Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI II

“NERACA OHAUS”

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. Fransisca Kirik
2. Felani Saidina
3. Fitrah Pala
4. Helga Febrianti
5. Harmila
6. Ildah Ramsiarti Rambli
7. Intan Komalasari
8. Ivana Rini
9. Jalil Hidayat
10. Kadek Dwi Febrianti
11. La Kariadin
12. Meilany Devista Kondo

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


2018

I. HARI/TNGGAL : Kamis, 02 Agustus 2018.

II. JUDUL : Pengenalan Alat Neraca Ohaus.

III. TUJUAN PRAKTIKUM : Untuk mengetahui, mengenal dan memahami


Neraca Ohaus.
IV. PRINSIP KERJA :

Membanding massa benda yang akan dikur dengan anak timbangan. Anak
timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran
neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang
lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauh atau mendekati poros neraca .
Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak
timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan setimbang.

V. DASAR TEORI

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya


terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas
pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua
benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan
konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micro meter,jangka
sorong,dial indikator,viler gauge dll.

Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan
SI-nya adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi
benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N).
Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.

Neraca Ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.
Neraca Ohauss ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam
praktek laboratorium. Kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan
neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.

a. Skala dalam Neraca Ohaus

Banyaknya skala dalam neraca bergantung pada neraca lengan yang


digunakan. Setiap neraca mempunyai skala yang berbeda-beda, tergantung dengan
lengan yang digunakannya. Ketelitian neraca merupakan skala terkecil yang
terdapat dalam neraca yang digunakan disaat pengukuran. Misalnya pada neraca
Ohauss dengan tiga lengan dan batas pengukuran 310 gram mempunyai ketelitian
0,01 gram. Hal ini erat kaitannya ketika hendak menentukan besarnya
ketidakpastian dalam pengukuran. Berdasarkan referensi bahwa ketidakpastian
adalah ½ dari ketelitian alat. Secara matematis dapat ditulis:

Ketidakpastian = ½ x skala terkecil

Misalnya untuk neraca dengan tiga lengan dan batas ukur 310 gram mempunyai
skala terkecil 0,1 gram, sehingga diperoleh ketidakpaastian ½ × 0,1 = 0,05

b. Jenis jenis Neraca Ohaus

Neraca Ohaus terbagi menjadi dua macam, di antaranya:

1. Neraca Ohaus dua lengan

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di
putar. Gambar (1.10) merupakan neraca Ohaus dua lengan. Neraca ini memiliki
dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0,
10, 20, ..., 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100,
200, ..., 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala
nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g.
Gambar Neraca Ohaus dua lengan

Neraca Ohaus dua lengan terdiri darri beberapa komponen, di antaranya:

1. Lengan depan 6. Kait

2. Lengan belakang 7. Skala

3. System magnetic 8. Lekuk

4. Penggeser anak timbangan 9. Wadah

5. Venier 10. Alas

2. Neraca Ohaus tiga lengan

Neraca Ohaus tiga lengan adalah nilai skalanya dari yang besar sampai
ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai
berikut:

a. Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0,
1, 2, 3, 4,…..10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1
gr.jadi skala terkecil 0,1 gram

b. Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr,
dengan skala dari 0,100, 200, ………500gr.
c. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram,
dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.

(Gambar Neraca Ohaus 3 Lengan)

3. Neraca Ohaus Empat Lengan

(Gambar Neraca Ohaus 4 Lengan)


Komponen Neraca Ohaus :

1) Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan


diukur.

2) Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika


neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.

3) Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan
untuk neraca ohauss 4 lengan terdapat empat lengan.

4) Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat


digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.

5) Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik


kesetimbangan.
c. kalibrasi

Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem
pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan
terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025
memerlukan sistem kalibrasi yang efektif. Kalibrasi diperlukan untuk:

a. Perangkat baru dan Ketika hasil observasi dipertanyakan

b. Suatu perangkat setiap waktu tertentu

c. Suatu perangkat setiap waktu penggunaan tertentu (jam operasi)

d. Ketika suatu perangkat mengalami tumbukan atau getaran yang


berpotensi mengubah kalibrasi

Kalibrasi, pada umumnya, merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran


atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari
standar yang digunakan dalam akurasi tertentu. Adapun teknik pengkalibrasian
pada neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca
ohauss sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis
kesetimbanagn , namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak
tepat pada angka nol di masing-masing lengan.

d. Cara pengukuran massa benda dengan neraca Ohaus

Ada beberapa langkah di dalam melakukan pengukuran dengan menggunakan


neraca ohaus, antara lain:

1) Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk


menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas
piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar;
2) Meletakkan benda yang akan diukur massanya dan Menggeser skalanya
dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika
panahnya sudah berada di titik setimbang 0.

3) Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil
pengukurannya.

VI. PROSEDUR KERJA

Cara pakai neraca ohaus dua lengan:

1. Lakukan kalibrasi.

2. Taruh benda pada piringan neraca lalu geser skalanya dimulai dari yang
skala besar baru gunakan skala yang kecil.

3. Baca posisi anting ;pada lengan belakang


4. Baca posisi anting pada lengan depan sebelum ujung lengan depan tepat
pada setimbang (masih di atas tanda setimbang)
5. Baca skala utama setelah diputar ke kanan sebelum ujung lengan depan
dengan tepat pada posisi setimbang (masih di atas tanda setimbang),
6. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, massa benda bisa dibaca.

7. Baca skala nonius yang berimpitan dengan salah satu garis skala utama

contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan skala
kecil 0.56.berarti massa yang terukur adalah 125.56 g.

