A. PENGERTIAN IPA
IPA adalah ilmu yang mempelajari segala sesutu yang berada di sekitar kita baik yang hidup
maupun yang mati.
Di dalam menemukan konsep-konsep IPA, maka para ilmuwan melakukan kegiatan penyelidikan
yang disebut observasi (pengamatan). IPA berkembang melalui proses penelitian yang dilakukan oleh
ilmuwan.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan harus melalui langkah-langkah yang terencana dan sistematis
untuk memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian tersebut dinamakan metode ilmiah.
Metode ilmiah merupakan proses keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan (dari pemecahan masalah
dan mengetahui penyebabnya) secara sistematis sehingga dapat diperoleh simpulan yang dapat dipercaya
(valid).
Langkah-langkah Metode Ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Melakukan observasi awal : mengamati keadaan awal objek penelitian, menganalisis sifat-sifat objek.
2. Merumuskan masalah : menemukan dan menentukan permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian.
3. Merumuskan hipotesis (dugaan sementara) : membuat rumusan awal (prediksi) terhadap hasil dari
permasalahan yang diangkat.
4. Melakukan eksperimen : melakukan percobaan untuk membuktikan hiptesis, dengan mengendalikan
variabel-variabel penelitian.
5. Melakukan analisis hasil : analisis hasil dikembangkan dari rumusan hipotesis yang telah dibuat, untuk
mengetahui apakah hipotesis yang dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau
tidak.
6. Menarik simpulan : setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik
simpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat dan jelas.
Pengamatan adalah proses mengumpulkan data dan informasi tentang benda yang sedang
diselidiki. Pengamatan dapat dilakukan dengan bantuan indera manusia maupun alat. Misalnya
mengamati perubahan warna larutan dapat dilakukan dengan indera penglihatan (mata), atau
melakukan pengamatan terhadap bakteri menggunakan bantuan mikroskop.
2. Membuat Inferensi
Membuat inferensi artinya adalah merumuskan penjelasan berdasarkan data dan informasi yang
telah dikumpulkan pada saat pengamatan. Penjelasan tersebut digunakan untuk menemukan hubungan
antar aspek yang diamati dan membuat hipotesis (dugaan sementara).
3. Mengkomunikasikan
C. OBJEK IPA
Objek yang dipelajari dalam IPA adalah seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk
dipelajari pola- pola keteraturannya.
Objek IPA dapat berupa benda berukuran sangat kecil (mikroskopis), misalnya bakteri, virus, dan
atom atau benda yang berukuran sangat besar seperti lautan, bumi, dan tata surya.
D. BAGIAN-BAGIAN IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dikelompokkan menjadi empat bagian sebagai berikut.
2
➢ Fisika
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang aspek mendasar alam, seperti materi, energi, cahaya,
gerak,panas dan berbagai gejala fisik alam lainnya.
➢ Kimia
Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu mengenai materi dan perubahannya serta
interaksi antar materi yang satu dengan materi yang lain.
➢ Biologi
Biologi adalah cabang IPA yang mempelajari sistem kehidupan mulai dari ukuran yang kecil sampai
dengan lingkungan yang sangat luas.
➢ Ilmu Bumi dan Antariksa
Ilmu Bumi dan Antariksa merupakan cabang IPA yang mempelajari tentang asal mula bumi,
perkebangan dan keadaannya saat ini, bintang, planet dan berbagai benda langit lainnya.
E. PENGUKURAN
Pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan mengukur suatu besaran dari objek atau
benda. Pengertian pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan mengukur dibutuhkan alat
ukur yang sesuai dengan besarannya.
Sedangkan mengukur adalah membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang
sesuai, misalnya mengukur lebar meja dengan mistar, mengukur kecepatan lari dengan stopwacth, atau
mengukur massa benda dengan neraca.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai dan
satuan. Satuan adalah pembanding dalam sebuah pengukuran.
Di dalam melakukan kegiatan pengukuran terhadap suatu benda, yang terpenting adalah
menggunakan alat ukur yang sesuai dan standar.
Syarat pengukuran tersebut harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai ukur yang tepat. Pengukuran
yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi tingkat ketelitian sebuah alat ukur, maka
nilai pengukuran semakin baik.
3
Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya telah didefinisikan terlebih dahulu, terdiri atas
tujuh besaran. Berikut ini 7 besaran pokok besarta satuannya berdasarkan Satuan Internasional (SI).
➢ Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok.
Misalnya : Luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang, kecepatan adalah besaran
yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan waktu.
Beberapa contoh besaran turunan yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.
H. ALAT UKUR
4
Alat ukur digunakan dalam pengukuran sesuai dengan besaran yang akan diukur. Setiap alat ukur
memiliki tingkat ketelian yang berbeda-beda, tergantung pada skala yang ada. Semakin kecil skala yang
digunakan, maka alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.
Penggunaan suatu alat ukur tertentu ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketelitian hasil
ukur, ukuran besaran yang diukur, dan bentuk benda yang akan diukur.
Berikut ini beberapa alat ukur panjang, massa, dan waktu yang sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
❖ ALAT UKUR PANJANG
▪ Mistar/Penggaris
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang
biasa digunakan untuk mengukur panjang dan lebar
benda.
Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.
Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari
skala terkecilnya, yaitu 0,5 mm.
▪ Jangka Sorong
Jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter bola kecil, tebal uang logam,
maupun diameter dalam tabung. Terdapat dua jenis skala pada Jangka sorong, yaitu skala
utama yang terdapat pada rahang tetap jangka sorong dan skala nonius, yaitu skala pada
rahang yang dapat digeser. Tingkat ketelitian jangka sorong sampai dengan 0,01 cm atau 0,1
mm.
Perhatikan hasil pengukuran diatas. Cara membaca jangka sorong untuk melihat hasil
pengukurannya hanya dibutuhkan dua langkah pembacaan:
5
1. Membaca skala utama: Lihat gambar diatas, 21 mm atau 2,1 cm (garis merah) merupakan angka
yang paling dekat dengan garis nol pada skala vernier persis di sebelah kanannya. Jadi, skala utama
yang terukur adalah 21mm atau 2,1 cm.
2. Membaca skal vernier: Lihat gambar diatas dengan seksama, terdapat satu garis skala utama yang
yang tepat bertemu dengan satu garis pada skala vernier. Pada gambar diatas, garis lurus tersebut
merupakan angka 3 pada skala vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03
cm.
3. Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga
hasil pengukuran diatas sebesar 21 mm + 0,3 mm = 21,3 mm atau 2,13 cm.
Contoh Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Perhatikan Gambar Berikut! Penyelesaian:
Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Perhatikan Gambar Berikut! Penyelesaian:
▪ Mikrometer Sekrup
6
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang difungsikan untuk mengukur diameter benda tipis,
misalkan plat.
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar
(poros ulir).
Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir
merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya
terbagi dalam 50 bagian.
Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer
sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm
Cara Membaca Mikrometer Sekrup:
Pada contoh pengukuran di atas, cara membaca mikrometer sekrup tersebut adalah:
1. Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di bagian atas, dan
pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada bagian ini didapat
hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm. Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa
setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm. Dikarenakan terlewati 5 strip di atas garis horizontal dan 6
strip di bawah garis horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm = 5.5mm
2. Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di skala
nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm
3. Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 = 5.78mm. Hasil
ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm.
Contoh Soal:
7
No Soal Penyelesaian
1 Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar Penyelesaian:
skala utama dan skala nonius sebagai berikut,
Skala utama = 4 mm
berapa panjang dari benda yang diukur?
Skala nonius = 0,30 mm
Maka, hasil pengukuran = Skala utama +
skala nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm
Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Berapa ketebalan kawat tembaga yang diukur Penyelesaian:
dengan mikrometer sekrup berikut?
Untuk tamabahan kadang ada satuan 1 inci atau 1 feet yang dapat di konversi sebagi berikut ini
1 inci = 2,45 cm 1 yard = 91,44 cm
1 feet/kaki = 12 inci = 0,3048 m 1 mil = 1,6 km
8
Dalam kehidupan sehari-hari, orang menggunakan istilah “berat” untuk massa. Namun
sesungguhnya, massa tidak sama dengan berat. Massa suatu benda ditentukan oleh kandungan materinya
dan tidak mengalami perubahan meskipun kedudukannya berubah. Sebaliknya, berat sangat bergantung
pada kedudukan di mana benda tersebut berada. Mengapa? Karena benda akan memiliki gravitasi yang
berbeda di tempat yang berbeda. Sebagai contoh, saat astronot berada di bulan, beratnya tinggal 1/6 dari
berat dia saat di bumi.
Beberapa Contoh Alat Ukur Massa
No Nama Alat Keterangan
1 Neraca Ohaus Tiga Lengan Sesuai dengan namanya, neraca O’hauss tiga
lengan mempunyai lengan berjumlah tiga dan satu
cawan tempat benda. Neraca ini adalah alat ukur massa
yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 gram.
2 Neraca Digital Neraca digital merupakan alat ukur massa yang sering
ada di dalam laboratorium untuk menimbang bahan
yang akan digunakan dalam praktikum.
Neraca digital mempunyai tingkat ketelitian lebih besar
daripada neraca O’huss, yaitu 0,01 gram.
3 Neraca Analitis Dua Lengan Neraca jenis ini akan banyak terlihat di toko-toko emas,
karena digunakan untuk mengukur massa emas.
Pada neraca analitis dua lengan, terdapat dua lengan
dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang.
Lengan satu digunakan untuk meletakkan benda/logam
yang akan ditimbang, lengan dua untuk meletakkann
bobot timbangan. Neraca ini memiliki tingkat ketelitian
0,001 gram.
4 Neraca Pasar Neraca pasar sering disebut juga sebagai neraca
mekanik meja. Neraca pasar dimanfaatkan oleh para
pedagang kelontong untuk menimbang barang
dagangan mereka.
Ketelitian neraca pasar sangat rendah, yaitu 50 gram.
Anak timbangan pada neraca ini adalah 50 gram, 100
gram (1 ons), 200 gram, 500 gr dan 1 kg. Massa yang
terukur sama dengan jumlah massa anak timbangan
yang digunakan.
9
Konversi Satuan Massa
Untuk mengkonversi sataun massa maka secara manual kita dapat menggunakan tangga konversi
sataun panjang sebagi berikut ini setiap naik satu tingkat di dibagi 10 dan setiap turun tingkat di kalikan 10.
contoh : 2 kg = 2 x 1000 gram = 2000 gram ( karena turun tiga tingkat maka di kali 1000 )
Untuk konversi satauan masa yang lain adalah sebagi berikut ini :
1 kuintal = 100 kg
1 ton = 1000 kg
1 kg = 10 0ns
1 kg = 2 pons
10
❖ ALAT UKUR WAKTU
Waktu adalah selang antara dua kejadian atau dua peristiwa. Misalnya, waktu hidup seseorang
dimulai sejak ia dilahirkan hingga meninggal, waktu perjalanan diukur sejak mulai bergerak sampai dengan
akhir gerak (berhenti).
Satuan SI untuk waktu adalah detik atau sekon (s). Satu sekon standar (baku) adalah waktu yang
dibutuhkan atom Cesium untuk bergetar 9.192.631.770 kali. Berdasarkan jam atom ini, hasil pengukuran
waktu dalam selang waktu 300 tahun tidak akan bergeser lebih dari satu sekon.
Beberapa Contoh Alat Ukur Waktu
No Nama Alat Keterangan
1 Arloji Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk
waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Jam
tangan pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16.
Pada saat itu, semua jam tangan dan alat
penunjuk waktu lainnya menggunakan mesin penggerak
mekanik manual (hand winding). Arloji mempunyai
tingkat ketelitian 1 sekon
2 Stopwatch Stopwatch merupakan alat ukur yang digunakan
untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam
sebuah kegiatan, misalnya mengukur kecepatan pelari
dan perenang dalam sebuah lomba olahraga. Stopwatch
memiliki tingkat ketelitian 0,1 sekon
11
❖ LUAS
Luas sebagai besaran turunan, yang berasal dari besaran pokok panjang dan panjang. Satuan luas
menurut SI adalah meter persegi (m2). Mengukur luas dapat meng-gunakan rumus. Rumusnya tergantung
dari bentuk bendanya.
Konversi Satuan Luas
12
❖ VOLUME
Volume atau isi merupakan besaran turunan dari panjang, panjang, dan panjang. Satuan volume
menurut SI adalah meter kubik (m2).
Mengukur volume dapat menggunakan rumus seperti pada gambar di samping ini. Sedangkan untuk
benda yang tidak beraturan seperti batu, untuk mengukur volumenya menggunakan alat ukur yang berupa
gelas ukur dan gelas pancuran disertai gelas ukur.
1. Gelas Ukur
Masukkan sejumlah air ke dalam gelas ukur, kemudian catat volume airnya sebagai V1. Masukkan batu ke
dalam gelas ukur itu, kemudian catat volume airnya sebagai V2. Maka hitung kenaikan airnya dengan rumus
V2 – V1 sebagai volume batu itu.
2. Gelas Pancuran
Masukkan sejumlah air ke dalam gelas pancuran sampai air ke tepi pancurannya. Letakkan gelas
ukur tepat di bagian bawah pancurannya. Masukkan batu yang akan diukurnya.
Air yang ada di dalam gelas pancuran terdesak ke luar yang akan ditampung oleh gelas ukur.
Volume air yang ada di gelas ukur sama dengan volume batu.
Contoh Konversi Satuan Volume:
• 1 liter = 1 desimeter3 = 1.000 ml = 1.000 cc
• 1 liter = 0,001 m3 = 10-3 m3
• 1 m3 = 1.000 liter
• 1 cm3 = 1 cc
• 1 mililiter = 1 ml = 1 cm3
• 1 ml = 0,001 liter = 10-3 liter
• 1 ml = 0,000 001 m3 = 10-6 m3
❖ KONSENTRASI LARUTAN
13
Misalnya, kamu membuat larutan gula dengan memasukkan gula ke dalam air, kemudian kamu
cicipi. Jika kurang manis, kamu dapat menambahkan gula lagi. Makin banyak gula yang ditambahkan, makin
manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra pengecap), adakah besaran yang
dapat digunakan untuk menggambarkan banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu
besaran yang dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K). Ada banyak cara untuk merumuskan
konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tersebut, konsentrasi dapat dirumuskan sebagai massa gula (zat
terlarut) dibagi volume air (zat pelarut), yaitu:
Contoh Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Jika Kamu membuat larutan gula dengan cara Penyelesaian:
memasukkan 20 gram gula ke dalam segelas Air Diketahui
(125 mL) berapa konsentrasi larutan gula tersebut m = 20 gr
dalam satuan g/L ? V = 125 mL = 0,125 L
ditanya K..................?
Jawab
Rumus
K = massa Larutan/ Volume Pelarut
= 20 gr / 0,125
= 160 gr
Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
1 Adit melarutkan 75 gram gula kedalam 15 liter air. Penyelesaian:
Hitunglah konsentrasi larutan tersebut?
❖ LAJU PERTUMBUHAN
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan per-tumbuhan tanaman. Misalkan,
kamu menanam jagung. Pada pengukuran awal, diperoleh tinggi tanaman 20 cm. Dalam waktu 10 hari,
tingginya menjadi 60 cm. Kamu dapat menentukan laju pertumbuhan jagung tersebut dengan perhitungan
sebagai berikut:
TUGAS:
14
UJI KOMPETENSI 1
15
I. Pilihan Ganda
2. Seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-pola keteraturannya,
merupakan ....
A. Sasaran yang dipelajari dalam IPA
B. Tujuan mempelajari bidang IPA
C. Ruang lingkup pelajaran IPA
D. Objek yang dipelajari dalam IPA
16
Massa benda yang terukur pada gambar neraca di atas adalah ….
A. 197,0 g
B. 197,5 g
C. 198,0 g
D. 198,5 g
8. Adi melarutkan 50 gram gula pasir ke dalam 500 ml air. Berapakah konsentrasi larutan gula yang
terbentuk dalam satuan g/L?
9. Roni mengukur panjang sisi-sisi sebuah balok menggunakan mistar dengan tahapan seperti gambar
berikut:
10. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil
, maka nilai yang ditunjukkan adalah :
A. 8, 12 mm
B. 8,52 mm
C. 8,62 mm
D. 9,12 mm
17
1. Lakukanlah konversi satuan di bawah ini!
b. 10 mm = … m
c. 20 menit = … sekon
d. 1m2 = .... cm2
e. 1m3 = ... cm3
f. 36 km/jam =…m/s
g. 60 menit = …… detik
4. Diketahui sebuah balok memiliki panjang 5 cm, lebar 3 cm dan tinggi 2 cm. Hitunglah luas permukaan balok
tersebut .....
5. Anita menanam kacang hijau dalam pot. Pada awal pengukuran, tinggi kecambah dari permukaan tanah
2 cm. Selang 5 hari kemudian, ternyata tinggi kecambah menjadi 12 cm. Hitunglah laju
pertumbuhannya!
Jawaban:
18
Lembar Jawaban
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
I. Pilihan Ganda
19
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………..
(………………………) (…………………………..)
BAB II
20
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Tugas:
Amati gambar di bawah ini, kemudian berilah tanda centang (√) pada table yang di sediakan!
21
Manusia, hewan, dan tumbuhan merupakan kelompok makhluk hidup. Makhluk hidup dan benda tak
hidup atau benda mati dibedakan dengan adanya ciri-ciri kehidupan. Makhluk hidup menunjukkan adanya
ciri-ciri kehidupan antara lain bergerak, bernapas, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, memerlukan
nutrisi, dan peka terhadap rangsang. Benda mati tidak memiliki ciri-ciri tersebut.
1. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan
minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan
menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
No Ciri Makhluk hidup Keterangan
1 Bernapas Bernapas, yaitu menghirup udara yang
di antaranya mengandung oksigen (O2) dan
mengeluarkan udara dengan kandungan
karbon dioksida (CO2) lebih besar dari yang
dihirup. Kamu dapat merasakan kebutuhan
bernapas dengan cara menahan untuk tidak
menghirup udara selama beberapa saat.
Tentunya kamu akan merasakan sesak
sebagai tanda kekurangan oksigen.
3 Bergerak
Bergerak adalah perubahan posisi
seluruh atau sebagian tubuh yang
disebabkan adanya tanggapan terhadap
rangsangan. Gerak pada manusia dan
hewan mudah diamati dan dapat
menyebabkan berpindah tempat sehingga
disebut dengan gerak aktif. Gerak tumbuhan
sangat lambat dan tidak mengakibatkan
perpindahan tempat sehingga disebut gerak
pasif.
22
4 Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah perubahan ukuran
tubuh akibat akibat bertambahnya jumlah sel
dan volume tubuh, misalnya tubuh kita yang
bertambah tinggi. Berkembang adalah
proses menuju kedewasaan yang
dipengaruhi oleh hormon, nutrisi, dan
lingkungan.
23
8 Mengeluarkan zat sisa
Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi).
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa
pembakaran zat-zat makanan di dalam
tubuh. Zat sisa metabolisme (reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh) harus dibuang dari tubuh,
bila tidak akan meracuni tubuh.
