Anda di halaman 1dari 10

INFO TEKNIK

Volume 7 No. 2, Desember 2006 (72 ± 81)

MENGENAL E-LEARNING SEBAGAI


SALAH SATU BENTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN
Husnul Khatimi 1

Abstract - E-learning is very potential to make learning process more effective because student chance to
have an interaction with lecturers, classmate, or lecture material is wider. Student can communicates with
lecturer anytime by e-mail. Lecturer does. The communication can be closed one by one, or by public on
billboard. The way of communication can be choiced, synchronus or asynchronus. With e-Learning,
student can learns although he does not present at class physically. Learning process goes by interaction
student and lecture materials that avaiable and can be accessed via internet. The flexibility of learning
activity is happened by used of computer and internet technology. On this case, to join with e-learning,
spesial software does not added for computer used. The main thing is connected to internet

Keywords - e-learning, computer and internet technology, platform, e-mail

PENDAHULUAN diri untuk mengikuti kuliah, konsultasi


akademik, penyelesaian tugas-tugas dan
Latar Belakang penyerahannya, sampai dengan evaluasi
kegiatan belajar mahasiswa. Dengan
Dewasa ini semakin bertambah banyak
demikian, mahasiswa dapat memilih apakah
jumlah perguruan tinggi di berbagai negara
akan mengikuti kegiatan kuliah secara tatap
yang menyajikan materi perkuliahan secara
muka, atau secara online, atau perpaduan
elek-tronik, baik sebagai pelengkap maupun
keduanya. Masing-masing pilihan ini dihargai
peng-ganti pembelajaran tatap muka. Be-
sama secara akademik.
berapa per-guruan tinggi menyelenggarakan
Kecenderungan untuk mengembangkan e-
kegiatan pem-belajaran elektronik sebagai
Learning sebagai salah satu alternatif pem-
suplemen (tambah-an) terhadap materi
belajaran di berbagai lembaga pendidikan dan
pelajaran yang disajikan secara reguler di
pelatihan semakin meningkat sejalan dengan
kelas (Wildavsky, 2001; Lewis, 2002).
perkembangan di bidang teknologi komuni-
Namun, beberapa perguruan tinggi lainnya
kasi dan informasi. Infrastruktur di bidang
menyelenggarakan e-learning sebagai
alternatif bagi mahasiswa yang karena satu tele-komunikasi yang menunjang penye-
dan lain hal berhalangan mengikuti lenggaraan e-Learning tidak lagi hanya
menjadi monopoli kota-kota besar, tetapi
perkuliahan secara tatap muka. Dalam kaitan
secara bertahap sudah mulai dapat dinikmati
ini, e-Learning berfungsi sebagai option
oleh mereka yang berada di kota-kota di
(pilihan) bagi maha-siswa.
tingkat kabupaten. Artinya, masyarakat yang
Beberapa perguruan tinggi di luar negeri,
EHUDGD GL NDEXSDWHQ WHODK GDSDW ³EHULQWHUQHW
misalnya Kanada, telah menjadikan pembela-
ULD´
jaran elektronik sebagai salah satu alternatif
Di samping peningkatan infrastruktur di
pembelajaran yang dapat dipilih oleh
bidang telekomunikasi, baik ketersediaaannya
mahasiswa. Artinya, seluruh kegiatan per-
dan cakupannya maupun kualitasnya,
kuliahan diikuti oleh mahasiswa melalui
lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan,
pemanfaatan internet, mulai dari pendaftaran

1
) Staf pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
73 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006

terutama lembaga pendidikan tinggi, tampak Tujuan Penelitian


terus melengkapi dirinya dengan berbagai
Tulisan ini akan mencoba mengkaji
IDVLOLWDV \DQJ PHPXQJNLQNDQ SDUD ³civitas
tentang penyelenggaraan e-Learning sebagai
academica´-nya memanfaatkan infrastruktur
salah satu alternatif pembelajaran. Tulisan ini
telekomunikasi yang tersedia untuk
diharapkan dapat menjadi salah satu acuan
menunjang peningkatan kualitas pembelajaran
bagi para pendidik dalam merencanakan
dan pemberian layananan kepada mahasiswa.
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran me-
Berbagai fasilitas yang dimaksud antara lain
lalui media elektro-nik. Karena itu, di dalam
adalah berupa pengadaan perangkat komputer
artikel ini dibahas antara lain pengertian
(lab komputer), koneksi ke internet (internet
tentang pembelajaran elektronik (e-Learning),
connectivity), pengembangan website,
fungsi pembelajaran elektronik, manfaat
pengembangan Local Area Network (LAN),
pembelajaran elektronik, penyelenggaraan
dan pengembangan intranet.
pembelajaran elektronik, dan simpulan serta
Pemanfaatan teknologi telekomunikasi
saran.
untuk kegiatan pembelajaran di perguruan
tinggi di Indonesia semakin kondusif dengan
diterbit-kannya Surat Keputusan Menteri
KAJIAN TEORITIS
Departemen Pendidikan Nasional (SK
Mendiknas) tahun 2001 yang mendorong
1. Pengertian e-Learning
perguruan tinggi konvensional untuk me-
nyelenggarakan pendi-dikan jarak jauh (dual Pembelajaran elektronik atau e-Learning
mode). Dengan iklim yang kondusif ini, telah dimulai pada tahun 1970-an (Waller and
beberapa perguruan tinggi telah melakukan Wilson, 2001). Berbagai istilah digunakan
berbagai persiapan, seperti penu-gasan para untuk mengemukakan pendapat/gagasan
dosen untuk (a) mengikuti pelatihan tentang tentang pembelajaran elektronik, antara lain
pengembangan bahan belajar elektronik, (b) adalah: on-line learning, internet-enabled
mengidentifikasi berbagai platform pembe- learning, virtual learning, atau web-based
lajaran elektronik yang tersedia, dan (c) learning. Dalam kaitan ini, yang diperlukan
melakukan eksperimen tentang penggunaan adalah kejelasan tentang kegiatan belajar yang
platform pembelajaran elektronik tertentu bagaimanakah yang dapat dikatakan sebagai
untuk menyajikan materi perkuliahan. e-Learning. Apakah seseorang yang
Melalui kegiatan pembelajaran elektronik, menggunakan komputer dalam kegiatan
mahasiswa dapat berkomunikasi dengan belajarnya dan melakukan akses berbagai
dosen-nya kapan saja, yaitu melalui e-mail. informasi (materi pembelajaran) dari Internet,
Demikian juga sebaliknya. Sifat komuni- dapat dikatakan telah melakukan e-Learning?
kasinya bisa tertutup antara satu mahasiswa Untuk menjawab pertanyaan tersebut di
dengan dosen atau bahkan bersama-sama atas, ilustrasi berikut ini mungkin akan dapat
melalui papan buletin. Komunikasinya juga membantu memperjelas pengertian tentang e-
masih bisa dipilih, mau secara serentak atau Learning (Newsletter of ODLQC, 2001).
tidak Melalui e-Learning, para Ada seseorang yang membawa laptop ke
siswa/mahasiswa dimungkinkan untuk tetap sebuah tempat yang berada jauh di gugusan
dapat belajar sekalipun tidak hadir secara fisik kepulauan kecil yang terpencil. Dari tempat
di dalam kelas. Kegiatan belajar menjadi yang sangat terpencil ini, orang tersebut mulai
sangat fleksibel karena dapat di-sesuaikan menggunakan laptopnya dan melakukan akses
dengan ketersediaan waktu para siswa/ terhadap berbagai materi program pelatihan
mahasiswa. Kegiatan pembelajaran terjadi yang tersedia. Tidak ada layanan bantuan
me-lalui interaksi siswa/mahasiswa dengan belajar dari tutor maupun dukungan layanan
sumber belajar yang tersedia dan dapat belajar bentuk lainnya. Dalam konteks ini,
diakses dari internet. orang tersebut dapat dikatakan belum
melaksanakan e-learning. Karena yang
Husnul Khatimi, Mengenal E-Learning sebagai Salah Satu... 74

