PANCASILA
“Pengaruh lingkungan terhadap pergaulan yang menyehatkan”
GURU PEMBIMBING :
Ary Widyastuti, S.Pd.
KELAS : X-11
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tugas Penguatan Pancasila :
1. Dhuta Bawana Yudha
2. Endiqa Radika M. P
3. Haibbah Awwalyah
4. Indah Lestari
5. Michel Archie S. A. P
6. Sevira Amelia Nur A.
Tanggal
Menyetujui,
Ary Widyastuti, S. Pd
NIP : - NIP : 198302082022212030
Mengetahui,
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT sebagai penjaga rahmatnya. Zat yang
maha menggenggam segala sesuatu yang ada dan tersembunyi di balik jagad semesta alam,
zat yang maha meliputi segala sesuatu yang terfikir maupun yang tidak terfikir. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan bagi seluruh umat Islam yang terjaga atas sunahnya.
1. Bapak Eko Redjo Sumariyanto, S.Pd, M.Pd selaku Sebagai Kepala sekolah SMAN 1
Sidoarjo yang memberikan kami motivasi dan masukan mengenai projek penguat
profil Pelajar Pancasila
2. Kami juga berterima kasih kepada Ibu Ary Widyastuti S.Pd. Selaku Guru
pembimbing kami yang sangat membantu kelompok kami dalam menghadapi
penyusunan proposal dan telah memberikan masukan mengenai proposal yang telah
kami buat
3. dan juga selaku kepada Wali kelas kami yaitu Bapak Drs. Bambang Prijono yang
telah membimbing kami dan teman-teman sekelas kami dalam projek penguat profil
pelajar Pancasila dan serta mengarah kan kami.
3
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pergaulan yang sehat
merupakan keluarga. Lingkungan keluaraga memiliki peran yang sangat penting
dalam membangun dan membentuk tingkah laku remaja. Jika dalam lingkungan
keluarga, terdapatnya pendidikan dan pola asuh yang positif, maka remaja akan
tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ganguan, dan selain itu keluarga juga
dapat memberikan dukungan dan kasih sayang yang cukup, sehingga kesehatan
mental remaja sehat yang membuat remaja tidak kesepian ataupun terpinggirkan
dikarenakan tidak adanya kasih sayang.
Teman sebaya juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
sehatnya pergaulan. Dalam lingkungan teman sebaya, para remaja dapat
memberikan dukungan dan motivasi untuk menjaga kesehatan dan menghindari
perilaku yang beresiko. Teman sebaya juga dapat mengembang keterampilan
sosial dan emosional yang positif.
4
Dengan itu secara keseluruhan, lingkungan yang sehat dan mendukung dapat
memengaruhi pergaulan yang sehat pada remaja. Oleh karena itu, perlu adanya
peran aktif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam menciptakan adanya
lingkungan yang sehat dan positif bagi remaja.
5
BAB II
PEMBAHASAN
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga adalah arena pergaulan pertama yang dimasuki anak
sebelum mereka memasuki lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat,
oleh karena itu banyak banyak pakar yang menyatakan bahwa lingkungan
keluarga yang baik akan menghasilkan anak yang baik. Beberapa yang
memepengaruhi baik buruk nya lingkungan ini adalah keutuhan keluarga,
tingkat pendidikan, status ekonomi, dan status sosial. Intensitas hubungan antara
anak dan orang tua, dan model pengasuh orangtua.
b. Lingkungan Sekolah
Berbeda dengan lingkungan keluarga yang terikat dan terbatas pada ikatan dan
hubungan kekeluargaan, lingkungan sekolah menawarkan kepada anak
pergaulan yang lebih luas. Di sekolah ia tidak lagi berinteraksi dengan kakak
atau adik, melainkan dengan anak seumuran dengannya. Disanalah ia
mempelajari nilai-nilai dan aturan-aturan baru yang terkadang tidak ia dapatkan
di lingkungan keluarga, termasuk atursn-atursn baku dan ketat (tata tertib) yang
tidak pelanggarannya sulit untuk ditoleransi. Oleh karena itu, dilingkungan
6
sekolah anak akan menerima konsekuensi secara lebih bertanggung jawab atas
apa-apa saja yang ia lakukan.
c. Lingkungan Masyarakat
Lebih luas dari lingkungan sekolah, anak juga merupakan bagian dari
lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat merupakan sistem sosial yang
lebih kompleks dimana anak mempelajari adat istiadat, sopan santun, dan norma
kesusilaan yang melekat dalam budaya masyarakat. Di dalam area ini, anak akan
bergaul juga dengan orang dewasa yang bukan orang tuanya, bergaul dengan
anak seumuran yang bisa jadi tidak satu sekolah dengannya, bahkan bisa saja
mereka bergaul dengan anak yang putus sekolah ataupun difabel (berkebutuhan
khusus). Sebagai lingkungan yang kompleks bagi anak-anak, disadari atau tidak
lingkungan masyarakat memberikan pelajaran yang sangat banyak, namun
lingkungan masyarakat juga bisa jadi menyimpan bahaya manakala anak jatuh
pada masyarakat yang salah.
