Anda di halaman 1dari 1

Nama : Narotama Adi Kuncoro

Kelas : X-B
No : 22

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman Hayati dibedakan menjadi 3 tingkatan :


1. Keanekaragan tingkat gen adalah tingkat keanekaragaman atau variasi yang terjadi pada organisme sejenis atau satu
spesies yang dianggap sebagai akibat adanya interaksi antar gen-gen di dalam genotipe suatu lingkungan.
Gen adalah substansi kimia sebagai factor penentu sifat keturunan.
Contoh keanekaragaman tingkat gen:
a. Bunga Mawar berwarna merah, kuning, dan ungu
b. Tanaman mangga golek, Mangga Arumanis, manggamanalagi, dan mangga kelapa
c. Tanaman kelapa genjah, kelapa gading, kelapa kuning, kelapa hijau & kelapa merah

2. Keanekaragam tingkat jenis adalah keanekaragaman antaramakhluk hidup yang berbeda


jenis dalam satu familia. Contoh Keanekaragaman tingkat jenis
a. Familia Palmae, misalnya : Kelapa, lontar, aren, dan Pinang.
b. Familia Graminea, misalnya : Padi, jagung, dan tebu
c. Familia Felidae, misalnya : Harimau, singa, kucing, danmacan tutul

3. Keanekaragaman tingkat ekosistem adalah keanekaragamanyang timbul karena adanya interaksi antara lingkunga
n abiotiktertentu dengan sekumpulan makhluk hidup tertentu.

Keanekaragaman hayati Indonesia yang jumlahnya sangat tinggi, baru sekitar 6.000 spesies tumbuhan, 1.000
spesies hewan, dan 100 spesies jasad renik yang telah diketahui potensinya dan dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia untuk menunjang kebutuhan hidupnya.

Hilangnya keanekaragaman hayati merupakan peristiwa penurunan keanekaragaman


hayati(biodiversitas) yang antara lain disebabkan oleh punahnya spesies (tumbuhan atau hewan) di
seluruh dunia, serta pengurangan atau hilangnya spesies secara lokal di habitat tertentu.

Faktor
Faktor utama yang mengakibatkan stres biotik dan laju hilangnya biodiversitas yang semakin cepat (selain
ancaman lainnya) adalah:

1. Degradasi dan hilangnya habitat. Intensifikasi pemanfaatan lahan (dan hilangnya lahan atau
habitat) telah diidentifikasi sebagai faktor penting dalam hilangnya layanan ekologis sebagai
efek langsung serta hilangnya keanekaragaman hayati.
2. Perubahan iklim melalui tekanan panas dan tekanan kekeringan.
3. Beban nutrisi yang berlebihan dan bentuk polusi lainnya.
4. Eksploitasi berlebihan dan penggunaan secara tidak berkelanjutan (misalnya metode
penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan).
5. Konflik bersenjata yang mengganggu kehidupan dan mata pencaharian manusia,
berkontribusi pada hilangnya habitat, dan meningkatkan eksploitasi berlebihan terhadap
spesies yang bernilai ekonomi, yang menyebabkan penurunan populasi dan kepunahan lokal.
6. Spesies asing invasif yang bersaing untuk suatu relung, menggantikan spesies asli.
7. Aktivitas manusia yang mengancam bentuk kehidupan lainnya. Sekitar 30% mamalia,
amfibi, dan spesies burung terancam punah.

Anda mungkin juga menyukai