bersangkutan di dalam kegiatan pembelajaran 2. Fungsi Pembelajaran Elektronik


yang dilakukannya tidak memperoleh layanan
Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi pem-
bantuan belajar dari tutor maupun layanan
belajaran elektronik terhadap kegiatan pem-
bantuan belajar lainnya. Kalau yang
belajaran di dalam kelas (classroom instruct-
bersangkutan mempunyai telepon genggam
tion), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya
dan kemudian berhasil menggunakannya
pilihan/opsional, pelengkap (komplemen),
untuk menghubungi seorang tutor maka
atau pengganti (substitusi) (Siahaan, 2002).
dalam konteks yang demikian ini dapat
dikatakan bahwa yang bersangkutan telah
(1) Suplemen (Tambahan)
melaksanakan e-Learning.
Dikatakan berfungsi sebagai supplemen
Dari ilustrasi tersebut di atas, setidak-
(tambahan), apabila peserta didik mem-
tidaknya dapat ditarik 3 (tiga) hal penting se-
punyai kebebasan memilih, apakah akan
bagai persyaratan kegiatan belajar elektronik
me-manfaatkan materi pembelajaran
(e-Learning), yaitu: (a) kegiatan pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak
dila-kukan melalui pemanfaatan jaringan
ada kewajiban/keharusan bagi peserta
³MDULQJDQ´ GDODP XUDLDQ LQL GLEDWDVL SDGD
didik untuk mengakses materi pem-
penggunaan internet. Jaringan dapat saja belajaran elektronik. Sekalipun sifatnya
mencakup LAN atau WAN), (b) tersedianya
opsional, peserta didik yang meman-
dukungan layanan belajar yang dapat
faatkannya tentu akan memiliki tambahan
dimanfaatkan oleh peserta belajar, misalnya
pengetahuan atau wawasan.
CD-ROM, atau bahan cetak, dan (c)
tersedianya dukungan layanan tutor yang
(2) Komplemen (Pelengkap)
dapat membantu peserta belajar apabila
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen
mengalami kesulitan.
(pelengkap) apabila materi pembelajaran
Di samping ketiga persyaratan tersebut di
elektronik diprogramkan untuk me-
atas masih dapat ditambahkan persyaratan
lengkapi materi pembelajaran yang
lainnya, seperti adanya: (a) lembaga yang
diterima siswa di dalam kelas (Lewis,
menyeleng-garakan/mengelola kegiatan e-
2002). Sebagai komple-men berarti materi
Learning, (b) sikap positif dari peserta didik
pembelajaran elektronik diprogramkan
dan tenaga kependidikan terhadap teknologi untuk menjadi materi reinforcement
kom-puter dan internet, (c) rancangan sistem
(pengayaan) atau remedial bagi peserta
pembe-lajaran yang dapat dipelajari/diketahui
didik di dalam mengikuti kegiatan
oleh setiap peserta belajar, (d) sistem evaluasi
pembelajaran kon-vensional.
terha-dap kemajuan atau perkembangan
Materi pembelajaran elektronik dikata-
belajar peserta belajar, dan (e) mekanisme
kan sebagai enrichment, apabila kepada
umpan balik yang dikembangkan oleh
peserta didik yang dapat dengan cepat
lembaga penyelenggara.
menguasai/ memahami materi pelajaran
Dengan demikian, secara sederhana
yang disampai-kan dosen secara tatap
dapatlah dikatakan bahwa pembelajaran
muka (fast learners) diberikan kesempatan
elektronik (e-Learning) merupakan kegiatan
untuk meng-akses materi pembelajaran
pembe-lajaran yang memanfaatkan jaringan
elektronik yang memang secara khusus
(Internet, LAN, WAN) sebagai metode
dikembangkan untuk mereka. Tujuannya
penyampaian, interaksi, dan fasilitasi serta
agar semakin memantap-kan tingkat
didukung oleh berbagai bentuk layanan
penguasaan peserta didik ter-hadap materi
belajar lainnya (Brown, 2000; Feasey, 2001).
pelajaran yang disajikan dosen di dalam
'DODP XUDLDQ OHELK ODQMXW LVWLODK ³e-
kelas.
Learning´ ³online learning´ DWDX ³SHPEH-
Dikatakan sebagai program remedial,
ODMDUDQ HOHNWURQLN´ DNDQ GLJXQDNDQ VHFDUD
apabila kepada peserta didik yang
bergantian namun tetap dengan pengertian
mengalami kesulitan memahami materi
yang sama seperti yang telah dikemukakan.
75 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006

pelajaran yang disajikan dosen secara pendapat mengenai berbagai hal yang
tatap muka di kelas (slow learners) menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan
diberikan kesempatan untuk memanfaat- pengembangan diri peserta didik. Dosen atau
kan materi pembelajaran elektronik yang instruktur dapat menempatkan bahan-bahan
memang secara khusus dirancang untuk belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
mereka. Tujuannya agar peserta didik oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam
semakin lebih mudah memahami materi web untuk diakses oleh para peserta didik.
pelajaran yang disajikan dosen di kelas. Sesuai dengan kebutuhan, dosen/instruktur
dapat pula memberikan kesempatan kepada
(3) Substitusi (Pengganti) peserta didik untuk mengakses bahan belajar
Beberapa perguruan tinggi di negara- tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya
negara maju memberikan beberapa dapat diakses oleh peserta didik sekali saja
alternatif model kegiatan pembelajar- dan dalam rentangan waktu tertentu pula
an/perkuliahan kepada para mahasiswa- (Website Kudos, 2002).
nya. Tujuannya agar para mahasiswa Secara lebih rinci, manfaat e-Learning
dapat secara fleksibel mengelola kegiatan dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut
perkuliahannya sesuai dengan waktu dan peserta didik dan dosen:
aktivitas lain sehari-hari maha-siswa. Ada
3 alternatif model kegiatan pem-belajaran (1) Dari Sudut Peserta Didik
yang dapat dipilih peserta didik, yaitu: (1) Dengan kegiatan e-Learning dimungkin-
sepenuhnya secara tatap muka (konven- kan berkembangnya fleksibilitas belajar
sional), (2) sebagian secara tatap muka yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat
dan sebagian lagi melalui internet, atau mengakses bahan-bahan belajar setiap
bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. saat dan berulang-ulang. Peserta didik
Alternatif model pembelajaran mana pun juga dapat berkomunikasi dengan dosen
yang akan dipilih mahasiswa tidak setiap saat. Dengan kondisi yang
menjadi masalah dalam penilaian. Karena demikian ini, peserta didik dapat lebih
ketiga model penyajian materi perkuliah- memantapkan penguasaan-nya terhadap
an mendapatkan pengakuan atau penilaian materi pembelajaran.
yang sama. Jika mahasiswa dapat Manakala fasilitas infrastruktur tidak
menyelesaikan program perkuliahannya hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi
dan lulus melalui cara konvensional atau telah menjangkau daerah kecamatan dan
sepenuhnya melalui internet, atau bahkan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan
melalui perpaduan kedua model ini, maka memberikan manfaat (Brown, 2000)
institusi penyelenggara pendidikan akan kepada peserta didik yang (1) belajar di
memberikan pengakuan yang sama. sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah
Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai miskin untuk mengikuti mata pelajaran
sangat membantu mahasiswa untuk tertentu yang tidak dapat diberikan oleh
mempercepat penyelesaian perkuliahan- sekolahnya, (2) mengikuti program
nya. pendidikan keluarga di rumah (home
schoolers) untuk mempelajarii materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan
3. Manfaat e-Learning oleh para orangtuanya, seperti bahasa
E-learning mempermudah interaksi asing dan keterampilan di bidang
antara peserta didik dengan bahan/materi komputer, (3) merasa phobia dengan
pelajaran. Demikian juga interaksi antara sekolah, atau peserta didik yang dirawat
di rumah sakit maupun di rumah, yang
peserta didik dengan dosen/ instruktur
maupun antara sesama peserta didik. Peserta putus sekolah tetapi berminat melanjutkan
didik dapat saling berbagi informasi atau pendidikannya, yang dikeluarkan oleh
sekolah, maupun peserta didik yang
Husnul Khatimi, Mengenal E-Learning sebagai Salah Satu... 76

