Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ALAT UKUR (MISTAR)

Di susun oleh:
Kelompok 1
1. Angki Umaro
2. RiaGustina
3. Nurhidayati
4. Silviyani
5. Sujiman
6. Topan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam fisika terdapat dua jenis besaran fisika yaitu besaran pokok dan besaran
turunan, untuk menghitung besaran-besaran tersebut dibutuhkan alat ukur yang
valid dan benar dengan dibutuhkan cara pengukuran yang benar pula, seringkali
kita mendapatkan kesulitan untuk mengetahui panjang dari suatu benda diantaranya
pita, kayu, panjang tanag dan lain sebagainya, untuk memudahkan untuk
mengetahui panjang dari masing-masing benda tadi kita memerlukan alat ukur
panjang yaitu mistar ataupun meteran, kedua alat ini tepat digunakan untuk
mengukur panjang bukan untuk mengukur besaran yang lain.

Lantas untuk mengetahui lebih dalam tentang mistar dan meteran ini kita
seharusnya mampu menjelaskan definisi dan fungsi dari mistar dan meteran, untuk
menjelaskan prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika, untuk
mengetahui cara pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur, dan menuliskan
hasil pengukuran, Dapat melakukan kalibrasi alat ukur.

Alat ukur merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui nilai dari suatu
besaran, alat ukur tertentu digunakan untuk menghitung besaran tertentu pula,
tidak bisa digunakan secara acak untuk semua alat ukur, terdapat berbagai alat ukur
ada dalam kehidupan sehari-hari kita misalnya mistar dan meteran untuk mengukur
niali panjang, neraca untuk menghitung berat, thermometer digunakan untuk
menghitung suhu dan lain sebagainya

Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda beda dengan


ketidakpastian yang berbeda-beda pula, misalnya untuk mistar ketelitiannya 1mm,
dan ketidakpastiannya 0,5 mm,

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah
1. Bagaimana definisi dan fungsi dari mistar dan meteran
2. Bagaimana prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran fisika
3. Bagaimana cara pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur dan
menuliskan hasilpengukuran
4. Bagaimana cara melakukan kalibrasi alat ukur
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk menjelaskan definisi dan fungsi dari mistar dan
2. Untuk menjelaskan prinsip kerja dan pemanfaatan dalam pembelajaran
fisika
3. Untuk mengetahui cara pengukuran sesuai prosedur, membaca hasil ukur
dan menuliskan hasil pengukuran
4. Untuk dapat melakukan kalibrasi alat ukur.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Fungsi dari mistar dan meteran


Mistar dan meteran merupakan alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran
panjang. Jenis-jenis mistar diantaranya.

1. Penggaris
Penggaris merupakan alat ukur panjang dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus. Alat ukur yang satu ini banyak sekali digunakan secara universal, baik
untuk keperluan pengukuran atau hal lainnya, Pada umumnya, mistar memiliki skala
terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu
sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.
Ada berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga
(biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30 ° -60 °). Dibawah ini
merupakan gambar dari bentuk dan jenis dari penggaris yang sering kita temui:

Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, kayu

Dibawah ini gambar penggaris yang terbuat dari:

a. Plastik
b. Kayu

c. Logam

Penggaris bentuknya sejajar digunakan untuk menggaris baris, tetapi biasanya


penggaris juga berisi garis dikalibrasi untuk mengukur jarak. Unit pengukuran pada
alat ini adalah inch, milimeter, dan centimeter Didalam penggaris terdapat bagian-
bagian yang menunjang penggaris diantaranya
a. Satuan millimeter
b. Satuan inci
c. Satuan centimeter
2. Mistar gulung
Meteran gulung atau Rollmeter merupakan alat ukur panjang yang dapat digulung,
dengan panjang 25 – 50 meter. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter 0,5 mm.
Meteran ini biasanya dibuat dari plastik atau pelat besi tipis
Mistar berbentuk rol adalah alat ukur besaran panjang yang bisa digulung,. fungsi dari
mistar ini berbentuk roll agar dapat memudahkan penggunanya dalam menyimpan
dan membawa mistar ini,dan yang sering menggunakan adalah para tukang bangunan
karena lebih praktis dapat dibawa kemana-manaMeteran ini dipakai oleh tukang
bangunan atau pengukur lebar jalan dan untuk mengukur suatu benda yang sangat
panjang (lebih dari 5 meter).

