Anda di halaman 1dari 82

BAB I

OBJEK IPA DAN PENGAMATANNYA

A. PENGERTIAN IPA
IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang hidup
maupun yang mati.
Di dalam menemukan konsep-konsep IPA, maka para ilmuwan melakukan kegiatan penyelidikan
yang disebut observasi (pengamatan). IPA berkembang melalui proses penelitian yang dilakukan oleh
ilmuwan.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan harus melalui langkah-langkah yang terencana dan sistematis
untuk memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut dinamakan metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan (dari pemecahan masalah
dan mengetahui penyebabnya) secara sistematis sehingga dapat diperoleh simpulan yang dapat dipercaya
(valid).
Langkah-langkah Metode Ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan observasi awal : mengamati keadaan awal objek penelitian, menganalisis sifat-sifat objek.
2. Merumuskan masalah : menemukan dan menentukan permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian.
3. Merumuskan hipotesis (dugaan sementara) : membuat rumusan awal (prediksi) terhadap hasil dari
permasalahan yang diangkat.
4. Melakukan eksperimen : melakukan percobaan untuk membuktikan hiptesis, dengan mengendalikan
variabel-variabel penelitian.
5. Melakukan analisis hasil : analisis hasil dikembangkan dari rumusan hipotesis yang telah dibuat, untuk
mengetahui apakah hipotesis yang dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau
tidak.
6. Menarik simpulan : setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik
simpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat dan jelas.

B. PROSES PENYELIDIKAN IPA


1
Proses penyelidikan IPA meliputi tiga tahap, yaitu pengamatan, membuat inferensi, dan
mengkomunikasikan.
1. Pengamatan

Pengamatan adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang benda yang sedang
diselidiki. Pengamatan dapat dilakukan dengan bantuan indera manusia maupun alat. Misalnya
mengamati perubahan warna larutan dapat dilakukan dengan indera penglihatan (mata), atau
melakukan pengamatan terhadap bakteri menggunakan bantuan mikroskop.
2. Membuat Inferensi

Membuat inferensi artinya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan data dan informasi yang
telah dikumpulkan pada saat pengamatan. Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan hubungan
antar aspek yang diamati dan membuat hipotesis (dugaan sementara).
3. Mengkomunikasikan

Setelah semua penjelasan dirumuskan dengan baik, langkah berikutnya adalah


mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik dalam bentuk tulisan maupun lisan. Data-data pendukung
yang dapat dikomunikasikan, misalnya tabel, grafik, bagan atau gambar.

C. OBJEK IPA
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk
dipelajari pola- pola keteraturannya.
Objek IPA dapat berupa benda berukuran sangat kecil (mikroskopis), misalnya bakteri, virus, dan
atom atau benda yang berukuran sangat besar seperti lautan, bumi, dan tata surya.

D. BAGIAN-BAGIAN IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian sebagai berikut.

2
➢ Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi, energi, cahaya,
gerak,panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya.
➢ Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan perubahannya serta
interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain.
➢ Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran yang kecil sampai
dengan lingkungan yang sangat luas.
➢ Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula bumi,
perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit lainnya.

E. PENGUKURAN
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari objek atau
benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan mengukur dibutuhkan alat
ukur yang sesuai dengan besarannya.
Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang
sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau
mengukur massa benda dengan neraca.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai dan
satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran.
Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang terpenting adalah
menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar.
Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang tepat. Pengukuran
yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka
nilai pengukuran semakin baik.

F. BESARAN POKOK DAN BESARAN TURUNAN


Berdasarkan jenis satuanya, maka besaran dibedakan menjadi besaran pokok dan besaran turunan.
➢ Besaran pokok

3
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas
tujuh besaran. Berikut ini 7 besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).

➢ Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran
yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.

G. SATUAN BAKU DAN TIDAK BAKU


Satuan baku adalah satuan yang telah disepakati pemakaiannya secara internasional atau
disebut juga Sistem Internasional (SI).
Syarat satuan baku adalah berlaku internasional, mudah ditiru, dan tidak berubah. Satuan dalam
Sistem Internasional dibagi menjadi dua sistem, yaitu sistem MKS (meter – kilogram – sekon) dan
sistem CGS (centimeter – gram – sekon).
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara internasional, hanya digunakan pada
wilayah tertentu saja.
Sebelum ditemukannya alat ukur, maka penduduk pada jaman dahulu menggunakan satuan tidak
baku untuk pedoman pengukuran. Contoh satuan tidak baku, antara lain hasta, depa, kaki, lengan,
dan tumbak.

H. ALAT UKUR

4
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur
memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang
digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil
ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
❖ ALAT UKUR PANJANG
▪ Mistar/Penggaris
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang
biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar
benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.
Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari
skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.

▪ Jangka Sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam,
maupun diameter dalam tabung. Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala
utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada
rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1
mm.

Cara Membaca Jangka Sorong

Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:

5
1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka
yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama
yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang
yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut
merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03
cm.
3. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga
hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.

Contoh Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Perhatikan Gambar Berikut! Penyelesaian:

Pembacaan skala utama= 10 cm (angka 10


persis bersebrangan dengan angka nol pada
skala vernier disebelah kanannya).
Pembacaan skala vernier/ skala nonius=
0,02 cm (garis kedua setelah nol pada skala
vernier tepat lurus dengan garis diatasnya).
Jadi, hasil pengukuran pada gambar di
Tentukan hasil pengukuran pada gambar diatas
samping
dalam satuan centimeter.
= 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm
Atau 100,2 mm.

Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Perhatikan Gambar Berikut! Penyelesaian:

Suatu baut panjangnya diukur dengan menggunakan


jangka sorong dengan skala utama centimeter seperti
yang dapat dilihat pada gambar diatas. Tentukan hasil
perhitungan akhir dari pengukuran diatas dalam satuan
milimeter.

▪ Mikrometer Sekrup

6
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis,
misalkan plat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar
(poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir
merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya
terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
Cara Membaca Mikrometer Sekrup:

Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup tersebut adalah:
1. Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di bagian atas, dan
pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada bagian ini didapat
hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa
setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm. Dikarenakan terlewati 5 strip di atas garis horizontal dan 6
strip di bawah garis horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm
2. Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala
nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm
3. Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78mm. Hasil
ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm.

Contoh Soal:

7
No Soal Penyelesaian
1 Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar Penyelesaian:
skala utama dan skala nonius sebagai berikut,
Skala utama = 4 mm
berapa panjang dari benda yang diukur?
Skala nonius = 0,30 mm
Maka, hasil pengukuran = Skala utama +
skala nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm

Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur Penyelesaian:
dengan mikrometer sekrup berikut?

Konversi Satuan Panjang


Untuk mengkonversi sataun panjang maka secara manual kita dapat menggunakan tangga konversi
sataun panjang sebagi berikut ini setiap naik satu tingkat di dibagi 10 dansetiap turun tingkat di kalikan
sepuluh. contoh : 10 cm = 10 /100 m = 0,1 m ( karena naik di da tingkat maka di bagi 100 )

Untuk tamabahan kadang ada satuan 1 inci atau 1 feet yang dapat di konversi sebagi berikut ini
1 inci = 2,45 cm 1 yard = 91,44 cm
1 feet/kaki = 12 inci = 0,3048 m 1 mil = 1,6 km

❖ ALAT UKUR MASSA

8
Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk massa. Namun
sesungguhnya, massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya
dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung
pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Mengapa? Karena benda akan memiliki gravitasi yang
berbeda di tempat yang berbeda. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari
berat dia saat di bumi.
Beberapa Contoh Alat Ukur Massa
No Nama Alat Keterangan
1 Neraca Ohaus Tiga Lengan Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga
lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu
cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa
yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.

2 Neraca Digital Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering
ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan
yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar
daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.

3 Neraca Analitis Dua Lengan Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas,
karena digunakan untuk mengukur massa emas.
Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan
dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam
yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann
bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian
0,001 gram.
4 Neraca Pasar Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca
mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para
pedagang kelontong untuk menimbang barang
dagangan mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram.
Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100
gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang
terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan
yang digunakan.

9
Konversi Satuan Massa
Untuk mengkonversi sataun massa maka secara manual kita dapat menggunakan tangga konversi
sataun panjang sebagi berikut ini setiap naik satu tingkat di dibagi 10 dan setiap turun tingkat di kalikan 10.
contoh : 2 kg = 2 x 1000 gram = 2000 gram ( karena turun tiga tingkat maka di kali 1000 )

Untuk konversi satauan masa yang lain adalah sebagi berikut ini :
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1000 kg
1 kg = 10 0ns
1 kg = 2 pons

10
❖ ALAT UKUR WAKTU
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang
dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan
akhir gerak (berhenti).
Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang
dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasarkan jam atom ini, hasil pengukuran
waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon.
Beberapa Contoh Alat Ukur Waktu
No Nama Alat Keterangan
1 Arloji Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk
waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam
tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat
penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak
mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai
tingkat ketelitian 1 sekon
2 Stopwatch Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam
sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari
dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch
memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon

3 Jam Matahari Jam matahari atau sundial adalah alat yang


mengunakan matahari untuk menentukan waktu.
Sebelum ada alat ukur waktu yang modern seperti saat
ini, orang-orang pada jaman dahulu memanfaatkan jam
matahari sebagai penunjuk waktu.

Konversi Satuan Waktu

11
❖ LUAS
Luas sebagai besaran turunan, yang berasal dari besaran pokok panjang dan panjang. Satuan luas
menurut SI adalah meter persegi (m2). Mengukur luas dapat meng-gunakan rumus. Rumusnya tergantung
dari bentuk bendanya.
Konversi Satuan Luas

Contoh konversi satuan luas:


1. 30 m2 = 3.000 dm2
2. 1 m2 = 0,0001 hm2
3. 200 m2 = 2 ca = 200 are
4. 5 ha = 5 hm2 = 0,05 km2

12
❖ VOLUME
Volume atau isi merupakan besaran turunan dari panjang, panjang, dan panjang. Satuan volume
menurut SI adalah meter kubik (m2).
Mengukur volume dapat menggunakan rumus seperti pada gambar di samping ini. Sedangkan untuk
benda yang tidak beraturan seperti batu, untuk mengukur volumenya menggunakan alat ukur yang berupa
gelas ukur dan gelas pancuran disertai gelas ukur.
1. Gelas Ukur

Masukkan sejumlah air ke dalam gelas ukur, kemudian catat volume airnya sebagai V1. Masukkan batu ke
dalam gelas ukur itu, kemudian catat volume airnya sebagai V2. Maka hitung kenaikan airnya dengan rumus
V2 – V1 sebagai volume batu itu.