berada di berbagai daerah atau bahkan nyampaikan pendapatnya di dalam


yang berada di luar negeri, dan (4) tidak diskusi.
tertampung di sekolah konvensional untuk Pada pembelajaran yang bersifat kon-
mendapatkan pendidikan. vensional, kesempatan yang ada atau yang
disediakan dosen/instruktur untuk ber-
(2) Dari Sudut Dosen diskusi atau bertanya jawab sangat
Dengan adanya kegiatan e-Learning, terbatas. Biasanya kesempatan yang
beberapa manfaat yang diperoleh terbatas ini juga cenderung didominasi
dosen/instruktur antara lain adalah bahwa oleh beberapa peserta didik yang cepat
dosen/ instruktur dapat: (1) lebih mudah tanggap dan berani. Keadaan yang
melakukan pemutakhiran bahan-bahan demikian ini tidak akan terjadi pada
belajar yang menjadi tanggung-jawabnya pembelajaran elektronik. Peserta didik
sesuai dengan tuntutan perkembangan yang malu maupun yang ragu-ragu atau
keilmuan yang terjadi, (2) me- kurang berani mempunyai peluang yang
ngembangkan diri atau melakukan luas untuk mengajukan pertanyaan
penelitian guna peningkatan wawasannya maupun menyampaikan pernyataan/
karena waktu luang yang dimiliki relatif pendapat tanpa merasa diawasi atau
lebih banyak, (3) mengontrol kegiatan mendapat tekanan dari teman sekelas.
belajar peserta didik. Bahkan dosen/
instruktur juga dapat mengetahui kapan (2) Memungkinkan terjadinya interaksi
peserta didiknya belajar, topik apa yang pembelajaran dari mana dan kapan
dipelajari, berapa lama sesuatu topik saja.
dipelajari, serta berapa kali topik tertentu Mengingat sumber belajar yang sudah
dipelajari ulang, (4) mengecek apakah dikemas secara elektronik dan tersedia
peserta didik telah mengerjakan soal-soal untuk diakses oleh peserta didik melalui
latihan setelah mempelajari topik tertentu, internet, maka peserta didik dapat
dan (5) memeriksa jawaban peserta didik melakukan interaksi dengan sumber
dan memberitahukan hasilnya kepada belajar ini kapan saja dan dari mana saja.
peserta didik. Demikian juga dengan tugas-tugas
Sedangkan manfaat pembelajaran kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan
elektronik menurut K. Wulf (Wulf, 1996) kepada dosen/instruktur begitu selesai
terdiri atas 4 hal, yaitu: dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai
ada janji untuk bertemu dengan
(1) Meningkatkan kadar interaksi pem- dosen/instruktur.
belajaran antara peserta didik dengan
dosen atau instruktur.
Apabila dirancang secara cermat, (3) Menjangkau peserta didik dalam
pembelajaran elektronik dapat meningkat- cakupan yang luas.
kan kadar interaksi pembelajaran, baik Dengan fleksibilitas waktu dan tempat,
antara peserta didik dengan dosen/ maka jumlah peserta didik yang dapat
instruktur, antara sesama peserta didik, dijangkau melalui kegiatan pembelajaran
maupun antara peserta didik dengan elektronik semakin lebih banyak atau
bahan belajar (enhance interactivity). meluas. Ruang dan tempat serta waktu
Berbeda halnya dengan pembelajaran tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja,
yang bersifat konvensional. Tidak semua di mana saja, dan kapan saja, seseorang
peserta didik dalam kegiatan pem- dapat belajar. Interaksi dengan sumber
belajaran konvensional dapat, berani atau belajar dilakukan melalui internet.
mempunyai kesempatan untuk me- Kesempatan belajar benar-benar terbuka
ngajukan pertanyaan ataupun me- lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
77 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006

