Anda di halaman 1dari 17

JANGKA SORONG

A. Pengertian
Jangka sorong adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur jarak atau diameter dari
suatu benda yang diukur dengan kekarutan yang sangat baik. Jangka sorong ditemukan
oleh Piere Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. (Kamajaya, 2014:16).
Jenis jangka sorong ada dua jenis yang memiliki perbedaan dalam membaca skala yaitu,
jangka sorong yang menggunakan pengukuran analog dan janga sorong yang
menggunakan pengukuran digital. Untuk jangka sorong yang menggunakan pengukuran
analog sedikit lebih rumit, karena kita harus memahami cara penghitungan skala jangka
sorong tersebut. Berbeda dengan jangka sorong digital yang lebih mudah digunakan
karena, hasil pengukuran langsung muncul di layar ukur.
B. Spesifikasi
Biasanya, jangka sorong terbuat dari bahan besi stainless dan ukurannya disesuaikan
dengan ukuran standar yang telah ditentukan dan tergantung kebutuhannya. Secara
umum, sepuluh skala utama jangka sorong memiliki panjang 1 cm atau bias dikatakan 2
skala utama yang saling berdekatan 0,1 cm. Sedangkan 10 skala nonius memiliki panjang
0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius adalah 0,01 cm atau 0,1 mm.
C. Bagian Bagian Alat

1. Rahang bawah
Rahang dalam terdiri dari rahang tetap dan rahang geser. Fungsinya untuk mengukur
lebar dan tebal suatu benda.
2. Rahang atas
Seperti rahang bawah rahang atas juga memiliki dua rahang. Fungsi rahang atas untuk
mengukur suatu diameter benda.
3. Tangkai Ukur Kedalaman
Sebagai alat pengkukur kedalaman suatu benda.
4. Skala Metrik
Skala baku yang digunakan internasional dalam satuan cm ataupun mm.
5. Skala Imperial
Skala berbentuk satuan inchi dan tidak baku
6. Skala nonius (mm)
Skala yang berbentuk geser letaknya dibawah sekrup pengunci dan dalam bentuk
satuan mm (millimeter)
7. Skala Nonius (inchi)
Bagian skala noius dalam satuan inchi sebagai pengukuran fraksi dalam satuan inchi.
8. Sekrup Pengunci
Berfungsi sebagai penguci ketika pengukuran benda agar tidak bergeser
D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat
Jangka sorong bisa digunakan untuk mengukur diameter luar benda, mengukur diameter
dalam sebuah tabung atau misalnya tutup botol atau menguur kedalaman sebuah tabung.
Dalam dunia bangunan, biasanya pekerja bangunan menggunaan jangka sorong untuk
mengukur diameter besi. Selain itu alat ini juga digunakan diberbagai bidang industri
teknik.
E. Prinsip kerja
Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Ketelitian jangka
sorong mencapai 0.01 cm sehingga memudahkan peeliti untuk mengukur diameter luar
sebuah kelereng atau cincin, kedalaman suatu tabung dan semacamnya. Prinsip utama
jangka sorong kunci yang ada pada jangka sorong dilonggarkan, maka skala nonius dapat
digerakan sesuai keperluan.
F. Cara Menggunakan
Kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser. Letakan benda yang akan diukur.
Geser rahang ke sebelah kiri sehingga benda yang diukur terjepit oleh kedua rahang
jangka sorong. Kunci jangka sorong tersebut dengan cara memutar kunci sekrup agar
tidak bergeser saat pembacaan skala.
G. Jenis dan macam macam alat
Jangka sorong digital
H. K3
Perhatikan pengukuran yang dibebani oleh beban yang cukup berat karena jangka sorong
terbuat dari besi stainless yang cukup tipis sehingga mudah melengkung. Hindari
pengukuran pada alat dengan suhu yang panas, karena bahan alat bisa memuai dan
mempengaruhi pengukuran suatu benda. Setelah pemakaian dianjurkan alat diolesi
minyak dan dimasukan ke tempat khususnya untuk mrnghindari perkaratan.
I. Praktikum
Jangka sorong digunakan pada praktikum untuk pengukuran diameter benda. Salah satu
teori momen inersia yang membutuhkan pengukuran jari-jari benda.
MIKROMETER SEKRUP