2. Gelas Pancuran

Masukkan sejumlah air ke dalam gelas pancuran sampai air ke tepi pancurannya. Letakkan gelas
ukur tepat di bagian bawah pancurannya. Masukkan batu yang akan diukurnya.
Air yang ada di dalam gelas pancuran terdesak ke luar yang akan ditampung oleh gelas ukur.
Volume air yang ada di gelas ukur sama dengan volume batu.
Contoh Konversi Satuan Volume:
• 1 liter = 1 desimeter3 = 1.000 ml = 1.000 cc
• 1 liter = 0,001 m3 = 10-3 m3
• 1 m3 = 1.000 liter
• 1 cm3 = 1 cc
• 1 mililiter = 1 ml = 1 cm3
• 1 ml = 0,001 liter = 10-3 liter
• 1 ml = 0,000 001 m3 = 10-6 m3

❖ KONSENTRASI LARUTAN
13
Misalnya, kamu membuat larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kamu
cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin
manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang
dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu
besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk merumuskan
konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tersebut, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat
terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:

Contoh Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Jika Kamu membuat larutan gula dengan cara Penyelesaian:
memasukkan 20 gram gula ke dalam segelas Air Diketahui
(125 mL) berapa konsentrasi larutan gula tersebut m = 20 gr
dalam satuan g/L ? V = 125 mL = 0,125 L
ditanya K..................?
Jawab
Rumus
K = massa Larutan/ Volume Pelarut
= 20 gr / 0,125
= 160 gr

Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Adit melarutkan 75 gram gula kedalam 15 liter air. Penyelesaian:
Hitunglah konsentrasi larutan tersebut?

❖ LAJU PERTUMBUHAN
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan per-tumbuhan tanaman. Misalkan,
kamu menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10 hari,
tingginya menjadi 60 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan
sebagai berikut:

TUGAS:

14
UJI KOMPETENSI 1
15
I. Pilihan Ganda

1. Pengamatan dilakukan untuk ….


A. Mengumpulkan data dan informasi, dengan panca indra dan/atau alat ukur yang sesuai.
B. Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan, untuk menemukan pola-pola
C. Merumuskan hubungan-hubungan, serta membuat prediksi.
D. Memperoleh data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

2. Seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya,
merupakan ....
A. Sasaran yang dipelajari dalam IPA
B. Tujuan mempelajari bidang IPA
C. Ruang lingkup pelajaran IPA
D. Objek yang dipelajari dalam IPA

3. Perhatikan tabel berikut!


No Besaran Satuan
1) volume m3
2) massa jenis kg/m3
3) berat kg
4) kelajuan km/jam
Besaran turunan beserta satuan dalam SI yang benar ditunjukkan oleh nomor....
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 4)
D. 3) dan 4)

4. Perhatikan tabel berikut!


No Besaran Satuan
(1) Massa jenis kg/m3
(2) Kuat arus ampere
(3) Kecepatan m/s
(4) Suhu kelvin
(5) Volume m3
Berdasarkan tabel tersebut, besaran turunan dengan satuannya dalam Sistem Internasional adalah ....
A. (1), (2), dan (3) C. (2), (3), dan (4)
B. (1), (3), dan (5) D. (2), (4), dan (5)
5. Alat ukur yang tepat untuk mengukur diameter botol ditunjukkan oleh gambar huruf ….

6. Perhatikan gambar berikut!

16
Massa benda yang terukur pada gambar neraca di atas adalah ….
A. 197,0 g
B. 197,5 g
C. 198,0 g
D. 198,5 g

7. Perhatikan gambar pengukuran menggunakan stopwatch berikut!


Hasil pengukuran yang benar adalah ….
A. 30 s
B. 33 s
C. 48 s
D. 52 s

8. Adi melarutkan 50 gram gula pasir ke dalam 500 ml air. Berapakah konsentrasi larutan gula yang
terbentuk dalam satuan g/L?

A. 1 g/10 L C. 100 g/L


B. 10 g / L D. 200 g/L

9. Roni mengukur panjang sisi-sisi sebuah balok menggunakan mistar dengan tahapan seperti gambar
berikut:

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, maka sisi P memiliki luas ….


A. 8,75 cm2
B. 8,50 cm2
C. 7,50 cm2
D. 3,75 cm2

10. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil
, maka nilai yang ditunjukkan adalah :
A. 8, 12 mm
B. 8,52 mm
C. 8,62 mm
D. 9,12 mm

II. Isilah dengan singkat dan jelas!

17
1. Lakukanlah konversi satuan di bawah ini!
b. 10 mm = … m
c. 20 menit = … sekon
d. 1m2 = .... cm2
e. 1m3 = ... cm3
f. 36 km/jam =…m/s
g. 60 menit = …… detik

2. Hitunglah hasil pengukuran jangka sorong di bawah ini!

3. Hitung volume batu di bawah ini !

4. Diketahui sebuah balok memiliki panjang 5 cm, lebar 3 cm dan tinggi 2 cm. Hitunglah luas permukaan balok
tersebut .....

5. Anita menanam kacang hijau dalam pot. Pada awal pengukuran, tinggi kecambah dari permukaan tanah
2 cm. Selang 5 hari kemudian, ternyata tinggi kecambah menjadi 12 cm. Hitunglah laju
pertumbuhannya!

Jawaban:

18
Lembar Jawaban

Nama : ………………………
Kelas : ………………………

I. Pilihan Ganda

II. Jawaban Singkat


1. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

19
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

Tanggal : ………………………………………………..

Paraf Guru Nilai Paraf Orang Tua

(………………………) (…………………………..)

BAB II

20
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. CIRI-CIRI BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR


Di lingkungan sekitar terdapat banyak sekali benda. Mobil, motor, sepeda, sepatu, pensil, udara,
papan tulis merupakan bentuk benda. Setiap jenis benda mempunyai sifat atau ciri yang membedakannya
dari jenis benda lain. Perhatikan Gambar 2.3. Tersusun dari apa sajakah sebuah mobil?

Tugas:
Amati gambar di bawah ini, kemudian berilah tanda centang (√) pada table yang di sediakan!

B. CARA MENGKLASIFIKASIKAN MAKHLUK HIDUP

21
Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Makhluk hidup dan benda tak
hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan adanya
ciri-ciri kehidupan antara lain bergerak, bernapas, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, memerlukan
nutrisi, dan peka terhadap rangsang. Benda mati tidak memiliki ciri-ciri tersebut.
1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan
minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
No Ciri Makhluk hidup Keterangan
1 Bernapas Bernapas, yaitu menghirup udara yang
di antaranya mengandung oksigen (O2) dan
mengeluarkan udara dengan kandungan
karbon dioksida (CO2) lebih besar dari yang
dihirup. Kamu dapat merasakan kebutuhan
bernapas dengan cara menahan untuk tidak
menghirup udara selama beberapa saat.
Tentunya kamu akan merasakan sesak
sebagai tanda kekurangan oksigen.

2 Memerlukan Makan dan minum


Memerlukan makanan (Nutrisi).
Makanan berfungsi sebagai sumber energi
untuk melakukan berbagai aktivitas.
Makanan juga diperlukan untuk pertumbuhan
dan mengganti jaringan tubuh yang rusak.

3 Bergerak
Bergerak adalah perubahan posisi
seluruh atau sebagian tubuh yang
disebabkan adanya tanggapan terhadap
rangsangan. Gerak pada manusia dan
hewan mudah diamati dan dapat
menyebabkan berpindah tempat sehingga
disebut dengan gerak aktif. Gerak tumbuhan
sangat lambat dan tidak mengakibatkan
perpindahan tempat sehingga disebut gerak
pasif.

22
4 Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah perubahan ukuran
tubuh akibat akibat bertambahnya jumlah sel
dan volume tubuh, misalnya tubuh kita yang
bertambah tinggi. Berkembang adalah
proses menuju kedewasaan yang
dipengaruhi oleh hormon, nutrisi, dan
lingkungan.

5 Berkembang Biak (Berreproduksi)


Berkembang biak (Reproduksi).
Berkembang biak adalah menghasilkan
keturunan yang bertujuan untuk melestarikan
jenisnya. Perkembangbiakan makhluk hidup
ada dua, yaitu secara generatif (seksual atau
kawin) dan vegetatif (aseksual atau tak
kawin).

6 Peka Terhadap Ransangan (Iritabilitas) Irritabilitas merupakan kemampuan


makhluk hidup untuk menanggapi
rangsangan. Hewan dan manusia dilengkapi
dengan alat indra untuk menanggapi
rangsang, seperti hidung untuk mencium
bau, mata untuk melihat, dan telinga untuk
mendengar.
Hewan tertentu memiliki alat indra
khusus, seperti gurat sisi pada ikan yang
berfungsi untuk mengetahui perubahan
tekanan air.
Tumbuhan juga mempunyai kepekaan
terhadap rangsang yang menghasilkan gerak
pada tumbuhan. Rangsang tersebut dapat
berasal dari sentuhan, cahaya matahari, air,
zat kimia, suhu, dan gravitasi bumi
7 Adaptasi Kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan
disebut adaptasi. Contohnya tumbuhan yang
hidup di tempat kering (sedikit mengandung
air) memiliki daun yang sempit dan tebal,
sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat
basah (banyak mengandung air) memiliki
daun lebar dan tipis.

23
8 Mengeluarkan zat sisa
Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi).
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa
pembakaran zat-zat makanan di dalam
tubuh. Zat sisa metabolisme (reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh) harus dibuang dari tubuh,
bila tidak akan meracuni tubuh.

9 Melakukan Metabolisme
Metabolisme secara umum diartikan
sebagai proses kimiawi yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain,
metabolisme merupakan suatu proses dalam
tubuh yang mengubah zat gizi menjadi
energi. Sistem ekskresi dan sistem
pernafasan sangat berkaitan erat dengan
proses metabolisme. Pada sistem
pernafasan tumbuhan, air dan
karbondioksida diperlukan dalam proses
kimia berupa fotosintesis.

C. PENGKLASIFIKASIAN MAKHLUK HIDUP


Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
kesamaan ciri yang dimiliki.Tujuan mengklasifikasikan makhluk hidup adalah untuk mempermudah
mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup.
Tujuan khusus/lain dari klasifikasi makhluk hidup adalah seperti berikut:
1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup
dari jenis yang lain.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
4. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.
Berikut ini adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup:
1. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya.
2. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh (anatomi).
3. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya

24
Tugas (Praktikum):
Cara Mengelompokkan Tumbuhan
1. Amatilah Gambar berikut!

2. Dari hasil pengamatanmu, buatlah suatu pertanyaan yang sesuai.


3. Lakukan langkah-langkah berikut:
a. Perhatikan dan amati tumbuhan berikut ini

b. Tuliskan cirri-ciri akar (Serabut/Tunggang), Batang (Bercabang/Tidak Bercabang), Tulang


daun (Menyirip, Menjari, atau sejajar)
c. Kelompokkan tumbuhan-tumbuhan tersebut berdasarkan persamaan dan perbedaan cirri
yang dimiliki.
d. Catat data yang kamu peroleh dalam table berikut:
No Kelompok Jenis Tumbuhan Ciri-ciri
1 Kelompok Tanaman Kacang (b) Akar-……………………………………
Kacang/Polong Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Kacang Panjang (g) Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….

