Anda di halaman 1dari 18

Neraca, Stopwatch, Thermometer, Barometer, dan Areometer

I. Neraca Pegas

Neraca pegas adalah sebuah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai
alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya (primerateknik.com). Neraca
pegas dilengkapi dengan dua jenis skla, yaitu skala satuan besaran massa [kilogram]
dan skla satuan besaran gaya [newton]. hal ini berarti, neraca pegas dapat dipakai
untuk mengukur massa dan berat benda. Neraca pegas (seperti timbangan badan)
mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa (label angkanya
sudah dibagi gravitasi). Dapat ditulis melalui persamaan matematis suatu neraca
pegas sebagai berkut:

k.X = m.g

dengan

= konstanta pegas

= defleksi

= massa

= gravitasi

(id.wikipedia.org)

Neraca pegas berfungsi untuk timbangan sederhana yang menggunakan pegas


sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas
mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya,
Cara menggunakan neraca pegas
 Letakkan / gantung neraca pegas pada tempat yang datar dan tidak mudah
goyang
 Benda yang akan diukur massanya, digantung pada pengait neraca.

1 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


 Tunggu sampai neraca dalam keadaan tenang
 Amati skala yang ditunjuk oleh neraca pegas
 Skala yang ditunjukan oleh penunjuk neraca, sama dangan nilai massa benda
yang diukur.

Pegas pada neraca pegas terbuat dari baja pegas dan penggantung terbuat dari
stainless steel, tabung terbuat dari polycarbonate bening. Pada saat diam tanpa beban
penunjuk posisi 0, setelah dibebani harus kembali ke posisi 0. Kelebihan menimbang
beban dengan neraca pegas yaitudalam sekali menimbang benda dapat diketahui
massa dan berat benda sekaligus.

Neraca pegas dilengakapi oleh beberapa komponen. Adapun bagian-bagian dari


dinamometer (neraca pegas) adalah sebagai berikut:

 Gantungan sebagai tempat untuk memegang dinamometer tersebut agar


tidak mengganggu proses   pengukuran.

 Penunjuk skala berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran)

 Pegas, pegas merupakan bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang


sangat vital.

 Skala adalah harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang


menunjukkan hasil pengukuran

 Pengait sebagai tempat dimana benda diletakkan.

  Alat ukur sering kali mengalami pergerseran titik nol atau skala yang
ditunjukan tidak sesuai dengan standar yang ada, sehingga perlu dilakukan kalibrasi.
Kalibrasi adalah proses dalam membandingkan suatu acuan lokal kepada standar
yang berlaku untuk memastikan ketelitian suatu alat ukur atau menyetandarkan
keadaan ukur sebelum digunakan agar hasil pengukuran akurat, dan mendekati nilai

2 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


benar. Adapun cara pengkalibrasi dinamometer adalah dengan cara memutar sekrup
yang ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala
menunjukan pada skala nol.

Setiap pengukuran langsung hasil dari pengukurannya dapat dibaca secara


langsung melalui alat ukur bersangkutan hal tersebut juga terjadi pada neraca pegas.
Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan alat ukur mistar
yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai
skala terkecil  pada dinamometer berbeda-beda, namun biasanya yang sering
digunakan di laboratorium adalah 0,1 N. (hidayatullahahmad,2013)

II. Neraca Ohaus (Neraca Lengan)

Neraca ohaus ditemukan oleh gustav ohaus, seorang ilmuawan asal New
Jersey, Amerika Serikat. Ilmuan kelahiran  30 Agustur 1888 ini memperkenalkan
Ohaus Harvard Trip Balance pada tahun 1912 yang kemudian dikenal dengan nama
neraca Ohaus. Neraca ini mempunyai fungsi khusus untuk menimbang barang yang
terbuat dari logam dengan ketelitian mencapai 0,01 gram. Tentu saja berat logam
yang dapat diukur dengan alat ini adalah logam dengan massa yang cukup kecil. Jadi
neraca ohaus adalah salah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa
dengan massa yang cukup kecil.

Neraca ohaus dapat berfungsi dengan baik apabila di lengkapi dengan bagian-
bagian berikut ini:

 Cawan beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan diukur.
 Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika neraca
tidak dapat digunakan untuk mengukur.
 Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan untuk
neraca ohauss 4  lengan terdapat empat lengan.

3 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


 Pemberat (anting) yang diletakkan pada masing-masing lengan yang dapat
digeser-geser dan sebagai penunjuk hasil pengukuran.
 Titik 0 atau garis kesetimbangan, yang digunakan untuk menentukan titik
kesetimbangan.

Neraca ohaus atau yang disebut dengan neraca logam ini terdiri dua jenis neraca
ohaus yaitu:

1. Neraca Ohaus Dua Lengan

Neraca ohaus dua lengan ini sering dijumpai di toko-toko emas atau
pengerajin emas. Bentuknya seperti lambang dewi keadilan atau logo kemenkumham.
Ada dua lengan dengan wadah kecil dari logam untuk menimbang. Lengan satu
digunakan untuk meletakkan benda/logam yang akan ditimbang, lengan dua untuk
meletakkan bobot timbangan. Jadi neraca ini masih memerlukan pemberat untuk
ukuran timbangannya. Cara menggunakan neraca ohaus dua lengan sama seperti
menggunakan timbangan biasa. Yang perlu diperhatikan adalah memastikan bahwa
timbangan dalam posisi seimbang sebelum dilakuan pengukura massa, yaitu melalui
langkah berikut:

 Kalibrasikan alat timbang (neraca pegas)

4 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


 Letakkan benda yang akan di timbang dineraca sama lengan sebelah
kanan hadapan penimbang
 Letakkan alat timbangan yang digunakan sebagai pembandingan di
neraca sama lengan sebelah kiri hadapan penimbang
 Perhatikan keseimbangannya sehingga jarum penunjuk berada
ditengah-tengah
 Angka yang ditunjukan oleh neraca sama lengan dan alat tibangnya
merupakan jumlah massa benda tersebut. (www.anneahira.com)

2. Neraca Ohaus Tiga Lengan

Neraca ohaous tiga lengan mempunyai tiga lengan dan satu cawan tempat
benda. Neraca yang dalam bahasa inggris disebut ohaus triipel beam ini mempunyai
bagian-bagian sebagai :

1. Lengan Depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2,
3, …,.. 10 gram. Masing-masing skala bernilai 1 gram.

2. Lengan Tengah, tiap skala dalam lengan ini bernilai 10 gram.

5 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


3. Lengan Belakang, sama seperti lengan depan dan tengah tetapi dengan nilai
tiap skalanya 100 gram dari 100 gram hingga 500 gram (setengah kilo)

Kesalahan dalam pengukuran sering terjadi karena kurang tepatnya cara


menggunakan alat ukur bersangkutan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka
perlu dipahami cara menggunakan alat ukur. Adapun cara menggunakan neraca ohaus
tiga lengan adalah sebagai berikut:

 kalibrasi neraca tiga lengan dengan cara memutar sekrup yang berada
disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada
neraca sejajar
 lepas pengunci kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah.
 Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan belakang ke
lengan depan.
 Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut. (rumushitung.com)

Gambar ilustrasi cara memakai neraca ohaus

Sebagai contoh seorang mahasiswa melakukan pratikum menggunakan neraca


ohaus tiga lengan dengan cara menimbang sebuah gantungan kunci dengan neraca
ohaus dan skala yang terbaca dalam lengan-lengannya seperti gambar diatas.

Anting lengan depan                     = 5,8 gram


Anting lengan tengah                     = 40,0 gram

6 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


Anting lengan belakang                 = 300 gram
—————————————————– +

Jadi total berat gantungan kunci tersebut = 345,8 gram

III. Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam kegiatan. Pada stopwatch analog kita hanya perlu menekan tombol
start/stop tersebut maka jarum penunjuk detik dan jarum penunjuk menit menunjuk
ke angka nol. Stopwatch digital hampir sama dengan stopwatch analog. Setelah
menekan tombol kalibrasi maka angka pada layar/ monitor akan menunjukkan angka
nol.
Jenis – Jenis Stopwatch:
Stopwatch Analog
Stopwatch analog berfungsi sebagai alat untuk mengukur lamanya waktu yang
diperlukan dalam suatu kegiatan. Stopwatch analog mempunyai penunjuk seperti
jarum jam dan mempunyai dua buah tombol yaitu tombol start/stop dan tombol
kalibrasi . Perhitungan waktu  pada stopwatch analog ini berdasarkan gerakan
mekanik. Sistem yang mekanik sangat sulit diubah, (ditambah atau dikurang) karena
peletakan komponen -komponennya memerlukan presisi yang sangat tinggi.
Ketelitian stopwatch analog dapat di ketahui dengan membandingkan antara skala
utama satu putaran penuh dengan jumlah skala noniusnya dalam satu putaran penuh.
           Bagian-Bagian Stopwatch Analog :
1.      Tombol start / stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.
2.      Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
3.      Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik
4.      Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit
5.      Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari
angka 1 samapai 60 dalam satuan detik

