Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI PERTEMUAN 3

ALAT UKUR PANJANG


INSTRUMENTASI FISIKA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Suyatna, M.Si.


Dr. Viyanti, S.Pd.,M.Pd.

Oleh :
Nama: Chania Pitrisia
NPM : 2113022046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/2022
LATIHAN.
1. Tuliskan fungsi dan prinsip kerja: mistar, meteran , dan jangka sorong.
Jawab:
 Mistar
A. Fungsi :
1. Sebagai Alat Ukur
Salah satu fungsi mistar yang paling utama adalah sebagai alat ukur saat melakukan
pengukuran panjang. Pengukuran dengan mistar haruslah dilakukan dengan baik agar
didapatkan hasil pengukuran yang benar. Skala nol mistar harus ditempatkan pada ujung
benda yang diukur. Kemudian, ujung yang lain harus sejajar dengan skala pembacaan. Mata
kita harus tegak lurus dengan tanda garis skala saat membaca skala mistar.
2. Alat Bantu Membuat Garis
Fungsi selanjutnya dari mistar adalah sebagai alat bantu saat kita akan membuat garis.
Dengan bantuan mistar, garis yang kita buat lebih lurus dan rapi. Begitu juga saat kita
membuat tabel, mistar menjadikan tabel yang kita buat tampak lebih bagus.
3. Alat Bantu Membuat Sudut
Fungsi terakhir ini bisa kita dapatkan saat menggunakan mistar yang berbentuk segitiga,
biasanya segitiga siku-siku dan segitiga sama kaki.

B. Prinsip kerja
Mistar atau penggaris pada umumnya memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama dengan
jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan ketidakpastian (Δx)
pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya. Cara penggunaan mistar adalah sebagai berikut:
1. Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
2. Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain
benda.
3. Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala
millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca ±
ketidakpastian pengukuran (x ± Δx).

 Meteran
A. Fungsi
Rol meter (meteran) berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Rol meter bisa juga
digunakan untuk mengukur sudut, dan membuat sudut siku-siku. Alat ini biasanya dipergunakan
untuk mengukur objek yang besar semisal tanah, bangunan dan lainnya.

B. Prinsip Kerja
Merentangkan meteran ini dari ujung yang satu ke ujung yang berbeda yakni ke objek yang akan
diukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat alangkah baiknya bila dilakukan
oleh dua orang, orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama dan
meletakkannya tepat di angka nol pada meteran dan orang yang kedua memegang rol meter
menuju ke titik pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin dan letakkan meteran di
titik yang di tuju dan baca angka pada meteran yang tepat dititik yang dituju. 4 Teknik ini
memiliki keterbatasan pada pengontrolan besar sudut yang di dapatkan dari hasil pengukuran
dari kedua titik

 Jangka Sorong
A. Fungsi
1. Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa lubang seperti pada
pipa dengan cara mengulurnya.
3. Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda dengan cara
menancapkan atau menusukan bagian alat ukur.
4. Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda.
5. Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang tetap dan rahang
geser atas.
6. Berfungsi mengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan tangkai ukur bagian
bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang relatif kecil.
7. Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius.

B. Prinsip Kerja
Prinsip utama saat menggunakan alat ukur jangka sorong adalah jika kunci yang ada pada jangka
sorong dilonggarkan , maka papan skala nonius bisa bergerak sesuai keperluan saat mengukur
bentuk benda tertentu. Kemudian untuk mengukur objek benda maka akan dijepit diantara dua
penjepit atau rahang yang ada pada jangka sorong seakurat mungkin atau posisi yang pas.

Hasil ukuran objek tersebut dapat ditentukan secara langsung dengan membaca skala utama
sampai sepersepuluh cm atau 0,1 cmm. Setelah itu menambahkan dengan hasil pembacaan pada
skala nonius sampai seperibu cm atau 0,001 cm. Kalibrasi jangka sorong dilakukan dengan cara
mendorong rahang geser hingga menyentuh rahang atas.

Dikatakan telah terkalibrasi dengan sempurna jika rahang geser ada pada posisi yang tepat di
angka nol, yakni angka nol di skala utama dan angka nol di skala nonius saling berhimpit total
pada satu garis lurus. Maka jangka sorong tersebut sudah siap digunakan untuk mengukur objek.
Dalam praktiknya prinsip kerja, jangka sorong kelebihan dan kekurangan saat digunakan untuk
mengukur objek tertentu.
2. Lakukan pengukuran 3 benda berbeda menggunakan meteran (photo hasil kegiatan mengukur).
Jawab.
 Buku tulis (21 cm)

 Laptop (34 cm)


 Tongkat Semaphore (59 cm)

Anda mungkin juga menyukai