Anda di halaman 1dari 11

KUNCI

KERUKUNAN
DISUSUN OLEH :
Nama : Lilik Amaliasholikhah
Kelas : XII MIPA 2
Absen : 16
Nature Facts Quiz 01

02

Apa saja sih kunci 03

kerukunan di dunia??
04

05
TASAMUH MUSAWAH
06
TAWASUTH UKHUWWAH

You are right!


1. TASAMUH
A). Pengertian : bersikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapi, misalnya toleransi dalam agama ialah
sikap saling menghormati hak dan kewajiban antar agama.

B). Konsep tasāmuḥ yang ditawarkan Islam sangatlah rasional dan praktis serta tidak berbelit-belit. Yaitu dengan
mengenali, menghargai, dan terbuka dengan perbedaan. Namun, apabila hubungannya dengan keyakinan dan ritual,
agama Islam tidak mengenal kata kompromi. Keyakinan umat Islam kepada Allah tidak sama dengan keyakinan para
penganut agama lain begitu pula dengan ritualnya. Sebagai bukti, Allah melarang penganutnya mencela tuhan-tuhan
dalam agama manapun.

C). Syaikh Yusuf Qardhawi menjelaskan adanya empat faktor yang mendorong sikap tasāmuḥ, yaitu: a. Keyakinan
bahwa manusia itu makhluk mulia.
b. Perbedaan di dunia ialah realitas yang dikehendaki Allah.
c. Allah Maha membuat perhitungan, jadi tiada kuasa mutlak manusia untuk mengadili kekafiran atau kesesatan
seseorang.
d. Keyakinan akan perintah Allah untuk berbuat adil dan mengajak kepada budi pekerti mulia.
Membiasakan Berperilaku Toleransi dalam
Kehidupan Sehari-hari
Setelah mengetahui sikap tasāmuḥ dalam Islam. Kita dituntut untuk bersikap tasāmuḥ.
Sebagai contoh sikap tasāmuḥ dalam Islam yaitu,
1. Di kota Madinah, Rasulullah Saw. tidak sungkan berdampingan dengan pribumi Yahudi maupun
Nasrani.
2. Ketika menaklukkan Jerussalem, khalifah Umar r.a. tidak merusak tempattempat ibadah warga non-
muslim dan pemeluknya teteap diberikan kebebasan untuk menjalankan ritual agamnya.
3. Rasulullah Saw. memberi makan seorang beragama Yahudi buta dan miskin.
4. Ketika ada jenazah seorang Yahudi melintas di sebelah Rasulullah Saw. dan para sahabat, Rasulullah
Saw. berhenti dan berdiri. Kemudian seorang sahabat berkata, “Kenapa engkau berhenti ya Rasulullah?
Padahal itu adalah jenazah orang Yahudi?” Rasulullah Saw. bersabda: “Bukankah dia juga manusia?”
2. Persamaan Derajat (Musāwah).
Secara istilah musāwah adalah sikap terpuji di mana memandang bahwa setiap manusia
memiliki harkat dan martabat yang sama. Rasulullah Saw. bersabda:

“Dari Abi al-Yaman, al-Azhari menceritakan dari al-Utaiby: Sesungguhnya yang dikehendaki Nabi dalam
hal ini adalah bahwa manusia adalah sama (setara) dalam nasab. Tidak seorang pun dari mereka
memiliki kelebihan (dari yang lainnya), akan tetapi mereka serupa, seperti 100 ekor unta yang tidak
memiliki induk” (H.R. Bukhari)