Cara pakai neraca ohaus tiga lengan:

1. Baca posisi anting pada lengan belakang.

2. Baca posisi anting pada lengan tengah.


3. Baca posisi anting pada lengan depan.

4. Posisi angka di sebelah kiri anting penunjuk skala.

5. Posisi anting penunjuk skala pada skala ke-6.

Cara menggunakannya hampir sama seperti No.1, hanya berbeda cara


membaca skala 0/100. Misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan
puluhannya (100+20). Lalu putar skala satuannya (dalam 1 skala satuannya,
dibagi lagi 10 skala), lihat skala yang terlewatkan dari angka nol (misal 5.6 g).
Langkah terakhir yaitu memutar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1).
Disini cara membacanya hampir sama dengan menggunakan jangka sorong. Lihat
skala nonius (0-0.1) yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10). misalnya yang
sejajar adalah di 0.06. Terakhir dijumlahkan 100+20+5.6+0.06=125.66 g.

Jadi massa benda tersebut adalah:

Massa = xo ± ketidakpastian

= 125,66 gram ± 0,05 gram

Sehingga massa benda tersebut berkisar antara 125,61 gram sampai 125,71 gram.

Pembacaan dan penulisan hasil pengukuran dari neraca Ohaus

Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan Neraca dapat dilakukan


dengan langkah sebagai berikut :

1. Bacalah Skala yang ditunjukkan oleh anting (pemberat) pada masing-


masing lengan neraca.

2. Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan :

3. Hasil Pengukuran (xo) = Penjumlahan dari masing-masing Lengan


Misalnya pada neraca Ohauss III lengan berarti hasilnya= LenganI + Lengan
II +Lengan III. Seperti halnya pada alat ukur panjang, hasil pengukuran
menggunakan neraca dapat anda laporkan sebagai :

Massa M = xo ± ketidakpastian

Pengontrolan Timbangan

Timbangan dikontrol dengan menggunakan anak timbangan yang sudah


terpasang atau dengan dua anak timbangan eksternal, misal 10 gr dan 100 gr.
Penyimpangan berat dicatat pada lembar/kartu kontrol, dimana pada lembar
tersebut tercantum pula berapa kali timbangan harus dicek. Jika timbangan tidak
dapat digunakan sama sekali maka timbangan harus diperbaiki oleh suatu agen
(supplier).

Penanganan Timbangan

Kedudukan timbangan harus diatur dengan sekrup dan harus tepat horizontal
dengan “Spirit level (waterpass) sewaktu-waktu timbangan bergerak, oleh karena
itu, harus dicek lagi. Jika menggunakan timbangan elektronik, harus menunggu 30
menit untuk mengatur temperatur. Jika menggunakan timbangan yang sangat
sensitif, anda hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

Timbangan harus terhindar dari gerakan (angin) sebelum menimbang angka “nol”
harus dicek dan jika perlu lakukan koreksi.

Setiap orang yang menggunakan timbangan harus merawatnya, sehingga


timbangan tetap bersih dan terawat dengan baik. Jika tidak, sipemakai harus
melaporkan kepada manajer lab. timbangan harus dikunci jika anda meninggalkan
ruang kerja.
Membersihkan Timbangan

Kebersihan timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan
menimbang harus dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas
(tissue) dan membersihkan timbangan secara keseluruhan timbangan harus
dimatikan, kemudian piringan (pan) timbangan dapat diangkat dan seluruh
timbangan dapat dibersihkan dengan menggunakan pembersih seperti deterjen
yang lunak, campurkan air dan etanol/alkohol. Sesudah dibersihkan timbangan
dihidupkan dan setelah dipanaskan, cek kembali dengan menggunakan anak
timbangan.
VII. KESIMPULAN

Kesimpulan dari pratikum yang berjudul Alat ukur Besaran massa neraca
Ohaus adalah sebagai berikut:

1. Fungsi neraca Ohaus sebagai alat untuk mengukur massa benda dan
prinsip neraca Ohaus adalah sekedar membanding massa benda yang
akan dikur dengan anak timbangan atau prinsip kerja tuas;

2. Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur


sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan
membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional
maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi. Cara
melakukan kalibrasi pada alat ukur besaran massa seperti neraca Ohaus
adalah dengan cara memutar skrup yang berada disamping atas piringan
neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar;

3. Cara membaca hasil pengukuran dari neraca Ohaus adalah Neraca dua
lengan: Baca posisi anting ;pada lengan belakang, Baca posisi anting
pada lengan depan sebelum ujung lengan depan tepat pada setimbang
(masih di atas tanda setimbang),Baca skala utama setelah diputar ke
kanan sebelum ujung lengan depan dengan tepat pada posisi setimbang
(masih di atas tanda setimbang), Baca skala nonius yang berimpitan
dengan salah satu garis skala utama, Neraca tiga lengan: Baca posisi
anting pada lengan belakang Baca posisi anting pada lengan tengahBaca
posisi anting pada lengan;

4. Menulis hasil pengukuran dengan neraca ohaus dua lengan adalah


sebagai berikut: jumlahdari nilai posisi anting lengan belakang dan
lengan depan, skala utama dan skala nonius. Sedangkan menulis hasil
pengukuran dengan neraca ohaus tiga lengan adalah jumlah dari nilai
anting pada lengan belakang, anting pada lengan tengah, anting pada
lengan.
DAFTAR PUSTAKA

http://books.google.co.id/books

http://fisikagasing.blogspot.com/

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080727010947AAZ8rAg

http://www.anselm.edu/homepage/jpitocch/genbio/slidesother/diffusosmolab.html

http://www.mustofaabihamid.blogspot.com

http://www./ prog3.com

Anda mungkin juga menyukai