25
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….

4. Dari tumbuhan yang sudah kamu deskripsikan cirinya, tuliskan manfaat tumbuhan tersebut dan
kelompokkan ke dalam tanaman hias atau tanaman pangan.
No Nama Tumbuhan Manfaat Kelompok
1

5. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatanmu


Kesimpulan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

26
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………

Cara Mengelompokkan Hewan


1. Amatilah gambar berikut!

Dari hasil pengamatanmu, buatlah satu pertanyaan yang sesuai


………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
2. Siapkan
a. Beberapa hewan seperti belalang, capung, kupu-kupu, udang, semut, cacing, lalat, atau
hewan yang mudah ditemukan disekitarmu dan tidak berbahaya.
b. Pinset
c. Kaca Pembesar
d. Nampan

3. Lakukan langkah-langkah berikut:


a. Letakkan hewan yang ingin di amati ke atas nampan dengan menggunakan pinset
b. Amati hewan tersebut dengan menggunakan kaca pembesar
c. Tulislah hasil pengamatanmu kedalam table berikut:
No Nama Hewan Bagian Tubuh Sayap Jumlah Kaki
1 Capung 3 Bagian (Kepala, Sepasang 3 Pasang (Enam
Badan, Ekor) Kaki)
2

27
3

4. Bersama kelompokmu, tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatanmu mengacu pada


pertanyaan dibawah ini.
a. Tuliskan ciri-ciri yang dimiliki setiap hewan.
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
b. Hewan apa saja yang memiliki ciri-ciri yang sama?
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

28
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

c. Kelompokkan hewan-hewan yang memiliki ciri yang sama.


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………

d. Kesimpulan apa yang kamu dapatkan dari kegiatan ini?


…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..

1. KLASIFIKASI DIKOTOM DAN KUNCI DETERMINASI


Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompok
berdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran
besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya. Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun
berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggotanya di dalam
tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini
disebut takson.
Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi. Pelopor taksonomi adalah
Bapak Carolus Linnaeus.

29
Adapun urutan takson untuk hewan dan tumbuhan sebagai berikut:

a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan


Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang
menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya.
1) Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga
2) Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3) Bentuk dan ukuran daun.
4) Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif)
b. Kriteria Klasifikasi Hewan
Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga
mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.
1) Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan
makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
2) Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh
(endoskeleton).
3) Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
c. Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi,
kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah
identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.

30
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.
1) Kunci harus dikotomi.
2) Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh
• tumbuhan berumah satu ...
• tumbuhan berumah dua ...
3) Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang
lain ditolak.
4) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet,
contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5) Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
6) Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
7) Setiap kuplet diberi nomor.
8) Buat kalimat pertanyaan yang pendek.

Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang
berlawanan.Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya pada takson makhluk hidup.
Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut
mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi
yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan
menunjukkan ciri yang berlawanan.
Berikut adalah cara membuat kunci determinasi.

Data pada diagram kunci dikotom di atas, jika ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai berikut.
1. a. Tumbuhan yang berspora...........................................................................2a
b. Tumbuhan yang tidak berspora................................................................3a
2. a. Tumbuhan yang berbatang jelas.......................................................Suplir
b Tumbuhan yang tidak berbatang jelas...........................................Lumut
3. a. Berbiji tertutup...............................................................................................4a
b Berbiji terbuka......................................................................................Belinjo
4. a.Biji berkeping dua.........................................................................................5a
b.Biji berkeping satu...............................................................................Jagung
5. a.Berbunga kupu-kupu.........................................................................Kedelai
b.Berbunga terompet.............................................................................Terung

31
2. KELOMPOK MAKHLUK HIDUP YANG BERUKURAN KECIL (Mikroskopis)
Tahukah kamu bahwa ada makhluk hidup yang berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di mana-
mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan
dalam sebutir debu. Pada Gambar 2.18 berikut kamu dapat melihat bakteri Escherichia coliyang dilihat
dengan mikroskop elektron (a) dan dengan mikroskop cahaya menggunakan pewarnaan Gram (b).

Pada pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu yang disebut
mikroskop. Sebelum memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang mikroskop
dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut.

MENGENAL BAGIAN-BAGIAN DARI MIKROSKOP


a. Bagian-bagian dari mikroskop

Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya


Bagian Mikroskop Fungsi
Optik Mekanik
Lensa yang berhubungan dengan mata
Lensa Okuler langsung pengintai atau pengamat yang
berfungsi untuk memperbesar bayangan
objek. Ada 3 buah lensa, yaitu dengan
perbesaran 5 x, 10 x, dan 15 x
Lensa yang berada di dekat objek/ benda
Lensa Objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan
benda. Susunan lensa biasanya terdiri atas
3 atau 4 buah dengan perbesaran masing-
masing 4 x, 10 x, 45 x, dan 100 x.
Diagfragma Untuk mengatur intensitas cahaya yang
masuk ke lensa objektif.
Cermin berfungsi untuk mengarahkan
Cermin ada dua, cahaya pada objek. Cermin datar digunakan

32
yaitu cermin datar ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi,
dan cekung sedangkan cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan cahaya.
Tabung mikroskop Untuk menghubungkan lensa okuler dan
(Tubus) lensa objektif.
Meja sediaan (meja Sebagai tempat meletakkan objek atau
Preparat) preparat yang diamati. Bagian tengah meja
terdapat lubang untuk melewatkan sinar

Klip (penjepit Untuk menjepit preparat agar kedudukannya


Objek) tidak bergeser ketika sedang diamati.

Lengan Mikroskop Untuk pegangan pada saat memindahkan


atau membawa mikroskop.

Pemutar Halus Untuk menggerakkan (menjauhkan/


(Mikrometer) mendekatkan) lensa objektif terhadap
preparat secara pelan/halus

Pemutar Untuk menggerakkan tubus ke atas dan ke


Kasar(Makrometer) bawah secara cepat.

Kondensor Untuk mengumpulkan cahaya yang masuk,


alat ini dapat diputar dan dinaikturunkan.

Sekrup (Engsel Untuk mengatur sudut atau tegaknya


Inklinasi) mikroskop.

Kaki Mikroskop Untuk menyangga atau menopang


mikroskop.

b. Langkah-langkah menggunakan mikroskop


Langkah-langkah menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
1) Ambillah mikroskop dari kotak penyimpanannya. Tangan kanan memegang bagian lengan
mikroskop dan tangan kiri memegang alas mikroskop. Kemudian, mikroskop diletakkan di
tempat yang datar, kering, dan memiliki cahaya yang cukup.
2) Putar revolver, sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros
dengan lensa okuler yang ditandai bunyi ”klik” pada revolver.
3) Pasang lensa okuler dengan lensa yang memiliki ukuran perbesaran sedang. Cahaya tampak
terang berbentuk bulat (lapang pandang), seperti yang terlihat pada gambar. Hal tersebut dapat
diperoleh dengan cara berikut.
• Atur diafragma untuk mendapatkan cahaya yang terang.
• Atur cermin untuk mendapatkan cahaya yang akan dipantulkan ke diafragma sesuai
kondisi ruangan. Pengaturan dilakukan dengan cara melihat melalui lensa okuler
(apakah lapang pandang sudah terang/jelas?).
Ingat bahwa: beberapa mikroskop telah dilengkapi lampu, sehingga tidak perlu mencari
cahaya, cukup mengatur posisi diafragma yang sesuai dengan kebutuhan cahaya
terang dan lurus dengan lensa okuler dan objektif.

33
4) Siapkan preparat yang akan diamati, kemudian letakkan di meja. Aturlah agar bagian yang akan
diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit
objek.
5) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara berikut.
• Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari lensa okuler.
Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi
terdekat dengan meja preparat.
Ingat: Jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan
menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.
• Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk memperjelas bayangan
objek.
• Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan yang
berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara
langsung.
6) Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan
ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan
agar posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
7) Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat
penyimpanan.

3. KELOMPOK MONERA DAN PROTISTA


Ciri makhluk hidup yang masuk dikerajaan ini yaitu, memiliki membran atau sel prokariotik yang
artinya sel tersebut memiliki membran inti.

34
Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari protista
menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan (ganggang) dan protista menyerupai
jamur. Pada Protozoa, terdiri dari beberapa kelompok yaitu sebagai berikut.
✓ Rhizopoda (berkaki semu)
✓ Ciliata (berambut getar)
✓ Flagellata (bulu cambuk)

✓ Zporozoa (hewan berspora).

Sel makhluk hidup memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal (uniseluler), dan yang mampu
berkembang biak. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Protista. Beberapa
contoh kelompok Protista adalah Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium discoideum,
Saprolegnia sp, Physarium polycephalum, Phytophtora infestans.

Selain kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat juga Protistayang bersifat makroskopis
(dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop) seperti Gambar berikut:

Protista juga ada yang menyerupai hewan. Kelompok Protista ini disebut Protozoa. Kelompok
Protozoadi antaranya adalah Paramecium, Entamoeba histolyticayang terdapat pada usus besar yang
dapat mengakibatkan penyakit diare, dan Plasmodium malariaeyang terdapat pada sel darah merah yang
mengakibatkan penyakit malaria.

35
Selain dari kelompok di atas, masih banyak makhluk hidup yang bersifat mikroskopis yang hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai ciri-ciri seperti
selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan mampu berkembang biak
dengan membelah diri. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Monera. Contoh
kelompok Monera ialah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia coli yang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui
proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia seperti
Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosisparu). Bahkan ada beberapa
kelompok makhluk hidup mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa (mikroskop
cahaya) tetapi harus dengan mikroskop elektron.