(4) Mempermudah penyempurnaan dan didik, dan tenaga kependidikan pada


penyimpanan materi pembelajaran. khususnya terhadap teknologi komputer dan
Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet. Sikap positif masyarakat yang telah
internet dan berbagai perangkat lunak berkembang terhadap teknologi komputer dan
yang terus berkembang turut membantu internet antara lain tampak dari semakin
mempermudah pengembangan bahan banyaknya jumlah pengguna dan penyedia
belajar elektronik. Demikian juga dengan jasa internet.
penyempurnaan atau pemutakhiran bahan Peningkatan jumlah pengguna internet
belajar sesuai dengan tuntutan per- sangat menakjubkan di berbagai Negara,
kembangan materi keilmuannya dapat terutama di lingkungan negara-negara ber-
dilakukan secara periodik dan mudah. Di kembang. Alexander Downer, Menteri Luar
samping itu, penyempurnaan metode negeri Australia, mengemukakan bahwa
penyajian materi pembelajaran dapat pula jumlah pengguna internet dalam kurun waktu
dilakukan, baik yang didasarkan atas 1998-2000 meningkat dari 1,7 juta menjadi
umpan balik dari peserta didik maupun 9,8 juta orang (Brazil), dari 3,8 juta menjadi
atas hasil penilaian dosen/ instruktur 16,9 juta orang (China), dan dari 3.000
selaku penanggung-jawab atau pembina menjadi 25.000 orang (Uganda) (Downer,
materi pembelajaran itu sendiri. 2001).
Pengetahuan dan keterampilan untuk Selain sikap positif peserta didik dan
pengembangan bahan belajar elektronik tenaga kependidikan, alasan/pertimbangan
ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh lain untuk menggunakan e-Learning, di
dosen/ instruktur yang akan antaranya adalah karena: (a) harga perangkat
mengembangkan bahan belajar elektronik. komputer yang semakin lama semakin relatif
Demikian juga dengan pengelolaan murah (tidak lagi diperlakukan sebagai barang
kegiatan pembelajarannya sen-diri. Harus mewah), (b) peningkatan kemampuan
ada komitmen dari dosen/ instruktur yang perangkat komputer yang mampu mengolah
akan memantau perkembang-an kegiatan data lebih cepat dan kapasitas penyimpanan
belajar peserta didiknya dan sekaligus data yang semakin besar; (c) memperluas
secara teratur memotivasi peserta akses atau jaringan komunikasi, (d)
didiknya. memperpendek jarak dan mempermudah
komunikasi, (e) mempermudah pencarian atau
penelusuran informasi melalui internet.
4. Penyelenggaraan e-Learning Mempersiapkan sumber daya manusia
E-learning tampaknya lebih banyak (SDM) untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan di bidang pengembangan dan
digunakan di dunia bisnis. Dari penelitian
pengelolaan kegiatan pembelajaran elektronik
yang dilaksanakan oleh Diane E. Lewis pada
tahun 2001 (Lewis, 2002) diketahui bahwa menjadi faktor yang sangat menentukan di
sekitar 42% dari 671 perusahaan yang diteliti samping pengadaan fasilitas komputer dan
telah menerapkan program pembelajaran akses internet. Perkembangan yang terjadi
elektronik dan sekitar 12% lainnya berada dewasa ini adalah mudahnya menjumpai
pada tahap persiapan/perencanaan. Di tempat-tempat untuk mengakses internet
samping itu, sekitar 90% kampus perguruan seiring dengan meningkatnya jumlah Warung
tinggi nasional juga mengandalkan berbagai Internet (Warnet), baik milik pemerintah
bentuk pembelajaran elektronik, baik untuk maupun publik.
membelajarkan para mahasiswanya maupun Penyediaan fasilitas internet melalui PT
untuk kepentingan komunikasi antara sesama Pos Indonesia telah masuk ke-116 kota di
seluruh Indonesia (Hardhono, 2002).
dosen. Kemajuan yang demikian ini sangat
ditentukan oleh sikap positif masyarakat pada Keberadaan berbagai perguruan tinggi di
umumnya, pimpinan perusahaan, peserta kabupaten/kota turut mempercepat peningkat-
an jumlah pengguna internet. Demikian juga
Husnul Khatimi, Mengenal E-Learning sebagai Salah Satu... 78

