Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh
banyak orang sehingga diperlukan penerapan pendekatan manajemen.
Pendekatan manajemen adalah suatu proses kerja sama anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, terapi, dan bantuan
kepada, para pasien ( Budi & Akemat, 2010). Adanya tuntutan
pengembangan pelayanan kesehatan oleh masyarakat umum termasuk
didalamnya keperawatan, merupakan salah satu faktor yang harus
dicermati dan diperhatikan oleh tenaga perawat, sehingga perawat mampu
berkiprah secara nyata dan diterima dalam memberikan sumbangsih bagi
kemausiaan sesuai dengan ilmu dan kiat dan kewenangan yang dimiliki.
Slah satu strategi untuk mengotipmalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan
dengan harapan adanya faktor kelolaan yang optimal mampu
meningkatkan keefektifan pelayanan keperawatan sekaligus menjamin
kepuasaan klien terhadap pelayanan keperawatan ( Nursalam,2007)
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan
proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan diorganisasi. Manajemen
mencakup kegiatan koordinasi dan supervise terhadap staf, sarana dan
prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatan merupakan
proses bekerja melalui anggota staf untuk memberikan asuhan
keperawatan secara professional. Proses manajemen keperawatan sejalan
dengan keperawatan sebagai salah satu metode pelaksanaan asuhan
keperawatan secara professional. Manajemen keperawatan dilakukan
dengan harapan adanya faktor kelola yang optimal mampu meningkatkan
keefektifan pembagian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin
kepuasan klien terhadap pelayan keperawatan ( Sujudi,2016)
Manajemen keperaeatan merupakan pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui staf keperawatan kepada pasien. Manajemen
keperawatan mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama
penerepannya efesiensi dalam pemanfaatan sumber daya,efektif dalam
memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan rasional
dalam pengambilan keputusan manejerial. Penerapan manajemen
keperawatan memerlukan peran tiap orang yang terlibat didalamnya untuk
menyikapi posisi masing-masing melalui fungsi manajemen
(Muninjaya,2004). Manajemen keperawatan mempunyai lingkup
manajemen operasional untuk dpat merencanakan, mengatur, dan
menggerakan karyawan dalam memberikan pelayanan keperawatan
sebaik- baiknya pada pasien melalui manajemen asuhan keperawatan
(Anonim,2011).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
secara professional (Nursalam,2007). Manajemen keperawatan merupakan
suatu proses dari poerencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan
pengawasan untuk dapat mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi
menjadi lima tahap yaitu suatu perencanaan, pengorganisasian,
keprsonilan, pengarahan dan penegndalian (Kelly dan Heidental,2004).
Manajemen keperawatan adalah suatu kelompok dari perawat manejer
yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan yang pada akhirnya
manajemen keperawatan menjadi sebuah proses dimana perawat manejer
menjalankan profesi mereka. Manajemen keperawatan ini memahami dan
memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan
keperawatan ( Swanburg,2000).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi
tuntutan bagi organisasi pelayanan kesehatan. Proses registrasi dan
legislasi keperawatan mulai terjadi sejak diakuinya keperawatan sebagai
prosfesi, sejak tumbuhnya pendidikan tinggi keperawatan (S1
Keperawatan dan Ners), serta sejak berlakunya Undang-Undang No 23
Tahun 1992 tentang kesehatan dan permenkes No 1239/2001 tersebut
masih perlu mendapatkan persiapan-persiapan yang optimal oleh profesi
keperawatan. Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala yang dihadapi,
meliputi : belum ada pengalaman dalam memberikan pengakuan terhadap
praktik keperawatan ; belum ada pemahaman tentang wujud dan batasan
dari praktik keperawatan professional ; dan jenis serta sifat praktik
keperawatan professional yang harus dikembangkan. Menurut Grant dan
Massey (1997) dan Marquis dan Huston (1998), jenis metode pemberian
asuhan keperawatan yang professional ada 4 metode yaitu metode
fungsional, metode kasus, metode tim dan metode primer. Keempat
metode tersebut dikenal dengan Model Praktik Keperawatan Profesional
(Nursalam, 2011).