Bagian-bagian yang terdapat pada meteran sama halnya dengan yang di penggaris
yaitu diantaranya
a. Satuan millimeter
b. Satuan inci
c. Satuan centimeter

3. Mistar pita
Mistar pita adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, hanya
saja bentuknya yang berbentuk pita, fungsi dibuatnya mistar berbentuk pita adalah
agar memudahkan mengukur diameter suatu benda yang ukurannya besar. Mistar
berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit pakaian, untuk mengukur
diameter lingkaran lengan maupun pinggang manusia. Mistar pita ini memiliki
panjang tidak kurang dari 2 m. Bahan yang sering digunakan untuk mistar pita ini
adalah karet dengan warna yang berfariasi
Bagian yang ada didalam mistar pita ini diantaranya adalah
a. Skala centimeter
b. Skala millimeter
c. Skala inci

4. Mistar lipat
Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat atau
sering disebut sebagai mistar lipat. Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada
1851. Mistar lipat ini digunakan oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti
itu jarang ditemukan karena sudah ada mistar rol yang lebih praktis.mistar ini
memiliki fungsi mengukur panjang suatu benda, sama seperti fungsi mistar pada
umumnya.
Bahan dari mistar lipat ada yang terbuat dari kayu dan ada pula yang terbuat dari
logam, untuk mistar yang terbuat dari kayu tentu saja cepat rusak jika dibandingkan
dengan mistar rol yang terbuat dari logam (aluminium). Dibawah ini terdapat gambar
mengenai mistar lipat kayu dan logam.

Gambar mistar lipat dari logam


Gambar mistar lipat dari kayu
Gambar mistar lipat dari plastik

Prinsip kerja pada mistar


Mistar atau penggaris pada umumnya memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm sama
dengan jarak antara dua goresan terdekat. Oleh karena itu, banyak yang menuliskan
ketidakpastian (Δx) pada penggaris dengan ½ skala terkecilnya. Cara penggunaan
mistar adalah sebagai berikut:
a. Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur.
b. Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan
ujung lain benda.
c. Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu
skala millimeter pada mistar. Oleh karena itu laporan pengukuran adalah nilai terbaca
± ketidakpastian pengukuran (x ± Δx).
Pemanfaatan mistar maupun meteran pada pembelajaran fisika adalah menunjang
dalam melakukan pengukuran baik pada pembelajaran sehari-hari ataupun pada saat
praktikum di lab fisiska, mistar dan meteran memudahkan kita saat mengukur panjang
suatu benda, lebar suatu benda atau bahkan memudahkan kita saat mencari luas suatu
benda atupun volume suatu benda ataupun dan dalam hal yang lain, selain itu
pengajarpun dimudahkan dengan adanya mistar dan meteran, dan siswapun merasa
terbantu juga

B. Pengukuran Sesuai Prosedur, Membaca Hasil Ukur dan Menuliskan Hasil


Pengukuran
Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan
paralaks. Dibawah ini terlihat bagaimana posisi mata kita saat membaca skala.

Ketelitian hasil pengukuran ditentukan oleh beberapa hal diantaranya yaitu: kondisi
alat ukur, cara penggunaan dan pembacan skala alat ukur, serta kondisi lingkungan
tempat pengukuran dilangsungkan. Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang tepat
dapat dilakukan langkah-langkah menghindari kesalahan dalam pengukuran.
Langkah-langkah itu diantaranya adalah sebagai berikut:
 Memilih alat ukur yang lebih peka
Misalnya untuk mendapatkan hasil pengukuran panjang lingkar lengan,
hendaknya kita menggunakan mistar pita, bukan malah menggunakan
penggaris ataupun rollmeter
 Melakukan kalibrasi terhadap alat ukur sebelum digunakan
Kalibrasi biasa digunakan pada badan meteorology dan geofisika. Misalnya
untuk timbangan yang sudah cukup lama digunakan, perlu dilakukan
kalibrasi. Kalibrasi adalah peneraan kembali nilai-nilai skala pada alat ukur.
Proses kalibrasi dapat juga dilakukan dalam lingkup yang kecil yaitu pada
pengambilan data eksperimen di laboratorium. Sering sekali alat ukur yang
digunakan memiliki perbedaan. Misalnya pada penggaris, kadang kita temui
penggaris yang panjangnya berbeda, nilai panjang 1 cm ataupun 1 mm dari
penggaris satu dengan yang lain kadang mengalami perbedaan, hal ini perlu
kita lakukan kalibrasi agar panjangnya sama.
 Melakukan pengamatan dengan posisi yang tepat
Lingkungan tempat pengukuran dapat mempengaruhi hasil pembacaan.
Misalnya banyaknya cahaya yang masuk. Gunakan cahaya yang cukup untuk
pengukuran. Setelah lingkungannya mendukung maka untuk membaca skala
pengukuran perlu posisi yang tepat. Posisi pembacaan yang tepat adalah pada
arah yang lurus pada bacaan skala.
 Menentukan angka taksiran yang tepat.
Angka taksiran adalah angka yang kita taksir atau kita kira-kirakan,dan yang
harus ditentukan dengan tepat. Angka taksiran biasanya ditentukan dengan
mengambil besar nilai disekitar nilai setengah dari skala terkecil alat ukur
yang digunakan.

Fenomena yang ada banyak siswa yang melakukan pengukuran dengan


mistar/penggaris tidak dimulai dari skala nol (nol) melainkan dari ujung
penggaris yang tidak ada skalanya dan bahkan ada yang memulai dari skala
1.

