Anda di halaman 1dari 6

Percobaan Menguji Kandungan Bahan Makanan

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan
sulit mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Bagi manusia, makanan dapat membantu
mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan. Makanan dikonsumsi oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Suatu bahan makanan dapat mengandung
satu lebih zat makanan, akan tetapi, bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja
dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan
tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasikan melalui suatu pengujian
sederhana. Namun, jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks.
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah agar dapat mengidentifikasi zat
makanan yang terdapat di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya,
dapat mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan
protein. Selain itu, juga dapat mengelompokkan bahan-bahan makanan yang menjadi sumber
karbohidrat, lemak, dan protein.
Dalam pengujian makanan diperlukan alat dan bahan sebagai berikut:
1. Alat yang digunakan dalam percobaan
a. Tabung reaksi dengan raknya
b. Pipa tetes
c. Cawan petri
d. Mortal
e. Spatula
f. Pembakar bunsen
g. Penjepit tabung reaksi
h. Kertas buram
i. Korek api
j. Tisu
2. Bahan makanan yang digunakan dalam percobaan
a. Roti
b. Tempe
c. Putih telur
d. Pisang
e. Kemiri
f. Margarin
g. Sari jeruk
Percobaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
Lima bahan makanan digerus secara terpisah, yaitu roti, tempe, putih telur, pisang, dan
kemiri, lalu ditempatkan di cawan petri. Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan
ke dalam pelat tetes dan masing-masing diberi label. Penampilan awal didokumentasikan.
Kemudian, masing-masing bahan akan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida. Peruahan
warna yang terjadi diamati, dicatat, dan didokumentasikan.
2. Uji lemak
Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah
disediakan. Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering.
Diamati di bawah cahaya.
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Masing-masing tabung reaksi diberi label. Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan
dipanaskan di atas bunsen. Kemudian, didiamkan Selama beberapa menit. Perubahan warna
yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil
pengamatannya.
4. Uji Protein
Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Masing-masing tabung reaksi diberi label. Diteteskan dengan 3 tetes NaOH (natrium
hidroksida) kemudian 3 tetes CuSO4 (tembaga sulfat). Perubahan warna yang terjadi diamati
dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi.
Setelah dilakukan percobaan, didapat data hasil pengamatan seperti pada tabel berikut.
Perubahan warna setelah ditetesi
No Bahan
Benedict Lugol/lodida Kertas
. makanan Biuret
(Glukosa) (Amilum) Buram
Biru Sedikit ungu,
1. Roti Oranye 2
kehitaman sisanya putih
Putih
2. Tempe Agak oranye Setengah ungu 5
kecokelatan
Kuning Oranye
3. Putih telur Ungu 7
kecokelatan kecokelatan
Cokelat Cokelat Tidak ada
4. Pisang 3
kehitaman kehitaman perubahan
Cokelat
5. Kemiri Cokelat gelap Ungu 6
kehitaman
6. Margarin - - - 1
7. Sari jeruk - - - 4
Dari tabel hasil pengamatan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Uji roti
 Uji amilum, roti ditetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru
kehitaman. Jadi, roti mengandung amilum.
 Uji protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret, warna
ungu hanya sedikit di atas dan sisanya hanya warna putih.
 Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan dipanaskan di atas bunsen, warna berubah
menjadi oranye. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
 Uji lemak, roti yang dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan. Hal
ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
2. Uji tape
 Uji amilum, tempe ditetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih
kecokelatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
 Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan
reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
 Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan
dipanaskan di atas bunsen, warna berubah menjadi agak oranye.
 Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram, tempe tidak meninggalkan noda
transparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.
3. Uji Putih Telur
 Uji amilum, putih telur ditetesi dengan reagen lugol beraksi dan menghasilkan warna
oranye kecokelatan. Hal itu berarti putih telur tidak memiliki amilum karena apabila
memiliki amilum setelah diuji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
 Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret, warna
menjadi ungu.
 Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict, kemudian dipanaskan di atas bunsen ternyata
berwarna kuning kecokelatan. Hal ini menunjukkan bahwa putih telur mengandung
sedikit glukosa.
 Uji lemak, putih telur yang dioleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda
transparan maka putih telur tidak mengandung lemak.
4. Uji Pisang
 Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna cokelat
kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
 Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen
biuret, tidak terjadi perubahan warna.
 Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada bunsen, pisang menjadi
warna cokelat kehitaman. Jadi, pisang tak memiliki glukosa.
 Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan
pisang meninggalkan sedikit noda transparan.
5. Uji kemiri
 Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna cokelat
kehitaman. Jadi, kemiri sebagian memiliki kandungan amilum.
 Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen
biuret, warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, kemiri berubah menjadi cokelat gelap sesudah ditetesi dan dipanaskan di
atas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
 Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi tidak
meninggalkan noda transparan.
6. Uji margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak, hasil dari pengamatan yang kami
dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada
kertas buram meninggalkan noda transparan.
7. Uji Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya,
sari jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena ketas buram yang dioleskan
sari jeruk tidak meninggalkan noda transparan.
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa bahan makanan yang
mengandung amilum adalah roti. Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan
tempe. Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Bahan makanan
yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Dalam satu bahan makanan tidak hanya
mengandung nutrisi , tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih, seperti
roti, terdapat amilum, glukosa, dan lemak.