A. Pengertian
Mikrometer Sekrup di temukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-
17. Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup dan memiliki
tingkat ketelitian 0.01 mm. Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur panjang,
tebal dan diameter luar sebuah benda.
B. Spesifikasi
Mikrometer sekrup memiliki 2 skala, yaitu skala tetap dan skala nonius. Skala tetap
terbagi dala satuan milimeter. Dan berada pada bagian bawah mikrometer sekrup.
Skala nonius terdapat pada besi penutup yang dapat digeser kedepan ataupun
kebelakang.
C. Bagian bagian Alat

1. Poros tetap (anvil)


Bagian yang tidak bergerak. Berfungsi sebagai penahan agar objek yang akan diukur
tidak bergerak. Objek yang akan diukur ditempatkan pada bagian tersebut.
2. Rangka (frame)
Bagian berbentuk C atau U ini yang menyatukan poros tetap dan bagian-bagian lain
dalam mikrometer sekrup. Rangka ini dibuat dari bahan tebal dan kokoh, agar mampu
menjaga objek, mengurangi peregangan, atau berubah bentuk.
3. Poros geser (Spindle)
Poros bergerak berbentuk komponen silinder yang dapat digerakan secara maju dan
mundur ke anvil
4. Skala utama (mm)
5. Skala nonius (mm)
6. Pemutar
Untuk mengencangkan poros geser dengan diputar searaj jarum jam.
D. Kegunaan, Fungsi dan Manfaat
Biasanya digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda yang
berukuran kecil. Misalnya, ketebalan kertas, seng logam dan lain-lain.
E. Prinsip kerja alat
Mengukur diameter/tebal luar dengan menghitung putaran proporsional kumparan
kearah tangkainya.
F. Cara menggunakan
1. Letakan objek yang ingin diukur kemudian tempelkan dengan bagian poros tetap
2. Setelah itu, bagian thimble diputar sehingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros
geser
3. Bagian ratchet diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih spesifik, dengan
menggerakan poros geser dengan perlahan
4. Setelah objek benar benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran bisa dilihat
di skala nonius dan skala utama
G. Jenis dan macam macam alat
Mikrometer Sekrup digital, Mikrometer luar, micrometer dalam dan micrometer
kedalaman.
H. K3
Bersihkan alat ukur yang akan digunakan sebelum dan setelah digunakan. Simpan
kembali mikrometer ke dalam kotak dan kembalikan ke rak yang telah disediakan.
I. Praktikum
Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda-benda yang berukuran kecil seperti
kawat dan tidak bisa diukur oleh mistar ataupun jangka sorong
NERACA DIGITAL

A. Pengertian
Neraca adalah alat ukur massa suatu benda. Neraca digital lebih mudah digunakan
dibanding neraca analog karena, bekerja secara otomatis.
B. Spesifikasi
Neraca digital ini mudah digunakan. Benda yang diukur massanya ditempatkan
diatas piringan kemudian hasil ukur akan keluar di layar ukur.
C. Bagian bagian Alat

1. On/Tare
2. Off
3. Weight display (layar ukur)
4. Balance pan (Piringan kesetimbangan)
5. Draft Cover (penutup)
D. Kegunaan, fungsi dan manfaat
Sekarang ini neraca digital lebih banyak digunakan terlebih lagi dilaboratorium
dibandingkan dengan neraca analog karena pemakaiannya yang mudah dan
praktis untuk mengukur massa suatu benda.
E. Prinsip kerja alat
Mengukur massa benda secara elektronik
F. Cara Menggunakan
1. Tekan tombol On, kemudian muncul “0” di layar ukur
2. Tempatkan objek di atas pringan kestimbangan
3. Tunggu hingga nilai ukur di layar stabil.
G. Jenis jenis alat dan macam
Neraca 2 lengan neraca 3 lengan dan neraca 4 lengan
H. K3
Timbanglah massa benda sesuai batas maksimum, gantilah baterai neraca jika sudah
tidak berfungsi dan simpan pada tempatnya.
I. Praktikum
Dalam praktikum neraca digunakan untuk mengukur massa benda seperti dalam teori
yang berhubugan dengan massa. Seperti hukum newton dan impuls.
NERACA 4 LENGAN