Berikut langkah-langkah sekaligus contoh dalam melakukan melakukan


pengukuran panjang, pembacaan, dan penulisan hasil dengan menggunkan
mistar/meteran dengan bena.

Gambar Mistar dan benda yang diukur (warna biru)


1. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat
gambar).
2. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu
ujung benda tepat berada di angka nol (0)
3. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang
di titik nol mistar).
4. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar
tersebut akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca
adalah 2 cm
5. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut
dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda
tersebut berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5
cm
6. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm.
Dengan demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.

Contoh yang lainnya, perhatikan gambar berikut, menunjukkan


pengukuran Panjang sebuah batang menggunakan alat ukur penggaris
atau mistar berskala cm

Satu ujung batang ditempatkan pada nilai skala 0 pada mistar, dan ujung
yang lain menunjuk pada suatu nilai yang merupakan nilai panjang
batang tersebut. Pada gambar terlihat bahwa panjang batang bernilai
diantara 3,4cm dan 3,5cm. Kita dapat memperkirakan bahwa panjang
batang adalah 3,45cm sesuai hasil pembacaan skala. Angka penting hasil
pengukuran tersebut adalah 3,45. Angka pastinya adalah 3,4 dan angka
taksirannya adalah 5. Artinya kita dapat menjamin bahwa panjang batang
pasti bernilai 3,4cm, sedangkan angka 0,05cm hanya merupakan
perkiraan yang nilainya mungkin antara 0,01cm sampai 0,09cm.

C. Kalibrasi pada mistar


Kalibrasi dalah adalah menetukan kebenarankonvensional penunjukan alat melalui
cara perbandingan dengan standar ukuran yang terlusur kestandar
Nasional/Internasional. Kalibrasi bisa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional bahan-bahan
acuan tersertifikat serta mengikuti petunjuk didalam ISO/IEC. Bisa kata lain,
kalibrasi dalah kegiatan yang membentuk hubungan antara niali yang ditunjukkan
oleh instrumen ukur/system pengukuran atau nilai diwakili oleh bahan ukur, dengan
nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu.

Kalibrasi yang ada pada mistar


Misalnya pada penggaris, kadang kita temui penggaris yang panjangnya berbeda,
nilai panjang 1 cm ataupun 1 mm dari penggaris satu dengan yang lain kadang
mengalami perbedaan, hal ini perlu kita lakukan kalibrasi agar panjangnya sama.

Manfaat kalibrasi antara lain


1. Mendukung system mutu yang diterapkan diberbagai industri pada peralatan
laboratorium dan produksi yang dimiliki
2. Mengetahui seberapa jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga yang
benar dengan harga yangditunjukkan oleh alat ukur
3. Menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar teta[ sesuai dengan
spesifikasi

CARA PERAWATAN

Adapun cara perawatan mistar diantaranya

1. Pada saat membeli mistar hendaklah plastik pembungkusnya ataupun wadahnya tidak
dibuang, karena wadah ini dapat berfungsi sebagai tempat mistar setelah digunakan,
agar mistar tetap dalam keadaan bersih
2. Menggunakan mistar dengan baik dan benar, mistar tidak digunakan untuk melakukan
hal lain kecuali dalam pengukuran suatu benda
3. Sebelum dan sesudah menggunakan, mistar bersihkan mistar
4. Menjaga mistar agar tidak tergores ataupun patah
5. Menaruhnya dalam tempat yang aman
BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada makalah ini adalah

1. Mistar termasuk alat ukur panjang dengan ketelitian 0,1 cm dengan ketidakpastian
0,05 cm
2. macam-macam mistar terdiri dari penggaris, mistar gulung, mistar pita, mistar lipat
3. prinsip kerja mistar dengan cara mengimmpitkan skala nol pada mistar dengan salah
satu ujung benda yang akan diukur, melihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca
skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda
4. cara membaca mistar dengan cara melihat angka pasti ditambah dengan angka
taksiran
5. terdapat cara perawatan mistar diantaranya Sebelum dan sesudah menggunakan,
mistar bersihkan mistar dan Menggunakan mistar dengan baik dan benar, mistar tidak
dig
6. gunakan untuk melakukan hal lain kecuali dalam pengukuran suatu benda
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Sri., Damari, Ari. 2009. Fisika untuk SMA dan MA kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

http://www.anneahira.com/macam-macam-alat-ukur.htm

http://mafia.mafiaol.com/2012/12/definisi-dan-jenis-mistar-sebagai-alat.html

http://r16---snaigllnee.googlevideo.com/videoplayback?ratebypass

http://r1---sn-snaigllnzy.googlevideo.com/videoplayback?sver

http://lansida.blogspot.com/2010/09/sistem-kalibrasi.html

Anda mungkin juga menyukai