Anda di halaman 1dari 9

MACAM MACAM ALAT UKUR

1. WATERPASS

Waterpass adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk menentukan apakah
suatu benda sudah sejajar dengan lainnya. Baik garis secara vertikal ataupun horizontal, alat
ini dapat mempermudah Anda untuk mengukur. Di dalam alat ini terdapat air yang
digunakan sebagai pertimbangan ukuran apakah sudah sejajar atau belum.

Fungsi :

1. Alat ini berfungsi untuk memperlihatkan level sejajar maupun tegak lurus
sebuah benda terhadap suatu permukaan.
2. Dalam konstruksi, alat ini memastikan pondasi yang dibangun tidak miring
dan sesuai sketsa.
3. Menjadi kunci dalam pembangunan konstruksi karena absennya penggunaan
alat ini akan menyebabkan kemiringan pada bangunan atau bagian-bagiannya.
4. Memastikan bangunan berdiri dengan nilai estetik dan mencegah perombakan
karena kemiringan yang perlu biaya mahal.

Cara Pemakaian :

Letakkan alat ini pada posisi sejajar baik vertikal maupun horizontal sesuai dengan
benda atau bidang yang akan diukur. Hal ini biasa dilakukan ketika akan mengukur
pemasangan pagar atau meratakan garis yang ingin dibuat pada bangunan. Pegang alat
dengan tenang dan tunggu hingga gelembung sudah berhenti bergerak. Perhatikan letak
gelembung yang ada di lingkaran pada setiap sisi tabung. Jika gelembung terlihat di antara
dua garis maka ini menunjukkan bahwa bidang atau benda yang diukur sudah sejajar.
2. FEELER GAUGE

Feeler Gauge atau dalam bahasa indonesia biasa disebut Kaliper Celah
merupakan alat ukur yang sering dipakai untuk mengukur celah antara dua benda
yang saling bersinggungan, keausan suatu benda yang bersiggungan, dan alur-alur
atau groove yang berukuran kecil.

Fungsi :

1. Mengukur permukaan kepala silinder yang bengkok


2. Mengukur celah katup
3. Melihat celah platina
4. Mengukur celah kepala busi

Cara Menggunakan :

Anda tinggal menjangkau celah dari komponen yang akan


diukur.Kemudian sisipkan feeler gauge ke dalam celah tersebut. Namun dengan
banyaknya tingkat ketebalan feeler gauge, Anda bisa memulai dari yang paling tipis
terlebih dahulu. Jika masih renggang, ganti dengan lembaran yang lebih tebal.

3. KLINOMETER
Klinometer merupakan salah satu alat peraga sederhana yang dapat
digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda dengan memanfaatkan sudut
elevasi dan perbandingan trigonometri.

Fungsi :

untuk mengetаhui elevasi maupun deklinasi suаtu bendа di permukaаn bumi.


Dengan klinometer makа akan memudahkаn kitа untuk menentukan sudut elevаsi dan
deklinasi dengаn mudah.

Cara Menggunakan :

1. letakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata


2. arahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
3. ukur jarak titik A ke benang penunjuk sudut (titik B)
4. ukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
5. ukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur kitinggiannya ( FG)
6. tinggi pengamat AF=DG
7. jika menggunakan konsep kesebangunan segitiga, maka dapat dirumuskan

4. MIKROMETER SEKRUP

mikrometer sekrup sangat besar dan penting untuk memproduksi benda kerja,
bangunan, hingga otomotif. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang memiliki
fungsi hampir sama dengan jangka sorong. Namun, jika dibandingkan dengan jangka
sorong, mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian 10 kali lebih tinggi.

Fungsi :

1. Mengukur ketebalan suatu benda kerja yang sangat tipis, seperti: lempeng
baja, alumunium, dan kertas
2. Mengukur diameter luar suatu benda yang kecil seperti kabel, kawat, dan
lainnya
3. Mengukur garis tengah lubang benda yang berukuran kecil
4. Mengukur kedalaman suatu lubang yang kecil, contohnya lubang pipa.
Cara Menggunakan :

1. Mengukur ketebalan suatu benda kerja yang sangat tipis, seperti: lempeng
baja, alumunium, dan kertas
2. Mengukur diameter luar suatu benda yang kecil seperti kabel, kawat, dan
lainnya
3. Mengukur garis tengah lubang benda yang berukuran kecil
4. Mengukur kedalaman suatu lubang yang kecil, contohnya lubang pipa.

JANGKA SORONG

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang,
diameter luar, dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka sorong juga bisa
digunakan untuk mengukur kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu, seperti tabung.

Fungsi :

1. Berfungsi untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit
2. Berfungsi mengukur sisi dalam bentuk benda yang biasanaya berupa
lubang seperti pada pipa dengan cara mengulurnya
3. Berfungsi mengukur kedalaman celah atau lubang suatu bentuk benda
dengan cara menancapkan atau menusukan bagian alat ukur
4. Berfungsi mengukur ketebalan suatu bentuk benda
5. Berfungsi mengukur diameter dalam bentuk benda menggunakan rahang
tetap dan rahang geser atas
6. Berfungsi mengukur kedalaman suatu bentuk benda menggunakan tangkai
ukur bagian bawah, misalnya kedalaman tabung, lubang kecil, atau
perbedaan tinggi yang relatif kecil
7. Memiliki dua skala, yaitu skala utama dan nonius

Cara Mengguakan :

1. Cek dulu dan pastikan waktu kedua rahang tertutup, skala


menunjukkan angka nol. Tujuannya supaya tidak ada kesalahan
pengukuran, yang biasa disebut zero error.
2. Kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan, sampai
benda yang ingin diukur bisa pas ditempatkan di antara 2 rahang (tetap
dan geser)
3. Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang, pastikan
juga posisinya sudah sesuai.
4. Tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau diukur,
lalu putar baut pengunci sampai terdengar suara 'klik'.
5. Baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh.

JANGKA OUTSIDE (SPRING CALIPER)

Outside caliper atau caliper luar merupakan salah satu dari komponen-komponen
alat ukur yang digunakan untuk memindahkan pengukuran ke skala pengukuran
yaitu outside caliper digunakan bersama-sama dengan alat ukur lainnya seperti
mistar untuk menentukan skala ukuran.

Fungsi :

 Mengukur diameter luar dari suatu benda


 Mengukur dimensi luar dari suatu benda
 Memeriksa apakah permukaan luar benda sejajar atau tidak sejajar

Cara menggunakan :

1. Bersihkan benda yang akan diukur


2. Kendorkan sekrup pengunci hingga kaki pada outside caliper dapat membuka
sesuai kebutuhan
3. Bengkokkan kedua kaki outside caliper, dan letakkan pada benda yang akan
diukur.
4. Kemudian kunci outside caliper untuk mempertahankan posisi kaki outside
caliper dan selanjutnya lepaskan ouside caliper dari benda kerja
5. Untuk dapat menentukan skala ukuran, maka dapat digunakan sebuah mistar
dengan cara ukur bagian ujung dari outside caliper dengan mistar
6. Baca nilai skala ukuran pada mistar.
ROLL METER

Roll Meter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang mulai 5 – 50 meter. Roll
Meter lebih dengan dengan sebutan Meteran atau dikenal dengan pita ukur.Roll Meter ini pada
umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis. Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu
mm atau cm, feet tau inch.

Fungsi :

Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna untuk mengukur sudut,
membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita
dilengkapi dengan pengait dan diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan
pengukuran, dan pita tidak lepas ketika mengukur. Meteran ini sering digunakan oleh tukang
bangunan atau pengukur lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5 mm.

Cara menggunakan :

1. Pengukuran memakai meteran gulung dimulai dari jarak nol meter yang dinyatakan
tepat di ujung pita meteran.
2. Posisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur. Minta
bantuan orang lain untuk menahan posisi tersebut.
3. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur. Pastikan posisinya
benar-benar tepat.
4. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali lagi bawah
pita meter dalam kondisi tegak lurus. Sebab apabila posisi pita tersebut miring sedikit
saja akan merubah hasil pengukuran.
5. Catat hasil pengukuran sesuai dengan satuan yang Anda kehendaki apakah itu mm,
cm, m, inch, atau feet.
KOMPAS

Kompas merupakan jenis alat navigasi yang memanfaatkan medan magnetis bumi dalam penentuan
sebuah arah.

Fungsi :

 Mengukur besar sudut kompas


 Mengukur besar sudut peta
 Menentukan letak orientasi
 Mempermudah perhitungan dan pembacaan peta

Cara kerja :

Prinsip kerja kompas adalah adanya gaya tarik menarik antara magnet pada jarum kompas
dengan kutub magnet bumi. Jarum kompas yang terbuat dari magnet memiliki kutub utara
dan kutub selatan dan akan selalu menunjuk arah utara dan selatan.

MISTAR / PENGGARIS

Alat ukur panjang yang sering digunakan adalah mistar/ penggaris memiliki sklala terkecil sebesar 1
mm. Mistar memiliki ketelitian sebesar 0,5 mm diperoleh dari setengan dari skala terkecil.
Penggaris / mistar digunakan untuk mengukur benda-benda berbidang datar serta berdimensi kecil
saja semisal gambar ataupun ubin.

Cara menggunakan :

 Langkah pertama yaitu menempatkan skala nol pada penggaris yang sejajar dengan
salah satu ujung benda yang akan diukur.
 Setelah itu perhatikan ujung benda lainnya dan kemudian bacalah skala pada mistar
penggaris tersebut yang memang sejajar dengan ujung benda.
 Untuk bisa membaca hasilnya dengan benar, Anda harus melihat bagian tegak lurus
dengan tanda garis skalanya. Pastikan untuk lebih teliti dalam melihat hasilnya agar
tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.

OHM METER

Ohm Meter merupakan sebuah alat leketronik yang digunakan untuk mengukur suatu
resistensi dari segala macam objek. Alat ini terdiri dari layar digital yang dilengkapi dengan sebuah
jarum jam sebagai penunjuk skalanya.

Fungsi : fungsinya adalah mengukur suatu Hambatan listrik yang menjadi daya yang
akan menahan aliran listrik pada sebuah konduktor. Alat ini menggunakan perangkat
galvanometer yang mampu melihat besarnya arus listrik. Hasil akhirnya akan dikalibrasikan
ke dalam satuan khusus yaitu Ohm.

Selain berfungsi untuk mengatur Hambatan, Ohm-meter juga dapat mendeteksi adanya
kerusakan yang terjadi pada suatu rangkaian listrik. Diantara fungsi deteksi ini ialah mampu
mengecek apakah terdapat saklar, kabel, ataupun sekring yang terbakar atau putus.
Selanjutnya dapat dilakukan tindakan perbaikan pada titik yang rusak.

Cara penggunaan :

1. Matikan semua daya pada setiap rangkaian yang sedang diuji dengan cara memtuskan
setiap sambungan yang ada. Hal ini tak lain bertujuan untuk mendapatkan nilai
akurasi yang tepat serta menjamin keselamatan Anda.
2. Pilihlah alat ukur sesuai kebutuhan baik dalam jenis analog maupun digital dengan
auto range yang umum dari 0-10 sampai 0-10.000.
3. Cek kembali kondisi baterai saat pertama membelinya. Biasanya sudah otomatis
berada di dalam alat ukur tersebut atau dalam kemasan terpisah untuk kemudian
dipasang sendiri.
4. Kemudian masukan kabel timah penguji ke dalam soket meteran. Biasanya telah
ditandai dengan warna merah untuk kutub (+) dan warna hitam untuk kutub (-).
5. Aturlah meteran ke arah angka nol atau zero terlebih dahulu. Resistensi nol tersebut
harus selalu diperhatikan pada saat kedua ujung probe tersebut mulai terhubung satu
sama lain.
6. Pilihlah perangkat atau rangkaian listrik yang akan diuji tingkat resistensinya. Sebagai
langkah awal, coba ujikan pada benda yang sebelumnya telah diketahui nilai
hambatannya. Jika sudah akurat, silakan aplikasikan ke dalam peralatan elektronik
yang lain.
7. Sentuhkan satu probe ke ujung suatu rangkaian listrik. Lalu tempelkan ujung probe
lainnya ke ujung yang berbeda. Catatlah hasil pengukuran resistensi dari benda
tersebut.
8. Cek pula kondisi resistensi pada cabang rangkaian atau kabel. Tujuannya untuk
mencari tahu apakah terdapat kerusakan terbuka atau konsleting listrik pada rangkaian
listriknya. Jika menunjukkan ‘infinite Ohm’ atau Ohm tidak terbatas, ini
menunjukkan bahwa tidak ada jalur yang dapat dilalui oleh arus listrik. Artinya, telah
terjadi kerusakan pada bagian konduktor atau terdapat komponen yang terbakar.
9. Pastikan alat ini dalam kondisi Off setelah selesai digunakan. Jika tidak, dapat
menyebabkan konsleting pada probe serta menguras baterai.

Anda mungkin juga menyukai