No Kemiringan Keterangan
1 0 3% Datar
2 3 8% Landai
3 8 15% Miring
4 15 - 40% Terjal
5 40% Sangat terjal
4. Kerapatan daerah aliran (drainase)
Merupakan jumlah dari semua saluran air/sungai (km) dibagi luas DAS (km).
Dengan kerapatan daerah aliran tinggi, debit puncak akan tercapai dalam waktu lebih
cepat karena semakin tinggi kerapatan daerah aliran akan semakin besar besar
kecepatan air larian untuk CH yang sama. Indek Kerapatan Sungai dirumuskan dapat
yaitu:
(Dd) =
Kriteria :
Dd < 0.25 = Rendah
Dd 0,25 - 10 = Sedang
Dd 10,0 25 = Tinggi
Dd > 25 = Sangat Tinggi
Keterangan:
Rb < 3 = kenaikan muka air banjir cepat, penurunan lambat.
Rb > 5 = kenaikan muka air banjir cepat, penurunan cepat.
Rb 3-5 = alur sungai mempunyai kenaikan dan penurunan muka
banjir tidak terlalu cepat dan tidak lambat.
PERHITUNGAN RUN OFF
Perhitungan Kemiringan
Pengukuran Debit Secara Tidak Langsung (Metode
Rasional)
Metode ini digunakan untuk memprediksikan
prakiraan besarnya air larian. Metode ini berlaku untuk
suatu wilayah sub daerah aliran sungai kecil (kurang dari
beberapa ratus hektar) dengan komponen tata halan
utama adalah pertanian. Persamaan matematik metode
rasional untuk memperkirakan air larian adalah Q =
0,0028 C i A
C (koefisien run off) adalah bilangan yang
menunjukan perbandingan antara besarnya air larian
terhadap besarnya curah hujan. Prakiraan besar kecilnya
angka koefisien C untuk berbagai macam vegetasi di
wilayah DAS menunjukan laju infiltrasi, keadaan pentup
tanah dan intensitas hujan.
Koefisien aliran atau C untuk kawasan hutan adalah 0,10
artinya 10% dari total curah hujan menjadi air larian. Secara
matematis dapat dijabarkan sebagai berikut:
C Rata-Rata =
Keterangan:
C Rata-Rata = koefisien rata-rata tertimbang
C1, C2, ...Cn = harga koefisien aliran sesuai penggunaan lahan
A1, A2, ... An = luas masing-masing penggunaan lahan.
Tabel. Nilai air larian C untuk persamaan rasional