Anda di halaman 1dari 71

LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN I : 13 DESEMBER 2023

A. Latar Belakang

Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak

dapat dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat

menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis.

(Mustika, 2019).

Menurut potter & perry, keperawatan gerontik berkinan pada

pengkajian keselamatan dan status fungsional lansia, diagnose, perencanaan

dan implementasi keperwatan dan pelayanan kesehatan untuk memenuhi

kebutuhan yang teridentifikasi pada lansia dan mengevaluasikeefektifan

perawatan tersebut. Adapun perawatan gerontik dimulai dengan

pengkajiansebagai tahap pertama dimana seorang perawat memperoleh

informasi secara komprehensif, sehingga masalah kesehatan yang dihadapi

klien dapat diatasi.

Lansia merupakan suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan

manusia. Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya bisa

dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan.

Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang akan

melewati tiga tahap dalam kehidupannya yaitu masa anak, dewasa dan juga

tua (Mawaddah, 2020).

Data yang dikumpulkan pada saat pengkajian pada pertemuan

pertama dengan klien adalah fase orientasi harus diutamakan dalam


membina hubungan saling percaya antara perwat dengan pasien sehingga

dapat terbina hubungan yang teraupetik yang baik.

Pada pertemuan I , perawat akan bertemu dengan keluarga untuk

membina hubungan saling percaya, dimulai dengan kontrak waktu, topic,

serta untuk mendapat informasi berupa data umum pasien, biodata klien,

riwayat keluarga, riwayat kesehatan, lingkungan hidup, rekreasi dan

hiburan, sumber/system pendukung yang digunakan, status perkawinan,

status kesehatan.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnose keperawatan

Belum dapat ditentukan karena belum dilakukan pengkajian.

2. Tujuan umum

Untuk mendapatkan data umum dan informasi terkait kesehatan pasien.

3. Tujuan khusus

Selama 1x30 menit kunjungan perawat dapat mengumpulkan data

melalui pengkajian yang meliputi :

a. Stastus kesehatan masa lalu

b. Riwayat pengunaan obat-obatan

c. Riwayat keluarga

d. Pola kebiasaan

e. Pemeriksaan fisik yang meliputi tanda-tanda vital.

C. Rencana Kegiatan

1. Topik : pengkajian keperawatan gerontik

2. Metode : observasi, wawancara, dan diskusi


3. Media : format pengkajian dan nursing kit

4. Waktu : 35 menit

D. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 09:15-09:25 Fase orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Membuat kontrak waktu

c. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 09:25-09:40 Fase interaksi

Melakukan pengkajian gerontik pada lansia

mengenai data umum pasien, biodata klien,

riwayat keluarga, riwayat kesehatan, lingkungan

hidup, rekreasi dan hiburan, sumber/system

pendukung yang digunakan, status perkawinan,

status kesehatan.

3. 09:40-09:50 Fase terminasi

a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

b. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

c. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan

salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Tersedia format pengkajian

b. Adanya kontra waktu

c. Tempat interaksi sesuai dengan yang disepakati

2. Evaluasi proses

a. Lansia mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh secara

penuh selama 30 menit

b. Lansia aktif memberikan jawaban/data yang dikaji

c. Lansia dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

d. Tidak ada gangguan selama proses interaksi

3. Evaluasi hasil

a. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien

b. Didapatkan data pengkajian pasien sesuai dengan yang diharapkan

melalui data umum pasien, biodata klien, riwayat keluarga, riwayat

kesehatan, lingkungan hidup, rekreasi dan hiburan, sumber/system

pendukung yang digunakan, status perkawinan, status kesehatan.


CATATAN PELAKSANAAN I

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Belum dapat ditegakkan 1) Mengucap salam Subjektif :

diagnose keperawatan 2) Membina hubungan saling percaya 1) Ny.H merasa senang dengan kehadiran perawat

karena data yang didapat dengan klien 2) Ny.H menyebutkan nama, tempat lahir, pendidikan

belum lengkap. 3) Memvalidasi perasaan klien terakhir dan status penikahan

4) Membuat kontrak waktu selama 35 3) Ny.H mengatakan memiliki 5 anak, 3 laki-laki, dan 2

menit untuk melakukan pengkajian perempuan.

5) Melakukan pengkajian tentang : 4) Ny.H berkerja sebagai petani, sering kekebun bersama

a. Data bioggrafis/riwayat lansia suaminya.

b. Rekreasi dan hiburan 5) Ny.H mengatakan jarang melakukan rekreasi jalan-

c. Sumber/system pendukung yang jalan ketempat rekreasi.

digunakan

d. Status kesehatan saat ini


e. Pengkajian fisik meliputi TTV
Objektif :
6) Membuat kontrak dan topic untuk
1) Ny.H antusias dengan kehadiran perawat
pertemuan selanjutnya untuk
2) Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat
melangjutkan pengkajian
3) Ny.H menjawab dengan baik setiap pertanyaan
7) Evaluasi hasil pertemuan dan validasi
4) Ny.H terbuka dalam menceritakan masalahnya
perasaan klien
5) TD : 120/70 mmHg, RR : 22x/m, HR :80x/m, T :
8) Mengucapkan salam
36,7˚C

Perencanaan :

Melanjutkan pengkajian lanjuntan.


LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN II : 15 DESEMBER 2023

A. Latar Belakang

Pada pertemuan pertama perawat sudah menjelaskan tujuan dari

kedatangan perawat, dan Ny.H menangapi dengan baik. Ny.H sangat terbuka

dalam menciritakan hal-hal mengenai masalah kesehatannya dan juga terkait

keluarganya. Pada pertemuan tersebut perawat mendapat data umum berupa

biografis/riwayat lansia, riwayat keluarga Ny.H. Ny.H mempunyai 5 orang

anak yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan, 5 anak Ny.D tidak

menetap bersama Ny.H. Riwatat perkerjaan Ny.H sebagai petani, sehari-hari

nenek menghabiskan waktu dirumah dan kadang-kadang kekebun.

Lingkungan rumah bersih, ventilasi cukup, rekreasi dan liburan yang biasa

dilakukan berkumpul dengan keluarga, stastus kesehatan saat ini kadang-

kadang Ny.H mengalami kaku pada sendi disertai dengan nyeri.

pertemuan ke II perawat akan melanjutkan pengkajian yang belum

selesai.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnose keperawatan

Belum dapat ditentukan karena belum dilakukan pengkajian.

2. Tujuan umum

Untuk mendapatkan data umum dan informasi terkait kesehatan pasien.

3. Tujuan khusus
Selama 1x30 menit kunjungan perawat dapat mengumpulkan data

melalui pengkajian yang meliputi :

a. Stastus kesehatan masa lalu

b. Riwayat pengunaan obat-obatan

c. Riwayat keluarga

d. Pola kebiasaan

e. Pemeriksaan fisik yang meliputi tanda-tanda vital.

C. Rencana kegiatan

1. Topik : pengkajian keperawatan gerontik

2. Metode : observasi, wawancara, dan diskusi

3. Media : format pengkajian dan nursing kit

4. Waktu : 35 menit

D. Strategi pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 10:15-10:25 Fase orientasi :

d. Mengucapkan salam

e. Membuat kontrak waktu

f. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 10:25-10:40 Fase interaksi

Melakukan pengkajian gerontik pada lansia

mengenai status kesehatan masa lalu, riwayat

pengunaan obat-obatan, pola kebiasaan hidup,

riwayat keluarga, dan pemeriksaan tanda-tanda

vital.
3. 10:40-10:50 Fase terminasi

d. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

e. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

f. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan

salam

E. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Tersedia format pengkajian

b. Tersedia nursing kit

c. Adanya kontrak waktu antara perawat dan lansia

d. Tempat interaksi sesuai yang disepakati

2. Evaluasi proses

a. Lansia mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh selama 35

menit

b. Langsia dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

c. Lansia aktif memberi jawaban dan data yang ditanyakkan oleh

perawat

d. Langsia tidak ada gangguan selama proses interaksi

3. Evaluasi hasil

a. Terbina hubungan saling percaya antara perawat dengan lansia

b. Didapatkan data pengkajian sesuai yang diharapkan meliputi status

kesehatan masa lalu, pola kebiasaan, riwayat pengunaan obat-obatan,

riwayat keluarga, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.


