Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

SUPERVISI PENGKAJIAN KELUARGA Bpk A DENGANHIPERTENSI


DI RT 02 RW 07KELURAHAN AMPANG
KECAMATAN KURANJI

DISUSUN OLEH:
CICI RAHMADANI PUTRI, S. Kep

PRODI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA PADANG
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Perkembangan struktur penduduk dunia saat ini menuju proses


penuaan. Perkembangan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah dan
proporsi penduduk lanjut usia. Standar dari Perserikatan Bangsa – Bangsa
(PBB) menyatakan bahwa penduduk suatu negara dikatakan berstruktur
tua bila lebih dari 7% total penduduknya adalah lanjut usia. Indonesia
sejak tahun 2000 sudah masuk dalam kategori penduduk berstruktur tua
(Kemensos, 2011).
Proses menua merupakan proses yang alami, menurut teori
konsekuensi fungsional yang dikemukan oleh Miller, (2012), perubahan
menua terjadi pada seluruh sistim organ salah satunya adalah pada sistim
kadiovaskuler. Perubahan pada sistim kardiovaskuler meliputi kekakuan
dan hilangnya kelenturan serta penyempitan lumen dari pembuluh darah
sehingga lansia menjadi rentan untuk mengalami hipertensi
World Health Organiztion (WHO) pada tahun 2019 menyatakan
satu milyar orang di dunia menderita hipertensi, 2/3 penderita hipertensi
berada di Negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat
dan diprediksi tahun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia
terkena hipertensi. Hipertensi telah menyebabkan banyak kematian sekitar
8 juta orang setiap tahunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia
Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita hipertensi (Kemenkes, 2020).
Riskesda tahun 2019 penderita hipertensi di Indonesia mencapai
8,4% berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥18 tahun,
Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk prevalensi
penderita hipertensi di Indonesia adalah sekitar 34,1%, sedangkan pada
tahun 2019 hasil prevalensi penderita hipertensi di Indonesia adalah
sekitar 25,8%.
Hasil prevalensi dari pengukuran tekanan darah tahun 2020 hingga
tahun 2025 dapat dikatakan mengalami peningkatan yaitu sekitar 8,3%.
Data dari Riskesda tahun 2020 juga mengatakan bahwa prevalensi hasil
pengukuran darah pada penderita hipertensi terdapat pada provinsi
Kalimantan Selatan dengan prevalensi penderira sekitar 44,1% atau
lebih tinggi dari rata-rata prevalensi hasil pengukuran darah di
Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah pada penduduk yaitu menempati posisi ke-
13 dan prevalensi rata-rata penderita hiperensi berada dibawah
prevalensi penderita hipertensi di Indonesia (Kemenkes, 2020).
Hipertensi merupakan masalah kesehatan publik utama yang
banyak dialami masyarakat di seluruh dunia dan merupakan faktor resiko
penyakit kardiovaskuler tersering, serta belum terkontrol optimal di
seluruh dunia. Namun Hipertensi dapat dicegah dan penaganannya dengan
efektif dapat menurunkan resiko Stroke dan serangan jantung ( Budi S.
Pikir,2015). Penatalaksanaan hipertensi ini dilakukan seumur hidup
penderita dan melibatkan keluarga dan tenaga kesehatan.
Hipertensi yang di alami masyrakat sebagaian besar tidak terlalu
memahami asupan makanan yang harus di konsumsi , Tingkat pendidikan
tergolong Rendah dan jarang terpapar dengan sumber informasi.
