Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PROJEK PENGUAT PROFIL PELAJAR

PANCASILA
“Pengaruh lingkungan terhadap pergaulan yang menyehatkan”

GURU PEMBIMBING :
Ary Widyastuti, S.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6


1. Dhuta Bawana Yudha (12)
2. Endiqa Radika Mahendra Putra (13)
3. Haibbah Awwalyah (16)
4. Indah Lestari (17)
5. Michel Archie S. A. P (21)
6. Sevira Amalia Nur Aini (33)

KELAS : X-11

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 SIDOARJO


TAHUN AJARAN
2023/2024
Jl Jenggolo No 1, Bedrek, Siwalanpanji, Kec. Buduran, Kab Sidoarjo,
Jawa Timur 61219

1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Penguatan Pancasila :
1. Dhuta Bawana Yudha
2. Endiqa Radika M. P
3. Haibbah Awwalyah
4. Indah Lestari
5. Michel Archie S. A. P
6. Sevira Amelia Nur A.

Dengan judul “Pengaruh Lingkungan terhadap pergaulan yang menyehatkan”


Memenuhi Syarat dan ketentuan dan telah disetujui untuk dilaksanakan.

Tanggal

Menyetujui,

Guru Pembimbing Guru Penguji

Ary Widyastuti, S. Pd
NIP : - NIP : 198302082022212030

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sidoarjo

Eko Redjo Sunariyanto S. Pd., M.Pd


NIP : -

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT sebagai penjaga rahmatnya. Zat yang
maha menggenggam segala sesuatu yang ada dan tersembunyi di balik jagad semesta alam,
zat yang maha meliputi segala sesuatu yang terfikir maupun yang tidak terfikir. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan bagi seluruh umat Islam yang terjaga atas sunahnya.

Alhamdulillahirabbil‟alamin, Kami mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas


segala rahmat dan ridhaNya sehingga proposal ini dapat diselesaikan. Karena tanpa rahmat
dan ridhaNya tidaklah mungkin kami dapat menyelesaikan proposal ini. Dengan penuh
kesadaran dan kerendahan hati, selesainya proposal ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
do‟a, dan partisipasi dari berbagai pihak.

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Eko Redjo Sumariyanto, S.Pd, M.Pd selaku Sebagai Kepala sekolah SMAN 1
Sidoarjo yang memberikan kami motivasi dan masukan mengenai projek penguat
profil Pelajar Pancasila
2. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Ary Widyastuti S.Pd. Selaku Guru
pembimbing kami yang sangat membantu kelompok kami dalam menghadapi
penyusunan proposal dan telah memberikan masukan mengenai proposal yang telah
kami buat
3. dan juga selaku kepada Wali kelas kami yaitu Bapak Drs. Bambang Prijono yang
telah membimbing kami dan teman-teman sekelas kami dalam projek penguat profil
pelajar Pancasila dan serta mengarah kan kami.

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pergaulan bebas merupakan fenomenal sosial yang sudah dari lama adanya dan
hingga saat ini menjadi perdebatan masyarakat. Pergaulan yang sehat sangat
diinginkan dan dicari-cari oleh masyarakat. Dalam pergaulan lingkungan
memiliki peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi pergaulan yang
sehat baik jasmani maupun rohani. Lingkungan yang sehat dapat meliputi tempat
tinggal, sekolah, keluarga, teman sebaya dan masi ada faktor lainnya.

Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pergaulan yang sehat
merupakan keluarga. Lingkungan keluaraga memiliki peran yang sangat penting
dalam membangun dan membentuk tingkah laku remaja. Jika dalam lingkungan
keluarga, terdapatnya pendidikan dan pola asuh yang positif, maka remaja akan
tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ganguan, dan selain itu keluarga juga
dapat memberikan dukungan dan kasih sayang yang cukup, sehingga kesehatan
mental remaja sehat yang membuat remaja tidak kesepian ataupun terpinggirkan
dikarenakan tidak adanya kasih sayang.

Selain keluarga, lingkungan dalam sekolah juga dapat mempengaruhi pergaulan


yang sehat. Sekolah dapat memberikan pendidikan yang baik dan dan benar
mengenai kesehatan dalam bentuk apapun termaksud kesehatan reproduksi atau
seksualitas. Sekolah juga merupakan tempat para remaja untuk menempuh ilmu
serta wadah para remaja untuk bersosialisasi dengan sesama remaja, oleh karena
itu sekolah dapat membantu remaja dalam membangun hubungan sosial yang
sehat dan positif.