Sumber: http://praktikumbiologi.com/contoh-laporan-biologi-uji-kandungan-bahan-makanan/

Pertanyaan:

1. Telaahlah struktur teks laporan percobaan pada “Percobaan Menguji Kandungan Bahan
Makanan”!
=-pendahuluan (latar belakang masalah[memaparkan hal hal terkait dengan percobaan dan
penekanan tentang pentingnya percobaan dan penekanan tentang pentingnya percobaan
tersebut dilakukan])
-metode penelitian (alat dan bahan,langkah langkah)
-hasil percobaan
-simpulan
2. Telaahlah kebahasaan teks laporan percobaan pada “Percobaan Menguji Kandungan Bahan
Makanan”!
a. Menggunakan Kaidah Bahasa Indonesia Baku
=aktivitas,kompleks,karbohidrat,gerus,mengandung
b. Menggunakan Kalimat Kompleks dan Kalimat Simpleks
= tempe ditetesi dengan reagen lugol, makanan dapat membantu mendapatkan energi dan
membantu pertumbuhan badan dan otak, Lima bahan makanan digerus secara terpisah,
yaitu roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri, lalu ditempatkan di cawan petri.33
c. Menggunakan Konjungsi
=

No Konjungsi Kutipan
1. Kemudian Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan
sampai kering. Diamati di bawah cahaya.

2. Sehingga bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja


dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan
merupakan sumber zat makanan tertentu.

3. Dan Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan


tempe.

4. tetapi akan tetapi, bahan makanan akan mengandung zat


makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga
suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

d. Menggunakan Istilah Teknis


Contoh:

No Istilah teknis Makna


1. Reaksi 1. kegiatan (aksi, protes) yang timbul akibat suatu gejala atau
suatu peristiwa
2. tanggapan (respon) terhadap suatu aksi; dan
3. perubahan yang terjadi karena bekerjanya suatu unsur (obat);

2. Glukosa zat gula sederhana yang banyak terdapat di dalam


tumbuhan dan hewan

3. Protein kelompok senyawa organik bernitrogen yang rumit


dengan bobot molekul tinggi yang sangat penting
bagi kehidupan; bahan organik yang susunannya
sangat majemuk, yang terdiri atas beratus-ratus
atau beribu-ribu asam amino, dan merupakan bahan
4. amilum utama pembentukan sel dan inti sel; zat putih telur;

golongan senyawa polisakarida yang terdiri dari


rangkaian molekul glukose
e. Menggunakan Kata Bilangan (Numeralia)
Contoh:

No Kata bilangan Kutipan


1. Lima Lima bahan makanan digerus secara terpisah, yaitu roti, tempe,
putih telur, pisang, dan kemiri, lalu ditempatkan di cawan
petri.

2. satu Suatu bahan makanan dapat mengandung satu lebih zat


makanan
f. Kata depan dan awalan
Contoh:
No Kata depan Awalan
1. Di (di sekolah) di- (diambil)
Kutipan pada teks: Rudi belajar di Kutipan: Buah manga diambil oleh Rudi
rumah

2. Di (di atas) di- (digerus)


Kutipan pada teks: kemudian kutipan: Lima bahan makanan digerus
dipanaskan di atas bunsen secara terpisah, yaitu roti, tempe, putih
ternyata berwarna kuning telur, pisang, dan kemiri, lalu ditempatkan
kecokelatan di cawan petri

4. Di (di cawan) di- (diolesi)


Kutipan pada teks: Lima bahan kutipan: Uji lemak, kemiri tidak
makanan digerus secara mengandung lemak karena kertas buram
terpisah, yaitu roti, tempe, yang diolesi tidak meninggalkan noda
putih telur, pisang, dan kemiri, transparan
lalu ditempatkan di cawan petri

5. Di (di dalam) di- (ditetesi)


Kutipan pada teks: Tujuan umum kutipan: Uji protein, pisang tidak memiliki
kegiatan uji coba zat makanan kandungan protein karena setelah ditetesi
adalah agar dapat reagen biuret, tidak terjadi perubahan
mengidentifikasi zat makanan warna.
yang terdapat di dalam
berbagai bahan makanan yang
telah ditentukan

Anda mungkin juga menyukai