halnya dengan jumlah institusi penyelenggara elektronik juga dituntut aktif dalam diskusi
kegiatan pem-belajaran elektronik, yaitu (McCracken, 2002), misalnya dengan cara:
tercatat sekitar 150 institusi penyelenggara (a) merespons setiap informasi yang
perkuliahan elektronik untuk program sarjana disampaikan peserta didik, (b) menyiapkan
muda dan 200 institusi untuk program sarjana dan menyajikan risalah dan berbagai sumber
(Pethokoukis, 2001). (referensi) lainnya, (c) memberikan
Sejalan dengan perkembangan kemajuan bimbingan dan dorongan kepada peserta didik
teknologi komputer dan internet, Amerika untuk saling berinteraksi, (d) memberikan
Serikat menetapkan satu strategi nasional umpan balik secara individual dan
yang berfokus pada pemanfaatan teknologi berkelanjutan kepada semua peserta didik, (e)
pendidik-DQ \DLWX NKXVXV PHQJHQDL ³DNVHV menggugah/ mendorong peserta didik agar
para siswa dan guru ke internet. Penggunaan tetap aktif belajar dan mengikuti diskusi, serta
broadband access menjadi standar yang baru. (f) membantu peserta didik agar tetap dapat
Sebagai tindak lanjutnya, Concord saling berinteraksi.
&RQVRUWLXP¶V 9LUWXDO +LJK 6FKRRO PHULQWLV Beberapa di antara institusi
penyelenggaraan Virtual High School pada penyelenggara e-learning dapat dikemukakan
tahun 1997. sebagai berikut:
Pada awalnya, Virtual High School Universiti Tun Abdul Razak (UNITAR)
hanya diikuti oleh 28 sekolah. Kemudian, merupakan universitas yang pertama di
berkembang sehingga mencakup 150 sekolah Malaysia maupun di kawasan Asia Tenggara
dengan jumlah siswa lebih 3.000 orang yang yang menyajikan perkuliahan secara
tersebar di 30 negara bagian dan di 5 negara elektronik (e-Learning). Perkuliahan
asing. Sedangkan Virtual High School di elektronik ini mulai diselenggarakan oleh
Ontario, Kanada, memulai kegiatannya pada UNITAR pada tahun 1998 (Alhabshi, 2002).
tahun 1996 dengan 1.000 siswa. Dalam Universitas Terbuka (UT) telah
pengembangannya, telah dijalin kerjasama melaksanakan ujicoba penyelenggaraan
dengan berbagai Dewan Sekolah di Amerika Tutorial Elektronik (Tutel) pada tahun 1999
Utara dan di berbagai negara lainnya (Brown, bagi para mahasiswanya. Alasan
2000). dilakukannya ujicoba tutorial elektronik ini
Dalam penyelenggaraan kegiatan pem- adalah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
belajaran elektronik, guru/dosen/instruktur untuk membantu mereka memecahkan
merupakan faktor yang sangat menentukan kesulitan yang dihadapi selama belajar
dan keterampilannya memotivasi peserta mandiri (Anggoro, 2001).
didik men-jadi hal yang krusial (Gibbon, Universitas Gajah Mada (UGM) telah
2002). Karena itu, guru/dosen/instruktur memulai mempersiapkan kegiatan
haruslah bersikap transparan menyampaikan pembelajaran yang memanfaatkan internet
informasi tentang semua aspek kegiatan untuk program pascasarjana di bidang
pembelajaran sehingga peserta didik dapat pengelolaan rumah sakit dan pengelolaan
belajar secara baik untuk mencapai hasil layanan kesehatan pada tahun 1996
belajar yang baik. Informasi yang (Prabandari dkk., 1998).
dimaksudkan di sini mencakup (a) alokasi
waktu untuk mempelajari materi
(1) Profil dan siswa sasaran kegiatan e-
pembelajaran dan penyelesaian tugas-tugas,
Learning
(b) keterampilan teknologis yang perlu
Kegiatan e-Learning lebih bersifat
dimiliki peserta didik untuk memperlancar
demokratis dibandingkan dengan kegiatan
kegiatan pembelajarannya, dan (c) fasilitas
belajar pada pendidikan konvensional.
dan peralatan yang dibutuhkan dalam
Hal ini disebabkan peserta didik memiliki
kegiatan pembelajaran (Rankin, 2002).
kebebasan dan tidak merasa khawatir atau
Di samping hal-hal tersebut di atas, para
ragu-ragu maupun takut, baik untuk me-
guru/dosen/instruktur dalam pembelajaran
79 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006