CATATAN PELAKSANAAN II
PERTEMUAN : 15 DESEMBER 2023

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Belum dapat ditegakkan 1. Mengucap salam Subjektif :

diagnose keperawatan 2. Membina hubungan saling percaya 1. Ny.H merasa senang dengan kehadiran perawat

karena data yang didapat dengan klien 2. Ny.H mengatakan mempunyai riwayat penyakit

belum lengkap. 3. Memvalidasi perasaan klien jantung, paru-paru dan juga fraktur di kaki kanan

4. Membuat kontrak waktu selama 35 3. Ny.H mengatakan sering mengalami darah tinggi

menit untuk melakukan pengkajian 4. Ny.H mengatakan mengosumsi obat-obatan medis

5. Melakukan pengkajian tentang : 5. Ny.H mengatakan tidak ada diet khusus

a) Status kesehatan masa lalu

b) Riwayat pengunaan obat-obatan Objektif :

c) Riwayat penyakit keluarga 1. Ny.H antusias dengan kehadiran perawat

d) Pola kebiasaan 2. Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat


e) Pengkajian fisik meliputi TTV 3. Ny.H menjawab dengan baik setiap pertanyaan

6. Membuat kontrak dan topic untuk 4. Ny.H terbuka dalam menceritakan masalahnya

pertemuan selanjutnya untuk 5. TD : 160/90 mmHg, RR : 22x/m, HR :80x/m, T :

melangjutkan pengkajian 36,7˚C

7. Evaluasi hasil pertemuan dan validasi Perencanaan :

perasaan klien Melanjutkan pengkajian mengenai kesehatan kronis pada

8. Mengucapkan salam lansia, pengkajian status fungsional dengan indek barthel,

pengkajian status koniktif/afektif (status mental),

indentifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan

mengunakan short portable mental stutus (SPMSQ).


LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN KE III : 18 DESEMBER 2023

A. Latar Belakang

Pada pertemuan ke II, didapatkan informasi mengenai status

kesehatan masa lalu Ny.H pernah mempunyai riwayat jantung, paru-paru, dan

fraktur pada kaki kanan. Ny.H mengalami hipertensi sejak 3 tahun yang lalu

hingga sekarang. Perawat juga mendapatkan data tentang riwayat pengunaan

obat-obatan medis, dan Ny.H tidak melakukan diet khusus. Perawat

melakukan pemeriksaan fisik dan didapatkan TD : 120/70 mmHg, RR :

22x/m, HR :80x/m, T : 36,0˚C.

Pada pertemuan ke III perawat akan melanjutkan pengkajian yang

belum selesai pada pasien.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnose keperawatan

Belum dapat ditentukan karena belum selesai dilakukan pengkajian.

2. Tujuan umum

Untuk mendapatkan data umum dan informasi terkait kesehatan pasien.

3. Tujuan khusus

Selama 1x30 menit kunjungan perawat dapat mengumpulkan data melalui

pengkajian yang meliputi :

a) Pengkajian masalah kesehatan kronis pada lansia

b) Pengkajian status fungsional dengan Indeks Barthel

c) Pengkajian status kognitif/efektif (status mental}


d) Indentifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan mengunakan short

portable mental status (SPMSQ)

e) Pemeriksaan fisik yang meliputi tanda-tanda vital.

C. Rancangan Kegiatan

a) Topik : pengkajian keperawatan gerontik

b) Metode : observasi, wawancara, dan diskusi

c) Media : format pengkajian dan nursing kit

d) Waktu : 30 menit

D. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 08:30-08:35 Fase orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Membuat kontrak waktu

c. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 08:35-08:55 Fase interaksi

Melakukan pengkajian gerontik pada lansia

mengenai pengkajian masalah kesehatan

kronis lansia, pengkajian status fungsional

dengan indeks barthel, pengkajian status

kognitif/ efektif (status mental), indetifikasi

intelektual dengan mengunakan short

portable mental status (SPMSQ).

3. 08:55-08:60 Fase terminasi

a. Membuat kesimpulan hasil pertemuan


b. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

c. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan

salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Tersedia format pengkajian

b. Tersedia nursing kit

c. Adanya kontrak waktu antara perawat dan lansia

d. Tempat interaksi sesuai yang disepakati

2. Evaluasi proses

a. Lansia mengikuti kegiatan dalam interaksi secara penuh selama 30

menit

b. Lansia aktif memberi jawaban dan data yang ditanyakkan oleh perawat

c. Tidak ada gangguan selama interaksi

3. Evaluasi hasil

a. Terbina hubungan saling percaya antar perawat dan pasien

b. Didapatkan data pengkajian pada pasien sesuai dengan yang diharapkan

meliputi pengkajian masalah kesehatan, kesehatan kronis pada lansia,

pengkajian status fungsional dengan inteks barthel, pengkajian

kognitif/efektif (status mental), indentifikasi tingkat kerusakan

intelektual dengan mengunakan short portable mental status (SPMSQ).


CATATAN PELAKSANAAN

PERTEMUAN III 18 DESEMBER 2023

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Nyeri Akut 1) Mengucap salam Subjektif :

2) Memvalidasi perasaan klien a. Ny.H merasa senang dengan kehadiran perawat

3) Membuat kontrak waktu selama 35 b. Ny.H Mengatakan sudah lama mengalami hipertensi.

menit untuk melakukan pengkajian. c. Ny.H mengatakan sudah mengetahui pengertian,

4) Menjelaskan tentang pengertian, tanda penyebab, serta komplikasi dari hipertensi

dan gejala, penyebab serta komplikasi Objektif :

dari hipertensi. a. Ny.H antusias dengan kehadiran perawat

5) Memberikan kesempatan pada Ny.H b. Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat

dan keluarga untuk bertanyak c. Ny.H berpatisipasi dan mendengar dengan seksama

6) Meminta Ny.H menyebutkan kembali apa yang dijelaskan perawat

apa yang sudah dijelaskan perwat d. Ny.H mampu mengulang saat dievaluasi perawat.
7) Memberikan reinforcement positif pada e. TD : 120/70 mmHg, RR : 22x/m, HR :80x/m, T :

Ny.H dan keluarga. 36,6˚C

8) Mrnyimpulkan materi A:

9) Membuat kontra selanjutnya Ny.D sudah mampu menyebutkan pengertian,

10) Memberi salam. penyebab, serta komplikasi dari hipertensi

P:

Melanjutkan intervensi
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN IV : 20 DESEMBER 2023

A. Latar Belakang

Pada pertemuan ke III perawat telah melakukan pengkajian masalah

kesehatan kronis pada Ny.H dimana Ny.H tidak mengalami masalah kronis,

pengkajian status fungsional mengalami ketergantungan ringan, identifikasi

tingkat kerusakan intelektual dengan mengunakan short portable mental

status (SPMSQ) dimana Ny.H tidak mengalami kerusakan intelektual.

