Abstract - E-learning is very potential to make learning process more effective because student chance to
have an interaction with lecturers, classmate, or lecture material is wider. Student can communicates with
lecturer anytime by e-mail. Lecturer does. The communication can be closed one by one, or by public on
billboard. The way of communication can be choiced, synchronus or asynchronus. With e-Learning,
student can learns although he does not present at class physically. Learning process goes by interaction
student and lecture materials that avaiable and can be accessed via internet. The flexibility of learning
activity is happened by used of computer and internet technology. On this case, to join with e-learning,
spesial software does not added for computer used. The main thing is connected to internet
1
) Staf pengajar Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin
73 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006
pelajaran yang disajikan dosen secara pendapat mengenai berbagai hal yang
tatap muka di kelas (slow learners) menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan
diberikan kesempatan untuk memanfaat- pengembangan diri peserta didik. Dosen atau
kan materi pembelajaran elektronik yang instruktur dapat menempatkan bahan-bahan
memang secara khusus dirancang untuk belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan
mereka. Tujuannya agar peserta didik oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam
semakin lebih mudah memahami materi web untuk diakses oleh para peserta didik.
pelajaran yang disajikan dosen di kelas. Sesuai dengan kebutuhan, dosen/instruktur
dapat pula memberikan kesempatan kepada
(3) Substitusi (Pengganti) peserta didik untuk mengakses bahan belajar
Beberapa perguruan tinggi di negara- tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya
negara maju memberikan beberapa dapat diakses oleh peserta didik sekali saja
alternatif model kegiatan pembelajar- dan dalam rentangan waktu tertentu pula
an/perkuliahan kepada para mahasiswa- (Website Kudos, 2002).
nya. Tujuannya agar para mahasiswa Secara lebih rinci, manfaat e-Learning
dapat secara fleksibel mengelola kegiatan dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut
perkuliahannya sesuai dengan waktu dan peserta didik dan dosen:
aktivitas lain sehari-hari maha-siswa. Ada
3 alternatif model kegiatan pem-belajaran (1) Dari Sudut Peserta Didik
yang dapat dipilih peserta didik, yaitu: (1) Dengan kegiatan e-Learning dimungkin-
sepenuhnya secara tatap muka (konven- kan berkembangnya fleksibilitas belajar
sional), (2) sebagian secara tatap muka yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat
dan sebagian lagi melalui internet, atau mengakses bahan-bahan belajar setiap
bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. saat dan berulang-ulang. Peserta didik
Alternatif model pembelajaran mana pun juga dapat berkomunikasi dengan dosen
yang akan dipilih mahasiswa tidak setiap saat. Dengan kondisi yang
menjadi masalah dalam penilaian. Karena demikian ini, peserta didik dapat lebih
ketiga model penyajian materi perkuliah- memantapkan penguasaan-nya terhadap
an mendapatkan pengakuan atau penilaian materi pembelajaran.
yang sama. Jika mahasiswa dapat Manakala fasilitas infrastruktur tidak
menyelesaikan program perkuliahannya hanya tersedia di daerah perkotaan tetapi
dan lulus melalui cara konvensional atau telah menjangkau daerah kecamatan dan
sepenuhnya melalui internet, atau bahkan pedesaan, maka kegiatan e-Learning akan
melalui perpaduan kedua model ini, maka memberikan manfaat (Brown, 2000)
institusi penyelenggara pendidikan akan kepada peserta didik yang (1) belajar di
memberikan pengakuan yang sama. sekolah-sekolah kecil di daerah-daerah
Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai miskin untuk mengikuti mata pelajaran
sangat membantu mahasiswa untuk tertentu yang tidak dapat diberikan oleh
mempercepat penyelesaian perkuliahan- sekolahnya, (2) mengikuti program
nya. pendidikan keluarga di rumah (home
schoolers) untuk mempelajarii materi
pembelajaran yang tidak dapat diajarkan
3. Manfaat e-Learning oleh para orangtuanya, seperti bahasa
E-learning mempermudah interaksi asing dan keterampilan di bidang
antara peserta didik dengan bahan/materi komputer, (3) merasa phobia dengan
pelajaran. Demikian juga interaksi antara sekolah, atau peserta didik yang dirawat
di rumah sakit maupun di rumah, yang
peserta didik dengan dosen/ instruktur
maupun antara sesama peserta didik. Peserta putus sekolah tetapi berminat melanjutkan
didik dapat saling berbagi informasi atau pendidikannya, yang dikeluarkan oleh
sekolah, maupun peserta didik yang
Husnul Khatimi, Mengenal E-Learning sebagai Salah Satu... 76
halnya dengan jumlah institusi penyelenggara elektronik juga dituntut aktif dalam diskusi
kegiatan pem-belajaran elektronik, yaitu (McCracken, 2002), misalnya dengan cara:
tercatat sekitar 150 institusi penyelenggara (a) merespons setiap informasi yang
perkuliahan elektronik untuk program sarjana disampaikan peserta didik, (b) menyiapkan
muda dan 200 institusi untuk program sarjana dan menyajikan risalah dan berbagai sumber
(Pethokoukis, 2001). (referensi) lainnya, (c) memberikan
Sejalan dengan perkembangan kemajuan bimbingan dan dorongan kepada peserta didik
teknologi komputer dan internet, Amerika untuk saling berinteraksi, (d) memberikan
Serikat menetapkan satu strategi nasional umpan balik secara individual dan
yang berfokus pada pemanfaatan teknologi berkelanjutan kepada semua peserta didik, (e)
pendidik-DQ \DLWX NKXVXV PHQJHQDL ³DNVHV menggugah/ mendorong peserta didik agar
para siswa dan guru ke internet. Penggunaan tetap aktif belajar dan mengikuti diskusi, serta
broadband access menjadi standar yang baru. (f) membantu peserta didik agar tetap dapat
Sebagai tindak lanjutnya, Concord saling berinteraksi.
