Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

Nama : Marlia Arry Yunanti


NPM : 2284105011
Mata Kuliah : Biodiversitas dan Biokonservasi
Hari/Tanggal : Jum’at / 19 Mei 2023
Dosen Pengasuh : Dr. Tomi idayat, M.Pd. / Dr. Nopriyeni, M.Pd.

1. Biodiversitas adalah semua makhluk hidup di bumi (tumbuhan, hewan, dan


mikroorganisme) termasuk keanekaragaman genetik yang dikandungnya dan
keanekaragaman ekosistem yang dibentuknya.
Ada tiga jenis biodiversitas, yaitu : keanekaragaman genetik, keanekaragaman
spesies, dan keanekaragaman ekosistem.
 Keankeragaman genetik adalah  keanekaragaman hayati dalam satu
jenis makhluk hidup karena variasi gen pada individu sejenis. Contoh
keanekaragaman genetik adalah bunga mawar memiliki beraneka
macam warna, seperti mawar merah, mawar putih, mawar kuning, dll.
 Keanekaragaman spesies adalah keunikan secara morfologis, anatomis,
fisiologis pada individu.Contoh keanekaragaman spesies adalah pohon
kelapa, pohon aren, dan pohon lontar.
 Keanekaragaman ekosistem adalah keanekaragaman yang yang
disebabkan perbedaan letak geografis sehingga terjadi perbedaan iklim
yang berpengaruh pada perbedaan suhu, curah hujan, intensitas cahaya
matahari, dan lamanya penyinaran matahari. Contohnya ekosisten hutan
konifer, ekosisten hutan hujan tropis, ekosistem hutan konifer, dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi biodiversitas adalah : perubahan iklim,
perusakan habitat, polusi, kegiatan manusia, invasi spesies asing, dan
eksploitasi berlebihan.

2. Analisa biodiversitas pada 3 macam ekosistem


 Ekosistem A memiliki biodiversitas yang rendah karena tidak memiliki
satu jenis spesies (spesies D jumlahnya 0) meskipun jumlah spesies A,
B, dan C banyak, Tidak adanya salah satu spesies pada sebuah
ekosistem akan membuat ekosistem tersebut menjadi kurang stabil dan
rentan mengalami perubahan lingkungan. Kehilangan salah satu spesies
dalam sebuah ekosistem akan berdampak pada fungsi ekosistem
trersebut karena setiap spesies punya fungsi tertentu dalam menjaga
rantai makanan, membasmi hama, atau menguraikan zat organik. Tetapi
bila dilihat dari jumlah individu tiap spesies yang berlimpah, maka
ekosistem tersebut memiliki interaksi antarspesies yang baik dan
kemampuan adaptasi terhadap lingkungan.
 Ekosistem B memiliki biodiversitas yang rendah dengan satu spesies
yang mendominasi ekosistem dan mencerminkan kurangnya variasi
spesies. Rendahnya biodiversitas pada ekosistem tersebut daa dengan
adanya dominasi dari salah satu spesies akan menyebabkan
ketidakstabilan dan kerentanan pada ekosistem. Dikhawatirkan bila
spesies yang dominan mengalami penurunan jumlah atau kepunahan
akan mengganggu ekosistem tersebut secara signifikan.
 Ekosistem C memiliki biodiversitas yang yang lebih tinggi
dibandingkan ekosistem A dan B sehingga memungkinkan memiliki
ekosistem yang lebih seimbang. Dominansi spesies C pada ekosistem 3
dapat mempengaruhi spesies yang lain termasuk spesies dengan jumlah
yang paling sedikit. Spesies C kemungkinan memiliki kontrol yang kuat
pada sumber daya alam dan wilayah pada ekosistem tersebut. Spesies D
dengan jumlah yang sangat sedikit rentan akan perubahan lingkungan
dan kepunahan.