Beberapa contoh anggota monera dari ganggang biru dapat dilihat pada gambar berikut:

36
Klasifikasi terhadap makhluk hidup diperlukan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari jenis-
jenis makhluk hidup. Di antara makhluk hidup yang ada, terdapat kelompok bakteri dan jamur. Menurut kamu,
apa yang akan terjadi di bumi ini jika tidak ada bakteri dan jamur?
4. KELOMPOK JAMUR (FUNGI)

Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan
cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak
mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme
yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit
(organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur
terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium.
Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh
makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur
kayu. Perhatikan Gambar berikut:

Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista
mirip jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina, Glomeromycota,
Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina

37
5. KELOMPOK TUMBUH-TUMBUHAN
Berdasarkan klasifikasi lima kingdom, makhluk hidup dibagi ke dalam kelompok Animalia(hewan),
Plantae(Tumbuhan), Fungi(Jamur), Protista, dan Monera. Kelima kingdom diklasifikasi berdasarkan
karakteristik yang khas dari setiap organisme-organisme yang menyusunnya. Kingdom
Plantae(tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa divisio, yakni Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan
(Pteridophyta), serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta).Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh,
tumbuhan dapat dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar, yaitu sebagai berikut.
1) Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi lumut (Bryophyta).
2) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta), meliputi paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
Perhatikan Gambar Berikut:

a. Tumbuhan Lumut dan Tumbuhan Paku


Tumbuhan lumut dan tumbuhan paku adalah tumbuhan yang memiliki spora serta
berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. Tumbuhan tersebut memiliki klorofil dan
berfotosintesis. Habitatnya berupa tempat yang lembab.

38
❖ Tumbuhan Lumut
Ciri-ciri lumut antara lain:
✓ Mempunyai akar, batang, daun, namun bukan akar, batang, daun sejati. Akar dinamakan
rhizoid dan belum mempunyai berkas pembuluh.
✓ Rhizoid memiliki fungsi untuk menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat yang lembab.
✓ Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang dikenal dengan pergiliran keturun

Pergiliran keturunan tumbuhan lumut:


▪ Spora lumut jatuh pada tempat yang cocok kemudian akan tumbuh menjadi protonema.
▪ Protonema kemudian akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut.
▪ Lumut dewasa kemudian akan menghasilkan sel kelamin yaitu anteridium yang merupakan penghasil
spermatozoid (sel kelamin jantan) dan arkegonium yang merupakan penghasil sel telur (sel kelamin
betina).
▪ Hasil dari pembuahan antara ovum dengan spermatozoid disebut sebagai zigot.
▪ Lalu zigot tersebut akan mengalami pertumbuhan menjadi sporogonium.
▪ Kemudian Sporogonium dewasa akan memproduksi spora dalam bentuk sporangium (kotak spora)
▪ Sporogonium disebut sporofit dan tumbuhan lumut disebut gametofit.
Tumbuhan lumut dapat dibedakan menjadi 2 kelas, yaitu:
1) Lumut Hati (Hepaticeae)
Pada tumbuhan lumut ini belum mempunyai batang dan daun. Tubuhnya adalah berbentuk
lembaran yang dilengkapi rhizoid yang berfungsi sebagai alat untuk melekatkan tubuhnya ke dalam
tanah. Contohnya adalah : Marchantia.
2) Lumut Daun (Musci)
Tumbuhan lumut daun sudah memiliki batang, daun dan akar rhizoid. Sebagai contoh adalah :
Polytrichum.

❖ Tumbuhan Paku (Pteridophyta)


Ciri-ciri Tumbuhan paku
39
1) Tumbuhan paku telah memiliki akar batang dan daun yang jelas.
2) Pada daun didapati bulatan yang berwarna kuning/cokelat dikenal dengan sebutan sorus (sori
kalau banyak). Sorus adalah kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.
3) Tempat hidupnya adalah menempel pada pohon bersifat epifit.
4) Perkembangbiakannya adalah secara kawin dan tak kawin yang dikenal dengan sebutan
pergiliran keturunan.

Pergiliran tumbuhan paku:


▪ Spora yang telah masak, kemudian akan jatuh, dan apabila jatuh pada tempat yang cocok maka
akan membentuk protalium.
▪ Kemudian Protalium akan menghasilkan anteridium yang merupakan penghasil spermatozoid (sel
kelamin jantan) dan arkegonium yang merupakan penghasil sel telur (sel kelamin betina).
▪ Hasil pembuahan dikenal dengan naama zigot yang akan tumbuh menjadi tumbuhan paku.
▪ Kemudian tumbuhan paku yang telah dewasa akan menghasilkan spora
▪ Tumbuhan paku disebut sporofit dan protalium disebut gametofit.
Klasifikasi tumbuhan paku dapat dibagi menjadi 4 kelas, antara lain:
1) Paku lumut (Psilopitinae). Menyerupai tumbuhan lumut daun sebagian besar epifit. Sebagai
contohnya : Psilotum nudun.
2) Paku ekor kuda (Equisetinae). Batangnya terdapat di dalam tanah, cabangnya beruas-ruas, daun
fertil menghasilkan spora. Untuk contoh aku ekor kuda yaitu : Equisetum sylvaticum.
3) Paku kawat (Lycopodiinae). Tubuhnya mirip dengan rambut atau kawat, habitat hidupnya berada di
daerah pegunungan.
4) Paku benar (Filicinae). Bisa hidup dimana-mana, sorus berkumpul pada ujung, tepi, dan tersebar
dipermukaan daun. Sebagai contohnya : Suplir, semanggi.
Manfaat tumbuhan paku untuk kehidupan manusia, antara lain : sebagai tanaman hias,sebagai bahan
obat-obatan, sebagai pupuk dan juga sebagai sayuran.

b. Tumbuhan Berbiji (Spermathopyta)


Pembagian/ pengelompokan Spermatophyta apabila berdasarkan pada letak bakal biji, bisa dibagi
menjadi 2 (dua) macam, yaitu meliputi:

40
1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).
Adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, namun menempel pada
daun buah.
Gymnospermae mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:
✓ Pohon merupakan berakar tunggang, bentuk dari daunnya adalah berbentuk seperti
jarum, kecil tebal & juga tipis lebar.
✓ Alat kelamin jantan & alat kelamin betina dikenal sebagai srobilus yang mengandung
sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dapat dibagi dalam beberapa kelas, yaitu:
a) Cycadinae. Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contohnya : Cycas
rumphii (Pakis haji);
b) Gnetinae. Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contohnya : Gnetum gnemon (mlinjo);
c) Coniferinae. Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun mempunya bentuk
jarum. Contohnya : Pinus merkusii (pinus/tusan)

Manfaat tumbuhan biji terbuka, antara lain :


➢ Untuk bahan industri kertas, contohnya batang mlinjo dan pinus.
➢ Untuk bahan obat-obatan, contohnya pinus.
➢ Untuk bahan makanan, contohnya mlinjo.
➢ Untuk tanaman hias, contohnya pakis haji.
2) Angiospermae (tumbuhan biji ter tutup)
Merupakan tumbuhan yang bakal bijinya tersimpan dalam daun buah. Angiospermae
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
✓ Alat perkembangbiakan adalah berupa bunga.
✓ Organ tubuh akar batang daun sudah bisa untuk dibedakan secara jelas.
✓ Susunan daun menyirip, menjari, sejajar dan juga beranekaragam.
✓ Bakal biji tersimpan dalam daun buah.
✓ Adanya pembuahan ganda (terjadi dua kali peleburan), yaitu: antara sel spermatozoid
dengan sel telur akan menghasilkan zigot atau biji dan antara sel spermatozoid dengan
inti kandung lembaga sekunder (KLS) menghasilkan cadangan makanan.

Tumbuhan biji tertutup dapat dikelompokkan dalam 2 kelas, yaitu:


a) Dikotil atau dicotyledoneae
Ciri-ciri tumbuhan dikotil adalah sebagai berikut:
✓ Tumbuhan biji berkeping dua.

41
✓ Akarnya adalah akar tunggang.
✓ Daun tersebar berhadap-hadapan.
✓ Batangnya adalah bercabang.
✓ Tulang daunnya menyirip atau menjari.
✓ Bagian daun adalah berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
✓ Biji mempunyai dua daun lembaga.
Suku tumbuhan dikotil, antara lain:
1) Suku getah–getahan (Euphorbiaceae). Jika tubuhnya dilukai akan mengeluarkan getah
yang berwarna putih. Sebagai contoh adalah: Manihot utilisima (ketela pohon), dan juga
pada Hevea brasiliensis (karet).
2) Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga mempunyai bentuk kupu-kupu,
buahnya polong, akar sering didapati bintil-bintil. Contoh tanamannnya adalah : Arachis
hypogea (kacang tanah), dan juga tanaman sinensis (kacang panjang).
3) Suku terung–terungan (Solanaceae). Bunganya mempunyai bentuk bintang, terompet, buah
buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh tanamannnya adalah :
Solanum lycopersicum (tomat), dan Capsicum annum (lombok).
b) Monokotil/Monocotyledoneae
Ciri-ciri tumbuhan monokotil yaitu:
✓ Tumbuhan bijinya berkeping satu.
✓ Akarnya adalah akar serabut
✓ Daun berseling
✓ Tulang daunnya sejajar dan berbentuk pita.
✓ Bagian bunga berbilangan tiga.
✓ Biji mempunyai satu daun lembaga.
Suku tumbuhan monokotil, antara lain:
1) Gramineae (rumput-rumputan). Contohnya adalah :padi, gandum, jagung dan tebu.
2) Palmae (pinang-pinangan). Contohnya adalah : kelapa, kelapa sawit, dan juga palem.
3) Liliaceae (bawang-bawangan). Contohnya adalah: bawang merah, bakung.
4) Musaceae (pisang-pisangan). Contohnya adalah : pisang manila, dan pisang hawaii.

6. KELOMPOK HEWAN

42
Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan
hewan bertulang belakang (Vertebrata)
a. Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Hewan
tersebut adalah hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih
(Platyheminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak
(Mollusca), hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda), dan hewan berkulit duri (Echinodermata).

Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di
perairan, warna tubuhnya bermacam-macam seperti merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan Porifera, yaitu
Spongilla, Euspongia, Poterion,dan Scypha.

Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada
permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang

43
menempel pada tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di
air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, Obelia, Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan
Coelenterata.

Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga kelompok, yaitu cacing pipih (Platyhelminthes) contohnya cacing hati
dan cacing pita; cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak bersegmen, contohnya:
cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang;

Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada yang
memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan
Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis.

Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut.
Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan,
memiliki mata faset, yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segi enam.
Arthropoda ada 4 kelas, yaitu

44
1) Insecta (serangga) contohnya belalang, lebah, kumbang;
2) Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan;
3) Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak;
4) Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki seribu.

Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin
yang keras. Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk
alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa. Ada 5 kelas, yaitu:
1) Asteroidea (contohnya bintang laut),
2) Echinoidea (contoh landak laut, bulu babi),
3) Ophiuroidea (contohnya bintang ular),
4) Crinoidea (contohnya lilia laut),
5) Holothuroidea (contohnya teripang).

b. Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

Hewan Vertebrata ada lima kelompok, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara berikut.