Keefektifan terapi pasien Hipertensi di tentukan oleh pengetahuan
terhadap penyakit dengan kepatuhan diet terhadap Hipertensi dan
dukungan keluarga menjadi faktor yang sangat mempengaruh dan
berperan dalam pengendalian Hipertensi ( Tarigan, Lubis, & Syarifah ,
2018 )
Bentuk dukungan keluarga diantaranya yaitu:dukungan
informasi, dukungan penilaian, dukungan instrumental dan dukungan
emosional ini merupakan strategi preventif yang paling baik untuk
meningkatkan dukungan keluarga yang adekuat dalam membantu anggota
keluarga dalam mempertahankan kesehatan. Keluarga yang baik akan
memberi pengaruh positif bagi perkembangan lansia,dan sebaliknya
(Handayani & Wahyuni, 2018).
Perawat juga memegang peranan penting dalam penatalaksanaan
hipertensi. Peran perawat dalam hal ini dapat membantu keluarga untuk
menyesuaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan
keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga.
Selain itu juga dapat dilakukan untuk memberikan pendidikan
kesehatan kepada keluarga agar dapat melakukan perawatan mandiri
pada penderita Hipertensi. (Budi S. Pikir, 2015).
Survey yang dilakukandaritanggal 25 Juni 2021 sampai dengan 10
Juli 2021 oleh mahasiswa praktek profesi ners di RT 002 RW 07
Kelurahan Ampang Kecamatan Kuranjididapatkansebanyak 9 orang
menderitaHipertensi, Salah satunyaadalah keluarga Bapak A sejak 2 tahun
ini.
Hasil pengkajian data umum pada keluarga Bapak A dilakukan
pengkajian yang meliputi nama KK, umur, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku bangsa, tipe keluarga, latar belakang, budaya, status sosial, ekonomi,
aktifitas rekreasi waktu luang keluarga. Berdasarkan data tersebut Bapak
A merupakan tipe keluargaNuclear Family ( Keluarga Inti ) yang terdiri
dari suami , istri , dan anak yang tinggal satu rumah
Hasil pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga
didapatkan keluarga dewasa berada di tahap perkembangan VI dimana
keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan ( Launching Center
Families).Bapak.A mengatakan menderita hipertensi tidak ada dari
keturunan.Bapak A mengatakan sudah mengalami hipertensi sejak2 tahun
ini. BapakA mengatakan tekanan darahnya pernah 170/100 MmHg.
Dengan gejala yang di rasakan Pusing, Mual , Jantung terasa berdebar ,
Keringat dingin, Dan Bapak A segera meminum Obat yang sudah ada
dirumah ketika gejala timbul dan membawa istirahat sejenak.
Bapak A mempunyai rumah bertingkat dengan Ventilasi dan
Sirkulasi udara yang baik serta memiliki Jendela rumah yang cukup
banyak sehingga pencahayaan rumah dan ruangan yang menjadi terang.
.Hubungan Bapak A dengan Keluarga serta tetangga sangat baik dan
sangat membantu. Sebagai masyarakat kota Padang, Bapak A tidak pernah
transmigrasi maupun imigrasi. Bapak A mengatakan dengan Aktifitas
yang di lakukan di luar rumah dengan usaha toko potong rambut cukup
senang dan nyaman di kerjakan .Bapak A memiliki Jumlah anggota
keluarga yaitu 3 orang ( 1 Istri dan 2 Anak ).Dan Apabila Bapak A ingin
melakukan pemeriksaan kesehatan ke fasilitas kesehatan di temani oleh
Istri dan Kadang Anak dari Beliau.
Setelah melakukan pengkajian data umum, Riwayat dan tahap
perkembangan keluarga dan lingkungan keluarga pada Bapak A.Maka
pada pertemuan selanjutnya akan dikaji tentangStruktur KeluargaBapak A.
B. TujuanKegiatan

1. TujuanUmum
Setelah dilakukan pengkajian keperawatan selama 1 x 30 menit
didapatkan data tentang struktur keluarga Bapak A
2. TujuanKhusus
Setelah pertemuan dengan keluarga diharapkan:
a. Didapatkan pola komunikasi keluarga
b. Didapatkan struktur kekuatan keluarga
c. Didapatkan struktur peran (formal dan informal)
d. Didapatkan nilai dan norma budaya keluarga.
C. Persiapan Pengkajian Keperawatan
1. Metode
Metode yang digunakanadalahwawancara dan diskusi.
2. Media
Media yang digunakan adalah alat tulis
3. Waktudantempat
a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 17 Juli 2021
c. Tempat : Rumah Bapak A

D. Proses PerencanaanKeperawatan
Tahapandaripengkajianadalah :
1. Persiapan
a. Perawat
1) LaporanpendahuluantelahdikonsulkandandisetujuiH-1
untukdilakukan pengkajian data selanjutnya dengankeluarga.
2) Mempersiapkan media danmateri.
3) Mempersiapkanfisikdan mental denganbaik.
4) Melatihkemampuanuntukberkomunikasiterapeutik.
b. Klien
Mengaturposisi yang
memudahkankomunikasiantarakeluargadanperawat

2. Pelaksanaankegiatan
No Kegiatan Kegiatan Peserta Waktu
1. FaseOrientasi 5 Menit
a. Mengucapkansalam a. Menjawab salam
b. Mengaturposisiuntukmemuda b. Memahami dan
hkankomunikasidenganklien mendengarkan
c. Memperkenalkandosenpembi c. Keluarga bersedia atas
mbing kontrak waktu yang
d. Melakukanevaluasidanvalidasi disepakati
e. Mengontrakwaktudanbahasa
f. Menjelaskantujuan diskusi
g. Menjelaskaninformasi yang
diperlukankliententangtindaka
n yang akandilakukan

2. FaseKerja 15 Menit
a. Mengkajipola komunikasi a. Mendengarkan dan
keluarga, struktur kekuatan menjawab pertanyaan
keluarga, struktur peran b. Keluarga menjawab
(formal dan informal), nilai pertanyaan yang
dan norma budaya keluarga ditanyakan mahasiswa
b. memberikan kesempatan pada mengenai struktur
keluarga untuk bertanya keluarga
c. member reinforcemen positif c. merespon
terhadap respon keluarga
3. FaseTerminasi 5 Menit
a. Melakukanevaluasikegiatan a. Mendengarkan dan
yang telahdilakukan memperhatikan
b. Mahasiswa mengakhiri b. Mendengarkan dan
kontrak dan mengucapkan memperhatikan
terimah kasih c. Keluarga menyetujui
c. Mahasiswa melakukan kontrak kembali
kontrak waktu kembali untuk d. Menjawab salam
pengkajian selanjutnya
d. Mahasiswa mengucapkan
salam penutup
Total 25 menit

E. KriteriaEvaluasi
1. KriteriaStruktur
a. Laporanpendahuluantelahdikonsulkandenganpembimbing
b. Keluargasiapuntukdilakukandiskusi tentang struktur keluarga
c. Perawatmampumenjaganetralitas, empati, dan caring
terhadapmasalahkeluarga.
d. Perawatmampumenjagakerahasiaankeluarga.
e. Keluargamenyiapkanlingkungan yang nyaman.
f. Media danalattersediadandapatdigunakan.
2. Kriteria Proses
a. Mahasiswamengemukakanmaksuddantujuan,
sertamembuatkontrakwaktudantempat
b. Keluargabersediaberinteraksidenganmahasiswa
c. Mahasiswamenggunakankomunikasiterapeutik
d. Keluargaaktifdalam pengkajian struktur keluarga
e. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian tentang struktur
keluarga
f. Media danalatdimanfaatkansesuaidenganfungsinya
g. Tempatdanlingkunganrumahkondusifdalamkegiatandiskusi
3. KriteriaHasil
a. Didapatkan data tentang Struktur Keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga melakukan kontrak selanjutnya

Mengetahui

` Padang, 11Juli 2021


Pembimbing Mahasiswa

(Ns. Khairul Andre, M.Kep, Sp.Kep.Kom) (Cici Rahmadani Putri, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai