gaya dengan perubahan
panjang yang terjadi.

D. Hasil Percobaan

Massa (g) F=W= mg Lo(cm) L ∆L = L - Lo


50,6 495,8 N 6,5 7,3 7,3 -  6,5 = 0,8

100,2 981,96 N 6,5 9,5 9,5 -  6,5 = 3

150,1 1,470,98 N 6,5 12 12  -  6,5 = 5,5

200,2 1,961,96 N 6,5 14,1 14,1 - 6,5 = 7,6

200,5 2,454,9 6,5 16,2 16,2 - 6,5 = 9,7


E. Analisa dan Pembahasan
Grafik Hubungan antara F dan ∆L
25

20

15

10

0
500 1000 1500 2000
Pada praktikum di atas dilakukan dalam beberapa versi massa,
mulai dari 50,6 gram hingga 200,5 gram. Pengukuran panjang
awal pegas dilakukan menggunakan alat penggaris logam. Nilai
panjang awal yang diperoleh adalah 6,5 cm.
Dari hasil yang diperoleh, kondisi pegas akan semakin kaku
jika hasil konstantanya juga semakin besar. Dan ketika pegas
semakin kaku, maka gaya untuk menekan pegas tersebut juga
harus semakin besar. Kondisi sebaliknya, saat pegas lebih elastis,
otomatis konstantanya semakin kecil. Saat konstantanya ini
semakin kecil, maka gaya peregangan pegas yang dibutuhkan
juga akan semakin kecil. Dari sini dapat ditarik pengertian bahwa
konstanta itu sebenarnya menggambarkan seberapa nilai
kekakuan pegas.
Berdasarkan Grafik tersebut dapat kita ketahui bahwa
pertambahan panjang suatu pegas memiliki perbandingan lurus
dengan besarnya gaya tarik pegas serta panjang mula-mulanya.
Namun hal ini berbanding terbalik dengan luas penampang dan
kelenturan pegas.
Hubungan antara F dan ∆L
Berdasarkan grafik dapat kita ketahui hubungan antara gaya
dan pertambahan panjang adalah gayanya berbanding lurus
dengan pertambahan panjang. Semakin besar gaya yang bekerja
pada pegas, semakin besar pertambahan panjang pegasnya. Dapat
kita lihat pada grafik dimana grafiknya lurus atau monoton naik
ke atas, sehingga kita dapat mengetahui bahwa semakin besarnya
yang diberikan (bekerja) akan semakin besar pula pertambahan
panjangnya.

NILAI KONSTANTA PEGASNYA


Sebelum menghitung semua nilai konstanta pegas, pastikan semua
satuan yang telah diukur dalam satuan Sistem Internasional (SI), supaya
tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data dan memperlambat
penyelesaian praktikum. Untuk mengitung nilai konstanta pegas adalah
dengan memasukkan semua data yang telah diperoleh pada rumus konstanta
pegas (k). Masukkan nila massa pada beban pertama (m1), grafitasi bumi ( g
= 10 m/s) dan selisih panjang akhir dan panjang awal pada rumus konstanta
pegas tersebut. Untuk mempermudah penghitungan semua data yang ada
praktikan menggunakan kalkulator. Karena disamping cepat hasil yang
didapat juga efisien. Caranya, masukkan nilai massa, grafitasi bumi dan
selisih antara panjang akhir dan panjang awal .

F=W= mg ∆L (cm) Nilai Konstanta Pegas


(N/m)
495,8 N 0,8 619,85

981,96 N 3 327,32

1,470,98 N 5,5 267,45

1,961,96 N 7,6 258,15

2,454,9 9,7 253,08


KESIMPULAN
Dari percobaan yang berjudul “Menentukan Konstanta Pegas (pegas)”,
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Setiap bahan memiliki konstanta pegas yang berbeda.
2. Apabila sebuah pegas diberi gaya dan dilepaskan maka pegas tersebut
akan kembali ke bentuk awalnya.

3. Besarnya konstanta pegas dan x mempengaruhi besarnya energi
potensial pegas.
4. Semakin besar nilai konstanta, maka nilai energi potensial yang
didapat juga semakin besar. Sebaliknya semakin kecil nilai konstanta,
maka semakin besar nilai energi potensial.
5. Sifat elastis adalah sifat bahan yang selalu berusaha menghambat
perubahan bentuknya dan cenderung mengenbalikanyya ke bentuk
semula. Benda yang memiliki sifat ini dinamakan dengan benda elastis.
6. Perubahan panjang suatu pegas berbanding lurus (linier) dengan gaya
tarik atau gaya tekan yang diberikan pada pegas tersebut.
7. Semakin berat beban yang digunakan semakin besar pula konstanta
pegasnya.
8. Konstanta pegas berbanding lurus dengan massa dan gravitasi bumi

serta berbanding terbalik dengan x.
9. Jika sebuah pegas ditarik oleh gaya yang besarnya tidak melebihi batas
elastisitas pegas, pegas tersebut bertambah panjang sebanding dengan
besarnya gaya yang maka mempengaruhi pegas tersebut.
10. Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, maka
pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya
tariknya.

Anda mungkin juga menyukai