ngajukan pertanyaan maupun menyampai- pengalaman belajar melalui media


kan pendapat/tanggapan karena tidak ada elektronik semakin diperkaya ketika
peserta belajar lainnya yang secara fisik peserta didik dapat merasakan bahwa
langsung mengamati dan kemungkinan mereka masing-masing adalah bagian dari
akan memberikan komentar, meremehkan suatu masyarakat peserta didik, yang
atau mencemoohkan pertanyaan maupun berada dalam suatu lingkungan bersama.
pernyataannya (Loftus, 2001). Dengan mengembangkan suatu komunitas
Profil peserta e-Learning adalah seseorang dan hidup di dalamnya, peserta didik
yang (1) mempunyai motivasi belajar menjadi tidak lagi merasakan terisolasi di
mandiri yang tinggi dan memiliki dalam media elektronik. Bahkan, mereka
komitmen untuk belajar secara sungguh- bekerja saling bahu-membahu untuk
sungguh karena tanggung jawab belajar mendukung satu sama lain demi
sepenuhnya berada pada diri peserta keberhasilan kelompok.
belajar itu sendiri, (2) senang belajar dan Lebih jauh dikemukakan bahwa di dalam
melakukan kajian-kajian, gemar membaca kegiatan e-Learning, para guru dan
demi pengembangan diri secara terus- peserta belajar mengungkapkan bahwa
menerus, dan yang menyenangi mereka justru lebih banyak mengenal satu
kebebasan, (3) mengalami kegagalan sama lainnya. Para peserta belajar sendiri
dalam mata pelajaran tertentu di sekolah mengakui bahwa mereka lebih mengenal
konvensional dan mem-butuhkan para gurunya yang membina mereka
penggantinya, atau yang membutuhkan belajar melalui kegiatan e-Learning. Di
materi pelajaran tertentu yang tidak samping itu, para guru e-Learning ini juga
disajikan oleh sekolah konvensional aktif melakukan pembicaraan
setempat maupun yang ingin (komunikasi) dengan orangtua peserta
mempercepat kelulusannya sehingga didik melalui telepon dan email karena
mengambil beberapa mata pelajaran para orangtua ini merupakan mitra kerja
lainnya melalui e-Learning, serta yang dalam kegiatan e-Learning. Demikian
terpaksa tidak dapat meninggalkan rumah juga halnya dengan komunikasi antara
karena berbagai pertimbangan (Tucker, sesama para peserta e-Learning.
2000). Di pihak manapun kita berada, satu hal
yang perlu ditekankan dan dipahami
adalah bahwa e-Learning tidak dapat
(2) Pro dan kontra terhadap e-Learning sepenuhnya menggantikan kegiatan
Pengkritik e-Learning mengatakan bahwa pembelajaran konvensional di kelas
³GL VDPSLQJ GDHUDK MDQJNDXDQ NHJLDWDQ H- (Lewis, 2002). Tetapi, e-Learning dapat
Learning yang terbatas (sesuai dengan menjadi partner atau saling melengkapi
ketersediaan infrastruktur), frekuensi dengan pembelajaran konvensional di
kontak secara langsung antarsesama siswa kelas. e-Learning bahkan menjadi
maupun antara siswa dengan nara sumber komplemen besar terhadap model
sangat minim, demikian juga dengan pembelajaran di kelas atau sebagai alat
peluang siswa yang terbatas untuk yang ampuh untuk program pengayaan.
bersosialisasi (Wildavsky, 2001). Sekalipun diakui bahwa belajar mandiri
Terhadap kritik ini, lingkungan PHUXSDNDQ ³EDVLF WKUXVW´ NHJLDWDQ
pembelajaran elektronik dapat membantu pembelajaran elektronik, namun jenis
PHPEDQJXQ PHQJHPEDQJNDQ ³UDVD kegiatan pembelajaran ini masih
EHUPDV\DUDNDW´ GL NDODQJDQ SHVHUWD GLGLN membutuhkan interaksi yang memadai
sekalipun mereka terpisah jauh satu sama sebagai upaya untuk mempertahankan
lain. kualitasnya (Reddy, 2002).
Concord Consortium (2002) (http://www.
govhs.org) mengemukakan bahwa
Husnul Khatimi, Mengenal E-Learning sebagai Salah Satu... 80

KESIMPULAN DAN SARAN pembelajaran, maupun interaksi peserta didik


dengan dosen/guru/ instruktur, serta interaksi
Pengertian e-Learning atau pembelajaran antara sesama peserta didik untuk men-
elektronik sebagai salah satu alternatif diskusikan materi pembelajaran.
kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui Berdasarkan kondisi yang ada tersebut di
pemanfaatan teknologi komputer dan internet. atas maka sudah selayaknyalah penerapan e-
Seseorang yang tidak dapat mengikuti learning disosialisaikan sebagai salah satu
pendidikan konvensional karena berbagai bentuk pengajaran di Universitas Lambung
faktor penyebab, misalnya harus bekerja (time Mangkurat, khususnya Fakultas Teknik.
constraint), kondisi geografis (geographical
constraints), jarak yang jauh (distance
constraint), kondisi fisik yang tidak DAFTAR PUSTAKA
memungkinkan (physical constraints), daya
tampung sekolah konvensional yang tidak Alhabshi, Syed Othman. ³H-Learning:
memungkinkan (limited available seats), $ 0DOD\VLDQ &DVH 6WXG\´ $ 3DSHU
phobia terhadap sekolah, putus sekolah, atau presented on 26 March 2002, in Kuala
karena memang dididik melalui pendidikan Lumpur.
keluarga di rumah (home schoolers)
$QJJRUR 0RKDPPDG 7RKD ³7XWRULDO
dimungkinkan untuk dapat tetap belajar, yaitu
Elektronik melalui Internet dan Fax
melalui e-Learning.
,QWHUQHW´ GDODP -XUQDO 3HQGLGLNDQ
Penyelenggaraan e-Learning sangat
Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 2, No.
diten-tukan antara lain oleh: (a) sikap positif
1, Maret 2001. Tangerang: Universitas
peserta didik (motivasi yang tinggi untuk
Terbuka.
belajar mandiri), (b) sikap positif tenaga
kependidikan terhadap teknologi komputer Brown, Mary Daniels. 2000. Education
dan internet, (c) ketersediaan fasilitas World: Technology in the Classroom:
komputer dan akses ke internet, (d) adanya Virtual High Schools, Part 1, The
dukungan layanan belajar, dan (e) biaya akses Voices of Experience (sumber dari
ke internet yang terjangkau untuk kepentingan internet 16 September 2005: http://
pembelajaran/pendidikan. www.educationworld.com/a_tech/tech0
Perkembangan di berbagai negara mem- 52.shtml)
perlihatkan bahwa jumlah pengguna internet Concord Consortium. 2002. (sumber dari
terus meningkat; demikian juga halnya internet: http://www.govhs.org/)
dengan jumlah peserta didik yang mengikuti
e- Learning dan institusi penyelenggara e- 'RZOLQJ -DPHV HW DO ³7KH H-Learning
Learning. Fungsi e-Learning dapat sebagai +\SH &\FOH´ LQ H-LearningGuru.com
pelengkap atau tambahan, dan pada kondisi (sumber dari internet: http://www.w-
tertentu bahkan dapat menjadi alternatif lain learningguru.com/articles)
dari pembelajaran konvensional. Peserta didik Downer, Alexander. 2001. The Virtual
yang mengikuti kegiatan pembelajaran Colombo Plan-Bringing the Digital
melalui program e-Learning memiliki Divide. (sumber dari internet: http://
pengakuan yang sama dengan peserta didik www.ausaid.gov.au/)
yang mengikuti kegiatan pem-belajaran
secara konvensional. Feasey, Dave. 2001. E-Learning. Eye-
Peserta didik maupun dosen/guru/ poppingraphics, Inc. (sumber dari
instruktur dapat memperoleh manfaat dari Internet tanggal 20 Agustus 2005:
penyelenggaraan e-Learning. Beberapa di http://eyepopping.manilasites.com/profil
antara manfaat e-Learning adalah fleksibilitas es/)
kegiatan pem-belajaran, baik dalam arti Gibbon, Heather S. 2002. Process for
interaksi peserta didik dengan materi/bahan Motivating Online Learners from
47

