Anda di halaman 1dari 12

Besaran dan Satuan

BESARAN DAN SATUAN


Ilmu pengetahuan alam (sains) telah berkembang sangat
pesat. Penyelidikan-penyelidikan yang dilakukan para
ilmuwan telah merambah mulai dariperilaku elektron-
elektron dalam suatu atom sampai perilaku bintang-
bintang dalam sebuah galaksi. Berbagai fenomena di
OBJEK IPA alam ini semakin terkuak, para ilmuwan semakin
terperangah menyaksikan bahwa alam semesta ini
demikian teratur, seimbang, harmonis, dan sinergis.
Ada hukum-hukum alam yang menjaga keteraturan alam semesta ini dengan sangat akurat
dan sangat rinci.
Penyelidikan IPA melibatkan sejumlah proses yang harus dikuasai, antara lain
Pengamatan, Membuat inferensi dan Mengkomunikasikan. Sedangkan Objek yang dipelajari
dalam IPA meliputi seluruh benda di alam dengan segala interaksinya untuk dipelajari pola-
pola keteraturannya.
Objek tersebut dapat berupa benda yang sangat kecil, misalnya bakteri, virus, atom,
bahkan partikel dasar penyusun atom. Objek yang diamati bisa juga benda-benda yang
berukuran besar seperti lautan, bumi, matahari, hingga jagat raya.

1
PENGUKURAN SEBAGAI LANGKAH PEN
SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan

Proses pengamatan gejala alam bermula dari pengamatan yang dilakukan oleh
indera kita. Akan tetapi pengamatan tersebut harus disertai dengan data kuantitatif yang
dapat diperoleh dari hasil pengukuran. Pada proses pengukuran, alat ukur merupakan
bagian terpenting dari sebuah pengamatan.

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan besaran dengan satuan


atau suatu cara untuk mengetahui besarnya suatu besaran dengan
menggunakan satuannya.
Agar pengukuran memberikan hasil yang baik maka haruslah menggunakan alat
ukur yang memenuhi syarat. Suatu alat ukur dikatakan baik bila memenuhi syarat yaitu
valid (sahih) dan reliable (dipercaya). Disamping ke dua syarat di atas, ketelitian alat
ukur juga harus diperhatikan. Semakin teliti alat ukur yang digunakan, maka semakin
baik kualitas alat ukur tersebut.

1. Alat Ukur

2 a. Alat Ukur tidak Terstandar


Alat ukur yang tidak terstandar akan
menghasilkan ukuran yang berbeda-beda di setiap

SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Gb. 1 jengkal
Besaran dan Satuan
tempat. Contoh alat ukur yang tidak terstandar yaitu jengkal, depa, kaki, dan lain-
lain.

b. Alat Ukur Terstandar


Macam-macam alat ukur dalam pengukuran:

1)Mistar
Mistar adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur benda-benda yang tidak terlalu
panjang ketelitiannya. Mistar mempunyai
ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.

2)Mikrometer sekrup
Gb. 2 mistar

3
SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan
Mikrometer sekrup digunakan digunakan untuk mengukur ketebalan suatu
benda, diameter bola, dan kawat yang sangat kecil.

Bagian utamanya terdiri poros tetap, poros geser, skala utama dan skala
nonius yang berupa pemutar. Skala nonius terdiri dari 50 skala. Setiap kali
Gb. 3 skala nonius diputar satu kali maka skala nonius bergerak maju atau mundur
mikrometer
sejauh 0,5 mm. Angka ketelitian micrometer sekrup yaitu 0,01 mm.
Langkah-langkah menggunakan mikrometer sekrup:
a) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang ukur tetap
dan rahang ukur gerak serta lihatlah posisi nol pada skala tetap dan skala
putar.
b) Letakkan rangka micrometer sekrup pada telapak tangan kanan dan jepit
dengan jari kelingking, jari manis, dan jari tengah. Bukalah rahang ukur
gerak dengan memutar silinder putar, lalu letakkan benda pada rahang
ukur tetap dengan dipegangi tangan kiri. Putarlah silinder putar dengan
menggunakan telunjuk dan ibu jari tangan kanan.
c) Bacalah angka yang tertera pada skala tetap, yaitu satu angka di belakang
koma, kemudian dilanjutkan membaca skala putar dengan mencari garis
angka skala putar yang segaris dengan skala tetap (dua angka di belakang
koma).