&RQVRUWLXP¶V 9LUWXDO +LJK 6FKRRO PHULQWLV Beberapa di antara institusi
penyelenggaraan Virtual High School pada penyelenggara e-learning dapat dikemukakan
tahun 1997. sebagai berikut:
Pada awalnya, Virtual High School Universiti Tun Abdul Razak (UNITAR)
hanya diikuti oleh 28 sekolah. Kemudian, merupakan universitas yang pertama di
berkembang sehingga mencakup 150 sekolah Malaysia maupun di kawasan Asia Tenggara
dengan jumlah siswa lebih 3.000 orang yang yang menyajikan perkuliahan secara
tersebar di 30 negara bagian dan di 5 negara elektronik (e-Learning). Perkuliahan
asing. Sedangkan Virtual High School di elektronik ini mulai diselenggarakan oleh
Ontario, Kanada, memulai kegiatannya pada UNITAR pada tahun 1998 (Alhabshi, 2002).
tahun 1996 dengan 1.000 siswa. Dalam Universitas Terbuka (UT) telah
pengembangannya, telah dijalin kerjasama melaksanakan ujicoba penyelenggaraan
dengan berbagai Dewan Sekolah di Amerika Tutorial Elektronik (Tutel) pada tahun 1999
Utara dan di berbagai negara lainnya (Brown, bagi para mahasiswanya. Alasan
2000). dilakukannya ujicoba tutorial elektronik ini
Dalam penyelenggaraan kegiatan pem- adalah sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
belajaran elektronik, guru/dosen/instruktur untuk membantu mereka memecahkan
merupakan faktor yang sangat menentukan kesulitan yang dihadapi selama belajar
dan keterampilannya memotivasi peserta mandiri (Anggoro, 2001).
didik men-jadi hal yang krusial (Gibbon, Universitas Gajah Mada (UGM) telah
2002). Karena itu, guru/dosen/instruktur memulai mempersiapkan kegiatan
haruslah bersikap transparan menyampaikan pembelajaran yang memanfaatkan internet
informasi tentang semua aspek kegiatan untuk program pascasarjana di bidang
pembelajaran sehingga peserta didik dapat pengelolaan rumah sakit dan pengelolaan
belajar secara baik untuk mencapai hasil layanan kesehatan pada tahun 1996
belajar yang baik. Informasi yang (Prabandari dkk., 1998).
dimaksudkan di sini mencakup (a) alokasi
waktu untuk mempelajari materi
(1) Profil dan siswa sasaran kegiatan e-
pembelajaran dan penyelesaian tugas-tugas,
Learning
(b) keterampilan teknologis yang perlu
Kegiatan e-Learning lebih bersifat
dimiliki peserta didik untuk memperlancar
demokratis dibandingkan dengan kegiatan
kegiatan pembelajarannya, dan (c) fasilitas
belajar pada pendidikan konvensional.
dan peralatan yang dibutuhkan dalam
Hal ini disebabkan peserta didik memiliki
kegiatan pembelajaran (Rankin, 2002).
kebebasan dan tidak merasa khawatir atau
Di samping hal-hal tersebut di atas, para
ragu-ragu maupun takut, baik untuk me-
guru/dosen/instruktur dalam pembelajaran
79 INFO TEKNIK, Volume 7 No. 2, Desember 2006