Untuk menciptakan pergaulan yang sehat, berikut hal - hal yang bisa dijadikan
prinsip dalam menjalin hubungan pertemanan : Memiliki kesadaran untuk
beragama serta mengetahui batas berperilaku yang baik dan norma yang berlaku di
masyarakat, Menanamkan serta mengembang sikap kesetiakawanan, Memilih serta
menjalin hubungan dengan teman yang baik, Memanfaatkan waktu luang untuk
melakukan hal-hal positif misalnya mengembangkan bakat atau membantu ibu
memasak, dan lain sebagainya. Dalam menjalin hubungan sosial, hendaknya
perempuan dan pria memiliki batasan dalam bersikap dan berperilaku. Bisa
mengendalikan diri ketika memiliki permasalahan serta tidak berusaha mencari
jalan pintas.
Pergaulan tidak sehat membawa dampak negatif untuk diri sendiri serta
lingkungan sekitar. Pergaulan tidak sehat lebih sering dikenal sebagai pergaulan
bebas. Pergaulan Bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang
ada. Pergaulan bebas merupakan proses penjalinan hubungan sosial dengan
individu atau suatu kelompok, yang melebihi norma yang berlaku atau merupakan
perilaku menyimpang. Salah satu faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas
adalah salah menjalin pertemanan. Hal ini tentunya membawa pengaruh buruk atau
dampak negatif.
7
Berikut adalah dampak negatif pergaulan bebas terhadap kesehatan jiwa dan raga :
1. Terjerumus dan kecanduan pada obat terlarang, seperti narkoba, Mengonsumsi
alkohol secara berlebihan, dsb.
2. Hamil di luar nikah.
3. Gangguan kesehatan, contohnya terkena HIV/AIDS dan yang paling fatal
mengakibatkan kematian.
4. Hubungan menjadi kurang harmonis karena sering membantah perintah orang
tua.
5. Bisa terjerat hukum karena menggunakan obat terlarang.
Ada beberapa penyebab terjadinya pergaulan tidak sehat atau pergaulan bebas yang
terjadi dikalangan remaja. Berikut beberapa penyebab terjadinya pergaulan bebas :
Salah akan memilih teman, kurangnya mendekatkan diri kepada tuhan, kurangnya
wawasan akan dampak apa saja yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, dsb.
Berbeda dengan pergaulan tidak sehat atau bebas, pergaulan sehat memiliki
banyak sekali dampak positif atau manfaat yang diperoleh baik itu bagi diri sendiri
maupun lingkungan. Manfaat Pergaulan Sehat untuk kehidupan sangat berguna,
karena memberikan pengaruh positif dan mendorong seseorang untuk menjadi
pribadi yang lebih baik lagi dalam setiap waktu. Dalam interaksi nya akan saling
memberi manfaat yang positif antar individu dengan individu atau individu dengan
kelompok. Pergaulan sehat akan dipenuhi dengan orang-orang yang positif
sehingga memberi dampak yang sehat dalam pertemanan.
Berikut dampak positif pergaulan sehat terhadap kesehatan jiwa dan raga :
1. Mengurangi stres
Manfaat pergaulan sehat dapat mengurangi stres. Dalam lingkungan pergaulan
yang sehat akan dipenuhi dengan orang-orang yang selalu memberikan
dukungan untuk kita di kala kita senang dan terpuruk karena masalah. Masalah
yang begitu banyak akan menimbulkan stres. Tetapi jika kita berada dalam
pergaulan yang sehat, manfaat yang dapat dirasakan salah satunya yaitu dapat
mengurangi stres. Pikiran dan lingkungan yang positif dapat mengurangi stres
yang dirasakan.
3. Meningkatkan kesehatan
Memiliki pergaulan sehat akan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Seseorang yang mempunyai dukungan sosial yang kuat akan memiliki
8
penurunan risiko masalah kesehatan yang banyak seperti, hipertensi, depresi,
indeks masa tubuh yang tidak sehat dan lainnya. Adapun penelitian yang
menyebutkan bahwa orang dewasa dengan lingkungan sosial yang sehat akan
cenderung hidup lebih lama dari pada rekan-rekannya yang memiliki sedikit
interaksi sosial.