81 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006

Recruitment through Degree Comple- Connections with Adult Online


tion. Brenau University. (sumber dari /HDUQHUV´ (sumber dari internet: 16
Internet 20 September 2005). September 2005).
+DUGKRQR $ 3 µ3RWHQVL 7HNQRORJL Reddy, V. Venugopal and Manjulika, S.
Komunikasi dan Informasi dalam 2002. From Face-to-Face to Virtual
Mendukung Penyelenggaraan Pendidik- Tutoring: Exploring the potentials of E-
DQ -DUDN -DXK GL ,QGRQHVLD¶ GDODP -XUQDO learning Support. Indira Gandhi
Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh Vol. National Open University (sumber
3, No. 1 Maret 2002. Tangerang: Pusat Internet, September 2005).
Studi Indonesia, Lembaga Penelitian
SiahaDQ 6XGLUPDQ ³6WXGL 3HQMDMDJDQ
Universitas Terbuka.
tentang Kemungkinan Pemanfaatan
/HZLV 'LDQH ( ³$ 'HSDUWXUH IURP Internet untuk Pembelajaran di SLTA di
Training by the Book, More Companies :LOD\DK -DNDUWD GDQ 6HNLWDUQ\D´ GDODP
Seeing Benefits of E-/HDUQLQJ´ 7KH Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
Boston Globe, Globe Staff (sumber Tahun Ke-8, No. 039, November 2002.
Internet: Jakarta: Badan Penelitian dan
http://bostonworks.boston.com/globe/art Pengembangan-Departemen Pendidikan
icles/052602/elearn.html) Nasional.
/RIWXV 0DUJDUHW %XW :KDW¶V ,W /LNH" Tucker, Bill. 2000. E-learning and Non-Profit
Special Report on E-Learning (sumber Sector, White Paper Discussion of the
Internet: 20 Agustus 2005) Potential of E-Learning to Improve
0F&UDFNHQ +ROO\ ³7KH ,PSRUWDQFH RI Non-Profit management Training,
Learning Communities in Motivating Washington, SmarterOrg, Inc., (sumber
DQG 5HWDLQLQJ 2QOLQH /HDUQHUV´ dari internet: www.smarterorg.com).
University of Illinois at Springfield. Waller, Vaughan and Wilson, Jim. 2001. A
Newsletter of Open and Distance Learning Definition for E-/HDUQLQJ´ LQ
Quality Council, October 2001 (sumber Newsletter of Open and Distance
Learning Quality Control. October
dari internet: 16 September 2005
http://www.odlqc.org.uk/odlqc/n19- 2001. (sumber dari internet: 16
September 2005 http://www.
e.html)
odlqc.org.uk/odlqc/n19-e.html).
Pethokoukis, James M. 2002. E-Learn and
:HEVLWH NXGRV RQ ³:KDW LV H-OHDUQLQJ"´
Earn. (sumber dari Internet: 20 Agustus
(sumber Website: http://www.kudos-
2002.
http://www.usnews.com/edu/elearning/a idd.com/learning_solutions/definition).
rticles/020624elearning.htm :LOGDYVN\ %HQ ³:DQW 0RUH )URP
+LJK 6FKRRO"´ 6SHFLDO 5HSRUW (-
Prabandari, dkk. 1998. Process Evaluation of
Learning 10/15/01, Sumber:
An Internet-based Education on
http://www.usnews/edu/elearning/article
Hospital and Health Service
s).
Management at Gajah Mada University,
Yogyakarta, A Paper presented in the Wulf, K. (1996). Training via the Internet:
4th International Symposium on on Where are We? Training and
Open and Distance Learning. Development 50 No. 5. (sumber dari
Internet: 20 September 2005)
5DQNLQ :DOWHU 3 ³0D[LPDO ,QWHUDFWLRQ
in the Virtual Classroom: Establishing

Anda mungkin juga menyukai