A. Pengertian
Alat ukur massa benda dengan ketelitian 0,01 gr.
B. Spesifikasi
Neraca 4 lengan terdiri dari tiga batang skala. Batang pertama berskala ratusan
gram, batang kedua berskala puluhan gram, dan batang ketiga berskala satuan
gram. Neraca ini mempunyai ketelitian hingga 0,1 g. Benda yang akan ditimbang
diletakkan di atas piringan. Setelah itu beban kemudian geser dan disetimbangkan
dengan benda, massa benda dapat dibaca pada skala neraca.
C. Bagian bagian alat

1. Tempat Beban
2. Tombol Kalibrasi
Digunakan untuk mengkalibrasikan neraca ketika neraca akan digunakan
3. Lengan neraca
Masing- masing lengan menunjukan skala yang berbeda-beda
4. Pemberat (anting)
Diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat digeser-geser dan sebagai
penunjuk hasil pengukuran.
5. Titik 0 atau garis kesetimbangan
Digunakan untuk menentukan titik kesetimbangan.
D. Kegunaan, fungsi dan manfaat
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek
laboratorium
E. Prinsip kerja alat
Membandingankan masa benda yang akan diukur dengan anak timbangan, yang
berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran dapat diubah dengan
cara menggeser posisi anak timbangan disepanjang lengan.
F. Cara menggunakan alat
Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang.
Letakan benda yang akan diukur massanya. Geser skala mulai dari skala besar
dan baru menggunakan skala yang terkecil. Jika sudah sejajar dan seimbang,
maka angka skala dapat diketahui.
G. Jenis dan macam alat
Neraca 2 lengan, neraca 3 lengan, neraca digital
H. K3
Timbanglah benda dengan batas maksimum yang dimiliki neraca.
I. Praktikum
Dalam praktikum neraca digunakan untuk mengukur berat benda seperti dalam
teori yang momentum dan impuls yang berhubugan dengan massa
MULTIMETER DIGITAL DAN ANALOG

Multimeter Digital Multimeter Analog


A. Pengertian
Multimeter yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus, tenaga listrik dan
resintansi listrik. Selain itu multimeter bisa digunakan untuk frekuensi, induktansi dan
lain-lain.
B. Spesifikasi
Multimeter terbuat dari bahan anti penghantar listrik (isolator listrik) seperti plastik.
C. Bagian bagian Alat

Bagian Multimeter Analog

Bagian Multimeter Digital


D. Kegunaan, fugsi dan manfaat
Alat ini dipakai untuk mengukur yang berhubugan dengan listrik seperti tegangan listrik,
dan arus listrik
E. Prinsip kerja alat
Ketika probe disambungkan pada komponen alat yang akan diukur, maka tampil skala
ukuran pada multimeter, yang menunjukan skala komponen uji.
F. Cara menggunakan
Perhatikan kode kode pengukuran kemudian pilih mode pengukuran untuk mengukur
tegangan mode pada DCV ( untuk tegangan DC) dan ACV (untuk tegangan AC).
Kemudian perhatikan batas maksimum pengukuran. Perhatikan jangan memilih
pengukuran yang melebihi pengukuran batas maksimum, pastikan probe terhubung
komponen dengan baik, perhatikan skala multimeter (
G. Jenis dan macam macam alat
ampermeter, galvanometer, ohmmeter dan avometer
H. K3
Baca dengan seksama buku petunjuk penggunaan dan perhatikan batas maksimum
pengukuran.
I. Praktikum
Digunakan pada teori yang membahas tentang listrik seperti kapasitor, rangkaian RLC,
hukum ohm, listrik dinamis, listrik statis dan sebagainya.
STOPWATCH DIGITAL DAN ANALOG

Stopwatch Analog Stopwatch Digital

A. Pengertian
Alat yang digunakan untuk pengukuran waktu
B. Spesifikasi
Stopwatch terbuat dari besi stainless atau alumunium yang dapat menghambat
instansi perkaratan.
C. Bagian bagian Alat

Stopwatch analog:
1. Tombol start dan stop untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch
2. Tombol riset untuk meriset stopwatch ke nol
3. Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit
4. Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 1 sampai
60 dalam satuan detik

Stopwatch digital:
1. Tombol start/stop untuk memulai dan mengakhiri pengukuran
2. Tombol kalibrasi/reset
3. Layar/monitor untuk menampilan hasil pengukuran
D. Kegunaan, fungsi, dan manfaat
Stopwatch digunakan untuk mengetahui seberapa lama banyak waktu yang telah
berlalu, dengan waktu mulai yang ditentukan ketika diaktifkan dan penghentian
waktu yang ditentukan.
E. Prinsip kerja alat
Stopwatch dirancang untuk memulai pengukuran dengan menekan tombol start dan
stop.
F. Cara Menggunakan
Stopwatch analog
Pastikan bahwa semua jarum stopwatch menunjuk pada angka nol. Ketika
pengukuran dimulai tekan tombol start. Ketika pengukuran selesai tekan tombol stop.
Bacalah skala yang ditunjuk stopwatch lihat penunjukan jarum menit, kemudian
jarum detik.
Stopwatch digital
Pastikan bahwa layar ukur menunjukan angka nol, tekan tombol start ketika memulai
pengukuran lalu tekan tombol stop ketika pengukuran selesai. Lihat hasil ukur pada
layar ukur.
G. Jenis dan macam alat
Stopwatch digital dan stopwatch analog
H. K3
Pastikan sebelum digunakan stopwatch dalam keadaan baik dan simapan stopwatch
kembali pada tempatnya
I. Praktikum
Stopwatch digunakan pada praktikum yang memerlukan pengukuran waktu seperti
GLBB,gerak melingkar dan cepat rambat gelommbang.
Mistar

A. Pengertian
Mistar merupakan alat ukur panjang yang paling sederhana dan umum dipakai
oleh hampir semua orang. Mistar memiliki ketelitian paling kecil 0,1 cm.
B. Spesifikasi
Ada beberapa jenis mistar, mistar yang skala terkecilnya 1 mm disebut mistar
berskala mm, sedangkan mistar yang skala terkecilnya 1 cm disebut mistar
berskala cm. Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasanya menggunakan mistar
berskala mm. Satu skala terkecil mistar ini adalah 1 mm. Oleh karena itu,
ketelitian mistar berskala mm adalah 1 mm atau 0,1 cm.
C. Bagian bagian alat
1. Skala mistar
D. Kegunaan, fungsi dan manfaat
Sebagai alat ukur panjang dngan skala mm atau cm dan seing digunakan pula
untuk membuatt garis lurus
E. Prinsip kerja alat
Mengukur panjang benda dengan skala mm atau cm
F. Cara menggunakan
Letakan ujung mistar yang menunjukan nilai nol ke ujung objek yang akan
diukur, lalu baca panjang skala yang terdekat dengan ujung objek yang diukur
tersebut. Angka tersebut menunjukan panjang objek yang kita ukur. Untuk
membaca hasil pengukuran, posisi mata harus berada pada garis yang tegak lurus
terhadap posisi skala alat ukur. Ketika mengukur panjang dengan menggunakan
mistar, posisi mata harus terletak pada garis yang tegak lurus mistar. Jika posisi
mata berada di luar garis tersebut, maka panjang benda yang diukur akan terbaca
lebih kecil atau lebih besar dari nilai yang sebenarnya. Akibatnya, pengukuran
menjadi kurang teliti sehingga menimbulkan kesalahan pengukuran. Kesalahan
semacam ini dikenal dengan istilah kesalahan paralaks (Wasis dan
sugeng,2008:30)
G. Jenis dan macam alat
Mistar beskala cm dan mistar beskala mm
H. K3
Pastikan posisi mata terletak pada garis tegak lurus mistar agar tidak terjadi
paralaks.
I. Praktikum
Mistar digunakan sebagai alat ukur panjang biasanya digunakan dalam teori cepat
panjang gelombang.
CATU DAYA

