Anda di halaman 1dari 11

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

BAB I
PENDAHULUAN

Lingkungan merupakan tempat interaksi dan bergantungnya makhluk


hidup termasuk manusia. Keduanya pun saling mempengaruhi dan membutuhkan
satu sama lain. Dari segi nilai ekonomis, berhubungan dengan produksi dan
konsumsi, dan bagaimana pengelolaan fungsi lingkungan tersebut. Nilai ekologis,,
bahwa semua makhluk hidup merupakan satu kepaduan di dalam alam semesta
ini. Nilai sosial, kondisi fisik lingkungan menjadi pengaruh dari bentuknya
aktivitas manusia.
Manusia sebagai makhluk yang ikut mempengaruhi dan dipengaruhi,
saling membutuhkan satu sama lain. Sudah sepatutnya menjaga, mengendalikan,
serta melestarikan lingkungan. Dan tidak pula mengeksploitasi secara berlebihan
atau pula mengeksploitasi namun tidak diiringi dengan konservasi.
Untuk itu, dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Biogeografi. Kami akan membahas tentang Nilai ekonomis, nilai ekologis, dan
nilai sosial bagi manusianya. Yang dalam hal ini, bertujuan agar mahasiswa dan
mahasiswi dapat memahami arti pentingya lingkungan bagi kelangsungan hidup
hayati.
Semoga dengan makalah ini, dapat bermanfaat dan ikut memberi
sumbangsih untuk mempromosikan dan mengajak mahasiswa/i serta orang lain
untuk ikut menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan untuk generasi masa
depan.

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

BAB II
PEMBAHASAN

a.

Nilai Ekonomis
Nilai

ekonomis

memiliki

kandungan

bagaimana

mengelola

atau

memanajemen lingkungan sebagai sumber mata pencaharian. Jadi, nilai tersebut


bagaimana mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pengelolaan lingkungan
untuk mendapatkan kondisi kebutuhan hidup yang optimum, didasarkan pada
pertimbangan untung rugi. Manusia sebagai satu bagian dari alam yang ikut
mempengaruhi lingkungan itu sendiri. Lingkungan merupakan sumber daya. Dari
lingkungan kita mendapatkan unsur-unsur yang diperlukan untuk produksi dan
konsumsi. Sebagian sumberdaya itu dimiliki oleh perorangan dan badan tertentu,
misalnya lahan pertanian. Dengan membentuk kegiatan-kegiatan seperti perihal;
1) kayu menjadi industri mebel, 2) air digunakan dalam peternakan, perikanan
untuk produksi ikan, pertanian untuk irigasi, perkebunan, pabrik juga memerlukan
air untuk memproses bahan baku menjadi bahan baku, keperluan rumah tangga,
air serta merta menjadi air mineral dalam kemasan, dan lain sebagainya.

Gambar 1.1
Perkebunan sebagai bentuk pengelolaan lingkungan

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

Akan tetapi, sumber daya mempunyai daya regenerasi dan asimilasi yang
terbatas. Selama eksploitasi atau permintaan pelayanan ada di bawah batas daya
regenerasi atau asimilasi, sumberdaya terperbarui itu dapat digunakan secara
lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui, sumber daya itu sebagai faktor
produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan.
Kemudian sebagian lagi sumberdaya itu milik umum, misalnya udara,
sungai, pantai, laut, dan ikan laut. Udara misalnya, kita perlukan untuk
menjalankan mesin kita, karena dalam udara mengandung oksigen. Sumberdaya
milik umum sering digunakan untuk bermacam peruntukan. Misalnya, air sungai
dapat digunakan untuk produksi ikan dan keperluan rumah tangga.
Karena pemanfaatan sumberdaya lingkungan milik umum dapat dilakukan
tanpa atau hanya dengan pungutan bayaran yang ringan saja, unit produksi
maupun unit konsumsi cenderung memaksimumkan pemanfaatannya, sehingga
terjadi pemanfaatan yang tidak rasional. Misalnya menangkap ikan dengan racun
atau dengan bahan peledak dengan maksud mendapatkan hasil yang besar, mudah
dan dalam waktu yang singkat.
Maka, apabila peruntukan ini melampaui batas daya regenerasi atau
asimilasi sumberdaya, maka peruntukkan tersebut akan mengalami kerusakan dan
yang diperuntukkan yaitu manusia akan mengalami kerugian baginya sendiri.
Untuk menghindari penggunaan yang melampaui batas tersebut,
diperlukan campur tangan pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya itu. Dasar
hukum ini terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3 yang
mewajibkan agar bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Serta dikembangkannya sistem pajak.
Contoh nilai ekonomis, yaitu Kebun Raya Bogor. Di sisi lain Kebun Raya
Bogor tidak hanya sebagai nilai ekonomis, tetapi juga menjadi nilai ekologis serta
nilai sosial.