Rumah Sakit Tentara adalah salah satu rumah sakit yang
menerapkan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) termasuk di
dalamnya adalah Ruangan Bagindo Aziz Chan. Struktur organisasi terdiri
dari : Kepala ruangan, CCM (Clinical Care Manager), Ketua Tim A, Ketua
Tim B dan perawat pelaksana/perawat asosiet, yang menjalankan peran
dan fungsi masing-masing berdasarkan tugas dan tanggung jawab
sebagaimana terlampir dalam buku standar model praktik keperawatan
professional yang ditetapkan oleh Komite Keperawatan Rumah Sakit.
Metode keperawatan tim ruang bagindo aziz cham telah berjalan
dengan baik. Namun tingkat keberhasilan metode tersebut tentunya
dipengaruhi oleh kinerja dari perawat yang ada, mulai dari kepala ruangan,
CCM (Clinical Care Manager), Ketuam Tim 1, Ketua Tim 2 dan perawat
pelaksana. Sehingga diperlukan kerja sama yang baik, kekompakan dan
saling percaya satu dengan lainnya. Dengan demikian, Model Praktik
Keperawatan Profesional benar-benar akan terlaksana dengan baik.
Kinerja perawat merupakan salah satu indicator penting dalam
penilaian mutu pelayanan Rumah sakit, salah satunya adalah kinerja dari
perawat pelaksana. Sebagai perawat pelaksana tentunya mempunyai peran
dan fungsi sendiri, hal tersebut sudah dilaksanakan oleh perawat pelaksana
yang ada di ruangan Bagindo Aziz Chan. Salah satu tugas dari perawat
pelaksana yaitu membuat rencana kegiatan harian. Penerapan manajemen
keperawatan di ruang MPKP dilaksanakan dalam empat tahapan proses
manajemen antara lain : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian. Perencanaan merupakan bagian dari fungsi manajemen
mendasar dan paling awal yang akan menyeleksi prioritas, hasil dan
metode untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
Berdasarkan obserbvasi yang telah mahasiswa lakukan, di
dapatkan bahwa Ruangan Bagindo Aziz Chan belum optimalnya metode
tim di ruang bagindo aziz chan, belum optimal post confrence di ruang
bagindo aziz chan, belum optimal survey kepuasan pasien di ruang
bagindo aziz chan, belum optimal pendokumentasian perawat, tidak
tertulisnya jadwal supervisi di papan informasi perawat sehingga supervisi
sering dilakukan secara situasional atau mendadak, Belum optimalnya
perawat dalam memastikan gelang atau identitas klien sebelum pulang
(sehingga pasien membawa pulang gelang identitas tersebut) di ruang
Bagindo Aziz Chan, Belum optimal adanya batasan usia pengunjung yang
datang membezuk pasien di ruang Bagindo Aziz Chan. Ini dikarenakan
belum adanya karu dalam pendelegasian pembagian kuesioner untuk
melakukan survey kepuasan pasien. Sehingga berdasarkan latar belakang
di atas mahasiswa STIKES Indonesia bersama dengan tenaga perawat di
Ruangan Bagindo Aziz Chan Rumah Sakit Tentara berencana untuk
mengadakan perubahan dalam mengatasi permasalahan di Ruangan
Bagindo Aziz Chan tentang manajemen keperawatan yang belum optimal
di ruangan bagindo aziz chan tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan manajemen keperawatan di Ruang Bagindo Aziz
Chan Rumah Sakit Tentara, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
prinsip-prinsip manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan manajemen keperawatan di Ruang Bagindo Aziz
Chan Rumah Sakit Tentara, Mahasiswa mampu :
a. Mahasiswa mampu mengumpilkan data, menganalisis data, dan
memahami data
b. Mamhasiswa mampu mengidentifikasi masalah manajemen
keperawatan
c. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan masalah
manajemen keperawatan

C. Manfaat Penelitian
1. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi di rektur Rumah Sakit Bagindo Aziz
Chan khususnya di ruang bagindo aziz chan
2. STIKes Indonesia
Manfaat bagi institusi agar dapat meningkatkan kualitas prose belajar
mengajar yang melibatkan mahasiswa secara aktif dalam kegiatan
manajemen secara nyata di Rumah sakit.
3. Mahasiswa
Sebagai referensi bagi mahasiswa profesi yang akan melakukan
pelaksanaan praktek profesi selanjutnya tentang manajemen
keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai