Anda di halaman 1dari 16

Makalah

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Oleh:

Deis Sesilia Panigoro

NIM: 433419010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN AJARAN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Karunia,
Rahmat, dan Hidayah-Nya yang berupa kesehatan, sehingga makalah yang berjudul
“KEANEKARAGAM HAYATI” dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah BIOLOGI. Kami  berusaha menyusun
makalah ini dengan segala kemampuan, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih
banyak memiliki kekurangan baik dari segi penulisan maupun segi penyusunan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati demi perbaikan
makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi mengenai Keanekaragan Hayati yang
bermanfaat bagi para pembacanya. Atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk
membuat makalah ini saya ucapkan terima kasih..

Gorontalo, 14 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang………………………………………………………………. 1


1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………………….1
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… 2

2.1. Keanekaragaman Hayati…………………………………………………… 2


2.1.1. Bioma Tundra……………………………………………………………. 3
2.1.2. Bioma Taiga……………………………………………………………... 4
2.1.3. Bioma Padang Pasir atau Gurun………………………………………. 5
2.1.4. Bioma Padang Rumput………………………………………………….. 5
2.1.5. Bioma Savanna……………………………………………………………6
2.1.6. Bioma Hutan Hujan Tropis (hutan basah)……………………………. 6
2.1.7. Bioma Hutan Decidous (hutan gugur)……………………………….... 7
2.2. Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Manusia………………………. 8
2.2.1. Sumber Pangan, Perumahan dan Kesehatan………………………… 8
2.2.2. Sumber Pendapatan……………………………………………………. 8
2.2.3. Sumber Plasma Nutfah………………………………………………… 8
2.2.4. Manfaat dalam Ekologi……………………………………………….. 9
2.2.5. Nilai Biologis…………………………………………………………… 9
2.2.6. Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi…………………. 9
2.2.7. Sarana Keindahan…………………………………………................ 10
BAB III PENUTUP………………………………………………………….. 11
3.1.Kesimpulan………………………………………………………………. 11
3.2.Saran…………………………………………………………………….. 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keanekaragaman hayati adalah perbedaan diantara makhluk hidup yang berbeda jenis,
spesiesnya, dan perbedaan ekosistemnya. Bagaimana keanekaragaman hayati terjadi ?
keanekaragaman hayatiterjadi karena adanya perbedaan sifat, seperti ukuran, bentuk, warna,
fungsi organ, tempat hidup (ekosistem) dan lain – lain.

 Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk


hidup. Keanekaragaman dapat terjadi akibat proses evolusi dan adaptasi. Evolusi adalah
perubahan yang terjadi dalam waktu lama yang akan membentuk makhluk hidup yang
berbeda dengan asalnya sehingga akan menimbulkan spesies baru. Sedangkan adaptasi
adalah proses penyesuaian diri  terhadap linkungan yang berbeda akan menghasilkan
makhluk hidup yang berbeda pula.

Misalnya burug galatik yang hidup di kepulauan Galapagos, pada mulanya burung galatik
berasal dari tempat yang sama di amerika selatan. Oleh karena hidupnya berpindah-pindah
dan menghuni tempat yang berbeda, lama kelamaan paruh burung galatik mengalami
perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan baru.

1.2. Rumusan Masalah


1. Dampak kegiantan manusia terhadap keanekaragaman hayati.
2. Manfaat dari pengembangan terhadap keanekaragaman hayati

1.3. Tujuan Penulisan


1. Mengetahui macam-macam keanekaragaman hayati
2. Mengenal tingkat keanekaragaman hayati
3. Mengenal keanekaragaman hayati di Indonesia
4. Manfaat dari pengembangan terhadap keanekaragaman hayati
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Keanekaragaman Hayati


Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan
terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan
sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk
menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya
perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.

Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati
menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.

Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau


keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna,
ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.

Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan
ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman
makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan
menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-
tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi,
misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe,
tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang
lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau
serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain.
Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh
besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu.
Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak
seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.Di
samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele,
ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain.
Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan
gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.

Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya
keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.Untuk lebih memahami uraian
diatas,berikut ini adalah tingkat keanekaragaman hayati:

Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat
keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut
variasi.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati,
simak uraiannya berikut ini:

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan oleh curah hujan dan intensitas
cahaya mataharinya.

2.1.1. Bioma Tundra


Pada Bioma ini, Memiliki musim dingin yang sangat panjang (ekstrem). Bioma
meliputi daerah-daerah yang terletak dekat dengan kutub utara dan di dalamnya tidak
ditemukan pohon, didominasi oleh lumut-lumutan, rumput-rumputan, dan perdu. Bioma
tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat
di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari.
Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim,
tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu
beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau
bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama
nyamuk dan lalat hitam. Ciri-ciri bioma tundra yaitu :
 Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat
berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.
 Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami
pertumbuhan.
 Fauna khas bioma tundra adalah “Muskoxem” (bison berhulu tebal)
dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).