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

Dalam pembudidayaan tanaman juga termasuk untuk menemukan atau


menghasilkan varietas-varietas yang beraneka macam dan unggul, yang biasanya
digunakan sebagai tanaman hias yang bernilai ekonomis tinggi. Dengan kata lain,
dari hal ini terdapat pengembangan pariwisata sebagai penghasil devisa bagi
negara, pelayanan rekreasi, kenaikan kegiatan ekonomi, dan penciptaan lapangan
pekerjaan dan kesempatan kerja.
b.

Nilai Ekologis
Kelangsungan hidup hayati adalah yang paling pokok di dalam kebutuhan

dasar. Sebab, kelangsungan hidup manusiawi dipengaruhi besar apabila


kelangsungan hidup hayati terpenuhi dan terjamin. Untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidup, manusia haruslah mendapatkan air, udara dan pangan dalam
kuantitas dan mutu tertentu. Tubuh manusia sebagian besar terdiri atas air. Air
juga merupakan alat untuk membantu membuang sisa kotoran dalam tubuh dan
berperan penting dalam mejaga suhu tubuh. Kekurangan air akan menyebabkan
kematian. Udara mengandung oksigen yang diperlukan manusia untuk pernapasan
manusia. Tanpa oksigen orang tidak dapat hidup. Oksigen yang kita hirup berasal
dari tumbuhan dalam proses fotosistesis dan sebaliknya karbondioksida yang kita
hasilkan dalam pernapasan digunakan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Pangan berfungsi sebagai penyusun tubuh, sumber energi dan pengatur
metabolisme. Di dalam unsur bahan makanan terkandung seperti, karbohidrat,
lemak, protein, mineral, vitamin dan protein.
Sejak jaman purba, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya.
Manusia membuat senjata ataupun perkakas dari tulang dan batu. Obat-obatan
ditemukan pula untuk mengobati diri dari penyakit. Mulai dari sayur-mayur, buahbuahan, lingkungan sebagai tanaman dalam estetika rumah tangga. Jelaslah
manusia adalah bagian integral lingkungan hidupnya. Manusia tidak dapat
terpisahkan dari lingkungannya.
Untuk menjaga keseimbangan alam maka sebagai salah satu contoh nilai
ekologis, ialah pengelolaan cagar alam sebagai bentuk keseimbangan alam.

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

Karena itu dalam pencagaran alam seyogyanya digunakan pandangan hidup


secara ekosentris. Sebab, fungsi ekologi yang terpenting ialah membuat bumi
menjadi lingkungan hidup yang dapat dihuni makhluk hidup, keindahan alam
yang disajikan oleh lingkungan dengan flora dan faunanya, menjadi pelindung
untuk mengurangi radiasi matahari dan temperatur yang tinggi, resapan air hujan,
pengendalian erosi tanah, pengendalian polusi serta keseimbangan etis untuk
menghargai ciptaan Allah SWT. Cagar alam serta merta menjadi nilai ekonomis
yaitu pariwisata, dan nilai sosial sebagai bentuk pendidikan dan penelitian.
Contoh lain, disamping cagar alam dikenal pula hutan lindung, suaka margasatwa,
dan hutan buru.

Gambar 1.2
Hutan sebagai salah satu unsur nilai ekologis
Ekologi sendiri telah menciptakan rantai makanan di dalam ekosistem, yang
saling memiliki ketergantungan dan dipengaruhi. Bahkan ekologi menjadi tempat
terjadinya siklus biogeokimia atau siklus mineral yang berada pada komponenkomponen biotik dan abiotik. Dan menjadi tempat terjadinya siklus hidrologi.
Nilai ekologis memberikan pengetahuan berupa informasi yang sangat
bermanfaat bagi manusia dan perlu dipelajari agar manusia tersebut dapat
melakukan pelestarian lingkungan. Misalnya, fosil tulang-belulang pada batuan
memberikan informasi tentang masa lalu. Informasi-informasi tersebut terdapat
pada semua komponen ekosistem. Demikian pula pada tumbuahan. Misalnya,

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

tumbuhan yang memiliki warna atau bentuk bunga, bentuk daun dan buah. Alam
terkembang menjadi guru atau alam merupakan laboratorium dalam kehidupan
ini.
c.