Sikap musāwah ini sering kali dipakai dalam bidang hukum guna menyamaratakan
hukuman seseorang dengan orang lain. Akan tetapi musāwah sendiri dapat digunakan pada
berbagai macam perilaku tertentu semisal pendapat dari rakyat jelata perlu didengarkan selama
pendapatnya logis dan berbobot.
Musāwah Dalam Islam
Menurut Muhammad Ali al Hasyimy dalam Manhāj al-Islām fi al-‘Adalah wa al Musāwah,
ada beberapa hal berkaitan dengan prinsip musāwah dalam ajaran Islam, yaitu:
a. Persamaan adalah buah dari keadilan dalam Islam.
b. Setiap manusia sama derajatnya, tidak ada pengistimewaan tertentu pada seorang terhadap orang
lain.
c. Memelihara hak-hak non-muslim. Di antaranya adalah memahami perbedaan keyakinan dan
ritual agama.
d. Persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan dalam kewajiban agama dan lainnya.
e. Persamaan sosial di masyarakat.
f. Persamaan manusia di depan hukum.
g. Persamaan dalam mendapatkan jabatan publik.
h. Persamaan didasarkan pada kesatuan asal bagi manusia.
Membiasakan Berperilaku Musāwah dalam
Kehidupan Sehari-hari
Contoh sikap musāwah dalam Islam yaitu,
1. Islam datang dengan meningkatkan derajat wanita. Pada masa lampau, wanita dianggap
sebagai harta yang dapat diperjual belikan. Setelah datangnya Islam, wanita
dikembalikan pada fitrahnya.
2. Ketika seorang Yahudi menagih hutang yang belum jatuh tempo pada Rasulullah, dan ia
menagihnya dengan kasar. Ia berkata, “Sungguh kalian adalah orang-orang yang
menunda-nunda hutang wahai Bani Abdil Mutthalib”. Lantas ketika Rasulullah melihat
para sahabatnya marah atas perkataan tersebut, Rasulullah bersabda, “Biarkan dia,
karena orang yang mempunyai hak, punya hak bicara”
3. Ketika Khalifah Umar Ra. mengirim surat kepada hakimnya Abu Musa alAsy’ari yang
berisi arahan tentang hukum persamaan hak antara manusia di hadapan pengadilan.
Beliau berkata, “Samakan antara manusia di hadapanmu, di majelismu, dan hukummu,
sehingga orang lemah tidak putus asa dari keadilanmu, dan orang mulia tidak mengharap
kecuranganmu.”
4. Ketika pengangkatan seorang pemuda, Usamah bin Zaid sebagai panglima pasukan umat
Islam yang bersiap-siap untuk memerangi romawi.
3. Moderat (Tawasuth) 01

02
1. Pengertian Moderat (Tawasuth) : sikap terpuji di mana menghindarkan perilaku atau
pengungkapan yang ekstrem dan memilih sikap dengan berkecenderungan ke arah jalan tengah. 03
2. Tawasuth Dalam Islam Islam menyatakan bahwa umat Islam merupakan umat yang tengah-tengah
yaitu dalam menyelesaikan sesuatu dengan tanpa kecondongan ke kanan atau pun ke kiri.
Rasulullah bersabda: “Sebaik baik persoalan adalah sikap sikap moderat.” 04
3. Dalam Islam, tawasuth terbagi menjadi tiga dimensi yaitu akidah, akhlak, dan syariat. 1. Dimensi
akidah : dua persoalan yaitu Ketuhanan antara atheisme dan politheisme dan Manusia di antara jabr
dan ikhtiyār. 2. Dimensi akhlak : contoh persoalannya yaitu peribadatan antara syariat dan hakikat. 05
3. Dimensi syariat : persoalannya adalah antara kemaslahatan individu dan kolektif.
4. Membiasakan Berperilaku Tawasuth dalam Kehidupan Sehari-hari
Hal yang perlu di perhatikan dalam penerapan tawasuth, yaitu :
1. Menghindari perbuatan dan ungkapan ekstrim dalam menyebarluaskan ajaran Islam.
06
2. Menjauhi perilaku penghakiman terhadap seseorang karena perbedaan pemahaman. 3. Memegang
prinsip persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat
4. Saling Bersaudara (Ukhuwwah) 01

02

1. Pengertian Saling Bersaudara (Ukhuwwah) adalah sikap terpuji di mana menumbuhkan perasaan 03
kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap orang lain.
2. Ukhuwwah dalam Islam sangatlah esensial, bahkan jika ada perselisihan kita diperintahkan untuk
mendamaikannya bukan memperkeruh suasananya. Secara ringkas persaudaraan menurut Quraish 04
Shihab bukan hanya dilihat dari keturunan saja akan tetapi juga kesamaan suku, bangsa, agama, dan
tanah air agar terciptanya keharmonisan hubungan manusia. Beliau membagi ukhuwwah dalam empat
macam, yaitu 1. Ukhuwwah fi al-‘Ubūdiyyah :Persaudaraan kemakhlukan dan ketundukan kepada 05
Allah. 2. Ukhuwwah fi al-Insāniyyah/Basyariyyah :Persaudaraan dari seluruh manusia karena berasal
dari satu ayah dan ibu yaitu Adam dan Hawa. 3. Ukhuwwah fi an-Nasab wa al-
Wathaniyyah :Persaudaraan yang dijalin karena kesamaan dalam keturunan dan kebangsaan. 4. 06
Ukhuwwah fi ad-Dīn al-Islāmiyyah : persaudaraan yang dijalin karena persamaan agama Islam.
Membiasakan Berperilaku Ukhuwwah dalam 01
Kehidupan Sehari-hari
02

03

04
1. 2. 3.
5.
Melaksa Melaksa Bersikap
Melaksa 05
nakan nakan saling 4.
nakan
saling saling tolong- Bersatu
proses
mengena mengena menolon (Ta’alluf 06
saling
l l g )
menjaga
(Ta’arruf (Ta’arruf (Ta’āwun
(Takāful)
) ) )
01

End 02

03

Thanks for 04

watching ! 05

06

Let's Get finished

Anda mungkin juga menyukai