A. Pengertian
Catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan
elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan
distribusi transmisi listrik ke level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada
pengubahan daya listrik. Dalam sistem pengubahan daya. Pada perubahan daya terdapat
empat jenis proses yang telah dikenal yaitu sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke
DC, DC ke AC, dan AC ke AC. (http://eprints.uny.ac.id/8445/3/bab%202%20-
09507131028.pdf)
B. Spesifikasi
Catu daya terbagi menjadi dua jenis yaitu, catu daya yang bias distabilkan dan yang tidak
bias distabilkan
C. Bagian bagian alat
1. Tombol on/off
2. Lubang untuk sambungan dengan probe
3. Pengatur seberapa besar energi yang keluar dari catu daya
D. Kegunaan, fungsi, dan manfaat
Beberapa fungsi yang masuk dalam proses pengubahan catu daya AC ke DC adalah
1. Penurun Tegangan
Komponen utama yang bisa digunakan untuk menurunkan tegangan
yaitu transformator. Transformator terdiri dari dua buah lilitan yaitu
lilitan primer (N1) dan lilitan sekunder (N2) yang dililitkan pada suatu
inti yang saling terisolasi atau terpisah antara satu dengan yang lain.
2. Penyearah
Penyearah digunakan untuk menyearahkan gelombang bolak-balik (AC) yang berasal
dari jaringan jala-jala listrik. untuk mendapatkannya dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan menggunakan dua buah atau empat dioda jembatan
3. Kapasitor penyaring (filter) Penggunaan komponen kapasitor untuk menyaring atau
memfilter riak-riak gelombang hasil penyearahan agar didapat gelombang yang halus
dan rata AC RLC
4. Penyetabil atau regulator adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menjaga
tegangan keluaran agar stabil pada setiap perubahan beban.
E. Prinsip kerja alat
Mengubah arus AC menjadi DC dengan menggunakan rangkaian diode setengah
gelombang atau diode gelombang penuh yang sebelumnya besar tegangannya sudah
diturunkan oleh trafo stepdown
F. Cara penggunaan
Pastikan daya catu daya cukup untuk perangkat.
G. Jenis dan macam macam alat
Transformator, penyearah (dioda), resistor, kapasitor, dan induktor
H. K3
Pastikan sebelum dan sesudah digunakan catu daya dalam keadaan layak pakai.
I. Praktikum
Dalam praktikum catu daya bisa digunakan sebagai penggerak gelombang tali, pada
pengukuran pajang gelombang.
TIMER COUNTER

A. Pengertian
Timer Counter adalah suatu alat pengukuran waktu yang digunakan untuk benda 1 dan
benda lainnya.
B. Spesifikasi
Timer memiliki beberapa mode, yaitu mode normal, mode capture pada timer 1, mode
normal sebagai counter, dan mode pwm. Mode normal diaktifkan dengan memberi nilai 0
pada WGM01 dan WGM00 pada register
TCCR.(www.fisika.ui.ac.id/images/Laboratorium/Lab_Sistem_Tertanam/Modul_Pendam
ping6_SistemTertanam.pdf)
C. Bagian bagian alat
1. Tombol On
2. Tombol Function
3. Layar ukur
D. Kegunaan, fungsi dan manfaat
Untuk menunjukan waktu benda 1 dan benda 2 selama ia bergerak.
E. Prinsip Kerja alat
Menghitung pengukuran waktu.
F. Cara penggunaan
Pastika timercounter bekerja dengan baik.
G. Jenis dan macam alat
Timer counter
H. K3
Perhatikan setelahh pemakaian simpan ditempat yang telah disediakan
I. Praktikum
Timer counter digunakan untuk praktikum yang membutuhkan pengukuran waktu,
seperti momentum dan impuls.

Anda mungkin juga menyukai