Maka dari itu Jalinlah pergaulan sehat dengan orang di sekitar agar terbangun
jiwa dan raga yang sehat, dibanding dengan menjalin pergaulan bebas karena jelas
membawa dampak buruk bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar.
2.3 Peran Lingkungan juga Dampak Positif dan Negatif Di Setiap Lingkungan
Peran lingkungan terhadap pergaulan remaja juga dapat memiliki dampak negatif
dan positif yang signifikan. Berikut adalah beberapa contoh peran lingkungan
terhadap pergaulan remaja :
9
dapat meningkatkan risiko remaja terjebak dalam lingkaran negatif seperti
kenakalan remaja atau perilaku berbahaya lainnya.
3. Media dan teknologi : Lingkungan digital dan konsumsi media juga dapat
mempengaruhi pergaulan remaja. Paparan terhadap konten negatif atau
merugikan seperti kekerasan, pornografi, atau tekanan sosial melalui media
sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku remaja.
Penting bagi remaja untuk mendapatkan dukungan dan arahan dari lingkungan
yang positif, termasuk keluarga, teman sebaya, sekolah, dan komunitas. Dalam hal
ini, peran lingkungan menjadi penting dalam membentuk pergaulan remaja dan
memberikan mereka kesempatan yang lebih baik untuk tumbuh dan berkembang
secara positif.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menjalin pertemanan atau bergaul adalah salah satu cara untuk menjalin interaksi sosial
dengan lingkungan sekitar. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian seorang individu. Memiliki pergaulan yang sehat tentunya
akan membawa dampak positif untuk diri sendiri serta lingkungan sekitar, sedangkan
pergaulan yang tidak sehat hanya akan membawa dampak negatif untuk diri
sendiri. Bahkan ingin mencoba sesuatu yang baru dan mungkin belum tahu apakah itu
baik atau tidak. Pergaulan tidak sehat membawa dampak negatif untuk diri sendiri serta
lingkungan sekitar. Pergaulan tidak sehat lebih sering dikenal sebagai pergaulan
bebas. Pergaulan Bebas yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang
ada. Pergaulan bebas merupakan proses penjalinan hubungan sosial dengan individu
atau suatu kelompok, yang melebihi norma yang berlaku atau merupakan perilaku
menyimpang. Salah satu faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas adalah salah
menjalin pertemanan. Semakin banyak aktivitas positif yang dilakukan dalam pergaulan
sehat akan membuat rasa percaya diri dan harga diri meningkat. Rasa harga dirinya
meningkat karena mempunyai banyak keahlian baru dari kegiatan yang dilakukan.
Jika remaja berada di lingkungan di mana teman-teman sebayanya terlibat dalam
perilaku negatif seperti penyalahgunaan zat, kenakalan remaja, atau perilaku berisiko
lainnya, ada kemungkinan besar bahwa remaja tersebut akan terpengaruh dan terlibat
dalam perilaku yang sama. Hal ini dapat meningkatkan risiko remaja terjebak dalam
lingkaran negatif seperti kenakalan remaja atau perilaku berbahaya lainnya. Paparan
terhadap konten negatif atau merugikan seperti kekerasan, pornografi, atau tekanan
sosial melalui media sosial dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku remaja.
Lingkungan pendidikan yang mempromosikan nilai-nilai positif, kerjasama, dan
pengembangan pribadi dapat membantu remaja membangun hubungan yang sehat dan
mendapatkan pengalaman sosial yang positif. Ketika remaja merasa didukung dan
dihargai oleh keluarga dan komunitasnya, mereka cenderung terlibat dalam pergaulan
yang positif dan membangun hubungan yang sehat.
3.2 Saran
Saran dari kelompok kami ialah Hindari terlibat dalam pergaulan yang melampaui
batas-batas norma yang berlaku atau merupakan perilaku menyimpang. Pergaulan
bebas dapat membawa dampak negatif pada diri sendiri dan lingkungan sekitar. Sadari
pengaruh media sosial dalam kehidupan sehari-hari dan berhati-hati terhadap konten
negatif atau merugikan. Batasi paparan terhadap konten yang dapat memengaruhi pola
pikir dan perilaku negatif. Terlibatlah dalam aktivitas positif dan bangunlah keahlian
baru. Semakin banyak pengalaman positif yang dimiliki, rasa percaya diri dan harga
diri akan meningkat.
11