9 Melakukan Metabolisme
Metabolisme secara umum diartikan
sebagai proses kimiawi yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain,
metabolisme merupakan suatu proses dalam
tubuh yang mengubah zat gizi menjadi
energi. Sistem ekskresi dan sistem
pernafasan sangat berkaitan erat dengan
proses metabolisme. Pada sistem
pernafasan tumbuhan, air dan
karbondioksida diperlukan dalam proses
kimia berupa fotosintesis.
24
Tugas (Praktikum):
Cara Mengelompokkan Tumbuhan
1. Amatilah Gambar berikut!
25
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
Akar-……………………………………
Batang: ………………………………..
Daun: ………………………………….
4. Dari tumbuhan yang sudah kamu deskripsikan cirinya, tuliskan manfaat tumbuhan tersebut dan
kelompokkan ke dalam tanaman hias atau tanaman pangan.
No Nama Tumbuhan Manfaat Kelompok
1
26
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
27
3
28
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
29
Adapun urutan takson untuk hewan dan tumbuhan sebagai berikut:
30
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.
1) Kunci harus dikotomi.
2) Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh
• tumbuhan berumah satu ...
• tumbuhan berumah dua ...
3) Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang
lain ditolak.
4) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet,
contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5) Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
6) Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
7) Setiap kuplet diberi nomor.
8) Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan menunjukkan ciri yang
berlawanan.Kunci determinasi merupakan cara atau langkah untuk mengenali organisme dan
mengelompokkannya pada takson makhluk hidup.
Kunci determinasi adalah uraian keterangan tentang ciri-ciri makhluk hidup yang disusun berurut
mulai dari ciri umum hingga ke ciri khusus untuk menemukan suatu jenis makhluk hidup. Kunci determinasi
yang paling sederhana ialah kunci dikotom. Kunci dikotom berisi keterangan yang disusun berpasangan dan
menunjukkan ciri yang berlawanan.
Berikut adalah cara membuat kunci determinasi.
Data pada diagram kunci dikotom di atas, jika ditulis akan menjadi kunci determinasi sebagai berikut.
1. a. Tumbuhan yang berspora...........................................................................2a
b. Tumbuhan yang tidak berspora................................................................3a
2. a. Tumbuhan yang berbatang jelas.......................................................Suplir
b Tumbuhan yang tidak berbatang jelas...........................................Lumut
3. a. Berbiji tertutup...............................................................................................4a
b Berbiji terbuka......................................................................................Belinjo
4. a.Biji berkeping dua.........................................................................................5a
b.Biji berkeping satu...............................................................................Jagung
5. a.Berbunga kupu-kupu.........................................................................Kedelai
b.Berbunga terompet.............................................................................Terung
31
2. KELOMPOK MAKHLUK HIDUP YANG BERUKURAN KECIL (Mikroskopis)
Tahukah kamu bahwa ada makhluk hidup yang berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di mana-
mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan
dalam sebutir debu. Pada Gambar 2.18 berikut kamu dapat melihat bakteri Escherichia coliyang dilihat
dengan mikroskop elektron (a) dan dengan mikroskop cahaya menggunakan pewarnaan Gram (b).
Pada pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu yang disebut
mikroskop. Sebelum memulai kegiatan ini, sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang mikroskop
dan bagaimana cara menggunakan mikroskop tersebut.
32
yaitu cermin datar ketika cahaya yang dibutuhkan terpenuhi,
dan cekung sedangkan cermin cekung digunakan untuk
mengumpulkan cahaya.
Tabung mikroskop Untuk menghubungkan lensa okuler dan
(Tubus) lensa objektif.
Meja sediaan (meja Sebagai tempat meletakkan objek atau
Preparat) preparat yang diamati. Bagian tengah meja
terdapat lubang untuk melewatkan sinar
33
4) Siapkan preparat yang akan diamati, kemudian letakkan di meja. Aturlah agar bagian yang akan
diamati tepat di tengah lubang meja preparat. Kemudian, jepitlah preparat itu dengan penjepit
objek.
5) Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara berikut.
• Putar pemutar kasar (makrometer) secara perlahan sambil dilihat dari lensa okuler.
Pemutaran dengan makrometer dilakukan sampai lensa objektif berada pada posisi
terdekat dengan meja preparat.
Ingat: Jangan memutar makrometer secara paksa karena akan menekan preparat dan
menyebabkan peparat rusak/pecah/patah.
• Lanjutkan dengan memutar pemutar halus (mikrometer), untuk memperjelas bayangan
objek.
• Jika letak preparat belum tepat, kaca objek dapat digeser dengan lengan yang
berhubungan dengan penjepit. Jika tidak tersedia, preparat dapat digeser secara
langsung.
6) Setelah preparat terlihat, untuk memperoleh perbesaran kuat gantilah lensa objektif dengan
ukuran dari 10 x, 40 x, atau 100 x dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik. Usahakan
agar posisi preparat tidak bergeser. Jika hal ini terjadi, kamu harus mengulangi dari awal.
7) Setelah selesai menggunakan mikroskop, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat
penyimpanan.
34
Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari protista
menyerupai hewan (Protozoa), protista menyerupai tumbuhan (ganggang) dan protista menyerupai
jamur. Pada Protozoa, terdiri dari beberapa kelompok yaitu sebagai berikut.
✓ Rhizopoda (berkaki semu)
✓ Ciliata (berambut getar)
✓ Flagellata (bulu cambuk)
Sel makhluk hidup memiliki membran inti (eukariotik), bersel tunggal (uniseluler), dan yang mampu
berkembang biak. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Protista. Beberapa
contoh kelompok Protista adalah Amoeba, Euglena, Paramecium, Dictyostelium discoideum,
Saprolegnia sp, Physarium polycephalum, Phytophtora infestans.
Selain kelompok Protista yang bersifat mikroskopis, terdapat juga Protistayang bersifat makroskopis
(dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop) seperti Gambar berikut:
Protista juga ada yang menyerupai hewan. Kelompok Protista ini disebut Protozoa. Kelompok
Protozoadi antaranya adalah Paramecium, Entamoeba histolyticayang terdapat pada usus besar yang
dapat mengakibatkan penyakit diare, dan Plasmodium malariaeyang terdapat pada sel darah merah yang
mengakibatkan penyakit malaria.
35
Selain dari kelompok di atas, masih banyak makhluk hidup yang bersifat mikroskopis yang hanya
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai ciri-ciri seperti
selnya tidak memiliki membran inti (prokariotik), bersel satu (uniseluler), dan mampu berkembang biak
dengan membelah diri. Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah kelompok Monera. Contoh
kelompok Monera ialah bakteri dan alga biru. Bakteri terdapat di lingkungan kita, ada yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia seperti bakteri Escherichia coli yang berperan membantu memproduksi vitamin K melalui
proses pembusukan sisa makanan. Ada pula bakteri yang berbahaya bagi kehidupan manusia seperti
Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TB (tuberculosisparu). Bahkan ada beberapa
kelompok makhluk hidup mikroskopis yang tidak dapat dilihat hanya dengan mikroskop biasa (mikroskop
cahaya) tetapi harus dengan mikroskop elektron.
Beberapa contoh anggota monera dari ganggang biru dapat dilihat pada gambar berikut:
36
Klasifikasi terhadap makhluk hidup diperlukan sehingga memudahkan kita untuk mempelajari jenis-
jenis makhluk hidup. Di antara makhluk hidup yang ada, terdapat kelompok bakteri dan jamur. Menurut kamu,
apa yang akan terjadi di bumi ini jika tidak ada bakteri dan jamur?
4. KELOMPOK JAMUR (FUNGI)
Kelompok jamur (fungi), merupakan kelompok makhluk hidup yang memperoleh makanan dengan
cara menguraikan bahan organik makhluk hidup yang sudah mati. Jamur tidak berklorofil, berspora, tidak
mempunyai akar, batang, dan daun. Jamur hidupnya di tempat yang lembap, bersifat saprofit (organisme
yang hidup dan makan dari bahan organik yang sudah mati atau yang sudah busuk) dan parasit
(organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya). Tubuh jamur
terdiri atas benang-benang halus yang disebut hifa. Hifa saling bersambungan membentuk miselium.
Pada umumnya, jamur berkembang biak dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Contoh
makhluk hidup yang termasuk kelompok jamur adalah jamur roti, ragi tapai, jamur tiram putih, dan jamur
kayu. Perhatikan Gambar berikut:
Pada klasifikasi 5 kingdom, Myxomycota dan Oomycota termasuk kelompok Protista, yaitu Protista
mirip jamur. Jamur dibagi menjadi 6 Filum, yaitu Chytridiomycota, Zygomycotina, Glomeromycota,
Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina
37
5. KELOMPOK TUMBUH-TUMBUHAN
Berdasarkan klasifikasi lima kingdom, makhluk hidup dibagi ke dalam kelompok Animalia(hewan),
Plantae(Tumbuhan), Fungi(Jamur), Protista, dan Monera. Kelima kingdom diklasifikasi berdasarkan
karakteristik yang khas dari setiap organisme-organisme yang menyusunnya. Kingdom
Plantae(tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa divisio, yakni Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan
(Pteridophyta), serta tumbuhan berbiji (Spermatophyta).Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh,
tumbuhan dapat dibedakan lagi atas dua jenis kelompok besar, yaitu sebagai berikut.
1) Tumbuhan tidak berpembuluh (Thallophyta) yang meliputi lumut (Bryophyta).
2) Tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta), meliputi paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji
(Spermatophyta).
Perhatikan Gambar Berikut:
38
❖ Tumbuhan Lumut
Ciri-ciri lumut antara lain:
✓ Mempunyai akar, batang, daun, namun bukan akar, batang, daun sejati. Akar dinamakan
rhizoid dan belum mempunyai berkas pembuluh.
✓ Rhizoid memiliki fungsi untuk menempelkan tubuh lumut dan hidup ditempat yang lembab.