45
a) Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur
tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b) Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok.
Makhluk hidup yang memiliki ciri yang berlainan dikelompokkan tersendiri.
c) Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya persamaan
ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut.
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : filum untuk hewan, dan divisio untuk tumbuhan.
Classis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang
disebut Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda). Aturan- aturan
dalam Sistem Binomial Nomenklatur adalah sebagai berikut.
➢ Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah
penunjuk spesies.
➢ Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
➢ Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak miring
atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.
Contoh: Nama ilmiah jagung adalah Zea mays atau dapat pula ditulis Zea mays. Hal ini
menunjukkan nama genus = Zea dan nama petunjuk spesies = mays
Perbedaan takson untuk tumbuhan dan hewan dapat dilihat pada table berikut:

UJI KOMPETENSI 2

Pilihan ganda

46
1. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah ….
A. mempermudah pengenalan makhluk hidup
B. memilih makhluk hidup yang dapat dimakan
C. menentukan asal-usul makhluk hidup
D. memberikan nama pada setiap makhluk hidup
2. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut ….
A. Botani
B. Zoologi
C. Taksonomi
D. Genetika
3. Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang disebut dengan ….
A. Binomial nomenklatur
B. Pengelompokan
C. Kunci determinasi
D. Klasifikasi
4. Urutan takson yang paling tepat untuk tumbuhan adalah ….
A. Divisi – kelas – familia – genus – spesies
B. Divisi – familia – kelas – genus – spesies
C. Filum – kelas – genus – spesies
D. Filum – familia – kelas – genus – spesies
5. Pada taksonomi dari kingdom ke spesies, jumlah makhluk hidup yang berbeda dalam setiap takson
akan ….
A. Semakin banyak
B. Semakin sedikit
C. Berubah-ubah
D. Tetap
6. Padi memiliki nama ilmiah Oryza sativa. Kata Oryza merupakan petunjuk nama ….
A. spesies
B. kelas
C. familia
D. genus
7. Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, maka akan semakin banyak ….
A. Perbedaan sifat
B. Keragamannya
C. Persamaan sifat
D. Keunikannya

8. Kelompok yang memiliki jumlah individu paling banyak adalah ….


A. Kelas
B. Genus
C. Spesies

47
D. Familia
9. Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan dalam animalia, karena Euglena juga memiliki ciri yang
dimiliki oleh Plantae, yaitu ….
A. Cara makannya autotrof
B. Selalu bergerak
C. Cara hidup berkoloni
D. Cara makannya heterotrof
10. Salah satu ciri khas yang membedakan ganggang dengan jamur adalah ….
A. Ganggang tidak berklorofil
B. Jamur tidak berklorofil
C. Jamur berklorofil
D. Ganggang bersel satu
11. Lumut kerak merupakan tumbuhan ….
A. Hasil hidup bersama askiometes dengan ganggang
B. Hasil simbiosis antara jamur dengan lumut
C. Gabungan antara tumbuhan paku dengan jamur
D. Hasil hidup bersama antara dua jamur
12. Bagian pada tumbuhan paku yang menghasilkan sel kelamin jantan adalah ….
A. Protalium
B. Arkegonium
C. Antheridium
D. Sporogonium
13. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang ….
A. Steril
B. Hidup
C. Besar
D. Fertil

14. Berikut ini termasuk kelompok tumbuhan tidak berpembuluh, kecuali ….


A. Ganggang
B. Tumbuhan paku
C. Lumut
D. Jamur
15. Benang-benang halus berwarna putih yang tedapat pada jamur disebut ….
A. Spora
B. Rizoid
C. Sporangium
D. Hifa
16. Berikut ini yang termasuk dalam kelompok tumbuhan berbiji terbuka adalah ….
A. Kacang hijau, jagung, jambu mete
B. Pakis haji, melinjo, pinus
C. Kacang tanah, melinjo, pinus
D. Pakis haji, jambu mete, jagung

48
17. Tumbuhan berbiji terbuka yang dapat dijadikan sebagai tanaman hias adalah ….
A. Pakis haji
B. Tusam
C. Melinjo
D. Damar
18. Kerangka hewan berpori dapat dimanfaatkan sebagai ….
A. Penggosok pakaian
B. Penggosok kulit
C. Spons mandi
D. Vas bunga
19. Burung termasuk dalam kelompok hewan berdarah panas, yang artinya ….
A. Suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan
B. Suhu tubuhnya lebih tinggi dari suhu lingkungan
C. Suhu tubuhnya tetap, meskipun suhu lingkungan berubah
D. Memiiki kemampuan adaptasi dengan lingkungan
20. Berikut ini hewan yang memiliki rangka dalam adalah ….
A. Belalang dan kupu-kupu
B. Lebah dan laba-laba
C. Katak dan kadal
D. Kumbang dan kalajengking
21. Burung pada waktu terbang akan lebih efektif dalam bernapas jika menggunakan ….
A. Paru-paru buku
B. Insang dan paru-paru
C. Pundi-pundi hawa
D. Paru-paru dan pundi-pundi hawa
22. Rhizopoda adalah hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan ….
A. Kaki semu
B. Kaki tabung
C. Bulu getar
D. Bulu cambuk
23. Berikut ini yang bukan termasuk ciri tumbuhan dikotil adalah ….
A. akarnya tunggang
B. batang bercabang
C. daunnya menjari
D. berkeping dua

24. Di bawah ini yang temasuk dalam kelompok crustacea adalah ….


A. Udang dan belalang
B. Kepiting dan udang
C. Kutu dan kelabang
D. Belalang dan kelabang
25. Hewan yang mendapatkan julukan mamalia berkantung adalah ….
49
A. Monyet
B. Tikus
C. Lumba-lumba
D. Kanguru

Jawaban:
Lembar Jawaban

Nama : ………………………
Kelas : ………………………

Pilihan Ganda

Tanggal : ………………………………………………..

Paraf Guru Nilai Paraf Orang Tua

(………………………) (…………………………..)

BAB III
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA

A. CARA MENGKLASIFIKASI MATERI


1. KLASIFIKASI MATERI

50
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Alam semesta terdiri
atas planet-planet, contohnya bumi. Di bumi terdapat gunung, udara, laut, dan begitu banyak hal lain. Segala
sesuatu yang berada di bumi tersusun atas materi, yang terdiri atas unsur, seperti air, udara, tanah, dan api.
Materi berdasarkan wujudnya di bagi menjadi 3 yaitu:
✓ Zat Padat, contohnya emas, besi, seng, batu
✓ Zat Cair, contohnya minyak, air, dan alkohol
✓ Zat Gas, contohnya udara, asap, dan uap air
Sifat wujud zat dapat di jelaskan melalui teabel berikut:

2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN


Berdasarkan komposisinya, materi yang ada di alam dapat diklasifikasi menjadi zat tunggal dan
campuran.

51
Materi di alam dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Bila kita kaji lebih mendalam lagi, zat
tunggal (murni) yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa.

a. UNSUR
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan
proses kimia biasa. Unsur terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
• unsur logam,
• unsur non logam, dan
• unsur semi logam (metaloid).
Ketiga jenis unsur tersebut memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
No Unsur Logam Unsur Non Logam Unsur Semi Logam
1 Berwarna putih mengkilap Tidak mengkilap Sebagian mengkilap seperti
logam sebagian tidak mengkilap
seperti non logam
2 Titik didih dan titik leleh tinggi Titik didih dan titik leleh Titik didih dan titik leleh
rendah berbeda-beda
3 Konduktor Isolator Semi Konduktor
4 Dapat ditempa Tidak Dapat ditempa Lebih rapuh dari logam, kurang
rapuh dibandingkan dengan
padatan non logam
5 Berwujud padat kecuali air Berwujud padat, cair, dan Berwujud padat, cair, dan gas
raksa (berwujud cair) gas

Beberapa contoh unsur yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, antara lain:
1. Unsur Logam: Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Platina (Pt).
2. Unsur Non Logam: Fluour (F), Iodium (I), Hidrogen (H), Karbon (C), dan Oksigen (O).
3. Unsur Semi Logam (Metaloid): Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), dan Tellurium (Te).

Tabel Unsur Logam dan Lambangnya


No Nama Latin Nama Indonesia Lambang
1 Aluminium Aluminium Al

52
2 Aurum Emas Au
3 Argentum Perak Ag
4 Calcium Kalsium Ca
5 Cuprum Tembaga Cu
6 Ferrum Besi Fe
7 Natrium Natrium Na
8 Plumbum Timbal Pb
9 Stannum Timah Sn

Tabel Unsur Non Logam dan Lambangnya


No Nama Latin Nama Indonesia Lambang
1 Oxygen Oksigen O
2 Hydrogen Hidrogen H
3 Carbon Karbon C
4 Sulphur Belerang S
5 Phosphorus Fosfor P
6 Nitrogen Nitrogen N
7 Iodium Iodin I

Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau
tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang
terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas
penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama
unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah
simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut:
▪ Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
▪ Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
▪ Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calsium)
dilambangkan dengan (Ca).

Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur, seperti ditunjukkan
pada Gambar di bawah. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom.
Unsur-unsur logam terletak di bagian kiri bawah (diberi simbol warna biru), unsur-unsur nonlogam terletak di
bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning), sedangkan unsure semilogam (diberi warna cokelat) di
antara warna biru dan kuning.

53
Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat unsur
logam dan nonlogam.

Jika kamu perhatikan, baik unsur logam maupun nonlogam memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak digunakan untuk alat-alat perkakas, alat-alat
rumah tangga, dan bahan untuk rangka kendaraan. Unsur Iodium banyak digunakan sebagai antiseptik.
Beberapa kegunaan dari beberapa unsur diperlihatkan pada Tabel 3.5 berikut.

.
b. SENYAWA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa
bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Kamu telah mengetahui, bahwa bagian terkecil
dari sebuah unsur adalah atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk
molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Dengan demikian, kamu dapat menjelaskan

54
bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-
unsurnya.

Dari uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat
diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang
memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).Bagaimana suatu senyawa
dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa
akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda
dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar air berwujud cair,
sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api,
sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang
diperlukan dalam pembakaran.

c. CAMPURAN
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat
asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Contoh
beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu cokelat, air sungai,
udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.

55
1. Campuran Homogen
Campuran homogen banyak kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Larutan gula, larutan garam, dan
sirop merupakan contoh campuran homogen. Dalam
larutan gula, apakah kamu dapat membedakan zat-zat
penyusunnya? Tentu saja tidak. Kamu tidak dapat
membedakan zat-zat yang menyusun larutan gula
tersebut.
Jadi, campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang
tercampur di dalamnya. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang
banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa
organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik , contohnya kloroform dan alkohol.
Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm
sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh
karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan
tersebut tidak dapat dibedakan.

a) Larutan Asam, Basa dan Garam


Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan
menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam. Larutan seperti cuka, sirop, penghilang noda,
sabun cuci, sabun mandi, soda kue, dan garam dapur merupakan contoh larutan asam, larutan basa,
atau garam yang banyak dijumpai setiap hari.

(1) Asam
Dalam ilmu kimia Asam: adalah senyawa yang apabila dilarutkan kedalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.

56
Tetapi didalam definisi moderen asam adalah suatu zat yang bisa menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basaatau suatu zat yang juga bisa memberi proton (ion H+) kepada
zat lain.
Sifat Asam
▪ Memiliki rasa asam.
▪ Bersifat korosif (dapat melarutkan berbagai jenis logam).
▪ Dalam sebuah larutan akan terjadi reaksi ionisasi ion H+.
▪ Bisa mengubah warna pada kertas lakmus yang semula biru manjadi merah .
▪ Memiliki pH < 7
Beberapa Contoh Larutan Asam Yang terkenal:

Nama Asam Rumus Kimia Terdapat dalam

Asam asetat CH3COOH Larutan cuka,

Asam askorbat C6H8O6 Jeruk, tomat,,sayuran,

Asam sitrat C6H8O7 Jeruk,

Asam borat H3BO3 Larutan pencuci mata,

Asam karbonat H2CO3 Minuman berkarbonasi,

Asam klorida HCl Asam lambung,

Asam nitrat HNO3 Pupuk, peledak,TNT,

Asam fosfat H3PO4 Deterjen, pupuk,

Asam tartrat C4H6O6 Anggur,

Asam malat C4H6O5 Apel,

Asam formiat HCOOH Sengatan lebah,

Asam laktat C3H6O3 Keju,

Asam benzoat C6H5COOH Bahan


pengawet,makanan

(2) Basa

57
Basa : adalah senyawa/zat yang dapat bereaksi dengan asam,yang menghasilkan senyawa
yang disebut garam. Jadi basa merupakan suatu senyawa yang apabila dilarutkan kedalam air
bisa melepaskan ion hidroksida (OH-).
Sifat Basa:
• Berasa pahit dan licin
• Bersifat merusak kulit
• Membirukan lakmus
• Jika bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-
• Dapat menghantarkan arus listrik
• Bereaksi dengan logam menghasilkan endapan
• Memiliki pH >7
Beberapa Contoh Basa yang terkenal

b) Indikator
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk
membedakan asam atau basa dapat menggunakan indikator. indikator asam-basa adalah suatu
senyawa yang dapat menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa.
Indikator asam-basa dapat dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
(1) Indikator Alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk
indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa.
Beberapa contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga
mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.Ekstrak kunyit akan memberikan
warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga.
Kubis (kol) merah mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah
pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak
bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan
asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau

(2) Indikator Buatan

58
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus.
Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru
akan menjadi merah dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam
larutan basa. Perhatikan perubahan warna kertas lakmus pada gambar di bawah ini.

Warna lakmus dalam larutan yang bersifat asam,basa,netral


No Indikator Larutan asam Larutan basa Larutan netral
1 Lakmus Merah (LM) Merah Biru Merah
2 Lakmus Biru(LB) Merah Biru Biru
3 Metil Meram (MM) Merah Kuning Kuning
4 Metil Jingga (MO) Merah Kuning Kuning
5 Fenolftalin (PP) Tidak berwarna Merah Tidak berwarna
(3) Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asam dengan basa (reaksi
netralisasi). Jenis senyawa garam yang paling dikenal adalah garam dapur atau nama senyawa
kimianya natrium klorida (NaCl). Garam ini banyak digunakan dalam pengolahan makanan.
Bagaimana senyawa garam dapat terbentuk? Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam
adalah reaksi asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut akan
dihasilkan garam dan air.

Garam secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk industri pupuk,
obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang
membentuk berbagai jenis garam adalah:

Sifat-sifat garam:
▪ Berasa asin
▪ Mudah larut pada air
▪ Berbentuk kristal
▪ Bersifat netral (pH sekitar 6,8 – 7,2)
▪ Tidak mengubah warna lakmus

Contoh garam yang ada dalam kehidupan sehari-hari:

59
Nama Rumus Kimia Nama Dagang Kegunaan
Natrium Klorida NaCl Garam dapur Memasak
Natrium hidrogen NaHCO3 Natrium Memasak (baking
karbonat bikarbonat soda)
Kalsium karbonat CaCO3 Kalsit Pembuatan cat dan
bahan karet
Kalium nitrat KNO3 Saltpeter Pembuat pupuk dan
bahan peledak
Kalium karbonat K2CO3 Potash Pembuatan sabun dan
kaca
Natrium Fosfat Na3PO4 TSP Pembuatan detergen
Amonium klorida NH4OH Salmaniak Pembuatan baterai

2. Campuran Heterogen
Campuran Heterogen adalah campuran yang setiap bagiannya tidak sama serta terdapat bidang
batas antar komponen – komponennya. Contohnya, campuran minyak dengan air dan campuran
kopi dengan air.
Pada campuran heterogen dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Koloid
Pada koloid, partikel-partikelnya hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop ultra.
Ukuran partikel antara 0,5 m sampai dengan 1 mm. Sebagai contohnya adalah : susu, asap,
kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Pada suspensi, partikel-partikelnya hanya bisa dilihat dengan menggunakan bantuan
mikroskop biasa. Ukuran partikelnya yaitu antara lebih besar dari 0,3 m. S ebagai contohnya
adalah : minyak dengan air, air keruh, dan juga air kapur.
Perbedaan unsur, senyawa, dan campuran dapat dilihat pada table berikut:

B. CARA MEMISAHKAN CAMPURAN


Zat-zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran
didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran partikel, titik leleh,
titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya.Metode pemisahan campuran banyak
digunakan dalam kehidupan sehari- hari seperti untuk penjernihan air dan pembuatan garam.

Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi),
sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi. Dalam bab ini akan dipelajari cara pemisahan dengan

60
filtrasi, sentrifugasi, dan juga kromatografi. Pemisahan campuran lainnya akan dipelajari pada tingkat
ynag lebih tinggi.

1. Filtrasi (Penyaringan)
Penyaringan adalah metode pemisahan campuran yang
digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak
larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang
bercampur. Contoh :
✓ Pemisahan kotoran yang ada pada larutan gula
✓ Menyaring air sungai untuk keperluan air bersih

2. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah metode pemisahan
yang digunakan untuk memisahkan
padatan sangat halus dengan jumlah
campuran sedikit. Contoh :
✓ Pemisahan susu menjadi susu krim
dan susu skim.

3. Destilasi (Penyulingan)
Distilasi (Penyulingan) adalah pemisahan campuran zat

cair yang didasarkan pada perbedaan titik didih zat-zat

cair yang ada dalam campuran.

Contoh : Pemisahan alkohol dari air.

4. Kromatografi
Kromatografi adalah metode pemisahan
campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara
partikel-partikel yang bercampur dalam
suatu medium diam ketika dialiri suatu
medium gerak. Contoh : Pemisahan zat
warna pada tinta

5. Sublimasi

61
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran
yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki
satu zat yang dapat menyublim, sedangkan zat yang
lainnya tidak dapat menyublim.

C. BENDA-BENDA YANG DAPAT MENGALAMI PERUBAHAN


1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru.
➢ Ciri-Ciri Perubahan Fisika
Terdapat beberapa ciri-ciri perubahan fisika . Ciri-ciri ini menjadai unsur perbedaan perubahan
fisika dengan perubahan kimia. Berikut adalah ciri-ciri perubahan fisika:
✓ Tidak menghasilkan zat baru
✓ Perubahan terjadi pada wujudnya saja
✓ Mampu kembali ke bentuk semula
✓ Sifat partikel tetap sama
✓ Bisa terjadi disebabkan proses pemanasan dan merubah bentuk pada wujud zat

➢ Contoh perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim,
melarut, serta perubahan bentuk lainnya
➢ Contoh-contoh perubahan fisika pada kehidupan sehari-hari di sekitar.
o Kertas yang didaur ulang menjadi o Balok kayu diambil dari pepohonan
mainan anak-anak o Potongan besi dijadikan bahan membuat
o Es batu mencair menjadi air pagar
o Kayu menjadi bangku dan kursi o Biji kopi digiling menjadi serbuk kopi
o Lilin meleleh ketika dibakar o Air raksa menguap
o Gula dilarutkan jadi air gula o Kain dijahit menjadi sebuah baju
o Benang dirajut menjadi bentuk kain o Gelas pecah hingga bentuknya semakin
o Campuran air dan pewarna gula dipakai kecil
untuk membuat agar-agar o Kapur barus menyublim menjadi benda
o Tanah liat menjadi genteng atau batu gas
bata o Air dibekukan menjadi es batu
o Air menguap karena dipanaskan hingga o Garpu dan sendok dibuat dari aluminium
menjadi uap air o Pakaian mengering setelah dijemur di
o Besi dan logam dipanaskan terik matahari
o Plastisin diolah jadi mainan anak-anak o Uap air berubah menjadi embun
o Garam dilarutkan air hingga menjadi o Pengolahan bambu jadi bentuk kerajinan
larutan garam tangan
o Es krim beku mencair menjadi cairan o Kerikil berasal dari batu setelah setelah
o Plastik bekas menjadi hiasan dinding proses penumbukan
o Logam besi didaur ulang menjadi o Balon ditiup akan menjadi semakin besar
kerajinan o Besi yang dibuat menjadi body mobil

2. Perubahan Kimia

62
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis baru. Perubahan kimia
sifatnya kekal.
Ciri-ciri perubahan kimia adalah:
▪ terbentuk zat jenis baru;
▪ zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula;
▪ selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama;
▪ perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu: perubahan warna, suhu, timbulnya gas,
dan terbentuknya endapan
Contoh Perubahan kimia yaitu:
o singkong difermentasi menjadi tapai o fotosintesis
o tomat membusuk o besi berkarat
o mangga mengkal menjadi matang o kedelai difermentasi menjadi tempe
o kembang api menyala o bensin dalam kendaraan menjadi asap
o kayu dibakar o sisa makanan di tubuh dibusukkan
o gula dilelehkan menjadi gulali menjadi feses
o nasi basi o daun kering diolah menjadi pupuk kompos
o Redokson dimasukkan ke dalam air

Selain terbentuknya zat baru, cirri perubahan kimia lainnya adalah terbentuknya gas dan endapan.
Bagaimana proses terbentuknya endapan dan gas tersebut? Simak penjelasan berikut:
a. Pembentukan Gas
Reaksi kimia bersifat unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh
reaksi kimia yang membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida
(HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Magnesium + Asam klorida Magnesium klorida + gas hydrogen
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Gas yang terbentuk dapat kamu lihat dalam wujud gelembung-gelembung kecil. Gas
tersebut adalah gas hidrogen. Contoh reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi
elektrolisis air (H2O) menjadi gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2)
b. Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang berbentuk
padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara homogen) dengan cairan di
sekitarnya sehingga disebut endapan.Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan
ialah reaksi antara barium klorida (BaCl2) dengan natrium sulfat (Na2SO4) menghasilkan
endapan barium sulfat berwarna putih. Reaksi tersebut berlangsung sebagai berikut.
Barium klorida + Natrium sulfat Endapan putih Barium sulfat + Natrium klorida

Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah reaksi antara timbal nitrat
(Pb(NO3)2) dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan endapan timbal iodida yang
berwarna kuning.
c. Perubahan Warna

63
Mengapa suatu reaksi kimia dapat menghasilkan warna
yang berbeda? Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka
akan terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang
mungkin memiliki warna yang berbeda.Contoh reaksi kimia
yang memberikan warna yang khas adalah reaksi antara
tembaga sulfat (CuSO4) dengan air (H2O). Warna tembaga
sufat adalah putih, apabila ditambahkan air, warnanya berubah
menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru
yang terbentuk, yaitu CuSO4.5H2O.

d. Perubahan Suhu
Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang sering menyertai
reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia akan ditandai
dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan. Akibatnya, suhu hasil
reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau dapat menjadi lebih rendah daripada suhu pereaksinya.

UJI KOMPETENSI 2

PILIHAN GANDA
1. Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut ….
A. Materi

64
B. Unsur
C. Senyawa
D. Campuran
2. Perhatikan benda-benda pada gambar berikut!

Sifat ketiga benda pada gambar di atas yang benar adalah....

3. Perhatikan sifat-sifat zat berikut!


(1) Volume tetap
(2) Susunan partikel sangat teratur
(3) Bentuk berubah sesuai wadahnya
(4) Jarak antar partikelnya sangat berjauhan
(5) Partikel sangat sulit meninggalkan kelompok

Sifat-sifat zat padat terdapat pada nomor....


A. (1), (3), dan (4)
B. (1), (2), dan (5)
C. (2), (3), dan (5)
D. (3), (4), dan (5)
4. Berdasarkan susunan kimianya, materi dikelompokkan menjadi tiga berikut ini, kecuali ….
A. Unsur
B. Senyawa
C. Campuran
D. Zat

5. Perhatikan gambar wujud zat berikut!

65
Sifat-sifat zat yang benar dari benda-benda pada gambar adalah ....

6. Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa disebut ….
A. Senyawa
B. Unsur
C. Campuran
D. Larutan
7. Berikut ini adalah nama-nama unsur, kecuali ….
A. Oksigen
B. Nitrogen
C. Udara
D. Besi
8. Berikut ini yang merupakan kelompok unsur non logam adalah ….
A. Hidrogen,nitrogen, dan oksigen
B. Natrium, magnesium, dan alumunium
C. Karbon, fosfor, dan kalium
D. Nitrogen, silikon, dan raksa
9. Unsur yang paling banyak terdapat di dalam kerak bumi adalah ….
A. Magnesium
B. Oksigen
C. Silicon
D. Alumunium
10. Zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap disebut ….
A. Unsur
B. Senyawa
C. Campuran
D. Larutan

11. Rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat disebut ….

66
A. Rumus fisika
B. Rumus kimia
C. Rumus empiris
D. Rumus molekul
12. Suatu zat dinyatakan dengan rumus kimia NH3. Indeks atom N dan H berturut-turut adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 2
13. Suatu zat terdiri dari atom-atom unsur Nitrogen (N) dengan angka in deks 1 dan atom unsur hidrogen
(H) dengan angka indeks 4. Penulisan senyawa tersebut yang benar adalah ….
A. NH
B. NH3
C. N2H6
D. NH4
14. Sifat unsur penyusun senyawa adalah ….
A. Sama dengan senyawa yang terbentuk
B. Berbeda dengan senyawa yang terbentuk
C. Bergantung pada reaksi yang terjadi
D. Ditentukan oleh kecepatan reaksinya
15. Berikut ini yang bukan merupakan contoh senyawa adalah ….
A. Gula
B. Air
C. Tanah
D. Besi
16. Senyawa garam dapur dinyatakan dengan lambang ….
A. H2O
B. NaCl
C. NaOH
D. H2SO4
17. Di bawah ini adalah sifat dari campuran, kecuali ….
A. Terbentuk melalui reaksi kimia
B. Perbandingan massa zat penyusunnya tidak tetap
C. Sizat komponen penyusunnya masih tampak
D. Tersusun atas beberapa unsur atau beberapa senyawa
18. Contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari adalah ….
A. Makanan C. Larutan Gula
B. air laut D. Air Sungai

19. Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lainnya disebut ….

67
A. Larutan
B. Campuran homogen
C. Senyawa
D. Campuran heterogen
20. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki menunjukkan ….
A. Semakin banyak kandungan emasnya
B. Semakin sedikit kandungan tembaganya
C. Semakin banyak kandungan tembaganya
D. Sama kandungan antara emas dan tembaga
21. Perhatikan gambar hasil percobaan berikut!

Berdasarkan percobaan, larutan yang bersifat basa ditunjukkan oleh angka ….


A. (1) dan (2)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (3) dan (4)
22. Perubahan warna lakmus setelah dimasukkan ke dalam larutan dicatat pada tabel berikut.

Larutan yang dapat membentuk garam adalah ….


A. D dengan E
B. F dengan G
C. D dengan F
D. E dengan F
23. Larutan air kapur dengan pH = 12 apabila diuji degan indikator fenolftalein, maka warna yang terjadi
adalah ….
A. Kuning
B. Merah
C. Biru
D. tidak berwarna

24. Pemisahan campuran dengan cara filtrasi didasarkan pada perbedaan ….


A. Fase zat yang dipisahkan

68
B. Massa jenis dua macam zat yang disaring
C. Titik didih dua macam zat cair
D. Ukuran molekul dua jenis zat yang disaring
25. Pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya dapat dilakukan dengan metode ….
A. Filtrasi
B. Ekstraksi
C. Distilasi bertingkat
D. Evaporasi
26. Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih unsur penyusunnya adalah ….
A. distilasi C. kristalisasi
B. filtrasi D. kromatografi
27. Perhatikan data hasil percobaan berikut ini!
(1) Batang korek api dibakar menjadi arang
(2) Lilin dipanasi meleleh
(3) Ketan difermentasi menjadi tape
(4) Air didinginkan membeku
Pasangan pernyataan yang merupakan perubahan fisika adalah …
A. (1) dan (2) C. (2) dan (3)
B. (1) dan (4) D. (2) dan (4)
28. Perhatikanperistiwaberikutini!
1) Perkaratan
2) Fermentasi
3) Pengembunan
Peristiwa diatas yang termasuk perubahan kimia adalah …
A. 1, 2, dan 3 C. 2 dan 3
B. 1 dan 2 D. 3 saja
29. Diantara gas berikut yang dapat menyebabkan karat pada kaleng adalah …
A. Hidrogen C. Nitrogen
B. Oksigen D. Helium
30. Oksigen memiliki sifat-sifat berikut ini:
(1) Mudah terbakar
(2) Titik leleh -218C
(3) Menyebabkan korosif besi; dan
(4) Bersifat gas.
Sifat kimia oksigen terdapat pada pasangan nomor …
A. (1) dan (2) c. (2) dan (3)
B. (1) dan (3) d. (3) dan (4)

Jawaban:
Lembar Jawaban

69
Nama : ………………………
Kelas : ………………………

Pilihan Ganda

Tanggal : ………………………………………………..

Paraf Guru Nilai Paraf Orang Tua

(………………………) (…………………………..)

BAB IV
SUHU DAN PERUBAHANNYA

70
A. BAGAIMANA MENGETAHUI SUHU BENDA?
Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang panas mempunyai
derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin. Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur
suhu yang disebut termometer.

1. Jenis-Jenis Thermometer
a. Termometer Zat Cair
Secara umum, benda-benda di alam akan
memuai (ukurannya bertambah besar) jika suhunya naik.
Kenyataan ini dimanfaatkan untuk membuat termometer
dari zat cair. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca
yang memiliki bagian penyimpan (reservoir/ labu).
Zat cair yang digunakan umumnya raksa atau
alkohol jenis tertentu. Raksa memiliki keistimewaan, yaitu
warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap
perubahan suhu.
Selain itu, raksa membeku pada suhu rendah (-38°C) dan mendidih pada suhu yang tinggi
(lebih dari 350°C) sehingga dapat mengukur suhu pada rentang suhu yang lebar. Namun, raksa
sangat beracun, sehingga berbahaya jika termometer pecah. Alkohol untuk pengisi termometer
biasanya diberi pewarna biru atau merah. Rentang suhu yang dapat diukur bergantung jenis alkohol
yang digunakan, contohnya:
• Toluen, dengan rentang -90°C hingga 100°C.
• Ethyl alcohol, dengan rentang -110°C hingga 100°C
Alkohol tidak seberbahaya raksa dan mudah menguap, sehingga lebih aman digunakan
sebagai pengisi termometer.
Beberapa termometer yang menggunakan zat cair akan dibahas berikut ini.
1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari
-10°C sampai 110°C menggunakan
raksa atau alcohol.
2) Termometer suhu badan
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu
badan manusia. Skala yang ditulis antara 35oC dan 42oC.
Pipa di bagian bawah dekat labu dibuat sempit sehingga
pengukuran lebih teliti akibat raksa tidak segera turun ke
labu/reservoir.

3) Thermometer Bimetal
Perhatikan dua logam yang jenisnya
berbeda dan dilekatkan menjadi satu pada

71
Gambar 4.6. Jika suhunya berubah, bimetal
akan melengkung. Mengapa? Karena logam
yang satu memuai lebih panjang dibanding
yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk
membuat termometer.
4) Thermometer Kristal Cair
Terdapat kristal cair yang
warnanya dapat berubah jika suhu
berubah. Kristal ini dikemas dalam plastik
tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu
akuarium, dan sebagainya.

2. Skala Suhu
Berapa suhu tubuh manusia sehat? Ya, kamu akan menjawab 37 C. Huruf C kependekan
dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat ini, dikenal beberapa skala suhu,
misalnya: Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.

Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala Kelvin menggunakan nol mutlak, tidak
menggunakan “derajat”. Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki benda.
Perbedaan antara skala itu adalah angka pada titik tetap bawah dan titik tetap atas pada skala
termometer tersebut.
Dari gambar di atas, dapat ditulis dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Titik tetap Titik tetap Jumlah
No. Termometer
bawah atas skala
1 Celcius 0o C 100oC 100
2 Reamur 0o R 80oC 80
3 Fahrenheit 32oF 212oF 180
4 Kelvin 273 K 373 K 100

Perbandingan Skala Suhu:

tC : tR : (tF – 32) = 100 : 80 : 180 atau tC : tR : (tF – 32) = 5 : 4 : 9

72
Perubahan suhu dari celcius ke kelvin karena jumlah skalanya sama, maka ditulis
sebagai berikut.

K = t°C + 273
Keterangan:
tC = skala yang ditunjukkan termometer celcius (oC)
tR = skala yang ditunjukkan termometer reamur (oR)
tF = skala yang ditunjukkan termometer fahrenheit (oF)
T = skala yang ditunjukkan termometer kelvin (K)

Contoh Soal
No Soal Penyelesaian
1 Sebuah zat cair diukur suhunya Penyelesaian:
menggunakan termometer celcius diperoleh Diketahui:
angka 40oC. Berapakah jika zat cair tersebut tc = 40oC
diukur suhunya menggunakan: Ditanyakan: tR, tF, dan T….?
a. Termometer reamur Jawab:
b. Termometer fahrenheit a. Mengubah skala celcius ke reamur
c. Termometer kelvin tR 4
=
tC 5
Maka:
tR = 4 /5 × tC
tR = 4/5 × 40
tR = 32
Jadi, ketika diukur dengan termometer
reamur, suhunya adalah 32oR.
b. Mengubah skala celcius ke Fahrenheit
tF – 32 = 9/5 × tC
tF – 32 = 9/5 × 40
tF – 32 = 72
tF = 72 + 32
tF = 104
Jadi, ketika diukur dengan termometer
fahrenheit, suhunya adalah 104oF.
c. Mengubah skala celcius ke Kelvin
T = tC + 273
T = 40 + 273
T = 313
Jadi, ketika diukur dengan termometer kelvin,
suhunya adalah 313 K.

Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian

73
1 Ubahlah suhu-suhu berikut ini. Penyelesaian:
a. 0°C ke Kelvin
b. 0 K ke derajat Celsius
c. 273°C ke Kelvin
d. 273 K ke derajat Celsius

2 Ubahlah suhu celsius berikut ini ke suhu Penyelesaian:


Kelvin.
a. 27°C
b. 560°C
c. –184°C
d. –300°C

3 Ubahlah suhu kelvin berikut ini ke suhu Penyelesaian:


Celsius.
a. 110 K
b. 22 K
c. 402 K
d. 323 K

Tugas Rumah:

74
Jawaban:
1. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………

75
5. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
6. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Paraf Guru Nilai Paraf Orang Tua

(………………………) (…………………………..)

B. PERUBAHAN AKIBAT SUHU

76
Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu perubahan yang terjadi pada benda
adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda bertambah.
Peristiwa ini disebut pemuaian.
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
1. Pemuaian Pada Zat Padat
Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. misalnya, saat kamu menuangkan air
panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena terjadinya pemuaian yang
tidak merata pada gelas itu. Kamu akan pelajari lebih dalam tentang pemuaian pada zat padat .
Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian benda,
yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika benda padat dipanaskan, suhunya akan naik.
Pada suhu yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari
biasanya sehingga logam tersebut akan memuai ke segala arah.
Para perancang bangunan, jembatan, dan jalan raya
harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan
bahan karena perubahan suhu. Jembatan umumnya
dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu
dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak
melengkung karena memuai akibat terik panas matahari
atau menyusut di malam hari, sambungan-sambungan
besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan
lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara
sambungan-sambungan itu.
Bimetal dibuat berdasarkan sifat
pemuaian zat padat. Bimetal antara lain
dimanfaatkan pada termostat. Prinsip kerja
termostat sebagai berikut. Jika udara di ruangan
dingin, keping bimetal akan menyusut,
membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa
sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan.
Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan
pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Jika untuk mengontrol ruangan berpendingin, cara
kerjanya serupa. Saat ruangan mulai panas, termostat bengkok dan menghubungkan rangkaian listrik
sehingga pendingin kembali bekerja.

Sebagai contoh, jika muai panjang kaca 9 x 10-6/°C berarti jika 1 meter kaca suhunya
bertambah 1°C maka panjangnya bertambah 0,000009 meter. Tabel 4.1 menunjukkan koefisien muai

77
panjang beberapa bahan. Berdasarkan tabel tersebut, mengapa alat laboratorium menggunakan
kaca Pyrex?
Tabel Koefisien Muai Panjang Bahan

Rumus Pemuaian Panjang:

Contoh Soal
No Soal Penyelesaian
1 Sebuah benda terbuat dari baja Penyelesaian:
mempunyai panjang 1000 cm. Diketahui :
Berapakah pertambahan panjang baja L0 = 1000 cm
itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar ∆T = 50 °C
50°C? α = 12 × 10-6 °C-1 (lihat di tabel koefisien muai
panjang)
Ditanyakan : ∆L = …?
Jawab:
L = L0(1 + α∆T)
L = L0 + L0α∆T
L – L0 = L0α∆T
∆L = L0α∆T
∆L = 1000 × 12 × 10-6 × 50
∆L = 60 cm
Maka, pertambahan panjang benda itu adalah 60cm

Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian

78
1 Seutas kawat aluminium pada pagi hari Penyelesaian:
(20°C) memilik panjang 2 m. Jika koefisen
muai panjangnya 24 x 10-6 /C°, berapakah
pertambahan panjangnya di siang hari
(30°C)?

Faktor-faktor pertambahan panjang :


1. Kenaikan suhu ∆T , semakin suhunya meningkat maka pertambahan panjang semakin
besar.
2. Jenis benda (logam dan non logam), setiap zat padat mempunyai konstanta (bilangan) yang
disebut koefisien panjang benda (α). Semakin besar jenis benda maka pertambahan
panjang semakin besar
3. Panjang mula-mula Lo, semakin panjang mula-mula suatu benda maka pertambahan
panjang sesudah dipanaskan juga semakin besar

2. Pemuaian Luas dan Volume Zat Padat


➢ Pemuaian Luas
Pemuaian luas adalah pertambahan luas benda karna peningkatan suhu. Pemuaian luas
terjadi pada benda luas yang tipis misalnya pada plat logam. Dimana β = 2 x α

Pemuaian Zat Padat


Coba kamu amati bingkai kaca jendela di ruang kelasmu! Adakah bingkai jendela yang melengkung? Tahukah kamu apa
sebabnya? Bingkai jendela tersebut melengkung tidak lain karena mengalami pemuaian. Pemuaian yang terjadi pada benda,
sebenarnya terjadi pada seluruh bagian benda tersebut. Namun demikian, untuk mempermudah pemahaman maka pemuaian
dibedakan tiga macam, yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.

1. Pemuaian Panjang
Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari? Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi
hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat
yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu
benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
Alat Musschenbroek

Besarnya panjang logam setelah dipanaskan


adalah sebesar

79
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (α). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan

Keterangan:
L = Panjang akhir (m)
L0 = Panjang mula-mula (m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
α = Koefisien muai panjang (/ºC)
Δt = kenaikan suhu (ºC)

Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda

2. Pemuaian Luas
Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan mengalami pemuaian pada panjang dan
lebarnya. Dengan demikian lempeng akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Pertambahan luas zat padat untuk
setiap kenaikan 1ºC pada zat seluas 1 m^2 disebut koefisien muai luas (β). Hubungan antara luas benda, pertambahan luas suhu,
dan koefisien muai luas suatu zat adalah

Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
Δ0 = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
β = Koefisien muai luas zat (/º C)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)

Besarnya β dapat dinyatakan dalam persamaan berikut.

3. Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan hingga suhunya bertambah Δt, maka
berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar

dimana

Keterangan:
V = Volume akhir (m^3)
V0 = Volume mula-mula (m^3)
ΔV = Pertambahan volume (m^3)
γ = Koefisien muai volume (/ºC)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)

Pemuaian Zat Cair


Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin
tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat
cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-
beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair,
padat dan gas disebut titik tripel.

80
Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0º C sampai 4º C volumenya tidak bertambah, akan tetapi justru menyusut.
Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada suhu 4ºC air mempunyai volume terendah. Hubungan volume
dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.

Pada suhu 4ºC, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu
itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0ºC – 4ºC akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari
4ºC ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi
pada air itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda.

Pemuaian pada Gas


Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut
meletus karena terjadi pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di
ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal.

Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai

γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 ºC^-1

Pemuaian gas dibedakan tiga macam, yaitu:


a. pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal),
b. pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar), dan
c. pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).

1. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal)


Pernahkah kalian memompa ban dengan pompa manual. Apa yang kalian rasakan ketika baru pertama kali menekan pompa
tersebut? Apa yang kalian rasakan ketika kalian menekannya lebih jauh? Awalnya mungkin terasa ringan. Namun, lama kelamaan
menjadi berat. Hal ini karena ketika kita menekan pompa, itu berarti volume gas tersebut mengecil. Pemuaian gas pada suhu tetap
berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah
tetap. Dirumuskan sebagai:

Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)

2. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar)


Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap,
maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai:

Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)

3. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik)


Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap,

81
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai

Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan

Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)

Latihan Yuk!!

1. Batang logam panjangnya 300 cm dipanaskan dari 25ºC hingga 225ºC mengalami pertambahan panjang sebesar 0,6 cm.
Berapa pertambahan batang logam yang sama dengan panjang 200 cm dan dipanaskan dari 20ºC hingga suhu 320ºC
2. Sekeping aluminium panjangnya 40 cm dan lebarnya 30 cm dipanaskan dari 40ºC sampai 140ºC. Jika koefisien muai
panjang aluminium adalah 2,5 x 10^-5 /º C, berapakah luas keping aluminium setelah dipanaskan?
3. Besi berbentuk kubus pada suhu 20ºC memiliki panjang rusuk 10 cm. Kubus tersebut dipanaskan hingga suhu 220ºC.
Berapa volume kubus pada suhu 220ºC jika koefisien muai panjang besi 1,2 x 10^5/ºC?
4. Jelaskan pengertian anomali air!
5. Apa yang dimaksud dengan titik tripel dan titik kritis?
6. Sebutkan tiga contoh pemanfaatan prinsip pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-hari!
7. Suatu gas suhunya 27ºC dipanaskan pada tekanan tetap. Berapa suhu gas tersebut saat volume gas menjadi 3 kali volume
semula?
8. Gas di dalam ruang tertutup pada suhu 27ºC dan tekanan 2 atm memiliki volume 2,4 L. Berapa volume gas tersebut pada
suhu 227ºC dan tekanan 3 atm?
9. Sejumlah gas dengan volume 4 L pada tekanan 1,5 atm dan suhunya 27ºC. Kemudian gas tersebut dipanaskan hingga
suhunya 47ºC dan volumenya 3,2 L. Berapakah tekanan gas setelah dipanaskan?

Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien
muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang
ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai
luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.

82

Anda mungkin juga menyukai