Teman sebaya juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
sehatnya pergaulan. Dalam lingkungan teman sebaya, para remaja dapat
memberikan dukungan dan motivasi untuk menjaga kesehatan dan menghindari
perilaku yang beresiko. Teman sebaya juga dapat mengembang keterampilan
sosial dan emosional yang positif.

4
Dengan itu secara keseluruhan, lingkungan yang sehat dan mendukung dapat
memengaruhi pergaulan yang sehat pada remaja. Oleh karena itu, perlu adanya
peran aktif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan adanya
lingkungan yang sehat dan positif bagi remaja.

1.2 Rumusan Masalah


 Mengapa pergaulan memberikan dampak penting terhadap kesehatan jiwa dan raga?
 Apakah lingkungan memberian peran penting dalam terbentuknya pergaulan?

1.3 Tujuan Penelitian


 Untuk mengetahui mengenai dampak pergaulan terhadap kesehatan jiwa dan raga
 Untuk mengetahui peran lingkungan juga dampak positif dan negatif di setiap
lingkungan

1.4 Manfaat Peneliti


1. Bagi Tim Peneliti:
 Memberikan wawasan terhadap lingkungan serta pergaulan
 Meningkatkan kepedulian dalam segi lingkungan dan juga pergaulan
yang sehat
2. Bagi Siswa/Masyarakat Yang Meneria
 Memberikan informasi dan edukasi mengenai lingkungan dan
pergaualan yang menyehatkan
 Meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkunga dan
pergaulan disekitar

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


lingkungan merupakan semua yang tampak disekeliling kita dan terdapat
banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku manusia,
sedangkan pergaulan adalah gejala yang timbul sebab adanya akibat dalam
hubungan atau interaksi anatar seseorang dengan orang lain dalam kehidupan
masyarakat, sehingga pengertian lingkungan pergaulan adalah daerah atau
kawasan tempat seseorang itu bergaul atau berbaur dengan sekitarnya sehingga
didalamnya terjadi interaksi yang akan memengaruhi pribadi seseorang baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Sehingga lingkungan pergaulan sehat dapat diartikan sebagai kawasan tempat


seseorang itu bergaul atau berbaur dengan sekitarnya sehingga didalamnya terjadi
interaksi yang akan memengaruhi pribadi seseorang baik secara langsung maupun
tidak langsung dan pengaruh tersebut akan berdampak baik kepada diri sendiri.
Pengaruh individu tersebut dapat dilihat dari pengaruh fisik maupun psikis, baik
secara lngsung maupun tidak. Lingkungan pergaulan tersebut akan menjadi tempat
berkembangannya perilaku terhadap kebiasaan yang ada di lingkungan.

Lingkungan pergaulan yang kurang baik akan berpengaruh pada


perkembangan jiwa seseorang. Hal-hal yang tidak baik yang diterimanya dalam
interaksi menjadi hal yang biasa baginya. Lingkungan dan pergaulan yang tidak
baik dapat mempengaruhi seseorang untuk melanggar norma-norma yang ada di
dalam masyarakat. Menurut Ki Hadjar Dewantara, hanya ada tiga lingkungan
pergaulan yang pengaruhnya sangat besar bagi perkembangan anak. Ketiganya
adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat

a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah arena pergaulan pertama yang dimasuki anak
sebelum mereka memasuki lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat,
oleh karena itu banyak banyak pakar yang menyatakan bahwa lingkungan
keluarga yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Beberapa yang
memepengaruhi baik buruk nya lingkungan ini adalah keutuhan keluarga,
tingkat pendidikan, status ekonomi, dan status sosial. Intensitas hubungan antara
anak dan orang tua, dan model pengasuh orangtua.

b. Lingkungan Sekolah
Berbeda dengan lingkungan keluarga yang terikat dan terbatas pada ikatan dan
hubungan kekeluargaan, lingkungan sekolah menawarkan kepada anak
pergaulan yang lebih luas. Di sekolah ia tidak lagi berinteraksi dengan kakak
atau adik, melainkan dengan anak seumuran dengannya. Disanalah ia
mempelajari nilai-nilai dan aturan-aturan baru yang terkadang tidak ia dapatkan
di lingkungan keluarga, termasuk atursn-atursn baku dan ketat (tata tertib) yang
tidak pelanggarannya sulit untuk ditoleransi. Oleh karena itu, dilingkungan

6
sekolah anak akan menerima konsekuensi secara lebih bertanggung jawab atas
apa-apa saja yang ia lakukan.

c. Lingkungan Masyarakat
Lebih luas dari lingkungan sekolah, anak juga merupakan bagian dari
lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat merupakan sistem sosial yang
lebih kompleks dimana anak mempelajari adat istiadat, sopan santun, dan norma
kesusilaan yang melekat dalam budaya masyarakat. Di dalam area ini, anak akan
bergaul juga dengan orang dewasa yang bukan orang tuanya, bergaul dengan
anak seumuran yang bisa jadi tidak satu sekolah dengannya, bahkan bisa saja
mereka bergaul dengan anak yang putus sekolah ataupun difabel (berkebutuhan
khusus). Sebagai lingkungan yang kompleks bagi anak-anak, disadari atau tidak
lingkungan masyarakat memberikan pelajaran yang sangat banyak, namun
lingkungan masyarakat juga bisa jadi menyimpan bahaya manakala anak jatuh
pada masyarakat yang salah.

2.2 Dampak Pergaulan Terhadap Kesehatan Jiwa Dan Raga


Menjalin pertemanan atau bergaul adalah salah satu cara untuk menjalin
interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Pergaulan mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Memiliki pergaulan yang
sehat tentunya akan membawa dampak positif untuk diri sendiri serta lingkungan
sekitar, sedangkan pergaulan yang tidak sehat hanya akan membawa dampak
negatif untuk diri sendiri. Dalam usia remaja, biasanya seseorang sangat labil,
mudah terpengaruh terhadap bujukan. Bahkan ingin mencoba sesuatu yang baru
dan mungkin belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Untuk menciptakan pergaulan yang sehat, berikut hal - hal yang bisa dijadikan
prinsip dalam menjalin hubungan pertemanan : Memiliki kesadaran untuk
beragama serta mengetahui batas berperilaku yang baik dan norma yang berlaku di
masyarakat, Menanamkan serta mengembang sikap kesetiakawanan, Memilih serta
menjalin hubungan dengan teman yang baik, Memanfaatkan waktu luang untuk
melakukan hal-hal positif misalnya mengembangkan bakat atau membantu ibu
memasak, dan lain sebagainya. Dalam menjalin hubungan sosial, hendaknya
perempuan dan pria memiliki batasan dalam bersikap dan berperilaku. Bisa
mengendalikan diri ketika memiliki permasalahan serta tidak berusaha mencari
jalan pintas.

Pergaulan tidak sehat membawa dampak negatif untuk diri sendiri serta
lingkungan sekitar. Pergaulan tidak sehat lebih sering dikenal sebagai pergaulan
bebas. Pergaulan Bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang
ada. Pergaulan bebas merupakan proses penjalinan hubungan sosial dengan
individu atau suatu kelompok, yang melebihi norma yang berlaku atau merupakan
perilaku menyimpang. Salah satu faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas
adalah salah menjalin pertemanan. Hal ini tentunya membawa pengaruh buruk atau
dampak negatif.

7
Berikut adalah dampak negatif pergaulan bebas terhadap kesehatan jiwa dan raga :
1. Terjerumus dan kecanduan pada obat terlarang, seperti narkoba, Mengonsumsi
alkohol secara berlebihan, dsb.
2. Hamil di luar nikah.
3. Gangguan kesehatan, contohnya terkena HIV/AIDS dan yang paling fatal
mengakibatkan kematian.
4. Hubungan menjadi kurang harmonis karena sering membantah perintah orang
tua.
5. Bisa terjerat hukum karena menggunakan obat terlarang.
Ada beberapa penyebab terjadinya pergaulan tidak sehat atau pergaulan bebas yang
terjadi dikalangan remaja. Berikut beberapa penyebab terjadinya pergaulan bebas :
Salah akan memilih teman, kurangnya mendekatkan diri kepada tuhan, kurangnya
wawasan akan dampak apa saja yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, dsb.
Berbeda dengan pergaulan tidak sehat atau bebas, pergaulan sehat memiliki
banyak sekali dampak positif atau manfaat yang diperoleh baik itu bagi diri sendiri
maupun lingkungan. Manfaat Pergaulan Sehat untuk kehidupan sangat berguna,
karena memberikan pengaruh positif dan mendorong seseorang untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi dalam setiap waktu. Dalam interaksi nya akan saling
memberi manfaat yang positif antar individu dengan individu atau individu dengan
kelompok. Pergaulan sehat akan dipenuhi dengan orang-orang yang positif
sehingga memberi dampak yang sehat dalam pertemanan.

Berikut dampak positif pergaulan sehat terhadap kesehatan jiwa dan raga :
1. Mengurangi stres
Manfaat pergaulan sehat dapat mengurangi stres. Dalam lingkungan pergaulan
yang sehat akan dipenuhi dengan orang-orang yang selalu memberikan
dukungan untuk kita di kala kita senang dan terpuruk karena masalah. Masalah
yang begitu banyak akan menimbulkan stres. Tetapi jika kita berada dalam
pergaulan yang sehat, manfaat yang dapat dirasakan salah satunya yaitu dapat
mengurangi stres. Pikiran dan lingkungan yang positif dapat mengurangi stres
yang dirasakan.

2. Meningkatkan tujuan yang positif


Pergaulan positif tentunya akan mempunyai kegiatan yang positif juga.
Misalnya, banyak menghabiskan waktu dengan melakukan hobi sesuai bakat
dan minat yang kita punya. Sehingga, hal tersebut akan meningkatkan tujuan
yang positif.
Contohnya seseorang yang mempunyai cita-cita menjadi atlet lari, sehingga ia
akan terus berlatih agar tujuannya tercapai sesuai minat dan bakat yang ia
punya.

3. Meningkatkan kesehatan
Memiliki pergaulan sehat akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Seseorang yang mempunyai dukungan sosial yang kuat akan memiliki

8
penurunan risiko masalah kesehatan yang banyak seperti, hipertensi, depresi,
indeks masa tubuh yang tidak sehat dan lainnya. Adapun penelitian yang
menyebutkan bahwa orang dewasa dengan lingkungan sosial yang sehat akan
cenderung hidup lebih lama dari pada rekan-rekannya yang memiliki sedikit
interaksi sosial.

4. Meningkatkan harga diri dan kepercayaan diri


Semakin banyak aktivitas positif yang dilakukan dalam pergaulan sehat akan
membuat rasa percaya diri dan harga diri meningkat. Contohnya, seseorang
mengikuti banyak kegiatan seperti karang taruna, pecinta alam, dan berbagai
macam olahraga. Secara tidak langsung akan membuat ia banyak bersosialisasi
dan memupuk rasa kepercayaan dirinya. Sehingga, ia bisa yakin bahwa dirinya
bisa melakukan banyak hal dengan baik. Rasa harga dirinya meningkat karena
mempunyai banyak keahlian baru dari kegiatan yang dilakukan.

5. Memberikan nilai ketimuran yang positif


Nilai ketimuran merupakan nilai yang menunjukkan identitas jiwa masyarakat
indonesia yang identik dengan masyarakat yang berperilaku baik, saling
menghargai dan menghormati, sopan santun, rukun, ramah, dsb. Pergaulan
yang sehat akan terjadi jika lingkungan tersebut dapat mengontrol perilaku
sesuai norma yang berlaku, baik agama, sosial dan lainnya. Nilai ketimuran
atau Islam akan melekat pada pergaulan sehat. Nilai yang bersumber pada
agama, misalnya mengatur pergaulan antara perempuan dan laki-laki, menjaga
aurat, melaksanakan ibadah. Nilai ketimuran tersebut akan mencegah
terjadinya pergaulan bebas yang merusak masa depan.

Maka dari itu Jalinlah pergaulan sehat dengan orang di sekitar agar terbangun
jiwa dan raga yang sehat, dibanding dengan menjalin pergaulan bebas karena jelas
membawa dampak buruk bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.

2.3 Peran Lingkungan juga Dampak Positif dan Negatif Di Setiap Lingkungan
Peran lingkungan terhadap pergaulan remaja juga dapat memiliki dampak negatif
dan positif yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh peran lingkungan
terhadap pergaulan remaja :

Dampak negatif dari peran lingkungan :


1. Pengaruh teman sebaya : Lingkungan sebaya atau teman sebaya dapat sangat
mempengaruhi pergaulan remaja. Jika remaja berada di lingkungan di mana
teman-teman sebayanya terlibat dalam perilaku negatif seperti penyalahgunaan
zat, kenakalan remaja, atau perilaku berisiko lainnya, ada kemungkinan besar
bahwa remaja tersebut akan terpengaruh dan terlibat dalam perilaku yang sama.

2. Lingkungan yang terpencil atau terpinggirkan : Remaja yang tinggal di


lingkungan yang terpencil atau terpinggirkan, seperti daerah miskin atau
wilayah konflik, mungkin menghadapi kesulitan dalam mencari pergaulan yang
positif dan terbatas dalam akses ke kegiatan sosial yang bermanfaat. Hal ini

9
dapat meningkatkan risiko remaja terjebak dalam lingkaran negatif seperti
kenakalan remaja atau perilaku berbahaya lainnya.

3. Media dan teknologi : Lingkungan digital dan konsumsi media juga dapat
mempengaruhi pergaulan remaja. Paparan terhadap konten negatif atau
merugikan seperti kekerasan, pornografi, atau tekanan sosial melalui media
sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku remaja.

Dampak positif dari peran lingkungan :


1. Lingkungan pendidikan yang positif : Sekolah dan lembaga pendidikan yang
mendukung dan inklusif dapat menciptakan lingkungan yang baik bagi
pergaulan remaja. Lingkungan pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai
positif, kerjasama, dan pengembangan pribadi dapat membantu remaja
membangun hubungan yang sehat dan mendapatkan pengalaman sosial yang
positif.

2. Dukungan keluarga dan komunitas : Lingkungan keluarga yang stabil dan


penyokong, serta komunitas yang peduli dan terlibat, dapat memberikan remaja
dengan dukungan emosional dan sosial yang penting. Ketika remaja merasa
didukung dan dihargai oleh keluarga dan komunitasnya, mereka cenderung
terlibat dalam pergaulan yang positif dan membangun hubungan yang sehat.

3. Akses ke kegiatan positif : Lingkungan yang menyediakan akses yang luas ke


kegiatan positif seperti olahraga, seni, kegiatan sukarela, atau kelompok remaja
yang berorientasi pada tujuan dapat memengaruhi pergaulan remaja secara
positif. Melalui partisipasi dalam kegiatan tersebut, remaja dapat
mengembangkan minat, keterampilan, dan jaringan sosial yang positif.

Penting bagi remaja untuk mendapatkan dukungan dan arahan dari lingkungan
yang positif, termasuk keluarga, teman sebaya, sekolah, dan komunitas. Dalam hal
ini, peran lingkungan menjadi penting dalam membentuk pergaulan remaja dan
memberikan mereka kesempatan yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang
secara positif.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjalin pertemanan atau bergaul adalah salah satu cara untuk menjalin interaksi sosial
dengan lingkungan sekitar. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Memiliki pergaulan yang sehat tentunya
akan membawa dampak positif untuk diri sendiri serta lingkungan sekitar, sedangkan
pergaulan yang tidak sehat hanya akan membawa dampak negatif untuk diri
sendiri. Bahkan ingin mencoba sesuatu yang baru dan mungkin belum tahu apakah itu
baik atau tidak. Pergaulan tidak sehat membawa dampak negatif untuk diri sendiri serta
lingkungan sekitar. Pergaulan tidak sehat lebih sering dikenal sebagai pergaulan
bebas. Pergaulan Bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang
ada. Pergaulan bebas merupakan proses penjalinan hubungan sosial dengan individu
atau suatu kelompok, yang melebihi norma yang berlaku atau merupakan perilaku
menyimpang. Salah satu faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas adalah salah
menjalin pertemanan. Semakin banyak aktivitas positif yang dilakukan dalam pergaulan
sehat akan membuat rasa percaya diri dan harga diri meningkat. Rasa harga dirinya
meningkat karena mempunyai banyak keahlian baru dari kegiatan yang dilakukan.
Jika remaja berada di lingkungan di mana teman-teman sebayanya terlibat dalam
perilaku negatif seperti penyalahgunaan zat, kenakalan remaja, atau perilaku berisiko
lainnya, ada kemungkinan besar bahwa remaja tersebut akan terpengaruh dan terlibat
dalam perilaku yang sama. Hal ini dapat meningkatkan risiko remaja terjebak dalam
lingkaran negatif seperti kenakalan remaja atau perilaku berbahaya lainnya. Paparan
terhadap konten negatif atau merugikan seperti kekerasan, pornografi, atau tekanan
sosial melalui media sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku remaja.
Lingkungan pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai positif, kerjasama, dan
pengembangan pribadi dapat membantu remaja membangun hubungan yang sehat dan
mendapatkan pengalaman sosial yang positif. Ketika remaja merasa didukung dan
dihargai oleh keluarga dan komunitasnya, mereka cenderung terlibat dalam pergaulan
yang positif dan membangun hubungan yang sehat.

3.2 Saran
Saran dari kelompok kami ialah Hindari terlibat dalam pergaulan yang melampaui
batas-batas norma yang berlaku atau merupakan perilaku menyimpang. Pergaulan
bebas dapat membawa dampak negatif pada diri sendiri dan lingkungan sekitar. Sadari
pengaruh media sosial dalam kehidupan sehari-hari dan berhati-hati terhadap konten
negatif atau merugikan. Batasi paparan terhadap konten yang dapat memengaruhi pola
pikir dan perilaku negatif. Terlibatlah dalam aktivitas positif dan bangunlah keahlian
baru. Semakin banyak pengalaman positif yang dimiliki, rasa percaya diri dan harga
diri akan meningkat.

11

Anda mungkin juga menyukai