3. A. Jika semua spesies serangga herbivora mati karena insektisida adalah maka
akan berdampak secara signifikan terhadap ekosistem karena karena serangga
herbivora memiliki peranan penting dalam rantai makanan dan proses
penyerbukan. Beberapa dampak yang mungkin akan terjadi adalah :
terganggunya rantai makanan karena serangga herbivora merupakan sumber
makanan bagi banyak predator seperti laba-laba, serangga predator, burung
pemakan serangga, dan ular. Saat predator kehilangan sumber makannya maka
akan mengganggu popolasi pada tiap tingkat trofik rantai makanan sehingga
keseimbangan ekosistem menjadi terganggu dan dampak yang kedua adalah
menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati pada ekosistem tersebut
karena hilangnya beberapa spesies akibat hilangnya sumber makanan.
B. Jika terdapat spesies baru serangga herbivor yang dapat mengkonsumsi
semua jenis tumbuhan dan berkembang biak sangat cepat maka akan
berdampak pula pada keseimbangan ekosistem dan biodiversitas ekosistem
tersebut karena akan mengakibatkan organisme lain pemakan tumbuhan
menjadi kehilangan sumber makanan karena kalah berkompetisi.sehingga
populasinya lama-kelamaan akan berkurang dan bisa meyebabkan kepunahan.

4. Proses evolusi adalah proses perubahan secara bertahap yang terjadi pada
populasi makhluk hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.Berdasarkan
teori evolusi, perubahan ini menyebabkan keragaman kehidupan di
bumi.Proses evolusi terjadi melalui beberapa mekanisme seperti ;seleksi alam,
mutasi gen, migrasi individu dari populasi lain, pergeseran genetik, dan
rekombinasi genetik.Seleksi alam adalah Proses seleksi alam terjadi ketika
individu-individu dengan karakteristik yang lebih cocok untuk bertahan hidup
dan berkembang biak memiliki peluang yang lebih tinggi untuk melanjutkan
keturunan mereka. Karakteristik yang memberikan keuntungan dalam
lingkungan tertentu meningkatkan peluang mempertahankan hidup individu
tersebut, sehingga mereka cenderung mewariskan sifat-sifat tersebut kepada
generasi berikutnya. Di sisi lain, individu dengan karakteristik yang kurang
cocok mungkin memiliki peluang yang lebih rendah untuk bertahan hidup dan
berkembang biak. Dengan demikian, karakteristik yang menguntungkan secara
bertahap dapat menjadi lebih umum dalam populasi seiring berjalannya waktu.
Sedangkan mutase gen, migrasi individu, pergeserab genetic dan rekombinan
genetic meyebabkan variasi genetic. Variasi genetic akan menyebabkan
keanekaragaman jenis makhluk hidup.

5. Keanekaragaman fungsional adalah konsep dalam ekologi yang mengacu pada


variasi peran dan fungsi organisme dalam suatu ekosistem yang melibatkan
perbedaan dalam cara organisme berinteraksi dengan lingkungan mereka dan
peran yang mereka mainkan dalam menjaga stabilitas ekosistem
Peningkatan dan penurunan kekayaan fungsional serta pemerataan yang terjadi
secara bersamaan dapat dijelaskan melalui beberapa faktor dan mekanisme
kompleks dalam ekologi.

Peningkatan Kekayaan Fungsional:


Faktor yang menyebabkan peningkatan kekayaan fungsional, yaitu :
 Kolonisasi dan invasi spesies baru: Kehadiran spesies baru dalam suatu
ekosistem dapat meningkatkan kekayaan fungsional dengan
memperkenalkan fungsi-fungsi baru yang sebelumnya tidak ada.
 Evolusi dan adaptasi: Proses evolusi dapat menghasilkan spesies baru
dengan peran fungsional yang berbeda atau memperkaya peran
fungsional spesies yang ada. Adaptasi terhadap kondisi lingkungan
yang berubah juga dapat mengarah pada peningkatan kekayaan
fungsional.

