Anda di halaman 1dari 4

RESUME KINETIK GAS

2.1 Deskripsi Gas Ideal Secara Makroskopik


Berdasarkan teori kinetik, molekul-molekul gas ideal bergerak secara acak mematuhi
hukum gerak Newton dan bertumbukan dengan molekul lain maupun dengan dinding bejana
tempat gas berada secara elastis sempurna.
Konsep Gas Ideal secara makroskopis pada pembahasan mengenai hukum-hukum gas,
secara umum mengenai besaran gas ideal ada tiga besaran yang menyatakan sifat makroskopis
gas riil (gas riil = gas nyata. Contoh : oksigen, karbondioksida). Ketiga besaran yang dimaksud
adalah :

1) Suhu (T),
2) Volume (V)
3) Tekanan (p).

Hubungan antara ketiga besaran makroskopis ini dinyatakan dalam Hukum Boyle,
hukum Charles dan hukum Gay Lussac. Hubungan antara besaran-besaran makroskopis gas telah
diproleh dalam pembahasan mengenai Hukum-Hukum Gas dan Hukum Gas Ideal.Hukum gas
ideal dinyatakan dalam dua persamaan yaitu

PV = nRT (hukum gas ideal dalam jumlah mol)

PV = NkT (hukum gas ideal dalam jumlah molekul).

Berikut ini model gas ideal jika dikaji secara makroskopis:

1. Hukum Boyle

Boyle telah menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam wadah tertutup pada
temperatur tetap. Boyle menemukan bahwa : hasil kali tekanan dan volume gas pada temperatur
tetap adalahkonstan. Hukum ini kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle. Secara matematis,
Hukum Boyle dituliskan dalam bentuk :

PV = KONSTAN atau P1 V1 = P2 V2
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir
Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap
dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti :

Gambar 4. Grafik hubungan tekanan dan volume pada temperatur tetap.

2. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles(1747 - 1823) menemukan bahwa: volume
gas berbanding lurus dengan temperatur mudaknya, jikatekanan gas di dalam ruang tertutup
dijaga konstan. Pernyataan Charles ini dikenal sebagai Hukum Charlesdan dituliskan dalam
bentuk persamaan :

V V1 V2
T
=KONSTAN atau
T1
= T1

Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Hubungan temperatur dan volume menurut Hukum Charles tersebut dapat digambarkan dalam
bentuk grafik, seperti gambar berikut.
1. Hukum Gay Lussac
Gay Lussac menyatakan: Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka
tekanangas berbanding lurus dengan temperatur gas. Pernyataan ini disebut Hukum Gay
Lussacyang dituliskan dalam bentuk persamaan berikut :

P P1 P2
T
=KONSTAN atau
T1
= T1

Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar berikut ini.

2.4 Deskripsi Gas Ideal Secara Mikroskopik


Dari segi pandangan mikroskopik ,maka kita mendefinisikan suatu gas ideal dengan membuat
anggapan - anggapan yang berikut: yang akan merupakan tugas kita adalah menggunakan
hukum-hukum mekanika klasik secara statistik kepada atom-atom gas dan memperlihatkan
bahwa definisi mikroskopik kita adalah sesuai (konsisten) dengan devinisi makroskopik. Konsep
bahwa zat terdiri dari atom yang bergerak acak terus-menerus disebut teori kenetik. Teori ini
menggunakan tinjauan tentang gerak dan energi partikel-patikel gas untuk menyelidiki sifat-
sifatnya secara keseluruhan sebgai hasil rata-rata kelakuan partikel-patikel gas untuk
menyelidiki sifat-sifatnya serta keseluruhan sebagai hasil rata-rata kelakuan partikel-partikel gas
tersebut
2.6 Teori Ekipartisi Energi
Dengan sejumlah besar molekul yang memenuhi hukum gerak Newton pada suatu sistem
dengan suhu mutlak T, maka energi yang tersedia terbagi merata pada setiap derajat kebebasan
sebesar ½ kT. Pernyataan ini selanjutnya disebut teorema ekipartisienergi
Jika sebuah molekul kita pandang sebagai sebuah bola elastis yang keras maka,energi
kinetiknya kita anggap sebagai energi kinetik translasi murni. Jika sebuah molekul kita
gambarkan bukan sebagai sebuah partikel tegar, tetapi sebagai suatu benda yang mempunyai
struktur dakhil (internal struktur) maka molekul tersebut dapat melakukan translasi, vibrasi dan
rotasi. Semua ragam gerak ini akan memberikan kontribusi kepada energi dakhil molekul
tersebut.

Em=E k =v ( 12 kT )
1
kT
Persamaan diatas menyimpulkan bahwa, secara rata-rata, energi mekanik 2 berhubungan
dengan tiap derajat kebebasan. Sekali lagi untuk gas ideal monoatomik, hanya ada tiga derajat
2 3
T= Ek atau E k = kT
kebebasan translasi, v = 3, sehingga dihasilkan persamaan 3k 2 .

Anda mungkin juga menyukai