Pada pertemuan ke IV perawat akan melanjutkan pengkajian yang

belum selesai

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnose keperawatan

Belum dapat ditentukan karena belum selesai melakukan pengkajian

2. Tujuan umum

Untuk mendapatkkan data umum terkait kondisi pasien

3. Tujuan khusus

a. Selama 1x30 menit kunjungan perawat dapat mengumpulkan data

melalui pengkajian yang meliputi :

b. Identifikasi aspek kognitif/efektif (status mental) dengan

mengunakan mini mental stase (MMSE)

c. Identifikasi tingkat depresi pada lansia dengan intervensi depresi

beck

d. Mengkaji fungsi social dengan mengunakkan APGAR keluarga


e. Pengkajian spiritual

C. Rancangan Kegiatan

Topik : pengkajian keperawatan gerontik

Metode : observasi, wawancara, dan diskusi

Media : format pengkajian dan nursing kit

Waktu : 30 menit

D. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 09:15-09:20 Fase orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Membuat kontrak waktu

c. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 09:20-09:35 Fase interaksi

Melakukan pengkajian gerontik pada lansia

mengenai Identifikasi aspek kognitif/efektif

(status mental) dengan mengunakan mini

mental stase (MMSE), Identifikasi tingkat

depresi pada lansia dengan intervensi depresi

beck, Mengkaji fungsi social dengan

mengunakkan APGAR keluarga, Pengkajian

spiritual

3. 09:35-09:40 Fase terminasi

d. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

e. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya


f. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan

salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Tersedia format pengkajian

b. Tersedia nursing kit

c. Adanya kontrak waktu antara perawat dan lansia

d. Tempat interaksi sesuai yang disepakati

2. Evaluasi proses

a. Lansia mengikuti seluruh kegiatan dan berinterajsi dengan baik

b. Lansia mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat

c. Tidak ada gangguan selama proses interaksi

3. Evaluasi hasil

a. Terbina hubungan saling percaya antara perawat dan pasien

b. Didapatkan data pengkajian pasiensesuai yang diharapkan meliputi

Identifikasi aspek kognitif/efektif (status mental) dengan mengunakan

mini mental stase (MMSE), Identifikasi tingkat depresi pada lansia

dengan intervensi depresi beck, Mengkaji fungsi social dengan

mengunakkan APGAR keluarga, Pengkajian spiritual.


CATATAN PELAKSANAAN

PERTEMUAN IV : 20 DESEMBER 2023

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Belum dapat ditegakkan 1) Mengucap salam Subjektif :

diagnose keperawatan 2) Membina hubungan saling percaya a. Ny.H merasa senang dengan kehadiran perawat

karena data yang didapat dengan klien b. Ny.H mengatakkan sedikit sedihdan khawatir dengan

belum lengkap. 3) Memvalidasi perasaan klien keadaannya

4) Membuat kontrak waktu selama 35 c. Ny.H mengatakan setiap ada malasah menceritakan

menit untuk melakukan pengkajian oada suaminya..

5) Melakukan pengkajian tentang : d. Ny.H mengatakan percaya dengan segala ketetapan

a) Pengkajian fungsi social dengan tuhan merupakkan hal yang baik.

menggunakan APGAR keluarga Objektif :

b) Pengkajian status kognitif/efektif a. Ny.H antusias dengan kehadiran perawat

(status mental) b. Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat


c) Identifikasi tingkat kerusakan c. Ny.H sangat didukung oleh anaknya

intelektual dengan mengunakan d. Fungsi keluarga Ny.H sangat baik

short portable mental status e. Ny.H dapat melakukan ADL secara mandiri.

(SPMSQ) f. TD : 110/80 mmHg, RR : 22x/m, HR :80x/m, T :

d) Pengkajian fisik meliputi TTV 36,6˚C

6) Membuat kontrak dan topic untuk Analisa : -

pertemuan selanjutnya untuk a) Nyeri akut (Reumatik)

melangjutkan pengkajian b) kesiapan untuk meningkatkan pengetahuam

7) Evaluasi hasil pertemuan dan validasi (reumatik)

perasaan klien.

8) Mengucapkan salam Perencanaan :

Lakukan intervensi keperawatan terhadap

diagnosakeperawatan nyeri akut

a) Pendidikan kesehatan
b) Mengajarkan proses penyakit reumatik
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN V : 23 DESEMBER 2023

A. Latar Belakang

Dari pertemuan keempat yang telah dilakukan, perawat mengajar

keluarga mengenai masalah yang sedang dialami Ny.H. perawat melakukan

intervensi yang sesuai dengan masalah kesehatan pasien yaitu Hipertensi.

Ny.H mengeluh sering nyeri dan kaku pada sendi, nyeri dibagian kedua kaki

dan TD antara 120/80 mmHg. Saat muncul rasa nyeri dan pusing Ny.H

langsung menghentikan kegiata dan istirahat.

Pada pertemuan yang kelima Ny.H akan focus untung mengenai

hipertensi. Adapun materi yaitu menyakut konsep hipertensi, penyebab, tanda

dan gejala, serta komplikasi dari hipertensi. Persiapa untuk melakukan

kegiatan ini dimulai dari menyusun satuan acara penyeluhan (SAP), dan serta

media penyeluhan yang akan digunakan yaitu booklet.

B. Rencana Keperawatan

1. Diagnose keperawatan

Nyeri akut

2. Tujuan umum

Nenek dapat mengenali masalah yang berhubungan dengan hipertensi.

3. Tujuan khusus

Setelah delakukannya pendidikan kesehatan selama 30 menit Ny.D

mengetahui mengenai hipertensi seperti:

a. Pengertian hipertensi
b. Penyebab hipertensi

c. Tanda dan gejala hipertensi

d. Komplikasi hipertensi

e. Penaganan hipertensi

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik : pengkajian keperawatan gerontik

2. Metode : observasi, wawancara, dan diskusi

3. Media : format pengkajian dan nursing kit

4. Hari : 23 Desember 2023

5. Waktu : 30 menit

D. Strategi Pelaksanaan

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 10:05-10:10 Fase orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Perkenalkan diri

c. Memvalidasi keadaan Ny.H

d. Mengingatkan kembali kontrak dan membuat

kontrak baru

e. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 10:10-10:35 Fase interaksi

a. Menyampaikan informasi mengenai konsep

hipertensi

b. Memotivasi Ny.H untuk memahami dengan jelas

konsep hipertensi
c. Feedback dari Ny.H mengenai informasi yang telah

disampaikan

d. Memberi reinforcement positif atas usaha yang

telah dilakukan Ny.H.

3. 10:35-10:40 Fase terminasi

a. Mengvalidasi perasaan Ny.H setelah dilakukan

penyeluhan

b. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

c. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

d. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam

E. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Tersedia bahan dan media untuk pendidikan kesehatan

b. Telah melakukan kontrak waktu sebelumnya

c. Tempat penyeluahan yangtelah disepakati sebelumnya

d. Interaksi dengan Ny.H selesai dengan kontrak waktu yang telah

disepakati

2. Evaluasi proses

a. Ny.H mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir selama 30 menit

b. Ny.H berpatisipasi khusus dalam mengikuti kegiatan, serta memberi

tangapan dan pertanyaan mengenai hipertensi

c. Tidak ada gangguan selama dilakuakan penkes.


