b. Jangka Sorong
Jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur
panjang suatu benda, garis tengah bagian luar
tabung, diameter bola, garis tengah bagian
dalam tabung, dan dalamnya tabung. Jangka
sorong mempunyai nonius, yaitu skala yang
mempunyai panjang 9 mm dan dibagi atas 10
bagian yang sama. Perbedaan satu bagian skala
nonius dengan satu skala utama adalah 0,1
mm, sehingga tingkat ketelitian jangka sorong
adalah sebesar 0,1 mm. Ada dua bagian penting
yang terdapat pada jangka sorong yaitu rahang tetap yang memiliki skala utama dan rahang sorong
(dapat digeser-geser) yang memiliki skala nonius.
c. Mikrometer Skrup
Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika
selubung luar dengan skala 50 diputar satu
kali maka rahang geser dan selubung akan
bergerak maju atau mundur. Jarak maju
mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50
menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm
Alat ukur
1. Kesalahan kasar
Kesalahan ini terjadi karena :
Kurang hati-hati/ gegabah
Kurang pengalaman / kurang perhatian
Kesalahan ini tidak boleh terjadi, apabila diketahui ada kesalahan maka dianjurkan untuk mengulang
keseluruhan atau sebagian.
Contoh :
– Salah baca
– Salah mencatat
– Salah dengar
Untuk menghindari kesalahan ini :
– Pengukuran lebih dari satu kali
– Pengukuran dengan model dan teknik tertentu
- Pengukuran dilakukan dengan 2 orang atau lebih.
2. Kesalahan sistematik
Umumnya kesalahan sistematik disebabkan oleh alat-alat ukur sendiri (panjang pita, pembagian skala,
pembagian lingkaran theodolit) atau cara pengukuran yang tidak benar.