✓ Berkembang biak dengan kawin dan tak kawin yang dikenal dengan pergiliran keturun
40
1) Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka).
Adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak terlindung oleh daun buah, namun menempel pada
daun buah.
Gymnospermae mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:
✓ Pohon merupakan berakar tunggang, bentuk dari daunnya adalah berbentuk seperti
jarum, kecil tebal & juga tipis lebar.
✓ Alat kelamin jantan & alat kelamin betina dikenal sebagai srobilus yang mengandung
sporangia.
Tumbuhan biji terbuka dapat dibagi dalam beberapa kelas, yaitu:
a) Cycadinae. Menyerupai pohon palem, sedikit cabang, daun menyirip. Contohnya : Cycas
rumphii (Pakis haji);
b) Gnetinae. Batang berkayu, bercabang, daun tunggal. Contohnya : Gnetum gnemon (mlinjo);
c) Coniferinae. Tumbuhan semak, pohon tajuk berbentuk kerucut, daun mempunya bentuk
jarum. Contohnya : Pinus merkusii (pinus/tusan)
41
✓ Akarnya adalah akar tunggang.
✓ Daun tersebar berhadap-hadapan.
✓ Batangnya adalah bercabang.
✓ Tulang daunnya menyirip atau menjari.
✓ Bagian daun adalah berjumlah kelipatan 2, 4, atau 5.
✓ Biji mempunyai dua daun lembaga.
Suku tumbuhan dikotil, antara lain:
1) Suku getah–getahan (Euphorbiaceae). Jika tubuhnya dilukai akan mengeluarkan getah
yang berwarna putih. Sebagai contoh adalah: Manihot utilisima (ketela pohon), dan juga
pada Hevea brasiliensis (karet).
2) Suku kacang-kacangan (Papilonaceae). Mahkota bunga mempunyai bentuk kupu-kupu,
buahnya polong, akar sering didapati bintil-bintil. Contoh tanamannnya adalah : Arachis
hypogea (kacang tanah), dan juga tanaman sinensis (kacang panjang).
3) Suku terung–terungan (Solanaceae). Bunganya mempunyai bentuk bintang, terompet, buah
buni/buah kotak lapisan dalam berair atau berdaging. Contoh tanamannnya adalah :
Solanum lycopersicum (tomat), dan Capsicum annum (lombok).
b) Monokotil/Monocotyledoneae
Ciri-ciri tumbuhan monokotil yaitu:
✓ Tumbuhan bijinya berkeping satu.
✓ Akarnya adalah akar serabut
✓ Daun berseling
✓ Tulang daunnya sejajar dan berbentuk pita.
✓ Bagian bunga berbilangan tiga.
✓ Biji mempunyai satu daun lembaga.
Suku tumbuhan monokotil, antara lain:
1) Gramineae (rumput-rumputan). Contohnya adalah :padi, gandum, jagung dan tebu.
2) Palmae (pinang-pinangan). Contohnya adalah : kelapa, kelapa sawit, dan juga palem.
3) Liliaceae (bawang-bawangan). Contohnya adalah: bawang merah, bakung.
4) Musaceae (pisang-pisangan). Contohnya adalah : pisang manila, dan pisang hawaii.
6. KELOMPOK HEWAN
42
Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua, yaitu hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan
hewan bertulang belakang (Vertebrata)
a. Hewan Tidak Bertulang Belakang (Avertebrata)
Hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dikelompokkan menjadi delapan kelompok. Hewan
tersebut adalah hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing pipih
(Platyheminthes), cacing gilig (Nemathelminthes), cacing berbuku-buku (Annelida), hewan lunak
(Mollusca), hewan dengan kaki beruas-ruas (Arthropoda), dan hewan berkulit duri (Echinodermata).
Porifera adalah hewan yang mempunyai pori-pori. Hewan ini tubuhnya seperti spons. Habitatnya di
perairan, warna tubuhnya bermacam-macam seperti merah, kuning, dan hijau. Contoh hewan Porifera, yaitu
Spongilla, Euspongia, Poterion,dan Scypha.
Coelenterata adalah hewan berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap mangsa, pada
permukaan tentakel terdapat sel beracun yang menyengat. Tubuhnya ada yang berbentuk polip yang
43
menempel pada tempat hidupnya, dan ada yang berbentuk medusa yang bergerak aktif melayang-layang di
air seperti payung. Ubur-ubur, bunga karang, Obelia, Hydra, dan Anemon adalah contoh hewan
Coelenterata.
Cacing (vermes) adalah hewan bertubuh lunak, tak bercangkang, dan tubuhnya simetris bilateral.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, ada tiga kelompok, yaitu cacing pipih (Platyhelminthes) contohnya cacing hati
dan cacing pita; cacing gilig (Nemathelminthes) tubuhnya bulat panjang dan tidak bersegmen, contohnya:
cacing perut, cacing kremi, dan cacing tambang;
Mollusca adalah hewan bertubuh lunak, banyak lendirnya, dan terbungkus oleh mantel. Ada yang
memiliki cangkang yang berfungsi untuk melindungi tubuh. Habitatnya di darat dan air. Contoh hewan
Mollusca adalah cumi-cumi, gurita, siput, kerang, tiram, dan remis.
Arthropoda adalah hewan berbuku-buku, tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut.
Tubuhnya terbungkus zat kitin yang keras, memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan dan bau-bauan,
memiliki mata faset, yaitu mata majemuk terdiri atas beribu-ribu mata kecil berbentuk segi enam.
Arthropoda ada 4 kelas, yaitu
44
1) Insecta (serangga) contohnya belalang, lebah, kumbang;
2) Crustacea (udang-udangan) contohnya udang, kepiting, rajungan;
3) Arachnoidea (laba-laba) contohnya laba-laba, kalajengking, kutu, caplak;
4) Myriapoda (lipan) contohnya kelabang, kaki seribu.
Echinodermata adalah hewan yang tubuhnya diselimuti duri, ada lempengan zat kapur/zat kitin
yang keras. Tubuhnya simetri radial dengan lima lengan. Pada tubuhnya, terdapat sistem ambulakral untuk
alat gerak, bernapas, dan menangkap mangsa. Ada 5 kelas, yaitu:
1) Asteroidea (contohnya bintang laut),
2) Echinoidea (contoh landak laut, bulu babi),
3) Ophiuroidea (contohnya bintang ular),
4) Crinoidea (contohnya lilia laut),
5) Holothuroidea (contohnya teripang).
Hewan Vertebrata ada lima kelompok, yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Carolus Linnaeus berdasarkan atas persamaan dan perbedaan struktur
tubuh makhluk hidup yang dilakukan dengan cara-cara berikut.
45
a) Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur
tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.
b) Jika ada makhluk hidup yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok.
Makhluk hidup yang memiliki ciri yang berlainan dikelompokkan tersendiri.
c) Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi berdasarkan banyak sedikitnya persamaan
ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.
Tingkatan klasifikasi yang digunakan oleh Carolus Linnaeus adalah sebagai berikut.
Kingdom/Regnum : dunia/kerajaan
Filum/Divisio : filum untuk hewan, dan divisio untuk tumbuhan.
Classis : kelas
Ordo : bangsa
Familia : suku
Genus : marga
Species : jenis
Carolus Linnaeus menggunakan sistem klasifikasi makhluk hidup yang
disebut Sistem Binomial Nomenklatur (Sistem nama ganda). Aturan- aturan
dalam Sistem Binomial Nomenklatur adalah sebagai berikut.
➢ Nama spesies terdiri atas dua kata. Kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah
penunjuk spesies.
➢ Kata pertama diawali dengan huruf besar dan kata kedua dengan huruf kecil.
➢ Menggunakan bahasa Latin atau ilmiah atau bahasa yang dilatinkan, yaitu dengan dicetak miring
atau digarisbawahi secara terpisah untuk nama genus dan nama spesiesnya.
Contoh: Nama ilmiah jagung adalah Zea mays atau dapat pula ditulis Zea mays. Hal ini
menunjukkan nama genus = Zea dan nama petunjuk spesies = mays
Perbedaan takson untuk tumbuhan dan hewan dapat dilihat pada table berikut:
UJI KOMPETENSI 2
Pilihan ganda
46
1. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah ….
A. mempermudah pengenalan makhluk hidup
B. memilih makhluk hidup yang dapat dimakan
C. menentukan asal-usul makhluk hidup
D. memberikan nama pada setiap makhluk hidup
2. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut ….
A. Botani
B. Zoologi
C. Taksonomi
D. Genetika
3. Pemberian tata nama ganda diatur dalam Kode Internasional yang disebut dengan ….
A. Binomial nomenklatur
B. Pengelompokan
C. Kunci determinasi
D. Klasifikasi
4. Urutan takson yang paling tepat untuk tumbuhan adalah ….
A. Divisi – kelas – familia – genus – spesies
B. Divisi – familia – kelas – genus – spesies
C. Filum – kelas – genus – spesies
D. Filum – familia – kelas – genus – spesies
5. Pada taksonomi dari kingdom ke spesies, jumlah makhluk hidup yang berbeda dalam setiap takson
akan ….
A. Semakin banyak
B. Semakin sedikit
C. Berubah-ubah
D. Tetap
6. Padi memiliki nama ilmiah Oryza sativa. Kata Oryza merupakan petunjuk nama ….
A. spesies
B. kelas
C. familia
D. genus
7. Semakin dekat hubungan kekerabatan makhluk hidup, maka akan semakin banyak ….
A. Perbedaan sifat
B. Keragamannya
C. Persamaan sifat
D. Keunikannya
47
D. Familia
9. Euglena kurang cocok jika hanya dimasukkan dalam animalia, karena Euglena juga memiliki ciri yang
dimiliki oleh Plantae, yaitu ….