4 Gb. 4 bagian-
bagian
Pada Gambar di atas terlihat bahwa skala tetap mikrometer sekrup
yang paling dekat dengan selubung luar adalah 4 mm lebih. Pada skala
putarterlihat garis skala yang berimpit dengan garis mendatar pada skala

SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan
tetapadalah garis pada angka 12. karena nilai ketelitian mikrometer
sekrup0,01 mm, maka nilai kelebihannya adalah 12 x 0,01 mm = 0,12
mm. Jadi,hasil pengukuran mikromeetr sekrup pada Gambar menunjukkan
nilai 4 mm + 0,12 mm = 4,12 mm.

3)Jangka Sorong
Jangka sorong berguna untuk mengukur diameter pipa maupun benda
lainnya. Ketelitian skala noniusnya 0,01 cm atau 0,1 mm.
Langkah-langkah menggunakan jangka sorong
a) Periksa kedudukan skala nol dengan cara menutup rapat rahang tetap dan
rahang sorong (geser), lalu lihatlah skala nol pada skala utama dan skala
nonius. Jika garis pada angka nol skala nonius dan skala utama
membentuk garis lurus, berarti jangka sorong tepat digunakan untuk
pengukuran.
b) Letakkan posisi benda pada tempat ukur yang sesuai.
c) Untuk mencegah skala berubah-ubah pada saat pembacaan, kuncilah skala
jangka sorong dengan memutar tombol di bagian atas jangka sorong.
d) Bacalah angka yang tertera pada skala utama, yaitu satu angka dibelakang
koma. Kemudian lanjutkan membaca skala nonius dengan mencari garis
angka yang segaris antara skala utama dan skala nonius,yaitu dua angka di
belakang koma.

5 Gb. 5 bagian-
bagian jangka
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa skala utama pada jangka
sorong tersebut berhimpit pada angka 1,9 cm yang paling dekat dengan rahang
SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan
geser. Pada skala nonius terlihat skala yang segaris dengan skala utama adalah
garis pada angka 9. Karena nilai ketelitian jangka sorong 0,01 mm, maka nilai
kelebihannya adalah 9 x 0,01 mm = 0,09 mm. Jadi, hasil pengukuran jangka
sorong pada Gambar menunjukkan nilai1,9 mm + 0,09 mm = 1,99 mm.

4)Stopwach
Stopwatch digunakan untuk mengukur waktu
dengan ketelitiannya 0,1 detik.
Stopwatch ini ada yang memiliki satu tombol
hingga tiga tombol. Kedua alat ini prinsipnya sama,
tombol pertama untuk menjalankan stopwatch, tombol
kedua untuk menghentikan stopwatch, dan tombol ketiga
Gb. 6
untuk mengembalikan jarum pada posisi nol. Apabila
stopwatch
stopwatch telah selesai digunakan dan akan disimpan di tempatnya,

5)Timbangan/ Neraca
Timbangan/ neraca digunakan untuk mengukur massa dengan tiga
palang melintang horizontal, ketelitiannya 0,1 gram.

Gb. 7 Neraca

Langkah-langkah menggunakan timbangan/ neraca

a) Geser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran
skala diarahkan pada posisi nol! Ini artinya neraca menunjuk skala nol.
b) Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang.
c) Letakkan benda yang akan diukur di tempat yang tersedia pada neraca.

6
d) Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada
ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan yang setimbang.
e) Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh
penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan.

SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan

Neraca Lengan

Gb. 8 neraca
lengan
Langkah-langkah menggunakan neraca lengan

a) Atur sistem pengatur khusus sehingga saat belum ada beban dan semua
beban geser skala pada posisi nol, neraca berada dalam keadaan setimbang
(penunjuk segaris dengan angka nol).
b) Letakan benda atau zat yang akan diukur pada tempat beban.
c) Atur beban geser pada skala sehingga neraca berada pada posisi
setimbang (penunjuk segaris dengan angka nol acuan)
d) Baca skala dengan cara menjumlahkan bacaan skala pada masing-masing
lengan skala.
e) Neraca ini mempunyai empat lengan skala, yaitu masing-masing dengan
rentang bacaan 0 – 1,0 g, 0 – 10 g, 0 – 100 g, 0 – 200 g

2. Besaran

Besaran adalah sesuatu yang dapat ditentukan atau diukur, dan hasil
pengukurannya dinyatakan dengan satuan.

a. Besaran Pokok

7
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain.
Tabel 1. Tujuh besaran pokok

No. Besaran Lambang Satuan Lambang satuan


SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan
1. Panjang L Meter m
2. Massa M Kilogram Kg
3. Waktu T Sekon s
4. Kuat arus listrik I Ampere A
5. Suhu T Kelvin K
6. Jumlah Zat N Mol mol
7. Intensitas I Kandela cd

b. Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturun kandari satuan
besaran pokok.
Tabel 2. Contoh besaran turunan

No. Besaran Lambang Satuan Lambang satuan


1. Luas A Meter persegi m2
2. Volume V Meter kubik m3
3. Kecepatan V Meter persekon m/s
4. Percepatan A Meter persekon m/s2
kuadrat
5. Gaya F Newton N = kg.m/s2
6. Usaha W Joule J = kg.m2/s2
7. Daya P Watt W = kg.m3/s2
8. Konsentrasi larutan g/L K = massa
terlarut/volume
terlarut
9. Laju pertumbuhan m/s Laju pertumbuhan
= pertambahan
tinggi/selang waktu

Dari tabel diatas, kecepatan termasuk dalam besaran turunan karena

8
besaran kecepatan diturunkan dari besarn pokok yaitu besaran panjang dibagi
besaran waktu. Volume diturunkan dari besaran pokok yaitu dari besaran panjang
x besarn panjang (lebar) x besaran panjang (tinggi).

SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan

Contoh:

1) Kecepatan (v)
Diturunkan dari besaran panjang dan waktu yang mempunyai definisi
jarak yang di tempuh dalam tiap satuan waktu

v = jarak /waktu ( m/s )

2) Luas
Mempunyai satuan m2 yang mempunyai definisi sisi dikalikan dengan
sisi.

3) Konsentrasi larutan
Pengukuran konsentrasi larutan misalnya kalian membuat sirop dengan
memasukkan gula kedalam air. Kemudian, dicicipi. Jika kurang manis, kalian
dapat menambahkan gula lagi. Maki banyak gula yang ditambahkan, semakin
manis rasa larutan itu. Selain rasa manis yang bersifat kualitatif (hasil indra
pengecap), adakah besaran yang dapat digunakan untuk menggambarkan
banyaknya gula dan air di dalam larutan tersebut? Salah satu besaran yang
dapat digunakan adalah konsentrasi larutan (K) . Ada banyak cara untuk
merumuskan konsentrasi larutan. Pada contoh larutan tadi, konsentrasi dapat
dirumuskan sebagai massa gula (zat terlarut) dibagi dengan volume air (zat
pelarut), yaitu

