PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering diterapkannya konsep fisika
mengingat fisika merupakan ilmu dasar dalam segala aspek kehidupan manusia.
Salah satu konsep dalam fisika dasar yang sering ditemui adalah teori kinetik gas.
Secara umum kita mengenal tiga macam bentuk zat, yaitu padat, cair dan
gas yang secara makroskopik memiliki sifat yang berbeda. Bentuk stabil pada
suhu rendah adalah dalam bentuk zat padat , diatas suhu zat padat yaitu zat cair,
dan zat gas akan stabil diatas suhu tertentu.
Dari segi mikroskopik dan molekular setiap zat terdiri atas molekul-
molekul yang saling berinteraksi satu dengan yang lain. Tiap molekul padatan
menempati tempat tertentu dalam satu kisi, dan tidak berpindah-pindah, satu-satun
gerakannya adalah gerakan internal. Sedangkan gas merupakan kumpulan
molekul-molekul yang bergerak bebas di ruang, memiliki sifat dan karakteristik
tersendiri dan mempunyai sifat yang berbeda dari jenis zat lainnya, berbentuk zat
yang stabil pada suhu tertentu, memiliki kerapatan rendah, serta volume dan
bentuk sepenuhnya bergantung pada tempatnya. Molekul- molekul pembentuk
gas cenderung bergerak bebas dan saling bertumbukkan antar molekul. Gas
melakukan tekanan akibat tumbukannya dengan dinding.
Berkaitan dengan konsep gas ini ada beberapa fenomena yang terjadi
dalam kehidupan sehari – hari, seperti Mengapa ban sepeda yang dijemur di siang
hari terkadang bisa tiba-tiba pecah? Mengapa balon udara bisa naik ke langit?
Mengapa balon udara yang diisi menggunakan alat pompa bisa naik ke udara,
sedangkan jika ditiup melalui mulut tidak dapat naik ke udara? Bagaimana proses
kita bisa bernapas dan menghembuskan napas selama ini? Mengapa ketika kita
menuangkan minuman ke dalam gelas, ukuran gelembung semakin besar sampai
1
di permukaan gelas? dan masih banyak lagi fenomena lainnya. Dengan adanya
banyak aplikasi teori kinetik gas dalam kehidupan, maka kita perlu mengetahui
persamaan-persamaan yang berlaku dalam konsep ini agar dapat memecahkan
masalah-masalah yang terjadi.
Maka dari itu, perlu kiranya kita mengetahui tentang kajian ilmu fisika
tersebut untuk lebih mengetahui sifat dan juga manfaat yang dapat di ambil dari
kajian tersebut. Melalui karya tulis ini penulis ingin menjelaskan lebih lanjut
tentang teori kajian fisika ini lebih lanjut. Sehingga kita dapat mengetahui konsep
dasar dari teori gas tesebut. Di dalam karya tulis ini, penulis akan mengkaji
tentang teori kinetik gas yaitu lebih spesifiknya tentang deskripsi gas ideal secara
makroskopik dan mikroskopik, perhitungan kinetik dari tekanan, tafsiran kinetik
dari temperatur, dan ekipartisi energi. Selain itu dalam makalah ini, penulis juga
akan membahas fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan
teori gas kinetik. Dari semua kajian ini, penulis berharap semua yang akan dikaji
dalam karya tulis ini bisa lebih bermanfaat dan lebih menambah pengetahuan kita
tentang teori kinetik gas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah tokoh fisika dalam teori kinetik gas?
2. Bagaimanakah fenomena alam yang berkaitan dengan teori kinetik
gas?
3. Bagaimana deskripsi gas ideal secara makroskopik?
4. Bagaimana deskripsi gas ideal secara mikroskopik?
5. Bagaimana perhitungan kinetik dari tekanan?
6. Bagaimana tafsiran kinetik dari temperatur?
7. Bagaimana teori ekipartisi energi?
8. Bagaimanakah penerapan teori kinetik gas dalam kehidupan sehari-
hari?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah Teori Kinetik Gas ini yaitu :
1. Menjelaskan tokoh fisika dalam teori kinetik gas beserta peranannya
2. Menjelaskan fenomena alam yang berkaitan dengan teori kinetik gas
3. Mendeskripsikan gas ideal secara makroskopik
2
4. Mendeskripsikan gas ideal secara mikroskopik
5. Menjelaskan dan memahami perhitungan kinetik dari tekanan
6. Menjelaskan tafsiran kinetik dari temperatur
7. Menjelaskan teori ekipartisi energi
8. Menjelaskan penerapan teori kinetik gas dalam kehidupan sehari-hari
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah Teori Kinetik Gas
ini yaitu dapat :
1. Mengetahui tokoh-tokoh fisika yang berperan dalam teori kinetik gas
2. Mengetahui berbagai fenomena alam yang memiliki kaitan denga teori
kinetik gas
3. Mengetahui pengertian dan deskripsi gas ideal secara makroskopik
4. Mengetahui pengertian dan deskripsi gas ideal secara mikroskopik
5. Mengetahui dan memahami perhitungan kinetik dari tekanan
6. Memahami tafsiran kinetik dari temperatur
7. Mengetahui dan memahami teori ekipartisi energi
8. Mengetahui penerapam teori kinetik gas dalam kehidupan sehari-hari
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tokoh Fisika
1. Joseph Louis Gay Lussac
P 1 P2
=
T1 T 2
Keterangan :
V = volume (bernilai tetap)
4
P1 = tekanan mula-mula (atm)
P2 = tekanan akhir (atm)
T1 = suhu mutlak mula-mula (K)
T2 = suhu akhir (K)
2. Robert Boyle
1
P∝
V
PV = konstan
5
3. Jacques Charles
6
2.2 Fenomena Alam yang Berkaitan Dengan Teori Kinetik Gas
Adapun enomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan teori kinetic gas sebagai berikut :
1. Ban sepeda yang dijemur di siang hari terkadang bisa tiba-tiba pecah
Pada siang hari yang terik, suhu udara di bumi meningkat. Hal tersebut
menyebabkan suhu dalam ban sepeda juga meningkat. Dalam konsep gas ideal,
kita mengetahui bahwa suhu berbanding lurus dengan tekanan. Jika suhu udara di
dalam ban bertambah, tekanan juga akan bertambah. Seiring dengan terus
meningkatnya suhu, maka suatu saat tekanan dalam ban akan mencapai batas
maksimum hingga ban tidak mampu menahannya udara di dalamnya lagi atau bisa
dikatakan ban akan meletus.
2. Balon udara yang bisa naik ke langit
Balon udara bisa terbang di udara karena gas yang mengisi balon tersebut
lebih ringan daripada udara luar di sekitarnya. Gas pengisi balon seperti hidrogen
dan helium memiliki kerapatan yang lebih kecil daripada udara pada keadaan
yang sama. Karena kerapatan gas helium dan hidrogen yang lebih kecil, maka
massanya pun lebih kecil dibandingkan dengan udara pada volume yang sama.
Jika gas hydrogen atau helium ini dipompakan ke dalam balon maka balon
tersebut akan naik ke udara. Selain itu, udara panas yang mempunyai kerapatan
yang lebih kecil dibandingkan dengan udara dingin juga dimanfaatkan dalam
proses naiknya balon udara, misalnya dengan menyemburkan propana menyala
yang ada dibawah mulut balon.
3. Balon udara yang diisi menggunakan alat pompa bisa naik ke udara,
sedangkan jika ditiup melalui mulut tidak dapat naik ke udara
Jika kita meniup balon menggunakan mulut, maka gas yang akan keluar
untuk mengisi balon tersebut adalah gas karbon dioksida. Karbon dioksida tidak
dapat menyebabkab balon naik ke udara karena gas ini memiliki massa yang lebih
berat dibandingkan dengan gas hydrogen yang biasanya digunakan oleh alat
pompa untuk mengalirkan gas tersebut ke dalam balon. Gas hidrogen memiliki
massa yang paling ringan karena jumlah proton, neutron, dan elekton penyusun
gas hydrogen sangat sedikit dibandingkan dengan gas lainnya.
7
4. Proses manusia bisa bernafas
Ketika kita bernapas otot-otot tulang rusuk akan berkontraksi sehingga
rongga dada membesar dan menyebabkan paru – paru mengembang sehingga
volume bertambah. Karena volume yang berbanding terbalik dengan tekanan,
menyebabkan tekanan dalam paru-paru berada di bawah satu atmosfer. Tekanan
udara yang lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar menyebabkan udara luar
masuk ke dalam paru-paru. Hal ini dikenal dengan proses inspirasi. Sebaliknya
kita menghembuskan napas, tulang rusuk akan relaksasi sehingga menyebabkan
paru-paru mengempis. Paru-paru yang mengempis (volume berkurang)
menyebabkan tekanan dalam paru-paru meningkat sehingga udara keluar dari
paru-paru.
5. Ketika kita menuangkan minuman ke dalam gelas, ukuran gelembung
semakin besar sampai di permukaan gelas
Pada saat kita baru menuangkan minuman (sering mengandung CO2) di
gelas yang kosong, maka akan terlihat gelembung-gelembung yang bergerak naik
dengan ukuran dan kecepatan yang semakin meningkat sampai di permukaan
gelas. Ukuran gelembung yang semakin bertambah disebabkan karena pada saat
gelembung bergerak naik, gelembung tersebut semakin banyak mengumpulkan
karbon dioksida dan tumbuh menjadi besar. Jumlah mol yang akan bertambah
selama gelembung naik menyebabkan volume gelembung meningkat sampai dua
kali lipat pada saat sampai di permukaan.
2.3 Deskripsi Gas Ideal Secara Makroskopik
Berdasarkan teori kinetik, molekul-molekul gas ideal bergerak secara acak
mematuhi hukum gerak Newton dan bertumbukan dengan molekul lain maupun
dengan dinding bejana tempat gas berada secara elastis sempurna. Dengan
demikian, kita dapat menganalisis sifat mikroskopis gas (massa, kelajuan,
momentum, dan energi kinetik) berdasarkan sifat makroskopis gas (tekanan,
volum, dan suhu).
Konsep Gas Ideal secara makroskopis pada pembahasan mengenai hukum-
hukum gas, secara umum mengenai besaran gas ideal ada tiga besaran yang
menyatakan sifat makroskopis gas riil (gas riil = gas nyata. Contoh : oksigen,
karbondioksida). Ketiga besaran yang dimaksud adalah :
8
1) Suhu (T),
2) Volume (V)
3) Tekanan (p).
9
didih. Walaupun gas ideal hanya merupakan model ideal saja, gas ideal tetap
dianggap sebagai gas yang terdiri dari atom atau molekul yang bergerak bebas.
1. Hukum Boyle
Boyle telah menyelidiki hubungan tekanan dan volume gas dalam wadah
tertutup pada temperatur tetap. Boyle menemukan bahwa : hasil kali tekanan dan
volume gas pada temperatur tetap adalah konstan. Hukum ini kemudian dikenal
sebagai Hukum Boyle. Secara matematis, Hukum Boyle dituliskan dalam bentuk :
PV = KONSTAN atau P1 V 1 = P 2 V 2
Keterangan :
P1 = tekanan gas awal (N/m2)
V1 = volume gas awal (m3)
P2 = tekanan gas akhir
V2 = volume akhir
Dari persamaan Hukum Boyle tersebut, hubungan tekanan dan volume pada
temperatur tetap dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti :
2. Hukum Charles
Berdasarkan penyelidikannya, Jacques Charles (1747 - 1823) menemukan
bahwa: volume gas berbanding lurus dengan temperatur mudaknya, jika tekanan
gas di dalam ruang tertutup dijaga konstan. Pernyataan Charles ini dikenal
sebagai Hukum Charles dan dituliskan dalam bentuk persamaan :
10
V V1 V2
T
=KONSTAN atau
T1
= T1
Keterangan:
V1 = volume gas awal (m3)
V2 = volume gas akhir (m3)
T1 = temperatur mutlak awal (K)
T2 = temperatur mutlak akhir (K)
Hubungan temperatur dan volume menurut Hukum Charles tersebut dapat
digambarkan dalam bentuk grafik, seperti gambar berikut.
11
menyatakan: Jika volume gas pada ruang tertutup dibuat tetap, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan temperatur gas. Pernyataan ini disebut Hukum Gay
Lussac yang dituliskan dalam bentuk persamaan berikut :
P P1 P2
T
=KONSTAN atau
T1
= T1
Persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk grafik seperti gambar berikut
ini.
PV P1V 1 P2V 2
T
=KONSTAN atau
T1
= T1
12
diperlukan satu konstanta lagi yang dapat digunakan untuk semua jenis gas.
Konstanta tersebut adalah konstanta Boltzman (k). Jadi, dapat dituliskan dalam
bentuk persamaan berikut :
PV = nRT
Keterangan:
R = konstanta gas umum
= 8,314 J/mol K
= 0,082 L atm/mol K
Persamaan inilah yang disebut dengan Persamaan Gas Ideal.
13
1. Suatu gas terdiri dari partikel-partikel yang disebut molekul dan setiap
molekul adalah identik sehingga tidak dapat dibedakan dengan molekul
lainnya.
2. Molekul-molekul gas bergerak secara acak dan memenuhi hukum gerak
Newton.
3. Jumlah seluruh molekul gas sangat banyak tetapi tidak terjadi gaya
interaksi antar molekul.
4. Ukuran molekul gas sangat kecil sehingga dapat diabaikan terhadap
ukuran wadah.
5. Molekul gas terdistribusi merata pada seluruh ruangan dalam wadah.
6. Setiap tumbukan yang terjadi (antara molekul dengan molekul atau antara
molekul dengan dinding wadah adalah elastis sempurna).
Jelas sekali bahwa syarat-syarat di atas akan sangat sulit sekali dipenuhi di
alam bebas. Seperti tidak adanya tumbukan secara lenting sempurna yang terjadi
dan juga pasti akan terjadi perpindahan energi ketika partikel–partikel gas saling
bertumbukan baik dengan sesamanya maupun dengan dinding pembatasnya.
Berikut uraian lengkapnya mengapa di alam sebenarnya tidak ada gas yang benar-
benar ideal.
14
karena tetap akan memberikan pengaruh yang signifikan karena setiap
partikel memiliki energi ikat untuk tetap berikatan satu sama lain.
Dapat disimpulkan bahwa Dalam keadaan nyata tidak ada gas ideal
tetapi hanya ada gas yang mendekati keadaan ideal jika tekanan sangat
rendah dan suhunya tidak dekat dengan titik cair gas tersebut.
2.5 Perhitungan Kinetik dari Tekanan
Z
Vy l
AA
Y
N = Partikel
l l
X
Misalkan sebuah kotak yang luas sisinya adalah A dan jarak antar kedua sisinya
adalah l maka V = A. l
N = Jumlah partikel
v = vxî + vyĵ + vzǩ, Bila partikel tersebut bergerak ke kanan menumbuk bidang A,
maka partikel akan terpental dengan kecepatan :
v’ = vxî - vyĵ + vzǩ
Dikarenakan massa dinding dengan massa partikel terjadi tumbukan elastis,
dengan demikian terjadi perubahan momentum partikel :
ΔP = P’-P, dimana P = m.v dan P’ = m.v’ maka :
= m.v’ – m.v
= m(vxî - vyĵ + vzǩ) – m(vxî + vyĵ + vzǩ)
ΔP = -2m vyĵ dengan m adalah massa partikel, dan ΔP diperoleh partikel dari
dinding.
Karena berlaku hukum Newton, maka reaksi partikel memberikan momentum
sebesar – ΔP pada dinding, yaitu :
- ΔP = -2m vyĵ P = momentum partikel
15
Karena ada N buah partikel, masing-masing dengan kecepatan:
v1 = vx1î + vy1ĵ + vz1ǩ
v2 = vx2î + vy2ĵ + vz2ǩ dst.
Maka tiap satuan waktu partikel-partikel itu diberikan momentum pada dinding
kanan seluas A adalah
ΔP m 2
= (v y1 + v2y2 + … + v2yn) ĵ F=gaya
Δt l
dP dF
=F r =P (tekanan) dengan demikian :
dt dA
ΔP m
P= = ¿ v2y1 + v2y2 + … + v2yn) A.l=V
AΔt A . l
Arti nilai rata-rata besaran yang dapat dituliskan :
2 v 2y 1+ v 2y 2 +…+ v 2yn
v́ y = Atau
N
N m ´2 m
Jadi P= v = ρ ………. (2)
v y v
Karena ada N buah partikel (jumlah banyak sekali) dan partikel itu bergerak
secara acak dapat dituliskan sebagai berikut:
1
v́ 2y = v´2❑ Dengan demikian tekanan :
3
1 Nm ´2
P= v
3 V ❑
1 1
PV= Nm v´❑ atau P= Nρ v´❑
2 2
………..(3)
3 3
Keterangan
P = tekanan gas (N/m)
N = jumlah molekul gas/Banyaknya molekul/Banyak partikel
V = volume gas (m3)
v́ = kecepatan (m/s)
16
ρ = rapat massa gas
Em=E k =v ( 12 kT )
1
kT
Persamaan diatas menyimpulkan bahwa, secara rata-rata, energi mekanik 2
berhubungan dengan tiap derajat kebebasan. Sekali lagi untuk gas ideal
monoatomik, hanya ada tiga derajat kebebasan translasi, v = 3, sehingga
2 3
T= Ek atau E k = kT
dihasilkan persamaan 3k 2 . Teorema ekipartisi
diusulkan pertama kali oleh Ludwig Boltzmann.
17
pada saluran nafas neonatus selama pernafasan spontan. Mesin CPAP bekerja
dengan memberikan aliran udara bertekanan melalui selang ke hidung dan/ atau
mulut sehingga saluran pernapasan tetap terbuka.
18
BAB III
PENTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa tokoh-
tokoh yang terkenal dalam perkembangan teori kinetik gas yaitu Gay Lussac,
Boyle, dan Charles. Tokoh-tokoh tersebut menciptakan hukum-hukum yang
berhubungan antara suhu, tekanan, dan volume.
Adapun contoh fenomena yang terjadi yang berkaitan dengan teori kinetik
gas yaitu, ban sepeda yang dijemur di siang hari terkadang bisa tiba-tiba pecah,
balon udara yang bisa naik ke langit, ketika kita menuangkan minuman ke dalam
gelas, ukuran gelembung semakin besar sampai di permukaan gelas, dan lainnya.
Konsep Gas Ideal secara makroskopis pada pembahasan mengenai hukum-
hukum gas, secara umum mengenai besaran gas ideal ada tiga besaran yang
menyatakan sifat makroskopis gas riil (gas riil = gas nyata. Contoh : oksigen,
karbondioksida). Ketiga besaran yang dimaksud adalah :Suhu (T),Volume (V),
Tekanan (p).
19
1 Nm ´2
P= v
3 V ❑
1 1
PV= Nm v´❑ atau P= Nρ v´❑
2 2
3 3
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini mungkin jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan kurangnya referensi yang kami miliki sebagai penulis, maka untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing dan para pembaca
lainnya untuk perbaikan di masa mendatang.
20
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli. 1999. D. C. Fisika. Edisi ke 5, Jilid 1.Terjemahan :YuhilzaHanum.
Jakarta : Erlangga
Halliday, Resnick, Walker. 2010. fisika edisi ke 7, jilid 1. Jakarta : Erlangga.
MutiaraCess. 2018. (DOC) HandOut Teori Kinetik Gas. Tersedia pada :
https://www.academia.edu/9052471/HandOut_Teori_Kinetik_gas.
Diakses pada : 9 Oktober 2019
Noveni Putri M. 2011. Tokoh-tokoh Penemu Teori Kinetik Gas. Tersedia pada :
http://noveni-putri-m-fst14.web.unair.ac.id/artikel_detail162789Fisika
%20Statistika-Tokohtokoh%20Penemu%20Teori%20Kinetik
%20Gas.html
21
22