3. Evaluasi hasil

a. Nenek D mampu menyebutkan kembali mengenai konsep rematik

b. Mampu menyebutkan penyebab dari rematik

c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala hingga komplikasi dari

rematik.
SATUAN ACARA PENYELUHAN

pokok Pembahasan : Mengenai Penyakit Hipertensi

Hari/Tanggal : 23 Desember 2023

Tempat : Rumah Lansia Desa Alue Dua Dusun Babussalam

Waktu : 30 Menit

A. Tujuan Umum

1. Tujuan intruksional umum

Setelah dilakukan penyeluhan selama 30 menit didapatkan Ny.H dapat

memahami mengenai konsep dasar hipertensi.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyeluhan selama 30 menit, diharapkan

Ny.H mampu mengetahui :

a. Mengetahui apa pengertian dari rematik

b. Mempu menjelaskan penyebab rematik

c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala umum rematik

d. Mampu menyebutkan komplikasi rematik

B. Topic Umum

Materi pembahasan meliputi :

a. Pengertian dari rematik

b. Penyebab rematik

c. Tanda dan gejala umum rematik

d. Komplikasi rematik

C. Materi

Terlampir
D. Media

Booklet

E. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

F. Kegiatan Penyeluhan

Tahap Kegiatan Penyeluhan Kegiatan Waktu Media

Keluarga

Pembukaan 1. Mengucapkan salam dan Memperhatikan 5 menit -

membuka pertemuan dan

2. Menjelaskan tujuan mendengarkan

instruksional khusus dengan seksama

yang ingin dicapai pada

pertemuan ini

3. Menyebutkan materi

yang akan diberikan

Penyajian 1. Menjelaskan pengertian Memperhatikan, 20 Leaflet

dari hipertensi mendengarkan, menit

2. Menjelaskan penyebab dengan seksama

dari hipertensi dan bertanya

3. Menjelaskan komplikasi

hipertensi

Evaluasi 1. Menyimpulkan inti Menjawab dan 5 menit Leaflet

penyeluhan mempraktekan

2. Meminta anggota
keluarga menyebutkan

kembalitentang materi

yang diperoleh

3. Memberi kesempatan

pada anggota keluarga

untuk bertanyak

penutup 1. Menyampaikan hasil memperhatikan -

dari evaluasi

2. Menutup pertemuan

3. Mengucapkan salam

G. Metode Evaluasi

a. Evaluasi dilakukan dengan cara menggali tingkat pengetahuan keluarga

setelah penyeluhan diberikan

b. Jelaskan pengertian dari rematik

c. Jelaskan penyebab rematik

d. Jelaskan tanda dan gejala umum rematik

H. Kriterial Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Anggota keluarga khususnya Ny.H

b. Tersedianya tempat pertemuan

c. Tersedianya media yaitu booklet


2. Evaluasi proses

Anggota keluarga khususnya Ny.H antusias dan berpartisipasi aktif

dalam mengikuti kegiataan.

3. Evaluasi hasil

a. Menjelaskan pengertian dari rematik

b. Mampu menjelaskan penyebab rematik

c. Mampu menyebutkan tanda dan gejala umum rematik

d. Mampu menyebutkan komplikasi rematik


MATERI PENYELUHAN

KONSEP DASAR REMATIK

A. Definisi Rematik

Rematik atau rheumatoid arthritis adalah penyakit yang ditandai

dengan nyeri dan peradangan pada sendi. Kondisi ini merupakan penyakit

autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang

sel-sel tubuhnya sendiri. Dalam hal ini, area persendian adalah area yang

diserang oleh sistem imun pengidap rematik. Akibatnya, peradangan kronis

dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang pun terjadi. Gejala

biasanya menyakitkan, kronis, dan progresif, yang berarti semakin memburuk

dari waktu ke waktu. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat

perkembangan penyakit rematik (Everyday Health 2022).

Rematik dapat menyerang hampir semua sendi, tetapi yang paling

sering diserang adalah sendi di pergelangan tangan, buku-buku jari, lutut dan

engkel kaki. Sendi-sendi lain yang mungkin diserang termasuk sendi di

tulang belakang, pinggul, leher, bahu, rahang dan bahkan sambungan antar

tulang

sangat kecil di telinga bagian dalam. Rematik juga dapat memengaruhi organ

tubuh seperti jantung, pembuluh darah, kulit, dan paru- paru. Serangan

rematik biasanya simetris yaitu menyerang sendi yang sama di kedua sisi

tubuh, berbeda dengan osteoartritis yang biasanya terbatas pada salah satu

sendi.
B. Etiologi Rematik

Penyakit rematik seringkali tidak diketahui penyebabnya secara pasti,

karena merupakan gangguan autoimun. Sistem imun pengidapnya menyerang

sinovium atau sebuah membran yang melapisi sendi-sendi dalam tubuh.

Akibatnya, sinovium menjadi meradang dan menyebabkan kerusakan pada

tulang rawan dan tulang di sekitar sendi. Tendon dan ligamen yang berada di

sekitar sendi menjadi lemah dan merenggang. Seiring berjalannya waktu,

sendi pun akan kehilangan bentuk dan mengalami perubahan posisi dari yang

seharusnya. Meski penyebab pastinya tidak diketahui, ada beberapa faktor

yang diduga berperan dalam peningkatan risiko rematik, yaitu (Everyday

Health 2022). :

1) Berusia 40-60 tahun.

2) Genetik atau riwayat rematik di keluarga.

3) Kebiasaan merokok.

4) Obesitas.

5) Paparan zat berbahaya dari lingkungan

6) Gaya hidup kurang sehat.

7) Infeksi.

8) Trauma.

9) Masalah metabolisme.

10) Keausan atau tekanan pada sendi atau persendian.

C. Tanda Dan Gejala Rematik


Pengidap penyakit rematik biasanya memiliki tanda dan gejala berupa

bengkak dan radang pada sendi, serta terdapat kekakuan pada sendi yang

memburuk pada pagi hari dan setelah lama diistirahatkan. Selain gejala pada

sendi, biasanya pengidap rematik juga memiliki kondisi tubuh yang tidak

prima, sering kelelahan, lesu dan lemas, sering mengalami demam yang tidak

dapat dijelaskan penyebabnya, dan mengalami penurunan berat badan. Pada

perjalanan awal, bagian yang biasanya diserang oleh penyakit ini adalah

sendi-sendi kecil seperti pada jari-jari tangan maupun jari-jari kaki. Penyakit

ini akan berkembang seiring berjalannya waktu.

Hal ini menimbulkan pengaruh terhadap sendi-sendi yang lebih besar

seperti pergelangan tangan, pergelangan kaki, bahu, siku, dan pinggul. Selain

itu, pada beberapa kasus, bisa jadi ada gejala pada area selain sendi, seperti

pada kulit, mata, paru-paru, jantung, ginjal, sel-sel saraf, sumsum tulang, dan

pembuluh darah. Tanda dan gejala dari penyakit rematik sangat beragam dari

tingkat keparahannya dan dapat datang dan pergi. Seiring berjalannya waktu,

rheumatoid arthritis ini menyebabkan deformitas dan pergeseran poses sendi.

D. Pencegahan Rematik

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah penyakit rematik

tertentu, namun dpt menghindari hal berikut (Everyday Health 2022).:

1) Daging merah dan olahannya

2) Makanan yang mengandung pemanis

3) Makanan yang terdapat omega-6 (mentega, minyak canola, dan minyak

sayur)

4) Gorengan
5) Sayur ( bayam, kol, jamur, kangkung dan sawi)

6) Alcohol

E. Menifestasi Klinis Rematik

Pasien-pasien dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :

1) Nyeri persendian

2) Persendian Bengkak

3) Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari

4) Terbatasnya pergerakan sendi sehingga mengganggu gerak sendi.

5) Sendi-sendi terasa panas

6) Demam (pireksia)

7) Anemia (pucat)

8) Berat badan menurun

9) Kekuatan berkurang

10) Tampak warna kemerahan di sekitar sendi

11) Perubahan ukuran pada sendi (lebih besar dari ukuran normal)

Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti :

1) Gerakan sendi (tangan dan kaki) menjadi terbatas

2) Adanya nyeri tekan pada sendi

3) Pembengkakan bertambah

4) Penurunan kekuatan gerak

5) Depresi
F. Komplikasi Rematik

Memiliki penyakit atau kondisi rematik sering menempatkan

seseorang pada risiko untuk mengembangkan kondisi kesehatan lainnya.

Peradangan kronis dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, termasuk:

1) Diabetes.

2) Depresi.

3) Penyakit jantung.

4) Tekanan darah tinggi.

5) Kolesterol tinggi.

6) Penyakit ginjal.

7) Masalah memori.

8) Osteopenia.

9) Osteoporosis.

G. Pemeriksaan diagnostic Rematik

Jika dokter mencurigai kamu memiliki beberapa jenis penyakit

rematik, ia akan melakukan satu atau lebih tes laboratorium untuk membantu

menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala. Beberapa tes yang

mungkin dilakukan adalah (Everyday Health 2022).:

1) Tes Darah. Untuk membantu mendeteksi penanda peradangan, antibodi

yang terkait dengan penyakit tertentu, dan fungsi organ yang abnormal.

2) Tes Pencitraan. Seperti sinar-X, pemindaian tomografi komputer (CT

scan), pemindaian pencitraan resonansi magnetik (MRI), atau


ultrasound pada sendi dan tulang. Ini dapat membantu mendeteksi

peradangan dan penumpukan cairan dan perubahan tulang atau sendi.

H. Penatalaksanaan (medis dan keperawatan)

Ujuan terapi rematik utamanya adalah untuk meningkatkan atau

memelihara status fungsionalnya sehingga meningkat kualitas hidup pasien.

1) Terapi farmakologi

a) NSAIDs (Non-steroid antiinflammatory drugs), Obat-obat NSAID

umumnya dipakai sebagai terapi komplementer, jarang digunakan

secara tunggal/monoterapi pada AR.

b) Metotreksat, Saat ini MTX dianggap sebagai obat DMARD pilihan

oleh banyak rematologis untuk mengatasi AR.

c) Leflunomid, Leflunomid memiliki efikasi yang mirip dengan MTX

dalam mengatasi AR. Ia bekerja dengan menghambat sintesis

pirimidin, sehingga dapat menurunkan proliferasi limfosit dan

menghambat inflamasi.

d) Hidroksiklorokuin, Obat ini dikenal sebagai antimalaria, tetapi juga

dapat menekan sistem imun, sehingga seringkali digunakan pada

penyakit gangguan imun.

e) Sulfazalazin, Sulfasalazin adalah suatu prodrug yang akan

diuraikan oleh bakteria di usus menjadi sulfapiridin dan asam 5-

aminosalisilat.

f) Kortikosteroid digunakan pada AR karena efek antiinflamasi dan

imunosupresifnya.
g) Agen biologis, Golongan obat ini termasuk obat baru hasil rekayasa

genetik, seperti : etenercept, infliximab, adalimumab, dan anakinra.

2) Terapi nonfarmakologi

Beberapa contoh dari terapi nonfarmakologi adalah istirahat,

fisioterapi, penggunaan alat bantu, penurunan berat badan, atau

pembedahan. Fisioterapi bisa dilakukan dengan pemanasan pada sendi

yang meradang sehingga tidak terjadi kekakuan. Setelah peradangan

mereda bisa dilakukan latihan aktif yang rutin, tetapi jangan sampai

terlalu lelah. Biasanya latihan akan lebih mudah jika dilakukan di dalam

air. Pembedahan dilakukan jika pemberian obat tidak membantu.

Pembedahan biasanya dilakukan untuk mengganti sendi lutut atau sendi

panggul dengan sendi buatan.

Persendian juga bisa diangkat atau dilebur (terutama pada kaki),

supaya kaki tidak terlalu nyeri ketika digunakan untuk berjalan. Penderita

yang menjadi cacat karena artritis rematoid bisa menggunakan beberapa

alat bantu untuk menyelesaikan tugas sehari-harinya. Contohnya adalah

sepatu ortopedik khusus atau sepatu atletik khusus.

3) Tradisional

Herbal yang digunakann untuk mengatasi arthritis rheumatoid

adalah bawang putih, beluntas, daun sendok, gandarusa, jahe merah,

kunyit, sambiloto, sembung, temulawak, dan sidaguri. Herbal-herbal

tersebut mengandung berbagai macam antioksidan yang mencegah

penyakit yang disebabkan oleh asam urat. Bawang putih mengandung


alilin yang akan terpecah menjadi alisin dan berguna untuk

menghancurkan endapan darah arteri menghilangkan nyeri (anti-

inflamasi) dan diuretik. Beluntas mengandung flavonoid yang berfungsi

menghilangkan nyeri akibat rematik, nyeri tulang, dan sakit pinggang.

plantagin, aukubin, asam ursolik pada daun sendok berkhasiat

menurunkan kadar asam urat dalam darah, diuretic, melarutkan endapan

garam kalsium yang terdapat dalam ginjal dan kandung kencing. Justicin

pada gandarusa berfungsi antirematik. Jahe merah, temulawak dan kunyit

memiliki minyak atsiri, gingerol, kurkumin, berkhasiat untuk

melancarkan peredaran darah, anti inflamasi, dan menghilangkan nyeri

rematik.
Daftar Pustaka

WebMD. Diakses pada 2022. Rheumatic Diseases: Types, Causes, and


Diagnosis.

Everyday Health. Diakses pada 2022. What Are Rheumatic Diseases?


Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Healthline. Diakses pada 2022. What Are the Different Types of Rheumatic

Diseases?
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN VI : 25 DESEMBER 2023

A. LATAR BELAKANG

Pada pertemuan sebelumnya, telah dilakukan pendidikan kesehatan

terkait pengertian, penyebaba, tanda dan gejala, patofisiologi, komplikasi,

hingga sampai pola hidup sehat penyakit hipertensi. Diskusi pada pertemuan

tersebut berjalan dengan baik dan setelah pertemuan dilakukan didapatkan

hasil bahwa keluarga memahami konsep dasar dari penyakit.

Pada pertemuan keenam ini perwat akan menjelaskan penyeluhan

terkait dengan pengaturan diet dan perawatan dalam merawat anggota keluarga

dengan penyakit hipertensi, keluarga mampu memodifikasi lingkungan serta

memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Persiapan untuk melakukan

penyeluhan mulai penyusunan acara penyeluhan (SAP) dan booklet.

B. RENCANA KEPERAWATAN

1. diagnose keperawatan

nyeri akut Ny.H yang mengalami rematik.

2. Tujuan umum

Setelah pertemuan, Ny.H mampu melakukan diet khususnya dengan diet

hipertensi dan mengunakan penanganan tradisional, mampu memodifikasi

lingkungan dan memanfaatkan fasilitas yang ada disekitar tempat tinggal.

3. Tujuan khusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan didapatkan

a. Memahami konsep diet rematik


b. Mengetahui pengaturan diet rematik

c. Memahami cara menangani rematik dengan diet yang dianjurkan

d. Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.

4. Kriteria evaluasi

a. Kriteria struktur

Tersedia media leaflet

b. Kriteria proses

a. Ny.D mengikuti kegiatan dari awal sampai selsai.

b. Sebagian anggota keluarga dapat berhadiranggota keluarga dapat

berpartisipasi dalam kegiatan

c. Kriteria hasil

a. Keluarga memahami jenis duet yang baik untuk penderita

hipertensi.

b. Keluarga memahami modifikasi lingkunga bagi rematik.

c. Keluarga mengatakan akan memanfaatkan fasilitasnyang ada.