A. Cara makannya autotrof
B. Selalu bergerak
C. Cara hidup berkoloni
D. Cara makannya heterotrof
10. Salah satu ciri khas yang membedakan ganggang dengan jamur adalah ….
A. Ganggang tidak berklorofil
B. Jamur tidak berklorofil
C. Jamur berklorofil
D. Ganggang bersel satu
11. Lumut kerak merupakan tumbuhan ….
A. Hasil hidup bersama askiometes dengan ganggang
B. Hasil simbiosis antara jamur dengan lumut
C. Gabungan antara tumbuhan paku dengan jamur
D. Hasil hidup bersama antara dua jamur
12. Bagian pada tumbuhan paku yang menghasilkan sel kelamin jantan adalah ….
A. Protalium
B. Arkegonium
C. Antheridium
D. Sporogonium
13. Daun tumbuhan paku yang dapat menghasilkan spora disebut daun yang ….
A. Steril
B. Hidup
C. Besar
D. Fertil
48
17. Tumbuhan berbiji terbuka yang dapat dijadikan sebagai tanaman hias adalah ….
A. Pakis haji
B. Tusam
C. Melinjo
D. Damar
18. Kerangka hewan berpori dapat dimanfaatkan sebagai ….
A. Penggosok pakaian
B. Penggosok kulit
C. Spons mandi
D. Vas bunga
19. Burung termasuk dalam kelompok hewan berdarah panas, yang artinya ….
A. Suhu tubuhnya mengikuti suhu lingkungan
B. Suhu tubuhnya lebih tinggi dari suhu lingkungan
C. Suhu tubuhnya tetap, meskipun suhu lingkungan berubah
D. Memiiki kemampuan adaptasi dengan lingkungan
20. Berikut ini hewan yang memiliki rangka dalam adalah ….
A. Belalang dan kupu-kupu
B. Lebah dan laba-laba
C. Katak dan kadal
D. Kumbang dan kalajengking
21. Burung pada waktu terbang akan lebih efektif dalam bernapas jika menggunakan ….
A. Paru-paru buku
B. Insang dan paru-paru
C. Pundi-pundi hawa
D. Paru-paru dan pundi-pundi hawa
22. Rhizopoda adalah hewan bersel satu yang bergerak dengan menggunakan ….
A. Kaki semu
B. Kaki tabung
C. Bulu getar
D. Bulu cambuk
23. Berikut ini yang bukan termasuk ciri tumbuhan dikotil adalah ….
A. akarnya tunggang
B. batang bercabang
C. daunnya menjari
D. berkeping dua
Jawaban:
Lembar Jawaban
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Pilihan Ganda
Tanggal : ………………………………………………..
(………………………) (…………………………..)
BAB III
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
50
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Alam semesta terdiri
atas planet-planet, contohnya bumi. Di bumi terdapat gunung, udara, laut, dan begitu banyak hal lain. Segala
sesuatu yang berada di bumi tersusun atas materi, yang terdiri atas unsur, seperti air, udara, tanah, dan api.
Materi berdasarkan wujudnya di bagi menjadi 3 yaitu:
✓ Zat Padat, contohnya emas, besi, seng, batu
✓ Zat Cair, contohnya minyak, air, dan alkohol
✓ Zat Gas, contohnya udara, asap, dan uap air
Sifat wujud zat dapat di jelaskan melalui teabel berikut:
51
Materi di alam dapat dibagi menjadi zat murni dan campuran. Bila kita kaji lebih mendalam lagi, zat
tunggal (murni) yang ada di alam dapat dibagi menjadi unsur dan senyawa.
a. UNSUR
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana dengan
proses kimia biasa. Unsur terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:
• unsur logam,
• unsur non logam, dan
• unsur semi logam (metaloid).
Ketiga jenis unsur tersebut memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
No Unsur Logam Unsur Non Logam Unsur Semi Logam
1 Berwarna putih mengkilap Tidak mengkilap Sebagian mengkilap seperti
logam sebagian tidak mengkilap
seperti non logam
2 Titik didih dan titik leleh tinggi Titik didih dan titik leleh Titik didih dan titik leleh
rendah berbeda-beda
3 Konduktor Isolator Semi Konduktor
4 Dapat ditempa Tidak Dapat ditempa Lebih rapuh dari logam, kurang
rapuh dibandingkan dengan
padatan non logam
5 Berwujud padat kecuali air Berwujud padat, cair, dan Berwujud padat, cair, dan gas
raksa (berwujud cair) gas
Beberapa contoh unsur yang bermanfaat dalam kehidupan sehari – hari, antara lain:
1. Unsur Logam: Besi (Fe), Tembaga (Cu), Seng (Zn), dan Platina (Pt).
2. Unsur Non Logam: Fluour (F), Iodium (I), Hidrogen (H), Karbon (C), dan Oksigen (O).
3. Unsur Semi Logam (Metaloid): Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), dan Tellurium (Te).
52
2 Aurum Emas Au
3 Argentum Perak Ag
4 Calcium Kalsium Ca
5 Cuprum Tembaga Cu
6 Ferrum Besi Fe
7 Natrium Natrium Na
8 Plumbum Timbal Pb
9 Stannum Timah Sn
Unsur diberi nama dengan menggunakan bahasa Latin berdasarkan penemu pertamanya atau
tempat ditemukannya unsur tersebut. Ahli-ahli kimia tidak membedakan penamaan unsur alamiah yang
terdapat di alam ataupun unsur buatan. Beberapa unsur menggunakan nama untuk menghormati identitas
penemunya ataupun tempat penemuannya. Simbol unsur dibuat untuk memudahkan dalam penulisan nama
unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol unsur yang saat ini digunakan secara internasional adalah
simbol unsur yang diusulkan oleh Jöns Jacob Berzelius
Cara pemberian lambang unsur menurut Berzelius adalah sebagai berikut:
▪ Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari nama latinnya.
▪ Huruf awal ditulis dengan huruf kapital atau huruf besar.
▪ Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon (nama latinnya Carbon), dilambangkan dengan (C), Kalsium (nama latinnya Calsium)
dilambangkan dengan (Ca).
Unsur-unsur tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk sistem periodik unsur, seperti ditunjukkan
pada Gambar di bawah. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hampir sama diletakkan dalam satu kolom.
Unsur-unsur logam terletak di bagian kiri bawah (diberi simbol warna biru), unsur-unsur nonlogam terletak di
bagian kanan atas (diberi simbol warna kuning), sedangkan unsure semilogam (diberi warna cokelat) di
antara warna biru dan kuning.
53
Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia. Berikut perbedaan sifat unsur
logam dan nonlogam.
Jika kamu perhatikan, baik unsur logam maupun nonlogam memiliki banyak kegunaan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya besi dan tembaga, banyak digunakan untuk alat-alat perkakas, alat-alat
rumah tangga, dan bahan untuk rangka kendaraan. Unsur Iodium banyak digunakan sebagai antiseptik.
Beberapa kegunaan dari beberapa unsur diperlihatkan pada Tabel 3.5 berikut.
.
b. SENYAWA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menggunakan air, gula, garam, asam cuka, dan beberapa
bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut merupakan senyawa. Kamu telah mengetahui, bahwa bagian terkecil
dari sebuah unsur adalah atom. Dua atau lebih atom dapat bergabung melalui reaksi kimia dan membentuk
molekul. Molekul merupakan bagian terkecil dari suatu senyawa. Dengan demikian, kamu dapat menjelaskan
54
bahwa senyawa terdiri atas dua buah unsur atau lebih. Suatu senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur-
unsurnya.
Dari uraian tersebut, dapat dijelaskan bahwa senyawa merupakan zat tunggal/murni yang dapat
diuraikan menjadi dua atau lebih zat yang lebih sederhana dengan proses kimia biasa. Misalnya, air yang
memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H) dan oksigen (O).Bagaimana suatu senyawa
dapat terbentuk? Senyawa terbentuk melalui proses pencampuran unsur secara kimia. Sifat suatu senyawa
akan berbeda dengan sifat unsur- unsur penyusunnya. Misalnya, sifat air sebagai senyawa akan berbeda
dengan sifat gas hidrogen dan oksigen sebagai unsur penyusunnya. Pada suhu kamar air berwujud cair,
sedangkan hidrogen dan oksigen, keduanya berwujud gas. Air dapat digunakan untuk memadamkan api,
sedangkan gas hidrogen merupakan zat yang mudah terbakar dan gas oksigen merupakan zat yang
diperlukan dalam pembakaran.
c. CAMPURAN
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat
asalnya. Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Contoh
beberapa campuran yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah susu cokelat, air sungai,
udara, batuan, garam beryodium, dan paduan logam.
55
1. Campuran Homogen
Campuran homogen banyak kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Larutan gula, larutan garam, dan
sirop merupakan contoh campuran homogen. Dalam
larutan gula, apakah kamu dapat membedakan zat-zat
penyusunnya? Tentu saja tidak. Kamu tidak dapat
membedakan zat-zat yang menyusun larutan gula
tersebut.
Jadi, campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang
tercampur di dalamnya. Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang
banyak digunakan adalah air. Senyawa lain yang dapat digunakan sebagai pelarut adalah senyawa
organik yang dikenal juga sebagai pelarut organik , contohnya kloroform dan alkohol.
Dalam larutan, ukuran partikel zat terlarut sangat kecil dengan diameter kurang dari 1 nm
sehingga partikel zat terlarut tidak dapat dilihat walaupun menggunakan mikroskop ultra. Oleh
karena itu, larutan terlihat homogen (serba sama). Artinya zat yang terlarut dan pelarut dalam larutan
tersebut tidak dapat dibedakan.
(1) Asam
Dalam ilmu kimia Asam: adalah senyawa yang apabila dilarutkan kedalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.
56
Tetapi didalam definisi moderen asam adalah suatu zat yang bisa menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basaatau suatu zat yang juga bisa memberi proton (ion H+) kepada
zat lain.
Sifat Asam
▪ Memiliki rasa asam.
▪ Bersifat korosif (dapat melarutkan berbagai jenis logam).
▪ Dalam sebuah larutan akan terjadi reaksi ionisasi ion H+.
▪ Bisa mengubah warna pada kertas lakmus yang semula biru manjadi merah .
▪ Memiliki pH < 7
Beberapa Contoh Larutan Asam Yang terkenal:
(2) Basa
57
Basa : adalah senyawa/zat yang dapat bereaksi dengan asam,yang menghasilkan senyawa
yang disebut garam. Jadi basa merupakan suatu senyawa yang apabila dilarutkan kedalam air
bisa melepaskan ion hidroksida (OH-).
Sifat Basa:
• Berasa pahit dan licin
• Bersifat merusak kulit
• Membirukan lakmus
• Jika bereaksi dengan air menghasilkan ion OH-
• Dapat menghantarkan arus listrik
• Bereaksi dengan logam menghasilkan endapan
• Memiliki pH >7
Beberapa Contoh Basa yang terkenal
b) Indikator
Larutan asam dan larutan basa memiliki sifat-sifat yang khas. Salah satu cara untuk
membedakan asam atau basa dapat menggunakan indikator. indikator asam-basa adalah suatu
senyawa yang dapat menunjukkan perubahan warna apabila bereaksi dengan asam atau basa.
Indikator asam-basa dapat dibedakan menjadi indikator alami dan indikator buatan.
(1) Indikator Alami
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami. Tumbuhan yang termasuk
indikator alami akan menunjukkan perubahan warna pada larutan asam ataupun basa.
Beberapa contoh tumbuhan yang dapat digunakan sebagai indikator alami adalah kunyit, bunga
mawar, kubis merah, kubis ungu, dan bunga kembang sepatu.Ekstrak kunyit akan memberikan
warna kuning cerah pada larutan asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga.
Kubis (kol) merah mengandung suatu zat indikator, yaitu antosianin. Zat ini berwarna merah
pada asam, berwarna hijau pada basa lemah, dan berwarna kuning pada basa kuat. Ekstrak
bunga kembang sepatu akan memberikan warna merah cerah jika diteteskan dalam larutan
asam. Jika diteteskan dalam larutan basa akan dihasilkan warna hijau
58
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair adalah kertas lakmus.
Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus merah. Warna kertas lakmus biru
akan menjadi merah dalam larutan asam. Warna kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam
larutan basa. Perhatikan perubahan warna kertas lakmus pada gambar di bawah ini.
Garam secara luas digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk industri pupuk,
obat-obatan, pengolahan makanan, dan bahan pengawet. Contoh reaksi asam dan basa yang
membentuk berbagai jenis garam adalah:
Sifat-sifat garam:
▪ Berasa asin
▪ Mudah larut pada air
▪ Berbentuk kristal
▪ Bersifat netral (pH sekitar 6,8 – 7,2)
▪ Tidak mengubah warna lakmus
59
Nama Rumus Kimia Nama Dagang Kegunaan
Natrium Klorida NaCl Garam dapur Memasak
Natrium hidrogen NaHCO3 Natrium Memasak (baking
karbonat bikarbonat soda)
Kalsium karbonat CaCO3 Kalsit Pembuatan cat dan
bahan karet
Kalium nitrat KNO3 Saltpeter Pembuat pupuk dan
bahan peledak
Kalium karbonat K2CO3 Potash Pembuatan sabun dan
kaca
Natrium Fosfat Na3PO4 TSP Pembuatan detergen
Amonium klorida NH4OH Salmaniak Pembuatan baterai
2. Campuran Heterogen
Campuran Heterogen adalah campuran yang setiap bagiannya tidak sama serta terdapat bidang
batas antar komponen – komponennya. Contohnya, campuran minyak dengan air dan campuran
kopi dengan air.
Pada campuran heterogen dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Koloid
Pada koloid, partikel-partikelnya hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop ultra.
Ukuran partikel antara 0,5 m sampai dengan 1 mm. Sebagai contohnya adalah : susu, asap,
kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Pada suspensi, partikel-partikelnya hanya bisa dilihat dengan menggunakan bantuan
mikroskop biasa. Ukuran partikelnya yaitu antara lebih besar dari 0,3 m. S ebagai contohnya
adalah : minyak dengan air, air keruh, dan juga air kapur.
Perbedaan unsur, senyawa, dan campuran dapat dilihat pada table berikut:
Beberapa metode pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi),
sentrifugasi, sublimasi, kromatografi, dan distilasi. Dalam bab ini akan dipelajari cara pemisahan dengan
60
filtrasi, sentrifugasi, dan juga kromatografi. Pemisahan campuran lainnya akan dipelajari pada tingkat
ynag lebih tinggi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Penyaringan adalah metode pemisahan campuran yang
digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak
larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang
bercampur. Contoh :
✓ Pemisahan kotoran yang ada pada larutan gula
✓ Menyaring air sungai untuk keperluan air bersih
2. Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah metode pemisahan
yang digunakan untuk memisahkan
padatan sangat halus dengan jumlah
campuran sedikit. Contoh :
✓ Pemisahan susu menjadi susu krim
dan susu skim.
3. Destilasi (Penyulingan)
Distilasi (Penyulingan) adalah pemisahan campuran zat
4. Kromatografi
Kromatografi adalah metode pemisahan
campuran yang didasarkan pada
perbedaan kecepatan merambat antara
partikel-partikel yang bercampur dalam
suatu medium diam ketika dialiri suatu
medium gerak. Contoh : Pemisahan zat
warna pada tinta
5. Sublimasi
61
Sublimasi adalah metode pemisahan campuran
yang didasarkan pada campuran zat yang memiliki
satu zat yang dapat menyublim, sedangkan zat yang
lainnya tidak dapat menyublim.
➢ Contoh perubahan fisika antara lain menguap, mengembun, mencair, membeku, menyublim,
melarut, serta perubahan bentuk lainnya
➢ Contoh-contoh perubahan fisika pada kehidupan sehari-hari di sekitar.
o Kertas yang didaur ulang menjadi o Balok kayu diambil dari pepohonan
mainan anak-anak o Potongan besi dijadikan bahan membuat
o Es batu mencair menjadi air pagar
o Kayu menjadi bangku dan kursi o Biji kopi digiling menjadi serbuk kopi
o Lilin meleleh ketika dibakar o Air raksa menguap
o Gula dilarutkan jadi air gula o Kain dijahit menjadi sebuah baju
o Benang dirajut menjadi bentuk kain o Gelas pecah hingga bentuknya semakin
o Campuran air dan pewarna gula dipakai kecil
untuk membuat agar-agar o Kapur barus menyublim menjadi benda
o Tanah liat menjadi genteng atau batu gas
bata o Air dibekukan menjadi es batu
o Air menguap karena dipanaskan hingga o Garpu dan sendok dibuat dari aluminium
menjadi uap air o Pakaian mengering setelah dijemur di
o Besi dan logam dipanaskan terik matahari
o Plastisin diolah jadi mainan anak-anak o Uap air berubah menjadi embun
o Garam dilarutkan air hingga menjadi o Pengolahan bambu jadi bentuk kerajinan
larutan garam tangan
o Es krim beku mencair menjadi cairan o Kerikil berasal dari batu setelah setelah
o Plastik bekas menjadi hiasan dinding proses penumbukan
o Logam besi didaur ulang menjadi o Balon ditiup akan menjadi semakin besar
kerajinan o Besi yang dibuat menjadi body mobil
2. Perubahan Kimia
62
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis baru. Perubahan kimia
sifatnya kekal.
Ciri-ciri perubahan kimia adalah:
▪ terbentuk zat jenis baru;
▪ zat yang berubah tidak dapat kembali ke bentuk semula;
▪ selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama;
▪ perubahan yang terjadi diikuti oleh perubahan sifat kimia melalui reaksi kimia.
Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia, yaitu: perubahan warna, suhu, timbulnya gas,
dan terbentuknya endapan
Contoh Perubahan kimia yaitu:
o singkong difermentasi menjadi tapai o fotosintesis
o tomat membusuk o besi berkarat
o mangga mengkal menjadi matang o kedelai difermentasi menjadi tempe
o kembang api menyala o bensin dalam kendaraan menjadi asap
o kayu dibakar o sisa makanan di tubuh dibusukkan
o gula dilelehkan menjadi gulali menjadi feses
o nasi basi o daun kering diolah menjadi pupuk kompos
o Redokson dimasukkan ke dalam air
Selain terbentuknya zat baru, cirri perubahan kimia lainnya adalah terbentuknya gas dan endapan.
Bagaimana proses terbentuknya endapan dan gas tersebut? Simak penjelasan berikut:
a. Pembentukan Gas
Reaksi kimia bersifat unik. Beberapa reaksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Contoh
reaksi kimia yang membentuk gas ialah reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida
(HCl). Reaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Magnesium + Asam klorida Magnesium klorida + gas hydrogen
Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Gas yang terbentuk dapat kamu lihat dalam wujud gelembung-gelembung kecil. Gas
tersebut adalah gas hidrogen. Contoh reaksi pembentukan gas yang lain adalah reaksi
elektrolisis air (H2O) menjadi gas hidrogen (H2) dan oksigen (O2)
b. Pembentukan Endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu senyawa yang berbentuk
padatan. Padatan tersebut tidak larut (tidak bercampur secara homogen) dengan cairan di
sekitarnya sehingga disebut endapan.Salah satu contoh reaksi yang dapat membentuk endapan
ialah reaksi antara barium klorida (BaCl2) dengan natrium sulfat (Na2SO4) menghasilkan
endapan barium sulfat berwarna putih. Reaksi tersebut berlangsung sebagai berikut.