Nilai Sosial
Manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Ia mempengaruhi dan

dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Ia membentuk dan dibentuk oleh


lingkungan hidupnya juga.

Alam mengajarkan berbagai pengetahuan yang

kemudian menjadi ilmu, dan tersubstansi dalam pendidikan maupun penelitian.


Berkembangnya cara manusia untuk mempertahankan hidupnya, yang merupakan
ekspresi dari kebudayaannya. Makanan, pakaian, rumah, seni.

Di

dalam

agama islam diajarkan bahwa manusia adalah khalifah Allah SWT di bumi.
Sevagai khalifah Allah, manusia wajib untuk menjaga dan melindungi bumi serta
dilarang untuk merusaknya dan mengeksploitasinya secara berlebihan.
Nilai sosial meliputi permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia
di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai makhluk sosial yang harus
berinteraksi dengan yang lainnya, dab budayanya mencerminkan perkembangan
kemampuan yang berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta.
Misalnya, nilai sosial dari segi pariwisata. Dengan pesatnya industri
pariwisata maka akan membawa pemahaman antar budaya melalui interaksi
pengunjung wisata (turis) dengan masyarakat lokal setempat. Dari interaksi inilah
para wisatawan dapat mengenal, menghargai, dan memahami kebudayaan lokal.
Sekaligus merupakan sarana yang tepat untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia
kepada dunia Internasional.

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

Gambar 1.3
Pantai menjadi salah satu objek wisata yang di dalamnya terjadi interaksi aktivitas
manusia antara wisatawan dengan masyarakat.
Manusia tidak hanya memanfaatkan lingkungan sebagai bentuk kebutuhan.
Tetapi, lingkungan dijadikan sebuah bentuk hobi yang diciptakan dalam ruang
lingkup pekarangan rumah yang menimbulkan estetika yang sekaligus menjadi
fungsional dan pelestarian lingkungan. Kondisi fisik lingkungan, dapat juga
mempengaruhi pola persebaran pemukiman penduduk. Misalnya, pemukiman
dalam pola perladangan berpindah-pindah dan transmigrasi penduduk.
Zaman dahulu, senjata, peralatan, dan pakaian segalanya masih benar-benar
dari alam. Contohnya, batu sebagai senjata sekaligus peralatan memasak.
Seiring

perkembangan

zaman,

manusia

semakin

meningkatkan

pembangunannya. Pembangunan mempunyai tujuan jangka panjang dalam arti


kita membangun untuk generasi sekarang dan generasi mendatang untuk anak
cucu kita. Dengan menggunakan sistem pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Maka, faktor sosial mempunyai peranan pentingdalam daya dukung
berkelanjutan.
Lingkungan menyediakan lahan, untuk keperluan mendirikan prasarana
pribadi maupun sosial. Rumah tempat tinggal yang digunakan untuk melindungi

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

diri dari panas dan hujan, serta fasilitas sosial seperti gedung-gedung
pemerintahan, olahraga, dan gedung pertokoan semuanya dibangun di atas lahan.
Contoh dalam suatu sistem sosial, sebuah desa yang telah diperbaiki kondisi
gizi penduduknya melalui intensifikasi pertanian dan pemanfaatan pekarangan.
Usaha perbaikan itu dilakukan terus-menerus, sehingga kondisi gizi penduduk itu
selangkah demi selangkah akan meningkat terus-menerus.
Lingkungan memenuhi kualitas hidup manusia secara sandang, pangan,
papan, pendidikan dan kebutuhan lainnya. Ketercukupan kebutuhan tersebut tentu
saja jika secara ekonomi memiliki pendapatan yang memadai. Artinya, kualitas
sosial dapat tercipta jika lingkungan sosial tersebut sejahtera dan memiliki sumber
pendapatan yang memadai.
Dapat disimpulkan, nilai ekologis, ekonomis dan sosial, ketiganya saling
memilki keterkaitan dan berhubungan satu sama lain. Contohnya; Hutan
Mangrove. Memiliki fungsi ekologis, untuk menjaga garis pantai, melindungi
pantai dan tebing sungai, tempat benih-benih ikan, udang dan kerang dari pantai,
tempat bersarang burung, sebagai habitat alami bagi banyak jenis biota. Fungsi
ekonomi, lahan untuk tambak, tempat pembuatan garam, tempat berekreasi.
Fungsi sosial, menjadikan tempat interaksi antar penduduk dan wisatawanwisatawan asing maupun domestik.
Nilai-nilai

ini

berfungsi

sebagai

memulihkan,

memelihara

dan

meningkatkan kondisi lingkungan. Namun, nilai-nilai ini mengalami penurunan


fungsi di wilayah perkotaan di akibatkan populasi dan pertumbuhan seiring
berkembangnya zaman era globalisasi. Maka, seharusnya nilai ketiganya tersebut
harus dilaksanakan dalam rangka pengelolaan penghijauan perkotaan yang
merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka diperkotaan. Sebab fungsi dan
perannya pun sangatlah besar, yaitu diantaranya:
1. Sebagai

paru-paru

kota.

Tanaman

sebagai

elemen

hijau,

pada

pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi


makhluk hidup untuk pernapasan.

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

2. Sebagai pengatur lingkungan, vegetasi akan menimbulkan suasana sejuk,


nyaman, dan segar.
3. Pencipta lingkungan hidup (ekologis). Penghijauan dapat menciptakan
ruang hidup bagi makhluk hidup di alam.
4. Penyetimbang alam. Merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam
bagi satwa yang hidup di sekitarnya.
5. Perlindungan (protektif), terhadap kondisi alami sekitarnya, Contohnya;
angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu.
6. Keindahan (estetika). Dengan terdapatnya unsur-unsur penghijauan
direncanakan secara baik dan menyeluruh akan menambah keindahan
kota.
7. Kesehatan (hygiene), misalnya untuk terapi mata.
8. Rekreasi dan pendidikan (educative). Jalur hijau dengan aneka vegetasi
mengandung nilai-nilai ilmiah.
9. Terjadinya interaksi pada aktivitas manusia di wilayah tersebut.
10. Memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat.

BAB III

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

PENUTUP

Kesimpulan
Nilai

ekonomis

memiliki

kandungan

bagaimana

mengelola

atau

memanajemen lingkungan sebagai sumber mata pencaharian. Jadi, nilai tersebut


bagaimana mendapatkan keuntungan yang maksimal. Pengelolaan lingkungan
untuk mendapatkan kondisi kebutuhan hidup yang optimum, didasarkan pada
pertimbangan untung rugi.
Nilai ekologis berarti besar bagi kelangsungan hidup hayati. Sebab,
kelangsungan hidup manusiawi dipengaruhi besar apabila kelangsungan hidup
hayati terpenuhi dan terjamin.
Nilai sosial meliputi permasalahan yang berkaitan dengan aktivitas manusia
di dalam ruang, yang mencakup aktivitas sebagai makhluk sosial yang harus
berinteraksi dengan yang lainnya, dab budayanya mencerminkan perkembangan
kemampuan yang berupa hasil pemikiran manusia dalam bentuk karya cipta.
Nilai-nilai tersebut berfungsi sebagai memulihkan, memelihara dan
meningkatkan kondisi lingkungan. Serta ketiganya saling berhubungan dan
berkaitan serta saling mempengaruhi satu sama lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Nilai Ekonomis, Nilai Ekologis, dan Nilai Sosial bagi Manusia

Yani Ahmad, dkk. Geografi. Untuk SMA Kelas I. Cetakan ke-2. Bandung:
Grafindo Media Pratama, 2006.
Soemarwoto, Otto. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Cetakan
ke-10. Jakarta: Djambatan 2004.
Djamal, Zoeraini. Prinsip-prinsip Ekologi. Ekosistem Lingkungan dan
Pelestariannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.
Nianto, Bambang, dkk. Geografi. Untuk Kelas 1 SMA dan MA. Cetakan
Pertama. Surakarta: Tiga Serangkai, 2004.
Odum, Eugene. Dasar-dasar Ekologi. Cetakan ke-3. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 1996.
http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/04/manfaat-pariwisatadari-berbagai-segi.html
http://mf-blogsman4solo.blogspot.com/

Kelompok 5: Angga M. , Deslina H. , Syifa Z. , Makhsus, Rahmatia

Anda mungkin juga menyukai