Penurunan Kekayaan Fungsional:


Faktor yang menyebabkan penurunan kekayaan fungsional, yaitu :
 Ekstinksi dan kepunahan: Kehilangan spesies akibat kepunahan
mengurangi kekayaan fungsional secara keseluruhan. Spesies yang
punah biasanya memiliki peran fungsional yang unik dan tidak dapat
dikendalikan oleh spesies lain.
 Perubahan habitat: Perubahan dalam habitat seperti deforestasi,
urbanisasi, atau perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan
kekayaan fungsional dengan mengurangi jumlah dan keragaman spesies
serta peran fungsional yang ada.

Pemerataan:
 Persaingan: Dalam lingkungan yang keras atau terbatasnya sumber
daya, spesies dengan peran fungsional yang serupa dapat bersaing
secara intensif, menyebabkan dominasi beberapa spesies dengan peran
yang serupa dan penurunan kekayaan fungsional secara keseluruhan.
Hal ini dapat menyebabkan pemerataan fungsi di antara spesies-spesies
tersebut.
 Interaksi antarspesies: Interaksi seperti predasi, parasitisme, atau
komensalisme antarspesies dapat menyebabkan pemerataan fungsi
dalam suatu ekosistem. Interaksi tersebut dapat menghasilkan ko-
eksisitensi spesies dengan peran fungsional yang serupa.

Meningkatnya peningkatan dan penurunan kekayaan fungsional serta


pemerataan yang terjadi secara bersamaan dapat disebabkan oleh interaksi
kompleks antara faktor-faktor tersebut. Misalnya, kepunahan spesies dapat
menyebabkan penurunan kekayaan fungsional, sementara kolonisasi spesies
baru dapat meningkatkan kekayaan fungsional. Selain itu, persaingan antar
spesies dapat mengarah pada pemerataan fungsi di antara spesies-spesies yang
bersaing.

Kekayaan fungsional yang rendah dapat mengurangi produktivitas ekosistem


karena adanya ketergantungan dan interaksi antara berbagai peran fungsional
dalam ekosistem. Apabila terjadi gangguan atau kehilangan pada beberapa
peran penting pada ekosistem yang kekayaan fungsionalnya rendah akan
kesulitan untuk mendapatkan spesies yang memiliki fungsi yang sama
sehingga akan berpengaruh pada aliran energi dan akan mempengaruhi proses
pertumbuhan dan reproduksi organisme yang akan mengurangi produktivitas
ekosistem secara keseluruhan.

6. Nilai budaya mencakup pengetahuan tradisional yang telah diwariskan secara


turun-temurun. Nilai budaya ini terkadang terkesan memiliki mitos dan ajaran
tertentu. Pengetahuan ini mencakup pemahaman tentang tanaman obat,
manfaat pertanian berkelanjutan, pemeliharaan kehidupan liar, dan praktik
konservasi. Nilai budaya yang diwariskan turun temurun ini mendorong
masyarakat untuk menjaga keanekaragaman hayati dan menghindari praktik
yang merusak lingkungan.
Nilai ekonomi biasanya terdapat pada kawasan dengan keanekaragaman hayati
unik yang menjadi daya tarik utama bagi pariwisata alam atau ekowisata.
Pengembangan dan pengelolaan kawasan yang memiliki spesies langka atau
ekosistem unik sebagai destinasi wisata.yang dapat bernilai
ekonomi.Pendapatan dari ekowisata dapat digunakan untuk mendukung upaya
konservasi, termasuk pemeliharaan habitat, perlindungan spesies, dan
pendidikan lingkungan. Selain itu, spesies yang memiliki nilai ekonomi tinggi
cenderung mendorong masyarakat untuk melestarikannya dengan cara
menangkap/mengambil dari alam kemudian membudidayakannya sehingga
ikut membantu dalam usaha melestarikan keanekaragaman hayati.
Akan tetapi nilai budaya dan nilai ekonomi tersebut bisa menyebabkan
terganggunya keanekaragaman hayati karena hanya spesies-spesies tertentu
saja yang terkait dengan budaya dan memiliki nilai ekonomis tinggi saja yang
mendapat perhatian sedangkan spesies lain akan diabaikan sehingga lama-
kelamaan spesies tersebut akan hilang.

Anda mungkin juga menyukai