9 massa terlarut
K=
volume pelarut
4) Laju pertumbuhan
SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan
Besaran panjang dan waktu dapat digunakan untuk menentukan
pertumbuhan tanaman. Misalkan, kalian menanam jagung. Pada pengukuran
awal, diperoleh tinggi tanamanmu 20 cm. Dalam waktu 10 hari, tingginya
menjadi 60 cm. Kalian dapat menentukan berapa pertambahan tinggi jagung
tiap harinya, yakni :

pertambahan tinggi 60−20 cm


Laju pertumbuhan= = =4 cm/ hari
selang waktu 10 hari

3. Satuan

TAHUKAH KAMU???
Kebanyakan Negara di dunia termasuk Indonesia menggunakan
satuan: millimeter, sentimeter, meter, kilometer, dan sebagainya.
Di Inggris dan Amerika: feet, yard, mil, dan sebagainya.
Pada zaman dahulu khususnya di Jawa: jengkal, kilan, pecak,
depa, tombak, dan sebagainya.

a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang apabila digunakan oleh siapa pun akan
menghasilkan hasil pengukuran yang sama. Contoh: mengukur meja yang
panjangnya satu meter menggunakan meteran. Siapapun yang mengukurakan
memperoleh hasil pengukuran panjang satu meter.

b. Satuan tidak baku


10 Satuan tak baku adalah satuan apabila digunakan oleh orang yang berbeda
dapat menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda. Contoh: mengukur panjang
meja menggunakan kilan (panjang/jarak antara ujung ibujari dengan kelingking).

SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan
Hasil pengukuran orang dewasa akan lain dibandingkan dengan hasil pengukuran
anak kecil.
Agar satuan dapat dipergunakan secara umum dan berlaku secara menyeluruh
di semua Negara, maka dibuat satuan standar Internasional.

Sistem Satuan Internasional


Pada kepentingan ilmu pengetahuan dan juga kepentingan sosial perlu adanya
keseragaman dalam pemakaian satuan, untuk itu diperlukan adanya standarisasi
satuan. Namun untuk memperloleh satuan standar yang baik memerlukan
kecermatan dan ketelitian yang baik. Suatu standar akan baik bila memiliki sifat-
sifat: nilainya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan lingkungan, mudah
ditiru atau mudah diduplikasi, juga mudah untuk prosedur menghasilkannya. Karena
itu sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi definisi standar satuan telah
mengalami beberapa perubahan dan senantiasa diupayakan untuk menghasilkan
ketelitian yang semakintinggi.
Untuk mengatasi kesulitan tesebut kita perlu merumuskan satu jenis satuan
untuk suatu besaran tertentu yang standar yang disebut satuan standar. Syarat utama
satuan standar adalah :
a. Nilai satuannya harus sama
b. Mudah diperoleh kembali ( mudah ditiru )
c. Dapat diterima secara internasional

11
SMK KELAS X

SEMESTER SATU
Besaran dan Satuan

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Linda. Satuan Baku dan Tidak Baku. Diakses dari http://www.sridianti.com/satuan-
baku-dan-tidak-baku.html pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2015 pukul 07:54 WIB.

Anonim. Besaran dan Pengukuran. Diakses dari http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-


MODES/KONSEP_DASAR_FISIKA/BBM_1_%28Besaran_dan_Pengukuran
%29_KD_Fisika.pdf. Pada hari Jumat, 13 Maret 2015 pukul 08:15 WIB.

Anonim. Besaran, Satuan, dan pengukuran. Diakses dari


http://dewipurnawati1.weebly.com/uploads/7/3/1/6/7316436/bab_1_besaran_dan_satu
an.pdf. Pada hari Jumat, 13 Maret 2015 pukul 08:16 WIB.

Effendi, Asnal. Besaran, Satuan, dan Pengukuran. Diakses dari


http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Asnal/Fisika/BAB%201%20BESARAN
%20SATUAN%20%26%20PENGUKURAN.pdf. Pada hari Jumat, 13 Maret 2015
pukul 08:17 WIB.

Giancoli, Douglas. 2001. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wahono, dkk. 2013. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan: hal 1-30.

12
SMK KELAS X

SEMESTER SATU

Anda mungkin juga menyukai