7 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


6.      Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari
5 sampai 30 dalam satuan menit.
Adapun prosedur penggunaan stopwatch analog adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan stopwatch yang akan digunakan untuk mengukur.


2. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau terkalibrasi.
3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran waktu, maka jarum besar
pada lingkaran besar akan berjalan.
4. Satu putaran penuh jarum besar pada lingkaran detik sama dengan 60 detik.
Jadi satu kali putaran penuh jarum besar sama dengan satu menit. Apabila
jarum besar sudah berputar satu kali putaran penuh, maka jarum kecil akan
berada pada angka satu pada lingkaran kecil.
5. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran waktu.
6. Membaca hasil pengukuran. Dengan cara melihat jarum penunjuk menit dan
setelah itu melihat jarum penunjuk detik kemudian menjumlahkannya
7. Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol start/stop 1 kali dan
jarum akan kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.

Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan
layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran,  seperti jam digital dimana
berhitungan waktu berdasarkan perhitungan elektronik. Stopwatch Digital Otomatis
Peka Cahaya dapat dibuat dengan menggunakan sensor cahaya sebagai saklar
elektronik untuk menentukan awal dan akhir pencatatan rangkaian pencacah digital
dengan ketelitian 0,0001 sekon atau 0,1 ms.
Adapun bagian-bagian dan dari stopwatch digital adalah sebagai berikut :
1. L.C.D
2. 4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik

8 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


    ("S") 
3. Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan 
    menghitung mundur
4. Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol 
5. Timer ini juga dapat berfungsi sebagai  memory recall 
6. Masing-masing tombol untuk setting menit dan detik 
Adapun prosedur penggunaan stopwatch digital adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan stopwatch yang digunakan untuk mengukur.
2. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan terkalibrasi.
3. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran, maka waktu berjalan seperti
yang ditunjukkan angka pada stopwatch digital.
4. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.
5. Membaca hasil pengukuran. Hasil pengukuran ditunjukan langsung oleh layar
stopwatch
6. Unuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol reset dan jarum akan
kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.

IV. TERMOMETER

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun


perubahan suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang
berarti panas dan meter yang berarti untuk mengukur. Adapun jenis-jenis
thermometer adalah sebagai berikut. Agar hasil yang ditunjukan oleh thermometer
bernilai akurat, maka perlu dikalibrasikan dengan thermometer standart internasional.

1. TERMOMETER DIGITAL

9 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


Cara Menggunakan :Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel
sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana
termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya
ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip
kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan
temperatur. Karakteristik thermometer digital:
Skala Suhu              : 32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF 
Kelebihan                : . Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor
suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian
elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.
Kekurangan             : harganya mahal

2. Termometer Six-Bellani

 digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat


Cara Menggunakan : ketika suhu udara turun,alkohol di ruang A (tengah) [lihat
gambar 2] menyusut sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja
untuk  menunjukkan angka minimum.Sebaliknya jika suhu udara naik,alkohol
diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun,sedangkan raksa di ruang C

10 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk
mengembalikan keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.
Skala Suhu             :-20°C sampai dengan 50°C
Jenis Zat Muai       : Alkohol dan Raksa
Kelebihan              : dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun
melekat pada raksa

3. Termometer Ruang

 thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu suatu


ruangan

Cara Menggunakan  : untuk mengukur suhu suatu ruangan,biasanya thermometer


ini di gabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan
dinding,dan lain sebagainya
Skala Suhu              : -50℃ sampai dengan 50℃
Jenis Zat Muai        : menggunakan zat muai logam(sebagian raksa)
Kelebihan               : merupakan termometer maksimum
- ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu

4. Termometer Klinis

11 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


-Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.
Cara menggunakan : Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah
menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan
sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di
bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit. Setelah itu,ambil
thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer. Skala yang ditunjukkan
termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu. Karakteristiknya:
Skala Suhu              : 35°C sampai dengan 42°C
Jenis zat muai         : raksa atau alcohol
Tingkat Ketelitian   : 0,1°C
Kelebihan        : Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang
berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak
berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.
Kekurangan         : Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu
sebelum digunakan agar kembali ke posisi normal

5.Termometer Laboratorium

- Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di


laboratorium.
Cara Menggunakan : Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan),

12 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala
nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus
dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding
termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari
bahan yang konduktor. Kerakteristik thermometer laboratorium:
Jenis Zat Muai       : cairan raksa atau alcohol
Kelebihan              : skala ukurnya luas hingga di bawah nol

6. Termometer Bimetal

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau
buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat)
menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata
metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.
Cara kerja :
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena
kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu
berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang
keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping
bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam
dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga
kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut
memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya
jauh berbeda, seperti besi dan tembaga. Pada termometer, keping bimetal dapat
difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan
berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada
logam. Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada
lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain.

7. Termometer gas

13 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan tekanan. Jika suhu
naik, tekanan gas juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan ketinggian pada
termometer. Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi
(-250oC dampai 1.500oC> daripada termometer gelas.

Agar thermometer yang kita punya tahan lama, diperlukan perawatan khusus.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Perhatikan permukaan kaca thermometer. Setelah dipakai, segera bersihkan kaca
dari kotoran atau endapan yang mungkin menempel dengan kain. Usapkan kain
tersebut secara perlahan
2. Segera simpan thermometer setelah dipakai dalam wadah penyimpanannya.
Sebelum disimpan, sebaiknya thermometer didinginkan terlebih dahulu. Simpan
thermometer pada lemari penyimpanan yang tertutup
3. Periksa keadaan thermometer secara berkala, jangan sampai terjadi anomaly pada
thermometer tersebut

V. Barometer

14 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


Istilah Barometer diperkenalkan pada 1665-1666 oleh seorang ilmuwan alam
dari Irlandia bernama Robert Boyle. Kata tersebut diturunkan dari istilah Yunani
báros yang berarti 'berat, bobot' dan métron yang berarti 'ukuran', yang berarti ukuran
berat udara.

Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.


Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang
tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah
menandakan kemungkinan badai. (id.wikipedia.org).

 Jenis- Jenis Barometer

Ada dua jenis barometer yaitu barometer air raksa dan barometer aneroid. Tetapi
kegunaan mereka tetap sama yaitu mengukur tekanan uadara. Barometer termasuk
peralatan meteorology non recording yang pada waktu tertentu harus dibaca agar
mendapat data yang diinginkan. Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi
oleh ketinggian, mengingat tekanan udara akan berkurang seiring pertambahan
ketinggian. sehingga perlu selalu pensettingan awal.

1. Barometer air raksa

Sementara barometer air raksa tersedia dalam berbagai desain, barometer raksa
standar terdiri dari tabung kaca vertikal dengan kolom merkuri di dalamnya.Ujung
atas tabung kaca disegel (tertutup), sedangkan ujung tabung yang lain dibiarkan

15 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


terbuka dan dibenamkan dalam wadah yang berisi air raksa.Ketika tekanan atmosfer
turun, kolom merkuri dalam tabung kaca juga turun, fenomena yang menandakan
potensi badai.Saat badai berlalu, level merkuri akan mulai naik seiring dengan
tekanan atmosfer yang juga naik. Barometer raksa ada dua jenis yaitu

a. Wheel barometer

Prinsip kerja peningkatan wheel barometer adalah tekanan udara akan


berpengaruh pada kolom merkuri menyebabkan ketinggian raksa di tuba sebelah kiri
meningkat dan di sebelah kanan menurun (untuk lebih jelasnya lebih pada gambar
yang ada dalam link yang saya sertakan). terdapat pemberat kecil yang mengapung di
atas merkuri, yang mengikuti pergerakan turun naik merkuri ini dan menyebabkan
dorongan yang terhubung pada pointer dimana akan mengindikasikan kenaikan
tekanan. jika terjadi penurunan tekanan makan akan terjadi proses sebaliknya.
barometer jenis ini sebaiknya diguncang dulu sebelum digunakan.

b. Stick barometer

Stick barometer mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:barometer jenis ini


dirancang untuk dapat membaca tekanan pada sea level dan juga dapat langsung
dibaca oleh pengguna pada skala yang biasanya tercatat pada stick barometer
tersebut, sehingga memerlukan pengaturan yang lebih rumit dibanding wheel
barometer untunk menyesuaikannya dengan ketinggian. Prinsip kerjanya hampir
sama dengan wheel barometer karena sama2 menggunakan air raksa (merkuri).

2. Barometer aneroid

Barometer anaeroid, terdiri dari satu kapsul vacum yang bereaksi terhadap
perubahan tekanan udara dan meneruskan pergerakan ringan pada ujung pengungkit
B. Suatu seri kumparan C melanjutkan pergerakan ini pada rantai D, dan mendorong
pegas E kepada pointer F yang disesuaikan. G merupakan tuas yang digunakan untuk
mengatur pointer yang akan dibaca. Untuk lebih jelasnya sambil membaca cara kerja

16 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


ini perhatikan gambar yang saya sertakan ya.. sama seperti barometer yang lain..
barometer ini perlu sedikit pengaturan untuk menyesuaikannya dengan ketinggian
dan level muka laut.

VI. AREOMETER

Nilai massa jenis suatu zat cair dapat dicari melalui perhitungan secara
matematis, namun selain itu dapat pula dilakukan dengan pengukuran langsung
dengan alat khusus. Adapun alat yang dapat mengukur nilai massa jenis suatu zat
seperti piknometer, areometer, dan yang lainnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
Areometer merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kerapatan
(massa jenis) zat cair. Prinsip kerja aerometer ini sesuai dengan hukum Archimedes.
Menurut hukum Archimedes, sebuah areometer akan terbenam lebih banyak dalam
cairan yang kerapatannya kecil dan akan terbenam lebih sedikit dalam cairan yang
kerapatannya lebih besar. Areometer ada dua macam, yaitu salah satu untuk
mengukur kerapatan 1,00 (satu) ke bawah dan yang lainnya untuk mengukur
kerapatan cairan 1,00 ke atas. Untuk mencegah kesalahan parallax, harus diusahakan
areometer dapat bergerak bebas dalam cairan atau tidak melekat pada dinding tempat
cairan. Alat ini terdiri dari sebuah tabung berskala yang bagian bawahnya diberi
beban raksa, supaya dapat mengapung dalam zat cair yang akan diukur berat
jenisnya. Metode ini didasarkan atas pembagian berat jenis zat cair dengan volume
zat cair tersebut (sama dengan metode kerja piknometer).

17 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B


Penentuan massa jenis dengan areometer karena berdasarkan pada prinsip
Archimedes, sehingga setiap benda yang dicelupkan ke dalam suatu cairan, akan
mengalami gaya angkat yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan,
karena adanya benda tersebut. Areometer berbentuk sebuah silinder yang yang
berlubang. Agar dapat tercelup dengan posisi yang tepat (skala tercelup dalam
cairan), maka areometer diisi dengan butir-butir Pb. Skala-skala pada areometer
menunjukkan berat jenis cairan. Semakin kecil berat jenis cairan, areometer akan
tercelup semakin dalam. Karena itu skala pada areometer menunjukkan angka yang
semakin besar dari atas ke bawah. mengukur massa jenis (density) dari suatu fluida,
dalam industri areometer digunakan dalam pembuatan bir secara tradisional, tapi
dalam laboratorium eksperimen fisika dasar hanya menggunakannya sebatas
pengukur massa jenis saja dengan batas ketelitian 0,001 g/cm3 dan batas ukur 2,000
g/cm3. Adapun cara mengukur massa jenis zat cair dengan menggunakan aerometer
adalah sebagai berikut:

1. Masukkan areometer ke dalam wadah nilai dari massa jenis adalah permukaan
air yang setara pada skala.
2. Dalam membaca tidak membentuk sudut gunakan kaca pembesar sehingga
tingkat kesalahan bisa diminimalisir.
3. Untuk hasil yang lebih akurat lakukan perbandingan hasil dengan
menggunakan pengukuran langsung massa dan volume dari fluida lewat
rumus massa jenis

18 | Laboratorium Fisika 1 – Kelompok 7 – Kelas I.B

Anda mungkin juga menyukai