C. RENCANA KEGIATAN

1. Topik : pengkajian keperawatan gerontik

2. Metode : observasi, wawancara, dan diskusi

3. Media : format pengkajian dan nursing kit

4. Hari : 25 Desember 2023

5. Waktu : 30 menit
D. STRATEGI PELAKSANAAN

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 11:05-11:10 Fase orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Perkenalkan diri

c. Memvalidasi keadaan Ny.H

d. Mengingatkan kembali kontrak dan membuat

kontrak baru

e. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 11:10-11:30 Fase interaksi

a. Menyampaikan informasi mengenai konsep

rematik

b. Memotivasi keluarga Ny H untuk mengambil

keputusan dalamdalam merawat Dy.H

c. Feedback dari Ny H mengenai informasi yang

telah disampaikan

d. Mengucapkan salam

3. 11:30-11:35 Fase terminasi

a. Mengvalidasi perasaan Ny.H setelah dilakukan

penyeluhan

b. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

c. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

d. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam


SATUAN ACARA PENYELUHAN

Pokok Pembahasan : Diet Penderita Rematik

Hari/Tgl : 25 Desember 2023

Tempat : Rumah Ny.H

Waktu : 30 Menit

A. Tujuan Umum

A. Tujuan intruksional umum

Setelah dilakukan penyeluhan selama 30 menit didapatkan Ny.H dapat

memahami mengenai konsep dasar rematik.

Tujuan khusus

B. Setelah mengikuti kegiatan penyeluhan selama 30 menit, diharapkan

Ny.H mampu mengetahui :

a) Mengikuti makanan yang boleh dikosumsi penderita rematik

b) Mengetahui makanan yang tidak dapat dikosumsi atau dihindari oleh

penderita rematik.

B. Topic Umum

Materi pembahasan diet pada penderita rematik

C. Materi

Terlampir

D. Media

leaflet

E. Metode

Ceramah dan Tanya jawab


F. Kegiatan Penyeluhan

Tahap Kegiatan Penyeluhan Kegiatan Waktu Media

Keluarga

Pembukaan 1. Mengucapkan salam Memperhatikan 5 menit -

dan membuka dan

pertemuan mendengarkan

2. Menjelaskan tujuan dengan seksama

instruksional khusus

yang ingin dicapai pada

pertemuan ini

3. Menyebutkan materi

yang akan diberikan

Penyajian 1. Menjelaskan makanan Memperhatikan, 20 booklet

yang baik dikosumsi mendengarkan, menit

penderita rematik dengan seksama

2. Menjelaskan makanan dan bertanya

yang harus dihindari

oleh penderita rematik

Evaluasi 1. Menyimpulkan inti Menjawab dan 5 menit booklet

penyeluhan mempraktekan

2. Meminta anggota

keluarga menyebutkan

kembalitentang materi

yang diperoleh
3. Memberi kesempatan

pada anggota keluarga

untuk bertanyak

Penutup 1. Menyampaikan hasil memperhatikan -

dari evaluasi

2. Menutup pertemuan

3. Mengucapkan salam

G. Metode Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan cara menggali tingkat pengetahuan keluarga

setelah penyeluhan diberikan

1. Menjelaskan makanan apa yang boleh di makan

2. Menjelaskan makanan apa yang tidak boleh dimakan

H. Kriterial Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Anggota keluarga khususnya Ny.H dapat hadir

d. Tersedianya tempat pertemuan

e. Tersedianya media yaitu leaflet

2. Evaluasi proses

Anggota keluarga khususnya Ny.H antusias dan berpartisipasi aktif

dalam mengikuti kegiataan.

3. Evaluasi hasil

a. Mampu menjelaskan apa saja yang boleh untuk dimakan


b. Mampu menjelaskan makanan yang tidak baik dikosumsi penderita

hipertensi
MATERI PENYULUHAN

A. Makanan Yang Dapat Dikomsumsi

Bila sudah menghindari makanan yang menjadi pantangan, sebaiknya Anda

mulai mengonsumsi makanan yang justru dapat membantu Anda

menyembuhkan rematik. Berikut beberapa makanan yang dianjurkan untuk

penderita rematik:

1. biji-bijian

Makanan dari biji-bijian utuh, seperti oat, gandum, beras merah, quinoa,

dan lainnya, dapat menurunkan kadar protein C-reaktif (CRP) dan

mengurangi risiko penyakit jantung pada penderita rematik. Dengan

demikian, makanan ini dianjurkan untuk penderita rematik karena dapat

mencegah terjadinya komplikasi rematik, yang salah satunya berhubungan

dengan masalah jantung.

2. Teh Hijau

Teh hijau mengandung polifenol, sejenis antioksidan yang bisa

mengurangi peradangan dan memperlambat kerusakan tulang rawan.

Sebuah studi menunjukkan antioksidan dalam teh hijau bisa menghambat

produksi molekul penyebab kerusakan sendi pada pengidap rematik.

Namun, kamu perlu bicara pada dokter sebelum mengonsumsi teh hijau.

Alasannya karena teh hijau mengandung sedikit vitamin C yang bisa

menghambat proses pengenceran darah dalam tubuh.

3. Minyak zaitun

Minyak zaitun mengandung lemak tak jenuh tunggal yang sehat serta

senyawa oleochantal yang bersifat antioksidan, sehingga mampu


mengurangi peradangan. Bahkan khasiat minyak zaitun disebut sama

dengan obat ibuprofen dalam mengurangi rasa nyeri pada penderita

rematik. Namun, konsumsi minyak zaitun tidak boleh berlebihan karena

dapat menaikkan berat badan Anda.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, seperti kacang polong, kacang merah, dan kacang

hitam, adalah makanan lain yang dianjurkan untuk penderita rematik. Jenis

makanan ini mengandung serat yang dapat menurunkan kadar CRP serta

sumber protein yang penting untuk kesehatan otot. Selain itu, kacang-

kacangan juga mengandung asam folat, zat besi, magnesium, seng, dan

kalium yang baik untuk kesehatan jantung dan sistem imun.

5. Sayuran dan buah-buah

Sayuran dan buah-buahan adalah sumber makanan penting yang baik

untuk semua orang, termasuk penderita rematik. Jenis makanan ini kaya

akan antioksidan yang membantu melawan peradangan dan kerusakan sel.

Vitamin, mineral, dan polifenol didalamnya pun membantu menurunkan

kadar CRP yang merupakan tanda adanya peradangan.

Untuk mendapat manfaat tersebut, konsumsilah 2-3 cangkir sayuran dan

dua cangkir buah-buahan setiap hari dengan variasi yang berbeda. Adapun

beberapa sayuran dan buah yang baik untuk penderita rematik, seperti

buah beri (blueberry, stroberi, blackberry), jeruk, bayam, kale, brokoli, dan

lainnya.
6. Kacang, Gandum dan Biji-Bijian

Misalnya beras merah, gandum, oatmeal, sereal, serta kacang almond dan

merah. Makanan tersebut kaya akan serat yang bisa menurunkan kadar

protein C-reaktif (CRP), yaitu protein yang menandakan adanya

peradangan dalam tubuh. Selain itu, kacang, gandung, dan biji-bijian

mengandung asam lemak tak jenuh tunggal, protein, asam folat,

magnesium, zat besi, seng, dan kalium yang berperan menyehatkan

jantung dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

7. Ikan

Jenis ikan tertentu, seperti salmon, tuna, sarden, atau herring, mengandung

asam lemak omega-3 yang dapat Ikan membantu meredakan inflamasi.

Mengonsumsi asam lemak omega-3 juga dapat menyeimbangkan kadar

asam lemak omega-6 yang tidak baik bagi penderita rematik bila

dikonsumsi berlebihan. Mengonsumsi ikan sebanyak 3-4 ons dalam 2 kali

seminggu untuk dapat memperoleh manfaat tersebut. Selain ikan,

kandungan omega-3 ini juga dapat Anda peroleh melalui kenari, flaxseed

(biji rami), atau kedelai.

B. Makanan Yang Tidak Baik Dikomsumsi

1. Alkohol

Para ahli berpendapat, mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit masih

diperbolehkan dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun,

mengonsumsi alkohol berlebihan justru dapat merusak hati,

menyebabkan peradangan, serta meningkatkan kemungkinan efek

samping dari pengobatan yang Anda jalani.


Bagi Anda yang mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID)

dan acetaminophen untuk mengobati rematik, sebaiknya Anda

menghindari alkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan

lambung dan masalah hati. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari

pantangan ini agar rematik Anda tetap terkontrol.

2. Daging merah dan olahannya

Daging merah dan olahan mengandung lemak jenuh dan lemak trans

yang dapat memicu peradangan dan obesitas. Selain itu, banyak produk

daging olahan yang ditambah dengan pengawet atau zat aditif lainnya

yang dapat memunculkan reaksi peradangan, termasuk pada orang

rematik. Daging yang dipanggang atau digoreng dengan suhu sangat

tinggi pun bisa menghasilkan reaksi inflamasi dan menyebabkan

kerusakan jaringan di dalam tubuh, karena mengandung advanced

glycation end products (AGEs) yang tinggi. Selain daging merah dan

olahan, produk susu juga mengandung lemak jenuh, sehingga merupakan

salah satu pantangan rematik yang perlu dihindari.

3. Tinggi gula

Makanan atau minuman mengandung pemanis, seperti soda, jus, atau

kue, perlu dibatasi karena dapat memicu pelepasan sitokin yang bisa

menyebabkan peradangan pada tubuh. Pemanis itu sendiri bisa berasal

dari gula dapur atau gula rafinasi yang umumnya memiliki nama akhir

“ose” atau “osa” di label kemasan makanan.


4. Makanan mengandung omega-6

Makanan mengandung asam lemak omega-6, seperti mentega, minyak

sayur, atau minyak canola, memang sehat bagi tubuh Anda. Namun,

mengonsumsi terlalu banyak makanan tersebut justru tidak baik bagi

kesehatan Anda, sehingga rematik yang Anda miliki sulit terkontrol.


DAFTAR PUSTAKA

Arthritis Foundation. Diakses pada 2022. Best Foods for Rheumatoid Arthritis.

Healthline. Diakses pada 2022. The 10 Best Foods to Eat If You Have Arthritis.
CATATAN PELAKSANAAN

PERTEMUAN VI : 01 DESEMBER 2023

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Nyeri akut a. Mengucap salam Subjektif :

b. Membina hubungan saling percaya a. Ny.H merasa senang dengan kehadiran perawat

dengan klien b. Ny.H setuju dengan kontrak waktu yang disepakati

c. Memvalidasi perasaan klien c. Ny.H mengatakan mengatakan sudah mengetahui

d. Membuat kontrak waktu selama 30 makanan yang baik dan makanan yang harus dihindari

menit untuk melakukan pengkajian oleh penderita hipertensi

e. Menjelaskan tentang diet pada Objektif :

penderita hipertensi a. Ny.H antusias dengan kehadiran perawat

f. Memberikan kesempatan pada b. Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat

Ny.H untuk bertanyaka mengenai c. Ny.H sangat didukung oleh suami dan anaknya

materi yang disampaikan d. Ny.H mampu mengulang saat dievaluasi oleh


g. Evaluasi hasil pertemuan dan perawat.

validasi perasaan klien. A:-

h. Mengucapkan salam Ny.H mengatakan mampumemahami makanan yang baik

dan dan makan n yang harus dihindari oleh penderita

hipertensi.

P:

Lanjutkan intervensi keperawatan terhadap diagnosa

keperawatan nyeri akut

c) Pendidikan kesehatan

d) Mengajarkan proses penyakit hipertwensi


LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN KE VII : 28 DESEMBER 2023

A. LATAR BELAKANG

Pada pertemuan sebelumnya telah dilakukan penyuluhan kesehatan

terkait dengan konsep rematik, dan diet penderita rematik. Diskusi yang

dilakukan pada pertemuan sebelumnya berjalan dengan baik dan setelah

pertemuan didapatkan bahwa Ny.H dan keluarga memahami konsep dari

Rematik dan juga diet penyakit rematik.

Pada pertemuan ke tujuh perawat akan melakukan penyuluhan pada

Ny.H dan keluarga mengenai mengatasi nyeri dengan kompres hangat

rebusan jahe. Persiapan untuk melakukan penyuluhan dimulai dari SAP dan

booklet (media).

B. RENCANA KEPERAWATAN

1. Diagnosa keperawatan

Nyeri akut rematik

2. Tujuan umum

Setelah dilakukan pertemuan Ny.H dan keluarga mampu memahami cara

mengendalikan Rematik dengan kompres hangat rebusan jahe,

memodifikasi lingkungan dang menfaatkan fasilitas kesehatan yang ada

desekitar timpat tinggal.

3. Tujuan khusus

a. Ny.H mampu menyebutkan manfaat dari


b. Ny.H mampu menyebutkan tujuan dari Ny.H mampu menyebutkan

prosedur pembuatan.

4. Kriteria evaluasi

a. Kriteria khusus

Booklet

b. Kriteria proses

1) Ny.H mengikuti kegiatan dari awal sampai selsai.

2) Sebagian anggota keluarga dapat berhadir anggota keluarga dapat

berpartisipasi dalam kegiatan

c. Kriteria hasil

1) Ny.H dan keluarga mampu menyebutkan mamfaat kompres

hangat rebusan jahe

2) Ny.H mampu menyebutkan prosedur kompres hangat rebusan

jahe

3) Ny.d mampu memahami prosedur kompres hangat rebusan jahe.

C. RENCANA KEGIATAN

a. Topik : Penyuluhan Tentang Penanganan Nyeri Rematik

Dengan kompres hangat rebusan jahe.

b. Metode : Ceramah Dan Diskusi

c. Media : booklet Dan Nursing Kit

d. Hari : 28 Desember 2023

e. Waktu : 30 Menit
D. STRATEGI PENATALAKSANAAN

No Alokasi waktu Kegiatan

1. 09:05-09:10 Fase orientasi :

a. Mengucapkan salam

b. Perkenalkan diri

c. Memvalidasi keadaan Ny.H

d. Mengingatkan kembali kontrak dan membuat

kontrak baru

e. Menjelaskan tujuan kegiatan

2. 09:10-09:30 Fase interaksi

a. Menjelaskan cara penanganan rematik dirumah

dengan kompres hangat rebusan jahe.

b. Mempraktekan mengenai kompres hangat rebusan

jahe

c. Feedback dari materi yang telah disampaikan

d. Motivasi dan memberikan reiforcoment positif atas

usaha yang dilakukan Ny.H

e. Mengucapkan salam

3. 09:30-09:45 Fase terminasi

a. Mengvalidasi perasaan Ny.H setelah dilakukan

penyeluhan

b. Membuat kesimpulan hasil pertemuan

c. Membuat kontrak pertemuan selanjutnya

d. Mengakhiri pertemuan dan mengucapkan salam


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Mengatasi Nyeri Rematik Dengan kompres hangat

rebusan jahe

Hari/Tgl : 28 Desember 2023

Tempat : Rumah Ny.H

Waktu : 30 Menit

A. Tujuan Umum

1. Tujuan umum

Setelah dilakukan penyeluhan selama 30 menit didapatkan Ny.H dapat

memahami mengenai manfaat dan prosedur kompres hangat rebusan

jahe.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti kegiatan penyeluhan selama 30 menit, diharapkan

Ny.D mampu mengetahui :

a) Mengikuti mamfaat kompres hangat rebusan jahe

b) Mengetahui prosedur kompres hangat rebusan jahe.

B. Topic Umum

Materi penyuluhan mengenai pengendalian Rematik dengan kompres hangat

rebusan jahe.

C. Materi

Terlampir

D. Media

Booklet
E. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

F. Kegiatan Penyeluhan

Tahap Kegiatan Penyeluhan Kegiatan Waktu Media

Keluarga

Pembukaan a. Mengucapkan salam Memperhatikan 5 menit -

dan membuka dan

pertemuan mendengarkan

b. Menjelaskan tujuan dengan seksama

instruksional khusus

yang ingin dicapai pada

pertemuan ini

c. Menyebutkan materi

yang akan diberikan

Penyajian a. Menjelaskan mamfaat Memperhatikan, 20 Booklet

kompres hangat mendengarkan, menit

rebusan jahe untuk dengan seksama

rematik. dan bertanya

b. Menjelaskan prosedur

kompres hangat

rebusan jahe

Evaluasi a. Menyimpulkan inti Menjawab dan 5 menit Booklet

penyeluhan mempraktekan

b. Meminta anggota
keluarga menyebutkan

kembali tentang materi

yang diperoleh

c. Memberi kesempatan

pada anggota keluarga

untuk bertanyak

Penutup a. Menyampaikan hasil dari Memperhatikan -

evaluasi

b. Menutup pertemuan

c. Mengucapkan salam

G. Metode Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan cara menggali tingkat pengetahuan keluarga

setelah penyeluhan diberikan

a. Menjelaskan mamfaat dari kompres hangat rebusan jahe

b. Menjelaskan prosedur kompres hangat rebusan jahe

H. Kriterial Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Anggota keluarga khususnya Ny.H dapat hadir

b. Tersedianya tempat pertemuan

c. Tersedianya media yaitu booklet

2. Evaluasi proses

Anggota keluarga khususnya Ny.H antusias dan berpartisipasi aktif

dalam mengikuti kegiataan.


3. Evaluasi hasil

c. Mampu menjelaskan apa mamfaat kompres hangat rebusan jahe

d. Mampu menjelaskan prosedur kompres hangat rebusan jahe


MATERI PENYULUHAN

KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE PADA PASIEN REMATIK

A. kompres hangat rebusan jahe

1. definisi kompres hangat rebusan jahe

Kompres jahe merupakan suatu prosedur menggunakan kain/

handuk yang telah dicelupkan pada air hangat rebusan jahe, yang ditempel

pada bagian tubuh tertentu yang mengalami nyeri.

2. mamfaat kompres hangat rebusan jahe

a) dapat mengurangi nyeri dan kekakuan sendi

b) membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran

darah untuk mendapatkan anti nyeri

c) dapat meningkatkan rasa nyaman

B. Langkah-Langkah kompres hangat rebusan jahe

1. Alat dan bahan

a) Handuk/washlab

b) Panci

c) Baskom

d) Air

e) Rimpang jahe

2. Prosedur kompres hangat rebusan jahe

a) Beri tau pasien, lalu siap kan alat, pasien dan lingkungan

b) Cuci tangan

c) Cuci rimpang jahe dan iris tipis-tipis

d) Masukkan irisan jahe dan air ke panci


e) Rebus jahe sampai air mendidih

f) Tuangkan rebusan jahe ke baskom, tunggu hingga rebusan jahe hangat

g) Celupkan handuk/washlapkedalam air hangat rebusan jahe

h) Peras handuk/washlap sapai lembab

i) Kemudian kompres dibagian tubuh yang mengalami rematik


DAFTAR PUSTAKA

Everyday Health. Diakses pada 2022. What Are Rheumatic Diseases?


Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Healthline. Diakses pada 2022. What Are the Different Types of Rheumatic

Diseases?
CATATAN PELAKSANAAN
PERTEMUAN VII 28 DESEMBER 2023

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Nyeri akut a. Mengucap salam Subjektif :

b. Membina hubungan saling percaya d. Ny.H merasa senang dengan kehadiran perawat

dengan klien e. Ny.H setuju dengan kontrak waktu yang disepakati

c. Memvalidasi perasaan klien f. Ny.H mengatakan mengatakan sudah mengetahui

d. Membuat kontrak waktu selama 30 maafat dan prosedur kompres hangat rebusan jahe.

menit untuk melakukan pengkajian Objektif :

e. Menjelaskan tentang manfaat kompres e. Ny.H antusias dengan kehadiran perawat

hangat rebusan jahe f. Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat

f. Memberikan kesempatan pada Ny.H g. Ny.H sangat didukung oleh anaknya

untuk bertanyak mengenai materi h. Ny.H mampu mengulang saat dievaluasi oleh

yang disampaikan perawat.


g. Evaluasi hasil pertemuan dan validasi A : -

perasaan klien. Ny.H mengatakan mampu memahami manfaat dan

h. Kontrak untuk pertemuan selanjutnya prosedur kompres hangat rebusan jahe.

i. Mengucapkan salam

P:

a. Mengevaluasi kembali tentang materi penanganan

nyeri Rematik dengan kompres hangat rebusan jahe

b. terminasi
LAPORAN PENDAHULUAN

KEPERAWATAN GERONTIK

PERTEMUAN KE VIII : 29 DESEMBER 2023

A. LATAR BELAKANG

Pada pertemuan sebelumnya telah perawat telah menjelaskan

kembali mengenai konsep rematik, dan diet penderita rematik, demotrasi

penanganan nyeri dengan mengunakan kompres hangat rebusan jahe. Pada

pertemuan ini perawat akan mengevaluasi terkait hal yang telah diajarkan

selama VII pertemuan sebelumnya.

Dengan mengetahui akar masalah penyebab dari hipertensi, Ny.H

(lansia) dapat mengambil keputusan yang baik dalam merawat diri dan

keluarga yang mempunyai masalah kesehatan mengenai rematik dengan

mengunakan kompres hangat rebusan jahe.

B. RENCANA KEPERAWATAN

Mengevaluasi tentang semua yang telah diajarkan perawat selama

VII pertemuan yang lalu mengenai masalah rematik dan penanganannya pada

Ny.H.

1. Tujuan umum

Masalah keperawatan yang muncul dapat teratasi.

2. Tujuan khusus

Setelah 30 menit Ny.h dan keluarga mampu mengulang kembali apa yang

telah diajarkan oleh perawat.


CATATAN PELAKSANAAN

PERTEMUAN VIII 29 DESEMBER 2023

TUJUAN KEGIATAN EVALUASI

Nyeri akut a. Mengucap salam Subjektif :

b. Membuat kontrak waktu selama 30 a. Ny.H dan keluarga menjawab salam

menit b. Ny.H dan keluarga menyetujui kontrak waktu

c. Menjelaskan maksud dan tujuan dan Objektif :

fokus keperawatan a. Ny.H antusias dengan kehadiran perawat

d. Melakukan evaluasi mengenai materi b. Ny.H kooperatif saat berinteraksi dengan perawat

yang sudah diajarkan c. Ny.H dan keluarga menjawab pertanyaan dari

e. Memberikan penjelasan kepada perawat mulai dari konsep rematik, diet hipertensi,

keluarga untuk bertanya. cara penanganan nyeri rematik dengan kompres

f. Menyimpulkan hasil dari pertemuan hangat rebusan jahe.

g. Mengucapkan salam d. Ny.H dan keluarga mampu mengulang apa yang telah
dijelaskan perawat.

A:

Masalah telah teratasi

P:

Intervensi di hentikan

Anda mungkin juga menyukai