2.1.2. Bioma Taiga


Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik atau terletak di selatan tundra, yaitu di antara daerah beriklim sedang dengan kutub
seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska dan Kanada. Bioma ini disebut pula
bioma dengan hutan berawa atau hutan boreal. Ciri-ciri bioma taiga yaitu :
 Perbedaan suhu di musim dingin dan panas sangat mencolok, di musim dingin
dapat mencapai di bawah 00F dan di musim panas dapat mencapai 900F atau
lebih.
 Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3
sampai 6 bulan.
 Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer
adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah,
vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris
seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun,
meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.
 Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-
burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis
hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya mampu berhibernasi pada saat
musim dingin.
2.1.3. Bioma Padang Pasir atau Gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan
di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Ciri-ciri bioma padang pasir
yaitu :
 Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun.
 Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
 Kelembaban udara sangat rendah.
 Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45
C, malam dapat turun sampai 0 C).
 Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air.
Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang teradaptasi dengan
keadaan kering, misalnya tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang tebal dan akar yang
panjang. Juga tumbuhan sukulen atau kaktus, yang menyimpan banyak air pada
batangnya dan daunnya menyempit menjadi duri. Hewan besar yang hidup di gurun
umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecil
seperti tikus,ular, kadal, kalajengking, dan semut. umumnya hanya aktif hidup pada pagi
hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2.1.4. Bioma Padang Rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Pada bioma ini terdapat cukup curah hujan, tetapi tidak cukup untuk menumbuhkan
hutan. Tumbuhan dominannya adalah rumput, sedangkan pohon dan semak terdapat di
sepanjang sungai di daerah tersebut. Macam padang rumput adalah prairi rumput pendek,
prairi rumput tinggi dan padang rumput tropis. Prairi adalah padang rumput yang luas
tanpa pohon. Ciri cirri bioama padang rumput yaitu :
 Curah hujan antara 25 – 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.
 Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.
 Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase
kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Tumbuhan yang hidup di bioma ini adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi
dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada
pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi
yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam
seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di
Argentina. Sedangkan hewan yang hidup di bioma ini yaitu bison dan kuda liar (mustang)
di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Serta hewan
hewan Karnivora seperti singa, srigala, anjing liar dan cheetah.

2.1.5. Bioma Savanna


Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan
pepohonan. Hewan yang hidup pada bioma padang rumput dan savana adalah bison,
gajah, jerapah, zebra, domba, biri-biri, harimau, cheetah, serigala dan ular. Berdasarkan
jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu :
 Sabana murni, yaitu bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu
jenis tumbuhan saja.
 Sabana campuran, yaitu bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran
berjenis-jenis pohon.

2.1.6. Bioma Hutan Hujan Tropis (hutan basah)


Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis
tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-
Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan
lembah Kongo di Afrika. Terdapat di daerah tropis yang banyak turun hujan. Vegetasinya
tumbuh sangat rapat. Jenis tumbuhan pada bioma ini sangat beraneka ragam/heterogen,
mulai dari tumbuhan pendek yang hidup di dasar hutan hingga tumbuhan yang berukuran
tinggi. Ciri cirri bioma ini adalah :
 Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 225 cm/tahun.
 Matahari bersinar sepanjang tahun.
 Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.
 Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada
perubahan suhu antara siang dan malam hari.

Tumbuhan yang hidup pada bioma ini terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan.
Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 – 40 m, dengan cabang-cabang
berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang
dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan
hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon,
dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung. Sedangkan
hewan yang hidup pada bioma ini diantaranya monyet, macan kumbang, harimau, tapir,
gajah, dan bermacam-macam burung. Serta hewan hewan yang aktif pada malam hari
(nokfurnal) seperti burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

2.1.7. Bioma Hutan Decidous (hutan gugur)


Bioma ini terdapat di daerah yang memilki 4 musim (musim semi, panas, gugur
dan dingin). Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan
Chili. Tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan berdaun lebar, seperti pohon oak, elm,
maple dan beech. Pohon-pohon di hutan ini menghijau pada musim panas, dan
menggugurkan daunnya pada musim gugur, dan pada musim dingin daunnya ‘habis’.
Memasuki musim semi pohon-pohon tersebut mulai menumbuhkan daunnya. Ciri ciri
bioma ini adalah :
 Tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas.
 Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 – 100 cm/tahun.
 Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim
semi.
 Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima
cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi
ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat
menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada
di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa
luwak/musang.
Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, suhu
mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah,
coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.

2.2. Manfaat Keanekaragaman Hayati Bagi Manusia

Manfaat dari pengembangan keanekaragaman hayati antara lain :

2.2.1. Sumber Pangan, Perumahan dan Kesehatan


Contohnya Daging ayam dan daging sapi yang dimanfaatkan sebagai sumber
pangan, batang pohon jati yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan rumah, dan
pohon kapas sebagai sumber sandang.
Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan
medis. Selain pengobatan tradisional, pengobatan moderenpun sangat tergantung pada
keragaman hayati terutama tumbuhan dan mikroba. Sumber daya dari tanaman liar,
hewan dan mikroorganisme juga sangat penting dalam pencarian bahan-bahan aktif
bidang kesehatan.  Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal dari tanaman; 
beberapa antibiotik, berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan
setiap saat.

2.2.2. Sumber Pendapatan


Yang dimaksud sumber pendapatan yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada
flora dan fauna yang dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai sumber pendapatan.
Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.

2.2.3. Sumber Plasma Nutfah


Plasma Nutfah ialah sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan dan mikroba dan
bersumber dihutan. 5 Akan tetapi dari hewan, tumbuhan, dan mikroba tersebut ada yang
belum diketahui fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita jangan
memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya terkandung suatu zat yang berperan
penting bagi kehidupan.

2.2.4. Manfaat dalam Ekologi


Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat penting,
misalnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai
lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan
fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar karbondioksida (CO2) di
atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek
rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan
ke lembaban udara. Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia,
keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan
ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam ekosistemnya.
Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan
ular di ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan
oleh manusia, maka tidak ada yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya
perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama tikus.

2.2.5. Nilai Biologis


Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi
makhluk hidup termasuk manusia. Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pada
proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup untuk pernafasan, menghasilkan
zat organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk hidup lain.
Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk
mengubah bahan organik menjadi bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom,
kecap, dan lain-lain. Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma
nutfah (plasma benih).

2.2.6. Manfaat dalam Ilmu pengetahuan dan Teknologi


Kekayaan aneka flora dan fauna sudah sejak lama dimanfaatkan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan
tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya. Dengan demikian
keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan
penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber
makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan.

2.2.7. Sarana Keindahan


Melimpahnya Keanekaragaman hayati akan menjadikan suatu kawasan memiliki
pemandangan yang indah, sehingga kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai
kawasan ekoturisme (wisata alam).                               
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas (Bahasa Inggris: biodiversity) adalah suatu
istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat
dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen,
spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-
proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan
sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.

Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan


sistem biologis. Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi;
wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah
keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.

Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun
proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga
sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa,
dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan
ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga
terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.

3.2. Saran
Didalam kehidupan didunia ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman hayati, yaitu
terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan yang beranekaragam. adapun beberapa usaha
yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan keanekaragaman hayati tersebut
seperti penghijauan(reboisasi), pemuliaan, pelestarian in situ maupun ex situ serta penegakan
hukum dan kebijakan nasional dan internasional.
 Penghijauan (reboisasi)

Reboisasi atau penghijuan dapat menigkatkan keanekaragaman hayati dengan


cara menanam pohon-pohon baru di lingkungan yang kritis. Tindakan reboisasi ini
tentunya harus diikuti perawatan tanaman supaya tujuan penghijauan dapat tercapai.

 Pemuliaan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan
perkawinan silang. Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu,
pemuliaan hewan dan tumbuhan dapat meningkatkan keanekaragaman gen.

 Pelestarian in situ
Pelestarian insitu adalah pelestarian didalam habitan aslinya, misalnya mendirikan
cagar aalm ujung kulon dan taman nasional komodo.

 Pelestarian ex situ
Adalah pelesstarian diluar habitat aslinya , misalnya penangkaran hewan didalam
kebun binatang contohnya taman ragunan dan taman safari bogor

 Penegakan hokum
Adapun penegakan hukum dan kebijakan nasional dan internasional ini
sebenarnya tergantung kepada masing-masing wilayah.
Daftar pustaka

http://www.pelanginetponsel.com/makalah/keanekaragaman_hayati
http://www.scribd.com/doc/17734355/23/A-Manfaat-Keanekaragaman-Hayati
http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati
biologilover.files.wordpress.com/2008/.../keanekaragaman-hayati2.d.
http://www.pintugerbang.net/id/mod/book/view.php?id=55&chapterid=11
http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/dampak-kegiatan-manusia-terhadap.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati

Anda mungkin juga menyukai