Barium klorida + Natrium sulfat Endapan putih Barium sulfat + Natrium klorida
Contoh reaksi pembentukan endapan yang lain adalah reaksi antara timbal nitrat
(Pb(NO3)2) dengan natrium iodida (NaI) akan menghasilkan endapan timbal iodida yang
berwarna kuning.
c. Perubahan Warna
63
Mengapa suatu reaksi kimia dapat menghasilkan warna
yang berbeda? Ketika suatu reaksi kimia berlangsung, maka
akan terjadi perubahan komposisi dan terbentuk zat baru yang
mungkin memiliki warna yang berbeda.Contoh reaksi kimia
yang memberikan warna yang khas adalah reaksi antara
tembaga sulfat (CuSO4) dengan air (H2O). Warna tembaga
sufat adalah putih, apabila ditambahkan air, warnanya berubah
menjadi biru. Warna biru tersebut adalah warna senyawa baru
yang terbentuk, yaitu CuSO4.5H2O.
d. Perubahan Suhu
Reaksi kimia disertai perubahan energi. Salah satu bentuk energi yang sering menyertai
reaksi kimia adalah energi panas. Dengan demikian, terjadinya perubahan kimia akan ditandai
dengan perubahan energi panas, atau aliran kalor dari atau ke lingkungan. Akibatnya, suhu hasil
reaksi dapat menjadi lebih tinggi atau dapat menjadi lebih rendah daripada suhu pereaksinya.
UJI KOMPETENSI 2
PILIHAN GANDA
1. Segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa disebut ….
A. Materi
64
B. Unsur
C. Senyawa
D. Campuran
2. Perhatikan benda-benda pada gambar berikut!
65
Sifat-sifat zat yang benar dari benda-benda pada gambar adalah ....
6. Zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain dengan reaksi kimia biasa disebut ….
A. Senyawa
B. Unsur
C. Campuran
D. Larutan
7. Berikut ini adalah nama-nama unsur, kecuali ….
A. Oksigen
B. Nitrogen
C. Udara
D. Besi
8. Berikut ini yang merupakan kelompok unsur non logam adalah ….
A. Hidrogen,nitrogen, dan oksigen
B. Natrium, magnesium, dan alumunium
C. Karbon, fosfor, dan kalium
D. Nitrogen, silikon, dan raksa
9. Unsur yang paling banyak terdapat di dalam kerak bumi adalah ….
A. Magnesium
B. Oksigen
C. Silicon
D. Alumunium
10. Zat tunggal yang tersusun dari beberapa unsur dengan perbandingan massa tetap disebut ….
A. Unsur
B. Senyawa
C. Campuran
D. Larutan
11. Rumus yang menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun zat disebut ….
66
A. Rumus fisika
B. Rumus kimia
C. Rumus empiris
D. Rumus molekul
12. Suatu zat dinyatakan dengan rumus kimia NH3. Indeks atom N dan H berturut-turut adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 2
13. Suatu zat terdiri dari atom-atom unsur Nitrogen (N) dengan angka in deks 1 dan atom unsur hidrogen
(H) dengan angka indeks 4. Penulisan senyawa tersebut yang benar adalah ….
A. NH
B. NH3
C. N2H6
D. NH4
14. Sifat unsur penyusun senyawa adalah ….
A. Sama dengan senyawa yang terbentuk
B. Berbeda dengan senyawa yang terbentuk
C. Bergantung pada reaksi yang terjadi
D. Ditentukan oleh kecepatan reaksinya
15. Berikut ini yang bukan merupakan contoh senyawa adalah ….
A. Gula
B. Air
C. Tanah
D. Besi
16. Senyawa garam dapur dinyatakan dengan lambang ….
A. H2O
B. NaCl
C. NaOH
D. H2SO4
17. Di bawah ini adalah sifat dari campuran, kecuali ….
A. Terbentuk melalui reaksi kimia
B. Perbandingan massa zat penyusunnya tidak tetap
C. Sizat komponen penyusunnya masih tampak
D. Tersusun atas beberapa unsur atau beberapa senyawa
18. Contoh campuran homogen dalam kehidupan sehari-hari adalah ….
A. Makanan C. Larutan Gula
B. air laut D. Air Sungai
19. Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lainnya disebut ….
67
A. Larutan
B. Campuran homogen
C. Senyawa
D. Campuran heterogen
20. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki menunjukkan ….
A. Semakin banyak kandungan emasnya
B. Semakin sedikit kandungan tembaganya
C. Semakin banyak kandungan tembaganya
D. Sama kandungan antara emas dan tembaga
21. Perhatikan gambar hasil percobaan berikut!
68
B. Massa jenis dua macam zat yang disaring
C. Titik didih dua macam zat cair
D. Ukuran molekul dua jenis zat yang disaring
25. Pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya dapat dilakukan dengan metode ….
A. Filtrasi
B. Ekstraksi
C. Distilasi bertingkat
D. Evaporasi
26. Pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih unsur penyusunnya adalah ….
A. distilasi C. kristalisasi
B. filtrasi D. kromatografi
27. Perhatikan data hasil percobaan berikut ini!
(1) Batang korek api dibakar menjadi arang
(2) Lilin dipanasi meleleh
(3) Ketan difermentasi menjadi tape
(4) Air didinginkan membeku
Pasangan pernyataan yang merupakan perubahan fisika adalah …
A. (1) dan (2) C. (2) dan (3)
B. (1) dan (4) D. (2) dan (4)
28. Perhatikanperistiwaberikutini!
1) Perkaratan
2) Fermentasi
3) Pengembunan
Peristiwa diatas yang termasuk perubahan kimia adalah …
A. 1, 2, dan 3 C. 2 dan 3
B. 1 dan 2 D. 3 saja
29. Diantara gas berikut yang dapat menyebabkan karat pada kaleng adalah …
A. Hidrogen C. Nitrogen
B. Oksigen D. Helium
30. Oksigen memiliki sifat-sifat berikut ini:
(1) Mudah terbakar
(2) Titik leleh -218C
(3) Menyebabkan korosif besi; dan
(4) Bersifat gas.
Sifat kimia oksigen terdapat pada pasangan nomor …
A. (1) dan (2) c. (2) dan (3)
B. (1) dan (3) d. (3) dan (4)
Jawaban:
Lembar Jawaban
69
Nama : ………………………
Kelas : ………………………
Pilihan Ganda
Tanggal : ………………………………………………..
(………………………) (…………………………..)
BAB IV
SUHU DAN PERUBAHANNYA
70
A. BAGAIMANA MENGETAHUI SUHU BENDA?
Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang panas mempunyai
derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin. Suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur
suhu yang disebut termometer.
1. Jenis-Jenis Thermometer
a. Termometer Zat Cair
Secara umum, benda-benda di alam akan
memuai (ukurannya bertambah besar) jika suhunya naik.
Kenyataan ini dimanfaatkan untuk membuat termometer
dari zat cair. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca
yang memiliki bagian penyimpan (reservoir/ labu).
Zat cair yang digunakan umumnya raksa atau
alkohol jenis tertentu. Raksa memiliki keistimewaan, yaitu
warnanya mengkilat dan cepat bereaksi terhadap
perubahan suhu.
Selain itu, raksa membeku pada suhu rendah (-38°C) dan mendidih pada suhu yang tinggi
(lebih dari 350°C) sehingga dapat mengukur suhu pada rentang suhu yang lebar. Namun, raksa
sangat beracun, sehingga berbahaya jika termometer pecah. Alkohol untuk pengisi termometer
biasanya diberi pewarna biru atau merah. Rentang suhu yang dapat diukur bergantung jenis alkohol
yang digunakan, contohnya:
• Toluen, dengan rentang -90°C hingga 100°C.
• Ethyl alcohol, dengan rentang -110°C hingga 100°C
Alkohol tidak seberbahaya raksa dan mudah menguap, sehingga lebih aman digunakan
sebagai pengisi termometer.
Beberapa termometer yang menggunakan zat cair akan dibahas berikut ini.
1) Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari
-10°C sampai 110°C menggunakan
raksa atau alcohol.
2) Termometer suhu badan
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu
badan manusia. Skala yang ditulis antara 35oC dan 42oC.
Pipa di bagian bawah dekat labu dibuat sempit sehingga
pengukuran lebih teliti akibat raksa tidak segera turun ke
labu/reservoir.
3) Thermometer Bimetal
Perhatikan dua logam yang jenisnya
berbeda dan dilekatkan menjadi satu pada
71
Gambar 4.6. Jika suhunya berubah, bimetal
akan melengkung. Mengapa? Karena logam
yang satu memuai lebih panjang dibanding
yang lain. Hal ini dimanfaatkan untuk
membuat termometer.
4) Thermometer Kristal Cair
Terdapat kristal cair yang
warnanya dapat berubah jika suhu
berubah. Kristal ini dikemas dalam plastik
tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu
akuarium, dan sebagainya.
2. Skala Suhu
Berapa suhu tubuh manusia sehat? Ya, kamu akan menjawab 37 C. Huruf C kependekan
dari Celcius, salah satu contoh satuan suhu atau skala suhu. Saat ini, dikenal beberapa skala suhu,
misalnya: Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
Kelvin merupakan skala suhu dalam SI. Skala Kelvin menggunakan nol mutlak, tidak
menggunakan “derajat”. Pada suhu nol Kelvin, tidak ada energi panas yang dimiliki benda.
Perbedaan antara skala itu adalah angka pada titik tetap bawah dan titik tetap atas pada skala
termometer tersebut.
Dari gambar di atas, dapat ditulis dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Titik tetap Titik tetap Jumlah
No. Termometer
bawah atas skala
1 Celcius 0o C 100oC 100
2 Reamur 0o R 80oC 80
3 Fahrenheit 32oF 212oF 180
4 Kelvin 273 K 373 K 100
72
Perubahan suhu dari celcius ke kelvin karena jumlah skalanya sama, maka ditulis
sebagai berikut.
K = t°C + 273
Keterangan:
tC = skala yang ditunjukkan termometer celcius (oC)
tR = skala yang ditunjukkan termometer reamur (oR)
tF = skala yang ditunjukkan termometer fahrenheit (oF)
T = skala yang ditunjukkan termometer kelvin (K)
Contoh Soal
No Soal Penyelesaian
1 Sebuah zat cair diukur suhunya Penyelesaian:
menggunakan termometer celcius diperoleh Diketahui:
angka 40oC. Berapakah jika zat cair tersebut tc = 40oC
diukur suhunya menggunakan: Ditanyakan: tR, tF, dan T….?
a. Termometer reamur Jawab:
b. Termometer fahrenheit a. Mengubah skala celcius ke reamur
c. Termometer kelvin tR 4
=
tC 5
Maka:
tR = 4 /5 × tC
tR = 4/5 × 40
tR = 32
Jadi, ketika diukur dengan termometer
reamur, suhunya adalah 32oR.
b. Mengubah skala celcius ke Fahrenheit
tF – 32 = 9/5 × tC
tF – 32 = 9/5 × 40
tF – 32 = 72
tF = 72 + 32
tF = 104
Jadi, ketika diukur dengan termometer
fahrenheit, suhunya adalah 104oF.
c. Mengubah skala celcius ke Kelvin
T = tC + 273
T = 40 + 273
T = 313
Jadi, ketika diukur dengan termometer kelvin,
suhunya adalah 313 K.
Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
73
1 Ubahlah suhu-suhu berikut ini. Penyelesaian:
a. 0°C ke Kelvin
b. 0 K ke derajat Celsius
c. 273°C ke Kelvin
d. 273 K ke derajat Celsius
Tugas Rumah:
74
Jawaban:
1. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
75
5. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
6. ………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
Paraf Guru Nilai Paraf Orang Tua
(………………………) (…………………………..)
76
Apa yang terjadi pada benda jika suhunya berubah? Salah satu perubahan yang terjadi pada benda
adalah ukuran benda itu berubah. Jika suhu benda naik, secara umum ukuran benda bertambah.
Peristiwa ini disebut pemuaian.
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
1. Pemuaian Pada Zat Padat
Zat padat dapat mengalami pemuaian. Gejala ini memang sulit untuk diamati secara
langsung, tetapi seringkali kamu dapat melihat pengaruhnya. misalnya, saat kamu menuangkan air
panas ke dalam gelas, tiba-tiba gelas itu retak. Retaknya gelas ini karena terjadinya pemuaian yang
tidak merata pada gelas itu. Kamu akan pelajari lebih dalam tentang pemuaian pada zat padat .
Pada umumnya, benda atau zat padat akan memuai atau mengembang jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan. Pemuaian dan penyusutan itu terjadi pada semua bagian benda,
yaitu panjang, lebar, dan tebal benda tersebut. Jika benda padat dipanaskan, suhunya akan naik.
Pada suhu yang tinggi, atom dan molekul penyusun logam tersebut akan bergetar lebih cepat dari
biasanya sehingga logam tersebut akan memuai ke segala arah.
Para perancang bangunan, jembatan, dan jalan raya
harus memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan
bahan karena perubahan suhu. Jembatan umumnya
dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu
dengan lainnya. Untuk itu, agar sambungan besi baja tidak
melengkung karena memuai akibat terik panas matahari
atau menyusut di malam hari, sambungan-sambungan
besi baja tidak boleh dipasang saling rapat satu dengan
lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara
sambungan-sambungan itu.
Bimetal dibuat berdasarkan sifat
pemuaian zat padat. Bimetal antara lain
dimanfaatkan pada termostat. Prinsip kerja
termostat sebagai berikut. Jika udara di ruangan
dingin, keping bimetal akan menyusut,
membengkok ke kiri, dan menyentuh logam biasa
sehingga kedua ujungnya saling bersentuhan.
Sentuhan antara kedua ujung logam itu menjadikan rangkaian tertutup dan menyalakan
pemanas sehingga ruangan menjadi hangat. Jika untuk mengontrol ruangan berpendingin, cara
kerjanya serupa. Saat ruangan mulai panas, termostat bengkok dan menghubungkan rangkaian listrik
sehingga pendingin kembali bekerja.
Sebagai contoh, jika muai panjang kaca 9 x 10-6/°C berarti jika 1 meter kaca suhunya
bertambah 1°C maka panjangnya bertambah 0,000009 meter. Tabel 4.1 menunjukkan koefisien muai
77
panjang beberapa bahan. Berdasarkan tabel tersebut, mengapa alat laboratorium menggunakan
kaca Pyrex?
Tabel Koefisien Muai Panjang Bahan
Contoh Soal
No Soal Penyelesaian
1 Sebuah benda terbuat dari baja Penyelesaian:
mempunyai panjang 1000 cm. Diketahui :
Berapakah pertambahan panjang baja L0 = 1000 cm
itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar ∆T = 50 °C
50°C? α = 12 × 10-6 °C-1 (lihat di tabel koefisien muai
panjang)
Ditanyakan : ∆L = …?
Jawab:
L = L0(1 + α∆T)
L = L0 + L0α∆T
L – L0 = L0α∆T
∆L = L0α∆T
∆L = 1000 × 12 × 10-6 × 50
∆L = 60 cm
Maka, pertambahan panjang benda itu adalah 60cm
Latihan Soal:
No Soal Penyelesaian
78
1 Seutas kawat aluminium pada pagi hari Penyelesaian:
(20°C) memilik panjang 2 m. Jika koefisen
muai panjangnya 24 x 10-6 /C°, berapakah
pertambahan panjangnya di siang hari
(30°C)?
1. Pemuaian Panjang
Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari? Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi
hari dan tampak kendor pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar matahari. Alat
yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu
benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
Alat Musschenbroek
79
Besarnya panjang zat padat untuk setiap kenaikan 1ºC pada zat sepanjang 1 m disebut
koefisien muai panjang (α). Hubungan antara panjang benda, suhu, dan koefisien muai panjang dinyatakan dengan persamaan
Keterangan:
L = Panjang akhir (m)
L0 = Panjang mula-mula (m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
α = Koefisien muai panjang (/ºC)
Δt = kenaikan suhu (ºC)
2. Pemuaian Luas
Jika yang dipanaskan adalah suatu lempeng atau plat tipis maka plat tersebut akan mengalami pemuaian pada panjang dan
lebarnya. Dengan demikian lempeng akan mengalami pemuaian luas atau pemuaian bidang. Pertambahan luas zat padat untuk
setiap kenaikan 1ºC pada zat seluas 1 m^2 disebut koefisien muai luas (β). Hubungan antara luas benda, pertambahan luas suhu,
dan koefisien muai luas suatu zat adalah
Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
Δ0 = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
β = Koefisien muai luas zat (/º C)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)
3. Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan hingga suhunya bertambah Δt, maka
berdasarkan pada pemikiran muai panjang dan luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar
dimana
Keterangan:
V = Volume akhir (m^3)
V0 = Volume mula-mula (m^3)
ΔV = Pertambahan volume (m^3)
γ = Koefisien muai volume (/ºC)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)
80
Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0º C sampai 4º C volumenya tidak bertambah, akan tetapi justru menyusut.
Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada suhu 4ºC air mempunyai volume terendah. Hubungan volume
dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.
Pada suhu 4ºC, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu
itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0ºC – 4ºC akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari
4ºC ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi
pada air itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda.
γ adalah koefisien muai volume. Nilai γ sama untuk semua gas, yaitu 1/273 ºC^-1
Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)
81
maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai
Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan
Keterangan:
P = tekanan (atm)
V = volume (L)
T = suhu (K)
Latihan Yuk!!
1. Batang logam panjangnya 300 cm dipanaskan dari 25ºC hingga 225ºC mengalami pertambahan panjang sebesar 0,6 cm.
Berapa pertambahan batang logam yang sama dengan panjang 200 cm dan dipanaskan dari 20ºC hingga suhu 320ºC
2. Sekeping aluminium panjangnya 40 cm dan lebarnya 30 cm dipanaskan dari 40ºC sampai 140ºC. Jika koefisien muai
panjang aluminium adalah 2,5 x 10^-5 /º C, berapakah luas keping aluminium setelah dipanaskan?
3. Besi berbentuk kubus pada suhu 20ºC memiliki panjang rusuk 10 cm. Kubus tersebut dipanaskan hingga suhu 220ºC.
Berapa volume kubus pada suhu 220ºC jika koefisien muai panjang besi 1,2 x 10^5/ºC?
4. Jelaskan pengertian anomali air!
5. Apa yang dimaksud dengan titik tripel dan titik kritis?
6. Sebutkan tiga contoh pemanfaatan prinsip pemuaian zat cair dalam kehidupan sehari-hari!
7. Suatu gas suhunya 27ºC dipanaskan pada tekanan tetap. Berapa suhu gas tersebut saat volume gas menjadi 3 kali volume
semula?
8. Gas di dalam ruang tertutup pada suhu 27ºC dan tekanan 2 atm memiliki volume 2,4 L. Berapa volume gas tersebut pada
suhu 227ºC dan tekanan 3 atm?
9. Sejumlah gas dengan volume 4 L pada tekanan 1,5 atm dan suhunya 27ºC. Kemudian gas tersebut dipanaskan hingga
suhunya 47ºC dan volumenya 3,2 L. Berapakah tekanan gas setelah dipanaskan?
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien
muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang
ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga diperoleh bahwa koefisien muai
luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
82